yaitu :
- Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
- Tidak perlu gudang yang besar dalam penyimpanan arsip
- Penyimpanan data (Record )pasien menjadi lebih lama
- EHR yang dirancang dengan baik akan mendukung ototnomi yang dapat
dipertanggung jawabkan
- Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu dalam
pengambilan keputusan yang cepat juga.
- Meningkatkan produktivitas bekerja
- Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan.
Gurley L, Advantages and Disadvantages of the Electronic Medical Record ,
Sedangkan menurut Holmas (2003, dalam Sitorus 2006) terdapat beberapa
keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
a. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat
diketahui
b. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan
waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
c. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
tentang semua pasien dan suatu lokasi
Melihat banyaknya manfaat dan keuntungan yang diberikan dari
pendokumentasian asuhan keperawatan yang terkomputerisasi ini tentunya
merupakan tantangan yang besar bagi dunia keperawatan di Indonesia.
Perkembangan pemanfaatan tehnologi computer khususnya dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di Indonesia sampai saat ini masih
sangat minim. Sampai saat ini sebagian kecil rumah sakit telah menggunakan
dokumentasi proses keperawatan berbasis komputer namun hasil evaluasi
terhadap keberhasilan tersebut belum disosialisasikan secara global.
Sebelum suatu instansi rumah sakit menggunakan pendokumentasian
keperawatan yang terkomputerisasi ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan,
tidak hanya berkaitan dengan penyediaan hardware dan software computer itu
sendiri, tetapi yang lebih dipentingkan adalah kemampuan perawat dalam
menggunakan tehnologi informasi ini. Sebuah studi di Medical Center Taiwan
menunjukkan bahwa permasalahan perawat yang menggunakan system informasi
keperawatan adalah pelatihan yang tidak cukup, perhatian terhadap keamanan
data, stress karena adanya tambahan beban kerja , kerjasama antar disiplin rendah.
Peneliti mengusulkan adanya pelatihan yang cukup bagi perawat dalam
penggunaan system ini, membuat alur kerja dan meningkatkan komunikasi
interdisiplin.. (Ting Ting Lee .2007)
Di Indonesia masih bervariasinya tingkat pendidikan dan pengetahuan
perawat terhadap contens (isi) dari dokumentas keperawatan masih merupakan
problem yang belum terpecahkan. Untuk menghadapi masalah ini mungkin perlu
ada terobosan-terobosan dari organisasi profesi perawat bekerjasama dengan
institusi pelyanan kesehatan untuk dapat mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
- Perlu adanya peningkatan pengetahuan terhadap dokumentasi asuhan
keperawatan
- Perlu adanya pelatihan dalam penggunaan computer terutama berkaitan dengan
tehnis pencatatan dan software yang digunakan.
- Perlunya kerja sama dengan pihak luar (swasta) terutama bagi rumah sakit
pemerintah dalam hal penyediaan computer.
D. Teknik Pencatatan Dokumentasi Asuhan Keperawatan