Bab Iii
Bab Iii
PEMBAHASAN
Miai dan Kelurahan Antasan Kecil Timur. Jumlah Penduduk wilayah kerja
wilayah kerja Puskesmas Kayu Tangi dimana angka penemuan cakupan suspek
penderita TB masih kurang yang berakibat penemuan BTA (+) juga kurang.
Penemuan penderita TB Paru BTA (+) pada tahun 2016 di Puskesmas Kayu Tangi
hanya mencapai 42,8% sehingga dapat dikatakan masih sangat jauh dari target
yang diinginkan yakni 70%. Dari jumlah suspek penderita TB yang datang ke
Puskesmas Kayu Tangi sebesar 149 orang diperoleh cakupan penemuan penderita
38
Deteksi Tuberkulosis (TBC)
menyerang jaringan paru, tetapi dapat juga menyerang organ lainnya. Sumber
penularan adalah pasien TBC paru dengan BTA positip, yaitu pada waktu pasien
batuk atau bersin dapat menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan
ludah (droplet). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada
suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut
terhirup kedalam saluran pernafasan dan daya tahan tubuh seseorang dalam
Gejala utama dari pasien TBC adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu
atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang
lebih satu bulan. Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penyakit
paru selain TBC, seperti bronkiektasis, bronchitis kronis, asthma, kanker paru dan
lain-lain.5
Mengingat prevalensi TBC di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap
orang yang datang ke pelayanan kesehatan dengan gejala seperti tersebut diatas,
dari tingkat penularan dengan percikan dahak. Pasien TBC paru dengan BTA
positip memberikan kemungkinan resiko penularan lebih besar dari pasien TBC
39
paru dengan BTA negatif. Resiko penularan setiap tahunnya ditunjukan dengan
beresiko terinfeksi TBC selama satu tahun. ARTI sebesar 1% berarti 10 orang
TBC adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya adalah infeksi HIV/AIDS
Sumber penularan adalah pasien TBC paru dengan BTA positip, yaitu
pada waktu pasien batuk atau bersin dapat menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan ludah (droplet). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan
di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau
droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan dan daya tahan tubuh
yang dikeluarkan dari dalam paru-parunya. Makin tinggi derajat positip dari hasil
hasil pemeriksaan dahak negatif maka pasien tersebut tidak menular, dari
seseorang yang terinfeksi ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan
lainnya. Tujuan penemuan kasus adalah untuk menentukan sumber infeksi dalam
40
untuk diobati. Untuk mendapatkan orang yang mengeluarkan basil tuberkulosis
tersebut sebelumnya tentu kita harus menemukan tersangka penderita TBC. Yang
dimaksud dengan tersangka penderita TBC Paru adalah seorang penderita batuk
berdahak selama 2-3 minggu atau lebih dan dapat diikuti gejala tambahan seperti
batuk bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, nafsu makan menurun,
melakukan kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. Walaupun gejala-
gejala diatas juga dapat ditemukan pada penderita penyakit paru lainnya, tetapi
karena prevalensi TBC di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang
datang ke UPK dengan gejala tersebut diatas, dianggap sebagai seorang tersangka
dengan strategi DOTS, angka kesembuhan sudah cukup meningkat namun angka
paru yang dilaksanakan pada mereka yang datang berkunjung ke unit pelayanan
kesehatan, ini sangat dipengaruhi oleh faktor individu penderita untuk berkunjung
didukung dengan penyuluhan secara aktif baik oleh petugas kesehatan maupun
oleh masyarakat untuk meningkatkan cakupan penemuan, cara ini disebut passive
promotive case finding. Penemuan penderita pada anak sebagian besar didasarkan
41
Pada orang dewasa diagnosis TBC paru didapatkan dari hasil pemeriksaan
dahak. Semua tersangka TBC diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari,
yaitu sewaktu pagi-sewaktu (SPS). Diagnosis TBC Paru pada orang dewasa
ditegakan dengan ditemukannya kuman TBC (BTA positif). Pada program TBC
spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan
radiologis sehingga dapat diperoleh klasifikasi dari penderita TBC tersebut maka
Indikator Progam TB
penduduk pada suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun. Angka ini digunakan untuk
mengetahui akses pelayanan dan upaya penemuan pasien dalam suatu wilayah
42
Rumus :
Jumlah suspek yang diperiksa bisa didapatkan dari buku daftar suspek (TB
.06) UPK yang tidak mempunyai wilayah cakupan penduduk, misalnya rumah
sakit, BP4 atau dokter praktek swasta, indikator ini tidak dapat dihitung. 7
jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dibanding jumlah pasien baru
BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Case Detection Rate
tersebut. 7
Rumus :
Nasional minimal 70%. Target pencarian kasus dan CDR ditentukan berdasarkan
43
Faktor penyebab rendahnya CDR: (1) Kesulitan suspek kasus
OAT yang tidak standar); (2) Program TB yang mengandalkan Passive Case
Finding (PCF) untuk menjaring kasus TB belum dapat berjalan efektif pada
pelayanan; (3) Penerapan estimasi prevalensi kasus BTA positif TB yang seragam
target jumlah kasus BTA positif terlalu tinggi (atau sebaliknya terlalu rendah)
puskesmas; (5) Banyaknya duplikat pengelolaan progam yang diampu oleh satu
orang petugas (6) Penyebab lain, seperti penjaringan terlalu longgar (terlalu
sensitif), banyak orang yang tidak memenuhi kriteria suspek terjaring, dan
kualitas dahak yang diperiksa kurang baik. Kesulitan dalam memperoleh dahak
44
c. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Semua Pasien TB Paru
Tercatat.
Rumus :
dan paramedis tentang TB. Edukasi setiap pasien suspect TB untuk pemeriksaan
Rumus :
dalam mendiagnosis TB pada anak. Angka ini berkisar 15%. Bila angka ini terlalu
45
Rencana penatalaksanaan, disarankan setiap penemuan kasus TB anak
walaupun nilai score diagnose TB anak telah memenuhi, perlu dilakukan tes
intensif. Angka konversi dihitung tersendiri untuk tiap klasifikasi dan tipe pasien,
BTA postif baru dengan pengobatan kategori-1, atau BTA positif pengobatan
Di UPK, indikator ini dapat dihitung dari kartu pasien TB.01, yaitu dengan
cara mereview seluruh kartu pasien baru BTA Positif yang mulai berobat dalam 3-
kabupaten, propinsi dan pusat, angka ini dengan mudah dapat dihitung dari
laporan TB.11. 7
46
Angka minimal yang harus dicapai adalah 80 %. Angka konversi yang
tinggi akan diikuti dengan angka kesembuhan yang tinggi pula. Selain dihitung
angka konversi pasien baru TB paru BTA positif, perlu dihitung juga angka
konversi untuk pasien TB paru BTA positif yang mendapat pengobatan dengan
7
kategori 2.
BTA positif yang sembuh setelah selesai masa pengobatan, diantara pasien TB
BTA positif yang tercatat. Angka kesembuhan dihitung tersendiri untuk pasien
baru BTA positif yang mendapat pengobatan kategori 1 atau pasien BTA positif
kategori 1.
Selain dihitung angka kesembuhan pasien baru TB paru BTA positif, perlu
dihitung juga angka kesembuhan untuk pasien TB paru BTA positif yang
47
g. Angka Keberhasilan Pengobatan
Kader Kesehatan
berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerja bersama masyarakat
dan untuk masyarakat secara sukarela. Kader adalah seorang yang karena
adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk
untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian
48
Diharapkan mereka dapat melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para
Syarat agar bisa menjadi kader adalah setiap warga desa setempat laki-laki
maupun perempuan yang bisa membaca dan menulis huruf latin, mempunyai
waktu luang, memiliki kemampuan dan mau bekerja sukarela dan tulus ikhlas . 8
amat berbeda-beda dan bervariasi antara satu tempat dibanding tempat lainnya
atau antara satu negara dibandingkan dengan negara lainnya. Tugas-tugas mereka
itu akan meliputi pelayanan kesehatan dan pembangunan masyarakat, tetapi yang
harus mereka lakukan itu seyogyanya terbatas pada bidang-bidang atau tugas-
tugas yang pernah diajarkan pada mereka. Mereka harus benar-benar menyadari
tentang keterbatasan yang mereka miliki. Mereka tidak dapat diharapkan mampu
kesehatan. Dalam hal ini perlu adanya pembatasan tugas yang diemban, baik
menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan. Adapun kegiatan pokok yang secara
umum perlu diketahui oleh kader dan semua pihak dalam rangka melaksanakan
49
kegiatan-kegiatan baik yang menyangkut didalam maupun diluar posyandu antara
lain:9
- Melaksanakan pendaftaran.
- Memberikan penyuluhan.
- Merujuk.
- Penyehatan rumah.
- Pembuangan sampah.
50
- Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan.
kesehatan masyarakat.
dan lainnya
- Imunisasi : jumlah imunisasi TT bagi ibu hamil dan jumlah bayi dan balita
yang diimunisasikan
- Gizi: jumlah bayi yang ada, mempunyai KMS, balita yang ditimbang dan
- Diare: jumlah oralit yang dibagikan, penderita yang ditemukan dan dirujuk
51
Tugas kader dalam pengendalian penyakit tuberkulosis meliputi pelayanan
bekerja dalam suatu ruangan yang tertutup, namun mereka itu bekerja dan
berperan sebagai seorang pelaku dari sebuah sistem kesehatan karena itulah
mereka harus dibina, dituntun serta didukung oleh para pembimbing yang lebih
terampil dan berpengalaman. Mereka harus mampu mengetahui tentang kapan dan
dimana memperoleh petunjuk, mereka juga harus mampu merujuk dan mencari
dan pengobatannya diluar kemampuan. Dari hal ini dapat ditekankan mutu
pelayanan yang diberikan kader itu tergantung pada keterampilan dan dedikasi
dari masing-masing individu, dan juga tergantung pada mutu pelatihan yang
komunikasi yang diberikan kepada mereka, dan juga tergantung pada sistem yang
rumah sakit, ke poliklinik swasta dan lain-lainnya. Keaktifan kader dapat dilihat
52
dari ada atau tidaknya dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai tugas yang
diembannya.10
sedangkan data dari kader maupun petugas kesehatan di lapangan tidak ada.
Mengingat jumlah tenaga kesehatan yang terbatas. Tentu saja penanganan dan
Dalam menyikapi hal ini maka diperlukan peran aktif kader dalam
pusat kesehatan dan segera menjalani pengobatan demi memutus rantai penularan.
ulang ke laboratorium.
tentang TB juga tidak ada, padahal diharapkan kader sebagai ujung tombak dalam
53