implementasi K3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
secara luas, namun tanpa disertai dengan pengendalian yeng tepat akan dapat merugikan manusia
itu sendiri. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakan terutama pada era industrisasi yang
tanpa adanya proses mekanisasi, elektrifikasi dan mesin, pesawat, instalasi dan bahan-bahan
berbahaya akan terus meningkat sesuai kebutuhan industrialisasi. Hal tersebut disamping
memberikan kemudahan bagi suatu proses produksi, tentunya efek samping yang tidak dapat
dielakan adalah bertambahnya jumlah dan ragam sumber bahaya bagi pengguna teknologi itu
sendiri. Disamping itu faktor lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), proses kerja tidak aman, dan system kerja yang semakin komplek dan
modern dapat menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan dan kesehatan pekerja (Tarwaka,
2008).
Industri sandang dan pangan kian hari kian penting kedudukannya dalam perekonomian
Negara Indonesia, sesuai dengan tujuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sendiri dalam
Dengan maksud untuk memperkecil kerugian akibat kecelakan dan bahaya lainnya, maka
berbagai upaya harus dilakukan agar tujuan keselamatan dan kesehatan kerja dapat tercapai.
Tujuan keselamatan kerja tersebut menurut Sumamur, 1996 dan UU No. 1 tahun 1970 tentang
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
Sedangkan tujuan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang
Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk melaksanakan ketentuan
PT Sari Husada adalah perusahaan yang memproduksi produk bernutrisi untuk bayi dan
anak-anak Indonesia, mulai dari aneka susu formula untuk bayi hingga makanan bernutrisi
Keselamatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH). PT Sari Husada terwujud dalam target
kecelakaan nol atau nihil kecelakaan yang disebut Target zero accident.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh antara keselamatan, kesehatan kerja, ergonomi, higine perusahaan, dan
4. Apakah ada pengaruh komunikasi K3 terhadap keselamatan kerja pada karyawan di PT Sari
C. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan Hidup
b. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan penulis yaitu D IV Keselamatan dan Kesehatan
c. Untuk mengetahui penerapan ilmu kesehatan dan keselamatan kerja dilapangan serta
membandingkannya dengan ilmu kesehatan dan keselamatan kerja yang diperoleh dibangku
kuliah.
2. Tujuan Khusus
b. Untuk mengetahui dan mengobservasikan faktor-faktor bahaya yang timbul di lingkungan kerja
c. Untuk mengetahui cara pengendalian terhadap faktor-faktor bahaya dan potensi bahaya di PT
D. Manfaat Magang
1. Bagi Perusahaan PT Sari Husada Kemudo Klaten
Diharapkan dapat memberi masukan yang berguna bagi perusahaan sebagai bahan evaluasi
untuk meningkatkan penerapan tentang K3 dan menekan tingkat kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja dan pencemaran lingkungan sehingga pada akhirnya produksi dan produktivitas
terus meningkat
Guna meningkatkan kualitas mahasiswa dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan kerja
di Perusahaan, serta dihadapkan dapat menambah kepustakaan dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Mahasiswa
Bagi penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam pengendalian faktor-faktor bahaya dan
potensi bahaya yang terdapat di tempat kerja, Mampu pengembangkan kompetensi diri serta
adaptasi di dunia kerja, Mendapatkan pengalaman bekerja dalam tim (team work) untuk
memecahkan berbagai masalah K3 serta menambah pengetahuan dan kemampuan dalam bidang
keselamatan dan kesehatan kerja serta mampu menerapkan ilmu K3LH di PT Sari Husada
Kemudo Klaten.
BAB II
A. Input
1. Ma
a. Struktur Organisasi
dimana setiap bawahan hanya bisa mendapatkan perintah dari satu atasan saja dan manajer atau
pimpinan bagian lain tidak bisa memberikan perintah kepada bagian lain, meskipun posisi berada
di bawahnya.
Pimpinan tertinggi PT Sari Husada dipegang oleh seorang direktur utama (Presiden
Direktur) dan dibantu oleh pimpinan dibawahnya yaitu wakil Presiden Direktur dan Direktur
keuangan, HRD dan Legal sales Direktur, Direktur Produksi dan Direktur pemasaran.
Jumlah karyawan PT Sari Husada kemudo Klaten sampai saat ini 616 tenaga kerja
Indonesia, 2 orang tenaga asing dan 533 orang tenaga kerja dari pihak ketiga (PT DPK), dan
Presiden Direktur
Keuangan
Pengiriman
PPIC
Pembelian
Pemasaran
Manajer Umum
Bag. Gudang
Bag. Umum
Bagan Struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran 1.
Staf terdiri dari tenaga ahli non struktural yang bersifat sebagai penasehat yang sesuai bidang
Selain tanaga ahli non struktural, juga terdapat tim yang bertugas mengevaluasi dan memberi
a) Organisasi sebagai bagian dari struktur, organisasi perusahaan dan disebut bidang, bagian, dan
lain-lain. Oleh karena merupakan bagian organisasi dari perusahaan, maka tugasnya terus-
b) Panitia keselamatan kerja, yang terdiri dari wakil pimpinan perusahaan, wakil buruh, teknisi K3,
dokter perusahaan dan lain-lain. Pembentukan panitia ini atas dasar kewajiban undang-undang.
d) Pencegahan atau penekanan menjadi sekecil-kecilnya terjadi kematian akibat kecelakaan oleh
karena pekerjaan,
e) Pengamanan material, konstruksi, bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, pesawat-pesawat,
f) Peningkatan produktivitas kerja atas dasar tingkat keamanan kerja yang tinggi.
g) Penghindaran pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat, dan sumber produksi lainya sewaktu
bekerja,
Untuk menjalankan setiap program, tenaga kerja diberi tugas dan tanggung jawab untuk
menyusun dan memelihara program yang sesuai dengan keahliannya. Struktur organisasi bagian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Sari Husada kemudo Klaten terdiri dari :
b. Personil Pengelolaan K3
Jumlah personil pengelola keselamatan dan kesehatan Kerja di PT Sari Husada adalah 4 orang
yang menjalankan sistem dan 1 orang HS lapangan. Dengan latar belakang keahlian tenaga kerja
tersebut masing-masing tenaga kerja telah mendapatkan pelatihan K3 dan telah mendapatkan
sertifikat sebagai ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk contoh sertifikatnya dapat dilihat
a. Bahan Baku
1) Susu segar
Susu segar diperoleh dari peternakan sapi yang terkumpul dalam suatu wadah Koperasi Unit
Desa (KUD) yang tergabung dalam gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) yaitu :
b) KUD Kaliurang
l) KUD Binadharma
PT Sari Husada Klaten menerima susu segar setiap hari sebanyak 40.000-50.000 liter. Susu
segar tersebut dikirim oleh KUD menggunakan truk-truk susu dengan kapasitas 2.500-5.000
liter. Pengiriman susu dilakukan secepat mungkin untuk menghindari penurunan mutu yang
disebabkan oleh pertumbuhan bakteri saat pengangkutan. Sebelum susu diterima PT Sari Husada
Klaten terlebih dahulu dilakukan pengujian kaulitas susu oleh bagian Quality Assurance (QA)
yang melibatkan uji bakteriologi, uji fisis, uji kimia dan uji organoleptik. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui dengan pasti kualitas susu sebelum diproses sehingga dapat dihindarkan
kerugian yang diakibatkan pemalsuan susu ataupun kontaminasi, seperti bahan beracun dan
adanya mikroorganisme pathogen yang pada akhirnya menurunkan mutu produk. Setelah melalui
tahap pengujian, susu yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh PT Sari Husada akan
2) Skim, merupakan susu sapi yang berwujud bubuk yang sudah tidak mengandung lemak lagi
tetapi masih mengandung protein dan laktosa. Skim ini di import langsung dari New Zealand,
Eropa (Jerman, Belanda, Prancis, dan Inggris) dan Amerika. Protein yang terkandung dalam
skim sangat mudah diserap dan dicerna yang berfungsi sebagai sumber tenaga.
3) Minyak Nabati, minyak ini meliputi minyak kelapa, minyak kacang atau kedelai dan minyak
palm yang dipakai sebagai bahan pengganti asam lemak tak jenuh. Pembelian semua minyak ini
dilakukan di Semarang, kecuali untuk Anyhydrose Milk Fat (AMF) yang didatangkan dari New
Zealand.
4) Gula Pasir, merupakan sumber karbohidrat yang digunakan untuk pembakaran dan mudah
diserap oleh usus halus dan mudah larut dalam air. Gula pasir diperoleh dari pabrik gula local
dan manca Negara. Gula pasir local dapat diperoleh dari PG Gondang Baru dan PG Tasik Madu.
Sedangkan untuk gula pasir import didatangkan dari Thailand, Malaysia, Uni Emirat Arab,
5) Mineral, merupakan elemen essensial yang dalam jumlah sedikit sangat diperlukan tubuh seperti
Calsium (Ca), Phospor (P), Magnesium (Mg), Natrium (Na), Kalium (K), Besi (Fe), Carbon
normal. Oleh karena tubuh tidak dapat membuat vitamin sendiri maka vitamin didapatkan dari
asupan makanan. Vitamin yang digunakan adalah vitamin A, B1, B2, B6, C, D, K. vitamin
tersebut didatangkan dari Pabrik Roshe Swiss melalui perwailan Hongkong dan pabrik Takeda
jepang.
7) Whey Protein Concentrate, bahan ini di import dari Amerika Serikat dan Australia.
9) Maltodekstrin, bahan ini merupakan polimer yang merupakan hasil hidrolisis pati dengan asam
atau enzim yang berfungsi untuk memperbaiki tekstur bahan pangan. Bahan yang sering
10) Lesithin, berfungsi sebagai emulsifier agar susu dapat cepat larut dalam air.
12) Beras, sebagai sumber karbohidrat yang dipakai sebagai bahan baku untuk bubuk susu instan
SNM.
13) Coklat, merupakan bahan baku tambah sebagai pewarna untuk susu yang memberikan
alternative rasa yang berbeda dari aslinya. Coklat ini didatangkan dari PT Win Mollen Bandung.
Mesin dan peralatan produksi merupakan sarana untuk melaksanakan proses sehingga dapat
berjalan sesuai yang diinginkan PT Sari husada. Mesin dan peralatan produksi yang digunakan
L, pelengkap : satu buah pelampung yang mengontrol permukaan air susu dalam tangki agar
tetap seimbang.
b) Flow meter, berfungsi untuk mengukur jumlah volume susu yang mengalir dari balance tank,
c) Duplex filter, berfungsi : untuk menyaring kotoran yang terdapat dalam susu
d) Plate cooler, berfungsi : mendinginkan susu segar 2-40C, dengan kapasitas : 1000L/jam,
sedangkan untuk media yang digunakan adalah air dingin bersuhu 1-20C
e) Fresh milk tank, berfungsi : menampung susu segar yang telah didinginkan, dengan kapasitas :
50.000 L,perlengkapan yang digunakan : pengaduk, yang bertujuan agar tidak terjadi pemisahan
a) Pasteurizer, berfungsi : untuk membunuh baktri phatogen yang terdapat didalam susu dengan
pemanasan pada suhu 830C selama 30 detik, kapasitas : 6000 L/jam, dengan media : stream pada
suhu 145-1520C
b) Tangki susu pasteurisasi, berfungsi : menyeimbangkan susu untuk sementara, kapasitas : 50.000
liter, perlengkapan : sebuah pengaduk untuk mencegah pemisahan bagian susu dan untuk
Berfungsi : memanaskan susu segar dari pasteurizer tank, dengan media : steam bersuhu 145-
1520C
b) Alucon (aluminium container), berfungsi : menampung raw material yang akan dimasukkan ke
c) Alucon tipper, berfungsi : menuang komponen bubuk dalam alucon yang akan dicampur di
d) Scanima (educator), berfungsi : mencampur raw material, fat dan susu segar, dengan
e) Compounding tank, berfungsi : menampung susu hasil compounding, dengan sebuah pengaduk
4) Bagian UHT/Homogenizer
a) Sterilisasi (UHT), berfungsi : membunuh bakteri phatogen yang terdapat didalam campuran susu
b) Flash vessel, berfungsi : mendinginkan susu yang keluar dari DSI agar susu tidak mengalami
pemanasan berlebih
L/jam
e) Mixer storage tank, berfungsi : menampung susu kental dicampur dengan minyak nabati
5) Bagian evaporasi
a) Evaporator, berfungsi : memekatkan susu dengan penguapan air dari kadar total solid (TS) dari
10-12% menjadi 49-50%, dengan media steam dengan suhu 171-1760C. Dengan menggunakan
b) Cooling tower, berfungsi sebagai sirkulasi air dingin, dengan kapasitas : 1000 liter
c) Plate cooler, berfungsi untuk mendinginkan susu setelah dikentalkan, dengan media air dingin
d) Tangki susu kental, merfungsi : untu menampung susu setelah dikentalkan, kapasitas : 500
6) Bagian pengering
a) High pressure pump, berfungsi untuk menaikkan tekanan susu kental untuk disemprot ke spray
b) Spray dryer, berfungsi untuk mengeringkan susu kental yang telah dikabtkan sehingga menjadi
susu bubuk yang kering dan halus, dengan perlengkapan : nozzle, penggaruk, filter, blower,
a) Filling hopper, berfungsi untuk mengisi susu bubuk dari silo kedalam pengemasan (aluminium
foil), dengan tipe : filling big bag (untuk 25 kg) dan sparafill (untuk 400 kg)
b) Blender, berfungsi untuk mencampur susu bubuk dengan gula, vitamin, dank rim
c) Ferrum, berfungsi untuk menghilangkan oksigen, memvakumkan, dan mengisi kaleng dengan
nitrogen.
c. Jenis Produk
1) Produk sendiri
a) Nutrisi ibu hamil dan menyusui, terdiri dari : Lactamil awal kehamilan, Laktamil ibu hamil,
SGM 3, SGM 4, SGM Junior, Vitalac 1, Vitalac 2, Vitalac 3, Vitalac 1 + , Vita Plus, SGM LLM
c) Nutrisi bubur bayi, terdiri dari : SGM bubur susu bayi tahap lanjutan, SGM bubur susu bayi
tahap pemula, SGM bubur susu bayi tahap tumbuh, full cream milk powder
a) Produk lisensi dari PT Tiga Raksa Satria : Produgen Regular, Produgen Gold, Produgen Full
Cream.
b) Produk lisensi PT Royal Numiko Internasional BV, Belanda yakni produk dari NSI (Nutricia
Indonesia Sejahtera) yang terdiri dari : Crme nutrisia untuk bayi usia mulai 4 bulan, Crme
nutrisia untuk bayi usia mulai 6 bulan, Crme nutrisia untuk bayi usia mulai 8 bulan, Crme
Adapun daftar produk yang dihasilkan PT Sari Husada dapat dilihat pada lampiran 5
3. Metode
Acuan pelaksanaan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT Sari Husada
b. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. ISO 18.000 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
4. Money
a. Sumber Dana
Sumber dana dalam penerapan dan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Sari
Husada Kemudo Klaten ditanggung oleh manivactur rept. Anggaran yang digunakan perusahaan
dalam pemenuhan K3 di perusahaan untuk tahun 2012 mencapai 3 Milyar dengan proyek untuk
pembuatan sprinkler ware house 2 dan 3. Adapun anggaran pengeluaran perusahaan untuk biaya
b. Pengelolaan Dana
Kesehatan Kerja di PT Sari Husada Kemudo Klaten adalah 1/4 dari pendapatan perusahaan.
Sedangkan untuk alur pengolahan dari dana yang dikeluarkan untuk Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yaitu dimulai dari depatremen mengajukan usulan pembbelian APD yang disampaikan ke
Kemudo Klaten disinalah terjadi proses tawar menawar dan setelah sesuai dengan harga yang
disepakati hal ini langsung dilaporkan ke bagian SSD, setelah barang yang dibeli sudah ada
maka SSD menyalurkan kemasing-masing PO yang diajukan oleh departemen tadi. Adapun alur
pengolahan dana dalam penerapan dan pelaksanan K3 perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 7.
B. PROSES
1. Perencanaan
1) Visi Perusahaan
Visi PT Sari Husada adalah menjadi pemimpin pasar produk nutrisi bergizi untuk bayi dan anak-
anak Indonesia.
2) Misi Perusahaan
a) Turut serta membangun kesehatan dan kecerdasan bayi dan anak di Indonesia dengan
b. Kebijakan K3LH
Kebijakan K3LH adalah suatu pernyataan tertulis yang di tandatangani pengusaha atau
pengurus yang memuat visi dan tujuan perusahaa, komitmen dan tekat melaksanakan K3LH,
kerangka dan program kerja yang mencakupkegiatan perusahan secara menyeluruh yang bersifat
umum atau operasional. PT Sari Husada Kemudo Klaten mempunyai kebijakan tentang
keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) yang berisi tentang komitmen
perusahaan untuk menjalankan program K3. Kebijakan ini meunjukkan keinginan kesehatan,
dalam mencapai target zero dan leindungi kelestarian lingkungan dan property lainnya dari
kerusakan melalui semua operasinya. Adapun kebijakan mengenai K3LH ini terlampir pada
lampiran 8 dan 9.
c. Perencanaan program K3
Jika dua atau lebih bahaya bertemu dan mengakibatkan insiden, paling tidak ada lima
komponen yang memungkinkan untuk terpapar bahaya dan dapat mengalami kerugian, yaitu :
Untuk meminimalisasi bahaya dan keriguan maka PT Sari Husada Kemudo Klaten melakukan
1) Pelayanan Kesehatan
Adanya general chek up bagi seluruh karyawan, mulai Top Manajemen sampai tingkat paling
2) Inspeksi
Dilakukan setiap hari disetiap area pabrik. Petugas yang bertanggung jawab melakukan inspeksi
area adalah safety inspector. Safety inspector setiap hari membuat laporan inspeksi area yang
3) Audit
Macam audit yang ada di PT Sari Husada Kemudo Klaten yaitu : Audit lingkungan dan Audit
(PMK), Meliputi :
5) Safety Patrol
Kegiatan Safety Patrol dilakukan di seluruh area perusahaan oleh tim Safety Patrol setiap 1
bulan sekali.
6) Peralatan kerja
Peralatan kerja di PT Sari Husada Kemudo Klaten salah satunya adalah mesin-mesin yang
dapat dikelompokkan menjadi mesin pembangkit tenaga, mesin penyalur kekuatan dan mesin
Mesin-mesin yang berada didalam ruangan biasanya dalam keadaan tertutup. Khusus pada
proses produksi, mesin-mesin berada dalam ruangan tersendiri yang dilengkapi dengan kaca
tembus pandang. Sedangkan mesin yang diluar ruangan dilengkapi dengan pagar pembatas baik
berupa kaca mika atau pagar besi serta dipasang rambu-rambu peringatan dan potensi
bahayanya. Sedangkan untuk meneiksaan peralatan dan mesin-mesin dilakukan setiap bulan
sekali.
7) Peningkatan SDM
Jumlah karyawan PT Sari Husada Kemudo Klaten sampai saat ini 616 tenaga kerja
Indonesia dan 2 orang tenaga kerja asing dan 533 orang teanga kerja dari pihak kegita (PT DPK).
Dalam usaha meningkatkan ketrampilan karyawan, PT Sari Husada Kemudo Klaten menetapkan
sistem pergiliran kerja dari bagian satu kebagian yang lainnya. Biasanya 1-2 tahun sekali, dengan
a) Menyegarkan dan menciptakan suasana baru bagi karyawaan sehingga tidak merasa jenuh attau
bosan,
Pada garis besarnya status kepegawaian dalam PT Sari Husada Kemudo Klaten di bedakan
dalam 3 kelompok :
a) Karyawan tetap, yaitu karyawan yang tercatat sebagai karyawan umum selain direksi yang
b) Karyawan honorer, yaitu karyawan yang bekerja atas perjanjian kerja. Karyawan honorer ada 2
macam : karyawan honorer yang bekerja full time dan part time
c) Karyawan lepas, yaitu karyawan yang bekerja pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.
Perekrutan tenaga kerja pada PT Sari Husada sebagian besar dari DIY dan sekitarnya. Sedangkan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah produksi.
Adapun Sari Husada safety program 2012 dapat dilihat pada lampiran 10
2. Penggerak
Di PT Sari Husada Kemudo Klaten telah diangkat seorang staf direktur program keselamatan
kerja yang disebut safety enggineer. Seorang safety engineer bertugas memberikan perhatian
kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek teknis. Pada beberapa perusahaan, hubungan
antara direktur program dengan line employees bersifat fungsional. Artinya direktur program
berhak memerintah dan memaksakan perintahnya untuk dijalankan, yakni dalam bidang
keselamatan kerja. Sebaliknya, ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan. Yang berarti seorang direktur lebih suka
tidak mempunyai wewenang fungsional dan tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang
b. Peraturan Perundang-Undangan K3
Pada dasarnya peraturan perundangan di bidang K3 adalah bertujuan agar setiap tempat
kerja memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga tenaga kerja terhindar
dari segala gangguan, kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan dapat bekerja secara optimal.
5) Peraturan Pemerintah RI No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraaan Program Jaminan Social
Tenaga Kerja
6) Keputusan mentri tenaga kerja No. Kep.04 /MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
7) Peraturan mentri tenaga kerja No Per. 02/MEN/1992 tentang Cara Penunjukan Kewajiban dan
Wewenang Ahli K3
3. Pelaksanaan
a. Proses Produksi
Susu segar yang didatangkan dari gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) kemudian diuji
oleh Quality Assurance. Susu segar yang memenuhi standard an syarat yang telah ditentukan lalu
dipompa ke balance tank memalui pipa-pipa dan disaring dengan filter untuk menghilangkan
b) Proses pendinginan
Setelah susu segar disaring, susu didinginkan dalam Plate cooler yang mempunyai suhu antara
7-120C sehingga mencapai suhu 40C. susu segar ke plate dengan arah yang berlawanan dengan
media pendingin yaitu air dengan suhu 1-20C sehingga akan terjadi pertukaran panas. Air
pendingin ini diperoleh dari Water Chiller yaitu suatu unit penghasil air dingin dengan system
refrigasi menggunakan ammonia dan Freon. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
(1) Menghambat pertumbuhan mikroorganisme terutama yang bersifat mesofilik dan thermofilik
(2) Mencegah autoolsidasi pada susu yang dapat terjadi denga adanya oksigen dari dikatalis oleh
ion Cu pendinginan dengan Suhu 50C dapat menyebabkan ion Cu berpindah dari membrane
Susu segar yang telah didinginkan kemudian disimpan dalam Fresh milk Tank (FMT). Tangki ini
dilengkapi dengan pengaduk untuk mencegah terjadinya Creaming yaitu terpisahnya krim bagian
c) Proses Pasteurisasi
Bertujuan untuk membunuh semua mikroba pathogen yang dapat merusak susu sehingga cita
rasa dan komposisi susu dapat dipertahankan serta susu aman untuk dikonsumsi. Susu segar dari
dalam Fresh milk Tank di pompa ke balance tank kemudian dialirkan menuju unit pasteurisasi
berupa plate heat exchanger (PHE). Proses pasteurisasi dengan System High Temperature Short
Time (HTST) yaitu pasteurisasi dengan suhu tinggi dan waktu pendek. Waktu yang singkat
dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nutrisi terutama protein susu segar tidak terdenaturasi.
Plate heat exchanger (PHE) untuk pasteurisasi terdiri dari tiga bagaian yaitu bagian
regenerasi, pasteurisasi dan pendinginan. Mula-mula susu segar dialirkan kebagian regenerasi
untuk mengalami pemanasan awal dengan medium pemanas berupa susu yang telah mengalami
pasteurisasi hingga suhu 600C. Susu kemudian dialirkan ke bagian pasteurisasi dan akan
mengalami pemanasan lebih lanjut pada suhu 850C selama 4 detik menggunakan medium
pemanas berupa steam bersuhu 1100C. Selanjutnya susu yang telah dipasteurisasi didinginkan
dengan melewati bagian regenerasi terlebih dahulu sehingga terjadi kontak dengan suhu seger
yang baru masuk. Kontak ini merupakan kontak tidak langsung karena dibatasi oleh alat. Dengan
demikian, susu segar yang baru masuk akan mengalami pemanasan awal dan susu yang sudah
pendingin sampai suhu mencapai 40C. tujuan dari pendinginan ini adalah untuk Shocking
Bacteria yaitu agar mikroba yang atahan suhu pasteurisasi dapat dimatikan dengan perlakuan
pendinginan.
Pasteurisasi dilengkapi dengan katub otomatis untuk menjaga kualitas pemanas. Jika waktu
pemanasan kurang maka katub akan terbuka secara otomatis sehingga susu akan mengalir
kembali ke Plate Heat Exchanger (PHE) untuk dipanaskan kembali. Susu yang
telahdipasteurisasi dialirkan ke Pasteuried Milk Silo yang berjumlah 3 buah dengan kapasitas
d) Compounding tank
Compounding merupakan proses pencampuran, pendispersian, dan pelarut komponen padat
(bubuk) dan cair untuk memperoleh campuran yang homogeny sebelum dilakukan proses
pengeringan. Komponen utama dalam proses ini susu segar, air, dan minyak nabati yang telah
diformulasi. Sementara komponen bubuk yang ditambahkan berupa susu bubuk (whole milk
powder), skim, whey protein concentrate, pemberi aroma lesthin, renoxan, vitamin, mineral.
Unit Compounding terdiri dari alucon tipper, educator, dan Compounding tank. Alucon
tipper digunakan untuk menuang komponen bubuk yang akan dicampur dalam educator.
Educator dilengkapi dengan mixer yang berkecepatan tinggi untuk menghomogenkan campuran.
Didalam educator serigkali ditambahkan material rework. Material rework adalah material yang
tidak memenuhi spesifikasi yang tidak diinginkan sehingga perlu diproses ulang untuk
memperbaiki kualitas bubuk susu yang dihasilkan. Jumlah rework yang dicampur dengan susu
kental adalah 5-10% volume dari susu kental. Pencampuran dilakukan dengan pengaduk selama
tank. Ada 2 buah compounding tank yang masing-masing berkapasitas 10.000 liter. Kedua
tangki tersebut digunakan untuk fungsi bergantian, yang satu untuk proses compounding dan
Sebelum masuk proses compounding, ada beberapa perlakuan pendahuluan yang harus
dilakukan. Susu dipanaskan dalam plate heater yang berupa PHE sampai suhunya mencapai
750C menggunakan medium steam bersuhu 1250C. minyak nabati yang digunakan sebelumnya
disimpan dalam milk vegetable oil (MVO) yang selanjutnya dipanaskan dengan air panas yang
bersirkulasi selama 30 menit melalui dinding luar tangki suhunya mencapai 600C. pemanasan ini
dilakukan dalam Feed Dump Tank (FDT) yang berjumlah 2 buah dengan kapasitas masing-
masing 7500 liter. Setelah proses compounding selesai campiran disaring melalui duftex filter
Tujuan utama dari proses sterilisasi adalah menurunkan jumlah total sel mikroba dan spora atau
untuk mematikan mikroba non pathogen dan pathogen yang masih tahan setalah dari proses
pasteurisasi. Susu dari compounding tank mengalir menuju balance tank dan dipompa ke DSI 1
(direct steam injection 1) dengan suhu 950C dan dilanjutkan menuju DSI 2 dengan suhu 1200C.
hal ini berlangsung dalam tekanan 4 bar dan dalam waktu 4 detik. Sterilisasi dilakukan dua tahap
untuk mencegah denaturalisasi dan menghindari terjadinya browning. Proses perpindahan panas
berlangsung cepat karena terjadi kondensasi uap kedalam susu. Hal ini akan mengakibatkan
pengenceran sebesar 10%. Kelebihan kadar air ini akan dihilangkan kembali melalui proses
mengalirkan susu panas kedalam flash vessel. Dalam flash vessel susu divakumkan sedemikian
rupa sehingga jumlah air yang diuapkan sama dengan besarnya air pengenceran pada saat uap
diinjeksikan, artinya tidak terjadi perubahan total solid pada bahan. Proses penguapan ini
menyerap energi dari cairan sehingga suhu cairan turun menjadi 600C. uap air dibuang ke
konensator yang terletak dibagian atas flash vessel sedangkan cairan masuk ke homogenizer
f) Homogenisasi
Proses homogenisasi bertujuan untuk menyeragamkan ukuran globula lemak yang semula
bervariasi dari 4-8 mikron menjadi 2 mikron untuk menghindari pemisahan lemak apabila susu
tinggi dan tekanan besar, sehingga terjadi tumbukan antara globula lemak dengan katub
Homogenisasi dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama digunakan tekanan 200 bar
dan pada tahap kedua digunakan 400 bar. Pada tahap kedua susu mengalami benturan (impact)
sehingga globula lemak pada tingkat pertama yang belum pecah, maka pada tahap kedua ini
akan pecah dan untuk mencegah penggabungan kembali globula lemak hasil pemecahan pada
tahap pertama. Dengan demikian produk akan keluar dengan ukuran globula yang lebih kecil dan
seragam.
Susu yang masuk homogenizer mempunyai suhu 600C. setelah proses homogenisasi suhu
susu diturunkan untuk memberikan shocking bagi bakteri yang tahan panas. Pendinginan
dilakukan dalam spirow flow cooler (SFC) dengan dua tahap. Tahap pertama dengan suhu 380C
dan tahap kedua suhu 80C. Media pendingin pada tahap pertama adalah cool water sedangkan
media untuk tahap kedua adalah ice water. Proses selanjutnya susu mengalir menuju mix storage
tank (MST).
Susu dari UHT atau homogenizer menuju ke mix storage tank. MST berjumlah 4 buah tangki dan
masing-masing berkapasitas 10.000 liter. MST ini dilengkapi dengan mantel berisi air dingin
untuk menjaga kestabilan suhu campuran serta dilengkapi pengaduk berkecepatan 400 rpm untuk
a) Proses evaporasi
Proses evaporasi adalah proses penguapan air susu sehingga susu lebih pekat dengan total
padatannya bertambah. Proses evaporasi dapat menaikkan kandungan total solid susu dari 45%
menjadi 55%, sehingga proses pengeringan lebih efisien. Umpan dari MST yang bersuhu
maksimal 150C mengalir menuju ke balance tank yang berfungsi untuk menjaga kontinuitas
aliran masuk evaporator atau sebagai penyeimbang volume MST dengan evapolator. Dari
balance tank umpan dimasukkan dalam preheater yang berfungsi untuk menaikkan suhu susu
yang dievaporasi dan terjadi pemanasan sehingga terjadi peningkatan suhu dari 150C menjadi
450C. dari preheater umpan dimasukkan evaporator untuk pemekatan. Evapolator bekerja pada 3
tahap yaitu calandria 1, calandria 2, dan calandria 3. Susu masuk ke evapolrator dengan
kecepatan 5.000 L/jam. Diawali dari calandria 1 dijatuhkan kebawah dan dipompakan menuju
calandria 2 dan dijatuhkan kebawah dan dipompakan menuju calandria 3. Dari calandria 3
umpan dimasukkan ke separator, separator ini berfungsi untuk memisahkan uap dan cairan susu.
Uap air akan masuk ke condenser. Di condenser uap akan terkondensasi menjadi cairan yang
akan ditamung di tabung kondensat. Condenser ini juga untuk menghasilkan kondisi vakum.
Kondisi operasi dibuat vakum untuk memperoleh suhu penguapan air yang cukup rendah
calandria dihubungkan oleh thermokompresor untuk mendapatkan hembusan panas dari uap
panas. Evaporator dilengkapi dengan alat pencatat dentitas (density meter) untuk mengatur
densitas susu yang dikentalkan. Jika persaratan total solid susu belum terpenuhi maka susu
Susu kental telah mempunyai total solit sebesar 45-55% kemudian didinginkan dengan plate
cooler sehingga suhunya turun menjadi 5-100C. sebelum menuju ke plate cooler umpan dari
evaporator disaring dalam duplex filter. Pendinginan bertujuan untuk menghambat dan
mencegah pertumbuhan mikroba, juga agar tidak terjadi pemanasan yang berlanjut, karena
pemanasan yang berlanjut akan mengakibatkan denaturalisasi atau dekomposisi zat-zat gizi yang
mengubah flavor. Susu kental yang sudah didinginkan selanjutnya masuk ke concentrate tank
yang memiliki kapasitas volume 2.500L yang berjumlah 2 buah. Susu kental dari concentrate
tank dialirkan ke preheater berbentuk shell and tube untuk dipanaskan sampai mendapat suhu
700C, lalu disaring kembali dalam duplex filter menuju ke HPP (high pressure pump) dilanjutkan
ke nozzele.
b) Pengeringan
Proses pengeringan susu bubuk dilakukan dengan mengeringkan susu segar yang sudah
dikentalkan, sehingga total zat padatnya naik dari 45-55 dan menjadi 98% dengan menggunakan
alat pengering stork spray dryer. Sebelum memasuki alat pengering susu harus memasuki
Setelah susu kental disaring, kemudian dilewatkan HPP. Didalam HPP tersebut susu kental
akan mengalami pemompaan dengan tekanan tinggi sebesar 1000-2000 psi. tekanan tinggi yang
dihasilkan dari HPP akan membantu proses pengkabutan dan mengoptimalkan penguapan air
dalam strok wide body spray dryer. Konsentrat kemudian dimasukkan kedalam ruangan
pengering utama (chamber) melalui pressure nozzle yang akan berjumlah 6 buah. Nozzle
berfungsi memperluas bidang kontak antara konsentrat dengan uadara pengering. Caranya
dengan melewatkan konsentrat memalalui lubang yang sangat kecil disertai tekanan tinggi
sehingga berbentuk butiran halus seperti kabut. Kabut ini akan kontak dengan udara pengering
Udara pengeringan ini sebelum masuk disaring dahulu dengan kasa yang sangat halus kemudian
dialiran dengan blower melalui alat penghantar panas untuk memanaskan udara tersebut. Untuk
mengimbangi laju aliran udara yang masuk, dilakukan pengisapan dan pembuangan udara yang
digunakan proses pengeringan. Pengisapan dilakukan oleh exhaust fan dengan daya yang lebih
Susu kental yang disemprotkan dengan nozzle akan berbentuk kabut. Kabut ini jika bertemu
dengan udara panas akan membentuk bubuk dan jatuh ke lantai dasar pengering. Agar
kandungan udara didapam bubuk susu berkurang, maka dilakukan pemisahan dengan
menggunakan bag hause. Pemisahan bag hause ini terdiri dari sebuah silinder vertical dengan
dasar membentuk kerucut. Didalam bag hause terjadi pemisahan antara udara dengan powder.
Powder akan turun kebawah sedangkan udara yang megandung uap air akan menuju exhaust fan.
Powder yang berat jenisnya melalui standar akan jatuh karena gaya grafitasi dan masuk ke
shanking bed, sedangkan powder yang memiliki berat jenis terlalu besar akan dibawa kembali ke
chamber.
Didalam shaking bed terjadi pemanasan. Semburan udara panas dari bagian bawah
mengakibatkan susu mengalami pengeringan sehingga kadar airnya turun. Setelah kadar air yang
didinginkan tercapai maka dilakukan proses pendinginan bertahap dengan pengalirkan udara
yang bersuhu lebih rendah. Pada tahap pertama suhu diturunkan dari 850C ke 70 0C, tahap ke2
diturunkan sampai suhu 600C, kemudian dilanjutkan dengan conditioning pada tahap ke 3 hingga
mencapai 250C. pendinginan bertujuan untuk mencegah powder menggumpal selama disimpan
di SILO. Penggumpalan akan terjadi pada suhu tinggi karena powder bersifat higrokopis. Bubuk
yang telah dikeringkan akan dipisahkan dalam shiffer untuk disaring. Shiffer adalah suatu alat
yang dilengkapi dengan suatu ayakan yang bergoyang secara otomatis yang terbuat dari stainless
steel. Di dalam shiffer akan dipisahkan antara bubuk yang ukurannya sesuai dengan yang tidak
sesuai.
Dengan menggunakan shiffer, bubuk yang halus akan lolos, sedangkan bubuk susu yang
berupa gumpalan-gumpalan yang besar atau batu susu akan tertahan diatas ayakan dan akan
masuk kedalam penampungan batu susu berupa kantong plastik, yang selanjutnya akan
dimasukkan kedalam compounding tank untuk diproses ulang. Bubuk susu yang lolos ayakan 14
mesh akan dihembuskan oleh blower masuk ke SILO penyimpanan 1 dan 2 yang masing-masing
Bubuk susu kering (powder) dari SILO 1 dan SILO 2 selanjutnya ditimbang dan ditambah
premix, vitamin dan gula lalu dimasukkan ke lindor blender selama 300 detik. Proses
Sebelum masuk bin terdapat alat yang disebut dengan metal detector yang berfungsi untuk
mendeteksi dan mengambil metal-metal yang ikut dalam powder. Bentuk dari bin berupa kubus
dan terbuat dari kayu, masing-masing bin berkapasitas 250 kg. bubuk susu yang telah kering
sebelum pengisisan dan pengemasan harus melalui beberapa uji laboratorium yang meliputi
pengujian fisik organoleptik, kimia dan mikrobiologis yang bertujuan menguji kualitas produk
akhir.
Proses terakir adari proses produksi yang ada di PT Sari Husada II ditangani finishing
department. Proses akhirnya adalah pengisian dan pengemasan produk full cream milk powder
(FCMP) ke dalam zak 25 kg yang selanjutnya dilakukan pengisisan kedalam alumunium foil
dengan ukuran 150 gr, 200 gr, 400 gr, 600 gr, 800 gr. pengisian produk ini dilakukan dalam
keadaan udara steril menggunakan mesin rovema. Setelah kemasan direkatkan zak alumunium
foil dimasukkan kedalam karton dengan menggunakan mesin volpack dan cartoner yang
selanjutnya dimasukkan kedalam carton box, Kemudian diberikan cap berisi nomor, tanggal,
bulan kadaluarsa.
e) Penggudangan
Produk akir yang telah dikemas ditempatkan digudang penyimpanan dengan mengguakan
susunan rak besi yang tingginya 3 meter dan tersusun rapi. Gudang penyimpanan terletak
disebelah ruang pengemasan. Luas total gudang ini adalah 1.600 m2, dengan luas efektif yang
digunakan adalah 1041 m2 . adapun proses produksi (proses basah dan proses kering) terlampir
b. Higiene Perusahaan
1) Faktor Fisik
Disetiap tempat kerja pasti terdapat faktor bahaya. Berdasarkan kegiatan industri dan proses
produksi PT Sari Husada kemudo klaten maka penulis mengidentifikasi adanya faktor bahaya
sebagai berikut :
a) Intensitas Kebisingan
(1) Definisi kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki dan dapat menyebabkan gangguan
kesehatan.
(2) Efek kebisingan yaitu : trauma akustik, ketulian sementara dan ketulian menetap.
obyek, getaran yang ditimbulkan oleh pergerakan atau percepatan mesin yang terus meneruskan
(a) Ruang engineering, yaitu dalam ruang disel, ruang child water (ruang kompresor),
(b) Ruang filling dan packing, yaitu ruang filling hoper (canning line)
(c) Ruang processing, yaitu ruang processing strok wide body drier (lantai 1 dan lantai 2), ruang
mixer, ruang thumbler (bin filling thumbler dan alucon tipper), ruang lyndor I.
Adapun data sekunder hasil pengukuran kebisingan dapat dilihat pada Lampiran 13
b) Intensitas Penerangan
1) Penerangan (illumination) untuk itu penerangan yang baik harus sesuai dengan standar. Secara
umum penerangan yang baik adalah bila pekerja dapat melihat pekerjaan dan lingkungan kerja
3) Untuk penerangan kerja di PT Sari Husada menggunakan penerangan alami dan penerangan
buatan. Penerangan alami berasal dari sinar matahari yang dimanfaatkan untuk proses produksi
pada siang hari. Ruang untuk proses produksi dilengkapi dengan kaca tembus pandang, hal ini
dilakukan agar sinar matahari bisa masuk kedalam ruangan. Sedangkan penerangan buatan yang
dimanfaatkan untuk proses produksi pada malam hari berasal dari lampu listrik dari PLN dan
sebagian cadangan menggunakan generator diesel atau genset terutama lampu pada bagian
proses. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika tiba-tiba listrik dari PLN padam. Genset
yang dipakai sebanyak 5 buah yang dioprasikan secara bergantian atau sesuai dengan keutuhan
daya listrik. Dari data penerangan sekunder maka penerangan di PT Sari Husada Kemudo Klaten
ada beberapa tempat yang penerangannya kurang yaitu dibagian Filling sachet I, JK, LM, ruang
Fill and pack administrasi, dan ruang QA administrasi. Adapun data sekunder hasil pengukuran
c) Getaran Mekanik
(1) Definisi getaran mekanik adalah suatu gerakan osilasi atau mondar mandir sebuah benda
terhadap posisi pembanding, dan biasanya terjadi karena mesin-mesin yang dijalankan oleh
motor.
(2) Efek getaran : gangguan fungsi penglihatan, penurunan performance pada tracking task, dan
(3) Pengukukan getaran menggunakan vibration meter, vibration level recorder dan sound level
(4) Sesuai dengan kegiatan produksi yang dilakukan oleh PT. Sari Husada melakukan banyak
aktifitas-aktifitas yang menimbukkan getaran (Vibration). Getaran ini berasal dari pergerakan
mesin-mesin atau peralatan yang menyebabkan getaran baik getaran seluruh badan maupun
getaran pada lengan. Efek dari getaran ini menyebabkan gangguan fisiologis tubuh pada
operator. Getaran mekanis berasal dari turbo mixer, ruang disel pada proses suplay fan motor,
exhaust fan motor, bin tipper, cartoner. Getaran mekanis dapat menggangu kenyamanan kerja
tenaga kerja sehingga dapat mengganggu kenyamanan, mempercepat timbulnya kelelahan kerja
(5) Dari data getaran di PT Sari Husada maka getaran yang timbul dari mesin-mesin diatas adalah
untuk getaran lengan dan tangan tidak melebihi NAB, tetapi untuk getaran seluruh badan
dikategorikan dapat meningkatkan kelelahan dan mengganggu kesehatan tenaga kerja. Untuk
Adapun data sekunder hasil pengukuran getaran dapat dilihat pada lampiran 15
d) Iklim Kerja
(1) Definisi iklim kerja adalah keadaan lingkungan kerja yang merupakan perpaduan antara suhu
(2) Efek tekanan panas terhadap faal tubuh :banyaknya keringat yang dihasilkan, banyaknya
(3) Pengukuran iklim kerja menggunakan : Psikrometer putar, psikrometer hisap dan psokrometer
August.
(4) Iklim kerja di PT Sari Husada kemudo Klaten ada yang berada dalam batas normal, tetapi ada
beberapa tempat yang iklim kerja melebihi batas normal yaitu bagian UHT evavorator, bagian
processing lantai IV, ruang pasteurisasi dan ruang MD A/B. dari data sekunder iklim kerja di PT
Adapun data sekunder hasil pengukuran Iklm Kerja dapat dilihat pada lampiran 16
2) Faktor biologis
Faktor Biologi yang ada di PT Sari husada Kemudo Klaten dibagian unit pengolahan limbah
meliputi bakteri anaerob dan lumpur aktif yang ada di Bak UASB pada Unit Pengolahan Limbah
Cair.
3) Faktor Kimia
a) Debu
Debu dihasilkan dari sisa proses produksi yaitu susu dan gula. Debu susu berasal dari ruang
Filling Packing, ruang matrial preparation, dan ruang processing. Sedangkan debu gula berasal
dari ruang sugar milk II dan ruang surge hopper. Debu susu dan gula yang tercecer dan
berhamburan dimungkinkan dapat terhirup oleh tenaga kerja yang bekerja diruangan tersebut dan
Adapun data sekunder hasil pengukuran debu dapat dilihat pada lampiran 17
Bahan kimia berbahaya di PT Sari Husada Kemudo Klaten tidak terlalu banyak. Bahan
kimia yang berbahaya antara lain solar, pelumas, bahan kimia berbahaya pada bagian
PT Sari Husada Kemudo Klaten menggunakan beberapa cara untuk mengendalikan bahan
kimia berbahaya, seperti engineering atau mendesain penanganan dan penyimpanannya. Semua
Selain itu material safety data Sheets (MSDS) tersedia diberbagai tempat dimana bahan
kimia digunakan ditempat tersebut, seperti hang tercantum dalam lampiran 18.
Lembar MSDS membuat jenis-jenis bahaya dari setiap jenis bahan kimia dan beberapa cara
khusus yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya gangguan ketika menangani bahan
kimia tersebut. Disitu juga dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk personal protective equipment
c) Gas
Selain faktor berbahaya diatas, faktor berbahaya yang terdapat di PT Sari Husada Kemudo
Klaten adalah gas. Gas yang terdapat dilingkungan kerja, seperti NH3, Formal Dehid, H2So4, Cl2,
NO2, SO2, H2S, HC, Hexane dan Methanol. Gas tersebut terdapat pada ruang engineering, ruang
Filling and packing, ruang maretial preparation, ruang processing, ruang QA/QC, laboratorium
pathogen dan laboratorium SWB. Adapun data sekunder hasil pengukuran gas dapat dilihat pada
lampiran 19.
c. Kesehatan Kerja
Poliklinik ini di kelola oleh dokter perusahaan, seorang perawat hiperkes, dan seorang tenaga
administrasi. Dokter umum praktek setiap hari selasa dan kamis mulai pukul 14.00 - selesai,
sedangkan dokter spesialis anak praktek setiap hari selasa pukul 08.00-11.00 WIB dan jumat
mulai pukul 16.00-18.00 WIB. Poliklinik buka selama 24 jam, dimana dokter dan paramedis
tersebut bekerja setiap hari. Sedangkan paramedis bekerja sesuai dengan shift produksi, yaitu
Dalam upaya menciptakan kesehatan tenaga kerjanya PT Sari Husada Kemudo Klaten
a) Poliklinik
Poliklinik PT Sari Husada Kemudo Klaten mulai dibuka pada bulan Agustus 2002. Poli
klinik ini beroperasi setiap senin dsampai jumat dan mulai dibuka pada pukul 08.00-16.30 WIB
serta istirahat pukul 12.00-12.30 WIB dalam satu hari ada sekitar 20 pasien ( tenaga kerja dan
keluarga) yang datang ke poli klinik tersebut. Orang datang kepoli klinikdengan keluhan batuk,
pusing, flu, sariawan, mata merah, perut kembung dan penyakit ringan lainnya. Poliklinik ini
didirikan untuk melayani kesehatan para karyawan beserta istri dan 3 orang anak tanggungannya
sampai berumur 24 tahun (yang beum bekerja dan masih kuliah) karawan tetap berhak
mendapatan jasa pelayanan poli klinik dan mendapat karu periksa karyawan, sedangan karyawan
tidak tetap hanya mendapatkan jasa obat-obatan yang ada pada kotak P3K, tetapi bila keadaan
darurat poli klinik juga mengalayani karyawan tersebut. PT Sari Husada Kemudo Klaten juga
menyediakan ambulace sebagai sarana transportasi yang sangat penting apa bila dalam keadaan
darurat dalam pelayanan kesehatan PT Sari Husada Kemudo Klaten bekerja sama dengan RS
Sardjito, RS Panti rapih, RS panti rini, RS panti nugroho, RS betesda, PKU Muhamadyah
Yogyakarta, PKU muhamadyah bantul, RSI Hidayatullah Yogyakarta, JIH (Jogja Internasional
Hosopital), sedangkan untuk Rumah Sakit bersalin PT Sari Husada Kemudo Klaten bekerja sama
kecelakaan akibat kerja. Tindakan ini dilakukan untuk menangani secepat mungkin saat terjadi
kecelakaan. Kotak P3K berjuang lebih dari 30 kotak dan dipasang pada setiap unit
departemen.kotak P3K berisi kain kassa steril , perban, plester, kapas, alcohol, betadin, dan lain-
lain. Setiap dua minggu sekali petugas hiperkes melakukan pengecekan obat-obatan yang ada
pada kotak P3K pada masing-masing unit departemen untuk mengganti bila ada obat-obatan
yang telah habis, sedangkan untuk pengambilan form penggunaan obat P3K dilakukan settiap
Form permintaan dan pengecekan obat P3K dapat dilihat pada lampiran 20, contoh form
penggunaan obat P3K terlampir pada lampiran 21 serta first aid report form dan investigation
c) Pemeriksaan kesehatan
Selain pelayanan kesehatan yang disebut diatas, PT Sari Husada Kemudo Klaten juga
Kemudo Klaten sebelum tenaga kerja bekerja atau pada saat pertama kali diterima. Untuk
pemeriksaan kesehatan sebelum kerja ini PT Sari Husada Kemudo Klaten bekerja sama sengan
panitia pramita utama yogyakarya. Adapun lembar pemeriksaan dari pramita utama terlampir
(b) Cek darah berfungsi untuk mengetahui kadar hematologi lengkap, hemoglobin, eukosit, hitung
(c) Cek urin lengkap berfungsi untuk mengetahui apakah ada kandungan Kristal atau tidak.
(d) SGOT, SGPT, gamma-GT, dan alkali phospatase berfungsi untuk mengetahui faal hati calon
tenaga kerja.
(e) Cek glukosa berfungsi untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah calon tenaga kerja.
(f) Thorax PA berfungsi untuk mengetahui apakah calon tenaga kerja mempunyai penyakit paru-
(g) HBs Ag berfungsi untuk mengetahui apakah calon tenaga kerja mempunyai penyakit hepatitis
atau tidak
(h) VDRL berfungsi untuk mengetahui apakah calon tenaga kerja mempunyai penyakit kelamin
atau tidak
(i) HIV berfungsi untuk mengetahui apakah calon tenaga kerja mempunyai penyakit HIV atau
tidak
(j) Widal berfungsi untuk mengetahui apakah calon tenaga kerja mempunyai penyakit tipus atau
tidak.
Hasil pemeriksaan kesehatan diatas digunakan sebagai dasar seseorang diterima atau tidak,
Pemeniksaan ini dilakukan untuk tenaga kerja PT Sari Husada Kemudo Klaten yang sudah
bekerja.tujuan dari pemeriksaan adalah untuk memantau dan mengetahui kondisi tenaga kerja
yang telah bekerja. Dalam hal ini PT Sari Husada Kemudo Klaten mempunyai program
pemeriksaan berkala setiap satu tahun sekali yang disebut dengan medical check up.
Pemeriksaan kesehatan kepada tenaga kerja PT Sari Husada Kemudo Klaten yang
khusus dilakukan setiap satu tahun sekali meliputi pemeriksaan : audiometric, dan spirometri.
Khusus untuk tenaga kerja dibagian HCA melakukan chek up kultur rectal swab 3 bulan sekali.
3) Gizi kerja
Gizi kerja tenaga kerja PT Sari Husada Kemudo Klaten telah dipenuhi oleh perusahaan
dan tercukupi kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja selain menyediakan pelayanan kesehatan juga memperhatikan gizi
a) Penyedian kantin
Untuk memenuhi gizi tenaga kerja PT Sari Husada Kemudo Klaten menyediakan kantin.
Kantin yang di sediakan cukup luas, nyaman, bersih dan ber AC. Dikantin terdapat sekitar 25
meja dan 100 kursi yang digunakan secara bergantian. Pada dinding kantin dipasang poster-
poster tentang kesehatan bagi tubuh.selain itu juga disediakan tempat cuci tangan sebelum dan
sesudah makan lengkap dengan sabun dan tissue untuk mengeringkan tangan.
b) Menu makan
Makanan yang disediakan PT Sari Husada Kemudo Klaten merupakan makanan dari jasa
ketring yang bernama arum sari, sehingga perusahaan tidak mempunyai dapur sendiri untuk
mengolah makanan. Setiap hari menu makanan selalu berbeda. Menu mekanan diatur oleh ahli
gizi dari bagian HRD agar gizi tenaga kerja terpenuhi kantin dibuka 3 kali sehati, yaitu :
a. Untuk karyawan non shift dan shift 1 dapat makan mulai dari pukul 11.00-13.30 WIB.
Adapun tabel menu yang disajikan untuk karyawan dan staf dapat dilihat pada lampiran 23
Pemeliharaan ruang kantin dilakukan oleh pihak kantin hanya sebagai pengontril. Kondisi
kantin (lantai, dinding, meja makan) dalam keadaan terawatt, bersih dengan vetilasi udara yang
cukup untuk kenyamanan. Penerangan cukup terang dengan adanya lampu listrik serta adanya
penerangan alami sinar matahari yang dapat masuk dari jendela ada kantin. Ruangan kantin pada
salah satu sisi dipasang kaca yang transparan sehingga kantin terlihat sangat terang.
d) Pembagian susu
Untuk memenuhi gizi tenaga kerja dan keluarganya maka PT Sari Husada Kemudo Klaten
membagi susu setiap bulan sebayak 2 Kg untuk karyawan tetap dan 1 kg untuk karyawan
honorer
4) Jamsostek
Program jamsostek di PT Sari Husada Kemudo Klaten hanya dapat digunakan apabila ada
kecelakaan kerja dan untuk jaminan hari tua (digunakan untuk karyawan tetap dan jumlahnya
1) Potensi bahaya
a) Terjepit
Potensi bahaya terjepit banyak terjadi dibagian packing yaitu bagian akhir dimana produk susu
yang baik dimasukkan ke dalam kardus lalu keluar dari mesin kemudian ditimbang. Selanjutnya
pekerjaan mengambil kardus susu tersebut untuk dibawa kegudang. Kegiatan tersebut
b) Tabrakan
Potensi bahaya tertabrak terjadi pada saat pengangkutan menggunakan forklift. Potensi ini terjadi
terutama pada bagian ware hause karena banyaknya forklift yang lalu lalang mengangkut barang-
barang. Jika tenaga kerja tidak hati-hati maka dapat tertabrak forklift. Untuk mengatasi bahaya
tersebut maka dibuat line atau garis khusus sebagai pemisah antara jalur orang dan jalur barang.
Selain itu setiap forklift yang keluar atau masuk ruangan harus menyalakan klakson sebagai
tanda. Klatkson 1: menyalakan mesin forklift, klakson 2 : forklift berjalan maju, klakson 3 :
Kecelakaan fatal akibat bahaya listrik dapat terjadi sewaktu-waktu. Pengen dalian dilakukan
dengan memasang poster tanda-tanda bahaya atau peringatan. Selain itu juga terdapat pada
aturan keselamatan kerja listrik PT Sari Husada Kemudo Klaten. Dalam hal potensi bahaya
listrik PT Sari Husada Kemudo Klaten menerapkan beberapa metode pencegahan dan
(1) Pemasangan tanda-tanda bahaya tersengat listrik ditempat yang berpotensi kemungkinan
tersengat listrik.
(2) Penggunaan APD yang sesuai untuk pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya tersengat
listrik.
d) Bekerja di ketinggian
Sari Husada Kemudo Klaten antara lain kegiatan pengelasan di ketinggian, kegiatan
Untuk mengendalikan bahaya ini, PT Sari Husada Kemudo Klaten memponyai program
(2) Harus menggunakan alaat pelindung diri yang lengkap, alat pelindung diri yang harus dipakai
adalah safety helmet, alat pelindung mata, sarung tangan, body harness dan safety shoes.
e) Bahaya kejatuhan
Bahaya kejatuhan, terbentur dan terpukul benda-benda sangat mungkin terjadi di PT Sari Husada
Kemudo Klaten terutama pada area workshop. Kejatuhan benda juga terjadi pada bagian gudang.
Hal ini bisa terjadi karena penumpukan barang-barang yang terlalu tinggi sehingga
memungkinkan tenaga kerja bisa kejatuhan benda-benda yang disusun. Dalam hal ini pencegaha
yang dilakukan PT Sari Husada Kemudo Klaten adalah dengan mewajibkan penggunaan APD
seperti safety helmet, sarung tangan , safety shouse dan sebagainya. Memperkerjakan tenaga
kerja yang berkompeten dan melengkapi standar operational procedure (SOP) kerja yang aman.
Musim hujan memungkinkan keadaan jalan dan tangga licin yang dapat menimbulkan bahaya
terpeleset dan jatuh. Dalam hal ini PT Sari Husada Kemudo Klaten membuat saluran-saluran air
yang dapat mengalirkan air sehingga air tidak menggenang dan untuk menghindari pejalan kaki
jatuh maka tiap tangga diberi pegangan tanda kuning dan hitam.
Kebakaran dan peledakan bahan kimia atau gudang bahan kimia dapat terjadi jika penempatan
bahan kimia tidak sesuai, pengemasan bahan kimia yang kurang sesuai serta reaksi dengan
bahan-bahan kimia lain, namun dalam hal ini PT Sari Husada Kemudo Klaten melakukan
pencegahan dengan menempatkan bahan kimia yang sesuai dengan petunjuk dan standar,
penyediaan MSDS, pelabelan, melakukan inspeksi harian untuk memeriksa kondisi kemasan dan
2) APD
Seluruh karyawan pada setiap departemen harus memakai pakaian kerja pada saat kerja. Pakaian
kerja dsesuaikan dengan tempat kerja dan bagiannya. Bentuk dan warna pakaian kerja pada
(a) Bagian produks menggunakan pakaian kerja lengan pajang dengan warna putih.
(b) Bagian laboratorium mikrobiologi menggunakan jas lab lengan pendek berwarna hijau muda
(c) Bagian analisis laboratorium kimia-fisika menggunakan jas lab lengan pendek, kerah berwarna
kuning
(d) Bagiaan engineering memakai pakaian kerja berwarna biru tua dengan lengan panjang
(e) Bagian IPAL mengenakan pakaian kerja berwarna biru dengan lengan panjang
(f) Bagian house keeping menggunakan pakaian kerja berwarna hijau muda dengan lengan pendek
(2) Topi pengaman, digunakan untuk higienisasi. Tersedia khusus pada bagian proses. Sedangkan
untuk tenaga kerja pada bagian lapangann dan unit engineering harus memakaii helm pada saat
(3) Sepatu kerja, digunakan untuk seluruh karyawan. Bila berada di lapangan karyawan bagian
proses harus memakai sepatu dari kain, sedangkan karyawan bagian engineering dan karyawan
(4) Sarung tangan, biasanya dipakai karyawan di bagian laboratorium baik di bagian IPAL maupun
pada bagian QA (quality Assurance) dan bagian QC (quality control), sarung tangan kain di
gunakan pada bagian engineering, sedangkan sarung tangan tahan api digunakan untuk regu
pemadam kebakaran
(5) Masker, digunakan oleh karyawan pada bagian produksi dan bagian engineering.
(6) Kaca mata, digunakan sebagai perlindungan pada mata dari percikan zat kimia pada bagian
(7) Sumbat telinga, digunakan oleh tenaga kerja di bagian teknik seperti ada bagian filling packing,
b) Pengaman mesin
Mesin-mesin yang berada didalam ruangan biasanya dalam keadaan tertutup. Khusus pada
proses produksi, mesin-mesin berada dalam ruangan tersendiri yang dilengkapi dengan kaca
tembus pandang. Sedangkan mesin yang diluar ruangan dilengkapi dengan pagar pembatas serta
pencegahan yang memadai, kemungkinan terjadi keadaan darurat tidak dapat dihilangkan sama
sekali
Hal ini mengingatkan adanya unsafe act yang menyebabkan insiden atau kecelakaan sebesar
80% oleh karena itu PT Sari Husada Kemudo Klaten mempunyai rencana dan persiapan tanggap
darurat yang didasarkan atas evaluasi resiko yang ada. Potensi bahaya yang ditimbulkan
ditempat kerja maka mengharuskan penerapan tindakan pengendalian tanggap darurat yang
representative (MR) untuk menangani dan mengatasi bila terjadikeadaan darurat seperti
kebakaran, gempa bumi, ancaman bom, dan lain-lain maka dibentuk tim kesiap siagaan tanggap
darurat (TKTD) seperti tim tanggap darurat, tim DAMKAR, dan satgas atau satpam. Penanganan
masalah keadaan darurat dibuat dalam bentuk dokumen berupa SOP yang terpasang dalam setiap
unit departemen PT Sari Husada Kemudo Klaten menyediakan 3 tempat berkumpul sementara
(shelter) untuk keadaan darurat, yaitu shelter 1 berada di posdepan, shelter 2 berada di gazebo,
dan shelter 3 berada di pos sebelah utara. Prosedur tanggap darurat dalam keadaan kebakaran
terlampir pada lampiran 24 dan jalur evakuasi PT Sari Husada Kemudo Klaten terlampir pada
lampiran 25.
PT Sari Husada Kemudo Klaten mempunyai system ijin kerja yang dinamakan surat ijin
keselamatan kerja (safety and food safety working permit). Contoh form safety and food safety
working permit dapat dilihat pada lampiran 26. Surat ini menyatakan bahwa objek kerja untuk
pkerjaan perbaikan dan atau pemeriksaan di are kerja berbahaya telah diperiksa dan pekerjaan
dinyatakan aman untuk dikerjakan serta dilengkapi dengan peralatan dan pengaman keselamatan
a) Surat Ijin Keselatan Kerja (safety and food safety working permit) digunakan untuk pekerjaan
perbaikan, pemeriksaan didaerah kerja berbahaya atau pekerjaan berbahaya di dalam komplek
b) Pemberi ijin pelaksanaan surat ijin keselamatan kerja (safety and food safety working permit)
c) Surat Ijin Keselamatan (safety and food safety working permit), meliputi pekerjaan berbahaya
antara lain :
(1) ijin bekerja di ketinggian yaitu bekerja diatas dengan ketinggian lebih dari 2 M
(2) ijin bekerja memutus atau membuka pipa untuk pipa CNG, pipa air, pipa angin blower, pipa
(4) ijin bekerja dengan listrik, meliputi perbaikan listrik, penyambungan kabel pemotongan kabel
atau bahan lain yang beraliran listrik dengan tegangan listrik dari 50 volt
(5) ijin bekerja diarea terlarang atau area berbahaya, antara lain CIP Kitchen, boiler, chemical
storage, ware house, ruang transformer, genset, air heater, oil burner
(6) ijin bekerja di daerah terbatas seperti ijin untuk masuk dalam ruang sempit, termasuk
penggalian.
(7) Ijin bekerja dalam panas untuk pemotongan, pengelasan, grinding dan proses lain dengan gas
Contoh form ijin untuk pekerjaan yang menghasilkan api atau panas dan percikan bunga api
Near miss adalah suatu bahaya atau berpotensi bahaya namun beum menimbulkan
kecelaan atau melukai orang. Kondisi kerja yang tidak aman, kebiasaan orang (perilaku) yang
tidak aman, penggunaan peralatan kerja yang tidak benar dan peralatan kerja yang tidak
berfungsi dengan baik adalah sumber-sumber yang dapat meimbulkan terjadinya kecelakaan
kerja. Near miss investigation merupakan kegiatan inspeksi yang dilakukan setelah ada laporan
Near miss (Near miss report), dengan cara rekontruksi dan dokumentasi yang selanjutnya akan
dilakukan tindak lanjut atau upaya perbaikan. Tidak semua near miss dilakukan tindak lanjut,
harus dilakukan pembuktan terlebih dahulu dan diperioritaskan pada near miss yang berpotensi
bahayanya lebih besar. Near miss report terlampit pada lampiran 28 dan Near miss investigation
Tujuan diadakan near miss adalah untuk mengantisipasi potensi bahaya dengan tindakan
tersebut.metode yang dilakukan adalah dengan menyebarkan form near miss pada kotak-kotak
near miss yang tersebar diperusahaan kemudian mengambil form near miss yang telah diisi
selanjutnya melakukan observasi pada lokasi near miss untuk dapat ditindak lanjuti adapun near
mendapatkan pembinaan dan jika masih melanggar akan diberikan sanksi berupa surat
a) Manusia
b) Sistem
Dilakukan evaluasi terhadap sistem dari tahun ke tahun selalu berkembang mengikuti
perkembangan, dari tahun kemarin dan sekarang sistem masih relevan atau tidak.
c) Alat
Pemeriksaan terhadap alat, dengan berkembangnya atau bertambahnya usia perusahaan peralatan
d) Lingkungan
Sebelum melakukan pekerjaan, melakukan pengecekan apakah terdapat potensi bahaya atau
6) LOTO
LOTO berfungsi untuk mengunci setiap peralatan (mesin, listrik, generator, dan lain-lain)
yang sedang diperbaiki. LOTO memberikan informasi bahwa sedang ada perbaikan dan tidak
ada yang boleh mengoperasikan peralatan (mesin, listrik, generator, dan lain-lain) selain petugas
Apabila ada bahaya kebakaran di PT Sari Husada Kemudo Klaten menggunakan alarm tanggap
(2) Alarm terputus-putus secara berkelanjutan artinya tanda bahaya, karyawan siap siaga dilokasi
kerja masing-masing. Tanda panggilan bagi anggota satgas TTD (tim tanggap darurat) untuk
menuju post TTD. Susunan tim tanggap darurat dapat dilihat pada lampiran 31
b) Sistem pemadaman
PT Sari Husada Kemudo Klaten mempunyai sekitar 190 buah APAR yang pasang. Jenis APAR
yang ada di PT Sari Husada Kemudo Klaten adalah APAR powder dan CO2. APAR terpasang
disetiap ruangan. APAR diperiksa setiap 1 bulan sekali per departemen. Setiap bulan petugas
menangani 18 buah APAR. Peta tata letak APAR dan Hydarant pada lampiran 32 dan check list
PT Sari Husada Kemudo Klaten mempunyai 53 buah hidaran yang terpasnag dibeberapa bagian
yang terdapat potensi bahaya kebakaran cukup tinggi. Hydrant diperiksa setiap 1 bulan sekali.
Setiap satu minggu sekali hydrant dicoba dengan membuka pilar hydrant. Berita uji coba hydrant
dapat dilihat pada lampiran 20 dan check list pemeriksaan hydrant periode 1 bulan sekali
Sprinkler terdapat di ruang boiler, ruang diesel, dan ruang ware house
tanggap darurat (TKTD). Adapun susunan TKTD terdapat pada lampiran 34. Pelatihan TKTD
dilakukan setiap 6 bulan sekali. Pelatihan rutin setahun sekali pada bulan juli.
8) Keselamatan Listrik
Kapasitas listrik (daya terpasang) yang digunakan di PT Sari Husada Kemudo Klaten
sebesar 2030 KVA yang digunakan untuk semua kegiatan yang ada di perusahaan. Sumber listrik
yang digunakan berasal dari PLN dan Genset. Apabila listrik PLN padam atau mati, maka
digunakan Genset sebagai sumber listrik. Terdapat 6 Genset dengan masing-masing daya 500
KVA.
Area panel MDP, trafo, panel tubikel, dan ruang produksi memiliki potensi bahaya
tersengat listrik. Oleh karena itu, dilakukan pemeriksaan KWh meter oleh tim Utility setiap hari
oleh maintenance setiap hari, setiap 4 minggu, 8 minggu, 32 minggu, dan 48 minggu.
Adapun data tentang keselamatan kelistrikan dapat dilihat pada dokumen hirac trafo dan
Untuk pemeriksaan penangkal petir dilakukan setahun sekali oleh pihak luar yaitu supplier.
APD yang wajib digunakan oleh tenaga kerja yaitu, earmuff, safety shoes, dan sarung tangan
kulit.
PT Sari Husada Kemudo Klaten memiliki 4 boiler, yaitu 2 boiler dengan bahan bakar minyak
a) Boiler minyak
Menggunakan bahan bakar minyak Marine Fuel Oil (MFO), akan tetapi tidak selalu
b) Boiler CNG
Menggunakan bahan bakar CNG yang didatangkan dari Kalimantan. CNG yang digunakan untuk
a) Peledakan
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya peledakan antara lain kehabisan air, over
heating (panas berlebih), tekanan berlebih, dan adanya kerak pada dinding dalam boiler dan
b) Terpeleset
Dapat terjadi potensi bahaya terpeleset di boiler, misalnya karena kondisi tangga yang terlalu
c) Terjatuh
Terjatuh dapat menjadi potensi bahaya di boiler karena pekerjaan boiler berkaitan juga dengan
d) Tersandung
Pada ruang boiler banyak terdapat pipa-pipa sehingga dapat menimbulkan potensi bahaya
tersandung.
Potensi bahaya tersengat listrik dapat muncul karena listrik yang digunakan pada ruang boiler
Berbagai upaya dilakukan perusahaan untuk melindungi keselamatan tenaga kerja, antara lain :
a) Pemeriksaan mesin
Pemeriksaan mesin dilakukan setiap hari oleh operator boiler dan setiap satu tahun sekali
dilakukan oleh pihak Depnaker. Pemeriksaan yang dilakukan oleh operator meliputi pengecekan
b) Isolasi mesin
Isolasi mesin dilakukan untuk meminimalisir paparan faktor bahaya dari mesin, seperti paparan
Setiap mesin yang ada di ruang boiler terdapat Standard Operational Procedure (SOP) yang
harus dipatuhi oleh operator sebelum dan saat mengoperasikan mesin. Untuk upaya keselamatan
maka tidak setiap orang dapat mengoperasikan boiler. Di PT Sari Husada Kemudo Klaten, setiap
d) Sistem safety yaitu apabila air dalam boiler habis, mesin akan mati secara otomatis.
e) Penggunaan APD
Setiap tenaga kerja yang ada di ruang boiler diwajibkan untuk menggunakan APD yang sudah
(1) Respirator
Digunakan untuk mencegah terhirupnya debu batubara masuk ke dalam pernapasan tenaga kerja.
(2) Safety shoes
Digunakan untuk melindungi kaki tenaga kerja dari resiko terpeleset, tersandung, tersengat
Digunakan untuk meminimalisir paparan kebisingan yang dihasilkan dari mesin boiler.
Digunakan untuk melindungi kepala tenaga kerja dari resiko terbentur benda-benda keras.
Adapun data hirac pada pesawat boiler dapat dilihat pada lampiran 36
ledakan dengan pemasangan simbol dan Material Safety Data Sheet (MSDS) pada tiap material
bahan kimia yang dapat meledak, tempat penyimpanannya telah dijauhkan dari bahan oksidator
dan panas, sesuai dengan SOP tentang penyimpanan dan penanganan bahan kimia. Selain itu di
laboratorium kimia juga terdapat APAR dan sprinkler yang dapat digunakan pada saat terjadi
kebakaran.
APD yang ada di laboratorium kimia antara lain, face shield, masker, jas lab, googles,
safety shoes,dan gloves. Bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium kimia, seperti Ethanol,
Pengamanan mesin dilakukan pada mesin-mesin yang mempunyai tekanan yang tinggi.
Salah satu upaya pengamanan mesin yang ada di PT Sari Husada Kemudo Klaten yaitu di bagian
boiler. Isolasi mesin yang dilakukan di bagian boiler, misalnya pelapisan pada pipa-pipa boiler
(jacketing pipa) menggunakan glasswoll untuk mengurangi panas yang dihasilkan dari pipa
tersebut.
Mesin-mesin yang berada didalam ruangan biasanya dalam keadaan tertutup. Khusus pada
proses produksi, mesin-mesin berada dalam ruangan tersendiri yang dilengkapi dengan kaca
tembus pandang. Sedangkan mesin yang diluar ruangan dilengkapi dengan pagar pembatas serta
dipasang rambu-rambu peringatan. misalnya cover pada mesin mixer dan pada mesin bagian
packing harus dipastikan selalu terpasang dalam kondisi aman dan baik.
12) Komunikasi K3
Sistem komunikasi K3 yang telah dilakukan oleh manajemen PT. Sari Husada Kemudo
Klaten adalah :
a) Pemasangan rambu-rambu K3 di area setiap area tempat kerja perusahaan disesuaikan dengan
potensi bahaya yang ada di sekitar area tersebut. Rambu-rambu tersebut meliputi rambu-rambu
yang wajib dipatuhi, peringatan dan larangan. adapun contoh rambu-rambu atau logo
b) Safety talk
Safety talk, sebagai salah satu cara untuk mengingatkan tenaga kerja agar bekerja secara
aman dan selamat. Safety talk merupakan program training dengan memberikan pengetahuan
materi tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam waktu singkat padat dan jelas mudah
untuk dipahami, safety talk di PT Sari Husada Kemudo Klaten dilakukan setiap pagi mulai jam
7.30-selesai sebelum tenaga kerja kontraktor memulai aktifitas pekerjaannya dan basanya safety
talk ini berlangsung semala 15 menit. safety talk dipimpin oleh safety coordinator PT Sari
Husada. Materi safety talk disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan oleh
masing-masing anggota
Adapun dokumen safety talk PT Sari Husada dapat dilihat pada lampiran 38
c) Safety induction
Induction adalah program training dengan memberikan materi tentang keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) yang sering disebut dengan safety induction dan hygiene (hygiene
induction) di perusahaan. Induction wajib dilakukan setiap ada kontraktor yang baru pertama kali
masuk atau bekerja di PT Sari Husada batas waktu masa berlaku induction adalah 3 bulan,
setelah 3 bulan maka kontraktor yang masa berlaku induction telah habis diwajibkan mengikuti
induction apa bila kontraktor tersebut masih bekerja atau akan bekerja lagi di PT Sari Husada.
(1) Pemutaran ilustrasi film kecelakaan kerja yang di sebabkan oleh unsafe action maupun unsafe
condition.
(b) Pekerja atau kontraktor dapat mematuhi peraturan K3 pada setiap pekerjaan.
(c) Pekerjaan atau kontraktor dapat mengetahui potensi bahaya serta cara pengendalian bahaya pada
setiap pekerjaan.
(3) Tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja (pemerintah, pengusaha, masyarakat,
karyawan).
(4) Menampilkan fakta di lapangan tentang jumlah kasus kecelakaan kerja di lapangan.
condition
(9) Identifikasi bahaya dan pengendalian (HIRAC) sesuai dengan pekerjaan peserta training.
(10) Persyaratan oprasional K3, menjelaskan hal-hal seperti APD, APAR, kotak P3K, working
d) Pemutaran film
Suatu film dapat memperlihatkan seluruh ceriata tentang suatu kecelakan dengan menunjukkan
lingkungan kerja yang berisi tentang bagaimana timbulnya situasi yang berbahaya, bagaimana
terjadi kecelakaan, apa akibat-akibat yang ditimbulkan, dan bagaimana cara pencegahanya.
Film tentang Keselamatan dan kesehatan kerja setiap hari diputar pada saat jam istrahat makan
e) Poster
Terdapat aneka poster di PT. Sari Husada dan masing-masing poster dapat meningkatkan
kewajiban untuk menggunakan alat pelindung diri pada PT Sari Husada kemudo Klaten.
Diantara poster-poster tersebut ada yang bersifat lucu, ada yang meneydihkan, ada yang
Adapun contoh poster yang terpasang di sekitar area PT Sari Husada kemudo Klaten dapat
e. Ergonomi
produktivitas yang tinggi. Ruang lingkup desain stasiun kerja meliputi desain ketinggian area
Posisi kerja mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap tubuh. Selain posisi kerja duduk,
posisi kerja berdiri juga sering ditemukan di PT Sari Husada. Pada dasarnya posisi kerja berdiri
lebih melelahkan daripada duduk dan energi yang dikeluarkan untuk berdiri lebih banyak 10 - 15
% dibandingkan dengan duduk. Untuk posisi kerja duduk berada pada bagian personalia dan dan
staf kantor sedangkan posisi kerja berdiri pada bagian boiler, unit produksi, unit mixing, unit
2) Pengorganisasian kerja
Jam kerja untuk karyawan bagian produksi, quality assurance, quality control, satpam,
pengemasan, IPAL, engineer dan penjaga mesin pembangkit, jam kerjanya diatur secara beregu
atau system shift, yaitu 8 jam/hari dengan waktu istirahat jam secara bergantian dan masuk
selama 6 hari kerja atau 1 minggu 48 jam kerja. Karyawan biasa tersebut dibagi menjadi 3 shift
yaitu :
Sedangkan jam kerja untuk karyawan non shift seperti direktur, litbang, administrasi masuk 5
hari kerja mulai pukul 08.00-16.30 WIB dengan waktu istirahat 1 jam kerja yaitu 12.00-13.00
WIB.
3) Sikap kerja
Berbagai sikap kerja dapat ditemukan dalam pekerjaannya di PT Sari Husada Kemudo Klaten,
Sikap ini banyak ditemukan dipekerjaan administrasi, akuntansi, dan berbagai pekerjaan kantor
lainnya. Dalam hal ini perusahaan telah menyediakan tempat duduk yang dinamis yang bisa
b. Sikap berdiri
Sikap ini ditemukan pada karyawan yang bekerja dibagian filling packing dan bagian packing.
Di area ini tidak tersedia tempat untuk kaki dan lutut, karyawan sering memengang objek yang
Sikap ini ditemukan pada karyawan lapangan, operator mesin, karyawan yang bekerja di
4) Manual handling
Aktivitas angkat-angkut yang ada di PT. Sari Husada Kemudo Klaten sebagian besar sudah
menggunakan alat bantu forklift. Kegiatan manual handling dilakukan di beberapa bagian,
seperti pada saat menurunkan bubuk powder dari truk ke atas pallet dan pada bagian packing
yaitu mengangkat kardus karton kemasan sachet dan karton besar, dan memindahkan kardus
karton dengan berat 15 kg produk PT Sari Husada dari mesin packing keatas palet.
angkat-angkut atau material handling sehingga beban tenaga kerja, kelelahan dapat
diminimalisir.
a) Pesawat angkat
(1) Forklift, digunakan untuk mengangkat beban 1,5 ton. Forklift berfungsi untuk melayani
pengiriman skim milk powder ke pengemasan susu dari unit satu ke unit lainnya setra untuk
(2) Hand pallet, digunakan pada unti pengepakan karena bahan yang diberikan hanya ton.
(3) Conveyor, berfungsi untuk memindahkan susu bubuk dari tangki penampungan ke bak
penimbangan dan untuk memindahkan keleng susu baik sebelum atau sesudah di isi susu bubuk
ke bagian finishing.
b) Alat angkut
(1) Tangki, digunakan untuk mengangkut susu segar dan minyak solar
f. Lingkungan
Sistem Manajemen Lingkungan merupakan panduan dasar kegiatan bisnis akrab dengan
lingkungan. Sehingga Perlu adanya pengendalian lingkungan akibat kegiatan manusia. Dan
memerlukan Sistem sertifikasi sebagai stabilisasi tata kerja dalam upaya meraih hasil yang
konsisten. ISO 14000 digunakan sebagai panduan pengelolaan lingkungan bagi aktivitas bisnis
untuk mengurangi dampak negatif pemerintah & industri yang berpengaruh terhadap kompetensi
Untuk merawat lingkungan disekitar PT Sari Husada Kemudo Klaten agar mampu
menyediakan kondisi yang baik, menunjang dan memenuhi kebutuhan lingkungan hidup.
Strategi pencapaian tujuan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan / Environmental
2) Pengelolaan limbah
Proses pengolahan produk susu menghasilkan produk samping yang berupa limbah yang
emngandung berbagai bahan beracun dan berbahaya yang dapat mencemari lingkungan sekitar.
Pengelola lingkungan dilaksanakan pada seluruh area yang terkena dampak aktifitas PT Sari
Husada Kemudo Klaten. Pengelolaan lingkungan ini meliputi pengolahan libah baik limbah yang
berbahaya maupun limbah yang tidak berbahaya. Limbah yang dihasilkan pada proses
a) Limbah padat
Limbah padat yang dihasilkan PT Sari Husada Kemudo Klaten dapat berupa :
(1) Raw material, limbah ini antara lain berasal dari sisi kemasan (drum bekas, kaleng, kardus,
plastik), sisa bahan bangunan, besi, pipa, dan kayu. Limbah ini dipisahkan yang bisa didaur
ulang kembali dengan yang tidak bisa didaur ulang lagi. Penanganannya dilakukan oleh pihak ke
3 yaitu ada yang diagkut oleh dinas kebersihan kota dan anak perusahaan PT dammar mulyo
(2) Powder, Limbah powder ini berasal dari bahan baku produk yang tercemar, produksusu yang
tidak memenuhi kwalitas mutu dan produk yang sudah kadaluarsa. Limbah powder ini dibagi
menjadi 2 macam yaitu kelas A dan kelas B, pembagian kelas tersebut didasarkan atas jenis dan
kerusakannya. Kelas A masih dapat digunakan kembali sebagai rework, bahan baku pembuatan
roti atau untuk susu orang dewasa. Sedangkan untuk kelas B sudah tidak layak digunakan
kembali maka pengelolaannya ditampung dalam satu tempat, dicampur dengan dedak dan
b) Limbah cair
Limbah cair yang dihasilkan berasal dari hasil pembersihan alat-alat produksi yang
digunakan dan berasal dari air untuk kegunaan kegiatan rumah tangga pabrik. Limbah cair yang
oksigen dari lingkugan apabila dibuang langsung kelingkungan maka keseimbangan ketersediaan
oksigen pada lingkungan akan terganggu. Proses pengolahan limbah cair yang dilakukan
diinstalasi pengolahan air limbah (IPAL) PT Sari Husada Kemudo Klaten secara garis besar
Pengukuran PH dilakukan dengan alat PH-meter atau PH stick nilai ambang bagi golongan II
adalah 6-9.
Solit zat padat meliputi padatan yang terlarut dan yang tidak terlarut dalam air.mengukuran ini
dilakukan dengan secara penguapan dan pengeringan. Total padatan dinyatakan sebagai
(mengoksidasi) hampir semua zat organik terlarut dan sebagai zat organik tersuspensi.
COD adalha jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi secara kimiawi bahan telarut
Penetapan kadar lumur kasar penting untuk mengevaluasi tingkat kekuatan pencemaran suatu
limbah domestic atau limbah industri. Tujuan penetapan ini untuk mengetahui konsentrasi dalam
Adapun gambaran IPAL di PT Sari Husada Kemudo Klaten dapat dilihat pada lampiran 37.
c) Limbah gas
1) Debu
Limbah berupa debu dihasilkan oleh mesin dryer pada proses pengeringan susu.
yang dilakukan secara bertahap. Debu yang diserap oleh blower menuju cyclone debu akan
berputar secara sentrifugal, karena gaya gravitasi maka endapan jatuh ke bawah kemudian
terapung.
2) Emisi
Limbah emisi berasal dari emisi gas buang yang berasal dari sisa pembakaran dari diesel
dan boiler berupa CO2, SO2, CxHy, dan zat volatile scrubber filter pada stak cerobong yang berisi
glass wool atau karbon aktif. Di dalam cerobong, unsure pembentukan gas yang berbahaya akan
diikat oleh kkarbon aktif, sehingga gas yang dikeluarkan tidak berbahaya.
3) Pedoman pengelolaan K3
PT Sari Husada Kemudo Klaten menerapkan system manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja (SMK3) yang berpedoman pada 12 elemen dan criteria-kriterianya merupaka penjabaran
dari 5 prinsip SMK3 yang tercantum dalam Permenker No. PER05/Men/1996 tentang sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).dalam penerapannya dari 166 kriteria PT
Sari Husada Kemudo Klaten telah mampu memenuhi 90% sehingga mendapat penghargaan
teringgi berupa bendera emas dari Depnaker RI sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
(1) Untuk menetapkan suatu struktur kebijakan, prosedur dan intruksi kerja
(2) Untuk menguraikan organisasi, tanggung jawab dan fungsi yang berkaitan
(3) Untuk memungkinkan control oprasi dan kegiatan adminitratif yang efisien
(4) Untuk menetapkan suatu dasar audit teknis dan tinjauan manajemen
Dalam rangka mencapai pelaksanaan proyek yang sukses yaitu sehat, aman, dan selamat
bagi karyawan , klien, masyarakat dan lingkungan dimana PT Sari Husada Kemudo Klaten
beroprasi serta untuk mencapai target zero, maka PT Sari Husada Kemudo Klaten telah
menerapkan suatu system manajemen di bidang K3LH yang berlandaskan pada kebijakan dasar.
System K3LH ini terintegrasi pada seluruh tahap peruses manajemen proyek PT Sari Husada
Kemudo Klaten yang meyakinkan bahwa semua isu K3LH dipertimbangkan pad setiap dan
seluruh tahap proses pembuatan keputusan. Penerapan SMK3 yang efektif mempertimbangkan :
(1) Menyediakan sumberdaya yang memadai sesuai denga ukuran dan kebutuhan
(2) Melakukan identivikasi kompetensi yang diperlukan pada setiap tingkat manajemen perusahaan
(3) Membuat ketentuan untuk mengkonsumsiinformasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara
efektif.
(4) Membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran para ahli
(5) Membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan tenaga kerja secara aktif.
(1) Persyaratan external atau peraturan perundang undangan dan internal atau indicator kinerja K3
(3) Resiko dan sumberbahaya yang meliputi keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat kerja,
serta peralatan lainnya, bahan-bahan, lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja dan prioses
produksi
pengurus dan disahkan oleh mentri tenaga kerja P2K3 dilakukan pergantian setiap 2 tahun sekali.
Tim P2K3 PT Sari Husada Kemudo Klaten berlaku sebagai wakil manajer yang bertanggung
jawab mengkoordinasi pelaksanaan penerapan SMK3 dilapangan. P2K3 juga akan memelihara
hubungan dengan seluruh pusat tanggung jawab (PTJ) yang terkait sebagai pusat untuk
pemberian masukan dasar pemikiran dan dukungan didalam permasalahan K3. P2K3 memiliki
(1) Sebagai lembaga untuk menghimpun dan mengelola data yang berkaitan dengan masalah K3
(2) Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
(3) Mengadakan evaluasi kepada pimpinan perusahaan yang berkaitan dengan masalah K3.
(1) Ketua tim P2K3 bertanggung jawab memastikan bahwa SMK3 telah diterapkan dan
menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan oleh lokasi dan jenis egiatan dalam perusahaan
(2) Tim P2K3 mengenali kemampuan tenaga kerja sebagai sumber daya yang berharga yang dapat
ditunjukkan untuk meneriama pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dalam menerapkan
4) Pegawasan
a) Inspeksi K3
PT Sari Husada Kemudo Klaten telah melakukan ivestigasi keselamatan kerja sebagai upaya
mendeteksi secara dini adanya potensi dan factor bahaya ditempat kerja dan segera
inspeksi dimaksutkan untuk menemukan atau mengidentivikasi kondisi Unsafe condition, unsafe
action, untuk kemudian melakukan tindakan perbaikan. PT Sari Husada Kemudo Klaten
melakukan inspeksi area untuk memantau dan mengawasi lingkungan kerja dan para pekerja
dalam melakukan pekerjaannya yang sering disebut safety inspection. Inspeksi area proyek
dilakukan setiap jam. Inspeksi ini dilakukan agar tercipta K3 serta mengantisipasi potensi bahaya
yang ada di setiap tempat kerja. Petugas yang bertanggung jawab melakukan inspeksi area
adalah safety inspector. Safety inspector setiap hari membuat laporan inspeksi area yang disebut
daily report safety inspector. Adapun daily report safety inspector terlampir 10. Sedangkan
Inseksi area yang dilakukan setiap hari oleh safety inspector PT Sari Husada Kemudo Klaten
Dari hasil temuan inspeksi akan ditindak lanjuti untuk memastikan bahwa semua deviasi
b) Safety patrol
Kegiatan Safety Patrol di seluruh area perusahaan dilakukan oleh tim Safety Patrol setiap 1
bulan sekali. Tim Safety Patrol dibentuk oleh Ketua P2K3. . Form safety patrol terlampir pada
lampiran 11
c) Audit
Audit merupakan sistem penilaian program kinerja K3 di perusahaan. Audit yang dilakukan
di PT Sari Husada Kemudo Klaten dijadikan tolak ukur sampai sejauh mana implementasi dan
SMK3 telah dijalankan. Tujuan audit K3 adalah untuk menilai dan mengidentivikasikan secara
kritis dan sistematis semua sumber bahaya potensial, mengukur dan memastikan secara obyektif
pekerjaan apakah yang berjalan sesuai dengan perencanaan dan standar, dan menyusun suatu
rencana koreksi untuk menentukan langkah dan cara untuk ngengatasi sumber bahaya potensial.
1) Green danone
Green audit adalah audit yang diwajibkan oleh Group Danone yang telah dilakukan oleh
ERM (environment resource manajemen) yang ber pusat diperancis sebagai mitra dari Danone
Group. Sepintas green audi ini hampir sama dengan audit ISO14001 SML, hanya lebih komplit
antara lain dari pemakaian air untuk proses produksi, rumah tangga, dan rasionya dibanding
dengan waste yang dihasilkan bebas kuman legionella sampai bebas pemakaian asbestos
bangunan dan perpack mesin mesin yang digunakan. Selain hal tersebut diatas PT Sari Husada
Kemudo Klaten, masih juga harus mengikuti aturan pemerintah propinsi maupun pusat program
PROPER
2) Proper tingkat nasional untuk PT Sari Husada Kemudo Klaten, Proper adalah program penilaian
b. Audit K3
1) WISE by Danone
WISE audit adalah system keselamatan yang dimiliki oleh group Dupont Amerika Serikat,
Dupont adalah perusahaan persenjataan missiu sehingga K3 harus betul-betul diperhatikan dan
menjadi prioritas utama perusahaan. Audit ini tidak harus dilakukan oleh seorang ahli tetapi
pelakunya harus betul-betul memahami esensi dari elemen per elemennya. WISE audit
merupakan audit behavior K3, hal ini sangat jarang diterapkan oleh kebanyakan perusahaan di
Indonesia kecuali oleh group danone, karena audit ini bersifat perilaku atau kebiasaan selamat
dalam bekerja. Jadi harus ada dasar dalam menentukan sistem K3 yang akan dipakai sebagai
pondasi implementasi WISE principle. PT Sari Husada Kemudo Klaten menyadari hal ini,
dipilihlah sebagai pondasi implenetasi WISE menggunakan OHSAS yang di integrasikan dengan
SMK3 versi kepmenaker No.05 tahun 1996. Audit behavior dilakukan minimal 4kali dlam
sebulan. Fokus dari audit behavior adalah penggunaan APD, siap kerja, dan 5R. adapun form
3) Audit SMK3
SMK3 dimulai di PT Sari Husada Kemudo Klaten sejak tahun 1999, audit ini berdasarkan
Kepmenaker No. 05 tahun 1996 tentang SMK3 , sejak itu pula PT Sari Husada Kemudo Klaten
secara kontinyu di audit oleh PT Sucovindo, sebagai satu-satunya badan sertivikasi yang
ditunjukkan oleh pemerintah. Deartemen tenaga kerja dan transmigrasi RI dan sejak itu pula PT
Sari Husada Kemudo Klaten selalu masuk kategori perusahaan yang mendapatkan bendera emas.
Pelaksanaan audit ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemenuhan terhadap standar K3 yang
pengendalian dampak yang ditimbulkan dari lingkungan kerja. PT Sari Husada Kemudo Klaten
melakukan pemantauan yang meliputi intensitas kebisngan, penerangan, kadar debu, getaran, gas
dan iklim kerja. Pemantauan dan pengukuran ini dilakukan oleh balai hiperkes Yogyakarta.
5) Pengendalian
a) Eliminasi
Sistem pengendalian ini merupakan program pengendalian potensi bahaya yang utama untuk
pengendalian jangka panjang dan bersifat permanen. Pengendalian ini merupakan pengendalian
dengan metode menghilangkan atau meniadakan potensi bahaya pada sumbernya, seperti :
mengerjakan tugas-tugas mengangkat beban yang berat dengan menggunakan alat bantu
mekanik.
b) Subtitusi
Sistem pengendalian ini merupakan penggantian bahan atau pun peralatan yang lebih berbahaya
dengan bahan atau pun peralatan yang kurang berbahaya/lebih aman. Pada PT Sari Husada
tangga pada bagian mixing produksi dengan tangga yang lebih aman.
Pengendalian teknik termasuk merubah struktur obyek kerja untuk mencegah seseorang terpapar
kepada potensi bahaya, seperti: pemberian pengamanan mesin dan memberikan alat bantu
mekanik.
Pengendalian administratif dilakukan dengan menyediakan suatu sistem kerja yang dapat
mengurangi kemungkinan seseorang terpapar potensi bahaya. Metode pengendalian ini sangat
tergantung dari perilaku pekerja dan memerlukan pengawasan yang teratur. Metode ini meliputi :
rekruitmen tenaga kerja baru sesuai jenis pekerjaan yang ditangani, pengaturan waktu kerja dan
waktu istirahat, rotasi kerja untuk mengurangi kebosanan dan kejenuhan, penerapan prosedur
kerja, pengaturan kembali jadwal kerja, training keahlian dan training K3.
e) Isolasi
Isolasi bahaya kerja dari pekerja terdekat dilakukan dengan membuat dinding pembatas guna
mengisolasi bahaya kerja tersebut. Isolasi terdiri dari pembatasan fisik, isolasi jarak, isolasi
waktu.
jangka pendek dan bersifat sementara manakala sistem pengendalian yang lebih permanen belum
dapat di implementasikan. APD merupakan pilihan terakhir dari suatu sistem pengendalian
6) Penilaian
penerangan, getaran, dan iklim kerja yang dilakukan di semua area, berikut hasil pengujian :
kebisingan di area tersebut sebagian besar area melebihi NAB 85 db selama 8 jam kerja. Hal ini
tidak sesuai dengan Permenakertrans No. PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas
Faktor fisika dan Kimia di Tempat Kerja. Sehingga dilakukan pengendalian secara teknik dan
(a) Pada area processing : 246 lux, fill & packing (filling hooper : 58 lux, bin tipper : 125 lux,
cartoner : 148 lux, case packer : 352 lux, dan domping filling packing : 172 lux), office : 136 lux,
material proparation : 180 lux, SWB drier : 112 lux, lyndor : 150 lux, laboratorium : 380 lux,
(b) Sedangkan pada area filling sachet : 84 lux , R fill & pack admin : 84 lux dan QA Administrasi :
Faktor fisika dan Kimia di Tempat Kerja. Pasal 1 (3) berbunyi : Tempat Kerja adalah tiap
ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja,
atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber
atau sumber-sumber bahaya. Sehingga pada PT Sari Husada belum sesuai dengan
Permenakertrans No. PER. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor fisika dan
Kimia di Tempat Kerja. Pengendalian : subtitusi yaitu mengganti lampu dengan lampu baru yang
Pada area engineering, processing, mixer, thumbler, SWB drier, filling & packing, dan packing
hall menunjukkan bahwa getaran di area tersebut tidak melebihi NAB, sesuai dengan
Permenakertrans No. PER. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor fisika dan
Kimia di Tempat Kerja. Pasal 6 (1) berbunyi : NAB getaran alat kerja yang kontak langsung
maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik
kuadrat (m/det2).
(a) Pada area engineering, packing hall, processing mixer, dan drum drier, menunjukkan bahwa
(b) Pada area HRD loundry, office dan thumbler dibawah NAB
Sedangkan dalam Permenakertrans No. PER. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas
13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor fisika dan Kimia di Tempat Kerja. Maka
perlu adanya upaya pengendalian secara teknis : penambahan pemasangan exhauster diarea
kerja.
Dari hasil pengujian kadar debu yang dilakukan di area filling & packing, material preparation,
angineering serta pada area processing dengan metode gavimetri menunjukkan bahwa disetiap
area masih berada dibawah NAB. NAB kadar debu diudara : 10 mg/m2
Hal ini sudah sesuai dengan Permenakertrans No. PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang
(a) Pada area QC/QA, laboratorium pathogen, laboratorium SWB, filling & packing, engineering,
material preparation, serta pada area processing menunjukkan bahwa di area engineering, filling
& packing, material preparation, processing, dan QA/QC berada dibawah LOD,
(b) Sedangkan angkan pada area laboratorium pathogen dan laboratorium SWB menujukkan diatas
LOD.
Faktor fisika dan Kimia di Tempat Kerja. Sehingga perlu adanya tindakan pengendalian dengan
b) Kesehatan Kerja
Personil kesehatan kerja di PT Sari Husada Kemudo Klaten yang terdiri dari 1 dokter
perusahaan, 1 orang dokter umum, 1 orang dokter spesialis anak, dan 3 orang paramedis, dokter
perusahaan dan para medis telah mengikuti latihan Hiperkes. Hal ini telah sesuai dengan
Perusahaan. Pasal 1 yang berbunyi Setiap perusahaan diwajibkan untuk mengirimkan setiap
dokter perusahaannya untuk mendapatkan latihan dalam bidang Higiene Perusahaan. Kesehatan
Pasal 2 yang berbunyi Yang dimaksud dengan dokter perusahaan adalah setiap dokter yang
ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas dan atau bertanggung jawab atas Higiene
Di PT Sari Husada sudah dilakukan oleh perusahaan melalui Poliklinik dan bekerja sama dengan
laboratorium dan rumah sakit. Hal ini sudah sesuai dengan Permenaker RI No. Per-
02/MEN/1980 pasal 2 (3) yaitu tentang pemeriksaan sebelum kerja yang meliputi kesehatan fisik
dan laboratorium.
Sari Husada sesuai Undang-undang No. 01 Tahun 1970 Pasal 8 (2) berbunyi : Pengurus
diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara
berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur.
Di PT Sari Husada telah disediakan fasilitas makan dan sarana kantin bagi tenaga kerja dengan
jumlah total kalori : 2500 kal. Hal ini telah sesuai dengan Surat Edaran Menaker No. 01 Tahun
1979 tentang Penyediaan Ruang Makan dan Kantin bagi Pekerja serta Permenkes RI No.
Pada PT Sari Husada telah bekerja sama dengan Jamsostek yang meliputi tunjangan hari tua dan
tunjangan kecelakaan kerja. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 3 Tahun 1992 tentang
Jamsostek.
c) Keselamatan kerja
Pada PT Sari Husada sudah melakukan identifikasi potensi bahaya yang ada di perusahaan
sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Pada masing-masing departemen sudah
terdapat daftar potensi bahaya beserta upaya pengendaliannya dan penilaian resiko yang tersusun
dalam Hazard Identification Risk Assessment Risk Control (HIRAC). Dalam hal ini, perusahaan
sudah memenuhi Permenaker No. PER. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
(2) APD
PT Sari Husada Kemudo Klaten sudah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga
kerja. Hal ini telah sesuai dengan Permenakertrans No. PER. 08/MEN/VII/2010 tentang Alat
Pelindung Diri, Undang-undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dan
Di PT Sari Husada upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran sudah dilakukan oleh
pihak perusahaan dengan membentuk Tim Tanggap Darurat Kebakaran (TTDK). Selain itu, juga
sudah dibuat jalur evakuasi pada masing-masing area kerja apabila terjadi keadaan darurat. Hal
ini sudah sesuai dengan Undang-undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins. 11/M/B/1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran, dan Kepmenaker No. KEP. 186/MEN/1999 tentang Unit
PT Sari Husada sudah menerapkan sistem ijin kerja. Tenaga kerja bisa melaksanakan
pekerjaannya setelah mendapat ijin kerja. Ijin kerja diperoleh dengan mengisi Form Job Safety
Analysis kemudian mengisi Form Safely Work Permit. Sehingga, perusahaan sudah memenuhi
Permenaker No. PER. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Apabila terjadi kecelakaan kerja di PT Sari Husada, maka petugas Safety and Environment (SE)
segera melakukan investigasi kecelakaan kerja dan kemudian membuat laporan kecelakaan kerja.
Setiap 3 bulan sekali laporan kecelakaan kerja dilaporkan kepada Disnakertrans setempat.
Sehingga perusahaan sudah memenuhi Permenaker No. PER. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara
Setiap ada perbaikan mesin/peralatan yang rusak, operator/petugas segera melakukan penguncian
dengan pemberian label LOTO sehingga mesin/peralatan tersebut hanya dapat dibuka atau
dioperasionalkan oleh operator yang bersangkutan. Dalam hal ini, PT Sari Husada sudah
memenuhi peraturan yang berkaitan dengan LOTO Permenaker No.Per 4/MEN/1985 Tentang
Untuk upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran, dari PT Sari Husada sudah
menyediakan alat pemadam kebakaran, berupa hydrant, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), dan
fire alarm. Pemasangan alat pemadam kebakaran juga sudah sesuai dengan Kepmenaker No.
Dalam upaya keselamatan listrik, PT Sari Husada sudah memasang instalasi penyalur petir
sehingga lebih aman. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan terhadap instalasi listrik. Hal ini
sudah sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dan Permenaker No. Per.
02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalansi Penyalur Petir, dan Kepmenakertras No. KEP-
Di PT Sari Husada, operator boiler sudah memiliki Surat Ijin Operator (SIO) Boiler.
Pemeriksaan boiler dilakukan setiap hari oleh operator boiler. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Undang-Undang Uap Tahun 1930 dan Permenaker RI No. Per/01/MEN/1988 tentang Kualifikasi
PT Sari Husada sudah melakukan upaya pengendalian bahan kimia dengan menyediakan
Material Safety Data Sheet (MSDS), adanya Standard Operational Procedure (SOP), dan
mewajibkan tenaga kerja bagian laboratorium menggunakan APD. Hal ini telah sesuai dengan
Permenakertrans No. PER. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja dan Kepmenaker No. KEP.187/MEN/1999 tentang Pengendalian
memberikan penutup pada mesin yang potensi berbahaya, misalnya penutup pada mesin mixer
harus selalu dalam kondisi tertutup. Selain itu, pada bagian packing sudah dilengkapi dengan
emergency stop dan pagar pembatas mesin dengan kaca mika. Mesin-mesin juga diperiksa
sebelum dioperasikan dan selalu dalam pengawasan petugas sehingga apabila terdapat kerusakan
segera dilaporkan kepada pihak Teknik Preventivef Maintenance untuk dilakukan tindakan
perbaikan. Hal ini telah sesuai dengan Permenaker No.Per 4/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga
dan Produksi.
(12) Komunikasi K3
Di PT Sari Husada sudah ada warning sign, safety sign, safety induction, safety talk, pemutaran
Film maupun poster-poster tentang K3 di lingkungan perusahaan. Sehingga sudah sesuai dengan
d) Ergonomi
Desain stasiun kerja di PT Sari Husada sudah disesuaikan dengan anthropometri tenaga kerja.
Misalnya, adanya sandaran punggung pada desain kursi di bagian office. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/MEN/1980 Tentang K3 pada
Konstruksi Bangunan.
Pengaturan waktu kerja di PT Sari Husada sudah sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun
2003 tentang Ketenaga kerjaan, yaitu 8 jam sehari untuk 5 hari kerja dan 40 jam seminggu serta
sikap kerja tersebut. Perusahaan sudah menyediakan tempat duduk yang disesuaikan dengan
stasiun kerja masing-masing. Misalnya, pada bagian packing produksi sudah terdapat tempat
duduk dan alas duduk yang cukup nyaman tapi tempat duduk tersebut dalam jumlah terbatas. Hal
ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.7 tahun 1964 tentang Syarat
(a) Pasal 9 ayat (1) berbunyi Untuk buruh yang bekerja sambil duduk harus disediakan tempat
duduk.
(b) Pasal 9 ayat (3) yang berbunyi Untuk buruh yang melakukan pekerjaan sambil berdiri, berjalan,
merangkak, jongkok atau berbaring harus disediakan tempat-tempat duduk pada waktu-waktu ia
membutuhkan.
Proses kegiatan di PT Sari Husada sebagian besar sudah menggunakan alat bantu, aktivitas
angkat-angkut (manual handling) terdapat pada bagian packing, dan pada bagian Material.
Berdasarkan pengukuran manual handling Cara bekerja karyawan belum sesuai dengan
Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, kebersihan
serta Penerangan dalam Tempat Kerja. Pasal 9 (4) yang berbunyi Cara bekerja seperti dalam
ayat (3) harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan ketegangan otot, kelelahan
Beberapa alat bantu angkat-angkut yang digunakan di PT Sari Husada Kemudo Klaten antara
lain forklift, lori, truk, hand pallet dan operator forklift sudah memiliki Surat Ijin Operator (SIO).
bongkar muat barang diberi pengganjal pada roda. Forklift dilengkapi dengan atap pelindung
operator dan bagian yang bergerak atau berputar diberi tutup pengaman. Hal ini telah sesuai
dengan Permenaker No. PER. 05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut;
Permenakertrans No. PER. 09/MEN/VII/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan
Angkut. Pada pasal 34 ayat (1) huruf (a) yang berbunyi Operator pesawat angkat dan angkut
berkewajiban untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi atau kemampuan kerja pesawat
angkat dan angkut, alat-alat pengaman, dan alat-alat perlengkapan lainnya sebelum
e) Lingkungan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Kriteria Mutu Air, air hasil
pengolahan di Unit Pengolahan Limbah (UPL) di PT Sari Husada Kemudo Klaten sudah
disahkan dan termasuk dalam kriteria air kelas IV. Air hasil pengolahan UPL sudah digunakan
sebagaimana menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, yaitu digunakan untuk penyiraman
f) Pedoman pengelolaan K3
melaksanakannya dengan baik. Kebijakan K3 di PT Sari Husada Kemudo Klaten dalam masalah
K3 dikeluarkan dalam rangka untuk melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dan
kesehatannya serta menjamin agar peralatan produksi dapat digunakan secara aman dan efisien,
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilakukan oleh semua
karyawan mulai dari Top Manajemen sampai tenaga kerja yang paling bawah. Hal ini juga
ditunjukkan dengan adanya penerapan peraturan K3 seperti : adanya yellow line sebagai jalur
walk way, adanya safety induction, safety talk, dan mendapatkan penghargaan Zero Accident
(1) Undang-Undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
(2) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 04/Men/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
(3) Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
C. Out Put
1. Kualitas
Di PT Sari Husada kemudo klaten telah mendapatkan penghargaan dan prestasi sebagai berikut :
b. Penghargaan kepatuhan pelaporan tentang P2K2 dan P2K3 tahun 2009, tahun 2010, dan tahun
2011.
AIDS di tempat kerja dengan kategori Gold pada tahun 2010 dan penghargaan yang sama
Di PT Sari Husada kemudo klaten secara periodik telah mendapatkan penghargaan dan prestasi.
Adapun penghargaan dan prestasi tersebut dapat dilihat pada lampiran 40.
http://rikaprabawati.blogspot.co.id/2013/08/implementasi-k3_8051.html