PENDAHULUAN
Roti adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu
berprotein tinggi (bread flour), yaitu tepung terigu yang mengandung kadar
protein tinggi, antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan pembuat roti, mie,
pasta, dan donat. Tepung berprotein sedang/serbaguna (all purpose flour) adalah
digunakan sebagai bahan pembuat kue. Tepung berprotein rendah (pastry flour)
Bahan baku meliputi terigu. Terigu yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan roti adalah tepung terigu yang memiliki kadar protein tinggi, karena
memerlukan air lebih banyak agar gluten yang terbentuk dapat menyimpan gas
sebanyak – banyaknya sehingga didapatkan volume yang besar. Akan tetapi roti
bahan – bahan lain yang berfungsi untuk mengempukkan roti seperti gula,
margarine dan kuning telur. Ada cara yang sering digunakan agar roti yang
dihasilkan tidak alot yaitu mencampur tepung terigu protein tinggi dengan tepung
terigu protein sedang. Tujuannya agar kadar protein terigu turun sehingga roti
yang dihasilkan dengan tekstur yang lebih lembut. Pengadukan adonan roti tidak
hanya sekedar mengaduk saja tetapi kadar protein yang terkandung di dalam
1
tepung terigu harus diperhatikan dan pemberian energi saat pengadukan juga
disesuaikan.
Bahan penunjang dalam pembuatan roti adalah air, garam, ragi (yeast), gula,
susu, lemak dan mineral. Air berfungsi mengikat protein terigu sehingga
membentuk gluten dan sebagai pelarut bahan penunjang lainnya (garam, gula,
terukur. Sumber panas terutama berasal dari tenaga yang dilepaskan oleh hidrasi
tepung dan panas yang dihasilkan oleh adanya geseran selama pencampuran
B. TINJAUAN PUSTAKA
tepung dan air dengan tambahan khamir. Roti segar dinilai dari rasa, aroma,
plastik film, atau disimpan dalam wadah seperti breadbox untuk memeprtahankan
kesegaran lebih lama. Roti yang disimpan dalam kondisi hangat, lingkungan
lembab rentan terhadap pertumbuhan jamur. Roti yang disimpan pada suhu
(Sikkhamondhol, 2009).
2
Tepung terigu merupakan hasil ekstraksi dari proses penggilingan gandum (T.
sativum) yang tersusun oleh 67-70 % karbohidrat, 10-14 % protein, dan 1-3 %
lemak. Pada sebagaian besar produk makanan, pati terigu terdapat dalam bentuk
granula kecil (1-40 m) dan dalam suatu sistem, contohnya adonan, pati terigu
terdispersi dan berfungsi sebagai bahan pengisi. Protein dari tepung terigu
membentuk suatu jaringan yang saling berikatan (continous) pada adonan dan
2009).
menentukan kualitas roti. Gluten adalah komponen protein yang mempunyai sifat
viskoelastik bila dicampur dengan air, mampu menahan gas yang terbentuk pada
saat fermentasi, sehingga volume roti dapat mengembang dan menghasilkan pori-
pori yang seragam di bagian dalam roti. Sementara tepung non terigu lainnya
utama protein terigu (80-90%), sehingga semakin tinggi kadar protein, semakin
tinggi kadar gluten dan semakin baik kualitas roti yang dihasilkan (Ginting dan
Suprapto, 2004).
Gluten adalah protein yang tidak larut dalam air, sangat penting dalam
membentuk jaringan tiga dimensi yang mampu memperangkap gas CO2 yang
dihasilkan dari fermentasi pada pembuatan roti. Gluten terbentuk bila tepung
3
harum dan meningkatkan sifat-sifat roti. Garam adalah salah satu bahan pengeras,
bila adonan tidak memakai garam, maka adonan agak basah. Garam memperbaiki
pori-pori roti dan tekstur roti akibat kuatnya adonan, dan secara tidak langsung
dalam pembuatan roti. Jenis gula yang paling banyak digunakan adalah sukrosa.
panggang dan warna kerak, dan memungkinkan proses pematangan yang lebih
cepat, sehingga air lebih banyak dipertahankan dalam roti. Gula juga ditujukan
sebagai sumber karbon pertama dari sel khamir yang mendorong keaktifan
yang cukup berpotensi, selain bakteri dan kapang. Contoh dari produk ragi atau
pengembang roti dengan cara menghasilkan CO2 yang diperangkap oleh gluten
(Kus Margarin adalah bahan yang terbuat dari lemak hewani atau nabati,
mengandung air ± 16-18% dan garam. Pada pembuatan roti margarine berfungsi
sebagai pelumas pada adonan, terlalu banyak margarin juga membuat roti
2013).
4
Proses terpenting dalam pembuatan roti adalah pemanggangan. Melalui
proses ini adonan roti diubah menjadi produk yang ringan dan berongga, mudah
dicerna dan aroma yang sangat merangsang. Aktivitas biologis yang terjadi dalam
mikroorganisme dan enzim yang ada. Pada saat yang sama substansi rasa
(Koswara,2009).
C. TUJUAN PERCOBAAN
cara pemasakan.
Bahan :
3. Garam Secukupnya
4. Telur 1 butir
5
6. Ragi 5 gram
Alat :
1. Oven
2. Wadah/baskom
3. Loyang
4. Timbangan
E. CARA KERJA
1. Ragi dan gula pasir dilarutkan dalam 15 ml air hangat selama ±10 menit.
2. Larutan gula dicampurkan dengan mentega putih, susu bubuk, telur, air,
uleni jika masih lengket, adonan ditaburi dengan sisa tepung hingga kalis.
5. Selanjutnya adonan ditusuk dengan jari, jika telah siap dibentuk, adonan
6. Adonan dibentuk dengan cara ditinju agar menjadi kempis, lalu dibagi
menjadi dua.
6
7. Adonan diambil secukupnya sehingga terbagi menjadi enam bagian, lalu
10. Roti diangkat dan didinginkan sebentar, lalu dikeluarkan dari loyang.
F. HASIL PENGAMATAN
Uji hedonik
1 5 3 4 4
2 4 4 3 3
3 3 5 3 5
4 2 5 3 4
5 4 3 4 4
6 4 4 3 2
7 3 5 5 3
8 5 3 3 4
9 3 4 5 3
7
4 = Suka
3 = Agak suka
2 = Tidak suka
Kelompok
Tekstur 3 3 4 1 3 2 4 3 3
Aroma 4 5 4 5 4 3 4 4 5
4 = Lembut
3 = Agak lembut
2 = Tidak Lembut
4 = Beraroma roti
8
G. PEMBAHASAN
Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air dan ragi yang
peranan penting dalam pembuatan roti yaitu protein gluten, berfungsi menentukan
struktur produk roti, dan memberikan kekuatan pada adonan untuk menahan gas
dari aktivitas ragi, dan protein glutenin memberikan elastisitas dan kekuatan untuk
Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah proses aerasi adonan dengan
mengempukkan gluten dalam adonan. Pada prinsipnya roti dibuat dengan cara
Pada praktikum kali ini roti tawar yang akan dibuat mengalami perlakuan
penambahan pada tepung terigunya. Merk tepung terigu yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah jenis tepung terigu protein rendah, protein sedang dan
protein tinggi. Kelompok kami yaitu tepung terigu protein sedang, Tepung terigu
protein sedang ini sebenarnya cocok untuk semua keperluan, seperti kue pukis,
pisang goring, bolu kukus, cake dan lain-lain. Jika dikaitkan dengan praktikum
kali ini tepung terigu protein sedang ini juga cocok sebagai bahan baku roti tawar.
Pada pengujian hedonik pada kenampakan atau warna dari roti praktikan
banyak memilih agak suka dan sedikit memilih suka maupun sangat suka. Pada
uji aroma dari 9 kelompok terdapat 3 kelompok memilih dari agak suka, suka dan
9
sangat suka. Pada uji Rasa semua kelompok paling banyak memilih suka terhadap
roti yang dibuat masing-masing kelompok. Pada uji tekstur kelompok banyak
menyatakan kesan pribadi tentang baik atau buruknya (kesan mutu hedonik).
Kesan mutu hedonik lebih spesifik dari kesan suka atau tidak suka, dan dapat
bersifat lebih umum. Pada uji mutu hedonik aroma praktikan atau kelompok
banyak memilih beraroma roti dan sedikit memilih agak beraroma roti dan sangat
beraroma roti. Pada uji mutu hedonik tekstur praktikan atau kelompok paling
banyak memilih tekstur roti tersebut adalah agak lembut dan sebagian kelompok
H. KESIMPULAN
Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air dan ragi yang
pemanggangan roti.
berprotein tinggi (bread flour), yaitu tepung terigu yang mengandung kadar
flour) adalah tepung terigu yang mengandung kadar protein sedang, sekitar 8%-
10%. Tepung berprotein rendah (pastry flour) mengandung protein sekitar 6%-
8%.
10
DAFTAR PUSTAKA
Jawa Timur.
Forwardo dkk. 2007. Meraup Untung dari Usaha Cemilan. Trans Media Pustaka.
Jakarta.
Ginting, Erliana dan Suprapto. 2004. Pemanfaatan Pati Ubi Jalar sebagai
Makmoer, Haryanto. 2003. Roti Manis & Donat. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
essential oil and extracted residues As. J. Food Ag-Ind. 2009, 2(04),
10900, Thailand.
11