1. Persiapan
a. Kesiapan alat alat permainan dan ruang untuk bermain
b. Kesiapan anak dalam mengikuti permainan
c. Ketepatan waktu
2. Proses
a. Kemampuan perawat menghendel permainan
b. Respon anak selama bermain (kontak mata dan antusiasme)
3. Kesan kesan anak setelah melakukan permainan
PENGERTIAN BERMAIN
Menurut Foster (1989) mengatakan bahwa bermain adalah kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan keinginan sendiri untuk memperoleh kesenangan.
KLASIFIKASI BERMAIN
Menurut isinya, bermain terbagi menjadi;
1. Social affective play
Pada social affectif play, anak belajar memberi respon terhadap respon yang
diberikan lingkungan terhadapnya dalam bentuk permainan, misalnya orang tua
berbicara atau memanjakan dan anak tertawa senang.
2. Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya misalny
bermain air atau pasir.
3. Skill Play
Permainan yang memberikan kesempatan pada anak untuk memperoleh
keterampilan tertentu misalnya mengendarai sepeda..
4. Dramatic play
Anak akan berfantasi menjalankan peran tertentu, misalnya menjadi ibu, perawat
atau guru.
Menurut Karakter Sosial, bermain terdiri dari:
1. Solitary Play
Dilakukan anak usia toddler dimana anak bermain sendiri walaupun ada orang
lain yang berada di sekitarnya.
2. Parallel Play
Permainan sejenis dilakukan oleh satu kelompok anak toddler atau preschool yang
masing-masing mempunyai mainan yang sama tetapi antara satu dengan yang lain
tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung.
3. Assosiative Play
Anak bermain dalam kelompok dengan aktivitas yang sama, tetapi belum
terorganisasi dengan baik jadi belum ada pembagian tugas dan mereka bermain
sesuai dengan keinginannya.
4. Cooperative Paly
Anak bermain bersama dengan jenis permainan yang terorganisasi, terencana, dan
ada aturan-aturan tertentu yang dilakukan oleh anak usia sekolah atau
adolescence.
FUNGSI BERMAIN
1. Perkembangan Sensory Mototic
Permainan yang aktif dengan menggunakan suatu obyek adalah penting untuk
perkembangan otot-otot gerak.
2. Perkembangan Kognitif
Perkembangan ini diperoleh dengan melakukan eksplorasi dan manipulasi benda-
benda di sekitarnya baik dalam hal warna bentuk, ukuran dan pentingnya benda
tersebut. Anak juga belajar bagaimana menggunakannya, menghubungkan kata-
kata dengan objek atau benda tersebut dan mengembangkan pengertian tentang
konsep yang abstrak misalnya atas, bawah, di bawah dan di atas.
3. Perkembangan kreativitas
Anak dapat melakukan percobaan tentang ide mereka dalam permainan melalui
semua media. Kreativitas terutama diperoleh sebagai hasil permainan solitary dan
group.
4. Perkembangan social
Dengan bermain anak belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
peran dalam kelompok.
5. Perkembangan Kesadaran Diri
Anak belajar memahami kemampuan dirinya, kelemahannya dan tingkah lakunya
terhadap orang lain
6. Perkembangan Moral
Dengan bermain, anak akan bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan,
karenanya anak akan menyesuaikan dengan aturan-aturan kelompok dan bersikap
jujur terhadap kelompok
7. Terapi
Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan
yang tidak enak misalnya marah, benci, kesal atau takut.
8. komunikasi
Bermain merupakan alat komunikasi terutama anak yang belum dapat
menyatakan perasaannya secara verbal misalnya melukis, menggambar atau
bermain peran