BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan perkembangan zaman maka bertambah pula kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh manusia. Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas manusia
guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasar tradisional adalah salah satu tempat
yang dapat dikunjungi guna melakukan transaksi jual beli tetapi kurang
memperhatikan kenyamanan dan keamanan pengunjung sehingga membuat
konsumen merasa kurang nyaman.
Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tempat belanja yang
nyaman dan aman, kelengkapan barang, serta harga yang bersaing menimbulkan
perkembangan pasar swalayan yang pesat di Indonesia. Pasar swalayan merupakan
toko yang menyediakan barang-barang kebutuhan harian dengan menawarkan
tempat berbelanja yang lebih nyaman. Aktivitas operasi pada suatu minimarket
meliputi seluruh transaksi dimana salah satunya adalah pembayaran belanjaan.
Setiap transaksi pembayaran akan dilayani oleh kasir dimana konsumen untuk
mendapatkan pelayanan tersebut harus mengantri sehingga diperlukan fasilitas
pelayanan yang memadai guna memberikan pelayanan pada konsumen. Hal ini
menyebabkan fenomena antri menjadi suatu kegiatan yang biasa terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
Teori antrian merupakan ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian (Heizer
dan Render, 2005). Antrian merupakan kegiatan menunggu giliran untuk dilayani
karena kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan yang tidak seimbang. Menurut
Siswanto (2007) adanya perbedaan antara jumlah permintaan terhadap fasilitas
pelayanan dan kemampuan fasilitas untuk melayani menimbulkan dua konsekuensi
logis, yaitu timbulnya antrian dan timbulnya pengangguran kapasitas. Hal ini
dilakukan supaya perusahaan dapat menentukan jumlah fasilitas sebaik mungkin
sehingga dapat melayani konsumen secara efisien dan kepuasaan konsumen dapat
tercapai serta perusahaan dapat memberikan kinerja terbaiknya dalam pelayanan.
Untuk melihat penerapan teori antrian ini pada fasilitas pembayaran atau
kasir maka penulis memilih salah satu toko swalayan yang terdapat di Kota
Lhokseumawe, yaitu Asiamart yang terletak di Jalan Darussalam. Pada saat-saat
tertentu banyak pengunjung yang datang ke toko swalayan Asiamart sehingga
terjadi kesibukan pelayanan dan masalah antrian pun tidak dapat terhindarkan. Pada
toko swalayan Asiamart sendiri terdapat 2 kasir yang dipekerjakan untuk melayani
konsumen. Rata-rata kasir yang di buka hanya 1 kasir dimana selanjutnya ditambah
jika terjadi antrian pada sistem atau bahkan dikurangi jika dianggap sepi konsumen.
Adanya permasalahan tersebut menarik perhatian penulis untuk mengadakan
penelitian guna menganalisis masalah antrian yang akan disajikan dalam bentuk
karya ilmiah dengan judul Analisis Penerapan Teori Antrian dan Simulasi Pada
Sistem Pembayaran di Toko Swalayan Asiamart.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang terdapat pada pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah model antrian yang terdapat pada sistem pembayaran di toko
swalayan Asiamart?
2. Bagaimanakah efektivitas pemakaian jumlah kasir pada model antrian
untuk proses pelayanan pelanggan pada sistem pembayaran di toko
swalayan Asiamart?
3. Bagaimanakah hasil simulasi pada sistem pembayaran di toko swalayan
Asiamart?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang terdapat pada pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui model antrian yang terdapat pada sistem pembayaran di
toko swalayan Asiamart.
2. Untuk mengetahui efektivitas pemakaian jumlah kasir pada model antrian
untuk proses pelayanan pelanggan pada sistem pembayaran di toko
swalayan Asiamart.
3. Untuk mengetahui hasil simulasi pada sistem pembayaran di toko swalayan
Asiamart.
1.4 Batasan Masalah dan Asumsi
1.4.1 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang terdapat pada pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilaksanakan pada periode sibuk yakni tanggal 31 Desember
2016 di toko swalayan Asiamart pada pukul 16:00 s/d 18:00 WIB.
2. Sistem yang digambarkan dalam model simulasi adalah sistem antrian dan
pelayanan kasir.
3. Permasalahan yang diambil hanya pada sistem antrian kasir.
4. Sistem antrian dimulai dari masuknya pelanggan ke dalam antrian
pembayaran sampai dengan pelanggan tersebut meninggalkan kasir setelah
selesai dilayani oleh kasir.

1.4.2 Asumsi
Adapun asumsi-asumsi yang digunakan pada pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Tingkat kepercayaan (level of significance) yang digunakan adalah 0,05.
2. Setiap kasir bekerja dalam kondisi normal.
3. Struktur antrian yang digunakan yakni Multi Channel-Single Phase.
4. Disiplin antrian yang digunakan yakni First Come First Served (FCFS).
5. Pengujian distribusi pola kedatangan dan pola pelayanan pelanggan dengan
menggunakan software ...
6. Pelaksanaan simulasi sistem pembayaran dengan menggunakan software...

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan mengembangkan pokok-pokok penelitian ini,
maka diperlukan suatu sistematika tertentu antara lain adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang, latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, asumsi-asumsi, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tinjauan terhadap beberapa teori dan penelitian sebelumnya
yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun teori yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu teori antrian, teori simulasi, teori statistika dan penelitian-
penelitian lain yang mendukung untuk penyelesaian masalah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah penyelesaian masalah dalam
penelitian.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menguraikan pengumpulan data serta pengolahan terhadap data
yang diambil, yang meliputi pengolahan data awal dan pengolahan data pada
program simulasi.
BAB V ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini membahas hasil pengolahan data dan evaluasi terhadap hasil
pengolahan data.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas kesimpulan yang menjawab tujuan penelitian dan saran
untuk perusahaan.