PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 24,4% (SSGI 2021),
walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 27,7% tahun 2019
namun masih butuh upaya untuk mencapai target penurunan stunting pada tahun
2024 sebesar 14%. Stunting terjadi sejak sebelum lahir, dilihat dari tren SSGI
2018-2021, konsisten terlihat bahwa angka stunting tinggi saat lahir dan naik
tinggi pada rentang usia 6-24 bulan. Data menunjukkan angka stunting pada
bayi usia 6-11 bulan 13,8% dan usia 12-23 bulan 27,2% (SSGI 2021). Dari data
tersebut kita dapat melihat pentingnya terpenuhinya gizi ibu sejak hamil,
menyusui dan kecukupan protein hewani pada MP-ASI balita. Secara umum
dilihat dari data SSGI 2018-2021, tidak terjadi perbaikan status gizi yang
signifikan pada anak Indonesia dari tahun ke tahun, dilihat dari nilai Z-score
tinggi badan menurut umur yaitu -1,26 (2018), -1,23 (2019) dan -1,19 (2021).
Di masa ini sangat penting untuk mpada anak untuk mencegah terjadinya
stunting. Protein hewani penting dalam penurunan stunting. Berdasarkan studi
yang dilakukan oleh Headey et.al (2018) menyatakan bahwa ada bukti kuat
hubungan antara stunting dan indikator konsumsi pangan berasal dari hewan,
seperti daging, ikan, telur dan susu atau produk turunannya (keju, yoghurt, dll).
Penelitian juga menunjukan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih
dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi pangan berasal dari
hewani tunggal. Tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein dapat
digunakan sebagai indikator untuk melihat kondisi gizi masyarakat.
Berdasarkan Susenas 2022, konsumsi protein per kapita sudah berada
diatas standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram namun
masih cukup rendah untuk protein hewani yaitu kelompok
ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram; daging 4,79 gram; telur dan susu 3,37 gram.
Penentuan tingkat kecukupan konsumsi kalori dan protein penduduk Indonesia
per kapita per hari menggunakan standar rekomendasi dari hasil Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) ke-11 tahun 2018. Angka Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia adalah 2.100 kkal dan 57 gram protein.
Telur merupakan sumber protein, asam amino dan lemak sehat. Sedangkan susu
mengandung protein dan kalsium. Penduduk di provinsi Kepulauan Riau paling
tinggi mendapatkan kalori yang berasal dari telur dan susu. Kandungan
konsumsi kalori per kapita penduduk Provinsi DKI Jakarta sebesar 94,45 kkal,
sedangkan penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengkonsumsi kalori
yang berasal dari telur dan susu hanya sebesar 24,93 kkal. Perbaikan gizi
masyarakat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan konsumsi
beragam makanan bergizi dan mengandung protein hewani setiap kali makan
akan berdampak pada penurunan stunting. Selain melakukan ANC, selama
kehamilan ibu perlu memperhatikan beberapa hal untuk untuk menjaga
kesehatannya dan janin yang ada dalam kandungannya sehingga terhindar dari
anemia dan kurang energi kronik (KEK) yang dapat berakibat lahirnya BBLR
atau prematur serta terhindar dari berbagai penyakit lainnya. Ibu dapat
membaca buku KIA untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan
selama hamil, contohnya adalah ibu menambahkan porsi makanan utama atau
makanan selingan dari sebelum kehamilan dan ibu harus makan beragam jenis
bahan makanan, utamanya yang kaya protein hewani.
Untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam meningkatkan
gizi ibu dan balita, diperlukan media promosi melalui isi piringku bagi ibu dan
balita. Berdasarkan surat himbauan pelaksanaan Gerakan Hewani Cegah
Stunting Nomor GM.01.03/B.II/10g/2023, Hari Gizi Nasional ke-63 merupakan
momentum yang baik untuk menggaungkan “Protein Hewani Cegah Stunting”
dengan rangkaian kegiatan di tingkat pusat hingga ke tingkat masyarakat serta
melibatkan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.
B. TUJUAN
Tujuan dalam kegiatan Gerakan Kampanye Protein Hewani Cegah Stunting:
1. Tujuan Umum
Memperkenalkan kembali Isi Piringku sesuai kelompok umur sebagai solusi
pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam
memenuhi gizi harian sesuai dengan Isi Piringku;
b. Meningkatkan dukungan dan komitmen stakeholder dalam literasi
kesehatan terkait Isi Piringku;
C. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan Gerakan Kampanye Protein Hewani Cegah Stunting:
1. Bidang Promosi Kesehatan Kabupaten Mojokerto
2. Bidan Gizi Kabupaten Mojokerto
3. Seluruh Puskesmas Se-Kabupaten Mojokerto
4. Seluruh Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Mojokerto
5. Seluruh Petugas Gizi Se-Kabupaten Mojokerto
6. Seluruh Petugas Promosi Kesehatan Se-Kabupaten Mojokerto
7. Forkompinca Se-Kabupaten Mojokerto
8. Seluruh Kader Posyandu Balita Se-Kabupaten Mojokerto
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
C. PENYELENGGARA
Penyelenggara kegiatan adalah lintas sektor pusat dan daerah, organisasi masyarakat,
mitra pembangunan serta media.
D. BIAYA
Biaya kegiatan dapat berasal dari pemerintah, mitra pembangunan, ataupun dana
kemitraan yang tidak mengikat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
E. KEGIATAN
Serangkaian Gerakan Kampanye Protein Hewani Cegah Stunting
Pendukung:
#HGN2023 #IsiPiringku #IsiPiringkuKiniKayaProteinHewani
#ProteinHewaniCegahStunting #CegahStuntingItuPenting #AksiGermas
7. Foto atau video diunggah dengan menandai/mention/tag media sosial yaitu:
Instagram: @kemenkes_ri @dit.promkes @promkesjatim @bupatimojokerto
@dinkeskab.mojokerto @promkeskab_mjk
8. Peserta melakukan registrasi sekaligus memberikan tautan unggahan, pada tautan
https://link.kemkes.go.id/GerakanNasionalIsiPiringku ;
9. Foto atau video yang dilombakan menjadi milik Kementerian Kesehatan RI;
10. Keputusan Juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.;
G. ALUR LOMBA
1. Sosialisasi syarat dan ketentuan lomba pada kegiatan Workshop Gerakan Protein
Hewani Cegah Stunting tanggal 24 Januari 2023.
2. Peserta unggah foto atau video yang akan dilombakan pada tanggal 25 Januari s.d 25
Februari 2023.
3. Proses penjurian lomba pada tanggal 27 Februari s.d 3 Maret 2023.
4. Pengumuman pemenang diinformasikan pada tanggal 6 Maret 2023 melalui media
sosial Instagram @dit.promkes
H. KATEGORI PEMENANG
1. Lomba Foto Edukasi Isi Piringku
a) Juara I
b) Juara II
c) Juara III
d) Juara Harapan I
e) Juara Harapan II
2. Lomba Video Membuat Menu Isi Piringku sesuai Kelompok Usia
a) Juara I
b) Juara II
c) Juara III
d) Juara Harapan I
e) Juara Harapan II
III. PENUTUP
A. PENUTUP
Panduan Gerakan Kampanye Protein Hewani Cegah Stunting ini merupakan
acuan umum, sedangkan pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi, kondisi dan
kemampuan daerah.
LAMPIRAN
SUSUNAN ACARA
LOGO
POSTER
BACKDROP
SPANDUK