Anda di halaman 1dari 14

BAB I

REVIEW FILM

Film ini diawali dengan kisah sedih yang melanda keluarga coleman. Pasangan kate
coleman dan john coleman tengah berada di masa-masa sulit mahligai pernikahan mereka.
Kate coleman mengalami keguguran di rumah sakit. Dan sejak saat itu kate mengalami
depresi, dan gangguan psikologis, karena Kehilangan seorang anak merupakan sebuah
pukulan berat bagi seorang ibu, termasuk baginya. Kate dan john tentu tidak mau terus
terpuruk dalam mimpi buruk terkait kehilangan calon anak mereka, dan akhirnya mereka
sepakat untuk mengadopsi seorang anak dari panti asuhan. Meskipun sebenarnya mereka
sudah memiliki dua orang anak, yaitu Daniel dan Max yang bisu dan tuli sejak lahir.
Di panti asuhan mereka bertemu dengan gadis cilik yang manis dan pandai serta
memiliki kemampuan melukis. Kate dan john langsung jatuh hati padanya. Dia bernama
esther, berusia 9 tahun dan berasal dari Rusia. Menurut katerangan dari suster perawat panti,
keluarga terakhir yang mengadopsinya tewas dalam sebuah kebakaran. Dan akhirnya, kate
dan john resmi mengadopsi esther dan membawanya ke rumah mereka dan diperkenalkan
dengan max dan daniel. Max langsung menyambut gembira kedatangan Esther, tapi Daniel
sangat membencinya. Karena gaya berpakaian Esther yang kolot dan caranya memandang
yang tidak biasa.
Setelah kehadiran esther, keluarga yang harmonis itu perlahan-lahan mulai diliputi
masalah. Harapan akan kehadiran esther yang mampu memberikan suasana baru dalam
keluarga coleman sirna oleh perilaku Esther yang misterius dan cenderung sadis. Esther juga
berhasil menyakiti salah seorang teman sekelasnya yang sering mengganggunya. Dia
mendorongnya dari tempat permainan hingga mengalami patah tulang. Selain itu, Ketika
suster Abigail yang bekerja di panti asuhan tempat esther dulu dirawat menelepon, Kate
langsung menceritakan kejadian itu kepadanya. Keesokan harinya, suster Abigail datang ke
rumah mereka untuk membicarakan sesuatu. Ia mengatakan kalau mungkin Esther memiliki
keanehan. Karena dimana ada keributan atau kecelakaan, dia selalu ada disana. Dia
menawarkan untuk membawa Esther kembali ke panti asuhan. Dan Esther yang mengetahui
niat suster Abigail untuk membawanya ke panti, dia memaksa max untuk membantunya
menggagalkan rencana tersebut dengan cara mencelakai suster abigail. Esther berhasil
membunuhnya dengan menghantam kepalanya. Max yang ketakutan hanya bisa menurut, dia

1
diancam dan diminta untuk merahasiakan peristiwa tersebut. Esther lalu menyembunyikan
bukti-bukti pembunuhan di rumah pohon milik Daniel.
Kate mulai melihat keanehan-keanehan ini, tapi usahanya untuk memberitahu john
gagal. John menganggap sikap Kate hanyalah reaksi dari kegelisahan yang berlebihan dan
sebagai efek dari ketidakstabilan jiwa yang pernah kate alami dulu. Dan esther, sadar bahwa
kate telah mulai curiga hingga ia mengadu pada john bahwa ibunya (kate) kurang
menyukainya. John mencoba meyakinkan esther bahwa kate juga sangat menyayangi dia, dan
john juga menganjurkan esther untuk melakukan suatu hal yang mampu membuat kate
senang. Tapi, esther justru menyakiti hati kate dengan membingkainya dengan usaha ingin
menyenangkan hati kate melalui sebuah pemberian. dia memotong semua mawar putih yang
ditanamnya di makam Jessica, anak perempuannya yang meninggal waktu dia keguguran.
Kate menarik lengan Esther, Dia menjerit kesakitan dan untuk menarik perhatian John
dengan sengaja dia menjepit lengannya hingga patah untuk mengesankan karena kate lah
tangannya patah.
Kate berusaha untuk melindungi keluarganya dari ancaman esther. Dia mencari tahu
latar belakang Esther yang ternyata dia dulu tinggal di Saarne Institute, sebuah rumah sakit
jiwa di Estonia. Dia menghubungi rumah sakit itu tapi mereka mengatakan tidak mengenal
pasien bernama Esther. Kate lalu mengirimkan fotonya melalui email dan menunggu mereka
mengecek lebih jauh. Kate khawatir esther akan menyakiti anak-anaknya, max dan daniel.
Dan esther memang akan terus mengancam keselamatan keluarga coleman. Di saat kate
mengantarkan daniel, max dan esther ke sekolah, esther mencoba mencelakai max yang
berada dalam mobil sendirian dengan mematikan rem mobil, dan mnegsankan bahwa
kecelakaan itu adalah karena kelalaian kate.
Dan Daniel akhirnya nekad untuk membongkar kejahatan Esther. Dari Max dia
mengetahui kalau Esther menyimpan barang bukti pembunuhan suster Abigail di rumah
pohon. Diam-diam dia naik dan memeriksa tempat itu, tapi ternyata Esther sudah
menunggunya dan membakar rumah itu agar Daniel tewas terbakar. Tapi Daniel berhasil
melompat dan terjatuh, Esther berniat menghantam kepalanya dengan batu, Max muncul dan
mendorong Esther hingga jatuh. Kate dan Jack membawa Daniel ke rumah sakit dan daniel
harus masuk ICU.
Di rumah sakit, Esther masih juga berusaha membunuh Daniel dan menutup wajahnya
dengan bantal. Alat penanda sudah menunjukkan garis datar dan ia keluar dari ruangan itu
dengan tersenyum. Tapi ternyata dokter berhasil menyelamatkan Daniel. Kate langsung
mengetahui kalau itu adalah ulah Esther. Di depan banyak orang ia menampar Esther hingga
2
terjatuh dan berdarah. Akhirnya Kate dibius dan harus tinggal di rumah sakit malam itu. John
meyakinkan kate bahwa semuanya akan baik-baik saja. John, max dan esther pulang kerumah
malam itu. Setelah max tertidur, Esther sangat senang begitu menyadari dia akan berduaan di
rumah dengan John. Dan dia berdandan layaknya wanita dewasa. Dia menggunakan
kesempatan itu untuk menggoda John agar tidur dengannya. John menolak dan menyuruhnya
naik ke kamarnya. John menekankan bahwa cintanya pada esther hanya sebatas cinta ayah
kepada anaknya. Esther sangat marah karena merasa ditolak. Dia pun mengambil pisau dan
pistol yang didapatnya dari lemari besi.
Pada saat yang sama, di rumah sakit, Kate menerima telepon dari Saarne Institution.
Dokter yang menghubunginya mengatakan kalau nama asli Esther adalah Leena Klammer.
Dia sebenarnya bukan seorang anak-anak lagi. Dia adalah wanita dewasa yang berusia 33
tahun. Dia mengidap penyakit kelainan hormon Hypopituitarism yang membuat tubuhnya
berhenti berkembang secara fisik. Jadi, meskipun usianya sudah dewasa, dia tetap terlihat
seperti anak yang berusia 9 tahun. Leena adalah seorang psikopat yang sangat berbahaya. Dia
berhasil melarikan diri dari rumah sakit itu setelah membunuh beberapa pegawai.
Kate menyadari bahwa keadaan di rumah sedang dalam bahaya. Dia bergegas untuk
pulang dan mencoba menghubungi john, tapi tidak bisa karena aliran listrik telah diputus oleh
esther. Dan akhirnya, kate mendapati john sudah tewas dengan banyak luka bacokan di
tubuhnya. Dan ia harus kucing-kucingan dengan Esther yang membawa pistol, untuk bisa
naik dan menjemput Max yang bersembunyi di dalam lemari. Dalam perkelahian, dia berhasil
memuat Esther pingsan dan membawa lari Max. Tapi ternyata, Esther berhasil menyusul dan
mereka bergulat di atas danau yang membeku karena lapisan es. Pecahan es itu retak dan
mereka berdua terjun ke dalam air yang dingin.Kate berhasil menghantam wajah Esther dan
naik terlebih dahulu ke permukaan. Tapi kemudian esther menyusul di belakangnya. Lalu
kate memandangnya dengan marah lalu menendangnya sekuat dan akhirnya, esther
tenggelam kedalam air danau tersebut.

3
BAB II

TEORI PSIKOLOGI

A. PSIKOPATOLOGI

Psikopatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala gangguan jiwa pada
manusia. Psikopatologi merupakan studi tentang penyakit mental, tekanan mental, dan
perilaku tidak normal. Dalam istilah lain psikologi abnormal juga sering disamakan dengan
psikopatologi.

Orang yang mengalami gangguan jiwa ditandai dengan perilaku sebagai berikut:

1. Atipikal atau tidak biasa

2. Berbaya baik untuk diri sendiri maupun orang lain

3. Menyimpang baik secara hukum maupun budaya

Ada dua hal penting yang harus dipahami dalam pembahasan psikopatologi yaitu jenis
gangguan jiwa dan proses terjadinya.

B. HIPOPITUITARISME

Hipopituitarisme, atau kurang aktifnya kelenjar pituitari, adalah kondisi yang terjadi
ketika kelenjar pituitari tidak memproduksi cukup hormon. Hal ini merupakan gangguan
medis yang jarang terjadi. Kelenjar pituitari terletak di bawah otak, disebut juga sebagai
kelenjar pengendali karena kelenjar ini membantu mengatur kelenjar lain yang juga
memproduksi hormon. Kelenjar lain tersebut termasuk tiroid, adrenal, dan organ reproduksi.
Gangguan ini dapat mempengaruhi baik pada salah satu kelenjar, beberapa kelenjar, atau
seluruh kelenjar, di mana efeknya dapat terjadi secara bertahap atau pesat dan tiba-tiba.
Kelenjar pituitari sangat penting untuk mengatur keseimbangan air, tekanan darah, fungsi
seksual, respon terhadap stress, dan metabolisme dasar. Pada gangguan hipopituitarisme,
sistem hormon di atas tidak bekerja sebagaimana mestinya.

4
C. PSIKOANALISIS

1. Struktur Kepribadian
Menurut Freud, kepribadian manusia memiliki suatu struktur yang diri dari id
(das es), ego (das ich), dan super ego (das uber ich). Sruktur kepribadian tersebut
akan saling berinteraksi dan akan menetukan perilaku seseorang. (Hidayat, 2015)
a.) Id
Id (dalam bahasa Jerman Jerman disebut das es) merupakan komponen
kepribadian yang primitif dan instingtif. Id berorientasi pada prinsip kesenangan
(pleasure principle). Prinsip ini pada dasarnya merupakan cara untuk mereduksi
(menurunkan) ketegangan. Prinsip kesenangan merujuk kepada pencapaian
kepuasan segera dari dorongan biologis. Dalam penjelasan Freud, id merupakan
sumber energi psikis yang menggerakan kegiatan psikis manusia, karena berisi
insting-insting, baik insting hidup (eros) yang menggerakan untuk mencapai
pemenuhan kebutuhan biologis (seperti makan, minum, tidur, hubungan seks dan
lain-lain) dan juga insting kematian (tanatos) yang menggerakan tingkah laku
agresif. Ide bersifat primitif dan tidak logis atau tidak rasional.
Dalam mereduksi ketegangan atau menghilangkan kondisi yang tidak
menyenangkan dan untuk memperoleh kesenangan, id menempuh dua cara
(proses), yaitu melalui refleks dan proses primer (the primary process). Refleks
merupakan reaksi-reaksi psikologis yang lebih rumit. Proses primer berusaha
mengurangi ketegangan dengan cara membentuk khayalan (berfantasi) tentang
objek atau aktivitas yang akan menghilangkan ketegangan tersebut. Misalnya:
pada saat lapar menghayalkan makanan; pada saat dendam menghayalkan
kegiatan balas dendam. Kehadiran objek yang diinginkan dalam bentuk maya
(hayalan), sebagai pengalaman halusinasi dinamakan Wishfullfillment. Contoh
yang terbaik tentang proses primer ini adalah mimpi (dream).]
b.) Ego
Ego dalam bahasa Jerman disebut das ich merupakan aspek psikologi
kepribadian. Ia menjadi eksekutif dari kepribadian. Selain itu, ia juga yang
membuat keputusan mengenai insting-insting mana yang akan dipuaskan dan
bagaimana cara memuaskannya. Ego merupakan sistem kepribadian yang rasional
dan berorientasi pada prinsip realitas (reality principle). Ego berperan sebagai

5
mediator antara id (keinginan untuk mencapai kepuasan) dan kondisi lingkungan
atau dunia nyata. Ego dibimbing oleh prinsip realitas yang bertujuan untuk
mencegah ketegangan sampai mendapatkan objek yang dapat memenuhi kepuasan
atau dorongan dari id.
Ego menurut Freud seperti joki penunggang kuda yang harus menghindar dari
masalah, ego harus berusaha menjinakan dorongan id yang tak terkendali. Seperti
halnya id, ego pun mempunyai keinginan untuk memaksimalkan pencapaian
kepuasan, hanya dalam prosesnya, ego berdasarkan pada secondary process
thinking. Hal yang harus diperhatikan dari ego ini adalah bahwa (1) ego
merupakan bagian dari id yang kehadirannya bertugas untuk memuaskan
kebutuhan id, bukan untuk mengecewakannya, (2) seluruh energi (daya) ego
berasal dari id,sehingga ego tidak terpisah dari id, (3) peran utamanya menengahi
kebutuhan id dan kebutuah lingkungan sekitar, 4) ego bertujan untuk
mempertahankan kehidupan individu dan pengembangbiakannya.
c.) Super ego
Super ego (dalam bahasa Jerman disebut das ueber ich) merupakan aspek
sosial dari kepribadian. Berisi komponen moral dari kepribadian. Berisi
komponen moral dari kepribadian yang terkait dengan standar atau norma
masyarakat mengenai baik-buruk atau benar-salah. Super ego mulai berkembang
pada usia 3 sampai dengan 5 tahun. Pada usia ini, anak-anak memperoleh
(rewards) atas kepatuhannya dan medapatkan hukuman atas pembangkangannya.
Keduanya akan mengarahkan tingkah laku agar sesuai dengan keinginan atau
ketentuan (dalam hal ini adalah orang tuanya). Tingkah laku yang yang salah
(artinya tidak sesuai ketentuan norma) akan mendapatkan hukuman. Proses ini
akan menumbuhkan kata hati (conscience) anak, sedangkan perintah untuk
berbuat baik (tingkah laku yang sesuai dengan aturan) akan mendapatkan hadiah
(reward), mungkin berupa pujian. Peristiwa ini akan membentuk ego ideal anak.
Mekanisme terbentuknya kata hati dan ego ideal ini disebut dengan introjeksi.
Introjeksi dapat diartikan sebagai proses penerimaan anak terhadap norma-norma
dan kode moral dari orang tua.
Super ego berfungsi untuk (1) merintangi dorongan-dorongan id, terutama
dorongan seksual dan agresif, karena dalam perwujudannya sangat dikutuk
masyarakat, (2) mendorong ego untuk menggantikan tujuan-tujuan realistik
dengan tujuan-tujuan moralistik, dan (3) mengejar kesempurnaan (perfection).
6
Id merupakan sumber energi psikis yang menggerakan kegiatan psikis manusia,
untuk menggerakan insting-insting yang terdapat dalam manusia, baik berupa insting
hidup seperti makan, minum, seks dan lain-lain. Dan juga insting mati, baik berupa
marah, membalas dendam dll. Untuk mengurangi rasa tegangnya dengan berusaha
untuk menghayalkan tentang apa yang diinginkannya.
Semua manusia mempunyai ego masing-masing, ego adalah sebagai mediator
antara id dan dunia nyata (realitas). Dengan ego manusia dibimbing untuk memenuhi
kepuasan atau dorongan yang terdapat dalam id.
Sedangkan Super Ego yang di dalamnya terdapat aspek moral atau standar baik-
buruk yang terdapat pada sosial masyarakat. Super ego berfungsi untuk meredam
keinginan yang terdapat pada id yang berorientasi pada tujuan realistik di ganti oleh
tujuan moralistik, sehingga untuk memenuhi ego di sesuaikan dengan moralitas atau
norma-norma yang terdapat di dalam masyarakat.

2. Perkembangan Kepribadian
Freud mengembangkan teori mengenai perkembangan kepribadian yang merujuk
pada perkembangan seksual sehingga lebih dikenal dengan perkembangan
psikoseksual. Menurut Freud terdapat 5 (lima) tahapan perkembangan psikoseksual,
yaitu : (a) Tahap oral, sumber kenikmatan terdapat di dalam sekitar mulut; (b) Tahap
anal, sumber kenikmatannya berada di dubur, (c) Tahap Phalik, sumber kenikmatan
terdapat pada alat kelamin, (d) Tahap Latensi, tahap ini adalah masa tenang secara
seksual, (e) Tahap genital, tahap ini adalah masa dimana terjadi kematangan organ
repreduksi. (Hidayat, 2015)
Pendapat di atas sesuai dengan yang akan dijelaskan secara terperinci, sesuai
dengan tahap perkembangan psikoseksual yang terdiri atas berikut ini:
a. Tahap Oral (0- 1 tahun)
Oral berasal dari kata aris, artinya mulut. Tahap oral terjadi pada awal
kehidupan manusia, yaitu 0-1 tahun. Pada tahapan ini, mulut menjadi sumber
kenikmatan erotis, karena libido didistribusikan ke daerah sekitar mulut.
Perbuatan mengisap dan menelan menjadi metode utama untuk mencapai
kepuasan. Pada tahap ini, anak akan menikmati puting ibunya dan memasukan
benda ke dalam mulutnya, seperti mengisap jempol ataupun dot.

7
Bulan pertama. Freud mengatakan jika bayi bisa berbicara, tanpa diragukan
lagi dia akan mengakui bahwa tindakan menghisap putimg adalah hal terpenting
dalam hidupnya. Menyusu sangat vital karena air susu menyediakan makanan
bagi bayi-dia harus terus meghisap puting ibu untuk bertahan hidup. Namun Freud
melihat juga kalau tindakan menghisap menyediakan perasaan menyenangkan
bagi bayi.
Bagian kedua tahap oral. Kira-kira sejak usia 6 bulan, bayi mulai
mengembangkan konsepsi tentang orang lain, khususnya ibu, sebagai pribadi yang
berbeda dan terpisah darinya namun dibutuhkan. Mereka jadi cemas jika ibu
meninggalkannya atau ketika mereka bertemu orang asing tempat ibunya.
b. Tahap Anal (1-3 tahun)
Anal berasal dari kata anus, artinya dubur. Dubur menjadi sumber
kenikmatan erotis pada masa ini, karena libido didistribusikan ke daerah anus.
Pada saat anus anak penuh dengan ampas makanan, akan memerlukan pelepasan.
Peristiwa buang air besar (BAB) merupakan pencapaian kepuasan dan
menberikan rasa nikmat. Peristiwa ini disebut dengan erotik anal.
Organ kedua yang menjadi daerah Erogen adalah anus, dan perkembangan
seksual pindah dari fase oral ke fase anal-statistik. Aspek aktif fase ini adalah
impuls untuk menguasai (sadisme), dengan penguatan pada otot-otot tubuh dan
pengontrolan fungsi otot lingkar. Membran mukus erogen anus juga
memanifestasikan diri sebagai organ dengan tujuan seksual pasif . ciri-ciri sifat
yang dikaitkan dengan fase ini adalah keteraturan, penghematan, dan ketegaran,
yang secara bersama-sama menetapkan apa yang dikenal sebagai karakter anal.
c. Tahap Phalik (4 5 tahun)
Phalik berasal dari kata phallus artinya zakar. Pada usia ini anak mulai
memperhatikan atau mulai senang memainkan alat kelaminnya sendiri, seperti
memijit-mijit. Pada tahap ini, terjadi perkembangan berbagi aspek psikologis,
terutama terkait dengan kehidupan psikososial keluarga atau perlakuan terhadap
anak. Anak mulai berprilaku selfish atau mementingkan diri sendiri, atau lebih
berorientasi kepada diri sendiri.
Organ ketiga yang menjadi daerah erogen adalah kelamin. Periode
perkembangan seksual yang terjadi pada organ seksual laki-laki (falus) dan
klitoris perempuan itu menjadi penting dan dikenal sebagai fase falik (bangkitnya)
berahi, yang dimulai sekitar umur sekitar tiga tahun. Disini kenikmatan diperoleh
8
dari masturbasi. Selama fose falik, seksualittas masa kanak-kanak awal mencapai
insentitas tertingginya dan selama fase ini perkembangan seksual laki-laki dan
perempuan menjadi berbeda. Fase oedipus adalah bagian falik untuk kedua jenis
kelamin.
d. Tahap latensi (6 - 12)
Periode yang dimulai sekitar awal usia enam tahun, pada anak perempuan,
mungkin lebih lambat, sampai mensrtuasi dan pubertas merupakan periode latensi
seksual. Latensi itu bisa atau parsial dan, selama periode ini, berbagai kekangan
seksual berkembang. Salah satu mekanisme yang digunakan untuk mengalihkan
energi seksual disebut sublimation (sublimasi) atau displacement (pemindahan)
libido ke pencarian tujuan dan budaya baru. Disamping itu, ketika inidividu
berkembang, impuls-impuls libido bisa memunculkan antikateksi atau reaksi-
reaksi yang bertentangan (reaformation-pembentukan-reaksi), seperti jijik, malu,
dan sok moralis.
Tahap latensi berkisar antara usia 6 sampai 12 tahun (masa sekolah SD). Tahap
ini merupakan masa tenang seksual, karena segala sesuatu yang terkait dengan
seks dihambat atau direspon (ditekan). Dengan kata lain, masa ini adalah periode
tertahannya dorongan-dorongan sek dan agresif. Selama masa ini, anak
mengembangkan kemampuannya bersublimasi (seperti mengerjakan tugas-tugas
sekolah, bermain olah raga, dan kegiatan-kegiatan lainnya), dan mulai menaruh
perhatian untuk berteman (bergaul dengan orang lain). Mereka belum mempunyai
perhatian khusus kepada lawan jenis (bersikap netral) sehingga dalam bermain
pun anak laki-laki sebangku dengan anak wanita, dan sebaliknya. Tahap ini
dipandang sebagai masa perluasan kontak sosial dengan oran-orang di luar
keluarganya.
e. Tahap genital (12 - seterusnya)
Tahap genital, yang dimulai pada saat menstruasi atau pubertas, melibatkan
subordinasi semua sumber perasaan seksual pada keunggulan daerah genital.
Pencurahan energi libido sebelumya mungkin masih dipertahankan, yang
dimasukkan dalam aktivitas atau tindakan pendahuluan atau tindakan atau
tindakan penunjang seksual, atau ditekan atau dialihkan dengan cara tertentu.
Pubertas membawa peningkatan libido yang lebih besar pada anak laki-laki, tetapi
pada anak perempuan ada peningkatan pada represi, terutama soal seksualitas
klitoral. Pada saat mentruasi atau pubertas, bersama mengatasi pilihan- objek
9
inses, tibalah saat melepaskan diri dari otoritas orangtua. Oleh karena
perkembangan seksual sebelumnya yang cukup memadai, individu sekarang siap
terlibat hubungan genital heteroseksual.
Tahap ini dimulai sekitar usia 12 tahun atau 13 tahun. Pada masa ini anak
sudah masuk usia remaja. Masa ini ditandai dengan matangnya organ repreduksi
anak. Pada periode ini, insting seksual dan agresif menjadi aktif. Anak mulai
mengembangkan motif untuk mencitai orang lain, atau mulai berkembangnya
motif altruis (keinginan untuk memperhatikan kepentingan orang lain). Motif-
motif ini mendorong anak (remaja) untuk berpartisifasi aktif dalam berbagai
kegiatan, dan persiapan untuk memasuki dunia kerja, pernikahan, dan
bserkeluarga.

D. PSIKOPATIK

Gangguan Kepribadian Psikopatik Terdapat beberapa jenis gangguan kepribadian,


salah satu diantaranya yaitu gangguan kepribadian psikopatik. Psikopatik merupakan istilah
yang dituju pada penderita gangguan yang dialami oleh para psikopat. Hare (1993)
mendeskripsikan psikopat sebagai predator yang menggunakan daya tarik, manipulasi,
intimidasi, dan kekerasan untuk mengendalikan seseorang demi memuaskan kebutuhan egois
mereka. Psikopat memiliki kurangnya hati nurani dan perasaan terhadap orang lain. Mereka
berdarah dingin mengambil apa yang mereka inginkan dan melakukan apa yang mereka
harapkan, melanggar norma sosial dan berekspektasi terhadap sesuatu tanpa adanya rasa
menyesal atau bersalah (Perri & Lichtenwald, 2010:54). Psikopati oleh Hare (1995) dalam
Cooke dll (1998:105) memiliki definisi gangguan kepribadian yang merusak hubungan secara
sosial, dilihat dari hubungan antar pribadi yang mencakup karakteristik perilaku. Egosentris,
manipulatif, kebohongan, kurangnya rasa empati, rasa bersalah atau penyesalan, serta
kecenderungan untuk melanggar norma dan pernyataan umum yang legal. Terkait
karakteristik psikopat, dalam Jacoubs (2009:7), Hare (1992) mengutarakan bahwa psikopat
fasih dalam berbicara dan memiliki penampilan yang menarik. Para psikopat cenderung
mendominasi orang lain dan tidak memiliki penyesalan atas kesalahan yang dilakukannya.
Secara umum psikopat memiliki kepribadian yang muluk, egois, dan memiliki kemampuan
dalam melakukan manipulasi. Mereka pandai dalam berbohong, khusunya memiliki
kehidupan layaknya parasit yang dikarakterisasikan dari kurangnya kepedulian terhadap
sesama. Lainnya, psikopat menunjukkan sikap dingin atau tidak berperasaan yang

10
ditunjukkan dari terbatasnya kemampuan mereka dalam memahami perasaan orang lain.
Sikap dingin yang dimiliki oleh psikopat didukung dengan emosi psikopat yang labil dan
dangkal. Selain itu, psikopat juga memiliki kepribadian yang impulsif (berpusat pada isi hati).
Mereka cenderung mencari perhatian orang lain, yang sering menyebabkan mereka terlibat
dalam peradilan pidana.Selama perjalanan hidup Hare, Hare telah banyak meneliti mengenai
gangguan kepribadian yang dimiliki oleh para psikopat. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Hare, secara empiris dibuktikan dari kesaksian psikopat secara individual dalam
lembaga pidana. Sebagian besar dalam penelitiannya, psikopat secara individual ditunjukkan
rentan terhadap kekerasan dan terdapat juga kepribadian psikopatik yang tidak rentan
terhadap tindakan kekerasan (Jacoubs, 2009:2). Dalam penelitiannya, Hare mengelompokkan
ciri-ciri psikopat dalam psychopathy-checklist. Ciri-ciri dari psychopathy-checklist dapat
dilihat pada sub-bab berikutnya.

Psychopathy-Checklist
Psychopathy-checklist adalah alat klinis yang kompleks, berisikan kunci dari ciri-ciri
serta kepribadian yang dimiliki oleh para psikopat (Hare, 2011). Dalam Larsen & Buss
(2008:631-632), Robert Hare menggolongkan ciri psikopat dalam psychopathy-checklist
diantaranya:
Anti-sosial
Egosentris
Kurangnya kepedulian terhadap sesama
Kurangnya rasa empati
Berperilaku impulsif
Kurangnya kemampuan dalam mengontrol diri
Emosi dangkal
Tidak adanya rasa takut
Keinginan memiliki yang tinggi untuk kepuasan pribadi
Memiliki penampilan luar yang menarik
Memiliki hubungan sosial yang kejam terhadap sesama
Adanya permasalahan kronis di masa dini

11
BAB III

MOMENT & THEORY

Pembuktian tentang penyakit yang diderita Esther dijelaskan secara jelas di akhir film.
Esther menderita Hipopituitarisme yang dimana menderita kelainan hormon yang menjadi
alasan kenapa Esther bertubuh mungil walaupun dia sebenarnya sudah berusia 33 tahun.
Selain itu Esther juga kurang mendapatkan kasih sayang dan dikarenakan Hipopituitarisme
yang dideritanya membuat dia mengalami ketidakpuasan seksual. Hal-hal ini juga yang
memicu Estger menjadi Psikopat. Dalam kasus di film ada sangkut pautnya juga dengan teori
psikoanalisis ysmg dimana Esther banyak ekali dipengaruhi oleh naluri atau nafsu yang ada
dalam dirinya (dalam hal ini naluri atau nafsu untuk memenuhi kebutuhan seksual).

Adapun kejadian-kejadian dalam film yang merupakan gejala-gejala psikopat :

Anti-sosial
Ketika dia berada di panti asuhan dia selalu menyendiri
Kurangnya kepedulian terhadap sesama
Ketika dia mendorong Max untuk menghentikan suster Abigail
Kurangnya rasa empati
Ketika dia membunuh merpati yang terluka tanpa memikirkan perasaan
Daniel
Berperilaku impulsif
Ketika dia menggoda John
Kurangnya kemampuan dalam mengontrol diri
Ketika dia berteriak karena seorang gadis akan menyentuh kain dilehernya
Emosi dangkal
ketika berada di toilet mengamuk parah tanpa jelas
Tidak adanya rasa takut
Ketika dia membakar rumah pohon
Keinginan memiliki yang tinggi untuk kepuasan pribadi

12
di film diceritakan dia sangat berkeinginan untuk melakukan mendapatkan
John
Memiliki hubungan sosial yang kejam terhadap sesama
Ketika dia mengancam Max
BAB IV

KESIMPULAN

Dari film yang ada di atas kita bisa banyak mengetahui tentang gejala-gejala orang
yang memiliki gangguan kepribadian psikopat.

Psikopat sendiri merupakan gangguan yang mustahil untuk diobati. Gangguan ini
merupakan gangguan kepribadian dimana Kepribadian yang terbentuk sudah bersifat tetap.
Factor-faktor penyebab juga banyak. Namun kebanyakan yang menjadi factor pemicu adalah
faktor sosial.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00117-JP%20Bab2001.pdf

https://hellosehat.com/penyakit/hipopituitarisme/

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3012/1/102624-nurul%20hikmah
%20maulanie-fah.pdf

https://erudisi.com/pengertian-psikopatologi-jenis-dan-proses-terjadinya/

14

Anda mungkin juga menyukai