Anda di halaman 1dari 4

MODUL PRAKTEK I

RANGKAIAN EKUIVALEN
THYRISTOR

Disususn oleh :
Diar Mardiansyah
Arifin Muhammad Sidik
Rohma Eka Indri Ahadiah

PROGRAM PROFESI GURU (PPG)


PRA-JABATAN 2017
TEKNIK ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
I. Pendahuluan

Rangkaian Ekuivalen Thyristor

I1

I2
I3

I4
Igate
I5

Cara kerja :

Transistor Q1 adalah PNP dan transistor Q2 adalah NPN. Kolektor dari


transistor Q1 menjalankan basis transistor Q2 dan kolektor transistor Q2 menjalankan
basis transistor Q1.
Dengan susunan seperti ini akan diperoleh umpan balik positif yang dinamakan
sebagai regenerasi. Artinya apabila arus basis Q2 naik, maka arus kolektor Q2 juga
naik. Kenaikan arus kolektor Q2 ini mengakibatkan kenaikan pada arus basis Q1,
sehingga arus kolektor Q1 juga ikut naik, yang mengakibatkan arus basis Q2 akan
semakin besar. Kenaikan arus yang terus menerus ini akan terus berlangsung sampai
kedua transistor menjadi jenuh. Pada keadaan ini penahan akan berlaku sebagai switch
yang tertutup.
Gambar 4.1. Rangkaian penahan ideal

Sebaliknya apabila ada sesuatu yang menyebabkan arus basis Q2 turun, maka
arus kolektor Q2 juga turun, sehingga arus basis Q1 turun dan menyebabkan arus
kolektor Q1 turun. Penurunan arus kolektor Q1 akan menyebabkan arus basis
Q2 semakin kecil. Proses ini akan terus berlangsung sampai kedua transistor menjadi
putus. Pada kondisi ini penahan berlaku sebagai switch yang terbuka.

II. Alat dan Bahan


1. Photoboard
2. Avometer
3. Power suppy
4. Kabel jumper
5. Capit buaya
6. LED
7. Resistor
8. Transistor BD 137
9. Transistor BD 138

III. Langkah-langkah pengukuran

a. Siapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan, seperti : Photoboard,


Avometer, Power supply, Resistor 1k, Transistor TC829, Transistor BC177,
Kabel jumper, dan Capit buaya.
b. Tentukan jenis transistor yang digunakan, dengan membedakan transistor jenis
PNP atau jenis NPN.
c. Lalu rangkai komponen-komponen pada photoboard, seperti gambar diatas.
d. Kemudian atur power supply menjadi 5 V.
e. Lalu putus saklar SW1
f. Kemudian putus pada tiap titik penghitungan arus, dan sambungkan pada
avometer
g. Lalu catat setiap hasil pengukuran pada table pengukuran
h. Kemudian sambungkan saklar SW1
i. Dan ulangi langkah 6 dan 7
IV. Hasil pengukuran

No Saklar Off Saklar On

1 I1 2,5 mA I1 8 mA

2 I2 0,85 mA I2 9 mA

3 I3 0,4 mA I3 0,5 mA

4 I4 0,4 mA I4 0,5 mA

5 I5 3,5 mA I5 13 mA

6 Igate 0A Igate 4 mA

V. Analisis hasil pengukuran

Analisis yang dapat dibuat berdasarkn hasil praktikum pada rangkaian ekuivalen
thyristor adalah dengan memberikan tegangan yang kecil antara gate dan katoda,
transistor yang bawah atau transistor yang lebih rendah akan dipaksa ON oleh arus basis
yang dihasilkan, hal ini akan menyebabkan arus basis transistor atas mengalir dan
transistor atas akan aktif dan menghantarkan arus basis untuk transistor yang bawah (tidak
dibutuhkan lagi pasokan tegangan dari terminal gate), sehingga kini kedua transistor
saling menjaga agar tetap aktif atau saling mengunci.

VI. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah kelompok kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa
arus yang mengalir pada rangkaian lebih besar saat Switch ON dibandingkan saat Switch
OFF. Rangkaian dapat dimatikan secara langsung degan menjumper atau megkorsletkan
terminal gate dan katoda, yang disebut dengan reverse triggering. Dimana gate dan
tegangan negative dengan mengacu pada tegangan katoda, sehingga transistor yang lebih
redah atau dibawah dipaksa cut off.

Anda mungkin juga menyukai