PENDAHULUAN
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau
utama. Protein merupakan komponen penting dan utama pada sel hewan atau
manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang
terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh.
Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam maupun
basa. Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa. Sebagian ada yang
mudah larut dan ada pula yang sukar larut. Namun, semua protein tidak larut
dalam pelarut lemak seperti eter atau kloroform. Apabila protein dipanaskan atau
ditambah dengan etanol, maka protein akan menggumpal (terkoagulasi). Hal ini
disebabkan etanol menarik mantel air yang melingkupi molekul-molekul protein.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Seperti asam amino, protein yang larut dalam air akan membentuk ion
yang mempunyai muatan positif dan negatif. Dalam suasana asam molekul
protein akan membentuk ion positif, sedangkan dalam suasana basa akan
membentuk ion negatif. Pada titik isolistrik protein mempunyai muatan positif
dan negatif yang sama, sehingga tidak bergerak ke arah elektroda positif maupun
negatif apabila ditempatkan di antara kedua elektroda tersebut (Poedjiadi, 2009).
METODE PERCOBAAN
3.1 BAHAN
Albumin telur
Gelatin
Aquadest
Larutan HCl 10%
Larutan NaOH 40%
Alkohol 96%
Kloroform 1 mL
3.2 ALAT
Tabung reaksi
Pipet ukur
Rak tabung
Sampel
No Pelarut
Albumin telur Gelatin
4.2 PEMBAHASAN
Menurut teori yang ada, albumin dan gelatin termasuk jenis protein.
Protein memiliki sifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam maupun
basa. Namun, semua protein tidak dapat larut dalam pelarut lemak seperti eter
atau kloroform. Sifat fisika ini menunjukkan bahwa asam amino cenderung
mempunyai struktur yang bermuatan dan mempunyai polaritas tinggi. Apabila
asam amino larut dalam air, gugus karboksilat akan melepaskan ion H+,
sedangkan gugus amino akan menerima ion H+. Oleh adanya kedua gugus
tersebut, asam amino dalam larutan dapat membentuk ion yang bermuatan positif
dan juga bermuatan negatif (zwitter ion) atau ion amfoter.
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah diperoleh pada praktikum kali ini yaitu
tentang uji kelarutan protein, maka dapat disimpulkan bahwa albumin dan gelatin
yang merupakan jenis protein dapat larut di dalam air, asam (HCl), basa (NaOH),
dan alkohol. Akan tetapi, tidak dapat larut di dalam pelarut kloroform sebab
pelarut kloroform merupakan salah satu jenis pelarut lemak.
5.2 SARAN
Untuk praktikan dalam melakukan praktikum berikutnya hendaklah lebih
memperhatikan takaran ataupun ketentuan-ketentuan yang telah ada, khususnya
dalam pemberian takaran untuk sampel maupun pereaksi lainnya, sehingga dapat
diperoleh hasil yang sesuai dan memuaskan. Selain itu sangat dibutuhkan
ketelitian serta kehati-hatian dalam melakukan praktikum. Selain untuk menjaga
keberhasilan hasil pengamatan yang akan dilakukan juga akan menjaga
keselamatan praktikan.
DAFTAR PUSTAKA