u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 819 K/Pdt.Sus/2012
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi
do
memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
gu Robin Simamora, bertempat tinggal di RT/RW.017/005, Kelurahan
Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, dalam hal ini
In
A
memberi kuasa kepada Dirmawan Sirait, S.H., Advokat pada Kantor
Advokat Dirmawan Sirait, S.H. & Rekan, beralamat di Jalan Kesehatan
ah
lik
II, No.16, Kelurahan Anggut, Kota Bengkulu, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Tanggal 17 September 2012, sebagai Pemohon Kasasi dahulu
am
ub
Penggugat;
melawan
P.T. Indomarco Adi Prima, berkedudukan di Gedung Sudirman Plaza
ep
k
si
Simpang Kandis, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, yang diwakili oleh
Direktur Utama dan Direktur: Joedianto Soejonopoetro dan Lie Merri
ne
ng
Septiani, dalam hal ini memberi kuasa kepada Hasan M. Bahfari, H.R.
(Manager), Khaerudin (Legal & IR Specialist), dan Noveat Daniel
do
gu
lik
Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Termohon Kasasi
dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada
m
ub
ep
Salesman Account;
R
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3 Bahwa upah terakhir yang diterima oleh Penggugat dari Tergugat (P.T. Indomarco
R
Adi Prima) adalah sebesar Rp2.139.000,00 (dua juta seratus tiga puluh Sembilan
si
ribu rupiah);
ne
ng
4 Bahwa Penggugat diberhentikan oleh Tergugat secara lisan pada bulan November
Tahun 2011, dengan alasan bahwa Penggugat telah melanggar aturan Perusahaan;
do
5 Bahwa apa yang dituduhkan oleh Tergugat yang menjadi dasar memberhentikan/
gu mem PHK Penggugat adalah alasan yang dibuat-dibuat dan tidak benar serta tidak
berdasar hukum;
In
A
6 Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah mengadakan bipartite untuk menyelesaikan
masalah ini, tapi tidak tercapai kesepakatan;
ah
lik
7 Bahwa atas Pemutusan Hubungan Kerja ini, Penggugat pada bulan Januari 2012 ke
Dinas Tenaga Kerja Pemuda dan Olah Raga Kota Bengkulu untuk dilakukan mediasi
am
ub
namun tidak tercapai kesepakatan;
8 Bahwa karena tidak tercapai kesepakatan, Pihak Dinas Tenaga Kerja Pemuda dan
Olah Raga Kota Bengkulu mengeluarkan anjuran kepada Penggugat dan Tergugat;
ep
k
namun Penggugat keberatan atas anjuran Mediator tersebut karena tidak sesuai
ah
si
9 Bahwa Pemutusan Hubungan kerja yang dilakukan Tergugat terhadap Penggugat
adalah bertentangan/melanggar ketentuan Pasal 151 Undang-undang No.13 tahun
ne
ng
2003
10 Bahwa Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat baru berlaku/sah apabila
do
gu
Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat batal
demi hukum atau tidak sah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 155 ayat (1)
ah
lik
ub
ep
Tergugat adalah tidak syah; dan oleh karenanya haruslah dinyatakan batal demi
hukum;
ah
12 Bahwa karena Penggugat tidak mungkin lagi bekerja di tempat Tergugat; oleh
R
es
hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat berdasarkan putusan Pengadilan, dan
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menghukum atau memerintahkan Tergugat membayar hak-hak Penggugat akibat
R
hukum yang ditimbulkan atas PHK berdasarkan Penetapan Pengadilan tersebut
si
sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
ne
ng
13 Bahwa sejak bulan Desember 2012 hingga saat gugatan ini diajukan, gaji Penggugat
tidak dibayar oleh pihak Tergugat, maka berarti Tergugat telah melanggar ketentuan
do
pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.8 Tahun 1981 yang
gu menyatakan: Hak untuk menerima upah timbul pada saat adanya hubungan kerja
dan berakhir pada saat hubungan kerja putus (dalam hal ini tentunya putus
In
A
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku). Oleh
karenanya Penggugat berhak mendapatkan Gaji selama proses persidangan sampai
ah
lik
perkara ini mempunyai putusan yang final (inkracht);
14 Bahwa pasal 156 ayat 1 Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
am
ub
menyatakan bahwa: dalam hal terjadi Pemutusan hubungan kerja Pengusaha
diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan
uang penggantian hak yang seharusnya diterima, dengan ketentuan ini berarti
ep
k
15 Bahwa Penggugat berhak mendapatkan uang pesangon 2 (dua) kali ketentuan Pasal
R
si
156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (3)
dan uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) dan hak-hak lain sesuai
ne
ng
do
gu
2 x 9 x Rp2.139.000,00 Rp 38.502.000,00
b Uang Penghargaan masa kerja:
ah
lik
4 x Rp2.139.000,00 Rp 8.556.000,00
c Uang pergantian hak yang meliputi:
m
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Total seluruhnya................ Rp67.977.420,00
R
Terbilang (enam puluh tujuh juta Sembilan ratus tujuh puluh tujuh ribu empat ratus
si
dua puluh rupiah);
ne
ng
17 Bahwa agar Tergugat mentaati isi putusan ini; Penggugat memohon agar Tergugat
dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp500.000,00 (lima ratus
do
ribu) per hari setiap keterlambatannya terhitung semenjak putusan ini diucapkan dan
gu atau berkekuatan hukum tetap;
18 Bahwa mengingat gugatan ini diajukan berdasarkan bukti-bukti yang kuat, cukup
In
A
dan sah menurut hukum; maka Penggugat mohon kiranya agar Majelis Hakim
mengabulkan gugatan Penggugat, dan putusannya dapat dijalankan terlebih dahulu
ah
lik
walaupun ada upaya hukum yang dilakukan Tergugat;
Berdasarkan dalil-dalil yang Penggugat uraikan di atas, mohon kepada Majelis
am
ub
Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas I A Bengkulu
yang memeriksa dan memutus perkara berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
1 Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
ep
k
batal demi hukum; dan oleh karenanya haruslah dinyatakan tidak sah;
R
si
3 Menyatakan bahwa putus hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus
berdasarkan Penetapan Lembaga Penyelesaian Hubungan Industrial; dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
6 x Rp2.139.000,00 Rp12.834.000,00 +
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terbilang (enam puluh tujuh juta, Sembilan ratus tujuh puluh tujuh ribu empat ratus
R
dua puluh rupiah);
si
5 Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa sebesar Rp500.000,00 (lima
ne
ng
ratus ribu) per hari atas keterlambatannya menjalankan putusan terhitung
semenjak putusan perkara ini diucapkan dan atau mempunyai kekuatan hukum
do
tetap;
gu 6 Menyatakan bahwa putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada
upaya hukum dari Tergugat;
In
A
7 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;
Bilamana majelis hakim yang mulia berpendapat lain, mohonlah putusan yang seadil-
ah
lik
adilnya;
Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang
am
ub
pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat,
baik dalil posita maupun petitumnya, terkecuali terhadap hal-hal yang diakui
ep
k
secara tegas;
ah
Bahwa gugatan terhadap Tergugat tidak tepat sebab Penggugat bekerja sebagai
R
si
karyawan Tergugat sejak tanggal 17 April 2000, bukan seperti yang dijabarkan
dalam gugatan Penggugat bulan Juli 2000;
ne
ng
do
gu
ub
kepada Penggugat adalah batal demi hukum dan oleh karenanya haruslah
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4 Menghukum Tergugat untuk membayar hak hak Penggugat berupa, Uang
R
Pisah, Uang Cuti dan Upah Selama Proses sebesar Rp12 159.720,00 (dua
si
belas juta seratus lima puluh sembilan ribu tujuh ratus dua puluh rupiah);
ne
ng
5 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Nihil;
6 Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
do
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
gu Negeri Bengkulu tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Kuasa Penggugat dan Kuasa
Tergugat pada tanggal 6 September 2012, terhadap putusan tersebut, Penggugat melalui
In
A
kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 September 2012 mengajukan
permohonan kasasi pada tanggal 20 September 2012, sebagaimana ternyata dari Akta
ah
lik
Permohonan Kasasi Nomor 04/KAS/PHI.G/2010/PHI.Bkl., yang dibuat oleh Panitera
Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bengkulu, permohonan
am
ub
tersebut disertai dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bengkulu tersebut pada tanggal 3 Oktober
2012;
ep
k
Oktober 2012, kemudian Tergugat mengajukan kontra memori kasasi pada tanggal 23
R
si
Oktober 2012;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
ne
ng
diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi
do
gu
1 Bahwa Hakim Judex Facti telah salah menerapkan hukum pembuktian mengenai
Surat PHK. Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya halaman
ah
lik
ub
ep
Bahwa pertimbangan Hakim Judex Facti tersebut di atas adalah salah dan keliru,
dimana Penggugat tidak pernah menerima surat PHK dari Tergugat. Adapun
ah
es
itu berasal atau didapat dari Disnaker Kota Bengkulu pada bulan Februari 2012,
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
artinya bahwa surat PHK itu diterbitkan oleh Tergugat setelah Penggugat
R
melaporkan masalah PHK tersbut kepada pihak Disnaker Kota Bengkulu.
si
Bukti bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat mendapat surat tersebut dari pihak
ne
ng
Disnaker Kota Bengkulu, itu dapat dilihat dari bukti dari Tergugat yaitu T.2, dimana
di surat PHK tersebut ada tanda terima surat dari Pemohon dari pihak Disnaker yang
do
ditulis oleh Pemohon Kasasi/Penggugat yaitu tertanggal 9 Februari 2012, dan selain
gu bukti tersebut di atas juga dikuatkan keterangan seorang saksi dari Penggugat yang
bernama Led Blackjon Sidabutar (keterangan saksi yang bersangkutan dapat dilihat
In
A
di putusan halaman 9 butir 3).
Perlu Pemohon jelaskan, bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat masih masuk kerja pada
ah
lik
tanggal 2 Desember 2012, dimana Penggugat pada saat itu menerima bukti playroll
slip gaji (bukti P.1: Slip gaji bulan November 2011);
am
ub
Berdasarkan bukti tanda terima surat PHK dari Disnaker di atas, artinya bahwa PHK
yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah adalah PHK secara lisan,
dan bukanlah tertulis.
ep
k
si
(fakta sebenarnya pada bulan Februari 2012) yang menyatakan
Penggugat/ Pemohon Kasasi melakukan perbuatan pelanggaran (alasan
ne
ng
untuk di PHK) adalah merupakan copy paste dari isi KKB, padahal
alasan-alasan tersebut di atas, khususnya point 2 dan 3, Pemohon Kasasi/
do
gu
lik
ub
ep
es
Bengkulu).
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3 Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum pembuktian dan berat sebelah
R
serta tidak berdasar fakta dan bukti yang kuat.
si
Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya yang menyatakan bahwa
ne
ng
Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat telah melakukan aktifitas menjual barang
kompetitior hanya berdasarkan keterangan saksi de auditu (yaitu saksi Imam
do
Mahmud dan saksi Anhar) dimana keterangan saksi Anhar dan saksi Imam Mahmud
gu yang menyatakan bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat melakukan/menjual barang
competitor adalah berdasarkan keterangan yang didapat dari orang lain; kalau
In
A
memang Pemohon Kasasi melakukan aktivitas menjual barang competitor mana
bukti faktur yang dibuat/ditulis oleh Pemohon? Mengapa Pemilik toko tidak
ah
lik
dihadirkan jadi saksi? Dan mana barang kompetitor yang dijualnya?
Bahwa Judex Fakti telah salah dan keliru dalam hukum Pembuktian; dimana Judex
am
ub
Facti yang menjadikan bukti T1 seolah-olah bukti faktur; padahal T1 tersebut
merupakan cerita/kronologis hasil audit yang dibuat oleh Tergugat sendiri, oleh
karenanya bukti T1 tersebut haruslah dikesampingkan;
ep
k
Bahwa oleh karena saksi dari Tergugat adalah merupakan saksi de auditu; dan bukti
ah
si
karenanya Pertimbangan Hakim Judex Facti yang menyatakan Pemohon Kasasi/
Penggugat telah melakukan/menjual barang kompetitor/bekerja di Perusahaan lain
ne
ng
tidaklah terbukti.
4 Bahwa Judex Facti telah salah atau lalai menerapkan hukum dalam
do
gu
dan x dimana Penggugat tidak menyetorkan uang hasil tagihan pada waktu yang
telah ditentukan dan telah melakukan tindakan menjual barang milik kompetitor
ah
lik
atau bekerja untuk dan atau perusahaan lain yang sejenis maupun tidak, Majelis
Hakim berpendapat PHK tersebut telah sesuai dengan Ketentuan Perjanjian
m
ub
Kerja Bersama;
Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangannya di atas telah salah dan atau keliru
ka
ep
menerapkan hukum; dimana Judex Facti seharusnya menerapkan Pasal 161 ayat (1 )
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan kepada Pemohon
ah
es
Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyebutkan: "Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang
R
diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama,
si
Pengusaha dapat melakukan PHK setelah kepada Pekerja/buruh yang bersangkutan
ne
ng
diberikan surat Peringatan Pertama, Kedua dan Ketiga secara berturut-turut".
Bahwa dari fakta persidangan ditemukan fakta bahwa Termohon Kasasi/ dahulu
do
Tergugat tidak pernah memberikan surat peringatan sekalipun kepada Pemohon
gu Kasasi; dan langsung melakukan PHK (secara lisan) kepada Pemohon Kasasi/
Penggugat; oleh karenanya berdasarkan Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13
In
A
Tahun 2003 tersebut di atas; bahwa PHK yang dilakukan oleh Termohon Kasasi
kepada Pemohon Kasasi adalah bertentangan dengan Pasal 161 (1) Undang-Undang
ah
lik
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; dengan demikian PHK yang dilakukan
oleh Termohon Kasasi kepada Pemohon Kasasi adalah Batal demi Hukum.
am
ub
Bahwa PHK yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/dahulu Tergugat kepada
Pemohon Kasasi adalah batal demi hukum; hal itu bersesuaian juga dengan
Pertimbangan Judex Facti hal. 17 alinea ke 5 (lima) yang menyebutkan: "Bahwa dari
ep
k
menyatakan bahwa PHK yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah
R
si
batal demi hukum adalah beralasan sehingga petitum tersebut dapat dikabulkan.
5 Bahwa PKB Pasal 61 ayat (2) khususnya Point b dan x tidaklah sesuai/
ne
ng
do
gu
tersebut tidaklah berlaku/batal demi hukum; dan sebagaimana kita ketahui bahwa
Undang-Undang Tenaga Kerja/Peraturan-peraturan yang mengatur tentang
In
masalah ketenagakerjaan (Khususnya Undang-Undang Tenaga Kerja No. 18
A
Tahun 2003) adalah merupakan parameter (payung hukum) bagi semua aturan
yang dibawahnya; apalagi PKB yang merupakan produk dari Pihak Perusahaan
ah
lik
yang hampir ketentuan dan aturan yang mengatur hanya menguntungkan pihak
Perusahaan; oleh karenanya seharusnyalah Hakim Judex Facti menerapkan
m
ub
ep
melanggar ketentuan PKB Pasal 61 ayat 2 poin b dan x; dan oleh karenanya
R
es
maka kepada Penggugat akan diberikan hak-hak berupa Pengganti kerugian dan
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pertimbangan Hakim Judex Facti di atas tidak menerapkan hukum
R
sebagaimana mestinya; yaitu tidak menerapkan Undang-Undang Tenaga Kerja Pasal
si
161 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan kepada
ne
ng
Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat; karena Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat
hanya melakukan kesalahan SOP (Standard Operasional Perusahaan) yang mana
do
menurut Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
gu Ketenagakerjaan menyebutkan: "Dalam hal pekerja/buruh melakukan Pelanggaran
ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian
In
A
Kerja Bersama, Pengusaha dapat melakukan PHK setelah kepada Pekerja/ buruh
yang bersangkutan diberikan surat Peringatan Pertama, Kedua dan Ketiga secara
ah
lik
berturut-turut".
Bahwa dari fakta persidangan ditemukan fakta bahwa Termohon Kasasi/ dahulu
am
ub
Tergugat tidak pernah memberikan surat peringatan sekalipun kepada Pemohon
Kasasi; dan langsung melakukan PHK (secara lisan) kepada Pemohon Kasasi/
Penggugat; oleh karenanya berdasarkan Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13
ep
k
Tahun 2003 tersebut di atas; bahwa PHK yang dilakukan oleh Termohon Kasasi
ah
kepada Pemohon Kasasi adalah bertentangan dengan Pasal 161 (1) Undang-Undang
R
si
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; dengan demikian PHK yang dilakukan
oleh Termohon Kasasi kepada Pemohon Kasasi adalah batal demi hukum.
ne
ng
do
gu
Pertimbangan Judex Facti hal. 17 alinea ke 5 (lima) yang menyebutkan: "Bahwa dari
uraian Pertimbangan tersebut di atas maka Petitum Penggugat point 2 yang
In
menyatakan bahwa PHK yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah
A
batal demi hukum adalah beralasan sehingga petitum tersebut dapat dikabulkan.
7 Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya hal.17 alinea ke 3
ah
lik
(tiga) akhir yang menyatakan adalah sangat wajar kepada Penggugat yang telah
bekerja selama Iebih 12 (dua belas ) tahun untuk diberikan uang pisah sebesar 2
m
ub
(dua) bulan gaji; adalah tidak berdasar hukum dan tidak menerapkan hukumnya
sebagaimana mestinya; yaitu tidak menerapkan Pasal 156 ayat (1) , ayat (2) ayat
ka
ep
(3) dan ayat (4) Undang-undang Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
ah
8 Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti alinea ke 4 dan ke 5 hal.17 telah sesuai
R
es
dengan Undang-Undang Tenaga Kerja Pasal 151 ayat (1) dan Pasal 152 ayat (2);
M
dan bila kita hubungkan pertimbangan hukum alinea ke 4 dan ke 5 ini dengan
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pertimbangan hukum Judex Facti hal.17 alinea ke 2 (dua) alinea ke 3 hal.17
R
adalah merupakan pertimbangan hukum yang saling bertentangan; oleh
si
karenanya pertimbangan hukum alinea ke 2 (dua) dan alinea ke (3) hal.17
ne
ng
haruslah dibatalkan ataupun dikesampingkan karena tidak sesuai dengan hukum
(Undang-Undang Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2003).
do
9 Bahwa oleh karena perkara ini belum mendapatkan putusan yang berkekuatan
gu hukum tetap (masih dalam proses kasasi yang masih memakan waktu kurang
Iebih 8 bulan setelah putusan di tingkat PHI) oleh karenanya upah proses selama
In
A
4 (empat) bulan tidaklah adil dan tidak sesuai hukum; oleh karenanya Pemohon
Kasasi memohon kepada Mahkamah Agung R.I untuk menetapkan upah proses
ah
lik
minimal selama 6 (enam) bulan atau sampai mempunyai kekuatan hukum tetap
(sesuai dengan gugatan Penggugat/ Pemohon Kasasi);
am
ub
10 Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya hal. 18 alinea
Pertama yang menyatakan: "bahwa karena hubungan kerja antara Penggugat/
sekarang Pemohon Kasasi dengan Tergugat/sekarang Termohon Kasasi tidak
ep
k
si
Kasasi kepada Penggugat/Pemohon Kasasi, dan menetapkan Hubungan Kerja
antara Penggugat/Pemohon Kasasi dengan Tergugat/Termohon Kasasi
ne
ng
do
gu
uang pisah, cuti yang belum diambil dan upah selama proses sebagai berikut:
a Uang Pisah = Rp 3.753.000,00
In
b Uang cuti 12/25 x Rp1.876.500,00 = Rp 900.720,00
A
lik
(dua belas juta seratus lima puluh sembilan ribu tujuh ratus dua puluh rupiah).
Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangan Hukumnya di atas telah salah atau
m
ub
lalai menerapkan hukum; yaitu melanggar/tidak menerapkan Pasal 156 ayat (1) ayat
(2), (3) dan ayat (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
ka
ep
yang berbunyi: (1) "Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, Pengusaha
diwajibkan membayar Uang Pesangon, dan atau uang Penghargaan Masa Kerja dan
ah
es
Bahwa oleh karena PHK yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/Tergugat adalah
M
batal demi hukum; dan hubungan kerja antara Pemohon Kasasi/ Penggugat dengan
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Termohon Kasasi/Tergugat berakhir/putus berdasarkan Penetapan Majelis Hakim/
R
Pengadilan Hubungan Industrial; maka konsekuensi dari Penetapan tersebut, hak-hak
si
yang semestinya harus diterima oleh Pemohon Kasasi adalah sebagaimana dimaksud
ne
ng
pada Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
do
Bahwa berdasarkan Pasal 156 ayat (1) di atas bahwa besarnya hak-hak yang harus
gu diterima oleh Pemohon Kasasi berdasarkan Pemutusan Hubungan Kerja berdasarkan
Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial/ Majelis Hakim adalah sebagaimana
In
A
dimaksud dalam Pasal 156 ayat (2), (3) dan (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, rinciannya adalah sebagai berikut:
ah
lik
a Uang Pesangon:
2 x 9 x Rp2.139.000,00 = Rp38.502.000,00
am
ub
b Uang Penghargaan Masa Kerja :
3 x Rp2.139.000,00 = Rp 8.556.000,00
c Uang Penggantian Hak yang meliputi:
ep
k
si
Uang pengganti perumahan serta pengobatan
15 % x (Rp38.502.000,00 + Rp8.556.000,00) = Rp 7.058.700,00
ne
ng
do
gu
ub
mestinya;
ka
Bahwa Hakim Judex Facti tidak memuat alasan dan atau dasar hukum mengapa
ep
Bahwa Hakim Judex Facti telah keliru/salah menerapkan hukum (tidak menerapkan
es
hukum sebagaimana mestinya) yaitu Pasal 156 ayat (1), (2) dan ayat (3) Undang-
M
ng
Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; karena sesuai dengan Pasal
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
156 ayat 1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
R
sebagaimana sudah kami uraikan di point di atas; bahwa hak-hak yang harus
si
diterima oleh Pemohon Kasasi/Penggugat akibat hukum/konsekuensi dari pemutusan
ne
ng
hubungan kerja/berakhirnya hubungan kerja berdasarkan Penetapan Pengadilan
Hubungan Industrial/Majelis Hakim adalah sebagaimana dimaksud pada Pasal 156
do
ayat (1) adalah: Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, Uang Penggantian
gu Hak yang meliputi Uang Pengganti Cuti Tahunan dan Uang Perumahan serta
Pengobatan (Vide Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang No. 13
In
A
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
Bahwa Judex Facti juga dalam pertimbangan hukumnya hal. 18 alinea ke (3) telah
ah
lik
lalai, keliru, tidak mempertimbangkan mengenai: "Uang Penghargaan Masa Kerja;
karena Petitum Pemohon Kasasi/Penggugat pada point 4 (empat) juga memuat
am
ub
tuntutan Uang Penghargaan Masa Kerja, yaitu Petitum point 4 (empat) point b.
Bahwa dilihat dari Pertimbangan hukum di atas yang menyatakan: bahwa terhadap
Petitum Penggugat/Pemohon Kasasi point 4 (empat) tidak dapat dikabulkan
ep
k
Uang Penghargaan Masa Kerja adalah dikabulkan tapi nyatanya Hakim Judex Facti
R
si
tidak ada memuatnya dalam hak-hak Pemohon Kasasi;
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung
ne
ng
berpendapat:
mengenai keberatan ke 1 s/d 11:
do
gu
Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti
secara saksama memori kasasi tanggal 3 Oktober 2012 dan kontra memori kasasi
In
tanggal 12 Oktober 2012 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini
A
lik
ub
berhak Uang Pisah dan Hak Penggantian Kerugian berupa hak cuti yang
belum diambil Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003;
ka
ep
Namun, mengingat ketentuan Uang Pisah belum diatur dalam PKB, maka
dapat diberlakukan ketentuan Kep.Menaker No. 78 Tahun 2001, Pasal 26 B
ah
hurut d Jo. Pasal 191 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 senilai 15% x
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Mengingat PHK terjadi hanya berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01/
si
BM-BKL/PHK/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011, namun belum
berdasarkan putusan PHI sesuai kewajiban yang harus dilakukan berdasarkan
ne
ng
Pasal 151 ayat (3) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, maka PHK baru
berlaku sejak putusan PHI tanggal 30 Agustus 2012, sehingga hubungan
do
gu kerja Penggugat dengan Tergugat baru berakhir terhitung 30 Agustus 2012
dan dengan demikian Penggugat/Pemohon Kasasi masih berhak Upah s/d 30
Agustus 2012 sejak di PHK tanggal 1 Desember 2012 selama 8 (delapan)
In
A
bulan, namun demi rasa keadilan sesuai ketentuan Pasal 100 Undang-Undang
No. 2 Tahun 2004, kepada Tergugat/Termohon Kasasi/Pengusaha dapat
ah
lik
diterapkan ketentuan Pasal 16 Kep.Menaker No. 150 Tahun 2000, sebesar 6
(enam) bulan Upah sebagai Upah selama proses sampai dengan putusan PHI;
am
ub
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka PHK dengan alasan kesalahan
mendesak sesuai ketentuan PKB Pasal 61 ayat (2) point b dan c dan ayat (3)
ep
dapat dibenarkan, dan permohonan kasasi ditolak, namun perlu diperbaiki
k
amar putusan sepanjang perhitungan Uang Pisah berlaku 15% x masa kerja x
ah
si
Upah Pemohon Kasasi Rp1.876.500,00 (satu juta delapan ratus tujuh puluh
enam ribu lima ratus rupiah)/bulan dan masa kerja 12 (dua belas) tahun
ne
ng
do
gu
permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Robin Simamora tersebut harus
ditolak;
ah
Uang Pisah berlaku 15% x masa kerja x Upah terakhir dan Upah Proses sebanyak 6
(enam) bulan;
m
ub
yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Robin Simamora tersebut harus ditolak dengan
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini dibawah
R
Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam Pasal
si
58 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini
ne
ng
dibebankan kepada Negara;
Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
do
Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
gu Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
In
A
Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan
ah
lik
perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
Mengadili:
am
ub
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Robin Simamora tersebut;
Memperbaiki amar putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Bengkulu Nomor 03/PHI/2012/ PN.Bkl., tanggal 6 September 2012 sehingga
ep
k
Dalam Eksepsi:
R
si
Menolak Eksepsi Tergugat;
Dalam Pokok Perkara:
ne
ng
do
gu
Penggugat adalah batal demi hukum dan oleh karenanya haruslah dinyatakan
tidak sah;
In
3 Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dinyatakan
A
lik
ub
ep
(lima belas juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu tiga ratus rupiah);
R
es
berupa, Uang Pisah, Uang Cuti dan Upah Selama Proses sebesar Rp12
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
159.720,00 (dua belas juta seratus lima puluh sembilan ribu tujuh ratus dua puluh
R
rupiah);
si
5 Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
ne
ng
Membebankan biaya perkara kepada Negara;
Demikianlah diputusan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada
do
Mahkamah Agung, pada hari Rabu, tanggal 25 September 2013, oleh
gu H. Yulius, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Bernard, S.H., M.M. dan Arief Soedjito, S.H., M.H., Hakim-
In
A
Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-
ah
lik
anggota tersebut dan oleh Barita Sinaga, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri
oleh para pihak.
am
ub
Anggota-anggota, K e t u a,
Ttd./Bernard, S.H., M.M. Ttd./H. Yulius, S.H., M.H.
Ttd./Arief Soedjito, S.H., M.H.
ep
k
ah
Panitera Pengganti
R
si
Ttd./Barita Sinaga, S.H., M.H.
ne
ng
Untuk Salinan
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16