Anda di halaman 1dari 14

1.

2 TEORI KEPRIBADIAN MENURUT PARA AHLI

Teori (Perkembangan) Kepribadian berdasarkan pendapat para ahli, yaitu sebagai berikut:

1. Sigmund Freud (Psikoanalisis Klasik) (1856 1939)


Struktur Kepribadian, Kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (Conscious), Pra
sadar (Preconscious), dan tidak sadar /bawah sadar (Unconscious mind).
Id, ego, superego. Id adalah berkaitan dengan prinsip kesenangan, ego berkaitan dengan prinsip
kenyataan, sedangkan superego merupakan penjaga moral atau kata hati.
Tahap perkembangan psikoseksual, yaitu oral, anal, phalik, laten, genital.

2. Alfred Adler (Psikologi Individual) (1870 1937)


truktur Kepribadian, Manusia adalah mahluk social dan makhluk individual.
Pokok-Pokok Teori Adler, Individualitas sebagai pokok persoalan, Pandangan Teleologis: Finalisme
Semu, Dua Dorongan Pokok, yaitu dorongan kemasyarakatan, dorongan keakuan, Rasa Rendah Diri
dan Kompensasi pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia, Gaya Hidup adalah
prinsip yang dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang, Diri yang Kreatif adalah
penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua tingkah laku.

3. Karen Horney (1885-1952)


Teori Kepribadian, Dasar kepribadian terbentuk pada tahun-tahun pertama kehidupan anak. Faktor
sosial (hubungan antara orang tua dan anak) sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian
(bukan dorongan biologis). Horney menekankan faktor budaya dibanding faktor biologis dalam
perkembangan manusia, terutama yang terkait dengan perbedaan gender.Anak-anak memulai
hidupnya dengan basic anxiety, tapi hal itu dapat diatasi dengan pengasuhan yang memadai dari
orang tua maupun orang lain.

4. Harry Stack Sulivan


Faktor sosial (Proses akulturasi) menentukan perkembangan psikologis. Juga faktor-faktor fisiologis.
Pengalaman-pengalaman terdiri dari :
1. Pengalaman prototasik,
2. Pengalaman parataksik,
3. Pengalaman sintaksik.

Ada tujuh tahapan perkembangan yaitu :


1. Infancy (masa kelahiran sampai mampu berbicara),
2. Childhood (masa kanak-kanak),
3. Juvenile (usia 5-11 tahun),
4. Preadolescence (masa pradewasa),
5. Early adolescence (masa dewasa awal),
6. Late adolescence (masa dewasa akhir),
7. Adulthood (masa dewasa / sebagai orang tua).

5. Erich Fromm (1900-1980)


Manusia melarikan diri dari kebebasan, karena Manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dan orang
lain, Semakin bebas manusia semakin ia merasa kesepian, tidak berarti dan terasing, Manusia
menemukan rasa aman jika bersatu & bekerjasama dengan orang lain.
Ada dua cara untuk memperoleh makna dari kebersamaan dalam kehidupan, yaitu: Mencapai
kebebasan positif tanpa mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi dan Memperoleh rasa aman
dengan meninggalkan kebebasan. Tiga mekanisme pelarian yang terpenting yaitu : Authoritarianism
terdiri dari masochistic dan sadistic, Destructiveness, dan Automation conformity. Kebutuhan
Manusia, yaitu: Relatedness (berelasi/berhubungan), Rootedness (berikatan), Unity (bersatu), Identity
(indetitas). Ada 4 kebutuhan lain yang berhubungan dengan pemahaman dan aktivitas, yaitu:
1. Need for a frame of orientation,
2. Need for a frame of devotion ,
3. Need for excitationstimulation ,
. 4. Need for effectiveness.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia membentuk 2 tipe karakter yaitu:
1. Nonproduktif dan
2. Produktif.

6. Adolf Meyer
Teori psychobiology (atau alternatifnya, ergasiology, istilah yang diciptakan dari kata Yunani untuk
bekerja dan melakukan), dimana Meyer melakukan pendekatan untuk pasien penyakit jiwa yang
mencakup, meneliti dan mencatat semuanya,baik psikologis biologis, dan sosial yang relevan dengan
faktor kasus sehingga penekanannya pada pengumpulan sejarah kasus rinci untuk pasien,
memberikan perhatian khusus terhadap latar belakang sosial dan lingkungan yang membesarkan
pasien. Meyer percaya bahwa penyakit mental hasil dari disfungsi kepribadian, bukan patologi otak.

7. Carl Gustav Jung (1875-1961)


Konsep-konsep Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu Personality Function,
Psyche adalah merupakan gabungan atau jumlah dari keseluruhan isi mental, emosional dan spiritual
seseorang, dan Self adalah Kepribadian Total (total personality) baik Kesadaran maupun Bawah
Sadar. Ia memandang manusia sangatlah unik karena mempunyai begitu banyak Kepribadian yang
beragam antara individu satu dengan individu lainnya. Jung membedakan istilah antara Ambang
Sadar (Subconscious) dan Bawah Sadar (Unconscious).

8. Gordon W Allport (1897-1967)


Kepribadian adalah:sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik individu yang
menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.
Teori trait oleh Gordon W. Allport. Central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan
oleh orang untuk mendeskripsikan individu. Unit dasar dari kepribadian adalah trait yang
keberadaannya bersumber pada sistem saraf. Allport percaya bahwa trait menyatukan dan
mengintegrasikan perilaku seseorang dengan mengakibatkan seseorang melakukan pendekatan
yang serupa (baik tujuan ataupun rencananya) terhadap situasi-situasi yang berbeda. Walaupun
demikian, dua orang yang memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang sama.
Faktor genetik dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia.

9. Kurt Lewin (1890- 1947)


Teori medan (life space) merupakan sekumpulan konsep dimana seseorang dapat menggambarkan
kenyataan psikologis yang dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga
cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret.
Struktur Kepribadian terdiri atas:
a. Ruang Hidup,
b.Lingkungan Psikologis,
c. Pribadi,
d. Lingkungan Non-Psikologis
Dinamika Kepribadian terdiri atas : energi psikis (psychic energy), tegangan , kebutuhan (need),
tindakan (action) meliputi vector (kekuatan yang mendorong terjadinya tingkah laku) dan valensi (nilai
region dari lingkungan psikologis bagi pribadi) serta lokomosi ( perpindahan lingkaran pribadi).
Perkembangan Kepribadian , terdiri dari:
a) Diferensiasi,
b) Perubahan dalam variasi tingkah lakunya,
c) Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks,
d) Bertambah luasnya arena aktivitas individu.

10. Abraham H. Maslow (1908-1970)


Teori Kebutuhan Maslow:
1. Kebutuhan Fisiologis/Biologis,
2. Kebutuhan Keamanan,
3. Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan,
4. Kebutuhan Esteem,
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Hirarki kebutuhan manusia, harus dipenuhi untuk mengembangkan
potensi dalam diri manusia.

11. Ivan Pavlov (1849-1936)


Teori pelaziman klasik adalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan
stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini
terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan. Dari contoh tersebut
diterapkan strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami
dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara
individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar.
Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat
yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan
pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan
penentuan pribadi dihiraukan.
12. John B Watson (1878-1958)
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan
berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku.
Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran.

13. Burrhus Frederick Skinner (Psikologi Behaviorisme ) (1904-1990)


Struktur kepribadian, Tehnik mengontrol perilaku adalah sebagai berikut:
1. Pengekangan Fisik ( physical restraints )
2. Bantuan Fisik (physical aids)
3. Mengubah Kondisi Stimulus (changing the stimulus conditions)
4. Manipulasi Kondisi Emosional (manipulating emotional conditions)
5. Melakukan Respons-respons Lain (performing alternative responses)
6. Menguatkan Diri Secara Positif (positive self-reinforcement).
7. Menghukum Diri Sendiri (self punishment).
Selanjutnya Skinner membedakan perilaku atas:
.1. Perilaku yang alami (innate behavior), .
2.Perilaku Operan (operant behavior),.
Dinamika Kepribadian, terdiri dari Kepribadian dan Belajar, Tingkah laku Kontrol Diri, Stimulan
Aversif. Dua jenis pengkondisian, yaitu: Kondisioning Klasik (Classical Conditioning) dan
Kondisioning Operan (Operant Conditioning)

14. Erik Erikson (1902-1994)


Teori Erik Erikson (Tahapan Pembangunan Psikososial) tentang delapan tahap perkembangan
manusia adalah salah satu teori terbaik yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori didasarkan
pada tahapan Freud tentang perkembangan psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada
pentingnya hubungan sosial pada pengembangan kepribadian.
Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat perkembangan di seluruh umur.
Perkembangan kepribadian dalam teori psikoanalisis Erickson
1. Trust VS Mistrust (0-1/1,5 tahun).
2. Otonomi VS Rasa Malu dan Ragu ( early chilhood : 1/1,5-3 tahun).
3. Inisiatif VS Rasa Bersalah (late chilhood:3-6th).
4. Industri VS Inferiority ( usia sekolah:6-12 tahun).
5. Identitas dan Penolakan VS difusi Identitas ( masa remaja: 12-20 tahun).
6. Intimasi dan Solidaritas VS Isolasi (Early adulthood : 20-35 th). Perkembangan
7. Generativitas VS Stagnasi/ mandeg ( middle adulthood : 35-65 th ).
8. Integritas VS Keputusasaan (later years: diatas 65 th).

15. Jean Piaget (1896 1980)


Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering dikutip dalam
psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara banyak aspek teori tidak teruji oleh
waktu, namun ide intinya tetap penting hari ini: anak-anak berpikir berbeda daripada orang dewasa.

16. Lawrence Kohlberg


Lawrence Kohlberg mengembangkan teori pengembangan kepribadian yang berfokus pada
pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan oleh Piaget,
Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang berbeda. Sementara teori tersebut
telah dikritik karena beberapa alasan yang berbeda, termasuk kemungkinan bahwa ia tidak
mengakomodasi jenis kelamin yang berbeda dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting
dalam pemahaman kita tentang pengembangan kepribadian.

17. James W. Fowler (1940-sekarang)


James Fowler perkembangan konsep kepribadian religious/kepercayaan. Indiduating-reflexive faith
adalah tahap yang dikemukakan Fawler, muncul pada masa remaja akhir yang merupakan masa
yang penting dalam perkembangan identitas keagamaan. Untuk pertama kalinya dalam hidup
mereka, individu memiliki tanggung jawab penuh atas keyakinan religius mereka. Sebelumnya
mereka mengandalkan semuanya pada keyakinan orang tuanya. Adapun tingkat perkembangan iman
atau rohani yakni iman intuitif-projektif; iman mitis-literal; iman sintetik-konvensional; iman individuatif-
reflektif; iman konjuktif; dan iman universal.Tahap-tahap iman tersebut menurut Fowler dipengaruhi
oleh aspek kepercayaan. Di mana kepercayaan memiliki sifat ilmiah yang mengandung unsur empiris
dalam diri manusia.
1.3 PSIKOLOGI KEPRIBADIAN SEBAGAI BIDANG STUDI
Pada tahun 1879, psikologi merupakan satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, dan salah satu bidang
penting yang terdapat didalamnya adalah bidang yang mempelajari manusia yang dikenal sebagai
psikologi kepribadian. Sama halnya dengan bidang psikologi yang lain, psikologi kepribadian
memberikan sumbangan yang berharga bagi pemahaman kita tentang manusia melalui kerangka
kerja yang ilmiah, yakni dengan menggunakan konsep-konsep yang mengarah langsung dan terbuka
bagi pengujian empiris serta menggunakan metode yang valid dan memiliki ketepatan.
Yang membedakan psikologi kepribadian dengan bidang-bidang psikologi lainnya adalah usahanya
untuk mensitesiskan dan mengintegrasikan prinsip-prinsip yang terdapat pada bidang-bidang
psikologi lain tersebut.
Peneliti kepribadian berusaha memformulasi konsep-konsep atau rumusan-rumusan teoretis yang
bisa menguraikan dan menerangkan relasi dari prinsip-prinsip yang diambil dan disatukannya.
Dengan kata lain, semua faktor yang menentukan atau mempengaruhi tingkah laku manusia
merupakan objek penelitian dan pemahaman para ahli psikologi kepribadian.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi kepribadian adalah bidang yang memiliki
daerah minat yang demikian luas di banding dengan bidang-bidang psikologi yang lainnya. Sehingga
psikologi kepribadian adalah studi yang mencakup sebagian besar bidang psikologi. Hal ini terjadi
karena tujuan utama dari studi psikologi kepribadian adalah memahami manusia secara total ataupun
menyeluruh.

1.4 SASARAN-SASARAN PSIKOLOGI KEPRIBADIAN


Salah satu ciri yang utama dari psikologi kepribadian adalah penggunaan konsep-konsep dan
metode-metode yang ilmiah dalam upaya memahami manusia. Yang mana dengan penggunaan
konsep-konsep dan metode-metode ilmiah tersebut psikologi kepribadian bisa mencapai sasaran-
sasarannya. Sasaran-sasaran dari psikologi kepribadian adalah :
1. Memperoleh informasi mengenai tingkah laku manusia.
2. Mendorong individu individu agar bisa hidup secara penuh dan memuaskan.

1.5 TEORI KEPRIBADIAN DAN FUNGSINYA


Teori kepribadian adalah sekumpulan anggapan atau konsep-konsep yang satu sama lain berkaitan
mengenai tingkah laku manusia (Hall Lindzey, 1970).
Adapun fungsi-fungsi yang harus dimiliki oleh setiap teori kepribadian adalah :
1. Fungsi Deskriptif (menguraikan atau menerangkan)
Fungsi deskriptif ini menjadikan suatu teori kepribadian bisa mengorganisasi dan menerangkan
tingkah laku atau kejadian-kejadian yang dialami individu secara sistematis.

2. Fungsi Prediktif (meramalkan)


Fungsi prediktif ini menjadikan suatu teori kepribadian bisa meramalkan tingkah laku, kejadian, atau
akibat-akibat yang belum muncul pada diri individu.

1.6 EVALUASI TEORI KEPRIBADIAN


Disamping fungsi deskriptif dan fungsi prediktif, teori kepribadian bisa dievaluasi berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu, yaitu :
1. Verifiabilitas
Kriteria verifiabilitas menekankan bahwa teori kepribadian haruslah bertumpu pada konsep-konsep
yang jelas, didefenisikan secara eksplisit dan memiliki kaitan yang logis satu sama lain, yang
memungkinkan teori kepribadian ini bisa diverifikasi (diperiksa) oleh para peneliti lain.
2. Nilai Heuristik
Kriteria ini mengevaluasi sampai sejauh mana suatu teori kepribadian dapat secara langsung
mengundang penelitian.
3. Konsistensi Internal
Kriteria ini menekankan bahwa suatu teori kepribadian janganlah mengandung pertentangan
didalamnya, serta teori kepribadian tersebut bisa menerangkan tingkah laku secara konsisten.
4. Kehematan
Kriteria kehematan menekankan bahwa teori kepribadian harus disusun berdasarkan konsep yang
sesedikit mungkin, jadi, teori kepribadian dianggap lemah apabila menggunakan konsep yang terlalun
banyak.
5. Keluasan
Kriteria keluasan (comprehensiveness) ini menunjuk kepada bentangan dan keanekaragaman
fenomena yang bisa diliput oleh suatu teori kepribadian. Semakin luas suatu teori kepribadian, maka
akan semakin banyak pula fenomena atau dasar-dasar tingkah laku yang diungkapkannya.
6. Signifikansi Fungsi
Kriteria yang terakhir ini menekankan bahwa teori kepribadian itu bisa dievaluasi dalam rangka
kegunaannya membantu oranng-orang dalam memahami tingkah laku manusia sehari-hari.
1.7 ARTI DAN DEFINISI KEPRIBADIAN
1. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Kata personalit dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin persona. Pada mulanya kata persona
ini menunjuk pada topeng yang biasa digunakan oleh para pemain sandiwara di Zaman Romawi
dalam memainkan peran-perannya. Selanjutnya, kata persona ini berubah menjadi satu istilah yang
mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau
masyarakatnya, yang mana individu tersebut diharapkan bisa bertingkah laku berdasarkan gambaran
sosial yang diterimanya.
Kepribadian juga sering diartikan dengan ciri-ciri tertentu yang menonjol pada diri individu, yang
menunjuk kepada bagaimana individu tampil dan dan menimbulkan kesan bagi individu-individu
lainnya.
2. Kepribadian menurut psikologi
Terdapat beberapa defenisi kepribadian dari beberapa ahli psikologi, diantaranya adalah :
a. George Kelly
George Kelly memandang Kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan
pengalaman-pengalaman hidupnya.
b. Gordon Allport
Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang
membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.
c. Sigmund Freud
Sigmund Freud mamandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni id,
ego dan super ego. dan tingkah laku menurut Freud merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi
ketiga sistem kepribadian tersebut.
1.8 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEORI KEPRIBADIAN
1. Faktor-faktor historis masa lampau
Teori kepribadian telah dikenai pengaruh oleh semua faktor yang mempengaruhi psikologi. Dari
sekian banyak faktor historis yang berkaitan dan menghasilkan psikologi, diantaranya terdapat empat
faktor utama yang berpengaruh langsung atas pembentukan teori kepribadian. Empat faktor tersebut
adalah :
a. Pengobatan Klinis Eropa
Pengobatan klinis Eropa dapat dikatakan memiliki arti penting bagi teori kepribadian karena
peranannya dalam menciptakan iklim intelektual yang memungkinkan Freud mengembangkan
psikoanalisanya yang unik, yang mana teori psikoanalisa tersebut merupakan salah satu aliran yang
utama dan besar pengaruhnya dalam psikologi modern.

b. Psikometrik
Psikometrik (pengukuran psikologi) digunakan untuk mengukur fungsi-fungsi psikologis manusia
seperti kecerdasan, bakat, minat, motif-motif dan trait-trait kepribadian.
c. Behaviorisme
Behaviorisme adalah salah satu aliran dalam psikologi, didirikan pada tahun 1913 oleh John B.
Watson (1878-1958).
Pengaruh atau peranan behaviorisme dalam pembentukan teori kepribadian terletak pada upaya dan
anjuran-anjurannya untuk memandang dan meneliti tingkah laku secara objektif. Penelitian-penelitian
yang digunakan oleh para behavioris melalui penggunaan eksperimen sebagai metodenya dan
menggunakan hewan sebagai objek percobaannya. Hal tersebut menjadikan behaviorisme tampil
sebagai penyumbang yang besar bagi terciptanya konsep-konsep tentang teori kepribadian yang bisa
di uji ketepatannya secara empiris, juga menciptakan teknik terapi baru yang dikenal dengan istilah
behavior therapy.
d. Psikologi Gestalt
Psikologi gestalt adalah salah satu aliran psikologi yang didirikan pada tahun 1912 oleh Max
Wertheimer (1880-1943) bersama-sama dengan Wolfgang Kohler (1887-1967) dan Kurt Koffka
(1886-1941). Yang mana ketiga tokoh tersebut berasal dari Jerman.
Prinsip utama dari psikologi gestalt adalah prinsip bahwa suatu gejala atau fenomena harus dan
hanya bisa dimengerti sebagai suatu totalitas (keseluruhan). Prinsip ini menentang elementalisme,
yaitu paham yang mempelajari kesadaran dan tingkah laku manusia dengan cara memecah-
mecahnya ke dalam elemen-elemen atau bagian-bagian. Prinsip gestalt ini dikenal dengan sebutan
prinsip holistik dengan para tokohnya yaitu Alfred Adler, Kurt Goldstein, Gordon Allport, Abraham
Maslow dan Carl Rogers.
Prinsip kedua dari psikologi gestalt adalah prinsip bahwa fenomena adalah data yang mendasar bagi
psikologi. Prinsip ini sejalan dengan prinsip filsafat dan psikologi fenomenologi yang mengatakan
bahwa fenomena harus dilihat apa adanya, tanpa ada pengaruh atau campur tangan apapun dari
pengamat. Implikasi dari prinsip ini bisa ditemukan pada teori kepribadian dan teknik terapi Rogers.
Selain dua prinsip tersebut, masih banyak tema penting yang terdapat pada psikologi gestalt yang
menjadikan psikologi gestalt sebagai suatu aliran yang unik dan berpengaruh. Tetapi dalam bab ini
hanya dua prinsip yang dapat dan perlu diungkapkan.

2. Faktor-faktor Kontemporer
Faktor-faktor kontemporer yang mempengaruhi teori kepribadian itu berasal dari dalam maupun luar
psikologi. Dari dalam psikologi faktor-faktor itu muncul berupa perluasan dalam area atau bidang
studi. Contohnya seperti psikologi lintas budaya, studi tentang proses-proses kognitif, motivasi, dll.
Dari luar psikologi, faktor kontemporer yang berpengaruh tehadap teori kepribadian sangatllah
banyak. Sebagai contoh ialah pengaruh filsafat eksistensialisme. Yaitu aliran filsafat yang
menekankan kebebasan, penentuan diri dan keberubahan manusia ini meninggalkan jejaknya yang
nyata pada pemikiran para teoris kepribadian yang berada dibawah payung eksistensial.
3. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian
a. Faktor keturunan
Faktor keturunan (biologis) berpengaruh langsung dalam pembentukan kepribadian seseorang.
Beberapa factor biologis yang penting seperti system syaraf, watak, seksual dan kelainan biologis,
seperti penyakit-penyakit tertentu.

b. Faktor lingkungan fisik (geografis)


Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-sumber alam, Faktor
lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda pada masing-masing
masyarakat.

c. Faktor lingkungan social


1) Faktor keluarga, dimulai sejak bayi yaitu berhubungan dengan orangtua dan saudaranya
2) Lingkungan masyarakat yang beraneka ragam. Suatu warna yang harus ditegaskan dapat saja
dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya.

d. Faktor kebudayaan yang berbeda-beda


Perbedaan kebudayan yang berbeda-beda .Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang misalnya kebudayaan di daerah pantai, pegunungang,
kebudayaan petani, kebudayaan kota.

4. Kebudayaan dan Pengaruhnya terhadap kepribadian


Ciri-ciri dan unsur-unsur kepribadian seseorang individu dewasa sebenarnya sudah tertanam ke
dalam jiwa seseorang anak sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak melalui proses sosialisasi.
Menurut Horton (1982:12), Pengertian kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan,
ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan
terwujud dalam tindakan
seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan
berperilaku yang baku, atau berpola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
Schaefer & Lamm (1998:97) mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan ciri-ciri unik,
perilaku, pola sikap, dan kebutuhan seseorang.
Pengertian pola adalah sesuatu yang sudah menjadi standar atau baku, sehingga kalau
dikatakan pola sikap, maka sikap tersebut telah baku, berlaku terus-menerus secara konsisten
dalam menghadapi situasi yang dihadapi. perilaku yang sudah baku, yang cenderung
ditampilkan seseorang jika ia dihadapkan pada situasi kehidupan tertentu juga merupakan
pengertian dari pola perilaku. Individu manusia yang pada dasarnya memiliki kepribadian pemalu
cenderung menghindarkan diri dari kontak mata dengan lawan bicaranya.
Pengertian kepribadian menurut Sujanto, menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu
totalitas psikofisis yang rumit dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
Menurut Kartini dan Dali (2006), pengertian kepribadian adalah tingkah laku khas dan sifat
seseorang seseorang yang membuatnya berbeda dengan orang lain. Kemudian, kepribadian
dapat juga berarti integrasi karakteristik dari pola, minat, tingkah laku, potensi, minat, pendirian,
kemampuan dan struktur-struktur yang dimiliki seseorang; Definisi kepribadian secara umum
menurut Kartini adalah segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh
orang lain.

Kepribadian Raja Uni Emirat Arab

Allport juga mendefinisikan kepribadian sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang


dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan.
Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi sikap, keyakinan, keadaan emosional,
keyakinan dan nilai. Selain itu termasuk juga perasaan dan motif yang bersifat psikologi akan
tetapi memiliki dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.
Pengertian kepribadian menurut Koetjaraningrat, bahwa kepribadian adalah beberapa ciri
watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam bertingkah
laku, sehingga individu memiliki identitas khusus yang berbeda dengan orang lain.
Definisi kepribadian menurut Cuber bahwa kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari
sifat-sifat yang tampak dan terlihat oleh seseorang.
Menurut Browen, pengertian kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi opini,
sikap, corak kekuatan, keinginan, dan dorongan seseorang.
Menurut Theodore, definisi kepribadian adalah organisasi sikap-sikap/ prespositons
yang seseorang miliki sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Pastilah terdapat penyebab dari munculnya kepribadian seseorang. mari simak faktor faktor
yang mempengaruhi kepribadian dibawah ini.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian

Kepribadian seseorang berkembang melalui interaksi di antara banyak faktor, yaitu lingkungan
fisik, kebudayaan, kehidupan kelompok dan pengalaman unik seseorang.

Lingkungan Fisik
Dibandingkan dengan faktor kepribadian lainnya, lingkungan fisik merupakan faktor yang
mempengaruhi lebih sedikit dari lainnya. Terjadinya kepribadian khusus seseorang tidak
didorong oleh lingkungan fisik. Kebudayaan lah yang nantinya akan mengubah kepribadian atau
mempengaruhi kepribadian seseorang dikarenakan faktor lingkungan alam hanya akan
membatasi perkembangan kebudayaan saja. Saat kebudayaan telah terbatasi, maka selanjutnya
kebudayaan yang akan mempengaruhi kepribadian individu bahkan kelompok dalam masyarakat
(baca pengertian masyarakat ).

Kebudayaan
Kepribadian merupakan hal yang unik untuk tiap masyarakat dan individu masyarakat.
Kepribadian yang ada dalam satu masyarakat tidak akan mungkin betul betul sama dengan
kepribadian masyarakat yang lainnya. Macam macam kepribadian dasar yang terbentuk dan
berkembang akan selalu sesuai dengan kebudayaan masyarakat tersebut. Aspek kebudayaan
yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian adalah norma kebudayaan.
a. Contoh pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian
Kebudayaan suku Zuni mengutamakan kerja sama, menghindari persaingan, sikap agresif,
ambisi, dan harmoni. Kekayaan milik di nilai berdasarkan bukan dinilai sebagai simbol
penghargaan ataupun kekuasaan melainkan karena manfaatnya. Kontrol sosial terjalin melalui
pandangan orang lain dalam masyarakat tersebut. Hal ini lah sehingga warga Zuni mempunyai
kepribadian yang percaya diri dan mempercayai orang lain. Bahkan warga Zuni adalah juga
mempunyai kepribadian yang tenang dan merasa aman. Warga Zuni juga memiliki kepribadian
yang kooperatif, murah hati, sopan.

Warisan biologis:
Manusia menerima seluruh warisan biologi dari orangtua kandungnya. Setiap manusia sehat
jasmani dan normal memiliki kesamaan biologis tertentu, seperti tubuh dengan dua tangan, dua
kaki, lima indera, dan otak yang kompleks. Persamaan biologis ini menjelaskan kemiripan
kepribadian dan tingkah laku antar manusia. Namun, warisan biologis setiap manusia juga ada
yang unik. Tidak ada satu orang pun yang memiliki sifat warisan biologis yang benar-benar sama
dengan orang lain.
Warisan biologi yang telah diperoleh dari orangtua, sejak lahir, akan menjadi bahan awal untuk
pembentukan kepribadian seseorang. Menurut para ahli dibidang genetika, bahwa sifat mungkin
saja terdapat dalam gen seseorang walaupun hal ini masih belum cukup. Pengaruh yang paling
penting untuk kepribadian adalah lingkungan. Akan tetapi, dengan adanya faktor biologis,
pembentukan kepribadian tertentu akan semakin mudah dengan lingkungan yang pas.

Pengalaman individu
(Apa pengertian ahli) Kebudayaan yang ada dalam suatu masyarakat akan menjadi penentu
pengalaman individu seseorang yang kemudian akan membentuk kepribadian mereka.
Contohnya, kepribadian orang barat akan berbeda dengan orang timur. Untuk lebih spesifiknya,
kepribadian orang jawa akan berbeda dengan kepribadian orang makassar. Contoh yang lebih
mengarah ke pengalaman individu adalah, kepribadian seorang mahasiswa akan berbeda
dengan kepribadian seorang siswa SMA. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pengalaman
individu yang berbeda.

Pengalaman bersama
(Apa pengertian ahli) Kepribadian yang terbentuk karena pengalaman bersama merupakan
akumulasi dari pengalaman individu dan pengalaman hidup bersama masyarakat. Hal ini tentu
saja masih dipengaruhi oleh kebudayaan yang ada dalam batas yang ada.

Pengalaman Hidup dalam Kelompok


(Apa pengertian ahli) Kelompok sebagai sarana langsung dalam menyalurkan kebudayaan
kepada individu anggota, akan membentuk kepribadian anggota tersebut. Tanpa pengalaman
berkelompok, kepribadian normal atau seperti biasanya akan sulit untuk berkembang. Salah satu
kelompok yang utama atau kelompok acuan yang membentuk kepribadian utama seseorang
adalah keluarga, kemudian ke kelompok teman sebaya dan seterusnya.

Pengalaman Unik atau Khas


Kepribadian seseorang, khususnya kepribadian yang khas pula akan terbentuk melalui
pengalaman unik atau khas. Pengalaman tersebut dapat berupa indah, humor, ataupun tragis.
4 tipe kepribadian dalam dunia psikologis

Dlm dunia psikologi, dikenal yg namanya 4 tipe kepribadian: Sanguinis, Melankolis,


Koleris & Plegmatis, atau ada jg yg langsung mengkategorikannya sesuai dgn sifat
dominan masing2 tipe, yaitu: Sanguinis Populer, Melankolis Sempurna, Koleris Kuat &
Plegmatis Damai. nah trus saya & anda termasuk yg mana? sok atuh disimak yg berikut
ini

KOLERIS pada umumnya mempunyai:


KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini".
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat

KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer

kalau MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain

KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan

kalau PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai

KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.

kalau SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan

KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".

Anda mungkin juga menyukai