Anda di halaman 1dari 25

BAB

A. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sebagai salah satu komponen yang penting dalam keperawatan


adalah keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil setelah individu yang
menjadi klien dalam keperawatan (sebagai penerima asuhan keperawatn).
Keluarga berperan dalam menentukan cara pemberian asuhan yang
dibutuhkan pasien apabila ada anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan
perawatan di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan dapat menjadi
sia-sia bila tidak didukung atau di tindak lanjuti oleh keluarga yang
merawat klien di rumah, sehingga dapat di katakan bahwa kesehatan
anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga sngat berhubungan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat sehingga
dalam memberiklan asuhan keperawatan pada keluarga perawat
memperoleh dua sisi penting yaitu memenuhi kebutuhan perawatan pada
individu yang menjadi anggota keluarga dan memenuhi perawatan
keluarga yang menjadi bagian dari masyarakat. Untuk itu dalam
memberikan asuhan keperawatan perawat perlu juga memeperhatika hal-
hal penting antara lain nilai-nilai dan budaya yang di anut oleh keluarga
sehingga keluarga dapat menerima dan bekerja sama dengan petugas
kesehatan dalam hal ini adalah perawata dalam mencapai tujuan asuhan
yang telah ditetapkan.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat yang diberikan
rumah atau tempat tinggal klien. Bagi klien beserta keluarga sehingga
klien dan keluarga tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal
yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang dihadapinya. Perawat yang
melakukan asuhan bertanggungjawab terhadap peningkatan kemampuan
keluarga dalam mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan dan

1
memelihara kesehatan, serta mengatasi maslah kesehatan. Tetapi Indonesia
belum memiliki suatu lembaga atau organisasi yang bertugas untuk
mengatur pelayanan perawatan keluarga secara administratif. Pelayan
keperawatan keluarga masih diberikan secara sukarela dan belum ada
peraturan tehadap jasa perawatan yang telah diberikan. Pengalaman belajar
klinik di komunitas memberikan bekal bagi mahasiswa untuk memperoleh
pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga
yang mengalami masalah kesehatan khususnya untuk menerapkan proses
keperawatan sebagai pendekatan pemecahan masalah klinik. Dalam hal ini
mahasiswa diharapkan mampu memodifikasi suatu rencana yang telah
disusun disesuaikan dengan keadaan keluarga sesungguhnya agar rencana
tersebut benar-benar dpat dilaksanakan di keluarga.
1. KONSEP-KONSEP KUNCI
1. Pengertian keperawatan keluarga
2. Fungsi keluarga
3. Tipe dan bentuk keluarga
4. Ciri-ciri keluarga
5. Struktur keluarga
6. Tugas keluarga
7. Tahap perkembangan keluarga
8. Peran keluarga

2. PETUNJUK

1. Pelajari materi bab 1 dengan tekun dan disiplin!


2. Penyahjian setiap ab meliputi : judul bab dan konsep konsep kunci,
petunjuk, kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan
pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan, rangkuman,
dan soal soal akhir bab yang di sertai dengan kunci jawaban.
3. Dalam uraian materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi
tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi
bagian.

2
4. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan
disiplin!
5. Bacalah sumber sumber pendukung untuk memperdalam
pengetahuan dan wawasan anda!
6. Ikuti urutan penyajian setiap bab tahap demi tahap.
7. Selamat belajar, semoga sukses!

3. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan makalah ini mahasiswa diharapkan memahami
tentang materi konsep dasar keluarga.
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1) Diharapkan mahasiswa mampu mejelaskan pengertian keperawatan
keluarga
2) Diharapkan mahasiswa mampu mejelaskan fungsi keluarga
3) Diharapkan mahasiswa mampu mejelaskan tipe dan bentuk
keluarga
4) Diharapkan mahasiswa mampu mejelaskan ciri-ciri keluarga
5) Diharapkan mahasiswa mampu mejelaskan struktur keluarga
6) Diharapkan mahasiswa mampu mejelaskan tugas keluarga
7) Diharapkan mahasiswa mampu mejelaskan tahap perkembangan
keluarga
8) Diharapkan mahasiswa mampu mejelaskan peran keluarga

3
B. PENYAJIAN MATERI
1. Pengertian

Menurut Bailon dan Maglaya (1978) mendefinisikan keluarga adalah dua


atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan
darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya, mempunyai peran masingmasing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1989).
Perawatan kesehatan keluarga (Family Health Nursing) adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan kepada keluarga sebagai
unit atau satu-kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya dan melalui
perawatan sebagai sarananya.
Menurut Departemen Kesehatan (1988) mendefinisikan keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling
bergantungan. Menurut Friedman (2002) mendefinisikan keluarga adalah
kumpulan dua orang manusia atau lebih, yang satu sama yang lain saling terikat
secara emosional, serta bertempat tinggal yang sama dalam satu daerah yang
berekatan.
Menurut BKKBN (1992) mendefinisikan keluarga adalah unit terkcil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau
ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya. Keluarga adalah sebuah
kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai
hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek (
Reisner, 1980). Menurut UU No. 10 tahun 1992 keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

4
2. Fungsi Keluarga
Friedmann (1986) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, sebagai
berikut :
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
mkerupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga slaing mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari
dan didkembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam kelduarga. Dengan
demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota
keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.Komponen yang perlu
dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :
Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung
antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota
yang lain. Maka, kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan
meningkat, yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling
mendukung. Hubungan intim di dalam keluarga merupakan modal dasar dalam
memberi hubungan dengan orang lain diluar keluarga/masyarakat.Saling
menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberdasan
dan hak setiap angota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang positif
maka fungsi afektif akan tercapai.Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai
sejak pasangan sepakat memulai hidup baru. Ikatan antara anggota keluarga
dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek
kehidudpan anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses
identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru tingkat laku yang
positif dari kedua orang tuanya.Fungsi afektif merupakan sumber energi yang
menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau
masalah keluarga, timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak dapat
terpenuhi.

5
b. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui


individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam
lingkungan social (Fiedmann 1986) Sosiali8sasi dimulai sejak manusia lhir.
Keluarga merupakan tempat individu untu7k belajar bersosialisasi, misalnya anak
yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang disekitarnya.
Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi.
Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau
hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi anggota
keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui
hubungan dan interaksi keluarga.

c. Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber


daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk
memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga
adalah untuk meneruskan keturunan.

d. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluargta seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian,
dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang
tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang
berujung pada perceraian.

e. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan


kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan
asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan

6
keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan
keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan
berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Mengenal masalah kesehatan
2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
5) Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan
masyarakat.

Dalam (Setiadi, 2008), fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat
dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan.
2) Memelihara dan membesarkan anak.
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga.
b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2) Memberikan perhatian di antara anggota keluarga.
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
4) Memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosial pada anak.
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutu-han
keluarga.

7
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang
akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jami-nan hari tua, dan
sebagainya.
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, kete-rampilan, dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan da-tang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan-nya.
f. Fungsi Afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pemeliharaan kepribadian anggota keluarga.
g. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Melindungi keamanan dan kesehatan dari seluruh anggota ke-luarga.
2) Menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental, dan
spiritual dengan cara memelihara dan merawat anggota ke-luarga.
3) Mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.

3. Tipe/ Bentuk Keluarga

Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam,
yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak.
2) Keluarga Besar (Exstended Family) adalah keluarga inti di-tambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi,
dan sebagainya.
3) Keluarga Dyad, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan
istri tanpa anak.

8
4) Single Parent, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan
oleh perceraian atau kematian.
5) Single Adult, yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang
dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemu-dian tinggal kost untuk
bekerja atau kuliah).
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
1) The Unmarriedteenege other
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.
2) The Stepparent Family
Keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok atau membesarkan anak bersama.
4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan tan-pa melelui
pernikahan.
5) Gay And Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan seks hidup bersama se-bagaimana
suami-istri (marital partners).
6) Cohibiting Couple
Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu.
7) Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat-alat rumah tangga bersama
yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk seksual dan
membesarkan anaknya.
8) Group Network Family

9
9) Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai-nilai, hidup ber-sama atau
berdekatan satu sama lainnya dan saling mengguna-kan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan, dan tanggung jawab membesarkan
anaknya.
10) Foster Family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
11) Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan de-ngan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
12) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

Menurut Allender dan Spradley (2001), pembagian tipe keluarga, yaitu :

a. Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti (Nuclear Family), yaitu keluarga yang terdiri dari suami,
istri, dan anak kandung atau anak angkat.
2) Keluarga besar (Extended family), yaitu keluarga inti ditambah dengan
keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misal-nya kakek, nenek,
paman, dan bibi.
3) Keluarga dyad, yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
4) Single parent, yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan
anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena perceraian atau
kematian.
5) Single adult, yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari se-orang dewasa
saja.

10
6) Keluarga usia lanjut, yaitu rumah tangga yang terdiri dari sua-mi istri yang
berusia lanjut.
b. Keluarga Non Tradisional
1) Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah hidup
serumah.
2) Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
bersama dalam satu rumah.
3) Homoseksual, yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup bersama
dalam satu rumah tangga.

Menurut Carter dan Mc Goldrick (1988) dalam Setiawan dan Darmawan (2005),
tipe keluarga, yaitu :
a. Keluarga berantai (sereal family), yaitu keluarga yang terdiri dari wa-nita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu ke-luarga inti.
b. Keluarga berkomposisi, yaitu keluarga yang perkawinannya berpoli-gami dan
hidup secara bersama-sama.
c. Keluarga kabitas, yaitu keluarga yang terbentuk tanpa pernikahan.

Menurut Sudiharto (2007), beberapa tipe/bentuk keluarga adalah sebagai berikut:

a. Keluarga Inti ( nuclear family ), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak
baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi.
b. Keluarga asal (family of origin), merupakan suatu unit keluarga tempat asal
seseorang dilahirkan.
c. Keluarga Besar (extended family ), keluarga inti ditambah keluarga yang lain
(karena hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu
termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak,
serta keluarga pasangan sejenis (guy/lesbian families).
d. Keluarga Berantai, keluarga yang terbentuk karena perceraiandan/atau
kematian pasangan yang dicintai dari wanita dan pria yang menikah lebih dari
satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.

11
e. Keluarga duda atau janda (single family), keluarga yang terjadi karena
perceraian dan/atau kematian pasangan yang dicintai.
f. Keluarga komposit (composite family), keluarga dari perkawinan poligami
dan hidup bersama.
g. Keluarga kohabitasis (Cohabitation), dua orang menjadi satu keluarga tanpa
pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Di Indonesia bentuk keluarga ini
tidak lazim dan bertebtangan budaya timur. Namun, lambat laun, keluarga
kohabitasi ini mulai dapat diterima.
h. Keluarga inses (incest family), seiring dengan masuknya nilai-nilai global dan
pengaruh informasi yang sangat dahsyat, dijumpai bentuk keluarga yang tidak
lazim, misalnya anak perempuan menikah dengan ayah kandungnya, ibu
menikah dengan anak kandung laki-laki, paman menikah dengan
keponakannya, kakak menikah dengan adik dari satu ayah dan satu ibu, dan
ayah menikah dengan anak perempuan tirinya. Walaupun tidak lazim dan
melanggar nilai-nilai budaya, jumlah keluarga inses semakin hari semakin
besar. Halini dapat kita cermati melalui pemberitaan dari berbagai media cetak
dan elektronik.
i. Keluarga tradisional dan nontradisional, dibedakan berdasarkan ikatan
perkawinan. Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga
nontradisional tidak diikat oleh perkawinan. Contoh keluarga tradisional
adalah ayah-ibu dan anak hasil dari perkawinan atau adopsi. Contoh keluarga
nontradisional adalah sekelompok orang tinggal di sebuah asrama
4. Ciri Keluarga
a. Ciri-ciri umum keluarga
Menurut Mac Iver dan Page dalam Khairuddin (1997:6) ciri-ciri umum
keluarga adalah sebagai berikut:
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2) Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan
dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
3) Suatu sistem tata nama, termasuk perhitungan garis keturunan.

12
4) Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota
kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-
kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk
mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
5) Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang
walau bagaimanapun tidak mungkin terpisah terhadap kelompok
keluarga.
b. Ciri-ciri khusus keluarga
Menurut Khairuddin (1997:7) cirri-ciri khusus keluarga adalah:
1) Kebersamaan
2) Dasar-dasar emosional
3) Pengaruh perkembangan
4) Ukuran yang terbatas
5) Posisi inti dalam struktur sosial
6) Tanggung jawab para anggota
7) Aturan kemasyarakatan
5. Stuktur Keluarga
Struktur keluarga bermacam-macam, diantaranya :
a. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.
b. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
c. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri
d. Patrilokal, sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri (Nasrul Effendy, 1998).
Ciri-ciri struktur keluarga :
a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara aggota keluarga.

13
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
(Anderson Carter)
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas:

a. Pola dan Proses Komunikasi


Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan
secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, dan ada hierarki kekuatan.
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini
bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi
seperti : sender, chanel-media, massage, environtment dan reciever.
Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:
1) Karakteristik pengirim yang berfungsi, yaitu yakin ketika menyampaikan
pendapat, jelas dan berkualitas, meminta feedback, menerima feedback
2) Pengirim yang tidak berfungsi
a) Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data
yang obyektif)
b) Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi
wajahnya)
c) Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan
sesuatu yang tidak didasari pertimbangan yang matang. Contoh
ucapan salah benar, baik/buruk, normal/tidak normal, misal: kamu
ini bandel, kamu harus
d) Tidak mampu mengemukakan kebutuhan
e) Komunikasi yang tidak sesuai
3) Karakteristik penerima yang berfungsi
a) Mendengar
b) Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)

14
c) Memvalidasi
4) Penerima yang tidak berfungsi
a) Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
b) Diskualifikasi, contoh : iya dech..tapi.
c) Offensive (menyerang bersifat negatif)
d) Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)
e) Kurang memvalidasi
5) Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi
a) Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira
b) Komunikasi terbuka dan jujur
c) Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
d) Konflik keluarga dan penyelesaiannya
6) Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
a) Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)
b) Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
c) Kurang empati
d) Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
e) Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
f) Komunikasi tertutup
g) Bersifat negatif
h) Mengembangkan gosip
b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah
posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau
anak.
c. Struktur kekuatan dan struktur nilai
Kekuatan merupakan kemampuan (potensi dan actual) dari individu untuk
mengontrol, mempengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain kea rah
positif. Ada beberapa macam tipe stuktur kekuatan :

15
1) Legitimate power (power).
2) Referent power (ditiru).
3) Reward power (hadiah).
4) Coercive power (paksa).
5) Affective power.
6) Expert power (keahlian).
d. Struktur Norma dan nilai
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan dan mengikat anggota keluarga
dalam budaya tertentu. Norma adalah pola perilaku yang diterima pada
lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekitar
masyarakat keluarga.
6. Tugas Keluarga
Ada 8 (delapan) tugas pokok keluarga, yaitu :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan anggota-anggotanya.
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannnya masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota-anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
h. Memberikan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

Menurut Friedman (2010) sesuai dengan Fungsi Pemeliharaan Kesehatan,


keluarga mempunyai Tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami
dan dilakukan, yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya.


b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
c. Memberikan perawatan bagi anggotanya yang sakit atau yang tidak
mampu membantu dirinya sendiri karena kecacatan atau usianya yang
terlalu muda.

16
d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
7. Tahap Perkembangan Keluarga
Duvall (1985) Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu :
a. Keluarga Baru (Berganning Family)
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan.
2) Menetapkan tujuan bersama.
3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social.
4) Mendiskusikan rencana memiliki anak (atau KB).
5) Persiapan menjadi orang tua.
6) Memahami Pre Natal Care.
b. Keluarga dengan Anak Pertama < 30 bln (Child Bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang kemungkinan akan
menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini adalah :
1) Adaptasi perubahan anggota keluarga terhadap peran, interaksi,
seksual dan kegiatan2 lainnya.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
3) Membagi peran dan tanggung jawab.
4) Memberikan bimbingan sebagai orang tua terkait pertumbuhan dan
perkembangan anak.
5) Konseling KB Post Partum
6) Menata ruang untuk anak.
7) Menata ulang biaya/dana Child Bearing
8) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

17
c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
2) Membantu anak bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan kebutuhan anak pra sekolah
4) Merencanakan kelahiran/kehamilan berikutnya.
5) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga
6) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
7) Pembagian tanggung jawab
8) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh kembang anak.
d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6-13 th)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah,
maupun lingkungan yang lebih luas.
2) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektualnya.
3) Menyediakan aktivitas untuk anak.
4) Menyesuaikan pada aktivitas kominitas dengan mengikutsertakan
anak.
5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan
kesehatan anggota keluarga.
e. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 th)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Pengembangan terhadap remaja dengan memberikan kebebasan yang
seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang
dewasa muda yang mulai memiliki otonomi.
2) Memelihara komunikasi terbuka.
3) Memelihara hubungan ntim dalam keluarga.
4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga.

18
f. Keluarga dengan Anak Dewasa
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan merelakan
kepergiannya.
2) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
3) Mempertahankan keintiman.
4) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
5) Manata kembali fasilitas dan sumber daya yang ada pada keluarga
6) Berperan sebagai suami-istri, kakek ataupun nenek.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.
g. Keluarga Usia Pertengahan (Middle Age Family)
Tugas perkembangan keluarga pada masa ini adalah :
1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat
social dan waktu santai.
2) Memulihkan hubungan antara generasi muda-tua.
3) Kekakraban dengan pasangan.
4) Memelihara hubungan/komunikasi/kontak dengan anak dan keluarga.
5) Persiapan menghadapi masa tua/pensiun.
h. Keluarga Lanjut Usia
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup.
2) Menefrima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
4) Melakukan life review masa lalu.
8. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut
a. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai

19
kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkunganya.
b. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosial
serta sebagai anggota masyarakat di lingkungannya, disamping itu juga ibu
perperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Anak anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

C. TUGAS DAN LATIHAN

Tugas dan latihan terdiri dari 10 soal pilihan ganda dengan pilihan jawaban
A, B, C, D, dan E.

D. PENUTUP

Simpulan

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Yang mana ada lima
dasar fungsi keluarga yaitu fungsi afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi,
dan perawatan kesehatan. Didalam fungsi perawatan kesehatan keluarga
terdapat 5 komponen tugas kesehatan keluarga yang harus dapat dilaksanakan
dalam setiap keluarga. Menurut beberapa ahli ada beberapa bentuk/tipe
keluarga yaitu salah satunya tipe keluarga tradisional dan tipe keluarga non
tradisional. Duvall membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan dimana
setiap tahapan memiliki tugas nya masing-masing. Sebagai perawat sangat
penting untuk memahami konsep dasar keluarga agar nantinya mudah dalam
menerapkan asuhan keperawatan keluarga di dalam masyarakat.

20
Saran

Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu untuk


memahami dan mengerti mengenai konsep dasar keluarga, sehingga nantinya
bisa lebih gampang dan telah memiliki konsep yang baik mengenai keluarga
sebelum mempelajari dan menerapkan asuhan keperawatan keluarga di
masyarakat.
1. Rangkuman

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dimana terdiri dari


kumpulan dua orang atau lebih yang bertempat tinggal di suatu tempat yang
slaing terkait dalam mengatur hidupnya. Salah satu fungsi dasar keluarga yaitu
adanya fungsi untuk pemenuhan kebutuhan sosial, berinteraksi, meneruskan
keturunan, memenuhi kebutuhan, dan perawatan kesehatan. Tipe dan bentuk
keluarga dibagi atas keluarga tradisional dan nontradisional. Ciri dari sebuah
keluarga terdiri dari ciri umum dan ciri khusus dimana ciri umum keluarga
adalah keluarga merupakan hubungan perkawinan, berbentuk perkawinan atau
susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang
sengaja dibentuk dan dipelihara, suatu sistem tata nama, termasuk perhitungan
garis keturunan, ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-
anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-
kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai
keturunan dan membesarkan anak, merupakan tempat tinggal bersama, rumah
atau rumah tangga yang walau bagaimanapun tidak mungkin terpisah terhadap
kelompok keluarga. Ciri khususnya yaitu adanya kebersamaan, adanya dasar-
dasar emosional, adanya pengaruh perkembangan, memiliki ukuran yang
terbatas dan memiliki posisi inti dalam struktur sosial. Struktur keluarga yang
umum yaitu patrilineal dari garis ayah, matrilineal dari garis ibu, patrilokal,
matrilokal dan keluarga kawinan. Adapun tugas dari sebuah kelurga yaitu
pemeliharaan fisik keluarga dan anggota-anggotanya, pemeliharaan sumber-
sumber daya yang ada dalam keluarga, pembagian tugas masing-masing
anggotanya sesuai dengan kedudukannnya masing-masing, sosialisasi antar

21
anggota keluarga, pengaturan jumlah anggota keluarga, pemeliharaan
ketertiban anggota-anggota keluarga, penempatan anggota-anggota keluarga
dalam masyarakat yang lebih luas, dan memberikan dorongan dan semangat
para anggota keluarga. Tahap perkembangan keluarga diawali dengan keluarga
baru, keluarga dengan anak pertama, keluarga dengan anak pra sekolah, anak
usia sekolah, anak remaja, anak dewasa, kelurga usia pertengahan dan keluarga
usia lanjut. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar
pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan
situasi tertentu bailk dalam keluarga, kelompok maupun masyarakat.

2. Tes Akhir Bab

Soal
1. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi merupakan
definisi keluarga menurut..
a. Departemen Kesehatan 1989
b. Friedman (2002)
c. BKKBN (1992)
d. UU No. 10 tahun 1992
e. Bailon dan Maglaya (1978)
2. Fungsi Reproduksi menurut Friedman (1986) merupakan fungsi keluarga
untuk..
a. Pemenuhan kebutuhan psikososial
b. Berinteraksi dengan masyarakat
c. Pemenuhan kebutuhan
d. Meneruskan keturunan
e. Melaksanakan praktek auhan keperawatan
3. Salah satu tugas kesehatan keluarga adalah..
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

22
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Semua benar
4. Dibawah ini fungsi biologis menurut Setiadi (2008) adalah..
a. tidak memelihara dan membesarkan anak
b. tidak memenuhi kebutuhan gizi keluarga
c. untuk meneruskan keturunan
d. tidak memelihara dan merawat anggota keluarga
e. tidak pentingnya keluarga
5. Bagian dari keluarga tradisional yaitu Dyad, dalam Sri Setyowati (2007)
merupakan keluarga yang terdiri dari..
a. ayah, ibu, dan anak-anak.
b. keluarga inti di-tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. suami dan istri tanpa anak.
d. seorang dewasa
e. anak-anak
6. Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya
disebut keluarga..
a. homeless Family
b. foster Family
c. group network family
d. group marriage Family
e. gang
7. Ciri-ciri khusus keluarga menurut Khairuddin (1997:7) adalah:
a. kebersamaan
b. tidak adanya dasar-dasar emosional
c. tidak adanya pengaruh perkembangan
d. tidak memiliki ukuran yang terbatas
e. tidak memiliki posisi inti dalam struktur sosial

23
8. Keluarga Matrilokal, adalah
a. sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
b. keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.
c. sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
d. keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu
e. hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri
9. Salah satu tahap perkembangan keluarga dimana pasangan baru menikah
yang belum mempunyai anak disebut keluarga..
a. Child Bearing
b. Berganning Family
c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
d. Keluarga dengan Anak Remaja
e. Keluarga Lanjut Usia
10. Peran seorang Ibu dalam suatu keluarga yaitu..
a. Mencari Nafkah
b. Melaksankan peran psikososial
c. Mengurus rumah tangga
d. Mebuat ruamh susun
e. Tidak menyayangi keluarga
Kunci jawaban
1.E 6.B
2.D 7.A
3.E 8.A
4.C 9.B
5.C 10.C

24
E. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Makalah konsep keluarga. Http://makalahkonsepkeluarga.
blogspot.com/2008/05/makalah-konsep-keluarga.html. Diakses 3
September 2014.

Anonim. 2012. Konsep Dasar. Http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptun


imus-gdl-mardekawat-5135-2-bab2.pdf. Diakses tanggal 3 September
2014.

Diningrat, Arief Wijaya Kusumah. 2013. Konsep Dasar Keluarga.


Http://riefskoko.blogspot.com/2013/01/konsep-dasar-keluarga.html.
Diakses tanggal 2 September 2014.

Effensy, Nasrul. 2012. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: EGC.
Jaya Antara, Ngurah. 2013. Konsep Keluarga. Terdapat pada http://ngurahjaya
antara.blogspot.com/2013/12/konsep-keluarga.html. Diakses pada 9 Mei
2014.
Setyawan, D. A.. 2012. Konsep Dasar Keluarga. Https://bidankomunitas.files.
wordpress.com/2012/02/konsep-dasar-keluarga_2.pdf. Diakses 2
September 2014

Wahyudiyanto, Eko. 2014. Konsep Keluarga. Http://wahyudianto-


eko.blogspot.com/2014/03/konsep-keluarga_26.html. Diakses 3
September 2014.

25

Anda mungkin juga menyukai