Anda di halaman 1dari 11

VIII.

PRINSIP PER-TELEVISI-AN

VIII.1 BANDWIDTH DAN PENGERTIAN KANAL TV

Sebagaimana diketahui sinyal TV terdiri atas :


1. Sinyal video yang lazim disebut sebagai sinyal gambar
2. Sunyal audio yang merupakan sinyal suara
Guna menghindari saling gangguan, jenis modulasi bagi kedua sinyal tsb
tidaklah sama, dan pemilihannya berdasarkan kepada pertimbangan
minimalisasi bandwidth, sehingga sinyal video menggunakan AM dan sinyal
audio menggunakan FM.

Karena : bandwidth sinyal video dengan fm = 4,1 MHz


bandwidth sinyal audio/musik dengan fm = 15 ,0 KHz
bandwidth sinyal AM = 2 fm
bandwidth sinyal FM = 2n fm ,dimana n adalah jumlh sideband
Dan: sinyal sinkronisasi
sinyal warna
Maka : sinyal video menggunakan AM-Vestigial Sideband
sinyal audio menggunakan FM
Karena AM tidak diterapkan secara murni tetapi berupa AM-Vestigial
Sideband, meski sinyal sinkronisasi serta sinyal warna juga disertakan dlm
pengiriman gambar, total bandwidth BTV untuk setiap kanal dapat ditekan
menjadi 7,0 MHz.

Frekuensi yang digunakan sebagai gelombang pembawa pada komunikasi


TV adalah daerah frekuensi VHFdan UHF.
Karena jumlah pegguna alokasi frekuensi ini sangat besar, maka untuk
mencapai efisiensi pemakaian yang sebaik mungkin, perlu dibuat peraturan
dalam pemanfaatannya.
Dengan demikian utk sistem per-TV-an, daerah frekuensi VHF (30-300)MHz
dibagi atas kanal 1-12, sebagaimana terlihat pada Tabel VIII-1.

Untuk lebih jelasnya, contoh pemakaian satu kanal TV untuk kanal 9 dapat
dilihat pada Gbr.VIII-1, dimana :
Bvideo = 5MHz
Baudio = 160 KHz.
BTV = Bvideo + Baudio = 7 MHz

Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-1


Tabel VIII-1 : KANAL TV PADA DAERAH FREKUENSI VHF.

No No.kanal Frekuensi(MHz) Keterangan


1. 30-43 Kosong
2. 1 43-50
3. 50-54 Radio AM
4. 2 54-61
5. 3 61-68
6. 68-174 Radio FM
7. 4 174-181
8. 5 181-188
9. 6 188-195
10. 7 195-202
11. 8 202-209
12. 9 209-216
13. 10 216-223
14. 11 223-230
15. 12 230-237
16. 237-300 Kosong

Cvideo =210,25MHz Caudio =215,75MHz

Bvideo= 5MHz Baudio=160KHz


Ampl

0dB
-3dB

209 216 f (MHz)


BTV = 7MHz

Gbr.VIII-1: Sinyal TV pada kanal 9


Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-2
VIII.2 PEMANCAR TV

Suatu pemancar TV terdiri dari bagian audio dan bagian video. Bagian audio
adalah sama dengan Pemancar radio, sehingga dalam bab ini tidak perlu
lagi dibahas, dengan demikian yang dibahas hanyalah bagian video saja.

Frequency Side
Controlled Carrier Modul. band Tx
Amplif. Ampl. Line
Oscillator Filter

TV Camera Mixing & Video


Camera Video Monitor- Ampl.
Amplifier ing

Synchron
Signal
Generator

Gbr.VIII-2 : Blok diagram bagian video Pemancar TV

1. Umumnya suatu pemancar TV mempunyai beberapa buah kamera.


Gambar yang dikirim, ditangkap dengan kamera dan diperkuat oleh
Camera Video Amplifier.
2. Bagian Mixing & Monitoring adalah tahapan yang membandingkan /
memilih terbaik dari beberapa yang dihasilkan oleh sejumlah kamera.
3. Selanjutnya sinyal video ini diperkuat lagi oleh Video Amplifier sebelum
diteruskan ke Tahap Modulated Amplifier.
4. Gelombang pembawa dihasilkan oleh Frequency Controlled Oscillator.
Setelah diperkuat oleh Carrier Amplifier, pada tahap Modulated Amplifier
selanjutnya gelombang pembawa ini dimodulasi oleh sinyal video.
5. Setelah melalui Sideband Filter diteruskan oleh saluran transmisi ke
antena untuk dipancarkan ke uadara bebas.
6. Synchronous Signal generator adalah pembangkit sinyal sinkronisasi
yang akan dipakai mengatur pengiriman sinyal, sehingga gambar yang
diperoleh dipenerima benar-benar sama dengan yang dikirimkan.

Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-3


Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-4
VIII.3 PENERIMA TV

Loud Audio Sound Inter Carrier


Speaker Amplifier Detector Sound Ampl.
Picture Tube

RF Video IF Video Video


Mixer Amplif. Detector
Amplif.
Ampl

Local Automatic
Oscill. Gain Control High Voltage
Amplifier

HorizonDefl. Horizon.Defl. Damping


Generator Amplifier Tube
Syncr.
Separator
VerticalDefl. VerticalDefl.
Generator Amplifier

GBr.VIII-3 : Blok diagram Penerima TV (audio&video)

Sama halnya dengan pada bagian pemancar, penerima TV juga terdiri dari
2 bagian , yakni bagian audio dan bagian video sebagaimana terlihat pada
Gbr.VIII-3.
1. Gelombang pembawa yang ditangkapoleh antena disaring / diperkuat
oleh RF Amplifier.
2. Selanjutnya frekuensi gelombang pembawa tersebut diturunkan ke
Intermediate Frequency (IF) dengan bantuan Mixer dan Local Oscillator.
3. Sebelum dideteksi, sinyal IF ini diperkuat dulu oleh IF Amplifier.
4. Video Detector mendeteksi dan memperkuat sinyal video yang
selanjutnya diperkuat oleh Video Amplifier
5. Sinyal sinkronisasi dipisahkan antara yang horizontal & vertikal, masing-
masing diperkuat oleh Amplifiernya dan selanjutnya sinyal ini mengatur
defleksi horizontal atau vertikal dari elektron pada tabung gambar.
Besarnya simpangan elektron yang berasal dari katoda akan ditentukan
oleh Horizontal / Vertical Deflection Amplifier
6. Untuk suara, sinyal video yang masih mengandung audio, dideteksi oleh
Audio Detector, selanjutnya diperkuat dan diteruskan ke Loudspeaker
Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-5
VIII.3 TV WARNA

VIII.3.1 PENGERTIAN WARNA

Sebelum mempelajari prinsip kerja TV Warna , terlebih dahulu harus


dipahami yang dimaksud dengan warna.
Pengertian dari warna bermacam-macam tergantung dari siapa yang
meninjaunya.
• Bagi seorang ahli kimia :
warna tidak lain dari pigmen atau bahan yang diperoleh dari campuran
sejumlah unsur kimia dalam perbandingan tertentu
• Bagi seorang ahli jiwa :
warna adalah suatu sensasi yang ditimbulkan oleh spektrum gelombang
yang diidentifikasi oleh sensor otak sipengamat.
• Bagi seorang ahli fisika / elektro : warna didefinisikan sebagai respons
mata terhadap cahaya yang berupa gelombang elektromaknit dengan
panjang gelombang sekitar (355 s/d.700) µm.
Bila warna tersebut disusun sesuai urutan panjang gelombangnya akan
diperoleh spektrum warna pelangi seperti pada Gbr.VIII-4.
Spektrum ini misalnya dapat diperoleh melalui pembiasan cahaya
matahari yang jatuh pada suatu prisma gelas.
λ(mµ)

380 470 500 525 575 610 2

3
1 2 3 4 5 6
4 putih 1
ultraviolet

Infra-red
Cyanida

Kuning

5
Merah
Warna

Ungu

Hijau

6
Biru

Gbr.VIII-4 : Spektrum warna cahaya dalam bentuk


• Spektrum sesuai urutan panjang gelombangnya
• Warna primer dan beberapa warna sekunder

Biru, hijau dan merah merupakan warna primer dari alam, sehingga warna
lainnya merupakan warna sekunder, yakni warna yang dpt diperoleh dari
kombinasi warna-warna primer tersebut diatas.
Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-6
VIII.3.2 SISTEM TV WARNA SECARA UMUM

Tv Warna pada prinsipnya tidak beda dengan TV Hitam-Putih, hanya saja


karena ketiga warna primer yang merupakan “induk” dari semua warna
mempunyai panjang gelomang yang berbeda-beda, maka setiap warna
primer membutuhkan sistem sendiri yang akan melaksananakan proses
seperti halnya pada TV Hitam-Putih.
Dengan demikian secara garis esar dapat dikatakan bahwa untuk bahagian-
bahagian tertentu TV Warna membutuhkan peralatan yang jumlahnya 3 kali
lipat dibanding peralatan TV Hitam-Putih.

Objek Filter+ Kamera Proyektor

RED RED

BLUE BLUE

GREEN GREEN

Gbr.VIII-4 : Penggambaran sangat sederhana sistem TV Warna

Secara sederhana sekali sistem TV Warna dpt digambarkan sebagaimana


terlihat pada Gbr.VIII-4. Objek yang terdiri dari berbagai warna butuh 3
kamera yang secara bersama-sama melakukan scanning terhadap objek.
Setiap kamera dilengkapi dengan Filter Optik merah, hijau dan biru yang
ditempatkan didepan kamera masing-masing.
Apabila ketiga kamera difokuskan kepada objek yang berwarna biru, maka
kamera biru akan mempunyai output maksimum, sedang kedua kamera
lainnya akan sama dengan nol.
Bila potongan objek kuning yang discanning, maka kamera hijau dan merah
akan mempunyai output, sedang output kamera biru adalah nol.

Pada bagian penerima, ketiga proyektor yang bekerja sinkron dengan


pasangan masing-masing di pengirim, akan menghasilkan sinyal merah,
hijau atau biru sesuai dengan apa yang diterimanya.
Jika objek terkirim berwarna kuning, maka proyektor hijau dan merah akan
meneruskan cahaya yang dihasilkannya kelayar, sedangkan proyektor biru
tidak bereaksi.
Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-7
VIII.3.3 KAMERA WARNA

Red
ERED ≠ 0

Blue
EBLUE = 0

Green
OBJEK LENSA
KUNING OPTIK
EGREEN ≠ 0

CERMIN FILTER PEMROSES SINYAL TEGANGAN OUTPUT

Gbr.VIII-5 : Diagram sederhana suatu kamera warna

Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-8


Untuk mendapatkan sinkronisasi scanning yang tepat, kamera warna yang
terdiri dari 3 kamera monochrome (satu warna) seperti pada Gbr. VIII-5 ,
dilengkapi dengan cermin pantul.
Sebahagian dari cahaya yang telah difokuskan oleh lensa optik dan jatuh
pada cermin, dipantulkan vertikal ke atas dan ke bawah untuk dibelokkan
masuk kemasing-masing filter yang dihadapannya.
Output dari filter yang merupakan cahaya dengan warna dan panjang
gelombang tertentu tergantung jenis filternya, selanjutnya diteruskan
ketahap berikut untuk diproses sebagimana halnya yang dilakukan pada TV
Hitam-Putih.

VIII.3.4 SINYAL VIDEO WARNA

Tegangan sinyal video warna EM terdiri atas tegangan “brigthness/tingkat


terang” EY dan tegangan chrominance/warna EC, yang secara matematis :

EM = EY + EC

Tegangan brigthness ekivalen dengan tegangan sinyal monochrome / non


color yang terdapat pada tegangan video hitam-putih, dimana amplitudanya
tegantung dari tingkat terangnya titik yang discanning.

Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-9


Sedang tegangan chrominance EC merupakan penjumlahan tegangan EI
dan EQ yang satu sama lain berbeda fasa 900 , dimana I singkatan dari “in
phase” dan Q singkatan dari “quadrature”.

Ketiga tegangan EY , EI dan EQ selanjutnya membentuk matriks tegangan ,


yang hasilnya akan menentukan warna dari titik objek.
Persamaan matriks tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

EY = 0,30 ER + 0,59 EG + 0,11 EB

EI = 0,60 ER - 0,28 EG - 0,32 EB

EQ = 0,21 ER - 0,52 EG + 0,31 EB

dimana:
ER , EG , EB : tegangan output dari kamera merah, hijau dan biru
EY , EI , EQ : tegangan brigthness dan chrominance yang bila
disuperposisikan akan membentuk sinyal video warna.

Contoh :
Warna kuning yang dibentuk oleh cahaya merah dan hijau dalam bahagian
yang sama tanpa adanya cahaya biru, akan mempunyai ER = 1,00 ,
EG = 1,00 dan EB = 0,00.

Dengan memasukkan harga-harga tersebut ke persamaan matrik akan


diperoleh :
EY = 0,30 (1,00) + 0,59 (1,00) + 0,11 (0) = 0.89

EI = 0,60 (1,00) - 0,28 (1,00) - 0,32 (0) = 0,32

EQ = 0,21 (1,00) - 0,52 (1,00) + 0,31 (0) = - 0,31

Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-10


VIII.3.4. Pemancar TV Berwarna

Frek. To sound antena


Microphone
Modulated

Synchronizi Crystal Osc. & Modulated To


ng Gen. Frek. Multiplier Amplifier Picture Antena

E
Y Y
Color Y Delay Adder
Camera Matrix Network Circuit

I
I I
I I Balanced
LPF
matrix Amplifier Modulator

Q Q Q
Q Balnced
Q MAtrix LPF
Amplifier Modulator

Chrominan
90
ce Burst
phasa
Subcarier Generator
shifter
Gen.

Gbr.VIII-6: Blok diagram tahap pemrosesan warna sebelum dimodulasi pada


Pemancar TV Color.

Ir H. Nien Khamsawarni_Dasar Telekomunikasi VIII-11

Anda mungkin juga menyukai