Disusun Oleh :
REZKY RADITYA
PO.71.4.221.14.1.038
Tk.IV / DIV
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih,
karena atas berkat rahmat dan karunia Nya,penulis mampu menyusun makalah
ini.
Makalah ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk menunjang
nilai Sanitasi Industri Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dalam
penyusunannya penulis menemui banyak hambatan.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika pasokan kayu bulat yang berasal dari hutan alam produksi
mengalami penurunan sementara pasokan kayu dari HTI belum dapat diandalkan,
maka pembangunan hutan rakyat sekarang diharapkan dapat berperan penting
sebagai pemasok kayu baik untuk kebutuhan industri dalam negeri maupun
ekspor. Mengingat pentingnya keberadaan hutan rakyat sebagai sumber daya
hutan dan ekonomi maka pengembangan hutan rakyat semakin mendapat
perhatian. Departemen kehutanan berdasarkan arah pembangunan jangka panjang
kehutanan 2006 - 2025 telah mencantumkan program peningkatan luasan hutan
rakyat yang mandiri dan mendukung fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan
dan kesejahteraan masyarakat (Daryanto, 1987).
Pohon Jati merupakan salah satu pohon unggulan di Pulau Jawa. Dalam
konsep kualitas kayu, sejumlah faktor menentukan kecocokan kayu untuk
kegunaan akhir yang khusus, seperti kerapatan, proporsi kayu teras, panjang serat,
terdapatnya kayu juvenil dan kayu reaksi, susunan sel, terdapatnya mata kayu,
arah serat, dan susunan kimia (Haygreen dan Bowyer, 1988). Berdasar konsep
kualitas kayu tersebut jati merupakan salah satu kayu dengan kualitas terbaik.
Kayu jati termasuk kelas awet II dan kelas kuat II (Martawijaya dkk., 1981). Sifat
unggul dari kayu jati ini menjadikan daya tarik dalam penggunaannya sebagai
bahan baku dalam berbagai industri mebel dan kerajinan kayu di Indonesia. Umur
pakai kayu yang lama dari jati ini menjadikan penyebab kayu jati digunakan oleh
sebagian besar masyarakat untuk berbagai keperluan. Selama ini, faktor kimia
juga mempunyai pengaruh besar terhadap umur pakai kayu (Dumanauw, 1982).
B. Rumusan Masalah
Apa saja kah hal-hal yang diperhatikan pada kesehatan dan keselamatan
kerja di CV. Roda Jati ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses
kesehatan dan keselamatan kerja di CV. Roda Jati
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perusahaan pengolahan kayu CV. Roda Jati didirikan pada tahun 1970
dengan nama perusahaan kayu Miyono. Perusahaan ini pada awalnya hanya
merupakan perusahaan jasa pembelahan kayu log menjadi kayu gergajian. Pada
saat berdirinya perusahaan hanya mempunyai 4 orang tenaga kerja. Pada saat itu
perusahaan berkedudukan di Jl. S. Parman Surakarta, dengan tanah seluas 500 m2
. Karena adanya perkembangan usaha yang cukup baik, maka pada tahun 1976
perusahaan mambeli tanah seluas 3.000 m2 di desa Komlang Solo.
2. Daerah Pemasaran
Kayu jati ini pada umumnya merupakan bahan baku untuk parquet
flooring (lantai kayu) dan bahan baku mebel. Didorong keinginan memperoleh
nilai tambah yang lebih besar dalam penjualan ekspornya, pada pertengahan tahun
1982 perusahaan mulai membuat produk-produk parquet flooring-nya ke
Singapura dan Hongkong.
3. Lokasi Perusahaan
1. Lokasi tersebut relatif dekat dengan sumber bahan baku yang berupa kayu
log jati yang berasal dari hutan-hutan di daerah Purwoodadi,
Randublatung, Blora serta Mantingan.
2. Dekat jalan raya sehingga transportasi bahan baku dan produk jadi dari
lokasi perusahaan dapat dilakukan dengan mudah dan biaya murah.
3. Dekat dengan jaringan listrik yang mempunyai daya kapasitas listrik yang
cukup besar, sehingga memudahkan perusahaan apabila sewaktuwaktu
membutuhkan tambahan daya listrik.
4. Lokasi perusahaan merupakan daerah yang telah ditetapkan oleh pemda
karanganyar sebagai daerah kawasan industri.
5. Telah tersedia jaringan telpon yang sangat penting sebagai alat komunikasi
perusahaan dengan pelanggan atau pemasok.
6. Jarak antara lokasi perusahaan dengan terminal peti kemas jebres
surakarta, merupakan kepanjangan tangan dari pelabuhan tanjung emas
semarang.
Menurut teori Yanri, 2001 ada cukup banyak jenis alat pelindung diri
tetapi yang paling sering digunakan di perusahaan adalah sebagai berikut :
b. Tutup kepala
Berguna untuk melindungi kepala dari kebakaran korosit,
panas/dingin. Tutup kepala ini dapat terbuat dari asbestos, kulit dan
kain tahan air, dan kain khusus tahan api.
c. Hats/Cap
Berguna untuk melindungi kepala atau rambut dari kotoran
a. Spectacles
Berguna untuk melindungi mata dari pertikel-pertikel kecil, debu, dan
radiasi gelombang elektromagnetik.
b. Goggles
Digunakan untuk melindungi mata dari gas, uap, debu, dan percikan
larutan kimia. Goggles umumnya kurang diminati karena selain tidak
aman alat ini juga menutupi mata terlalu rapat, sehingga tidak ada
ventilasi didalam, sehingga lensa mata mudah mengembun. Lensa
kaca mata maupun goggles dapat terbuat dari berbagai jenis bahan
yaitu plastik yang transparan atau kaca.
Semi insert type, yaitu jenis sumbat telinga yang hanya menyumbat
lubang masuk telinga luar.
Insert type, jenis sumbat telinga yang menutupi seluruh telinga
luar.
b. Ear muff (Tutup Telinga)
Tutup telinga (Ear Muff) terdiri dari dua buah lubang untuk menutup
telinga, dapat berupa busa yang berfungsi untuk menyerap suara
frekuensi tinggi. Daya lindungnya antara 30 40 dB.
b. Respirator
Berguna untuk melindungi pernapasan dari debu, kabut, uap, logam,
asap, dan gas (Yanri, 2001).
a. Sepatu yang di gunakan pengecoran baja, dibuat dari bahan kulit yang
dilapisi krom asbes dan tinggi sepatu kurang lebih 35 cm.
b. Sepatu khusus untuk keselamatan kerja ditempat kerja yang yang
mengandung bahaya peledakan, sepatu ini tidak boleh memakai paku-
paku yang dapat menimbulkan percikan api.
c. Sepatu karet anti elektostatik digunakan untuk melindungi pekerja dari
bahaya listrik hubungan pendek, sepatu ini harus tahan terhadap arus
listrik 10.000 volt selama 3 menit.
d. Sepatu bagi pekerja bangunan dengan resiko bahaya terinjak benda-
benda tajam, kejatuhan benda-benda berat dapat dibuat sepatu dari
kulit yang dilengkapi dengan baja pada ujungnya untuk melindungi
jari-jari kaki (Yanri, 2001).
6. Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung digunakan dalam melaksanakan tugas selama jadwal
kerjanya, dapat berbentuk Apron yang menutupi sebagian tubuh mulai dari
dada sampai lutut dan overall yang menutupi seluruh badan. Pakaian
pelindung berguna untuk melindungi pemakaian dari percikan cairan, api,
larutan bahan kimia korosif, serta cuaca kerja (panas, dingin,dan
kelembaban). Apron dapat dibuat dari kain, kulit, plastik, asbes, atau kain
yang dilapisi alumunium.
7. Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan unuk melindungi tangan selama bekerja. Sarung
tangan dapat dibedakan menjadi :
PEMBAHASAN
Kayu jati yang akan dijadikan furniture harus melalui beberapa proses dasar
dan teliti. Hal ini disebabkan karena kayu adalah material yang hidup akan
beberapa proses terkadang harus diulang untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Berikut adalah proses pengolahan kayu yang harus dilalui :
1. Penggergajian
Berawal dari sebatang kayu gelondongan, kayu harus dibelah dan dipotong
sehingga menjadi bentuk dan ukuran yang diinginkan mengkuti desain
furniture. Proses ini termasuk proses yang masih kasar.
2. Pengeringan
Kayu adalah material yang hidup, oleh karena itu kayu dapat berubah
bentuk (melengkung, retak atau pecah), bahan ini harus dikeringkan dulu.
Pengeringan kayu menggunakan mesin ruangan khusus sehingga bisa dicapai
kandungan air di dalam kayu antara 8-12%. Hal ini dikenal dengan istilah MC
(Moisture content)
3. Pengeringan konstruksi
4. Perakitan
5. Finishing
Proses ini adalah proses yang paling akhir dan paling menentukan nilai
estetika sebuah furniture. Finishing berfungsi memberikan tamilan baru dan
lain daripada tampilan serat kayu atau warna kayu sebenarnya. Finishing
menjadi salah satu proses yang paling sering diulang.
4. Survei Harga
Pintar-pintarlah mencari perbandingan harga, karena bisa jadi antar
toko, galeri mebel furniture yang satu dengan yang lain memiliki
perbedaan harga yang signifikan. Mebel furniture yang cukup lama berada
didalam toko kemungkinan besar karena tidak laku, anda dapat
menawarnya dengan harga yang lebih murah. Beda lagi dengan furniture
yang pre order, karena banyaknya pesanan dan terbatasnya pengrajin
biasanya mebel furniture jenis ini harganya lebih mahal, tentunya sesuai
dengan kualitas.
Peraturan yang mengatur penggunaan alat pelindung diri ini tertuang dalam
pasal 14 Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, dimana setiap pengusaha atau pengurus perusahaan wajib
menyediakan Alat Pelindung Diri secara cuma-cuma terhadap tenaga kerja dan
orang lain yang memasuki tempat kerja. Berdasarkan peraturan tersebut secara
tidak langsung setiap pekerja diwajibkan untuk memakai APD yang telah
disediakan oleh perusahaan.
Alat Pelindung Diri yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh tenaga
kerja harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat. Tenaga kerja
berhak menolak untuk memakainya jika APD yang disediakan jika tidak
memenuhi syarat.
Masker yang tepat pada pengolahan kayu yaitu, masker penyaring debu ini
berguna untuk melindungi pernafasan dari serbuk-serbuk logam, penggerindaan
atau serbuk kasar lainnya.
2) Kacamata
Kacamata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu yang
berterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat
kecil dan halus yang terkadang tidak terlihat oleh kasat mata. Masalah tersulit
dalam pencegahan kecelakaan adalah pencegahan kecelakaan yang menimpa mata
dimana jumlah kejadiannya demikian besar.
3) Sepatu Pengaman
4) Sarung Tangan
Sarung tangan harus disediakan dan diberikan kepada tenaga kerja dengan
pertimbangan akan bahaya-bahaya dan persyaratan yang diperlukan. Antara lain
syaratnya adalah bebannya bergerak jari dan tangan. Macamnya tergantung pada
jenis kecelakaan yang akan dicegah yaitu tusukan, sayatan, terkena benda panas,
terkena bahan kimia, terkena aliran listrik, terkena radiasi dan sebagainya.
Harus diingat bahwa memakai sarung tangan ketika bekerja pada mesin
pengebor, mesin pengepres dan mesin lainnya yang dapat menyebabkan
tertariknya sarung tangan kemesin adalah berbahaya.
Sarung tangan juga sangat membantu pada pengerjaan yang berkaitan dengan
benda kerja yang panas, tajam ataupun benda kerja yang licin. Sarung tangan juga
dipergunakan sebagai isolator untuk pengerjaan listrik.
5) Perlindungan Telinga
Alat ini digunakan untuk menjaga dan melindungi telinga dari bunyi-bunyi
yang yang bersumber atau dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara
yang cukup keras dan bising seperti alat pemotongan kayu dan sebagainya.
Perlindungan terhadap kebisingan dilakukan dengan sumbat atau turup telinga.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Perusahaan pengolahan kayu CV. Roda Jati didirikan pada tahun 1970
dengan nama perusahaan kayu Miyono. Perusahaan ini pada awalnya hanya
merupakan perusahaan jasa pembelahan kayu log menjadi kayu gergajian. Pada
saat berdirinya perusahaan hanya mempunyai 4 orang tenaga kerja. Pada saat itu
perusahaan berkedudukan di Jl. S. Parman Surakarta, dengan tanah seluas 500 m2
. Karena adanya perkembangan usaha yang cukup baik, maka pada tahun 1976
perusahaan mambeli tanah seluas 3.000 m2 di desa Komlang Solo.
Nur Rahman, Edwin, 2009, Perbaikan Sistem Kerja untuk Mengurangi Resiko
Cidera dan Meningkatkan Produktivitas Kerja dengan Pendekatan
Ergonomic Partisipatori, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta.
Nurmianto, E., 1996, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, PT. Guna
Widya, Jakarta