Anda di halaman 1dari 10

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Situasi

Kekurangan iodium disorder adalah salah satu dari empat masalah gizi buruk di
Indonesia. Survei awal di Sekolah Dasar di Jawa Timur mengungkapkan
prevalensi gondok yang tinggi, angka gondok total (TGR) sebesar 22,9%. Studi
baru-baru ini di Kota Surabaya, memiliki berat 16,93% dari kekurangan iodium-
desa, lebih tinggi dari nilai normative (kurang dari 5%) karena Surabaya
dianggap sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, gangguan kekurangan
iodium telah dianggap sebagai masalah besar. Di Kota Surabaya sudah
dilaksanakan Program Penanggulangan GAKI sejak mulai Program
Pembangunan Jangka Panjang I sampai Program Pembangunan Jangka Panjang II
dan sampai sekarang. Tetapi pada survei gondok yang dilaksanakan tahun

2002, ternyata prevalensi GAKI masih cukup tinggi yaitu mencapai 16,93%.
3.2 Identifikasi dan penetapan Prioritas Masalah
Beberapa indetifikasi masalah yang didapatkan dari Jurnal yang
mengakibatkan angka kejadian GAKY meningkat di Surabaya.
A. Identifikasi Masalah
1. Hasil survei gondok pada anak sekolah di Kota Surabaya yang
dilaksanakan mulai tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 semakin
menunjukkan peningkatan prevalensi Total Goiter Rate (TGR) sampai
16,65%.
2. Berasal dari 8 kelurahan dari 5 kecamatan di Kota Surabaya, dengan rata-
rata TGR sebesar 10,37% (jumlah anak yang diperiksa 3803 anak).
3. Program GAKY yang sedang dilaksanakan masih kurang baik sebanyak
(57,14%), sedangkan pengetahuan tentang prevalensi GAKY di
wilayahnya masih kurang (64,27%).
4. Perencanaan Program GAKY sebagian besar 5 Puskesmas (71,42%)
tidak mempunyai rencana kerja tahunan Program GAKY antara lain
dalam penyediaan data khusus sasaran distribusi kapsul iodium, sasaran
palpasi gondok anak sekolah, jadwal penyuluhan dan peta endemis gondok
(28,66%), penyediaan data prevalensi GAKY (42,68%), rencana kerja
tahunan (57,12%) dan microplanning (42,68%) serta hanya 1 Puskesmas
(14,52%) cukup dan ada 1 Puskesmas (14,52%) baik perencanaan
programnya.
5. Pengetahuan anak sekolah dengan gondok derajat 1 tentang garam
beriodium juga kurang (24,0%) dibandingkan dengan pengetahuan anak
sekolah non gondok (44,5%).
6. Pendidikan orang tua (ibu) dari anak sekolah dengan gondok derajat 1
berpendidikan SD dan tidak tamat SD/MI (36,0%).
7. Pengetahuan orang tua tentang GAKY yang diperoleh dari petugas
kesehatan kurang (45,5%).
8. Sebanyak (39,0%) ibu dari anak dengan gondok derajat 1a dan1b tidak
mengetahui akibat kekurangan iodium pada kecerdasan anak, dan orang
tua (ibu) dari anak dengan gondok derajat 1a dan 1b sebagian besar
(48,5%) tidak mengetahui perlakuan terhadap garam/ makanan yang dapat
mengurangi kadar iodium.

B. Prioritas Masalah
Dari indentifikasi masalah di atas kami memilih permasalahan yang
menyebabkan permasalahan GAKY di Surabaya meningkat, maka ditentukanlah
pioritas masalah yang akan kami intervensi untuk di jadikan tahapan perencanan.

1. Perencanaan Program GAKY sebagian besar 5 Puskesmas (71,42%)


tidak mempunyai rencana kerja tahunan Program GAKY antara lain
dalam penyediaan data khusus sasaran distribusi kapsul iodium, sasaran
palpasi gondok anak sekolah, jadwal penyuluhan dan peta endemis gondok
(28,66%), penyediaan data prevalensi GAKY (42,68%), rencana kerja
tahunan (57,12%) dan microplanning (42,68%) serta hanya 1 Puskesmas
(14,52%) cukup dan ada 1 Puskesmas (14,52%) baik perencanaan
programnya.
2. Sebanyak (39,0%) ibu dari anak dengan gondok derajat 1a dan1b tidak
mengetahui akibat kekurangan iodium pada kecerdasan anak, dan orang
tua (ibu) dari anak dengan gondok derajat 1a dan 1b sebagian besar
(48,5%) tidak mengetahui perlakuan terhadap garam/ makanan yang dapat
mengurangi kadar iodium.

3.3 Perumusan tujuan dan target pencapaian

Masalah Tujuan Umum Tujuan Khusus


1. Perencanaan - Untuk - Mengetahui data
Program GAKY mengetahui yang mengalami
sebagian besar 5 distribusi angka GAKY di wilayah
Puskesmas tidak kejadian kerja puskesmas.
mempunyai GAKY. - Mengetahui rumusan
rencana kerja dan pemecahan
tahunan Program masalah.
GAKY. - Pembentukan
pogram terkait
pemecahan masalah
GAKY.
- Untuk menganalisis
faktor provider
(pelaksana gizi,
bidan/palpator,
paramedis) yang
meliputi
pendidikan,pengetah
uan, keterampilan,
motivasi, pelatihan,
imbalan, biaya, dan
kepala Puskesmas
atau dokter
Puskesmas sebagai
perencana,
pelaksana, penilai,
Pengawas dan
Pengendalian
Program GAKY
2. Ibu dari anak - Untuk - Untuk mengkontrol
dengan gondok meningkatkan tubuh kembang anak
derajat 1a dan1b pengetahuan agar terhindar dari
tidak mengetahui Ibu terhadap masalah GAKY.
akibat pentingnya - Agar para ibu
kekurangan penggunaan mengetahui takaran
iodium pada garam penggunaan garam
kecerdasan anak, beryodium. yang sesuai dengan
dan orang tua standar penggunaan.
(ibu) dari anak
dengan gondok
derajat 1a dan 1b
sebagian besar
tidak mengetahui
perlakuan
terhadap garam/
makanan yang
dapat mengurangi
kadar iodium.
3.4 Kajian Terhadap Hambatan Perlaksanaan
Beberapa hambatan yang di temukan dalam Jurnal yang menyebabkan
terhambatnya Program Penanggulangan GAKY di Surabaya sehingga
menyebabkan tingginya angka GAKY di Surabaya.

Masalah Sebab Sebab Sebab Tersier


Utama Sekunder
1. Perencanaan Man Kinerja - Kurangnya
Program Petugas Nakes keterampilan
GAKY Nakes
sebagian besar - Kerja sama
5 Puskesmas antar anggota
tidak kesehatan
mempunyai kurang baik.
rencana kerja - Tidak adanya
tahunan motivasi dan
Program dorongan dari
GAKY. para Nakes.
Money Anggaran - Kurangnya
Program dana dari
pemerintah
sekitar
- Petugas
kesehatan
tidak
menerima
imbalan.
Methode Kegiatan - Banyaknya
pelatihan petugas yang
membutuhkan
pelatihan
palpasi
gondok anak
sekolah.
- Tidak ada
kegiatan
pemberdayaan
karyawan
yang meliputi
pendelegasian
weweang
Program
Penanggulang
an GAKY.
Market Lintas sektor - Kegiatan mini
lokarkarya
dengan lintas
sector tidak
terlaksana
2. Tingkat Man Perilaku - Para ibu tidak
pengetahuan masyarakat mengetahui
para Ibu yang bagaimana
kurang cara
mengenai penggunaan
akibat dari garam
kekurangan beryodium.
garam serta - Kurangnya
takaran Sosialisasi
penggunaan Nakes kepada
garam yang para ibu dan
baik. anak Sekolah.

3.5 Penyusunan Rencana Kegiatan Operasional


1. Perencanaan Program GAKY sebagian besar 5 Puskesmas tidak
mempunyai rencana kerja tahunan Program GAKY.

A. Perencanaan Program GAKY di sebagian besar 5 Puskesmas


a. Mengapa kegiatan penting (why)
Untuk meningkatkan pelayanan Program GAKY yang dampaknya
dapat menurunkan prevalensi GAKY di wilayah kerja Puskesmas
sehingga meningkatkan keberhasilan ( efektifitas) program
Puskesmas.
b. Apa yang akan dicapai (what)
Puskesmas yang dapat memberikan pelayanan Kesehatan secara
keseluruhan dalam menangani masalah kekurangan iodium,
perawatan medis, perencanan pengelolaan terpadu, pengorganisasian
dan aktualisasi.
c. Bagaimana cara mengerjakannya (how)
Melakukan kegiatan pemberdayaan dan Advokasi kepada para
karyawan Puskesmas
d. Siapa yang mengerjakan dan siapa sasarannya (who)
Tenaga : 2 Petugas dari Dinas Kesehatan
Sasaran : Seluruh Petugas Kesehatan Puskesmas 1-5
e. Sumber daya pendukung (what support)
Kas Puskesmas dan Proposal bantuan dana
f. Dimana akan dilaksanakan (where)
Aula Kantor Lurah.
g. Kapan akan dilakukan (when)
Bulan Oktober Minggu ke 2

Latar Maksud Sasaran Luar Manfaat Dampak Anggara


belakang dan an n
tujuan
Dari hasil Memaksi Departem Meningk Prevalen Kas
penelitian malkan en lintas atkan si angka Puskesm
, sarana pelayanan sektoral kualitas kejaian as an
prasarana pojok gizi terkait, dan GAKY Proposal
yang ada di serta staf profesion menurun Bantuan
di Puskesma kesehatan alisme Dana.
Puskesma s, , staf dalam
s, ada 2 meningka Pusat mengelol
Puskesma tkan Kesehata a
s yang sarana n Primer, kekurang
baik, 3 prasarana an
Puskesma (food iodium-
s cukup, model masalah
dan 2 dan gangguan
Puskesma iodine terutama
s kurang test), di Pusat
baik, melengka Kesehata
pi n Primer
prosedur di Kota
tetap Surabaya.
(protap)
diet yang
lengkap,
leaflet
dan
konseling
garam
beriodium
.
2. Masalah Tingkat pengetahuan para Ibu yang kurang mengenai akibat dari
kekurangan garam serta takaran penggunaan garam yang baik.

A. Memberikan Pengetahuan kepada para Ibu.


a. Mengapa kegiatan penting (why)
Untuk meningkatkan konsumsi dan perlakuan yang benar terhadap
gara beryodium untuk para anak-anak dan menghindari bahan
goitrogenik, dengan jalan memberikan lebih banyak pengetahuan yang
lebih intensif dan terarah kepada sasaran.
b. Apa yang akan dicapai (what)
Untuk meningkatkan status gizi individu, keluarga, dan masyarakat
sehingga menurunkan prevalensi GAKY di Surabaya.
c. Bagaimana cara mengerjakannya (how)
Melakukan sosialisasi dan advokasi (penyuluhan) tentang Gerakan
Sadar Pangan dan Gizi.
d. Siapa yang mengerjakan dan siapa sasarannya (who)
Tenaga : 2 Petugas dari Dinas Kesehatan
Sasaran : Para ibu-ibu
e. Sumber daya pendukung (what support)
Kas Puskesmas dan Proposal bantuan dana
f. Dimana akan dilaksanakan (where)
Posyandu Setempat
g. Kapan akan dilakukan (when)
Program ini akan dimulai pada Bulan Desember yang dilaksanakan
setiap kegiatan Posyandu..

Latar Maksud Sasaran Luaran Manfaat Dampak Anggaran


belakang dan
tujuan

Anda mungkin juga menyukai