Oleh:
Haswania
1514141010
Biologi Sains
JURUSAN BIOLOGI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan alami pada Gunung Betung menjadi habitat penting bagi keberadaan
burung rangkong di Tahura WAR, akan tetapi dengan meningkatnya pembukaan
hutan menjadi perkebunan dan pertanian, mengakibatkan semakin berkurangnya
habitat bagi satwa terutama burung rangkong. BKSDA Lampung (2014)
menyatakan ancaman dan gangguan pada habitat burung rangkong berupa adanya
perluasan tanaman perkebunan seperti kopi, coklat, dan pisang, serta perburuan liar.
Kebun dan tanaman pertanian di dalam kawasan Tahura merupakan areal kawasan
yang di rambah oleh masyarakat dan dijadikan lahan usaha pertanian, tanaman
semusim dan pemeliharaan tanaman komoditas perkebunan seperti kopi, cokelat
dan tanaman buah-buahan (UPTD Tahura WAR, 2009).
Penelitian tentang keberadaan burung rangkong di Gunung Betung Tahura
WAR masih sedikit dilakukan sehingga informasi terbaru tentang keberadaan
burung rangkong di lokasi tersebut masih terbatas. Penelitian ini dimaksudkan
untuk memberikan informasi terbaru tentang keberadaan burung rangkong dan
habitatnya di Gunung Betung Tahura WAR.
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana ketersediaan pohon pakan dan potensi pohon sarang bagi burung
rangkong ?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui keberadaan burung rangkong.
2. Mengetahui ketersediaan pohon pakan dan potensi pohon sarang bagi burung
rangkong.
2. Sebagai data dan informasi bagi UPTD Tahura WAR serta pihak terkait lainnya
dalam upaya pelestarian burung rangkong.
BAB II
TINJAUAN PISTAKA
1. Klasifikasi Ilmiah:
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Ordo: Bucerotiformes
Family: Bucerotidae
2. Morfologi Umum
4.Perilaku Makan
5. Reproduksi
A. Kesimpulan
Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang
dilindungi melalui Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. Rangkong merupakan kelompok
burung yang mudah dikenali. Secara umum ciri yang dimiliki burung rangkong
adalah ukuran tubuhnya yang besar dengan panjang total antara 381 sampai 1600
mm. Memiliki paruh yang sangat besar dan kokoh tetapi ringan yang dinamakan
hornbilll, berwarna merah atau kuning, melengkung dan beberapa menyerupai cula.
Bulu berwarna coklat, hitam, putih, atau hitam dan putih. Kulit dan bulu disekitar
tenggorokan berwarna terang, sayap kuat, ekor panjang, kaki pendek, jari-jari kaki
besar dan sindaktil
B. Saran
Adapun saran untuk makalah ini adalah sebaiknya pembaca mencari
informasi yang kurang lengkap pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agus F, Subiksa IGM. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan. Bogor: Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre
(ICRAF)
Chong MHN. 1993. The Distribution, Status and Conservation of Hornbill and their
Habitats in Peninsular Malaysia. Di dalam : Poonswad P & Kemp AC, Editor.
Manual to the Conservation of Asian Hornbills. Bangkok: Faculty of Science
Mahidol Univ. Hlm 342-371.