PRINSIP PER-TELEVISI-AN
Untuk lebih jelasnya, contoh pemakaian satu kanal TV untuk kanal 9 dapat
dilihat pada Gbr.VIII-1, dimana :
Bvideo = 5MHz
Baudio = 160 KHz.
BTV = Bvideo + Baudio = 7 MHz
0dB
-3dB
Suatu pemancar TV terdiri dari bagian audio dan bagian video. Bagian audio
adalah sama dengan Pemancar radio, sehingga dalam bab ini tidak perlu
lagi dibahas, dengan demikian yang dibahas hanyalah bagian video saja.
Frequency Side
Controlled Carrier Modul. band Tx
Amplif. Ampl. Line
Oscillator Filter
Synchron
Signal
Generator
Local Automatic
Oscill. Gain Control High Voltage
Amplifier
Sama halnya dengan pada bagian pemancar, penerima TV juga terdiri dari
2 bagian , yakni bagian audio dan bagian video sebagaimana terlihat pada
Gbr.VIII-3.
1. Gelombang pembawa yang ditangkapoleh antena disaring / diperkuat
oleh RF Amplifier.
2. Selanjutnya frekuensi gelombang pembawa tersebut diturunkan ke
Intermediate Frequency (IF) dengan bantuan Mixer dan Local Oscillator.
3. Sebelum dideteksi, sinyal IF ini diperkuat dulu oleh IF Amplifier.
4. Video Detector mendeteksi dan memperkuat sinyal video yang
selanjutnya diperkuat oleh Video Amplifier
5. Sinyal sinkronisasi dipisahkan antara yang horizontal & vertikal, masing-
masing diperkuat oleh Amplifiernya dan selanjutnya sinyal ini mengatur
defleksi horizontal atau vertikal dari elektron pada tabung gambar.
Besarnya simpangan elektron yang berasal dari katoda akan ditentukan
oleh Horizontal / Vertical Deflection Amplifier
6. Untuk suara, sinyal video yang masih mengandung audio, dideteksi oleh
Audio Detector, selanjutnya diperkuat dan diteruskan ke Loudspeaker
Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-5
VIII.3 TV WARNA
3
1 2 3 4 5 6
4 putih 1
ultraviolet
Infra-red
Cyanida
Kuning
5
Merah
Warna
Ungu
Hijau
6
Biru
Biru, hijau dan merah merupakan warna primer dari alam, sehingga warna
lainnya merupakan warna sekunder, yakni warna yang dpt diperoleh dari
kombinasi warna-warna primer tersebut diatas.
Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-6
VIII.3.2 SISTEM TV WARNA SECARA UMUM
RED RED
BLUE BLUE
GREEN GREEN
Red
ERED ≠ 0
Blue
EBLUE = 0
Green
OBJEK LENSA
KUNING OPTIK
EGREEN ≠ 0
EM = EY + EC
dimana:
ER , EG , EB : tegangan output dari kamera merah, hijau dan biru
EY , EI , EQ : tegangan brigthness dan chrominance yang bila
disuperposisikan akan membentuk sinyal video warna.
Contoh :
Warna kuning yang dibentuk oleh cahaya merah dan hijau dalam bahagian
yang sama tanpa adanya cahaya biru, akan mempunyai ER = 1,00 ,
EG = 1,00 dan EB = 0,00.
E
Y Y
Color Y Delay Adder
Camera Matrix Network Circuit
I
I I
I I Balanced
LPF
matrix Amplifier Modulator
Q Q Q
Q Balnced
Q MAtrix LPF
Amplifier Modulator
Chrominan
90
ce Burst
phasa
Subcarier Generator
shifter
Gen.