Anda di halaman 1dari 6

Kelompok Pemberdayaan Masyarakat

GARDA KARYA PALEWATA

I. LATAR BELAKANG

Tujuan Pemerataan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan bagi


seluruh lapisan masyarakat. Baik yang tinggal di daerah perkotaan maju, hingga ke batas-
batas terluar negara Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia yang khususnya tinggal di kawasan
timur Indonesia tentu sangat merasakan kondisi fasilitas yang sangat berbeda dengan yang
tinggal di pulau jawa. Kesenjangan memang dirasakan Baik dari sisi ketersediaan dan kualitas
infrastruktur, hingga SDM yang kurang memadai.

Permasalahan pemerataan pembangunan di Indonesia mempunyai tantangan


tersendiri karena seperti diketahui Indonesia adalah negara dengan sebaran ribuan pulau-
pulau besar dan kecil, sehingga untuk menjangkau daerah daerah pelosok, dibutuhkan
infrastruktur transportasi yang memadai sementara itu kondisi daerah yang terpencil juga
menghambat masuknya pendidikan dan pengetahuan secara cepat sehingga kualitas sumber
daya manusia kurang memadai. Selain itu juga perlu dibuka lebar akses pada pendanaan dan
sumber modal sehingga tidak hanya bergantung pada dana APBD yang tentu jumlahnya tidak
mampu mengakomodir seluruh kebutuhan pembangunan di daerah-daerah terpencil.

Untuk mencapai tujuan pemerataan pembangunan yang dicita-citakan tersebut


berbagai program dicanangkan pemerintah Indonesia saat ini, mulai dari program berbasis
peningkatan infrastruktur hingga yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Visi pemerintah
saat ini yang cukup dikenal adalahmembangun Indonesia dari pinggiran dan juga visi
Kemaritiman. Visi ini jelas memberi perhatian besar pada pembangunan daerah-daerah
kepulauan dan terpencil yang dahulu kemungkinan belum terjangkau program-program
efektif. Beberapa program yang digalakkan untuk mewujudkan visi tersebut adalah
membangun akses transportasi darat, laut dan udara untuk menjangkau lebih luas serta
mencanangkan progam dalam bentuk akses permodalan dan pemberdayaan masyarakat
melalui dana desa. Program-program strategis tersebut, mendukung dan memberikan
kesempatan bagi seluruh desa-desa untuk merencanakan sendiri pembangunan di
wilayahnya masing-masing baik berupa infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, dan
penciptaan lapangan pekerjaan.

Selain dukungan pendanaan dari pemerintah (APBN), tak sedikit juga sumbangsih
yang masuk dari sumber swasta seperti dalam bentuk CSR perusahaan, dan juga bantuan dari
negara-negara lain melalui Funding lokal dan internasional baik dalam bentuk program
kerjasama, dana hibah, dll, demi mendukung pemerataan pembangunan di Indonesia.
Dengan terbukanya berbagai akses permodalan baik dari sumber APBN, APBD, swasta,
yayasan internasional, dll tentu bisa memantik perputaran ekonomi yang lebih cepat,
menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan baru, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, dan mempercepat terwujudnya pemerataan pembangunan.

Kabupaten Buton adalah salah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara yang juga
merupakan gugusan kepulauan dan dikenal dengan nama Pulau Buton. Kabupaten Buton di
Pulau Buton, mempunyai potensi alam agraria dan maritim yang cukup memadai. Namun
potensi alam tersebut belum didukung oleh kutersediaan sumber daya manusia yang terampil
serta kendala dalam akses permodalan, sehingga belum banyak melahirkan inovasi dalam
pemanfaatan sumber daya alam dan juga belum mampu mendongkrak kesejahteraan
ekonomi masyarakat di pulau Buton. Sebagai contoh dalam bidang pertanian, pengelolaan
sifatnya masih sangat seragam, yaitu hanya sistem monokultur padi dengan sistem yang
masih semi tradisional sehingga belum mampu menunjang intensifikasi hasil dan
kesejahteraan petani. Begitula dalam bidang perikanan yang masih banyak mengandalkan
sistem perikanan tangkap belum beralih pada sistem budidaya berkelanjutan.

Meskipun telah mendapatkan bantuan pendanaan dan pendampingan melalui


program dana desa dan program pemerintah lainnya melalui APBD, tentu belumlah cukup
jika daerah hanya bergantung pada sumber tersebut. Sehingga masih sangat dibutuhkan
partisipasi dari pihak lain dan juga keaktifan masyarakat untuk mengakses sumber-sumber
bantuan lainnya (CSR Industri, Funding nasional & internasional, dana hibah, dll). Hal ini
dimaksudkan agar semakin mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat terutama
di pelosok-pelosok daerah kawasan timur Indonesia, khususnya di pulau Buton.

Kelompok Pemberdayaan Masyarakat GARDA KARYA PALEWATA adalah


kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang peningkatan ekonomi masyarakat melalui
serangkaian upaya pemberdayaan masyarakat, pembukaan usaha baru yang sesuai dengan
potensi sumber daya alam, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kelompok
Pemberdayaan Masyarakat GARDA KARYA PALEWATA ini berkedudukan di lingkup
Kelurahan Watumotobe, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi
Tenggara. Keberadaan kelompok ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam
perwujudan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
khususnya bagi masyarakat Palewata di wilayah Kelurahan Watumotobe, Kecamatan
Kapontori, Kabupaten Buton.

II. VISI

Menjadi garda utama dan penggerak dalam perwujudan peningkatan kesejahteraan


masyarakat melalui upaya pemberdayaan dan peningkatan perekonomian masyarakat di
pulau Buton, khususnya bagi masyarakat Palewata, Kelurahan Watumotobe, Kecamatan
Kapontori, Kabupaten Buton.

III. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dari Kelompok Pemberdayaan Masyarakat GARDA KARYA
PALEWATA yaitu sebagai berikut ;

- Menjadi wadah yang memfasilitasi perencanaan usaha dan bantuan pada akses
permodalan khususnya bagi masyarakat Palewata di Kelurahan Watumotobe, Kec.
Kapontori, Kab. Buton
- Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia khususnya bagi masyarakat Palewata di
Kelurahan Watumotobe, Kec. Kapontori, Kab. Buton
- Menciptakan lapangan usaha baru yang mendukung perputaran ekonomi lebih baik
khususnya bagi masyarakat Palewata di Kelurahan Watumotobe, Kec. Kapontori, Kab.
Buton
- Memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal secara efektif dan efisien yang
mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat
- Mengurangi angka pengangguran melalui penyerapan tenaga kerja di sektor-sektor
produktif

IV. BENTUK KEGIATAN

Melalui dukungan bantuan modal dan upaya pemberdayaan, diharapkan Kelompok


Pemberdayaan Masyarakat GARDA KARYA PALEWATA ini dapat menjadi wadah
khususnya bagi masyarakat Palewata untuk merencanakan usaha, mendapatkan bantuan
permodalan, pelatihan, serta pendampingan teknis dalam melakukan pengembangan usaha
dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan, budidaya perikanan, kerajinan tangan,
wisata, dan berbagai bentuk usaha lainnya yang mungkin dikembangkan secara mandiri.

Dengan demikian kegiatan yang dapat dikelola Kelompok Pemberdayaan Masyarakat


GARDA KARYA PALEWATA diantaranya adalah ;

- Bantuan akses permodalan untuk masyarakat dalam rangka pengembangan usaha dalam
berbagai bidang yang sesuai dengan potensi alam setempat seperti bidang pertanian,
perkebunan, peternakan, budidaya perikanan, kerajinan tangan, wisata,
- Pemberdayaan masyarakat melalui fasilitasi perencanaan usaha, Pelatihan dan
bimbingan teknis serta pendampingan yang berkelanjutan pada usaha yang akan
dijalankan
V. KEBUTUHAN ANGGARAN

Melalui proposal ini Kelompok Pemberdayaan Masyarakat GARDA KARYA


PALEWATA mengajukan permohonan bantuan pendanaan untuk mendukung tujuan
sebagaimana yang telah disebutkan diatas.

Adapun total anggaran yang dibutuhkan Kelompok Pemberdayaan Masyarakat


GARDA KARYA PALEWATA untuk menjalankan kegiatan secara berkelanjutan dalam kurun
periode 3 (tiga) tahun yaitu sebesar Rp. 1.000.000.000 ( Satu Milyar Rupiah).

VI. PENUTUP
Demikian proposal permohonan bantuan dana dan pendampingan teknis ini kami
buat, dengan harapan agar rencana program pengembangan ekonomi berbasis
pemberdayaan masyarakat ini dapat kami jalankan di daerah kami sehingga dapat membantu
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai