Anda di halaman 1dari 2

KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS

No Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tgl.Diberlaku :

Halaman :

UPT Puskesmas Endang Mulyadi,SKM


DTP Panimbang NIP : 197004061994031005

Kompres[ Aorta Abdominalis adalah kompresi pada


Uterus secara manual dengan kedua tangan baik secara
Internal dan eksternal
1. Pengertian
Kompresi aorta abdominalis adalah kompresi pada aorta
secara eksternal kedua kompresi dilakukan untuk
menghentikan perdarahaan
2. Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan klinis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor UP.TJTK/IX/SK/091/2017
tentang Penyusunan Indikator Klinis dan Indikator Perilaku
Pemberi Layanan Klinis dan Penilaiannya
4. Referensi a. Adriaansz G. Pelatihan Keterampilan Klinik Obstreti dan
Neonatal Esensial Dasar. Jakarta; Depkes RI, WHO;1997
b. Adriaansz G et al .paket Pelatihan Asuhan
Pascakeguguran, Jakarta; Depkes-AVSC Internasional-
JNPK,1998
c. Departemen Kesehatan RI, Modul Penanganan
Kegawatdaruratan Obstretri dan neonatal, 6nd Jakarta:
Depkes: 1999
5. Langkah- 1. Baringkan ibu di ranjang, penolong disisi kanan pasien,
langkah
atur posisi penolong sehingga pasien setinggi pinggul
pasien,
2. Tungkai diletakkan pada dasar yang rata (tidak
menggunakan penopang kaki) dengan sedikit fleksi pada
artikulasio coxae,
3. Raba pulsasi arteri femoralis pada lipat paha,
4. Kepalkan tangan kiri dan tekankan punggung jari telunjuk
hingga kelingking pada umbilicus, tegak lurus searah
kearah kolumna vertebralis hingga terhenti pada bagian

1/6
tulang yang keras,
5. Perhatikan pulsasi arteri femoralis dan perdarahan yang
terjadi
6. Bila perdarahan berkurang atau berhenti, pertahankan
posisi tersebut dan lakukan pemijatan uterus (oleh
Asisten) hingga uterus berkontraksi dengan baik.
Perhatikan :
Bila perdarahan berhenti, uterus tak berkontraksi baik
Bila kontraksi membaik tapi perdarahan masih
berlangsung
Hentikan kompresi bila darah berhenti dan uterus
berkontraksi
7. Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus
tiap 10 menit dalam 2 jam pertama,
8. Tuliskan hasil tindakan dan intruksi perawatan lanjutan,
jelaskan dan serahkan pemantauan dan status pada
petugas.
9. Beritahukan kepada pasien dan keluarganya tentang
tindakan dan hasilnya serta perawatan lanjutan yang
msih diperlukan.

Panimbang,
Kepala Puskesmas Panimbang

ENDANG MULYADI

2/6

Anda mungkin juga menyukai