Anda di halaman 1dari 4

Skenario B

Setelah pensiun sebagai Direktur PT. Batubara Palembang, Ir.Cek Nang (56 tahun),
ingin memenuhi cita-cita masa kecilnya yaitu berlibur ke pegunungan Alpen di Swiss. Ia
pergi ke resort Verbier Les-Quarte di dekat kota St-Bernard yang memiliki ketinggian 3200
meter di atas permukaan laut.
Setelah 1 hari sampai di sana, ia mengeluh mengalami sesak nafas, sakit kepala, terasa
melayang, serta susah tidur. Sesak tetap terjadi meski sedang duduk dan bertambah berat bila
berjalan/naik tangga. Ia juga mengeluh mual.
Selama ini ia tidak pernah mengalami gangguan respirasi ataupun gangguan
kardiovaskular. Ir. Cek Nang pergi ke klinik resort.

Pemeriksaan Vital Sign menunjukan:


Temp. 36,3C, HR: 101x/min, RR: 36x/min, TD: 110/80 mmHg,
Pemeriksaan Fisik:
Tampak pernafasan cepat dan pendek (tachypneu) dan terlihat kebiruan pada kuku jari

Hasil pemeriksaan lab:


EKG: Tampak normal
Tekanan gas arteri: PO2: 60 mmHg, PCO2: 30 mmHg,

Dokter yang merawat menyatakan bahwa, Ir. Cek Nang tidak mengidap penyakit
jantung/paru-paru dan hanya tidak terbiasa dengan ketinggian.

I. Klarifikasi Istilah
1. Sesak nafas (dyspnea) : Pernafasan yang sukar atau sesak (sempit/tidak lapang)
2. Sakit kepala : Rasa sakit di bagian kepala di atas mata atau telinga,
belakang kepala, atau di belakang leher bagian atas.
3. Terasa melayang : Perasaan yang tidak menentu atau tidak terarah
4. Ketinggian 3200 meter dpl : Suatu titik diatas bidang acuan yang biasanya digunakan
tinggi rata-rata dari permukaan laut
5. Mual : Sensasi tidak menyenangkan ingin muntah dan sering

berkaitan dengan keringat dingin, pucat, air liur, nyeri


lambung, kontraksi duodenum, dan refluks isi usus kecil
ke dalam lambung.
6. Gangguan respirasi : Gangguan pada kegiatan pemasukan atau pengeluaran
udara dari paru-paru
7. Gangguan kardiovaskular : Gangguan atau ketidaknormalan yang berhubungan
dengan jantung dan pembuluh darah
8. Vital Sign : Indikator dari status kesehatan (menandakan keefektifan
sirkulasi, respirasi, fungsi neural, dan endokrin tubuh)
pengukuran vital sign memberikan data dasar untuk
mengetahui repson terhadap stress fisiologi atau
psikologi, respon terapi medis dan keperawatan, dan
perubahan fisiologis.
9. Tachypneu : Pernafasan yang sangat cepat
10. Tekanan gas arteri : Tekanan parsial O2 dan CO2 dalam darah serta kandungan
O2, saturasi O2, konten bikarbonat dan PH darah.
11. EKG (Elektrocardiogram) : Rekaman yang mencatat impuls elektrik yang dihasilkan
oleh jantung pada setiap denyut

II. Identifikasi Masalah


No. Masalah Konsen

1. Ir.Cek Nang (56 tahun), berlibur ke pegunungan yang memiliki


ketinggian 3200 meter di atas permukaan laut.
2. Setelah 1 hari sampai di sana, ia mengeluh mengalami sesak nafas,
sakit kepala, terasa melayang, serta susah tidur. Sesak tetap terjadi
meski sedang duduk dan bertambah berat bila berjalan/naik tangga.
Ia juga mengeluh mual.
3. Selama ini ia tidak pernah mengalami gangguan respirasi ataupun
gangguan kardiovaskular.
4. Pemeriksaan Vital Sign menunjukan:
Temp. 36,3C, HR: 101x/min, RR: 36x/min, TD: 110/80 mmHg,
5. Pemeriksaan Fisik:
Tampak pernafasan cepat dan pendek (tachypneu) dan terlihat
kebiruan pada kuku jari
6. Hasil pemeriksaan lab:
EKG: Tampak normal
Tekanan gas arteri: PO2: 60 mmHg, PCO2: 30 mmHg,
7. Dokter yang merawat menyatakan bahwa, Ir. Cek Nang tidak
mengidap penyakit jantung/paru-paru dan hanya tidak terbiasa
dengan ketinggian.

III. Analisis Masalah


1. Ir.Cek Nang (56 tahun), berlibur ke pegunungan yang memiliki ketinggian 3200 meter
di atas permukaan laut.
a. Bagaimana kondisi lingkungan di pegunungan (suhu, kelembapan, dan tekanan
udara) pada kasus ini? (rusdi eren)
b. Bagaimana adaptasi tubuh terhadap perubahan lingkungan? (rusdi eren)
c. Apa pengaruh usia terhadap adaptasi tubuh dengan adanya perubahan
lingkungan? (rusdi eren)
d. Bagaimana karakteristik lingkungan dataran tinggi dan dataran rendah? (rusdi
eren)

2. Setelah 1 hari sampai di sana, ia mengeluh mengalami sesak nafas, sakit kepala, terasa
melayang, serta susah tidur. Sesak tetap terjadi meski sedang duduk dan bertambah
berat bila berjalan/naik tangga. Ia juga mengeluh mual.
a. Bagaimana mekanisme :
1. Sesak nafas (sinta dea)
2. Terasa melayang (sinta dea)
3. Susah tidur (sinta dea)
4. Mual (sinta dea)
b. Apa kerterkaitan antara gejala-gejala tersebut? (sinta dea)
c. Mengapa sesak tetap terjadi ketika duduk, dan bertambah berat bila berjalan/ naik
tangga? (bayu lia)
d. Bagaimana kompensasi tubuh untuk mengembalikan homeostasis dalam kasus
ini? (bayu lia)
e. Apa yang terjadi bila gejala-gelaja tersebut tidak diatasi dengan cepat? (sandra
rido)
f. Bagaimana kontrol dari sistem saraf terhadap kasus ini? (sandra rido)

3. Selama ini ia tidak pernah mengalami gangguan respirasi ataupun gangguan


kardiovaskular.
a. Bagaimana fisiologi sistem respirasi? (bayu lia)
b. Bagaimana fisiologi kardiovaskular? (gunung shakty aziska)
c. Apa makna dari kasus ini? (gunung shakty aziska)

4. Pemeriksaan Vital Sign menunjukan:


Temp. 36,3C, HR: 101x/min, RR: 36x/min, TD: 110/80 mmHg
a. Bagaimana prosedur pemeriksaan Vital Sign? (sandra rido)
b. Bagaimana interpretasi dari pemerikasaan ini? (sebelumnya jelaskan keadaan
normalnya, dan bagaimana kalau tidak normal) (sandra rido)

5. Pemeriksaan Fisik:
Tampak pernafasan cepat dan pendek (tachypneu) dan terlihat kebiruan pada kuku
jari
a. Bagaimana mekanisme tachypneu? (bayu lia)
b. Bagaimana mekanisme dan penyebab terlihat kebiruan pada kuku jari? (bayu lia)
6. Hasil pemeriksaan lab:
EKG: Tampak normal
Tekanan gas arteri: PO2: 60 mmHg, PCO2: 30 mmHg,
a. Apa yang dimaksud dengan tekanan gas arteri? (wulan vita)
b. Berapa tekanan gas arteri yang normal? Dan bagaimana cara menghitung tekanan
gas arteri? (wulan vita)
c. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan lab? (wulan vita)
d. Apa makna dari EKG normal? (wulan vita)

7. Dokter yang merawat menyatakan bahwa, Ir. Cek Nang tidak mengidap penyakit
jantung/paru-paru dan hanya tidak terbiasa dengan ketinggian.
a. Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap sistem respirasi dan kardiovaskular?
(gunung shakty aziska)
b. Bagaimana tatalaksana sebagai dokter? (gunung shakty aziska)
c. Bagaimana tindakan preventif terhadap kasus ini? (gunung shakty aziska)

IV. Hipotesis
Ir. Cek Nang mengalami Hipoksia akibat perubahan kondisi lingkungan yang mendadak.

V. Learning Issue
1. Hipoksia (sinta dea)
2. Fisiologi sistem pernafasan (bayu lia)
3. Tekanan gas arteri (wulan vita)
4. Fisiologi kardiovaskular (gunung shakty aziska)
5. Keterkaitan respirasi dengan sistem saraf pusat (sandra rido)
6. Adaptasi tubuh terhadap perubahan lingkungan (rusdi eren)

*NB : Itu teman-teman pembagiannya. Dikirim ke email nya klara sinta ya (email :
klarasintaa@yahoo.co.id). Terserah mau ngumpulnya kapan. Kalo bisa cepat lebih baik :D
jawabannya langsung diedit dengan format TNR 12 spasi 1,5 yaaa. Ohya untuk identifikasi
masalah itu kalau ada saran tentang konsennya tlg ya teman2 makasih banyak
sebelumnya.. ohya sumber nya jgn lupa dicantumin juga yaa

Anda mungkin juga menyukai