Anda di halaman 1dari 5

1.

Pencemaran udara

Pencemaran udara adalah masuk dan tercampurnya unsur-unsurberbahaya kedalam atmosfer


yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia
dan secara umum menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran udara dapat terjadi dimana saja, mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan,
dan saat ini sudah menjadi gejala global. Penyebab terjadinya pencemaran udara terbagi menjadi
dua, yaitu alami (gunung meletus, kebakaran hutan, debu) dan manusia (hasil pembakaran bahan
bakar fosil pembakaran bahan-bahan kimia, debu/serbuk dari kegiatan industri).
Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro maupun makro. Pada skala mikro.
Pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia, seperti udara yang tercemar gas karbon
monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan dan kematian. Dampak
pencemaran udara berskala makro, misal fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan
dalam skala global adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.
2. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah masuknya polutan (bahan pencemar) berupa bahan cair, atau padat ke
suatu areal tanah. Bahn cair atau padat tersebut seperti limbah rumah tangga, pertambangan
(industri), dan kegiatan pertanian (penggunaan pestisida yang berlebihan terhadap
tanah).pencemaran dapat terjadi apabila ada bahan-bahan asing baik organic maupun anorganik
berada dipermukaan tanah dan menyebabkan tanah menjadirusak atau tidak dapat lagimenjadi
daya dukung bagi kehidupan manusia. Dalam keadaan normal tanah dapat memberikan daya
dukungbagi manusia, baik untuk keperluan pertanian, peternakan, kehutanan maupun untuk
pemukiman.
3. Pencemaran air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, atau komponen
lain ke dalam ai atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga
kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan
laut. Sumber pencemaran air, misalnya limbah rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan
minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
4. Pencemaran suara

Pencemaran suara disebabkan oleh kebisingan suara mesin pabrik, mesin kendaraa bermotor, dan
mesin pesawat. Orang yangterus-menerus berada ditempat bising akan mengalami gangguan
kesehatan, misalnya pendengaran berkurang, jantung berdebar-debar, sulit tidur, pusing, dan
mudah marah.
Upaya penanggulangan pencemaran suara, yaitu :
a) Membuat dinding kedap suara
b) Menanam tanaman disekitar rumah yang dapat meredam suara
c) Mesin pabrik dan kendaraan bermotor menggunakan peredam suara (dengan knalpot yang
memiliki peredam suara)
d) Tidak membuat kegaduhan, missal tidak membunyikan radio, TV, atau music dengan suara
keras
e) Larangan menyalakan petasan.
5. Limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah
tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek,
air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus
air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain
dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya
kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan
organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol.
Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik
dari limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air
got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan
limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari
seluruh limbah yang ada.

Anda mungkin juga menyukai