Anda di halaman 1dari 6

METODOLOGI PENELITIAN

Pertumbuhan dan Perkembangan Bunga Chrysanthemum


morifolium Pada Beberapa Jenis Medium dan Konsentrasi
Sukrosa Secara In Vitro

NUR FITRIANA RAHMAT


1514142001

JURUSAN BOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2017
BAB III
METODE PENELITIAN

A. WAKTU & TEMPAT PENELITIAN


a) Waktu : Agustus November, 2017.
b) Tempat : - Pengambilan eksplan di UPTD Balai Benih Holtikultura Jl.
Poros Malino Km. 28 Bonto Bonto Kabupaten Gowa.
- Penelitian di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
B. ALAT & BAHAN PENELITIAN
a) Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah
laminar air flaw, gelas ukur 500 ml, gelas kimia 500 ml, kompor, Bunsen,
Neraca analitik, pH meter, pinset, botol selai, corong, spatula, capet,
scalpel, dan gunting.
b) Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah MS
sintetik 4,46 g/l, aquades, air kelapa, sukrosa, agar swallow, sabun
sunlight, baclyn, benlate, kertas timbangan, tissue, karet, plastic bening,
kertas lakmus, mata pisau, dan plastik wrap.
C. VARIABEL PENELITIAN
a) Bebas : Pertumbuhan dan perkembangan bunga Chrysanthemum
morifolium
b) Terikat : Beberapa jenis medium dan konsentrasi sukrosa
D. DEFINISI OPERASIONAL
a) Tanaman krisan memiliki bentuk dan warna yang beragam serta unik dan
menarik sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Selain sebagai
penghias, juga sebagai tanaman pengusir nyamuk dan tanaman obat.
Perbanyakan tanaman krisan yang dilakukan dengan cara kultur jaringan
diharapkan dapat menghasilkan kualitas bibit krisan yang unggul dan
seragam, tahan terhadap penyakit, tingkat produksi tinggi serta waktu yang
relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan perbanyakan secara
konvensional. Suatu keuntungan yang diperoleh dalam aplikasi teknologi
kultur jaringan dalam mem-perbanyak tanaman krisan adalah upaya untuk
memodifikasi genetik tanaman tersebut. Rekayasa genetik tanaman krisan
dapat dilakukan dengan menggabungkan teknologi nuklir dengan teknik
kultur jaringan. Keberhasilan metode ini sangat tergantung dengan sistem
seleksi yang digunakan pada tahap awal dan kemampuan menghasilkan
tanaman secara in vitro.
b) Medium yang digunakan dalam penelitian ini adalah medium MS, MS +
gandasil 1 g, MS + growmore 1 g.
c) Ada 3 konsentrasi sukrosa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
konsentrasi 0 g/l, konsentrasi 10g/l, dan konsentrasi 20 g/l.
E. METODE KERJA
a) Pengambilan eksplan
Pengambilan eksplan atau sumber eksplan krisan berupa pucuk dan
nodus berasal dari tanaman induk krisan di UPTD Balai Benih
Holtikultura Jl. Poros Malino Km. 28 Bonto Bonto Kabupaten Gowa.
b) Sterilisasi alat
Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap sterilisasi adalah
mencuci botol selai terlebih dahulu dengan menggunakan sabun dan
dibilas hingga bersih, langkah berikutnya yaitu memasukkan aquades ke
dalam beberapa botol selai kemudian mulut botol ditutup dengan
menggunakan plastic bening dan direkatkan dengan karet. Kemudian
beberapa scalpel dan pinset dibungkus dengan menggunakan kertas lalu
dimasukkan ke dalam plastic langkah berikutnya membungkus beberapa
capet dengan menggunakan kertas kemudian dimasukkan ke dalam plastik
yang berbeda. Kemudian botol selai yang berisi aquades, capet yang telah
dibungkus beserta scalpel dan pinset yang juga telah dibungkus
dimasukkan ke dalam keranjang sterilisasi lalu keranjang sterilisasi
tersebut dimasukkan ke dalam autoclave dan tunggu sampai sterilisasi
selesai.
c) Pembuatan medium
Dalam tahap pembuatan ini terdapat 3 medium serta konsentrasi
sukrosanya yang berbeda yaitu medium MS dengan konsentrasi sukrosa 0
g/l, medium MS + Gandasil 10 g/l, dan medium MS + Growmore 20 g/l.
Medium MS dengan konsentrasi sukrosa 0 g/l
Langkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan semua alat dan
bahan yang dibutuhkan kemudian menimbang Medium MS sintetik
sebanyak 4,46 g/L, Sukrosa 0 g/l, agar swallow 6,8 gr dan pupuk
gandasil 1,5 gr. Langkah ketiga mengukur aquades sebanyak 200 ml
dan air kelapa sebanyak 30 ml lalu memasukkan Medium MS diikuti
dengan memasukkan aquades 50 ml dan air kelapa serta sukrosa
kedalam medium MS dan pupuk gandasil. Setelah itu, menambahkan
aquades untuk mencukupkan volume yaitu 120 ml kemudian
mengukur pH dengan menggunakan pH meter atau kertas indicator
setelah mengukur pH dimasukkan agar sebanyak 6,8 g/L kemudian
medium dipanaskan sambil diaduk hingga mendidih. Langkah ke-10
medium dituang kedalam botol selai, kemudian tutup botol dengan
menggunakan plastik bening dan eratkan menggunakan karet gelang
lalu sterilisasi medium menggunakan autoclaf.
Medium MS + Gandasil dengan konsentrasi sukrosa 10 g/l
Medium yang ketiga ini langkah pertama yang digunakan adalah
menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan langkah kedua
menimbang Medium MS sintetik sebanyak 4,46 g/L, Sukrosa 10 g/l,
agar swallow 6,8 gr dan pupuk gandasil 1 gr, langkah ketiga mengukur
aquades sebanyak 200 ml dan air kelapa sebanyak 30 ml kemudian
memasukkan Medium MS lalu memasukkan aquades 50 ml dan air
kelapa serta sukrosa kedalam medium MS dan pupuk gandasil 1 gr
setalh itu, menambahkan aquades untuk mencukupkan volume yaitu
120 ml. langkah kelma mengukur pH dengan menggunakan pH meter
atau kertas indicator setelah itu, memasukkan agar sebanyak 6,8 g/L
kemudian medium dipanaskan sambil diaduk hingga mendidih lalu
medium dituan kedalam botol selai, kemudian tutup botol dengan
menggunakan plastik bening dan eratkan menggunakan karet gelang
langkah terakhir sterilisasi medium menggunakan autoclaf.
Medium MS + Growmore dengan konsentrasi sukrosa 20 g/l
Langkah pertama yang dilakukan pada medium ketiga ini yaitu
menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan lalu menimbang
Medium MS sintetik sebanyak 4,46 g/L, Sukrosa 10 g/l, agar swallow
6,8 gr dan pupuk growmore 1 gr. Langkah berikutnya mengukur
aquades sebanyak 200 ml dan air kelapa sebanyak 30 ml kemudian
memasukkan Medium MS. Selanjutnya memasukkan aquades 50 ml
dan air kelapa serta sukrosa kedalam medium MS dan pupuk
growmore 1 gr, setelah memasukkan bahan tersebut ditambahkan
aquades untuk mencukupkan volume yaitu 120 ml alu mengukur pH
dengan menggunakan pH meter atau kertas indicator kemudian
memasukkan agar sebanyak 6,8 g/L. Medium didihkan sambil diaduk
hingga mendidih lalu tuuang medium kedalam botol selai, kemudian
tutup botol dengan menggunakan plastik bening dan eratkan
menggunakan karet gelang langkah terakhir sterilisasi medium
menggunakan autoclaf.
d) Sterilisasi eksplan
Setelah membuat semua medium tahap selanjutnya adalah sterilisasi
pada eksplan yang akan digunakan langkah pertama yaitu menyiapkan alat
dan bahan kemudian ambil ekspan yang telah di stek dari pohon induk
cuci dengan air mengalir, setelah itu cuci kembali menggunakan sabun
(sunlight) hingga bersih, bilas dengan air mengalir. Selanjutnya Siapkan
bahan-bahan seperti baclyn, dan benlate, setelah ditiriskan kurang lebih
dari 20 menit masukan kedalam gelas baker, lalu masukkan eksplan ke
dalam gelas yang berisi aquadest steril hingga terbenamnya eksplan lalu
goyang-goyangkan secara memutar. Selanjutnya masukan eksplan ke
dalam gelas yang berisi benlate dan goyang-goyangkan selama 20 menit,
setelah itu bilas lagi dengan aquadest steril, kemudian masukkan eksplan
ke dalam gelas yang berisi baclyn 30% dan goyang-goyang secara
memutar selama 7 menit. Bilaslah kembali dengan aquadest steril lalu
masukkan kembali ke dalam gelas yang berisi larutan baclyn 20 % dan
goyangkan secara memutar selama 5 menit, bilas dengan aquadest steril,
setelah itu masukkan kembali ke dalam gelas yang berisi baclyn 1% dan
goyangkan secara memutar selama 1 menit, bilas lagi dengan aquadest
steril setelah dibilas dengan aquadest, masukan kembali ke dalam aquadest
secukupnya agar terhindar dari proses pencoklatan (browning) kemudian
tanaman siap di inokulasi.
e.) Penanaman/inokulasi eksplan
Setelah semua ekspal disterilisasi tahap berikutnya yaitu
penanaman/inokulasi eksplan pertama-tama siapkan alat dan bahan.
Masukkan pinset dan scalpel kedalam alcohol lalu ambil eksplan yang
berupa pucuk, ketika akan memotong eksplan panaskan scalpel terlebih
dahulu ke api bunsen. Selanjutnya buang semua daun yang berada di
bawah pucuk yang masih kuncup. Buka tutup botol kultur lalu panaskan
mulut botol ke api bunsen, ketika akan ditanam eksplan panaskan pinset
terlebih dahulu di atas api bunsen. Letakan atau tancapkan eksplan ke
dalam medium tanamlah sampai lima eksplan untuk di gelas kultur. Jika
ingin menutupnya maka mulut botol harus dipanaskan kembali di atas api
Bunsen, sebelum ditutup dengan plastik wrap, plastik transparan, dan
karet, botol media yang telah ditanami terlebih dahulu dipanaskan di atas
api Bunsen lalu beri lebel tanggal penanaman dan varietas tanaman.
Kemudian tempatkan di ruang pertumbuhan dan amati pertumbuhan dan
perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai