Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN DISKUSI

1. Pertanyaan dari Cici


Bagaimana cara menangani sebuah kelompok yang bermasalah terhadap social tapi
antipatik terhadap bimbingan social?
Jawaban:
Dalam mengangani sebuah masalah terhadap kelompok social yang bermasalah
namun dalam hal ini kelompok tersebut memiliki antipatik terhadap bimbingan sosial,
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah untuk ditangani oleh pekerja social/social worker.
Tentunya membutuhkan metode-metode tertentu untuk menangani kasus tersebut. Oleh
karena itu adapun metode/cara yang lebih praktis atau mudah dipahami oleh social worker
yang dapat kelompok berikan yaitu sbb:
1. Lakukanlah pendekatan terhadap kelompok tersebut tanpa menyatakan atau memberi tahu
anda sebagai pekerja sosial. Dengan metode ini maka memungkinkan kelompok tersebut
akan menerima kita untuk beradaptasi dengan mereka.
2. Menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka, dalam hal ini kita harus lebih pekah
terhadap keadaan mereka. Dengan metode ini kita lebih mudah mengetahui kebutuhan
ataupun masalah dari kelompok tersebut
3. Mulailah memberikan bimbingan sosial, ketika kita sudah diterima dalam lingkungan
kelompok tersebut maka kita sudah lebih mudah memberikan bimbingan sosial bagi
mereka.

2. Peranyaan dari Dwi Rotie


Berikan satu contoh kasus dari metode bimbingan kelompok sosial dalam rehabilitasi
sosial?
Jawabannya :
Contoh kasus :
Pada sekelompok orang pengguna narkoba.
Pada sekelompok orang pengguna narkoba tersebut memiliki tahapan-tahapan yang berbeda-
beda, berikut tahapannya:
1. Tahap Eksperimen (tahap mencoba-coba), dengan pengertian pernah sekali atau beberapa
kali mencoba memakai narkoba dalam waktu relatif singkat untuk kemudian berhenti.
Biasanya motif pada tahap ini adalah rasa keingintahuan yang tinggi dan ingin
mendapatkan pengalaman yang luar biasa seperti yang diceritakan oleh teman-temannya.
2. Tahap rekreasi (tahap rekreasi sosial), pemakaian lebih sering dan menggunakan satu atau
beberapa macam obat secara sendirian atau bersama-sama dalam satu kelompok, yang
waktunya disepakati terlebih dahulu secara bersama-sama. Di tahap ini mulai tumbuh rasa
setia kawan dan teman sependeritaan sesama pengguna narkoba.
3. Tahap situasional (pada situasi dan keadaan tertentu), biasanya pemakaian dalam situasi
tertent, biasanya dalam keadaan stres yang meningkat seperti menghadapi ujian, kecewa
karena gagal ujian, untuk menghilangkan rasa kantuk, untuk meningkatkan prestasi
sekolah dan olahraga, menghilangkan rasa malu dan ragu-ragu. Namun di sini telah terjadi
pola perilaku pengulangan bila berhadapan dengan kondisi tersebut. Risiko untuk
ketagihan lebih mungkin terjadi pada tahap situasional ini.
4. Tahap abuse (tahap penyalahgunaan), biasanya pemakaian sudah dalam jangka waktu
yang lama, motif utamanya biasanya untuk mengurangi perasaan tidak enak terutama
cemas, kekecewaan, kesedihan dan kemurungan. Stresor yang dialami oleh pengguna
biasanya sudah berlangsung lama dan kemungkinan sudah terdapat adanya komorbiditas
(diagnosis ganda) seperti depresi dsb.
5. Tahap adiksi (tahap ketagihan), penderita sudah sulit untuk menghentikan pemakaian
narkoba karena sudah terjadi adiksi yang berlangsung lama. Ketergantungannya baik
berupa fisik maupun psikis, dan terdapat okupasi untuk mendapatkan obat dalam jumlah
yang cukup untuk mengurangi gejala tidak enak (sakau) yang dialaminya apabila
pemakaian obat dihentikan.
Jadi, dari setiap tahapan-tahapan pecandu narkoba tersebut, di kelompokkan
menjadi satu kelompok misalnya tahap adiksi : orang-orang yang pecandu narkoba dalam
tahap ini (tahap adiksi) dikelompokkan menjadi satu kelompok dan direhab sesuai
kondisinya dan begitu pula tahap-tahap yang lainnya.
3. Pertanyaan dari Meliza Tamaheang
Bagaimana peran pekerja secara jelas dalam metode bimbingan sosial kelompok yang
meembedakannya dengan peran pekerja sosial individu?
Jawaban:
Peran dari Pekerja sosial dalam metode bimbingan sosial kelompok yaitu
membantu/membimbing satu kelompok "dalam hal ini orang - orang yang memiliki satu
masalah sosial yang kemudian digabungkan menjadi satu kelompok" sehingga permasalahan
yang dialami dapat terselesaikan dengan baik.
Perbedaan antara peran pekerja sosial antara bimbingan sosial kelompok dengan
individu adalah kalau individu berperan penuh dalam segala aktivitas dan mengintervensi
penuh terhadap klien. Sedangkan pekerja sosial bimbingan kelompok ikut mengintervensi
namun tidak secara penuh, karena pekerja sosial hanya berperan sebagai orang yang
mengarahkan kelompok dalam membuka cara berpikir individu-individu yang ada dalam
kelompok sehingga mereka bisa saling membantu dan dapat menyelesaikan masalah sosial
mereka secara bersama-sama.

4. Pertanyaan dari Regina Moningkey


Apakah materi kelompok tentang ,metode bimbingan sosial kelompok bisa diterapkan
disemua bidang atau hanya bidang-bidang tertentu?
Jawaban :
Metode Bimbingan sosial kelompok tentu bisa diterapkan diberbagai bidang,karena
tujuan dari bimbingan sosial kelompok digunakan pekerja sosial untuk membantu klien
didalam suatu kelompok atau kelompok yang sudah terbentuk atau juga yang telah
mempunyai suatu masalah dapat menemukan dan mecari solusi dari permasalahan yang
dialaminya sehingga kelompok tersebut yang mempunyai masalah dapat menyesuaikan diri
dalam lingkungan sosialnya atau kehidupan masyarakat, upaya dari bimbingan sosial
kelompok disemua bidang dalam masyarakat antara lain untuk kesejahteraan
keluarga,anak,pekerjaan dan banyak lagi.
LAPORAN ANGGOTA KELOMPOK

PEMBUATAN PRESENTASI PEMBUATAN


NAMA
MAKALAH DIKELAS LAPORAN

Andrew Devid Palit AKTIF AKTIF AKTIF

Herlina Sari Habba AKTIF AKTIF AKTIF

PASIF
(dikarenakan sakit
Stevoni Bawental AKTIF AKTIF
dan tidak hadir
dalam kelas)

Gabriella R. Otay AKTIF AKTIF AKTIF

Indra Runtunuwu AKTIF AKTIF AKTIF

Kartika Tungkagi AKTIF AKTIF AKTIF

Yesilya Tombeu AKTIF AKTIF AKTIF

Anda mungkin juga menyukai