240210150060
Kokus +
10 Ikan 3,75 41 273,33
Basil -
11 Sawi 6,4 24 (2 93,75
kapang)
Kokus -
Basil -
SMA T Inkubasi = 50oC
Kel Sampel Luas Permukaan koloni bakteri Gambar
Sampel (cm2)
9 Daging 2,25 60 666,67
Kokus -
10 Ikan 3,75 0 0
-
11 Sawi 6,4 2 - -
(kapang)
Basil -
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016
Riska Oktafiani
240210150060
Daging sapi memiliki jumlah koloni paling banyak yang di inkubasi suhu
50oC, yaitu sebanyak 60 dan jumlah bakteri sebanyak 666,67 koloni bakteri
proteolitik/cm2. Ikan tidak ditemukan bakteri. Seharusnya, bakteri ikan dalam
suhu 50oC lebih tumbuh optimal. Hal ini disebabkan mungkin media SMA (Skim
Milk Agar) yang ditambahkan terlalu banyak atau terlalu sedikit sehingga
memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dalam ikan. Sawi hanya ditemukan
mikroorganisme kapang, sehingga jumlah bakterinya tidak dapat dihitung. Apel
hanya memiliki 1 koloni dan jumlah bakterinya sebesar 2,4606 koloni bakteri
proteolitik/cm2. Dapat disimpulkan dari kedua suhu inkubasi bahwa daging
memiliki jumlah bakteri paling tinggi daripada sampel lainnya. Semakin banyak
koloni suatu sampel, maka jumlah bakteri yang dihasilkan semakin banyak pula.
Banyak sedikitnya jumlah bakteri tergantung pada luas pemotongan sampel,
semakin kecil luas bahan yang diukur, maka jumlah bakteri yang dihasilkan
semakin banyak, begitu sebaliknya.
Berdasarkan hasil pengamatan, daging sapi yang di inkubasi suhu 30oC
ditemukan bakteri gram positif (+) berbentuk coccus, contohnya adalah
Staphylococcus aureus. Bakteri ini tersusun secara berkelompok seperti buah
anggur. Menurut Sumanti (2008), bakteri ini mempunyai suhu optimal untuk
pertumbuhan 25-30oC, dapat mengoksidasi glukosa menjadi asam. Kebanyakan
bersifat proteolitik dan beberapa bersifat lipolitik. Bakteri ini lebih tahan terhadap
tekanan lingkungan seperti suhu, garam dan kekeringan jika dibandingkan dengan
jenis bakteri lain, oleh karena itu masih dapat hidup setelah pengolahan dan
berperan nyata dalam kerusakan makanan seperti susu yang dipasteurisasi dan
daging (Buckle et al., 1985).
Selain itu, contoh bakteri proteolitik daging sapi adalah Alcaligenes sp.
Alcaligenes sp merupakan bakteri yang bersifat psikrotrof dimana dapat tumbuh
suhu minimum -5-5C, suhu optimum 25-30 C, dan suhu maksimum 30-35 C
(Puspitasari, 2012). Bakteri ini dapat membusukan pangan asal hewan yang
disimpan dalam suhu dingin serta penyebab pembusukan pangan kaya akan
protein. Alcaligenes sp bersifat proteolitik, lipolitik, pangan yang terkontaminasi
dapat menghasilkan lendir. Selain itu, Alcaligenes sp tidak tahan panas dan
mudah dihilangkan dengan perlakuan pemanasan rendah. Alcaligenes sp dapat
Riska Oktafiani
240210150060
Menurut Fardiaz (1995), daging dan ikan merupakan bahan makanan yang
mudah mengalami kerusakan oleh karena aktivitas mikroorganisme perusak
pangan. Mikroba perusak pangan diantaranya adalah Staphylococcus aureus,
Bacillus subtilis, Bacillus cereus Pseudomonas, Stafilococcus, Micrococcus, dan
Enterococcus.
Sayuran terutama sawi yang di inkubasi suhu 30oC ditemukan bakteri
gram negatif (-) berbentuk coccus, contohnya adalah Pseudomonas. Sedangkan
sawi yang ditumbuhi kapang contohnya adalah Phytophthora, Bremia, dan lain-
lain. Bakteri proteolitik sayuran adalah bakteri proteolitik asam laktat yang
berperan untuk pembuatan sauerkraut dan sayur asin. Bakteri tersebut adalah
Lactobacillus lactis, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus,
Lactobacillus plantarum, Lactobacillus delbrueckii. Jenis bakteri ini berbentuk
batang, gram positif, sering berbentuk pasangan dan rantai dari sel-selnya. Bakteri
ini umumnya lebih tahan terhadap keadaan asam daripada jenis-jenis Pediococcus
atau Streptococcus yang ditemukan dalam tahap akhir fermentasi tipe asam laktat.
Bakteri-bakteri ini penting dalam fermentasi susu dan sayuran (Sumanti, 2008).
Menurut Sumanti (2008), bakteri proteolitik yang kemungkinan tumbuh
pada buah-buahan hampir sama dengan sayuran, yaitu Lactobacillus acidophilus,
Lactobacillus plantarum, dan Lactobacillus delbrueckii. Organisme-organisme ini
adalah bakteri berbentuk batang, gram positif dan sering berbentuk pasangan dan
rantai dari sel-selnya. Sampel yang tidak dicuci banyak ditumbuhi oleh mikroba
karena adanya kontaminasi saat pengolahan maupun penyimpanan. Namun, dalam
pengamatan ini ditemukan bakteri Escherichia coli yang berbentuk batang gram
negatif yang tumbuh karena apel kurang diberishkan dengan baik.
Bakteri patogen yang berhubungan dengan bahan pangan tidak dapat
tumbuh di luar kisaran suhu antara 4-60oC, sehingga bahan pangan yang disimpan
dalam suhu di bawah 4oC atau di atas 60oC akan aman. Bahan baku yang harus
disimpan sebelum diolah, harus disimpan dalam lemari pendingin. Bahan-bahan
yang mudah ruska harus didinginkan dan suhu lemari pendingin harus diperiksa
secara teratur. Untuk daging dan ayam harus dicuci atau dipanaskan terlebih
dahulu sebelum dimasukkan ke dalam lemari pendingin agar meminilimalisr
masuknya bakteri patogen dari daging ke dalam lemari es.
Riska Oktafiani
240210150060
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah jumlah bakteri yang paling banyak tumbuh dalam suhu inkubasi
30oC adalah sampel daging sebesar TBUD koloni;
2. Jumlah jumlah bakteri yang paling sedikit dalam suhu 30oC adalah sampel
apel sebanyak 11 koloni atau 27,0669 koloni bakteri proteolitik/cm2;
3. Jumlah bakteri terbanyak dalam suhu inkubasi 50oC adalah sampel apel
sebesar 60 koloni atau 666,67 koloni bakteri proteolitik/cm2;
4. Sampel ikan tidak ditemukan bakteri dalam suhu inkubasi 50oC yang
disebabkan mungkin saat inkubasi, bakteri tersebut tidak tahan terhadap
suhu panas dan menyebabkan bakteri dapat mati;
5. Luas permukaan sampel dapat memengaruhi banyaknya bakteri yang
tumbuh, semakin besar luas permukaan sampel, maka jumlah bakteri yang
tumbuh semakin kecil, begitu sebaliknya;
6. Diduga bakteri yang tumbuh pada daging dalam suhu 30oC adalah bakteri
Staphylococcus aureus yang berbentuk bulat gram positif, dan bakteri
Alcaligenes sp;
7. Daging sapi yang biasanya ditumbuhi bakteri dalam suhu 50oC adalah bakteri
Campylobacter sp;
8. Ikan yang ditumbuhi bakteri dalam suhu 30oC adalah bakteri Escherichia
coli yang berbentuk basil gram negatif;
9. Diduga bakteri yang tumbuh pada sawi adalah bakteri Pseudomonas sp;
10. Diduga bakteri yang tumbuh pada apel adalah bakteri Escherichia coli,
bakteri tersebut dapat tumbuh karena kurangnya pencucian yang baik.
Riska Oktafiani
240210150060
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H., Wootton, M. 1985. Ilmu Pangan.
Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Jenie., Betty, Sri., Laksmi. 1988. Sanitasi Dalam Industri Pangan. Penerbit PAU-
Pangan dan Gizi IPB Berkerjasama dengan Lembaga Sumberdaya
Informasi-IPB. Bogor.
Sofiah, B.D., Een, Sukarminah. 2011. Sanitasi Dan Keamanan Pangan. Jurusan
Teknologi Pangan FTIP UNPAD. Sumedang.