Anda di halaman 1dari 7

A.

STRUKTUR DAN SIFAT AIR


1. STRUKTUR AIR
Proses fisiologi yang berlangsung pada tumbuhan banyak berkaitan dengan air
atau bahan-bahan (senyawa atau ion) yang terlarut didalam air. Air merupakan suatu
molekul yang sederhana, terdiri dari 1 atom oksigen (O) dan dua atom hydrogen (H),
sehingga berat molekulnya hanya 18g/mol. Terlepas dari kesederhanaan komposisi
atom penyusunnya dan ukuran molekulnya yang kecil, molekul air mempunyai
beberapa karakteristik yang unik. Karakteristik tesebut disebabkan karena rangkaian
kedua atom H pada atom O (yang berada ditengah) tidak membentuk garis lurus.
Rangkaian ini membentuk sudut 105o. Besarnya sudut ini selalu sama jika air dalam
bentuk padat (es), tetapi agak bervariasi jika air dalam bentuk cair, walaupun rata-rata
besar sudutnya tetap 105o derajat.
Dua elektron yang mengisi kulit pertama atom H (1 elektron milik atom dan
satunya lagi dipinjam dari atom O) umumnya berada lebih dekat ke inti atom O. Hal
ini menyebabkan atom H memiliki sifat yang mirirp dengan proton telanjang yang
menempel pada atom O. Dengan struktur yang seperti ini, walaupun secara
keseluruhan air bermuatan netral, pada kenyataanya sisi atom H akan bermuatan agak
positif sedangakan sisi atom O bermuatan agak negatif. Molekul seperti ini disebut
bersifat polar. Sebagai akibatnya, sisi bermuatan positif dari molekul air yang satu aka
saling tarik menarik dengan sisi yang bermuatan negatif dari molekul air yang lainnya.
Ikatan yang terbentuk karena fenomena ini disebut ikatan hidrogen.
Dibandingkan dengan ikatan kovalen atau ikatan ionik ikatan hidrogen lebih
lemah. Ikatan hidrogen juga ditemui pada ikatan pada beberapa molekul lain, selain
air. Kekuatan ikatan ini tergantung pada jenis molekul lain yang terikat pada atom H
tersebut. Kekuatan hidroegn bervariasi antara 8-42 kJ/mol.
Tumbuhan banyak mengandung air didalam sel-selnya. Hal ini yang
menyebabkan suhu tumbuhan relatif stabil walaupun menerima atau kehilangan
energi (Lakitan, 2007).

2. SIFAT AIR
1) Air Sebagai Pelarut
Air mampu melarutkan banyak bahan daripada zat cair lainnya. Hal itu karena
air memiliki sifat tetapan dielektrik yang paling tinggi, yaitu suatu ukuran
kemampuan untuk menetralkan tarik menarik antar muatan listrik. Oleh sebab itu
iar yang merupakan pelarut yang sangat baik unutk ion-ion bermuatan positif
maupun negatif. Sisi positif molekul air ditarik oleh ion atau permukaan molekul
polar yang negatif, dan sisi negatifnya oleh ion atau permukaan positif. Jadi
molekul air membentuk sangkar, menegelilingi ion atau molekul polar, sehingga
ion atau molekul tersebut tidak dapat bergabung dengan yang lain, dan tidak
mengkristal membentuk endapan (Salisbury dan Ross 1995).
Peranan air sebagai pelarut ini sangat penting sekali artinya bagi kehidupan
tumbuhan. Struktur molekul protein dan asam nukleat sangat ditentukan oleh
adanya molekul air disekitarnya. Berarti juga aktifitas biologis dari prtotein dan
asam nukleat dapat berlangsung karena adanya air diesekitarnya. Selain protein dan
asam nukleat, akatfitas senyawa lain di dalam protoplasma juga ditentukan oleh
adanya air, kecuali untuk molekul yang berada dalam oleosom atau bagian lemak
pada membran. Walaupun demikian oleosom dan membran secara keseluruhan
dipengaruhi oleh air disekitarnya (Lakitan, 1993).

2) Gaya Adesi dan Kohesi Air


Tarik menarik antar molekul tak sejenis disebut adesi. Sedangkan tarik
menarik antara molekul sejenis dinamakan kohesi. Kohesi memberikan sifat pada
air suatu kekuatan regang yang besar yakni kemampuan menahan regangan tanpa
putus. Didalam kolom air yang kecil seperti dalam elemen xilem batang kekeuatan
regang sangat tinggi sehingga memungkinkan air tertarik ke puncak pohon yang
tinggi tanpa terputus.
Kohesi antar molekul air menimbulkan tegangan permukaan. Tegangan
permukaaan berperan dalam fisiologi tumbuhan misalnya, pada tekanan normal
lalu lalangnya gelembung udara melalui pori dan ceruk di dinding sel dihambat
oleh tegangan permukaan (Salisbury dan Ross 1995).

3) Kalor (panas) Laten Vaporisasi dan Fusi yang Tinggi


Kalor laten vaporisasi molekul air merupakan energi yang dibutuhkan untuk
menguapkan 1g air pada suhu 20oCdan besar kalor laten vaporasi air adalah 586
Cal, sedangkan kalor laten fusi merupakan energi yang dibutuhkan untuk
mencairkan 1g es pada suhu 0oC dan besarnya kalor laten fusi adalah 80 Cal. Bagi
tumbuhan tingginya kalor laten vaporisasi ini penting untuk menjaga stabilitas
suhu daun melalui proses transpirasi.
Setiap molekul air padat (es) dikelilingi oleh empat molekul air lainnya
membentuk struktur tetrahedral dan struktur tersebut tertata sedemikian rupa
sehingga kristal es berbetuk heksagonal seperti pada butiran salju. Selama proses
konversi dari bentuk padat ke bentuk cair molekul air bergerak saling menjauh,
tetapi volume total air tersebut berkurang selama proses pencairan. Hal tersebut
karena molekul air tersusun lebih efisisen dalam bentuk cair dibanding dalam
bentuk padat. Air mengembang jika membeku karena kerapatan es lebih rendah
dibanding air, oleh sebab itu es mengapung di permukaan air (Lakitan, 1993).
4) Viskositas Rendah (kekentalan)
Air dalam keadaan cair memiliki ikatan hidrogen bersama-sama oleh dua
molekul air lainnya, sehingga ikatan hidrogen menjadi lemah dan mudah putus. Air
dapat mengalir dengan mudah dalam jaringan tumbuhan. Pada kondisi padat, setiap
atom O memiliki lebih sedikit ikatan hidrogen, sehingga masing-masing ikatan
akan lebih kuat. Viskositas air akan menurun jika suhunya meningkat (Lakitan,
1993).

5) Ionisasi Air dan Skala Ph


Beberapa molekul air di pecah menjadi ion hidrogen (H+) dan ion hidroksil
(OH-). Secara alamiah, air sangat jarang mengandung (H+) dan (OH-) dalam
konsentrasi yang sama. Berdasarkan konsentrasi (H+) dalam larutan,
dikembangkan sekala pH yang mencerminkan tingkat keasaman larutan dan
bermanfaat dalam studi fisiologi tumbuhan maupun bidang ilmu lainnya (Lakitan,
1993).

B. POTENSIAL AIR DAN KOMPONENNYA


Potensial air adalah potensial kimia air dalam suatu sistem atau bagian sistem,
dinyatakan dalam satuan tekanan, dan dibandingkan dengan potensial kimia air murni
(juga dalam satuan tekanan), pada tekanan atmosfer dan pada suhu serta ketinggian
yang sama; dan potensial kimia air murni ditentukan sama dengan nol. . Batasan ini
dapat dinyatakan dengan hubungan berikut (Salisbury, 1995) :
= ( w w* vw)
dengan :
= Potensial air
w = Potensial kimia air dalam sistem
w* = Potensial kimia air murni pada tekanan atmosfer, dan pada suhu
yang sama dengan sistem tersebut
vw = Volume molar parsial dari ari ( 18 cm3 mol-1)

Potensial kimia adalah energi bebas per mol substansi di dalam suatu sistem kimia.
Dalam hal hubungan air dan tanaman, potensial kimia dari air sering dinyatakan
dengan istilah potensial air. Selajutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan
sebagai ukuran energi dari suatu substansi yang akan bereaksi atau bergerak, maka
potensial air merupakan ukuran dari energi yang tersedia di dalam air untuk bereaksi
atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air merupakan tingkat kemampuan
molekul-molekul air untuk melakukan difusi. (Wahyu, Tri , 2014).
Komponen potensial air ada dua: potensial tekanan, timbul karena adanya
tambahan tekanan dan sama dengan tekanan nyata di bagian sistem tertentu; dan
potensial osmotik (disebut juga potensial linarut), yang terjadi karena adanya unsur
terlarut. Karena potensial tekanan merupakan tekanan nyata, untuk mudahnya kita
sebut tekanan. Lambang untuk potensial osmotik atau potensial linarut adalah s.
(Salisbury, 1995)
Didalam suatu sel, potensial air memiliki komponen, yaitu potensial tekanan
dan potensial osmosis. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial
air. Sedangkan potensial osmosis menunjukkan status larutan didalam sel tersebut.
Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan kedalam seri larutan yang telah
diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tumbuhan tersebut dapat
diketahui. (Wahyu, Tri , 2014)

(Fabrarmely.2010)

Proses difusi zat terlarut terjadi akibat adanya selisih potensial kimia zat
terlarut maka air berdifusi akibat adanya selisih potensial air. Jika potensial air lebih
tinggi disuatu bagian dari sistem daripada bagian lain,dan tidak ada penghalang difusi
air maka air bergerak dari daerah berpotensial tinggi kedaerah berpotensial rendah.
Proses tersebut spontan, energi bebas dilepaskan kesekitar dan energi bebas tersebut
menurun. Energi yang dilepaskan ini mempunyai potensial untuk melakukan kerja
misalnya mengalir air secara osmotik kebagian atas batang yang sering disebut
sebagai tekanan akar. Potensial air bukan saja menjadi penentu akhir dari proses
pergerakan air secara difusi tapi juga menjadi penentu tak langsung perpindahan
massa air yang terjadi karena adanya gradien tekanan, sedangkan gradien tekanan
timbul karena adanya tekanan difusi.
Potensial tekanan merupakan tekanan yang diberikan pada air atau larutan
untuk meningkatkan kemampuan osmosis pada tumbuhan potensial tekanan dapat
tumbuh dalam bentuk tekanan turgor. Nilai potensial tekanan dapat positif nol
maupun negatif. Potensial tekanan juga merupakan tekanan fisik pada suatu larutan
yang bersifat relatif terhadap tekanan atmosfer. Contohnya air didalam sel sel xilem
yang tak hidup (trakeid fan unsur unsur pembuluh) suatu tumbuhan sering kali berada
dibawah potensial tekanan negatif (tegangan yg kurang dari M-2 MPa). Sebaliknya
seperti udara didalam balon sel sel hidup biasanya berada dibawah tekanan positif
secara spesifik isi sel akan meekan membran plasma ke didinding sel, dan kemudian
dinding sel akan menekan protoplas yang menghasilkan sesuatu tekanan turgor
(Campbell, 2008).
Potensial osmotik adalah potensial kimia zat terlarut dalam suatu sistem atau
bagian sistem dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial
kimia air murni (juga dalam satuan tekanan), pada tekanan atmosfer dan pada suhu
serta ketinggian yang sama. Jadi, secara ringkas potensial osmotik adalah kemampuan
larutan untuk berosmosis dan besar potensial osmotik dipengaruhi oleh konsentrasi
larutan yaitu hipertonis, isotonis, atau hipotonis.
Potensial osmotik larutan menyatakan status larutan dan status larutan dapat
dinyatakan dalam satuan konsentrasi, satuan tekanan atau satuan energi. Nilai
potensial osmotik dapat diukur menggunakan alat yang disebut Osmometer. Tekanan
yang timbul pada osmometer merupakan tekanan yang nyata dan tekanan tersebut
merupakan tekanan osmotik yang bernilai positif, tetapi tekanan larutan sebelum
diukur disebut potensial osmotik bernilai negatif.
C. DIFUSI DAN OSMOSIS TUMBUHAN
Tukar menukar ion terjadi pada seluruh tubuh tumbuhan yang berklorofil, yaitu masuknya
CO2 dan keluarnya O2 pada proses fotosintesis. Berikut akan dibahas proses pertukaran pada
tumbuhan.
1) Difusi
Difusi adalah pergerakan molekul suatu zat secara random yang menghasilkan
pergerakan molekul efektif dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contoh-
contohnya adalah difusi zat warna dalam air tenang, difusi glukosa dan teknik
tomografi (Jitendra et al, 2012). Model dasar yang digunakan dalam penelitian tentang
difusi biasanya adalah hukum Fick. Difusi larutan gula sangat penting dalam dunia
biologi, contohnya adalah fenomena transport gula dalam tanaman.Difusi merupakan
pergerakan spontan suatu zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah. Rata-
rata sel mengalami difusi dalam sistem transportasinya. Difusi air melalui membran
semipermeabel disebut osmosis. Jadi secara ringkas difusi merupakan pergerakan
molekul dari konsentrasi tinggi menuju konsentrasi yang rendah.
2) Osmosis
Absorpsi suatu sel terjadi melalui osmosis yaitu difusi air melintasi suatu
membran. Osmosis merupakan perpindahan molekul pelarut dari konsentrasi yang
tinggi menuju konsentrasi yang rendah melalui membran semipermeabel. Pada sel
tumbuhan yang berdinding sel kaku, menambah faktor lain yang mempengaruhi
osmosis, tekanan fisik dinding sel mendorong melawan protoplas yang mengembang.
Gabungan dari konsentrasi zat terlarut dan tekanan fisik disatukan kedalam susatu
kuantitas yang disebut potensial air.
Potensial air menentukan arah pergerakan air. Air yag tidak terikat pada zat
terlarut atau permukaan akan bergerak dari daerah yang memiliki potensial air lebih
tinggi menuju daerah yang memiliki poternsial air lebih rendah. Contohnya, jika sel
tumbuhan direndam dalam larutan yang memiliki potensial air yang lebih tinggi dari
pada sel maka air akan bergerak ke dalam sel yang menyebabkan turgid (sangat
tegang).
Potensial air dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut disebut juga potensial osmotik
karena zat terlarut mempengaruhi arah osmosis. Sedangkan potensial tekanan adalah
tekanan fisik pada suatu larutan.
D. KECEPATAN ALIRAN AIR
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSIAL AIR

Anda mungkin juga menyukai