Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Menurut Branch (1996: 2) Kota diartikan sebagai tempat tinggal dari beberapa ribu

atau lebih penduduk, sedangkan perkotaan diartikan sebagai area terbangun dengan

struktur dan jalan-jalan, sebagai suatu permukiman terpusat pada suatu area dengan

kepadatan tertentu. Dalam pengertian lain kota adalah wilayah dengan kepadatan

penduduk tinggi, yang sebagian besar lahannya terbangun dan perekonomiannya bersifat

non pertanian.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 2 Tahun 1987 menjelaskan tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Kota, kota adalah permukiman dan kegiatan penduduk

yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan

serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan kekotaan.

Dedangkan kota Denpasar merupakan ibu kota Provinsi Bali telah mengalami

perkembangan yang sangat pesat baik dari segi fisik maupun non fisik. Namun, Denpasar

sebagai kota terbesar di Bali pun tak dapat mengelak dari permasalahan kota yang tengah

melanda kotakota besar di Indonesia saat ini, Pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan

pesatnya laju pertumbuhan pembangunan di berbagai sektor yang memberikan pengaruh

yang sangat besar terhadap timbulnya pemasalahan di kota Denpasar, baik dalam

memenuhi kebutuhan maupun tuntutan masyarakat kota.

Hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan arsitektur di Kota Denpasar yang

menunjukkan adanya sebuah gejala pada bentuk dan detail yang minimalis yang berkesan

memiliki pola-pola monoton. Maraknya keadaan ini tentu akibat pengaruh perkembangan

zaman yang menuntut masyarakat untuk lebih mudah dalam hal pembangunan, dan juga

karena faktor kurangnya pengetahuan masyarakat pendatang dalam pembangunan tanpa


menerapkan ciri arsitektur Bali, sehingga hal tersebut dapat menghilangkan arsitektur

budaya setempat.

Peraturan Daerah Provinsi Bali pun telah menetapkan peraturan tentang persyaratan

arsitektur dalam pembangunan, bahwa arsitektur bangunan non tradisional Bali harus

dapat menampilkan gaya arsitektur tradisioal Bali dengan menetapkan prinsip-prinsip

arsitektur tradisional Bali yang selaras, seimbang dan terpadu dengan lingkungan

setempat.

Gaya arsitektur Neo Vernakular juga merupakan gabungan dari arsitektur daerah

dengan gaya arsitektur modern tanpa menghilangkan ciri khas budaya setempat.

Arsitektur neo-vernakular, tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang diterapkan

dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan,

tata letakdan unsur religi.

Melihat kondisi tersebut, dengan ini dilakukan penelitian untuk menemukan solusi

dan manfaat bahwa penerapan konsep Neo Vernakular pada kota Denpasar dapat

melindungi identitas arsitektur daerah dan dapat beradaptasi oleh perkembangan zaman.

2. Identifikasi Masalah

Dari Uraian latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan beberapa pokok

permasalahan pada pembangunan di kawasan kota Denpasar yang muncul di antaranya :

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mendirikan bangunan tanpa


menghilangkan arsitektur budaya setempat.
2. Pengaruh perkembangan zaman yang menuntut masyaakat untuk lebih mudah
dalam hal pembangunan.
3. Peraturan PERDA Bali yang menuntut tentang pesyaratan pembangunan yang
menerapkan unsur budaya setempat.
3. Batasan Masalah

Batasan yang digunakan dalam pemaparan yang berkaitan dengan judul adalah

sebagai berikut :

1. Batasan Lokasi
Batasan lokasi dalam penelitian ini adalah area kota Denpasar saja, sehingga
selain daerah kota Denpasar tidak diteliti.
2. Batasan Bangunan
Batasan bangunan dalam penelitian ini menyangkut bangunan berupa ruko
( rumah toko ) dan bangunan hotel.

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari penjelasan latar belakang dan identifikasi masalah, terdapat

permasalahan-permasalahan yang muncul berkaitan dengan judul di atas antara lain :

1. Apakah penerapan konsep Neo Vernakular dalam hal pembangunan dapat


diterima oleh masyarakat setempat ?
2. Apakah penerapan Konsep Neo Venakular dapat beradaptasi dengan
perkembangan zaman ?
3. Apakah PERDA Bali dapat mendirikan izin dalam penerapan pembangunan
berkonsep Neo Vernakular ?

5. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah PERDA Bali, dapat mendapatkan data mengenai kualitas

penerapan konsep Neo Vernakular dalam pembangunan di kota Denpasar yang

terkait dengan penataan kawasan kota Denpasar.

2. Bagi akademisi di bidang arsitektur, akan mendapatkan bahan penelitian dan

sumber referensi dan sumber lapangan, guna dilakukannya penelitian serupa di

masa akan datang, maupun dilakukannya kajian lebih lanjut terhadap hal terkait.

3. Bagi Masyarakat, mendapatkan pengetahuan tentang syarat pendirian

pembangunan sesuai dengan aturan PERDA Bali di kota Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai