RANGKAIAN EKUIVALEN
THYRISTOR
Disususn oleh :
Diar Mardiansyah
Arifin Muhammad Sidik
Rohma Eka Indri Ahadiah
I1
I2
I3
I4
Igate
I5
Cara kerja :
Sebaliknya apabila ada sesuatu yang menyebabkan arus basis Q2 turun, maka
arus kolektor Q2 juga turun, sehingga arus basis Q1 turun dan menyebabkan arus
kolektor Q1 turun. Penurunan arus kolektor Q1 akan menyebabkan arus basis
Q2 semakin kecil. Proses ini akan terus berlangsung sampai kedua transistor menjadi
putus. Pada kondisi ini penahan berlaku sebagai switch yang terbuka.
1 I1 2,5 mA I1 8 mA
2 I2 0,85 mA I2 9 mA
3 I3 0,4 mA I3 0,5 mA
4 I4 0,4 mA I4 0,5 mA
5 I5 3,5 mA I5 13 mA
6 Igate 0A Igate 4 mA
Analisis yang dapat dibuat berdasarkn hasil praktikum pada rangkaian ekuivalen
thyristor adalah dengan memberikan tegangan yang kecil antara gate dan katoda,
transistor yang bawah atau transistor yang lebih rendah akan dipaksa ON oleh arus basis
yang dihasilkan, hal ini akan menyebabkan arus basis transistor atas mengalir dan
transistor atas akan aktif dan menghantarkan arus basis untuk transistor yang bawah (tidak
dibutuhkan lagi pasokan tegangan dari terminal gate), sehingga kini kedua transistor
saling menjaga agar tetap aktif atau saling mengunci.
VI. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kelompok kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa
arus yang mengalir pada rangkaian lebih besar saat Switch ON dibandingkan saat Switch
OFF. Rangkaian dapat dimatikan secara langsung degan menjumper atau megkorsletkan
terminal gate dan katoda, yang disebut dengan reverse triggering. Dimana gate dan
tegangan negative dengan mengacu pada tegangan katoda, sehingga transistor yang lebih
redah atau dibawah dipaksa cut off.