Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi dan sosial
yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang
efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat
dilakukan oleh perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
pekerjaan, lingkungan masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa
dan sarana lain seperti keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan tersebut selain
menunjang upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor yang dapat mempengaruhi
kondisi jiwa seseorang, pada tingkat tertentu dapat menyebabkan seseorang jatuh
dalam kondisi gangguan jiwa (Videbeck, 2008).
Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah pemberian
terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi
aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
pada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas
digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash
& Worret, 2004).
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus
terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan
interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya. Kelompok adalah suatu system
social yang khas yang dapat didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari
individu yang saling berinteraksi, interelasi, interdependensi dan saling membagikan
norma social yang sama (Stuart & Sundeen, 1998).

B. Tujuan
a. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
b. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.

1
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

C. Sesi yang digunakan


1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

D. Klien
1. Kriteria klien
a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok

E. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

2
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

F. Pengorganisasian
1. TOPIK
Sesi 1 : Mengenal Halusinasi dan menghardik

2. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal halusinasinya.
b. TUJUAN KHUSUS
Klien dapat mengenal halusinasi
Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi

3. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan

3
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah

4. KLIEN
a. Karakteristik/kriteria klien
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi
Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
c. Jumlah klien
5 orang

5. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Tanggal : 22 September 2017
Hari : Sabtu
Jam : 08.00 WIB
Lama tiap langkah kegiatan : 30 sampai 40 menit

b. Tim terapis
Leader
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
Co.leader
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas

4
Fasilitator
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer
Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok

c. Seetting tempat
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Tempat tenang dan nyaman.

d. Metode dan media


a) Media
spidol
Papan tulis
b) Metode
Diskusi dan tanya jawab
Bermain peran atau simulasi

6. PROSES PELAKSANAAN
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi : halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

5
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2) Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin pada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

G. SETTING TEMPAT

Denah Tempat
Denah Tempat Duduk

Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien

6
H. TAHAP KERJA
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
2) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi
yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari
klien dari sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat klien.
Hasilnya tulis di whiteboard.
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar

I. TATATERTIB dan ANTISIPASI MASALAH


1) Tata tertib pelaksanaan TAK
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan sampai dengan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan telah habis sedangkan
permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan
anggota untuk memperpanjang waktu kepada anggota.
2) Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
Memanggil klien
Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain.

7
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
Panggil nama klien
Tanya alasan klien meninggalkan permainan
Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi.
c. Bila ada klien lain ingin ikut
Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut.

J. TAHAP TERMINASI
1) Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya
jika terjadi halusinasi.
3) Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrolhalusinasi
b. Menyepakati waktu dan tempat

8
4) Format evaluasi
No Nama klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut
halusinasi waktu terjadi situasi terjadi perasaan saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu situasi,
dan perasaan. Beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi
sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul
9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram) anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

9
BAB II

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI

A.SESI I
1. TOPIK
Sesi 1 : Mengenal halusinasi

2. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Tanggal : 22 September 2017
Hari : Sabtu
Jam : 08.00WIB
Lama tiap langkah kegiatan : 30 sampai 40 menit

b. Tim terapis
Leader : Anak Agung Istri Gita Laksmi
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi

Co.leader : Dinda Niko Pramesti & Solikhah Maasyaroh


Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator : Livia Rizki Amanda


Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

10
Observer : Natasha Dwiyanti Sutono
Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok

3. PELAKSANAAN
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri
papan nama)
3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)

b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader
4) Lama kegiatan 45 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

d. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya,
situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi
muncul
2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya,
situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Hasilnya ditulis di whiteboard

11
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien
dari suara yang biasa didengar

e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika
halusinasi muncul
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi
Formulir Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
Menyebut Isi Menyebutkan Waktu Menyebut Situasi Menyebut Perasaan saat
No Nama Klien
Halusinasi terjadi Halusinasi Halusinasi Muncul berhalusinasi

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi dan
perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika
klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan
kepada perawat.

12
B.SESI II
1. TOPIK
Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

2. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Tanggal : 22 September 2017
Hari : Sabtu
Jam : 08.00WIB
Lama tiap langkah kegiatan : 30 sampai 40 menit

b. Tim terapis
Leader : Anak Agung Istri Gita Laksmi
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi

Co.leader : Dinda Niko Pramesti & Solikhah Maasyaroh


Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator : Livia Rizki Amanda


Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

13
Observer : Natasha Dwiyanti Sutono
Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok

3. PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Orientasi
1) Leader menanyakan perasaan klien saat ini
2) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
2) Menjelaskan aturan main
a) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada leader
b) Lama kegiata 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

14
3. Tahap keja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua
pasien mendapat giliran
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi pada saat halusinasi muncul
d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: Pergi,
pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...
e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
setiap klien memperagakan menghardik halusinasi

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari
jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap
dengan orang lain
2) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

15
Evaluasi

Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)


Kemampuan Menghardik Halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama Klien

1 Menyebutkan cara yang selama ini


digunakan untuk mengatasi
halusinasi

2 Menyebutkan efektivitas cara yang


digunakan

3 Menyebutkan cara mengatasi


halusinasi dengan menghardik

4 Memperagakan cara menghardik


halusinasi

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara
mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik
halusinasi. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak
mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori.
Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

16
C.SESI III
1. TOPIK
Sesi 3 : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

2. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Tanggal : 22 September 2017
Hari : Sabtu
Jam : 08.00WIB
Lama tiap langkah kegiatan : 30 sampai 40 menit

b. Tim terapis
Leader : Anak Agung Istri Gita Laksmi
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi

Co.leader : Dinda Niko Pramesti & Solikhah Maasyaroh


Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator : Livia Rizki Amanda


Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

17
Observer : Natasha Dwiyanti Sutono
Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok

2. PROSES PELAKSANAAN
a. Persiapan
- Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
- Salam teraupetik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai papan nama
- Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan tiga cara yang telah di pelajari (menghardik,
menyibukkan diri dengan kegiatan dan bercakap cakap)
- Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat
Menjelaskan aturan main tersebut
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada petugas
- Lama kegiatan 30 sampai 40 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

- Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan keuntungan dari patuh minum obat yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang dan memperlambat
kambuh.
b) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat yaitu penyebab
kambuh
c) Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di makan dan waktu
memakanya. Buat daftar di whiteboard
d) Menjelaskan lima benar minum obat yaitu benar obat, benar waktu minum
obat,benar orang yang minum obat,benar cara minum obat, benar dosis
obat
e) Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara bergiliran
18
f) Berikan pujian pada klien yang benar
g) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di whiteboard)
h) Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di
whiteboard)
i) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh
j) Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat yaitu kejadian
halusinasi/kambuh
k) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan
kerugian tidak patuh minum obat
l) Memberi pujian tiap kali klien benar

- Tahap terminasi
a) Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
d pelajari
3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b) Tindak lanjut
Mengajurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi
yaitu menghardik,melakukan kegiatan harian, bercakap cakap dan patuh
minum obat
c) Kontrak yang akan datang
1. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi pesepsi untuk mengontrol
halusinasi
2. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi
klien

19
Evaluasi

Formulir evaluasi

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

no Nama klien Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan


benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat
1
2
3
4
5
6
7

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara
minum obat.beri tanda V jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien pada catatan proses keperawatan
tiap klien.contoh : mengikuti sesi 5, TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu
menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh
minum obat (kambuh) anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar

20
D.SESI IV

1. TOPIK
Sesi IV : mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap

2. PENGORGANISASIAN
b. Waktu
Tanggal : 22 September 2017
Hari : Sabtu
Jam : 08.00WIB
Lama tiap langkah kegiatan : 30 sampai 40 menit

c. Tim terapis
Leader : Anak Agung Istri Gita Laksmi
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi

Co.leader : Dinda Niko Pramesti & Solikhah Maasyaroh


Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator : Livia Rizki Amanda


Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

21
Observer : Natasha Dwiyanti Sutono
Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok

1. PELAKSANAAN

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III


b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2 . Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi
1) Menayakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang
telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah}untuk mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

22
3. Tahap Kerja

a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk


mengontrol dan mencegah halusinasi
b. Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajak bercakap-cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul suster
ada suara di telinga saya pengen ngobrol sama suster saja
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat

23
Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap kerja.aspek yang dinilai
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Formulir evaluasi sebagai berikut:


Sesi IV : TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

NO Aspek yang dinilai Nama klien


1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang biasa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,dan
menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi, beri tanda jika klien mampu dan tanda
X jika klien tidsak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi
IV. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien
untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.

24
E. SESI V
1. TOPIK
Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

2. PENGORGANISASIAN

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi 2


b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1) Terapis menyakan keadaan klie saat ini
2) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah di
pelajari
3) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghadrik halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya halisinasi
dengan melakukan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

25
3. Tahap kerja

a. Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari- hari.


Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculnya halusinasi
b. Terapis meminta tiap-tiapklien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari dan tulis di whiteboard
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis menulis formulir yang
sama di whiteboard
d. Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan,
dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir dan
terapis menggunakan whiteboard
e. Tertapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.
f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal
kegiatan dan memperagakanya
2) Tearpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

26
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi 3, kemampuan yang diharapkan
adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulmya haluasinasi.

Formulir evaluasi sebagai berikut.


SESI V TAK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

ASPEK YANG NAMA KLIEN


NO
DINILAI
1 Menyebutkan
kegiatan yang biasa
dilakuakan
2 Mempergakan
kegiatan yang biasa
dilakukan
3 Menyusun jadwal
kegiatan harian
4 Menyebutkan 2 cara
mengontrol halusinasi

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa
dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan
menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi, beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika
klien tidsak mampu.

27
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi III. Klien mampu
memperagakan kegitan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan
kegiatan untuk mencegah halusinasi.

28

Anda mungkin juga menyukai