Anda di halaman 1dari 4

http://euislatifah.blogspot.my/2014/06/pendekatan-tematik-dalam-pembelajaran.

html

Rabu, 18 Juni 2014


PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Pendekatan Tematik
Definisi pendekatan tematik
Pendekatan tematik adalah suatu sistem pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran
yang dikaitkan/berpusat pada satu pokok permasalahan (tema), sehingga terjadi kepaduan antara
yang satu dengan yang lain dan dapat memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi siswa.
Pengalaman yang berarti tersebut ditunjukan dengan mampunya siswa menghubungkan antara
konsep-konsep belajar yang telah dilakukannya dan dapat diwujudkannya/direalisasikan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga siwa tidak hanya menghafal materi pelajaran saja.
Pendekatan tematik menekankan pada pembelajaran yang mengajak siswa untuk
menemukan dan melakukan pengalaman belajaranya sendiri (learning by doing). Pendekatan ini
dimotori oleh Gestalt dan Piaget yang menekankan bawah pembelajran haruslah bermakna dan
sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan anak.

Ciri-ciri pendektan tematik


a. Berpusat pada siswa Siswa dituntun untuk dapat mencari, menemukan, dan melakukan
pengalaman belajarannya sendiri atau pembelajaran berpusat kepada siswa (student oriented), yang
aktif dalam pembelajaran tidak lagi guru, melainkan siswa.
b. Memberikan pengalaman langsung pada anak
Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, melainkan pada siswa, sehingga penyampaian materi
tidak lagi dilakukan dengan metode konvensional (ceramah) lagi, melainkan guru harus kreatif
membuat suatu suasana belajar yang dapat merangksang siswa untuk aktif mencari, menemukan,
dan melakukan sendiri pengalaman belajarnya (learning by doing).
c. Adanya suatu tema/pokok permasalahan
Pembelajaran berpusat pada suatu tema, dan dari tema tersebut dikaitkan beberapa mata pelajaran
yang sesuai dengan tema, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan siswa mampu
menghubungkan konsep-konsep pembelajaran yang telah dipelajarinya. Oleh karena
itu, Pembelajaran dengan pendekatan tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan
mengembangkan tema pembelajran, serta menyorotinya dari barbagai aspek. Demikian halnya
dalam mengembangkan ilustrasi dan contoh-contoh yang menarik dalam pembelajaran. Jika
pendekatan tematik yang dilakukan oleh seorang guru, maka guru harus memiliki pemahaman yang
luas tentang tema yang pilih dalam kaitannya denganberbagai mata pelajaran. Sedangkan
pembelajaran yang dilakukan oleh beberapa orang guru menuntut kekom-pakan dalma membentuk
pemahaman, kompetensi, dan pribadi siswa. Tema yang dipilih hendaknya diangat dari lingkungan
kehidupan siswa, agar pembelajaran menjadi hidup, dan tidak menjemukan.
d. Pembelajaran dikembangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Pembelajaran lebih menekankan pada konsep-konsep yang dibutuhkan siswa dalam kehidupan
sehari-hari dan konsep-konsep tersebut akan ditemukan dan dilakukan sendiri oleh siswa sebagai
pengalaman belajarnya, sehingga akan mudah diingat oleh siswa.

Manfaat Pembelajaran Tematik


a. Dengan menggabungkan berbagai mata pelajaran akan terjadi penghematan karena tumpang
tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan
b. Siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih
berperan sebagai sarana atau alat dari pada tujuan akhir itu sendiri
c. pembelajaran tematik dapat meningkatkan taraf kecakapan berfikir siswa
d. kemungkinan pembelajaran yang terpisah-pisah sedikit sekali terjadi, karena siswa dilengkapi
dengan pengalaman belajar yang lebih tematik
e. pembelajran tematik memberikan penerapan-penerapan dunia nyata sehingga dapat
mempertinggi kesempatan transfer pembelajaran (transfer of learning)
f. Dengan pemanduan pembelajaran antar mata pelajaran diharapkan penguasan matri
pembelajaran akan semakin meningkat
g. pengalaman belajar antar mata pelajaran sangat positif untuk membentuk pendekatan
menyeluruh pembelajaran terhadap ilmu pengetahuan
h. Motivasi belajar dapat ditingkatkan dan diperbaiki
i. Pembelajaran tematik membantu menciptakan struktur kognitif
j. melalui pembelajaran tematik terjadi kerjasama yang lebuh meningakatantara para guru, para
siswa, guru-siswa dan siswa-orang/nara sumber lain;belajar menjadi lebih menyenangkan, belajar
dalam situasi lebih nyata dan dalam konteks yang bermakna.

Kelebihan dan kekurangan pendekatan tematik


Kelebihan pendekatan tematik
a. Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
anak
b. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
c. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih terkesan dan bermakna
d. Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
e. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tangap terhadap gagasan.
f. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam
lingkungan siswa.

Kelemahan pendekatan tematik


a. Dilihat dari aspek guru, pembelajaran dengan pendekatan tematik sangat menuntut kreatifitas
guru dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajran, mengembangkan ilustrasi dan contoh-
contoh yang menarik dalam pembelajaran.Kelemahan pembelajaran tematik
tersebut umumnya terjadi karena guru kurang kreatif, misalnya seorang guru kelas kurang
menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa
sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika
skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian
Kompetensi tidak akan bermakna bagi siswa.
b. Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran tematik termasuk memiliki peluang untuk
mengembangkan kreatifitas akademik yang menuntut kemampuan belajar siswa yang relative baik
baik dalam aspek intelegensi maupun kreatifitasnya. Hal tersebut karena model pembelajaran
tematik menekankan pada pengembangan kemampuan analitik(memjiwai), kemampuan
asosiatif(menghubung-hubungkan) dan kamampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan
menggali). Bila kondisi diatas tidak dimiliki siswa, maka maka pelaksanaan model tersebut sulit
diterapkan
c. Dilihat dari aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan
bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan berguna seperti yang dapat menunjang dan
memperkaya serta mempermudah pengembangan wawasan dan pengetahuan yang
diperlukan.misalnya perpustakaan, bila hal ini tidak dipenuhi maka akan sulit menerapkan model
pembelajaran tersebut.

5. Contoh pendekatan tematik


Contoh pembelajaran dengan pendekatan tematik di kelas 1 SD
Tema pembelajaran : kegiatanku
Implementasi dalam pembelajaran :
a. Guru meminta satu orang siswa untuk memimpin doa untuk memulai belajar (materi agama
dan PKn tentang kebiasaan yang baik)
b. Guru menanyakan kabar kepada siswa, seperti:
Siapa yang mau cerita tentang kabarnya hari ini?
c. Guru menanyakan kegiatan siswa di pagi hari (masuk ke materi):
a) Guru menunjukan gambar nasi goring. anak-anak, ini gambar apa? (nasi goring) Siapa yang
tadi pagi sarapan, trus tadi pagi sarapannya pakai apa?
b) Menghubungkannya dengan IPA. ada yang tau kenapa kita harus sarapan? (anak-anak akan
mengacungkan tangannya dan guru dapat menunjuk siswa yang mengacungkan tangannya)
c) iya benar, dengan sarapan kita dapat menjalankan aktifitas kita. Memangnya di dalam sarapa
kita ada kandungan apa sih? (anak-anak akan mengacungkan tangannya dan guru dapat menunjuk
siswa yang mengacungkan tangannya)
d) iya betul. Kandungan gizi yang ada di sarapan kita dapat menjadi energi untuk kita
beraktifiatas. Nah, sekarang, ayo dibuka buku halaman 14. Kalau 14, itu angkanya 1 dan 4 atau 4 dan
1? (materi matematika)
e) nah, sekarang coba tuliskan aktifitas yang kalian lakukan mulai dari bangun pagi hingga pulang
sekolah dan nanti kita tampilkan di depan ya? (materi bahasa Indonesia, tentang menulis dan
berbicara)
f) Setelah pembelajaran selesai, guru juga harus meminta siswa untuk berdoa setalah belajar
g) Kemudian, guru melakukan penilaian dengan rubik penilaian harian mengenai kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan hari ini

6. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan tematik


a. Tahap persiapan
1) Guru harus memahami kompetensi yang akan dicapai dan mempunyari rancangan
pembelajarannya
2) Memilih tema sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
3) Mempersiapkan bahan/materi pelajaran dan media pembelajaran
4) Memilih metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang memancing
siswa untuk aktif
b. Tahap pelaksanaan
1) Kegiatan pembukaan: bertujuan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang tema yang
akan dibahas
2) Kegiatan inti: difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk mengembangkan
kemampuan siswa sesuai dengan tema yang akan dibahas
3) Penutup: dilakukan dengan mengungkap hasil pembelajaran, yaitu dengan cara menanyakan
kembali materi yang sudah disampaikan dalam kegiatan inti. Pada tahap penutup guru juga harus
pintar-pintar menyimpulkan hasil pembelajaran dengan mengedepankan pesan-pesan moral yang
terdapat pada setiap materi pembelajaran.
c. Tahap Penilaian (Evaluasi)
Penilaian (evaluasi) pembelajaran tematik dilakukan pada dua hal, yaitu:
1) Penilaian terhadap proses kegiatan
2) Penilaian hasil kegiatan. Dengan dilakukan penilaian, guru diharapakan dapat:
a) Mengetahui pencapaian indikator yang telah ditetapkan
b) Memperoleh umpan balik, sehingga dapat mengetahui hambatan yang terjadi dalam
pembelajaran maupun efektifitas pembelajaran
c) Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap peserta didik
d) Menjadikan acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut (remedial, pengayaan, dan
pemantapan).
7. Implikasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
a. Bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman
belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya
agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
b. Bagi siswa
1) Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan
untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
2) Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya
melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah
c. Terhadap sarana prasarana, sumber belajar dan media pembelajaran.
1) Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun
kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik
dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana
belajar.
2) Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain
secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang
tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (byutilization).
3) Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi
untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.

4) Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar menggunakan buku ajar yang sudah ada
saat ini demikian pula cara guru membelajarkannya. Namun masih dimungkinkan pula untuk
menggunakan buku suplemen sebagai bahan pengembangan.
d. Terhadap Pengelolaan kelas
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar
menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
1) Tata ruang disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
2) Susunan bangku siswa mudah diubah sesuai dengan keperluan pembelajaran yang sedang
berlangsung
3) Siswa belajar tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat juga di tikar/karpet
4) Kegiatan bervariasi dapat dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas
5) Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya siswa dan dimanfaatkan sebagai
sumber belajar
6) Alat, sarana dan sumber belajar dikelola untuk memudahkan siswa menggunakan dan
menyimpannya kembali.
e. Terhadap pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu
disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan,
bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap. Metode yang dipilih adalah metode yang
mampu menstimulasi terjadinya proses mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta/ mengkreasi melalui pendekatan saintifik.

Anda mungkin juga menyukai