Anda di halaman 1dari 16

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 819 K/Pdt.Sus/2012

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi

do
memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
gu Robin Simamora, bertempat tinggal di RT/RW.017/005, Kelurahan
Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, dalam hal ini

In
A
memberi kuasa kepada Dirmawan Sirait, S.H., Advokat pada Kantor
Advokat Dirmawan Sirait, S.H. & Rekan, beralamat di Jalan Kesehatan
ah

lik
II, No.16, Kelurahan Anggut, Kota Bengkulu, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Tanggal 17 September 2012, sebagai Pemohon Kasasi dahulu
am

ub
Penggugat;
melawan
P.T. Indomarco Adi Prima, berkedudukan di Gedung Sudirman Plaza
ep
k

Indofood Tower, Lantai 19, Jalan Jend. Sudirman Kav.76-78 Jakarta,


ah

alamat Kantor Cabang Bengkulu di Jalan Raya Pulau Baai, No.9,


R

si
Simpang Kandis, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, yang diwakili oleh
Direktur Utama dan Direktur: Joedianto Soejonopoetro dan Lie Merri

ne
ng

Septiani, dalam hal ini memberi kuasa kepada Hasan M. Bahfari, H.R.
(Manager), Khaerudin (Legal & IR Specialist), dan Noveat Daniel

do
gu

(Officer Manager), berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 Oktober


2012, sebagai Termohon Kasasi dahulu Tergugat;
In
Mahkamah Agung tersebut ;
A

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon
ah

lik

Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Termohon Kasasi
dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada
m

ub

Pengadilan Negeri Bengkulu, dengan dalil-dalil sebagai berikut:


1 Bahwa Penggugat merupakan karyawan Tergugat (P.T. Indomarco Adi Prima) yang
ka

ep

telah bekerja semenjak bulan Juli Tahun 2000;


2 Bahwa Jabatan terakhir Penggugat di P.T. Indomarco Adi Prima adalah sebagai
ah

Salesman Account;
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Bahwa upah terakhir yang diterima oleh Penggugat dari Tergugat (P.T. Indomarco

R
Adi Prima) adalah sebesar Rp2.139.000,00 (dua juta seratus tiga puluh Sembilan

si
ribu rupiah);

ne
ng
4 Bahwa Penggugat diberhentikan oleh Tergugat secara lisan pada bulan November
Tahun 2011, dengan alasan bahwa Penggugat telah melanggar aturan Perusahaan;

do
5 Bahwa apa yang dituduhkan oleh Tergugat yang menjadi dasar memberhentikan/
gu mem PHK Penggugat adalah alasan yang dibuat-dibuat dan tidak benar serta tidak
berdasar hukum;

In
A
6 Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah mengadakan bipartite untuk menyelesaikan
masalah ini, tapi tidak tercapai kesepakatan;
ah

lik
7 Bahwa atas Pemutusan Hubungan Kerja ini, Penggugat pada bulan Januari 2012 ke
Dinas Tenaga Kerja Pemuda dan Olah Raga Kota Bengkulu untuk dilakukan mediasi
am

ub
namun tidak tercapai kesepakatan;
8 Bahwa karena tidak tercapai kesepakatan, Pihak Dinas Tenaga Kerja Pemuda dan
Olah Raga Kota Bengkulu mengeluarkan anjuran kepada Penggugat dan Tergugat;
ep
k

namun Penggugat keberatan atas anjuran Mediator tersebut karena tidak sesuai
ah

dengan/bertentangan Undang-undang Ketenagakerjaan;


R

si
9 Bahwa Pemutusan Hubungan kerja yang dilakukan Tergugat terhadap Penggugat
adalah bertentangan/melanggar ketentuan Pasal 151 Undang-undang No.13 tahun

ne
ng

2003
10 Bahwa Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat baru berlaku/sah apabila

do
gu

telah memperoleh Penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan


Industrial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) Undang-undang No.13
In
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; karena tanpa penetapan tersebut maka
A

Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat batal
demi hukum atau tidak sah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 155 ayat (1)
ah

lik

Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;


11 Bahwa karena PHK yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat belum
m

ub

mendapatkan Penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan


Industrial sebagaimana dimaksud pada point diatas, maka PHK yang dilakukan oleh
ka

ep

Tergugat adalah tidak syah; dan oleh karenanya haruslah dinyatakan batal demi
hukum;
ah

12 Bahwa karena Penggugat tidak mungkin lagi bekerja di tempat Tergugat; oleh
R

es

karenanya Penggugat memohon kepada Majelis Hakim untuk menetapakan putus


M

hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat berdasarkan putusan Pengadilan, dan
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menghukum atau memerintahkan Tergugat membayar hak-hak Penggugat akibat

R
hukum yang ditimbulkan atas PHK berdasarkan Penetapan Pengadilan tersebut

si
sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

ne
ng
13 Bahwa sejak bulan Desember 2012 hingga saat gugatan ini diajukan, gaji Penggugat
tidak dibayar oleh pihak Tergugat, maka berarti Tergugat telah melanggar ketentuan

do
pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.8 Tahun 1981 yang
gu menyatakan: Hak untuk menerima upah timbul pada saat adanya hubungan kerja
dan berakhir pada saat hubungan kerja putus (dalam hal ini tentunya putus

In
A
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku). Oleh
karenanya Penggugat berhak mendapatkan Gaji selama proses persidangan sampai
ah

lik
perkara ini mempunyai putusan yang final (inkracht);
14 Bahwa pasal 156 ayat 1 Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
am

ub
menyatakan bahwa: dalam hal terjadi Pemutusan hubungan kerja Pengusaha
diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan
uang penggantian hak yang seharusnya diterima, dengan ketentuan ini berarti
ep
k

Penggugat mempunyai hak tertentu dalam pemutusan hubungan kerja;


ah

15 Bahwa Penggugat berhak mendapatkan uang pesangon 2 (dua) kali ketentuan Pasal
R

si
156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (3)
dan uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) dan hak-hak lain sesuai

ne
ng

dengan yang diperjanjikan;


16 Bahwa berdasarkan hal-hal yang kami uraikan diatas, Penggugat mohon kepada

do
gu

Pengadilan untuk menghukum Tergugat membayar hak-hak Penggugat sebagai


berikut:
In
a Uang Pesangon:
A

2 x 9 x Rp2.139.000,00 Rp 38.502.000,00
b Uang Penghargaan masa kerja:
ah

lik

4 x Rp2.139.000,00 Rp 8.556.000,00
c Uang pergantian hak yang meliputi:
m

ub

Uang pengganti cuti tahunan sebesar:


12/25 x Rp2.139.000,00 Rp 1.026.720,00
ka

ep

Uang pengganti perumahan serta pengobatan


dan perawatan :
ah

15 % x (Rp38.502.000,00 + 8.556.000,00) Rp 7.058.700,00


es

d Upah Proses selama Persidangan:


M

ng

(yaitu selama 6 bulan) 6 x Rp2.139.000,00 Rp12.834.000,00 +


on

Hal. 3 dari 16 hal.Put.Nomor 819 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Total seluruhnya................ Rp67.977.420,00

R
Terbilang (enam puluh tujuh juta Sembilan ratus tujuh puluh tujuh ribu empat ratus

si
dua puluh rupiah);

ne
ng
17 Bahwa agar Tergugat mentaati isi putusan ini; Penggugat memohon agar Tergugat
dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp500.000,00 (lima ratus

do
ribu) per hari setiap keterlambatannya terhitung semenjak putusan ini diucapkan dan
gu atau berkekuatan hukum tetap;
18 Bahwa mengingat gugatan ini diajukan berdasarkan bukti-bukti yang kuat, cukup

In
A
dan sah menurut hukum; maka Penggugat mohon kiranya agar Majelis Hakim
mengabulkan gugatan Penggugat, dan putusannya dapat dijalankan terlebih dahulu
ah

lik
walaupun ada upaya hukum yang dilakukan Tergugat;
Berdasarkan dalil-dalil yang Penggugat uraikan di atas, mohon kepada Majelis
am

ub
Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas I A Bengkulu
yang memeriksa dan memutus perkara berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
1 Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
ep
k

2 Menyatakan bahwa PHK yang dilakukan Tergugat kepada Penggugat adalah


ah

batal demi hukum; dan oleh karenanya haruslah dinyatakan tidak sah;
R

si
3 Menyatakan bahwa putus hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus
berdasarkan Penetapan Lembaga Penyelesaian Hubungan Industrial; dan

ne
ng

menghukum Tergugat untuk membayar hak-hak Penggugat akibat hukum yang


ditimbukan dari Penetapan tersebut;

do
gu

4 Menghukum Tergugat untuk membayar hak-hak Penggugat yaitu:


a Uang pesangon
In
2 x 2 x Rp2.139.000,00 Rp38.502.000,00
A

b Uang penghargaan masa kerja


4 x Rp2.139.000,00 Rp 8.556.000,00
ah

lik

c Uang penggantian hak yang meliputi:


Uang pengganti cuti tahunan:
m

ub

12/25 x Rp2.139.000,00 Rp 1.026.720,00


Uang pengganti perumahan serta
ka

ep

perobatan dan perawatan:


15% (Rp38.502.000,00 + Rp8.556.000,00) Rp 7.058.700,00
ah

d Upah proses selama persidangan :


es

6 x Rp2.139.000,00 Rp12.834.000,00 +
M

ng

Total seluruhnyaRp 67.977.420,00


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terbilang (enam puluh tujuh juta, Sembilan ratus tujuh puluh tujuh ribu empat ratus

R
dua puluh rupiah);

si
5 Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa sebesar Rp500.000,00 (lima

ne
ng
ratus ribu) per hari atas keterlambatannya menjalankan putusan terhitung
semenjak putusan perkara ini diucapkan dan atau mempunyai kekuatan hukum

do
tetap;
gu 6 Menyatakan bahwa putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada
upaya hukum dari Tergugat;

In
A
7 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;
Bilamana majelis hakim yang mulia berpendapat lain, mohonlah putusan yang seadil-
ah

lik
adilnya;
Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang
am

ub
pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat,
baik dalil posita maupun petitumnya, terkecuali terhadap hal-hal yang diakui
ep
k

secara tegas;
ah

Bahwa gugatan terhadap Tergugat tidak tepat sebab Penggugat bekerja sebagai
R

si
karyawan Tergugat sejak tanggal 17 April 2000, bukan seperti yang dijabarkan
dalam gugatan Penggugat bulan Juli 2000;

ne
ng

Bahwa terakhir Penggugat bertugas sebagai salesman account Stock Point


Manna Cabang Bengkulu di SP Kota Manna;

do
gu

Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada


Pengadilan Negeri Bengkulu telah memberikan putusan Nomor 03/PHI/2012/ PN.Bkl.,
In
A

tanggal 6 September 2012 yang amarnya sebagai berikut:


Dalam Eksepsi:
ah

Menolak eksepsi Tergugat;


lik

Dalam Pokok Perkara:


1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
m

ub

2 Menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Tergugat


ka

kepada Penggugat adalah batal demi hukum dan oleh karenanya haruslah
ep

dinyatakan tidak sah;


3 Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dinyatakan
ah

berakhir sejak dibacakan putusan ini;


es
M

ng

on

Hal. 5 dari 16 hal.Put.Nomor 819 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4 Menghukum Tergugat untuk membayar hak hak Penggugat berupa, Uang

R
Pisah, Uang Cuti dan Upah Selama Proses sebesar Rp12 159.720,00 (dua

si
belas juta seratus lima puluh sembilan ribu tujuh ratus dua puluh rupiah);

ne
ng
5 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Nihil;
6 Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;

do
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
gu Negeri Bengkulu tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Kuasa Penggugat dan Kuasa
Tergugat pada tanggal 6 September 2012, terhadap putusan tersebut, Penggugat melalui

In
A
kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 September 2012 mengajukan
permohonan kasasi pada tanggal 20 September 2012, sebagaimana ternyata dari Akta
ah

lik
Permohonan Kasasi Nomor 04/KAS/PHI.G/2010/PHI.Bkl., yang dibuat oleh Panitera
Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bengkulu, permohonan
am

ub
tersebut disertai dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bengkulu tersebut pada tanggal 3 Oktober
2012;
ep
k

Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Tergugat pada tanggal 4


ah

Oktober 2012, kemudian Tergugat mengajukan kontra memori kasasi pada tanggal 23
R

si
Oktober 2012;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah

ne
ng

diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi

do
gu

tersebut secara formal dapat diterima;


Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon
In
Kasasi dalam memori kasasinya adalah:
A

1 Bahwa Hakim Judex Facti telah salah menerapkan hukum pembuktian mengenai
Surat PHK. Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya halaman
ah

lik

14 yang menyatakan diperoleh fakta hukum atas perkara yang sebenarnya:


Bahwa benar Tergugat PT. Indomarco Adi Prima telah memutuskan hubungan
m

ub

kerja/PHK dengan Surat Keputusan No. 01/BM-BKL/PHK/XII/2011 tanggal 1


Desember 2011;
ka

ep

Bahwa pertimbangan Hakim Judex Facti tersebut di atas adalah salah dan keliru,
dimana Penggugat tidak pernah menerima surat PHK dari Tergugat. Adapun
ah

Penggugat menerima fotokopi Surat PHK (Penggugat jadikan bukti di persidangan)


R

es

itu berasal atau didapat dari Disnaker Kota Bengkulu pada bulan Februari 2012,
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
artinya bahwa surat PHK itu diterbitkan oleh Tergugat setelah Penggugat

R
melaporkan masalah PHK tersbut kepada pihak Disnaker Kota Bengkulu.

si
Bukti bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat mendapat surat tersebut dari pihak

ne
ng
Disnaker Kota Bengkulu, itu dapat dilihat dari bukti dari Tergugat yaitu T.2, dimana
di surat PHK tersebut ada tanda terima surat dari Pemohon dari pihak Disnaker yang

do
ditulis oleh Pemohon Kasasi/Penggugat yaitu tertanggal 9 Februari 2012, dan selain
gu bukti tersebut di atas juga dikuatkan keterangan seorang saksi dari Penggugat yang
bernama Led Blackjon Sidabutar (keterangan saksi yang bersangkutan dapat dilihat

In
A
di putusan halaman 9 butir 3).
Perlu Pemohon jelaskan, bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat masih masuk kerja pada
ah

lik
tanggal 2 Desember 2012, dimana Penggugat pada saat itu menerima bukti playroll
slip gaji (bukti P.1: Slip gaji bulan November 2011);
am

ub
Berdasarkan bukti tanda terima surat PHK dari Disnaker di atas, artinya bahwa PHK
yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah adalah PHK secara lisan,
dan bukanlah tertulis.
ep
k

2 Catatan Penting (Sekilas Tindakan Kelicikan Tergugat).


ah

a Bahwa surat PHK yang diterbitkan oleh Tergugat/Termohon Kasasi


R

si
(fakta sebenarnya pada bulan Februari 2012) yang menyatakan
Penggugat/ Pemohon Kasasi melakukan perbuatan pelanggaran (alasan

ne
ng

untuk di PHK) adalah merupakan copy paste dari isi KKB, padahal
alasan-alasan tersebut di atas, khususnya point 2 dan 3, Pemohon Kasasi/

do
gu

Penggugat tidaklah pernah Pemohon Kasasi/Penggugat perbuat/lakukan,


dan hal itu dapat dilihat dari keterangan saksi baik dari Penggugat
In
maupun Tergugat;
A

b Bahwa Tergugat selama ini melakukan PHK (sudah banyak yang di


PHK) terhadap karyawan-karyawannya tanpa ada memberikan pesangon,
ah

lik

uang penghargaan dan hak-hak lainnya, justru perusahaan menyuruh


karyawannya yang melakukan kesalahan baik kecil maupun berat untuk
m

ub

mengundurkan diri dengan menyodorkan surat (form) pengunduran diri


agar tidak mendapat pesangon dan uang penghargaan masa kerja.
ka

ep

c Bahwa perusahaan ini selalu mengikutsertakan karyawannya menjadi


peserta Jamsostek setelah karyawannya sudah bekerja lebih dari setahun,
ah

salah satu contohnya adalah Pemohon Kasasi/Penggugat (bukti P.6:


R

es

Printout keikutsertaan Jamsostek didapat dari PT. Jamsostek Cabang


M

Bengkulu).
ng

on

Hal. 7 dari 16 hal.Put.Nomor 819 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum pembuktian dan berat sebelah

R
serta tidak berdasar fakta dan bukti yang kuat.

si
Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya yang menyatakan bahwa

ne
ng
Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat telah melakukan aktifitas menjual barang
kompetitior hanya berdasarkan keterangan saksi de auditu (yaitu saksi Imam

do
Mahmud dan saksi Anhar) dimana keterangan saksi Anhar dan saksi Imam Mahmud
gu yang menyatakan bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat melakukan/menjual barang
competitor adalah berdasarkan keterangan yang didapat dari orang lain; kalau

In
A
memang Pemohon Kasasi melakukan aktivitas menjual barang competitor mana
bukti faktur yang dibuat/ditulis oleh Pemohon? Mengapa Pemilik toko tidak
ah

lik
dihadirkan jadi saksi? Dan mana barang kompetitor yang dijualnya?
Bahwa Judex Fakti telah salah dan keliru dalam hukum Pembuktian; dimana Judex
am

ub
Facti yang menjadikan bukti T1 seolah-olah bukti faktur; padahal T1 tersebut
merupakan cerita/kronologis hasil audit yang dibuat oleh Tergugat sendiri, oleh
karenanya bukti T1 tersebut haruslah dikesampingkan;
ep
k

Bahwa oleh karena saksi dari Tergugat adalah merupakan saksi de auditu; dan bukti
ah

T1 bukanlah merupakan faktur yang dibuat oleh Pemohon/ Penggugat; oleh


R

si
karenanya Pertimbangan Hakim Judex Facti yang menyatakan Pemohon Kasasi/
Penggugat telah melakukan/menjual barang kompetitor/bekerja di Perusahaan lain

ne
ng

tidaklah terbukti.
4 Bahwa Judex Facti telah salah atau lalai menerapkan hukum dalam

do
gu

pertimbangan hukumnya hal.16 alinea ke 4 (empat) yang menyatakan: Bahwa


Tindakan Tergugat (Termohon Kasasi) yang telah memutuskan hubungan kerja
In
kepada Penggugat dengan alasan melanggar ketentuan PKB Pasal 61 ayat (2) b
A

dan x dimana Penggugat tidak menyetorkan uang hasil tagihan pada waktu yang
telah ditentukan dan telah melakukan tindakan menjual barang milik kompetitor
ah

lik

atau bekerja untuk dan atau perusahaan lain yang sejenis maupun tidak, Majelis
Hakim berpendapat PHK tersebut telah sesuai dengan Ketentuan Perjanjian
m

ub

Kerja Bersama;
Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangannya di atas telah salah dan atau keliru
ka

ep

menerapkan hukum; dimana Judex Facti seharusnya menerapkan Pasal 161 ayat (1 )
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan kepada Pemohon
ah

Kasasi/dahulu Penggugat; karena Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat hanya


R

es

melakukan kesalahan SOP (Standard Operasional Perusahaan) yang mana menurut


M

Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyebutkan: "Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang

R
diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama,

si
Pengusaha dapat melakukan PHK setelah kepada Pekerja/buruh yang bersangkutan

ne
ng
diberikan surat Peringatan Pertama, Kedua dan Ketiga secara berturut-turut".
Bahwa dari fakta persidangan ditemukan fakta bahwa Termohon Kasasi/ dahulu

do
Tergugat tidak pernah memberikan surat peringatan sekalipun kepada Pemohon
gu Kasasi; dan langsung melakukan PHK (secara lisan) kepada Pemohon Kasasi/
Penggugat; oleh karenanya berdasarkan Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13

In
A
Tahun 2003 tersebut di atas; bahwa PHK yang dilakukan oleh Termohon Kasasi
kepada Pemohon Kasasi adalah bertentangan dengan Pasal 161 (1) Undang-Undang
ah

lik
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; dengan demikian PHK yang dilakukan
oleh Termohon Kasasi kepada Pemohon Kasasi adalah Batal demi Hukum.
am

ub
Bahwa PHK yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/dahulu Tergugat kepada
Pemohon Kasasi adalah batal demi hukum; hal itu bersesuaian juga dengan
Pertimbangan Judex Facti hal. 17 alinea ke 5 (lima) yang menyebutkan: "Bahwa dari
ep
k

uraian pertimbangan tersebut di atas maka petitum Penggugat point 2 yang


ah

menyatakan bahwa PHK yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah
R

si
batal demi hukum adalah beralasan sehingga petitum tersebut dapat dikabulkan.
5 Bahwa PKB Pasal 61 ayat (2) khususnya Point b dan x tidaklah sesuai/

ne
ng

bertentangan dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan; yaitu Pasal 161 ayat (1); oleh karenanya PKB Pasal 61 ayat (2)

do
gu

tersebut tidaklah berlaku/batal demi hukum; dan sebagaimana kita ketahui bahwa
Undang-Undang Tenaga Kerja/Peraturan-peraturan yang mengatur tentang
In
masalah ketenagakerjaan (Khususnya Undang-Undang Tenaga Kerja No. 18
A

Tahun 2003) adalah merupakan parameter (payung hukum) bagi semua aturan
yang dibawahnya; apalagi PKB yang merupakan produk dari Pihak Perusahaan
ah

lik

yang hampir ketentuan dan aturan yang mengatur hanya menguntungkan pihak
Perusahaan; oleh karenanya seharusnyalah Hakim Judex Facti menerapkan
m

ub

Undang-Undang yang mengayomi tenaga kerja/buruh.


6 Bahwa hakim Judex Facti telah salah/keliru menerapkan hukum dalam
ka

ep

pertimbangan hukumnya halaman 17 alinea ke 2 (dua) yang mendasarkan bahwa


surat PHK yang dikeluarkan oleh Tergugat kepada Penggugat dengan alasan
ah

melanggar ketentuan PKB Pasal 61 ayat 2 poin b dan x; dan oleh karenanya
R

es

maka kepada Penggugat akan diberikan hak-hak berupa Pengganti kerugian dan
M

uang pisah sesuai ketentuan Perusahaan yang berlaku;


ng

on

Hal. 9 dari 16 hal.Put.Nomor 819 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pertimbangan Hakim Judex Facti di atas tidak menerapkan hukum

R
sebagaimana mestinya; yaitu tidak menerapkan Undang-Undang Tenaga Kerja Pasal

si
161 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan kepada

ne
ng
Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat; karena Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat
hanya melakukan kesalahan SOP (Standard Operasional Perusahaan) yang mana

do
menurut Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
gu Ketenagakerjaan menyebutkan: "Dalam hal pekerja/buruh melakukan Pelanggaran
ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian

In
A
Kerja Bersama, Pengusaha dapat melakukan PHK setelah kepada Pekerja/ buruh
yang bersangkutan diberikan surat Peringatan Pertama, Kedua dan Ketiga secara
ah

lik
berturut-turut".
Bahwa dari fakta persidangan ditemukan fakta bahwa Termohon Kasasi/ dahulu
am

ub
Tergugat tidak pernah memberikan surat peringatan sekalipun kepada Pemohon
Kasasi; dan langsung melakukan PHK (secara lisan) kepada Pemohon Kasasi/
Penggugat; oleh karenanya berdasarkan Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang No. 13
ep
k

Tahun 2003 tersebut di atas; bahwa PHK yang dilakukan oleh Termohon Kasasi
ah

kepada Pemohon Kasasi adalah bertentangan dengan Pasal 161 (1) Undang-Undang
R

si
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; dengan demikian PHK yang dilakukan
oleh Termohon Kasasi kepada Pemohon Kasasi adalah batal demi hukum.

ne
ng

Bahwa PHK yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/dahulu Tergugat kepada


Pemohon Kasasi adalah batal demi hukum; hal itu bersesuaian juga dengan

do
gu

Pertimbangan Judex Facti hal. 17 alinea ke 5 (lima) yang menyebutkan: "Bahwa dari
uraian Pertimbangan tersebut di atas maka Petitum Penggugat point 2 yang
In
menyatakan bahwa PHK yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat adalah
A

batal demi hukum adalah beralasan sehingga petitum tersebut dapat dikabulkan.
7 Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya hal.17 alinea ke 3
ah

lik

(tiga) akhir yang menyatakan adalah sangat wajar kepada Penggugat yang telah
bekerja selama Iebih 12 (dua belas ) tahun untuk diberikan uang pisah sebesar 2
m

ub

(dua) bulan gaji; adalah tidak berdasar hukum dan tidak menerapkan hukumnya
sebagaimana mestinya; yaitu tidak menerapkan Pasal 156 ayat (1) , ayat (2) ayat
ka

ep

(3) dan ayat (4) Undang-undang Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
ah

8 Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti alinea ke 4 dan ke 5 hal.17 telah sesuai
R

es

dengan Undang-Undang Tenaga Kerja Pasal 151 ayat (1) dan Pasal 152 ayat (2);
M

dan bila kita hubungkan pertimbangan hukum alinea ke 4 dan ke 5 ini dengan
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertimbangan hukum Judex Facti hal.17 alinea ke 2 (dua) alinea ke 3 hal.17

R
adalah merupakan pertimbangan hukum yang saling bertentangan; oleh

si
karenanya pertimbangan hukum alinea ke 2 (dua) dan alinea ke (3) hal.17

ne
ng
haruslah dibatalkan ataupun dikesampingkan karena tidak sesuai dengan hukum
(Undang-Undang Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2003).

do
9 Bahwa oleh karena perkara ini belum mendapatkan putusan yang berkekuatan
gu hukum tetap (masih dalam proses kasasi yang masih memakan waktu kurang
Iebih 8 bulan setelah putusan di tingkat PHI) oleh karenanya upah proses selama

In
A
4 (empat) bulan tidaklah adil dan tidak sesuai hukum; oleh karenanya Pemohon
Kasasi memohon kepada Mahkamah Agung R.I untuk menetapkan upah proses
ah

lik
minimal selama 6 (enam) bulan atau sampai mempunyai kekuatan hukum tetap
(sesuai dengan gugatan Penggugat/ Pemohon Kasasi);
am

ub
10 Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya hal. 18 alinea
Pertama yang menyatakan: "bahwa karena hubungan kerja antara Penggugat/
sekarang Pemohon Kasasi dengan Tergugat/sekarang Termohon Kasasi tidak
ep
k

mungkin dilanjutkan kembali, maka Majelis Hakim menyatakan membatalkan


ah

Pemutusan Hubungan Kerja yang telah dilakukan oleh Tergugat/Termohon


R

si
Kasasi kepada Penggugat/Pemohon Kasasi, dan menetapkan Hubungan Kerja
antara Penggugat/Pemohon Kasasi dengan Tergugat/Termohon Kasasi

ne
ng

dinyatakan berakhir sejak dibacakan, dan terhadap PHK tersebut Termohon


Kasasi/Tergugat harus membayar hak-hak Pemohon Kasasi/Penggugat berupa

do
gu

uang pisah, cuti yang belum diambil dan upah selama proses sebagai berikut:
a Uang Pisah = Rp 3.753.000,00
In
b Uang cuti 12/25 x Rp1.876.500,00 = Rp 900.720,00
A

c Upah Proses 4 bulan x Rp1.876.500,00 = Rp 7.506.000,00


Total = Rp12.159.720,00
ah

lik

(dua belas juta seratus lima puluh sembilan ribu tujuh ratus dua puluh rupiah).
Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangan Hukumnya di atas telah salah atau
m

ub

lalai menerapkan hukum; yaitu melanggar/tidak menerapkan Pasal 156 ayat (1) ayat
(2), (3) dan ayat (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
ka

ep

yang berbunyi: (1) "Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, Pengusaha
diwajibkan membayar Uang Pesangon, dan atau uang Penghargaan Masa Kerja dan
ah

uang Penggantian Hak yang seharusnya diterima.


R

es

Bahwa oleh karena PHK yang dilakukan oleh Termohon Kasasi/Tergugat adalah
M

batal demi hukum; dan hubungan kerja antara Pemohon Kasasi/ Penggugat dengan
ng

on

Hal. 11 dari 16 hal.Put.Nomor 819 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Kasasi/Tergugat berakhir/putus berdasarkan Penetapan Majelis Hakim/

R
Pengadilan Hubungan Industrial; maka konsekuensi dari Penetapan tersebut, hak-hak

si
yang semestinya harus diterima oleh Pemohon Kasasi adalah sebagaimana dimaksud

ne
ng
pada Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.

do
Bahwa berdasarkan Pasal 156 ayat (1) di atas bahwa besarnya hak-hak yang harus
gu diterima oleh Pemohon Kasasi berdasarkan Pemutusan Hubungan Kerja berdasarkan
Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial/ Majelis Hakim adalah sebagaimana

In
A
dimaksud dalam Pasal 156 ayat (2), (3) dan (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, rinciannya adalah sebagai berikut:
ah

lik
a Uang Pesangon:
2 x 9 x Rp2.139.000,00 = Rp38.502.000,00
am

ub
b Uang Penghargaan Masa Kerja :
3 x Rp2.139.000,00 = Rp 8.556.000,00
c Uang Penggantian Hak yang meliputi:
ep
k

Uang pengganti cuti tahunan sebesar:


ah

12/25 x Rp2.139.000,00 = Rp 1.026.720,00


R

si
Uang pengganti perumahan serta pengobatan
15 % x (Rp38.502.000,00 + Rp8.556.000,00) = Rp 7.058.700,00

ne
ng

d Upah Proses selama Persidangan (yaitu selama


6 bulan): 6 x Rp2.139.000,00 = Rp12.834.000,00

do
gu

Total seluruhnya = Rp67.977.420,00


Terbilang (enam puluh tujuh juta sembilan ratus tujuh puluh tujuh ribu empat ratus
In
A

dua puluh rupiah).


11 Bahwa Hakim Judex Facti dalam pertimbangannya hal.18 alinea ke 3 (tiga) yang
ah

menyatakan bahwa terhadap Petitum Penggugat/Pemohon Kasasi point 4 (empat)


lik

tidak dapat dikabulkan sepanjang mengenai pesangon, dan uang pengganti


perumahan". Adalah salah/keliru dan tidak menerapkan hukum sebagaimana
m

ub

mestinya;
ka

Bahwa Hakim Judex Facti tidak memuat alasan dan atau dasar hukum mengapa
ep

petitum Pemohon Kasasi/Penggugat point 4 (empat) mengenai Pesangon dan Uang


Pengganti Perumahan.
ah

Bahwa Hakim Judex Facti telah keliru/salah menerapkan hukum (tidak menerapkan
es

hukum sebagaimana mestinya) yaitu Pasal 156 ayat (1), (2) dan ayat (3) Undang-
M

ng

Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; karena sesuai dengan Pasal
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
156 ayat 1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

R
sebagaimana sudah kami uraikan di point di atas; bahwa hak-hak yang harus

si
diterima oleh Pemohon Kasasi/Penggugat akibat hukum/konsekuensi dari pemutusan

ne
ng
hubungan kerja/berakhirnya hubungan kerja berdasarkan Penetapan Pengadilan
Hubungan Industrial/Majelis Hakim adalah sebagaimana dimaksud pada Pasal 156

do
ayat (1) adalah: Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, Uang Penggantian
gu Hak yang meliputi Uang Pengganti Cuti Tahunan dan Uang Perumahan serta
Pengobatan (Vide Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang No. 13

In
A
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
Bahwa Judex Facti juga dalam pertimbangan hukumnya hal. 18 alinea ke (3) telah
ah

lik
lalai, keliru, tidak mempertimbangkan mengenai: "Uang Penghargaan Masa Kerja;
karena Petitum Pemohon Kasasi/Penggugat pada point 4 (empat) juga memuat
am

ub
tuntutan Uang Penghargaan Masa Kerja, yaitu Petitum point 4 (empat) point b.
Bahwa dilihat dari Pertimbangan hukum di atas yang menyatakan: bahwa terhadap
Petitum Penggugat/Pemohon Kasasi point 4 (empat) tidak dapat dikabulkan
ep
k

sepanjang mengenai pesangon, dan uang pengganti perumahan". Artinya: Bahwa


ah

Uang Penghargaan Masa Kerja adalah dikabulkan tapi nyatanya Hakim Judex Facti
R

si
tidak ada memuatnya dalam hak-hak Pemohon Kasasi;
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung

ne
ng

berpendapat:
mengenai keberatan ke 1 s/d 11:

do
gu

Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti
secara saksama memori kasasi tanggal 3 Oktober 2012 dan kontra memori kasasi
In
tanggal 12 Oktober 2012 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini
A

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bengkulu, tidak salah


menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:
ah

lik

Kesalahan Pemohon Kasasi/Penggugat merupakan kesalahan berat, dapat di


PHK memenuhi ketentuan PKB Pasal 61 ayat (2) point b dan c dan ayat (3)
m

ub

berhak Uang Pisah dan Hak Penggantian Kerugian berupa hak cuti yang
belum diambil Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003;
ka

ep

Namun, mengingat ketentuan Uang Pisah belum diatur dalam PKB, maka
dapat diberlakukan ketentuan Kep.Menaker No. 78 Tahun 2001, Pasal 26 B
ah

hurut d Jo. Pasal 191 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 senilai 15% x
es

masa kerja x gaji terakhir;


M

ng

on

Hal. 13 dari 16 hal.Put.Nomor 819 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mengingat PHK terjadi hanya berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01/

si
BM-BKL/PHK/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011, namun belum
berdasarkan putusan PHI sesuai kewajiban yang harus dilakukan berdasarkan

ne
ng
Pasal 151 ayat (3) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, maka PHK baru
berlaku sejak putusan PHI tanggal 30 Agustus 2012, sehingga hubungan

do
gu kerja Penggugat dengan Tergugat baru berakhir terhitung 30 Agustus 2012
dan dengan demikian Penggugat/Pemohon Kasasi masih berhak Upah s/d 30
Agustus 2012 sejak di PHK tanggal 1 Desember 2012 selama 8 (delapan)

In
A
bulan, namun demi rasa keadilan sesuai ketentuan Pasal 100 Undang-Undang
No. 2 Tahun 2004, kepada Tergugat/Termohon Kasasi/Pengusaha dapat
ah

lik
diterapkan ketentuan Pasal 16 Kep.Menaker No. 150 Tahun 2000, sebesar 6
(enam) bulan Upah sebagai Upah selama proses sampai dengan putusan PHI;
am

ub
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka PHK dengan alasan kesalahan
mendesak sesuai ketentuan PKB Pasal 61 ayat (2) point b dan c dan ayat (3)
ep
dapat dibenarkan, dan permohonan kasasi ditolak, namun perlu diperbaiki
k

amar putusan sepanjang perhitungan Uang Pisah berlaku 15% x masa kerja x
ah

Upah terakhir dan Upah Proses sebanyak 6 (enam) bulan;


R

si
Upah Pemohon Kasasi Rp1.876.500,00 (satu juta delapan ratus tujuh puluh
enam ribu lima ratus rupiah)/bulan dan masa kerja 12 (dua belas) tahun

ne
ng

(sejak April 2000 s/d Agustus 2012:


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa

do
gu

putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bengkulu dalam


perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, sehingga
In
A

permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Robin Simamora tersebut harus
ditolak;
ah

Bahwa namun demikian, perlu perbaikan amar putusan sepanjang perhitungan


lik

Uang Pisah berlaku 15% x masa kerja x Upah terakhir dan Upah Proses sebanyak 6
(enam) bulan;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka permohonan kasasi


ka

yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Robin Simamora tersebut harus ditolak dengan
ep

perbaikan amar putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri


Bengkulu No. 03/PHI.G/2012/PN.BKL., tanggal 6 September 2012 sehingga amarnya
ah

seperti yang akan disebutkan di bawah ini;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini dibawah

R
Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam Pasal

si
58 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini

ne
ng
dibebankan kepada Negara;
Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

do
Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
gu Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah

In
A
Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan
ah

lik
perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
Mengadili:
am

ub
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Robin Simamora tersebut;
Memperbaiki amar putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Bengkulu Nomor 03/PHI/2012/ PN.Bkl., tanggal 6 September 2012 sehingga
ep
k

amarnya berbunyi sebagai berikut:


ah

Dalam Eksepsi:
R

si
Menolak Eksepsi Tergugat;
Dalam Pokok Perkara:

ne
ng

1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;


2 Menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Tergugat kepada

do
gu

Penggugat adalah batal demi hukum dan oleh karenanya haruslah dinyatakan
tidak sah;
In
3 Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dinyatakan
A

berakhir sejak dibacakan putusan ini;


4 Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat:
ah

lik

a Uang Pisah: 15% x 12 x Rp1.876.500,00 Rp 3.377.700,00;


b Pengganti Uang Cuti Tahun 2011:
m

ub

12/30 x Rp1.876.500,00 Rp 750.600,00;


c Upah selama Proses s/d Putusn PHI:
ka

ep

6 bulan x Rp1.876.500,00 Rp11.259.000,00;


Jumlah Rp15.387.300,00;
ah

(lima belas juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu tiga ratus rupiah);
R

es

berupa, Uang Pisah, Uang Cuti dan Upah Selama Proses sebesar Rp12
M

ng

on

Hal. 15 dari 16 hal.Put.Nomor 819 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
159.720,00 (dua belas juta seratus lima puluh sembilan ribu tujuh ratus dua puluh

R
rupiah);

si
5 Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;

ne
ng
Membebankan biaya perkara kepada Negara;
Demikianlah diputusan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada

do
Mahkamah Agung, pada hari Rabu, tanggal 25 September 2013, oleh
gu H. Yulius, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Bernard, S.H., M.M. dan Arief Soedjito, S.H., M.H., Hakim-

In
A
Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-
ah

lik
anggota tersebut dan oleh Barita Sinaga, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri
oleh para pihak.
am

ub
Anggota-anggota, K e t u a,
Ttd./Bernard, S.H., M.M. Ttd./H. Yulius, S.H., M.H.
Ttd./Arief Soedjito, S.H., M.H.
ep
k
ah

Panitera Pengganti
R

si
Ttd./Barita Sinaga, S.H., M.H.

ne
ng

Untuk Salinan

do
gu

Mahkamah Agung R.I.


a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
In
A

RAHMI MULYATI, SH.,MH.


ah

lik

NIP. 19591207 1985 12 2 002


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Anda mungkin juga menyukai