Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA FARMASI

TITRASI IODOMETRI

Nama Kelompok :

Alfiana Zumarotul Farida

Elwin Dwi Novitasari

Ratu Monika

Qory Catur Pratiwi

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG

Oktober 2017
A. Tujuan

Menentukan kadar suatu senyawa dengan titrasi iodometri

B. Reaksi

Reaksi yang terjadi sebagai berikut :

Oksidator + KI I2 + 2e

I2 + Na2S2O3 NaI + Na2S4O6

KIO3 + 5 KI + 3 H2SO4 3 I2 (warna coklat) + 3 H2O + 3 K2SO4

Pada reaksi di atas electron valensinya adalah 6 karena 1 mol KIO setara dengan 3 mol I,
sedangkan 1 mol I setara dengan 2e. Sehingga 1 mol KIO setara dengan 6e akibatnya BE
KIO sama dengan BM/6.

Warna biru terbentuk dari I2 dan amilum dengan reaksi sbb :

I2 + amilum I2-amilum

I2 tereduksi oleh natrium tiosulfat membentuk I- kembali,sedangkan S2O32- teroksidai


membentuk S4O62-. Dengan reaksi sebagai berikut :
I2 + 2 Na2S2O3 2 NaI (tidak berwarna) + Na2S4O6

Reaksi lengkap :
I2-amilum (warna biru) + 2 Na2S2O3 2 NaI (tidak berwarna) + Na2S4O6 + amilum

C. Alat dan Bahan


Alat:
1. Botol timbang
2. Batang pengaduk
3. Gelas ukur
4. Corong
5. Erlenmayer
6. Statif dan ring
7. Waterbath
8. Bunsen
9. Buret
10. Filler/karet pengisap
11. Gelas arloji
12. Pipet seukuran
13. Botol semprot
14. Gelas kimia
Bahan :
1. Larutan Na2S2O3 0,1 N
2. Aquades
3. Larutan KIO3 0,1 N
4. Sampel CuSO4 N
5. Amylum

D. Prosedur Kerja
Pembuatan Reagen
a. Larutan Na2S2O3.5H2O 0,1 N 100 mL
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang Natrium tiosulfat 2,4821 gram
3. Dilarutkan dengan aquadest yang telah di didihkan dalam keadaan dingin/aquadest
steril.
4. Dimasukkan kedalam labu tentukur 100 mL,dan cukupkan volumenya dengan
aquadest steril hingga tanda batas,dikocok hingga homogen.
5. Diberi label
b. Larutan KIO3 0,1 N 50 mL
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang KIO3 1,070 gram
3. Dilarutkan dengan aquadest yang telah di didihkan dalam keadaan dingin/aquadest
steril.
4. Dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL,dan cukupkan volumenya dengan
aquadest steril hingga tanda batas,dikocok hingga homogen.
5. Diberi label
c. Larutan CuSO4 100 mL
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang CuSO4 gram
3. Dilarutkan dengan aquadest yang telah di didihkan dalam keadaan dingin/aquadest
steril.
4. Dimasukkan kedalam labu tentukur 100 mL,dan cukupkan volumenya dengan
aquadest steril hingga tanda batas,dikocok hingga homogen.
5. Diberi label
d. Indikator amilum 2 % 100 mL
1. Disiapkan alat dan bahan

2. Ditimbang 2 gram kanji 2 %


3. Dilarutkan dengan aquadest 100 mL
4. Dididihkan sambil diaduk sampai bening
5. Didinginkan,kemudiaan siap untuk digunakan
e. Standarisai NaS2O3 0,005 N dengan KIO3 0,005 N
1. Dipipet 25 mL KIO3 0,1 N dan dimasukkan dalam Erlenmeyer
2. Ditambahkan CuSO4 dan ditambahkan amilum 2-3 tetes
3. Larutan ditirasi dengan Natrium Thiosulfat yang sudah dimasukkan kedalam buret
yang akan ditentukan normalitasnya
4. Saat warna kuning hampir menghilang, titrasi dihentikan dan ditambahkan
indicator amilum.
5. Titrasi dilanjutkan sampai warna biru larutan tepat hilang.
6. Dihitung normalitas NaS2O3
E. Perhitungan Larutan Baku Primer KIO3 0,1 N 50 mL
N = g/mr x 1000/p x valensi
0,1 N = g/214,0064 x 1000/50 x 1
g = 1,070 gram
F. Perhitungan Larutan Baku Sekunder Na2S2O3.5H2O 0,1 N 100 mL
N = g/mr x 1000/p x valensi
0,1 N = g/248,21 x 1000/100 x 1
g = 2,4821 gram
G. Perhitungan Larutan Sampel CuSO4
H. Perhitungan Indikator amilum 2 % 100 mL
g = 2/100 x 100 = 2 gram

Anda mungkin juga menyukai