Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PENGAJUAN PENGEBORAN SUMUR AIR TANAH

A. PENDAHULUAN
Cirebon merupakan daerah lokasinya berdekatan dengan pantai. Karena
lokasinya tersebut, kondiisi air tanah di Cirebon tidak sebaik daerah-daerah lain
yang lokasinya dekat dengan sumber air tanah. Oleh karena itu, masyarakat
ciirebon sangat tergantung oleh sumber air yang disuplai dari pemerintah
dearah. Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, maka perlu adanya suatu
kegiatan yang efeknya berjangka panjang terhadap pemenuhan kebutuhan air
untuk Masyarakt. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih untuk
masyarakat Cirebon tersebut, kegiatan yang mungkin dilakukan yaitu
melakukan pengeboran sumur air tanah. Kegiatan pengeboran merupakan
saalah satu langkah konkrit untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan air
tersebut. Pengeboran sendiri sebenarnya dilakukan tidak hanya sebatas
kegiatan untuk pengambilan sesuatu dari dalam tanah, tetapi pada jaman
modern seperti ini, pengeboran sudah banyak dilakukan untuk berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan pencarian informasi bawah permukaan seperti
pemetaan bawah permukaan dan penelitian-penelitian lainnya mmengenai
keadaan bawah permukaan. Pengeboran air tanah itu sendiri merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat mengeluarkan air dari dalam
lapisan tanah tanpa merusak lingkungan sekitar. Dengan kegiatan pengeboran
ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sebagian masyarakt Cirebon
terhadap air bersih sehingga dapat meringankan beban pemerintah daerah
sebagai penyedia tunggal air bersih untuk masyarakat.

B. DASAR PEMIKIRAN
Air merupakan sumberdaya alam yang sangat penting bagi semua makhluk
hidup di alam begitu juga manusia. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
menyebabkan permintaan air bersih yang makin tinggi. mengakibatkan perlu
adanya pencarian terhadap keberadaan air tanah dan juga perlu adanya
pengelolaan sumber air tersebut sehingga terciptanya pemenuhan kebutuhan
air masyarakat dan secara tidak langsung menjaga keberlangsungan air
tersebut di alam.
C. TUJUAN PELAKSANAAN PEMBORAN AIR TANAH
Memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat
masyarakat dan juga menciptakan sistem agar sumber air yang telah dibuat
tersebut dapat selama mungkin digunakan oleh masyarakat.

D. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Kegiatan pengeboran ini akan dilaksanakan di kota cirebon pada tanggal 12
desember 2012. Kegiatan pengeboran ini direncanakan selesai selama 20 hari
sehingga pada tanggal 2 januari 2013. Adapun lokasi tepatnya yaitu :
Lokasi : Kp cipaku RT 04 RW10 Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas
Kabupaten Cirebon
Waktu : 12 Desember 2012 s.d 02 Januari 2013

E. KEADAAN UMUM LOKASI


Cirebon berada di daerah pesisir Laut Jawa. Berdasarkan letak geografisnya,
wilayah Kabupaten Cirebon berada pada posisi 630 700 Lintang Selatan dan
10840 - 10848 Bujur Timur. Bagian utara merupakan dataran rendah, sedang
bagian barat daya berupa pegunungan, yakni lereng Gunung Ciremai. Letak
daratannya memanjang dari Barat Laut ke Tenggara. wilayah Kabupaten
Cirebon dibatasi.

F. TEORI DASAR
Secara alamiah, kondisi topografi dan morfologi wilayah, mengakibatkan
kawasan Cirebon Provinsi Jawa Barat mempunyai sebaran air tanah yang tidak
merata dilihat dari sisi Muka Airtanah (MAT). Kondisi lapangan menunjukkan
banyak sekali dijumpai sumur gali penduduk yang tersebar tidak merata. Hal ini
disebabkan oleh penggalian yang tidak berada pada lapisan akuifer yang
mengandung air atau kedalaman penggalian yang kurang memadai. Penggalian
yang dilakukan masyarakat ini masih bersifat tradisional tanpa dilakukan
penyelidikan awal terhadap besarnya potensi atau ketersediaan airtanah,
sehingga pembuatan sumur penduduk masih bersifat regulatif. Hal ini dapat
dimaklumi karena sebagian besar masyarakat tidak mengetahui bagaimana cara
menduga atau memprediksi ketersediaan airtanah, baik dari segi jumlah
maupun dari kedalamannya.
G. RANGKAIAN KEGIATAN
Tahapan yang dilakukan dalam setiap pengeboran meliputi kegiatan
persiapan sebelum pelaksanaan, kegiatan di lapangan, dan kegiatan pasca
pengeboran. Kegiatan tersebut meliputi :
A. Persiapan operasi pengeboran
Pembuatan bak pengendap, bak penampung, serta saluran sirkulasinya.
Hal yang harus diperhatikan dalam membuat desain bak adalah volume
yang sesuai dengan jumlah fluida yang akan dipergunakan.
Pemasangan balok landasan mesin, papan untuk saluran sirkulasi dan
lantai dasar mesin.
Pengesetan mesin dan pompa
Pendirian menara. Hal yang harus diperhatikan dalam pendirian
mendara adalah kekeuatan pondasi menara yang mencukupi dan kokoh.
Persiapan lainnya seperti penyiapan lumpur bor, alat-alat ukur untuk
kedalaman, specific gravity, dll.
B. Operasi pengeboran air
Pengeboran Awal (Pilot Hole)
Pembuatan pilot hole dimaksudkan untuk mengetahui litologi secara
rinci. Pilot hole dilakukan dengan mata bor misalnya dengan mata bor
jenis tricone diameter 6 sampai kedalaman melebihi konstruksi sumur
yang direncanakan. Kelebihan kedalaman ini dimaksudkan agar sisa
kedalaman tersebut dapat berfungsi sebagai kantong kotoran yang tidak
terangkat.
Pembesaran Lubang Bor (Reaming)
Tujuan pembesaran lubang bor adalah untuk mendapatkan
kemudahan-kemudahan dalam hal ini :
- Peletakan pipa dan saringan (konstruksi)
- Peletakan pipa pengantar saat pengisian gravel dan grouting cement
- Peletakan pipa piezometer (kalau ada)
- Peletakan pipa pelindung sementara (temporary casing).
Konstruksi Sumur
Berdasarkan pada rencan konstruksi sumur dan hasil pengukuran
penampang lubang bor maka konstruksi sumur harus dilakukan secepat
mungkin setelah dilakukan pembesaran lubang bor (reaming) dan
pembersihan sumur (spulling). Hal ini untuk menghindari terjadinya
runtuhan dinding lubang bor yang dapat menyumbat lubang dan menjepit
stang bor sehingga mengganggu pekerjaan berikutnya.
Setelah konstruksi sumur selesai tahapan berikutnya adalah pengisian
gravel (gravel packing) dengan mengisikan gravel (kerikil) yang
berukuran 2-5 mm kedalam ruang antara dinding lubang bor dengan
dinding pipa dan dinding saringan melalui pipa penghantar 1,5 dari dasar
sumur sampai kedalaman yang direncanakan. Bersamaan dengan
pengerjaan pengisian gravel dilakukan pemompaan lumpur (spulling) dari
pompa melalui dinding pipa konstruksi.
Tahapan selanjutnya adalah melakukan grouting cement, yaitu dengan
cara memasukan adonan semen ke atas permukaab gravel (ruang antara
dinding pipa konstruksi dengan dinding lubang bor) melalui pipa
penghantar 1,5, selanjutnya pipa 1,5 dicabut satu persatu sampai semen
mencapai permukaan. Pekerjaan grouting cement dilakukan dengan
maksud untuk:
Menyekat air yang tidak dikehendaki (agar air permukaan tidak
masuk ke dalam sumur).
Mengikat pipa konstruksi dengan dinding lubang bor agar kondisi
pipa konstruksi kokoh dan tidak meluncur turun.
Pembersihan Sumur (Development)
Pembersihan sumur dilakukan melalui beberapa tahapan seperti :
- Pengocokan mekanis (surging)
Pengocokan mekanis dilakukan dengan menaik-turunkan stang bor
atau pipa di antara stang bor atau pipa penghantar yang dipasang alat
plunger, biasanya posisi terletak dalam di dalam pipa jambang.
Pengocokan mekanis dilakukan berkali-kali sampai kondisi air agak
jernih.
- Penyemprotan air bertekanan tinggi (water jetting)
Setelah proses pengocokan mekanis diselesaikan kemudian
dimasukan STTP (Sodium Tripoly Phospha) ke dalam sumur dan
dibiarkan antara 12-24 jam, tujuannya untuk melarutkan lumpur dan
lempung yang masih tersisa dalam sumur. Setelah ini baru dilakukan
pekerjaan water jetting yaitu penyemprotan air bersih bertekanan
tinggi ke dalam sumur yang diarahkan tepat pada saringan terpasang
melalui pipa penghantar dan alat penyemprotan jetting tool.
Penyemprotan dilakukan secara bertahap dari saringan ke saringan
yang lainnya dan perlu dilakukan berkali-kali. Pekerjaan ini diakhiri
dengan spulling yaitu meletakan alat penyemprotan di dasar
konstruksi sumur sehingga kotoran-kotoran yang keluar dari saringan
yang masih mengendap didasar sumur dapat terangkat keluar.
Pekerjaan ini dihentikan setelah air yang keluar dari sumur benar-
benar bersih.
Pengurasan Sumur (over pumping)
Over pumping adalah melakukan pemompaan dengan debit maksimal
dari pompa penguji yang digunakan. Tujuannya adalah :
Membersihkan kotoran-kotoran yang tersisa di dalam sumur
Menentukan debit pompa pada saat uji pemompaan bertahap dari
debit terkecil sampai debit terbesar
Memperkirakan letak pompa yang aman pada saat uji pemompaan
Pengujian Sumur (pumping test)
Uji pemompaan yang biasa dilakukan pada sumur bor air adalah :
- Uji pemompaan bertahap (step draw down test)
Uji pemompaan bertahap dilakukan untuk menentukan nilai-nilai
karakteristik sumur. Pelaksanaannya adalah memompa air dengan
debit terkecil sampai penurunannya konstan, kemudian dilanjutkan
dengan debit berikut yang lebih besar sampai penurunannya,
demikian seterusnya sampai debit terbesar dan penurunanny konstan.
- Uji pemompaan menerus (long term test)
Uji pemompaan menerus dilakukan dengan menggunakan debit
terbesar pada uji pemompaan bertahap. Tujuan dilakukan uji
pemompaan menerus adalah untuk menentukan karakteristik aquifer.
Hal-hal yang harus diperhatikan sama seperti pada uji pemompaan
bertahap, yang berbeda hanya debit pemompaan. Pada uji pemompaan
menerus debit yang digunakan konstan dan waktu pengamatan
umumnya jauh lebih lama dari pengamatan uji pemompaan bertahap
H. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Jenis Kegiatan : Pemboran Air Master Engineer : Mikel Kusumaningrat
Kedalaman : 135 meter Tanggal Awal Pelaksanaan : 12 Desember 2011
Lokasi Kegiatan Pengeboran : Cirebon
Lokasi Asal Kegiatan : Bandung
Tahapan dan Estimasi Biaya Kegiatan Pengeboran Air

Biaya
No Jenis Kegiatan Volume Satuan Lama Biaya (Rp) Keterangan
Satuan
I STUDI KEPUSTAKAAN
a Penyediaan Peta
Peta Umum 1 Buah 100.000 100.000
Peta Geologi 1 Buah 100.000 100.000
II SURVEY LOKASI
a Bandung Cirebon 2 Kali 2 Hari 50.000 100.000
III PENYEDIAAN ALAT
a Penyewaan
Alat Bor 135 meter 200.000 27.000.000
Pompa Air 1 Unit 20 Hari 100.000 2.000.000
b Pembelian
Terpal 1 Buah 300.000 300.000
IV TRANSPORTASI
a Pengangkutan Alat (truck) 1 Truck 6 Jam 1.500.000 3.000.000
b Pengangkutan Pekerja (Bus) 1 Bus 6 Jam 5.0000 300.000
V MENYIAPKAN TEMPAT
Pembuatan Kolam
a 1 Buah 2 Hari
Penampungan Air
b Penyediaan Lumpur 1 Buah 2 Hari
VI PEMASANGAN RIG
a Penyusunan Komponen 10 orang 1 kali
Pengelasan Sambungan Bahan
b 6 orang 1 kali
Besi
c Mesin Las 2 unit 200.000 400.000 1 kali, sewa
VII PROSES PENGEBORAN
a Pilot 6-8 135 meter 4 100.000
0-50
20.000.000
50-100
100-135
b Reaming 10-12 135 meter 150.000
0-50
30.000.000
50-100
100-135
c Master Engineer 2 orang 200.000 8.000.000 20 Hari
Kebutuhan batang bor 50 batang 100.000 5.000.000 1 kali
d Logging Resistivity 135 meter 1.000.000 1.000.000
VIII KONSTRUKSI SUMUR
a Pemasangan Casing 20 buah 1 100.000 2.000.000 1 kali
Pengadaan dan pemasangan
b
material 1.500.000
Pipa 8
Pipa 4
Pipa piezometer 1
Screen 4 9 Buah
Centraliser
Plenes + tutup 6
Gravel 1 Truck 500.000 500.000
c Primary Cementing 50 Buah 1 Hari 9.0000 4.500.000 1 kali
IX Pengujian Sumur
a SDDT 1 Kali 500.000 500.000
b Recovery Test 1 Kali 500.000 500.000
c Long Term Test 1 Kali 500.000 500.000
d Analisis Air 1 Kali 300.000 500.000
9 Dana Tak Terduga 1.500.000

20 Hari 109.300.000
Jumlah
I. PENUTUP

Kami selaku manajemen banyu the eksplorer consultan menaruh


harapan dan ekspektasi yang tinggi kepada manajemen PT. Pengeboran
selaku kontraktor yang akan mengerjakan proyek ini. Selamat dan sukses.

Bandung, Desember 2010

Menyetujui,
Mengetahui,
Master Engineer
Pimpinan Perusahaan

Mikel Kusumaningrat
Feri Hutri

Anda mungkin juga menyukai