Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang membentuk struktur dan fungsi tertentu. Berdasarkan ada tidaknya dinding selaput/inti, maka sel dibedakan menjadi dua yaitu: struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik. 1) Sel Prokariotik Sel prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri modern/bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru. Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0.5-3 mm. Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-turut mulai dari luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi inti (DNA dan RNA). Dinding sel bakteri berfungsi untuk menahan tekanan osmotic sitoplasma, sehingga sel tidak mudah pecah akibat masuknya air ke dalam sel, dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat dipergunakan sebagai dasar penggolongan bakteri menjadi dua golongan, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Pada bakteri gram positif hampir 90% komponen dinding selnya tersusun atas peptidoglikan, sedangkan pada bakteri gram negatif berkisar antara 5- 20%. 2) Sel Eukariotik Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki selaput inti dengan panjang sel 10-100 μm. Sel eukariotik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu sitoplasma, nukleus, dan membran sel. Nukleus merupakan inti sel yang berbentuk bulat dan terletak di tengah sel, yang mengandung asam deoksiribosa nukleat (DNA) yang berfungsi untuk mengarahkan sintesis protein untuk kemudian diolah menjadi hormon-hormon dan enzim- enzim, serta menyimpan cetak biru genetik yang diwariskan antar generasi untuk menjaga agar sifat-sifat yang dimiliki oleh satu generasi sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh generasi sebelumnya. Membran sel, yang memiliki ketebalan berkisar 7.5-10 nm, terdiri atas lipid, protein, kolestrol, dan oligosakarida. Membran sel memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk menjaga ketetapan isi sel yang berupa cairan sitosol dan mengatur lalu lintas pertukaran zat antara lingkungan ekstraseluler dan lingkungan intraseluler. Hal ini dimungkinkan karena membran sel bersifat semipermeable akibat keberadaan protein yang disebut integrin yang memungkinkan untuk terjadinya interaksi antara lingkungan ekstrasel dan lingkungan intrasel. Struktur membran sel adalah dua lapis lipid yang dipermukaannya terdapat rantai gula dan protein. Sitoplasma merupakan lingkungan di dalam sel selain nukleus. Sitoplasma terdiri atas cairan sitosol dan sitoskeleton. Sitosol merupakan cairan berbentuk pekat yang mengisi sekitar 55% volume sel dan penting dalam metabolisme perantara, sintesis protein ribosom, dan penyimpanan lemak dan glikogen. Sitosol merupakan tempat melekatnya organel-organel. Ada lima jenis utama organel yang menempati sitosol: retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, peroksisom, dan mitokondria. a) Retikulum Endoplasma (RE) merupakan organel yang terdiri atas RE halus dan RE kasar, dimana RE kasar ditaburi oleh ribosom. RE kasar berfungsi untuk mensintesis dan melepaskan protein-protein baru. Sebagian protein ini ditujukan ke lingkungan ekstrasel sebagai sekretoriknya yaitu hormon-hormon dan enzim-enzim. Sebagian lagi diarahkan ke lingkungan intrasel untuk membantu membran sel baru, yang mana salah satu komponennya adalah protein. Ribosom berfungsi untuk mensintesis lanjut protein tersebut, dimana satu ribosom mensintesis hanya satu macam protein untuk digunakan di dalam sitosol. Adapun RE halus berfungsi untuk menerima protein yang diproduksi dari RE kasar untuk selanjutnya dikirim melalui vesikel transportasi yang berasal dari retikulum endoplasma. b) Aparatus Golgi merupakan organel yang berfungsi untuk mengemas dan mendistribusikan protein yang disintesis oleh retikulum endoplasma. Aparatus Golgi menerima protein teersebut melalui vesikel transportasi yang berasal dari retikulum endoplasma. c) Lisosom merupakan organel yang mengandung enzim-enzim hidrolitik yang kuat dan berfungsi untuk melakukan pencernaan intrasel, sekaligus menghancurkan benda asing atau sisa-sisa sel yang dibawah ke dalam sel melalui mekanisme endositosis. Enzim- enzim ini dibungkus oleh suatu membran, sehingga tidak akan keluar dan merusak isi sel. Lisosom (enzim-enzim) terbentuk dari sintesis protein di retikulu endoplasma dan dibawah melalui vesikel terselubung dari Aparatus Golgi. d) Peroksisom merupakan organel bulat bermembran dengan garis tengah 0.5-1.2 μm yang mengandung enzim-enzim oksidatif yang berfungsi untuk mendetoksifikasi zat sisa yang masuk ke dalam sel dengan cara melepaskan atau hidrogen yang dipindahkan ke oksigen molekul sehingga menjadi peroksida, yang bersifat merusak sel. Peroksida kemudian diubah menjadi air dan oksigen dengan bantuan enzim katalase. e) Mitokondria, yang berbentuk filament dengan lebar 0.5-1 μm dan panjang 10 μm, merupakan organel yang berfungsi mengubah energi kimiawi metabolit yang terdapat dalam sitoplasma menjadi energi yang mudah dimanfaatkan oleh sel yaitu ATP. Mitokondria terdiri dari membran luar dan membran dalam, yang disebut krista. Ruang antar krista disebut matriks. Krista mengandung protein yang berfungsi pada proses transport elektron pada pencernaan makanan. Sedangkan matriks terdiri dari campuran pekat ratusan enzim yang berbeda yang penting untuk mempersiapkan molekul nutrient untuk pengambilan akhir energi yang dapat digunakan oleh protein di krista. f) Dinding sel (tersusun atas selulosa dan devirat-deviratnya. Berfungsi untuk menjaga bentuk sel agar tetap dan sebagai proteksi sel terhadap gangguan mekanis) g) Vakuola (Gelembung) merupakan organel berupa kantong-kantong bermembran besar dalam sel yang terisi cairan dari bahan-bahan tertentu dan dikelilingi oleh membrane tunggal. Vakuola yang berukuran kecil sering disebut vesikel. Fungsi utama dari gelembung ini adalah sebagai alat transportasi dan sebagi alat pengaman sitoplasma. Fungsi lain dari gelembung ini adalah untuk memelihara membrane plasma yaitu pada proses sekresi dan proses ekskresi. Vakuola dapat ditemukan pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada sel tumbuhan, vakuola berukuran besar dan dibungkus oleh tonoplas yaitu membran tunggal yang mengatur pertukaran materi antara sitoplasma dengan cairan didalamnya. Vakuola pada tumbuhan berfungsi untuk menyimpan zat-zat makanan, zat sisa metabolisme yang berbahaya serta menjaga tekanan turgor sel. Pada sel hewan, vakuola berukuran kecil dan bahkan tidak ditemukan.
Perbedaan Sel Hewan, Sel Tumbuhan, dan Sel Bakteri