10
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mat
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan bahan kimia untuk
menjaga kesehatan diri dan lingkungan
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi perilaku menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup
4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap benda (makhluk) hidup dan tak
hidup
4.11 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat larutan yang ada di lingkungan
sekitar menggunakan indikator buatan maupun alamiMenyajikan hasil observasi
terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya
C. Indikator Pencapaian
1. Melakukan pengamatan terhadap beberapa contoh larutan asam basa dan garam.
2. Menjelaskan pengertian asam dan menyebutkan beberapa contohnya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Menjelaskan pengertian basa dan menyebutkan beberapa contohnya dalam kehidupan
sehari-hari.
1
4. Menjelaskan pengertian garam dan menyebutkan beberapa contohnya dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Menjelaskan beberapa contoh indikator asam basa buatan.
6. Menjelaskan beberapa contoh indikator asam-basa alami.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap beberapa contoh larutan asam
basa dan garam.
2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian asam dan menyebutkan beberapa
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian basa dan menyebutkan beberapa
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian garam dan menyebutkan beberapa
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Peserta didik dapat menjelaskan beberapa contoh indikator asambasa buatan.
6. Peserta didik menjelaskan beberapa contoh indikator asam-basa alami.
E. Materi Ajar
A. Asam
-Ciri-ciri asam
1. Rasanya asam.
2. Dapat menimbulkan korosif.
3. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Contoh : Air Accu, air cuka,air jeruk, tomat dan masih banyak lagi contoh-contoh
lain.
Hujan Asam
Selain banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, bila tidak berhatihati
dalam penggunaannya, larutan asam dapat menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan, contohnya terjadi hujan asam. Di beberapa wilayah tertentu terjadi hujan
asam yang menyebabkan kerusakan pada bangunan gedung dan
patung-patung dalam kota. Bila terdapat kadar gas belerang dioksida (SO2) dan nitrogen
oksida (NO) di atmosfer sangat tinggi maka gas ini akan bereaksi dengan air di atmosfer
membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam lainnya. Ketika terjadi hujan, air
yang dihasilkan bersifat lebih asam dari keadaan normal. Asam inilah yang kita kenal
dengan hujan asam. Gas belerang dioksida dan gas nitrogen oksida dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi yang berasal dari buangan industri dan kendaraan bermotor.
Selain merusak gedung dan patung-patung, hujan asam tersebut dapat merusak tumbuh-
tumbuhan dan mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya seperti ikan dan
insektisida.
B. Basa
-Ciri-ciri Basa
1. Terasa licin di kulit dan berasa agak pahit.
2. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Contoh: sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, obat maag, dan pupuk.
Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan denganlarutan basa
yang menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksinetralisasi. Larutan basa
akan menetralkan larutan asam yang membentukair (H2O). Selain membentuk H2O, pada
reaksi netralisasi dihasilkan jugagaram. Beberapa contoh penerapan reaksi netralisasi
dalam kehidupansehari-hari adalah untuk pengobatan bagi penderita sakit maag,
pengobatanuntuk sengatan serangga, melindungi kerusakan gigi, dan pengolahantanah
pertanian.
2
C. Garam
Jenis senyawa garam yang paling kita kenal adalah garam dapur atau nama
senyawa kimianya natrium klorida (NaCl). Garam ini banyak digunakan dalam
pengolahan makanan. Salah satu reaksi yang dapat membentuk garam adalah reaksi
asam dan basa atau reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut dihasilkan garam
dan air. Asam + Basa Garam + Air Garam secara luas digunakan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain untuk industri pupuk, obat-obatan, pengolahan makanan, dan
bahan pengawet. Indikator Seperti diuraikan tentang sifat-sifat asam dan basa di atas,
larutan asam dan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu cara untuk membedakan
asam atau basa adalah dengan menggunakan indikator. Suatu indikator asam-basa adalah
suatu senyawa yang menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau
basa.
a. Indikator alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikatorTumbuhan yang
termasuk indikator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam ataupun
basa. Beberapa contoh tumbuhan yang termasuk indikator alami adalah kunyit, bunga
mawar, kubis merah, kubis ungu, bunga dan kembang sepatu.
Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan asam dan dalam
suasana basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah mengandung suatu zat
indikator yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah pada asam, berwarna hijau pada basa
lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak bunga kembang sepatu akan
memberikan warna merah cerah bila diteteskan dalam larutan asam. Bila diteteskan
dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau.
b. Indikator buatan
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah
kertas lakmus. Ada 2 jenis kertas lakmus yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Kertas
lakmus biru akan menjadi merah dalamlarutan asam. Kertas lakmus merah akan menjadi
biru dalamlarutan basa.
F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi dan Observasi
Model : DISCOVERY LEARNING
G. Kegatan Pembelajaran
3
basadalam kehidupan sehari-hari.
Verifikasi - Presentasi
-Diskusi konsep asam, basa dan
garam.
I. Sumber Belajar
Buku Peserta didik.
Sumber lain yang relevan (misalnya internet).
4
J. Penilain Proses dan Hasil Belajar
2. Ketelitian dan
Kecermatan
3. Tanggung Jawab
4. Pedili Lingkungan
5
b. Lembar Pengamatan Unjuk Kerja Peserta Didik
Penilaian
NO Aspek yang dinilai Keterangan
1 2 3
4. Kemampuan mengkomuniksi
kan hasil kerja
6
c. Penilaian Pengetahuan
Soal:
1. Apakah yang dimaksun dengan senyawa asam? Bagaimanakah sifatnya? Berikan contoh!
2. Apakah yang dimaksud dengan senyawa basa? Bagaimanakah sifatnya? Berikan contoh!
3. Apakah yang dimaksud dengan senyawa garam? Bagaimanakah sifatnya? Berikan contoh!
Distribusi Skor:
1. Skor maksimum 3
2. Skor maksimun 3
3. Skor maksimum 3
Pedoman Penilaian:
7
Lembar Kerja Siswa
Langkah Kegiatan:
1. Buatlah air perasan jeruk, larutan sabun, larutan garam dapur, dan larutan soda kue!
2. Tuang setiap larutan dalam gelas kimia/ gelas plastik (kemasan air mineral yang sudah
tidak terpakai)!
3. Setiap larutan dituang ke dalam gelas yang berbeda!
4. Uji semua larutan dengan kertas lakmus biru dan merah!
5. Amati dan catat apa yang terjadi pada kertas lakmus!
6. Buatlah kesimpulan dari hasil uji yang kalian lakukan!
Kesimpulan:
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................