Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................... iii

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Permasalahan ................................................................................................ 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1

1.4 Metode .......................................................................................................... 1

Bab II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polusi Air .................................................................................... 2

2.2 Penyebab Polusi Air...................................................................................... 3

2.3 Dampak Polusi Air........................................................................................ 5

2.4 Sumber Polusi Air......................................................................................... 5

2.5 Karakteristik Limbah Cair ............................................................................ 6

2.6 Ciri-Ciri Air Berpolusi .................................................................................. 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 9

3.2 Saran ............................................................................................................. 9

Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak,
mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh
dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng,
plastik, dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau
dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang
terpolusi.

Darimana polutan itu berasal ?

Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari.
Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang
dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air
ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar.

1.2 Permasalahan

Polusi air disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai dampak negatif.
Dapat mengakibatkan penyakit bagi manusia dan hewan yang hidup didarat dan diair akan
mati oleh racun.

1.3 Tujuan
a. Supaya siswa dapat lebih memahami bahaya polusi air.
b. Dapat membedakan antara air yang bersih dari polusi dan air yang sudah terpolusi.
c. Dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi.

1.4 Metode

Browsing Internet

Mencari buku-buku biologi

Sumber-sumber lain.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polusi Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.

Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.

Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya
kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan
perubahan bau, rasa dan warna.

Air yang tersebar dialam tidak pernah dapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti
semua air sudah sudah berpolusi.

Air permukaan dan air sumur biasanya mengandung bahan-bahan metal terlarut
seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen – komponen tersebut dalam
jumlah tinggi disebut air sadah.

Akibat aktivitas manusia atau prose salami. Serta menyebabkan polusi yang disebut
polutan yang mana bila:

a. Kadar melebihi/kurang dari batas normal


b. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.

Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk
hidup, zat-zat hadil dari makhluk hidup, dsb. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak
dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).

Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya


didalam air sehingga kualitas air terganggu yangmana dapt ditandai dengan adanya
perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.

Namun, menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup


No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air
adalahmasuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam

2
air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi dengan peruntukannya.

Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya
dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.

Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll
dapat mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran air.

Kenapa? Karena polusi adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup
yangmana dapat merubah kualitas terhadap air di muka bumi.

Contoh Polutan

a. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
b. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
c. Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh
serangga.
d. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak.
e. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan
limbah radioaktif.
f. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
g. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan
ternak.
h. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

2.2 Penyebab Polusi Air

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.

a. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.


b. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3
c. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya sepertilogam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
d. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum
e. Pencemaran air oleh sampah
f. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan


kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.

Eutrofikasi: Fenomena Perubahan Kualitas Perairan

Danau maupun waduk merupakan salah satu sumberdaya air tawar yang sangat
penting dan memiliki fungsi sosial yang semakin lama nilai ekonominya semakin
meningkat.

Pengertian danau dalam batasan ilmu ekologi adalah habitat lentik atau air tergenang
dan merupakan cekungan yang terjadi secara alami maupun buatan yang menampung dan
menyimpan air hujan, air tanah, mata air atau air sungai.

Perairan tergenang seperti situ, rawa, ranu, telaga dan waduk termasuk dalam
kategori danau yang memiliki berbagai fungsi baik ekologis maupun social, ekonomi dan
budaya yaitu tempat hidupnya keanekaragaman hayati biota air, sumber air tawar, irigasi,
perikanan, pembangkit listrik maupun pengendalian banjir.

Suatu sistem secara alami akan mengalami perubahan baik secara lambat maupun
cepat. Perubahan yang berlangsung akan terjadi dengan cepat apabila ada pengaruh
masukan dari luar.

Perairan danau sebagai suatu sistem juga mengalami perubahan akan tetapi
perubahan yang terjadi pada ekosistem danau saat ini sangat cepat akibat pengaruh dari
aktivitas yang ada di sekitarnya seperti sedimentasi akibat erosi yang terjadi pada bagian
hulu, pencemaran berbagai polutan yang berasal dari kegiatan domestik maupun industri,
akibatnya danau mengalami penurunan fungsi.

4
2.3 Dampak Polusi Air

Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat
atau dampak diantaranya:

a. Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen
digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
b. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan
oksigen.
c. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka
waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
d. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air
sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok
(Eichhornia crassipes).
e. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan
permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya
matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
f. Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses
pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
g. Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan
pendangkalan.

2.4 Sumber Polusi Air

Sumber polusi air antara lain, adalah :

1- Limbah Industri
Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada
umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan
beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan
atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya
2- Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun
pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk
mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang
dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan
dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
3- Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan
sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan
atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-

5
daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain,
kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh
bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan
berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk
proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya
matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan
alga, yang menghasilkan oksigen. Dan deterjen merupakan limbah pemukiman yang
paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga
menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.

2.5 Karakteristik Limbah Cair

Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair dan jumlah aliran limbah cair yang
dihasilkan. Kualitas limbah cair diukur tehadap kadar fisik, kimiawi, dan biologis. Parameter yang diukur
antara lain sebagai berikut:

a. Paramater berupa padatan (partikel) padat yang ada didalam air (padatan total, padatan
tersuspensi, dan padatan terlarut). Yang mempengaruhi warna, bau, dan temperature.
b. Parameter kimia selain berupa kadar BOD5, COD, dan TOC yang menggambarkan
kadar organik dalam limbah juga senyawa yang terkait dengan anomia bebas, nitrogen
organik, nitrit, nitrat, fosfor organic, fosfor anorganik, sulfat, klorida, belerang, logam
berat (Fe, Al, Mn dan Pb) dan gas (H2O, CO2, O2, CH4).
c. Paramater biologis uga merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri per-
milimeter dalam air limbah yang belum diolah. Jenis bakteri yag diukur adalah bakteri
golongan Coli.

2.6 Ciri-Ciri Air Berpolusi

Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung


dengan jenis air dan polutan yang terkandung didalamnya. Karena itu, dibutuhkan suatu
pengujian untuk menentukan sifat-sifat air sehingga dapat diketahui apakah terjadi
penyimpangan dari batasan polusi air.

Perhatikan 2 tabel berikut:

6
Tabel 2.6.1. Kandungan Maksimal logam yang diperbolehkan dalam air (dalam ukuran
mg/L)

No Nama Logam Kandungan Maksimal Dalam Air

1 Kalsium (Ca) 200

2 Magnesium (Mg) 150

3 Barium (Ba) 0,05

4 Mangan (Mn) 1

5 Tembaga (Cu) 1

6 Seng (Zn) 15

7 Krom Heksavalen (Cr6+) 0,05

8 Kadimum (Cd) 0,01

9 Raksa (Hg) 0,001

10 Timbal (Pb) 0,1

11 Arsen (As) 0,05

12 Selenium (Se) 0,01

Logam berat seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd),
Kromium (Cr), Seng (Zn), dan Nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik
yang sering meninbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan.
Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan
air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.

Tabel 2.2.2 Jenis-jenis industri permbuangan limbah yang mengandung logam berat:

No Limbah Logam Berat

1 Kertas Cr, Hg, Pb, Zn, Cu, Ni

2 Petro-chemical Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn

3 Pengelantang Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn

4 Pupuk Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu,Ni

7
5 Kilang Minyak Cr, Ni, Pb, Zn, Cd, Cu

6 Baja Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Ni, Sn

7 Logam Bukan Besi Cr, Hg, Pb, Zn, Cu

8 Kendaraan Bermotor, Pesawat Terbang Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Sn

9 Gelas, Semen, Keramik Cr

10 Tekstil Cr

11 Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cr, Zn

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari Bab II dapat disimpulkan, sbb :

a. Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi unsur atau komponen lain ke dalam
lingkungan akibat aktifitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang
menyebabkan polusi disebut polutan.
b. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainya ke
dalam air sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah
industri, pertanian, dan rumah tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana
diantaranya banjir.
c. Elektrofikasi adalah penimbunan mineral yang menyebabkan peledakan alga secara
serentak menutupi pencemaran air. Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat,
benzon, timah dan lain-lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan
kanker.
d. Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan
kelahiran bayi cacat. Melakukan intensifikasi pertanian. Banjir genangan dapat
diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan

3.2 Saran

Agar polusi air tak ada lagi, saran kami adalah:

a. Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang
terpolusi dan ada yang tidak.
b. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari
pencemaran air.
c. Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya
agar tidak terjadi pencemaran air.
d. Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
e. Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai
akan mengakibatkan banjir.

9
DAFTAR PUSTAKA

Suparwato (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional.

Anonymous (2009). Diktat Penuntun Pratikum Kimia Anorganik. Malang: UMM.

Kursus Dasar-Dasar Analisa Dampak Lingkungan Kumpulan Diktat Universitas Gadjah


Mada Bekerja Sama Dengan Kantor Menteri PPLH. Yogyakarta. 1984.

Pencemaran Udara Dan Pengaruh Terhadap Kesehatan. Seminar PPBMI-Batam.


Yogyakarta. 1984.

Wardhana, Wisnu Arya (1994). Teknik Analisa Radio Aktivitas Lingkungan. Yogyakarta:
Andi Offset.

Hastomo (2010). Leaflet Polusi Air. Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY.

Anonymous (2010). Pencemaran Air. Fromhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air/ ,


24 Agustus 2010.

10

Anda mungkin juga menyukai