Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Memahami prinsip hukum termodinamika


2. Memahami aplikasi hukum termodinamika ke-1 dan mengindentifikasi komponen
sistem dan lingkungan pada proses aliran air
3. Mampu menghitung jumlah panas yang hilang pada proses pengisian air di tangki
II. DASAR TEORI
2.1 Pengertian Termodinamika
Termodinamika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari penyimpanan,
transformasi (perubahan) dan transfer (perpindahan) energi. Energi disimpan sebagai
energi internal (yang berkaitan dengan temperatur), energi kinetik (yang disebabkan
oleh gerak), energi potensial (yang disebabkan oleh ketinggian), dan energi kimia
(yang disebabkan oleh komposisi kimiawi) ; ditransformasikan atau diubah dari salah
satu bentuk energi tadi ke bentuk energi lainnya; dan ditransfer melintasi suatu batas
sebagai kalor atau usaha/kerja.

2.2 Hukum Termodinamika ke-1


Hukum pertama termodinamika dapat dijabarkan dalam penjelasan berikut :
1) Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
2) Setiap energi yang hilang selalu diikuti dengan lahirnya bentuk energi lain
dengan jumlah yang sama.
3) Total energi yang terkandung dalam sistem terisolasi adalah konstan

Hukum pertama termodinamika sebagai persamaan matematis dinyatakan dalam


bentuk :

Energi Sistem = Energi Lingkungan

Energi Lingkungan = Q + W ...................................................................(1)

Energi Sistem = Ut + EP + Ek.................................................................................. (2)

Subtitusi persamaan dan ke persamaan menghasilkan :

Ut + EP + Ek = Q + W ...........................................................................(3)
2.3 Proses Aliran Tunak
Jika suatu fluida dialirkan dengan suatu alat penggerak (misalnya: pompa,
kompressor / blower) maka akan terlibat suatu bentuk kerja yang disebut dengan kerja
shaft (Ws). Jadi, kerja shaft adalah kerja yang dilakukan fluida/ diterima fluida yang
mengalir karena adanya bantuan alat mekanik penggerak.
W = Ws pV ........................................................(4)
Jika digunakan definisi persamaan pada persamaan hukum I termodinamika akan
dihasilkan bentuk modifikasi persamaan sebagai berikut:

Ut + EP + Ek = Q + Ws...............................(5)

Persamaan digunakan jika dalam sistem digunakan turbin, kompressor, atau


pompa. ( Tim Laboratorium Teknik Kimia, 2017 )

2.4 Energi
Dalam sistem-sistem Termodinamika sering terlibat energi dalam bentuk- bentuk
sebagai berikut :
a) Energi Potensial
Energi yang ditimbulkan oleh gaya gravitasi karena benda berada pada
ketinggian tertentu
Ep = m g h...................................................(6)
Dimana :
Ep = energi potensial (J)
m = massa fluida (kg)
h = perbedaan ketinggian antara titik satu dan titik dua
b) Energi Kinetik
Energi yang ditimbulkan oleh benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu.
Ek = 12 m v2..............................................(7)
Dimana :
m = massa fluida (kg)
v1 = kecepatan alir masuk di titik satu (m/s)
v2 = kecepatan alir keluar di titik dua (m/s)
c) Energi Dalam ( U )
Semua sistem (benda) dalam keadaan diam memiliki energi yang disebut
energi dalam (U). Energi dalam adalah energi yang dimiliki oleh suatu sistem
(benda) akibat adanya perubahan posisi partikel-partikel penyusun benda
tersebut. Partikel-partikel penyusun benda tersebut selalu melakukan gerakan
baik gerak translasi, rotasi maupun vibrasi.

2.5 Kerja
Kerja adalah hasil kali antara gaya yang bekerja pada benda dengan perubahan
jarak yang dialami benda tersebut.
dW = F . dL......................................................(8)
Modifikasi persamaan tersebut untuk aplikasi penggunaan fluida :
dW = F . dL

dW = - p A

dW = - p dV
2
W = 1
W = - p (V2 V1)..............................................(9)

Dimana :

W = kerja yang dilakukan oleh pompa ( watt, J/s)

p = tekanan (atm)

V1 = volume masuk fluida (liter)

V2= Volume keluar fluida (liter)

W (-) = Sistem menghasilkan (melakukan) kerja terhadap lingkungan


W (+) = Sistem menerima kerja dari lingkungan

2.6 Panas
Panas adalah sesuatu yang berpindah sehingga mengakibatkan perubahan suhu
suatu sistem disebut panas ( kalor). Secara alamiah panas mengalir dari temperatur
tinggi ke temperatur rendah. Kemampuan suatu benda untuk menyerap panas
dikaitkan dengan besaran kapasitas panas (c). Kapasitas panas adalah panas yang
diperlukan oleh suatu benda untuk meningkatkan suhunya setiap 1 derajat.
Berdasarkan jumlah massa kapasitas panas dapat digolongkan menjadi :
- Kapasitas panas Spesifik
Contoh : cal/g C ; J/kg K ; Btu/lbm R
- Kapasitas Panas Molar
Contoh : cal/gmol C
Khusus untuk fase gas, kapasitas panas juga dapat diklasifikasikan sesuai
dengan kondisi perubahan gas tersebut, yaitu :
- Kapasitas panas pada tekanan konstan (cp)
- Kapasitas panas pada volume konstan (cv)

Haraga kapasitas panas dipengaruhi oleh temperatur dan biasanya dinyatakan


dalam bentuk persamaan.

c = a + bT + cT2 + dT3...................................(10)

Dengan demikian harga kapasitas panas memengaruhi harga energi panas dalam
bentuk :

dQ = m c dT..................................................(11)

atau

dQ = n c dT....................................................(12)

dimana :

Q = Kalor (J)

m = massa, dipakai untuk kapasitas panas spesifik

n = mol, dipakai untuk kapasitas molar

Integrasi persamaan

2
Q = m 1 ................................................(13)

2
Q = n 1 .................................................(14)

(Marinda Rahim, 2013)


2.7 NDP 25/4 Magnetic Drive Centrifugal Pump

NDP 25/4 Magnetic Drive Centrifugal Pump merupakan sebuah pompa


sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di tengah-tengahnya.
Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju casing di
sekitar impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk
menurunkan kecepatan aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi.
Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat
menuju titik outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal
yakni aliran yang halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam pada
discharge pompa, biaya rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi
sehingga pada aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan langung dengan turbin uap dan
motor elektrik. Penggunaan pompa sentrifugal di dunia mencapai angka 80% karena
penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah fluida yang besar daripada
pompa positive-displacement. Prinsip kerja pompa NDP 25/4 untuk
transfer/resirkulasi kontinyu bahan kimia agresif, air dingin, cairan murni atau
berharga, dalam fotografi, reprografi, X-Ray dan industri peralatan pengolahan,
terutama diman ruang terbatas. Diproduksi dalam termoplastik tahan kimia
seluruhnya non logam. Pemeliharaan nol kopling magnetik memberikan perisai termal
yang hemat energi, meminimalkan perpindahan panas ke cairan yang dipompa. Drip-
proof IP22 motor housing Magnet digunakan pompa sentrifugal.

Gambar 1.1 NDP 25/4 Magnetic Drive Centrifugal Pump


Gambar 1.2 Spesifikasi NDP 25/4 Magnetic Drive Centrifugal Pump (Anonim, 2017)

2.8 Heater

Gambar 1.3 Heater

Untuk jenis tangki terbuka, prinsip pemanasan air yang terjadi pada alat
pemanas air adalah sebagai berikut. Ketika alat pemanas dihubungkan ke
sumber listrik dan dihidupkan, maka arus listrik akan mengalir melalui elemen
pemanas. Elemen pemanas ini mengubah energi listrik yang melaluinya menjadi
energi panas. Panas yang dihasilkan elemen ini memanaskan air yang ada di dalam
tangki. Air yang suhunya lebih panas akan bergerak ke atas sedangkan yang dingin
akan tetap berada di bawah karena masa jenisnya lebih tinggi dari air yang panas.
Bila air panas dialirkan keluar, maka air dingin masuk di bagian bawah tangki dan
dipanaskan. Jadi proses pemanasan air di dalam alat pemanas air menggunakan
prinsip yang sangat sederhana, yaitu naiknya air yang lebih panas di dalam tangki
sehingga memisahkan air dingin dan air panas.
Untuk tangki tertutup, prinsip proses pemanasan air sama dengan yang ada
pada sistem tangki terbuka. Yang berbeda adalah proses sirkulasinya
memerlukan tekanan bantu yang berasal dari tekanan pompa air. Karena itu,
tekanan dalam tangki harus selalu terkendali agar tidak melebihi tekanan kerjanya.
Pengendalian ini melalui katup pengaman tekanan. (Anonim, 2017)
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan bahan


2.1.1. Alat yang digunakan :
1. Rangkaian tangki dengan sistem pompa dan pemanas
2. Termometer
2.1.2. Bahan yang digunakan :
1. Air PDAM

2.2. Prosedur kerja


1. Mengisi storage 1 dengan air sampai dengan tanda batas dan mengukur
volumenya
2. Mengukur temperatur mula-mula air (T1) yang terdapat dalam storage 1 dan 2
3. Mengkalibrasi laju alir pompa yang mengalir dari storage tank 1 ke storage
tank 2pada kecepatan yang telah ditentukan dengan cara mengatur bukaan
valve pada pompa. Kemudian mematikan pompa
4. Meng-on-kan heater dengan menghubungkan aliran listrik pemanas dengan
sumber listrik selama 30 menit
5. Setelah 30 menit, meng-off-kan heater dengan memutuskan hubungan listrik
pemanas kemudian mengukur temperatur air pada tangki 1
6. Mengatur pompa pada bukaan 1, membiarkan pompa menyala pada laju alir
yang telah ditentukan
7. Mencatat perubahan temperatur air pada storage tank 1 dan tank 2 setiap 2
menit
8. Mengosongkan air pada tangki 2 dan mengisi kembali tangki 1 sampai tanda
batas
9. Mengulangi langkah 1 s.d. 8 untuk laju alir yang ke 2 dan selanjutnya
10. Menghitung jumlah panas yang hilang selama proses berlangsung pada setiap
laju alir yang dilakukan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Data Pengamatan
Tangki 1
- Tinggi air = 13,8 cm
- Panjang = 24,2 cm
- Lebar = 25,9 cm
Daya pompa = 18 watt
Effisiensi pompa = 75%
Daya Heater = 1000 watt
Temperatur awal:
- Tangki 1 (T1) = 28,4oC
- Tangki 2 (T2) = 26,6oC
Ketinggian dari dasar tangki ke titik 1 (h1) = 3,5 cm
Ketinggian dari dasar tangki ke titik 2 (h2) = 77 cm
Tangki 2
- Panjang = 31 cm
- Lebar = 19 cm
- Tinggi = 1 cm
- Volume = p x l x t
= 31 cm x 19 cm x 1 cm
= 589 cm3 = 0,589 L

Tabel 1. Data Kalibrasi Pompa

Bukaan Waktu Laju Alir


Volume (L) Waktu (s) Laju Alir Rata-rata
Valve (min) (L/min)
88,8 1,48 0,398
0,2 L/min 0,589 90 1,50 0,393 0,395
90 1,50 0,393
74,4 1,24 0,475
0,4 L/min 0,589 71,4 1,19 0,495 0,483
73,8 1,23 0,479
42,3 0,705 0,835
0,8 L/ min 0,589 43,13 0,719 0,819 0,807
46,17 0,769 0,776
Tabel 2. Data Temperatur

Laju Alir (L/min) Waktu (min) T1(oC) T2(oC)


0 68,0 65,9
2 67,9 65,6
0,2 4 66,7 65,3
6 65,5 65,0
8 64,8 63,7
0 70,3 67,8
2 69,1 67,6
0,4 4 67,6 67,1
6 66,3 66,0
8 64,7 64,4
0 67,8 67,4
2 67,3 67,2
0,8 4 65,8 65,6
6 62,3 60,5
8 60,2 59,4

3.1.2 Pengolahan Data

Entalpi

Waktu
Laju Alir (L/min) (kg/s) (gmol/s) H (J/s)
(min)
0 0,006448 0,3582 56,9463

2 0,006449 0,3583 65,0959

0,395 4 0,006452 0,3584 37,9771

6 0,006454 0,3586 13,5686

8 0,006458 0,3588 29,8603

0 0,007875 0,4375 82,8419

2 0,007879 0,4377 50,5951

0,483 4 0,007883 0,4379 16,577

6 0,007888 0,4382 9,9502

8 0,007895 0,4386 9,9556

0 0,013169 0,7316 22,1574

0,807 2 0,013172 0,7318 5,5403

4 0,013184 0,7324 16,6287


6 0,013214 0,7341 99,91

8 0,013225 0,7347 44,4183

1. Energi Potensial

Waktu
Laju Alir (L/min) (kg/s) g (m/s2) h (m) Ep (J/s)
(min)
0 0,006448 0,0464

2 0,006449 0,0465

0,395 0,006452 9,8 0,735 0,0465


4
6 0,006454 0,0465

8 0,006458 0,0465

0 0,007875 0,0567

2 0,007879 0,0567

0,483 4 0,007883 9,8 0,735 0,0568

6 0,007888 0,0568

8 0,007895 0,0569

0 0,013169 0,0949

2 0,013172 0,0949

0,807 4 0,013184 9,8 0,735 0,095

6 0,013214 0,0952

8 0,013225 0,0953

2. Energi Kinetik

Waktu
Laju Alir (L/min) v (m/s) Ek (J/s)
(min)
0 0,006448 0,0000226

2 0,006449 0,0000226

0,395 4 0,006452 0,0838 0,0000226

6 0,006454 0,0000226

8 0,006458 0,0000226
0 0,007875 0,0000414

2 0,007879 0,0000414

0,483 4 0,007883 0,1025 0,0000414

6 0,007888 0,0000414

8 0,007895 0,0000415

0 0,013169 0,000193106

2 0,013172 0,000193144

0,807 4 0,013184 0,1713 0,000193318

6 0,013214 0,000193766

8 0,013225 0,00019393

3. Q Sistem Awal (Q teotiris)

Waktu
Laju Alir (L/min) H Ep Ek Q teoritis
(min)
0 56,9463 0,0464 0,0000226 43,4928

2 65,0959 0,0465 0,0000226 51,6424

0,2 4 37,9771 0,0465 0,0000226 24,5236

6 13,5686 0,0465 0,0000226 0,11511

8 29,8603 0,0465 0,0000226 16,4068

0 82,8419 0,0567 0,0000414 69,3987

2 50,5951 0,0567 0,0000414 37,1519

0,4 4 16,577 0,0568 0,0000414 3,13382

6 9,9502 0,0568 0,0000414 -3,4929

8 9,9556 0,0569 0,0000415 -3,4875

0 22,1574 0,0949 0,000193106 8,75245

2 5,5403 0,0949 0,000193144 -7,8646

0,8 4 16,6287 0,095 0,000193318 3,22386

6 99,91 0,0952 0,000193766 86,5054

8 44,4183 0,0953 0,00019393 31,0138


4. Q yang hilang dari Sistem (Q loss)

Laju Alir
Waktu (min) Q aktual (J/s) Q teoritis (J/s) Q loss (J/s)
(L/min)
0 1000 43,4928 956,5072

2 1000 51,6424 948,3576

0,2 4 1000 24,5236 975,4764

6 1000 0,11511 999,8849

8 1000 16,4068 983,5932

0 1000 69,3987 930,6013

2 1000 37,1519 962,8481

0,4 4 1000 3,13382 996,8662

6 1000 -3,4929 1003,493

8 1000 -3,4875 1003,487

0 1000 8,75245 991,2475

2 1000 -7,8646 1007,865

0,8 4 1000 3,22386 996,7761

6 1000 86,5054 913,4946

8 1000 31,0138 968,9862


3.1 Pembahasan

Praktikum Hukum Termodinamika I ini bertujuan untuk memahami prinsip hukum


termodinamika, memahami aplikasi hukum termodinamika ke-1 dan mengidentifikasi
komponen sistem dan lingkungan pada proses aliran air, serta dapat menghitung jumlah
panas yang hilang pada proses pengisian air ditangki.

Prinsip hukum termodinamika ini mempelajari penyimpanan energi, yaitu


kemampuan suatu materi untuk dapat menyimpan energi yang berasal dari internal
maupun eksternal. Dalam hal ini yang memiliki kemampuan menyimpan energi adalah air,
yang pada dasarnya memiliki energi dalam, akibat pengaruh temperatur. Selanjutnya
transformasi (perubahan) dan transfer perpindahan energi, Heater dalam percobaan ini
mengubah energi listrik menjadi energi panas yang berkontak langsung dengan sistem ( air
dalam storage T1). Pada dasarnya energi tidak akan mampu diciptakan dan tidak dapar
dimusnahkan, namun energi dapar bertranformasi atau berubah menjadi enegi lain dengan
jumlah energi yang sama contoh dalam praktikum ini adalah pompa yang melakukan kerja
yang energinya berasal dari listrik dan di transformasi menjadi energi gerak yang dapat
memindahkan fluida dari satu titik ketitik lain. Setiap energi akan mengalami perpindahan
terkecuali energi tersebut diisolasi maka energi itu akan konstan, namun pada praktikum
ini energi yang dihasilkan oleh heater tidak akan bernilai tetap atau konstan akibat tidak
ada upaya pencegahan isolasi sehingga akan ada sejumlah energi yang akan hilang.
Hukum pertama termodinamika akan erat kaitanya dengan energi sistem yaitu energi yang
terdiri dari energi dalam, energi kinetik, energi potensial dan energi lingkungan berupa
kalor/panas dan kerja. Pada kasus ini energi potensial akan di pengaruhi akibat adanya
perbedaan ketinggian aliran masuk dan aliran keluar sedangkan energi kinetik sangat
dipengaruhi akibat adanya kinerja pompa yang membuat adanya kecepan fluida.
Tujuan kedua dari praktikum ini mengaplikasikan hukum termodinamika pertama
dalam kehidupan sehari-hari, aplikasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah proses
pemindahan air menggunakan pompa dengan variasi laju alir dan waktu. Air yang menjadi
pusat objek pengamatan yang akan menjadi sistem dan proses pengaliran air dari storage 1
menuju storage 2 yang akan dikenal dengan lingkungan. Dari kedua komponen ini tentu
akan saling mempengaruhi dalam hal energi. Pada tangki penyimpanan satu diberikan
perlakuan pemanasan fluida dengan Heater dengan tujuan ingin memberikan energi awal
pada sistem. Pompa yang memiliki daya 18 watt dengan efesiensi pompa 75% akan
memindahkan fluida dari tangki penyimpanan 1 ke tangki penyimpanan 2 dengan variasi
laju alir 0,395 L/min, 0,483 L/min dan 0,807 L/min degan cara mengatur bukan valve
yang ada pada unit pompa. Selama proses pemindahan fluida pipa yang digunakan
menjadi jalur lintas fluida, disinilah banyak terjadi proses pemindahan energi dari sistem
ke lingkungan yang meyebabkan adalnya loss energi. Pada tangki penyimpanan satu atau
dua tentu akan dilengkapi thermocouple yang sangat berguna untuk menentukan
perubahan suhu yang ada pada kedua tangki yang akan digunakan dalam perhitungan
banyaknya energi yang hilang selama proses pemindahan fluida.
Adanya sejumlah energi yang hilang disebabkan karena proses pemindahan air dari
tangki penyimpanan 1 menuju tangki penyimpanan 2, selama proses pemindahan fluida
energi yang terbentu seperti energi kinetik akibat adanya perbedaan laju alir dititik satu
dan titik dua, energi lain yang terbentuk adalah energi potensial yang diakibatkan adanya
perbedaan ketinggian antara masukan dan keluaran pompa. Dari hasil percobaan dan
perhitungan yang didapat dengan variasi yang digunakan menunjukkan bahwa pada laju
alir 0,395 L/min jumlah energi yang hilang 948,357 J/s yang merupakan jumlah terkecil
yang hilang selama proses. Laju alir 0,483 L/min kehilangan 951,505 J/s sedangkan laju
alir 0,807 L/min kehilangan sejumlah 913,499 J/s, dari data di atas menunjukkan bahwa
semakin besar laju alir maka akan semakin besar pula energi yang hilang, untuk data
energi yang hilang dibandingkan dengan waktu terlihat bahwa data menunjukkan tren naik
yang artinya semakin lama air dalam proses maka akan semakin banyak energi yang
hilang. Salah satu usaha yang bisa dilakukan agar tidak banyak energi yang hilang adalah
mengurangi perbedaan ketingian antara titik satu dan titik dua, selanjutnya mengubah
sistem agar titik 2 berada di bawah titik satu dengan tidak menggunakan pompa,
mengurangi kecepatan laju alir pompa, dan mengurangi waktu tinggal sistem di
lingkungan.dari kedua variasi yang digunakan antara waktu dan laju alir, lajur alir
merupakan variable yang lebih baik untuk diperhitungkan karena dari data yang dihasilkan
untuk setiap waktu dengan laju alir yang sama menghasilkan hasil kurang baik.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Prinsip dari hukum termodinamika adalah energi disimpan sebagai energi
internal, energi kinetik, energi potensial dan energi kimia
2. Yang menjadi sistem (objek yang diamati) adalah air sementara untuk
lingkungan (yang mempengaruhi sistem) adalah proses pengaliran air dari
storage tank 1 ke storage tank 2
3. Energi yang hilang lebih dipengaruhi oleh besar kecilnya laju alir daripada
waktu. Semakin besar laju alir maka akan semakin besar pula energi yang
hilang
LAMPIRAN
PERHITUNGAN

1. Laju alir 0,395 L/menit pada waktu 0 menit


a. Densitas air
T1 = 68,0 C = 341 K
T2 = 65,9 C = 338,9 K
T rata-rata = 66,95 C
air = 979,487 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,395 | 60 ) x (979,487 | 1000 )
3
= 0,006448 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,006448 | )
1
=
18

= 0,3582 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
3412 338,92
=0,3582 gmol/s {18,2964 (341 338,9) +47,212 x 102 ( )
2
3413 338,93 3414 338,94
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,3582 (38,4224 + 337,0441 324,9125 + 108,4252)


H = 0,3582 (158,979)

H = 56,9463

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,006448 x 9,8 2 x 0,735 m


Ep = 0,0464

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,395 | |
60 1
v= = 0,0838
7,854 10 2
5

Ek = x x 2

Ek = x 0,006448 x (0,0838 )2

Ek = 0,0000226

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 56,9463 + 0,0464 + 0,0000226 - 13,5


Qteoritis = 43,4928

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 43,4928

Qloss = 956,5072

2. Laju alir 0,395 L/menit pada waktu 2 menit


a. Densitas air
T1 = 67,9 C = 340,9 K
T2 = 65,5 C = 338,5 K
T rata-rata = 66,7 C
air = 979,625 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,395 | 60 ) x (979,625 | )
3 1000
= 0,006449 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,006449 | )
1
=
18

= 0,3583 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
340,92 338,52
=0,3583 gmol/s {18,2964 (340,9 338,5) +47,212 x 102 ( )
2
340,93 338,53 340,94 338,54
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,3583 (43,9114 + 384,9100 370,7830 + 123,6416)


H = 0,3583 (181,68)

H = 65,0959

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,006449 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0464

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,395 | |
60 1
v= = 0,0838
7,854 10 2
5
Ek = x x 2

Ek = x 0,006449 x (0,0838 )2

Ek = 0,0000226

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 65,0959 + 0,0464 + 0,0000226 - 13,5


Qteoritis = 51,6424

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 51,6424

Qloss = 948,3576

3. Laju alir 0,395 L/menit pada waktu 4 menit


a. Densitas air
T1 = 66,7 C = 339,7 K
T2 = 65,3 C = 338,3 K
T rata-rata = 66,0 C
air = 980,011 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,395 | 60 ) x (980,011 | 1000 )
3
= 0,006452 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,006452 | )
1
=
18

= 0,3584 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
339,72 338,32
=0,3584 gmol/s {18,2964 (339,7 338,3) +47,212 x 102 ( )
2
339,73 338,33 339,74 338,34
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,3584 (25,6150 + 224,0681 215,3990 + 71,6787)


H = 0,3584 (105,9629)

H = 37,9771

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,006452 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0465

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,395 | |
60 1
v= = 0,0838
7,854 10 2
5
Ek = x x 2

Ek = x 0,006452 x (0,0838 )2


Ek = 0,0000226

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 37,9771 + 0,0465 + 0,0000226 - 13,5


Qteoritis = 24,5236

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 24,5236

Qloss = 975,4764
4. Laju alir 0,395 L/menit pada waktu 6 menit
a. Densitas air
T1 = 65,5 C = 338,5 K
T2 = 65 C = 338 K
T rata-rata = 65,25 C
air = 980,418 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,395 | 60 ) x (980,418 | )
3 1000
= 0,006454 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,006454 | )
1
=
18

= 0,3586 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
338,52 3382
=0,3586 gmol/s {18,2964 (338,5 338) +47,212 x 102 ( )
2
338,53 3383 338,54 3384
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,3586 (9,1482 + 79,8473 76,5881 + 25,4299)


H = 0,3586 (37,8373)

H = 13,5686

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,006454 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0465

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,395 | |
60 1
v= = 0,0838
7,854 10 2
5
Ek = x x 2

Ek = x 0,006454 x (0,0838 )2

Ek = 0,0000227

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 13,5686 + 0,0465 + 0,0000227 - 13,5


Qteoritis = 0,1151

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 0,1151

Qloss = 999,8849

5. Laju alir 0,395 L/menit pada waktu 8 menit


a. Densitas air
T1 = 64,8 C = 337,8 K
T2 = 63,7 C = 336,7 K
T rata-rata = 64,25 C
air = 980,962 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,395 | 60 ) x (980,962 | )
3 1000
= 0,006458 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,006458 | )
1
=
18

= 0,3588 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
337,82 336,72
=0,3588 gmol/s {18,2964 (337,8 336,7) +47,212 x 102 ( )
2
337,83 336,73 337,84 336,74
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,3588 (20,1260 + 175,1447 167,4992 + 55,4512)


H = 0,3588 (83,2227)

H = 29,8603

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,006458 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0465

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,395 | |
60 1
v= = 0,0838
7,854 10 2
5
Ek = x x 2

Ek = x 0,006458 x (0,0838 )2

Ek = 0,0000227

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 29,8603 + 0,0465 + 0,0000227 - 13,5


Qteoritis = 16,4068

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 16,4068

Qloss = 983,5932

6. Laju alir 0,483 L/menit pada waktu 0 menit


a. Densitas air
T1 = 70,3 C = 343,3 K
T2 = 67,8 C = 340,8 K
T rata-rata = 69,05 C
air = 978,311 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,483 | 60 ) x (978,311 | )
3 1000
= 0,007875 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,007875 | )
1
=
18

= 0,4375 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
343,32 340,82
=0,4375 gmol/s {18,2964 (343,3 340,8) +47,212 x 102 ( )
2
343,33 340,83 343,34 340,84
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,4375 (45,7410 + 403,7216 391,5947 + 131,4850)


H = 0,4375 (189,3529)

H = 82,8419

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,007875 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0567

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,483 | |
60 1
v= = 0,1025
7,854 10 2
5
Ek = x x 2

Ek = x 0,007875 x (0,1025 )2

Ek = 0,0000414

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18


Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 82,8419 + 0,0567 + 0,0000414 - 13,5


Qteoritis = 69,3987

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 69,3987

Qloss = 930,6013

7. Laju alir 0,483 L/menit pada waktu 2 menit


a. Densitas air
T1 = 69,1 C = 342,1 K
T2 = 67,6 C = 340,6 K
T rata-rata = 68,35 C
air = 978,706 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,483 | 60 ) x (978,706 | 1000 )
3
= 0,007879 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,007879 | )
1
=
18

= 0,4377 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
342,12 340,62
=0,4377 gmol/s {18,2964 (342,1 340,6) +47,212 x 102 ( )
2
342,13 340,63 342,14 340,64
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,4377 (27,4446 + 241,7372 233,9955 + 78,4069)


H = 0,4377 (113,5932)

H = 50,5951

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,007879 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0568

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,483 | |
60 1
v= = 0,1025
7,854 10 2
5
Ek = x x 2

Ek = x 0,007879 x (0,1025 )2

Ek = 0,0000414

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5
h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 50,5951 + 0,0568 + 0,0000414 - 13,5


Qteoritis = 37,1519

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 37,1519

Qloss = 962,8481

8. Laju alir 0,483 L/menit pada waktu 4 menit


a. Densitas air
T1 = 67,6 C = 340,6 K
T2 = 67,1 C = 340,1 K
T rata-rata = 67,35 C
air = 979,265 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,483 | 60 ) x (979,265 | )
3 1000
= 0,007883 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,007883 | )
1
=
18

= 0,4379 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
340,62 340,12
=0,4379 gmol/s {18,2964 (340,6 340,1) +47,212 x 102 ( )
2
340,63 340,13 340,64 340,14
133,88105 ( 3
) + 1314,2x109 ( 4
)} K.J/gmol.K
H = 0,4379 (9,1482 + 80,3430 77,5420 + 25,9065)

H = 0,4379 (37,8557)

H = 16,5770

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,007883 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0568

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,483 | |
60 1
v= = 0,1025
7,854 105 2
Ek = x x 2

Ek = x 0,007883 x (0,1025 )2

Ek = 0,0000414

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 16,5770 + 0,0568 + 0,0000414 - 13,5


Qteoritis = 3,1338

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 3,1338

Qloss = 996,8662

9. Laju alir 0,483 L/menit pada waktu 6 menit


a. Densitas air
T1 = 66,3 C = 339,3 K
T2 = 66 C = 339 K
T rata-rata = 66,15 C
air = 979,928 kg/m3
b. Laju alir massa
= Q.
1 13
= (0,483 | 60 ) x (979,928 | )
3 1000
= 0,007888 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,007888 | )
1
=
18

= 0,4382 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
339,32 3392
=0,4382 gmol/s {18,2964 (339,3 339) +47,212 x 102 ( )
2
339,33 3393 339,34 3394
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,4382 (5,4889 + 48,0358 46,1977 + 15,3801)


H = 0,4382 (22,7071)

H = 9,9502

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,007888 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0568

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,483 | |
60 1
v= = 0,1025
7,854 10 2
5
Ek = x x 2

Ek = x 0,007888 x (0,1025 )2

Ek = 0,0000414
g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 9,9502 + 0,0568 + 0,0000414 - 13,5


Qteoritis = -3,4929

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 (-3,4929)

Qloss = 1003,493

10. Laju alir 0,483 L/menit pada waktu 8 menit


a. Densitas air
T1 = 64,7 C = 337,7 K
T2 = 64,4 C = 337,4 K
T rata-rata = 64,55 C
air = 980,8 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,483 | 60 ) x (980,8 | 1000 )
3
= 0,007895 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,007895 | )
1
=
18

= 0,4386 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=
= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
337,72 337,42
=0,4386 gmol/s {18,2964 (337,7 337,4) +47,212 x 102 ( )
2
337,73 337,43 337,74 337,44
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,4386 (5,4889 + 47,8092 45,7628 + 15,1634)


H = 0,4386 (22,6987)

H = 9,9556

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,007895 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0569

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,483 | |
60 1
v= = 0,1025
7,854 105 2
Ek = x x 2

Ek = x 0,007895 x (0,1025 )2

Ek = 0,0000415

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 9,9556 + 0,0569 + 0,0000415 - 13,5


Qteoritis = -3,4875

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 (-3,4875)

Qloss = 1003,487
11. Laju alir 0,807 L/menit pada waktu 0 menit
a. Densitas air
T1 = 67,8 C = 340,8 K
T2 = 67,4 C = 340,4 K
T rata-rata = 67,6 C
air = 979,126 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,807 | 60 ) x (979,126 | 1000 )
3
= 0,013169 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,013169 | )
1
=
18

= 0,7316 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
340,82 340,42
=0,7316 gmol/s {18,2964 (340,8 340,4) +47,212 x 102 ( )
2
340,83 340,43 340,84 340,44
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,7316 (7,3186 + 64,3216 62,1248 + 20,7709)


H = 0,7316 (30,2863)

H = 22,1574

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,013169 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0949

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,807 | |
60 1
v= = 0,17125
7,854 10 2
5
Ek = x x 2

Ek = x 0,013169 x (0,17125 )2

Ek = 0,000193

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 22,1574 + 0,0949 + 0,000193 - 13,5


Qteoritis = 8,75245

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 8,75245

Qloss = 991,2475

12. Laju alir 0,807 L/menit pada waktu 2 menit


a. Densitas air
T1 = 67,3 C = 340,3 K
T2 = 67,2 C = 340,2 K
T rata-rata = 67,25 C
air = 979,321 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,807 | 60 ) x (979,321 | )
3 1000
= 0,013172 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,013172 | )
1
=
18

= 0,7318 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
340,32 340,22
=0,7318 gmol/s {18,2964 (340,3 340,2) +47,212 x 102 ( )
2
340,33 340,23 340,34 340,24
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,7318 (1,8296 + 16,0638 15,4993 + 5,1767)


H = 0,7318 (7,5708)

H = 5,5403

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,013172 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0949

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,807 | |
60 1
v= = 0,17125
7,854 105 2
Ek = x x 2

Ek = x 0,013172 x (0,17125 )2

Ek = 0,000193

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5
h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 5,5403 + 0,0949 + 0,000193 - 13,5


Qteoritis = -7,8646

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 (-7,8646)

Qloss = 1007,865

13. Laju alir 0,807 L/menit pada waktu 4 menit


a. Densitas air
T1 = 65,8 C = 338,8 K
T2 = 65,5 C = 338,5 K
T rata-rata = 65,65 C
air = 980,203 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,807 | 60 ) x (980,203 3 | 1000 )
= 0,013184 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,013184 | )
1
=
18

= 0,7324 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
338,82 338,52
=0,7324 gmol/s {18,2964 (338,8 338,5) +47,212 x 102 ( )
2
338,83 338,53 338,84 338,54
133,88105 ( 3
) + 1314,2x109 ( 4
)} K.J/gmol.K
H = 0,7324 (5,4889 + 47,9650 46,0616 + 15,3121)
H = 0,7324 (22,7044)

H = 16,6287

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,013184 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0950

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,807 | |
60 1
v= = 0,17125
7,854 105 2
2
Ek = x x

Ek = x 0,013184 x (0,17125 )2

Ek = 0,000193

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18


Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 16,6287 + 0,0950 + 0,000193 - 13,5


Qteoritis = 3,2239

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 3,2239

Qloss = 996,7761

14. Laju alir 0,807 L/menit pada waktu 6 menit


a. Densitas air
T1 = 62,3 C = 335,3 K
T2 = 60,5 C = 333,5 K
T rata-rata = 61,4 C
air = 982,475 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,807 | 60 ) x (982,475 | )
3 1000
= 0,013214 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,013214 | )
1
=
18

= 0,7341 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
335,32 333,52
=0,7341 gmol/s {18,2964 (335,3 333,5) +47,212 x 102 ( )
2
335,33 333,53 335,34 333,54
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,7341 (32,9395 + 284,1785 269,4771 + 88,4577)


H = 0,7341 (136,0986)

H = 99,9100

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,013214 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0952

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,807 | |
60 1
v= = 0,17125
7,854 10 2
5
Ek = x x 2

Ek = x 0,013214 x (0,17125 )2

Ek = 0,000194

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 99,9100 + 0,0952 + 0,000194 - 13,5


Qteoritis = 86,5054

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 86,5054

Qloss = 913,4946

15. Laju alir 0,807 L/menit pada waktu 8 menit


a. Densitas air
T1 = 60,2 C = 333,2 K
T2 = 59,4 C = 332,4 K
T rata-rata = 59,8C
air = 983,303 kg/m3

b. Laju alir massa


= Q.
1 13
= (0,807 | 60 ) x (983,303 | )
3 1000
= 0,013225 kg/s

c. Laju alir mol



=

1000
(0,013225 | )
1
=
18

= 0,7347 gmol/s

d. Menghitung Entalpi
=

= ( + + 2 + 3 )
2 3 4
= { + + + }
2 3 4
12 22 13 23 14 24
= {(1 2 ) + ( )+( )+( )}
2 3 4
333,22 332,42
=0,7347 gmol/s {18,2964 (333,2 332,4) +47,212 x 102 ( )
2
333,23 332,43 333,24 332,44
133,88105 ( ) + 1314,2x109 ( )} K.J/gmol.K
3 4

H = 0,7347 (14,6371 + 125,6972 118,6239 + 38,7527)

H = 0,7347 (60,4577)

H = 44,4183

e. Energi Potensial
Ep = x g x

Ep = 0,013225 x 9,8 2 x 0,735 m

Ep = 0,0953

f. Energi Kinetik

=

1 103 3
0,807 | |
60 1
v= = 0,17125
7,854 105 2
2
Ek = x x

Ek = x 0,013225 x (0,17125 )2

Ek = 0,000194

g. Menghitung Ws
Ws = Efisiensi pompa x Daya Pompa

Ws = 0,75 x 18

Ws = 13,5

h. Qteoritis
Qteoritis = H + Ep + Ek Ws

Qteoritis = 44,4183 + 0,0953 + 0,000194 - 13,5


Qteoritis = 31,0138

i. Qloss
Qloss = Q aktual Q teoritis

Qloss = 1000 31,0138

Qloss = 968,9862

Anda mungkin juga menyukai