LAPORAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisiologi Manusia
Oleh:
Aas Suhaebatl Aslamiah
153112620120010
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS BIOLOGI
PROGRAM STUDI S1 BIOMEDIK
TAHUN 2015
I. Acara Latihan
Percobaan Darah I (Menghitung jumlah sel darah merah, sel darah putih dan
menetukan kadar hemoglobin darah). Dipraktekkan pada: Selasa, 17
November 2015.
Alat
1. Hemositometer Neubauer yang terdiri atas :
- Bilik hitung dan kaca penutupnya,
- Pipet Thoma (Pengencer eritrosit) dengan tanda di dalamnya
terdapat butiran berwarna merah dan skala pada pipet ini :
0,5 – 101. Yang dilengkapi dengan karet penghisap
(aspirator).
2. Mikroskop cahaya dengan objektif 10x dan 40x, okuler 10x
3. Cawan kecil atau gelas arloji untuk tempat larutan pengencer.
4. Alat penghitung (cell counter).
Bahan
1. Larutan pengencer yang digunakan adalah hayem
2. Alcohol 70%
3. Tissue, kapas
4. Lanset/jarum suntik biasa
Cara Kerja
1. Hisap darah vena/periver dengan menggunakan pipet Thoma
sampai angka 0,5 selanjutnya hisap reagen hayem sampai
angka 101 untuk mengencerkan, jangan sampai terjadi
gelembung udara.
2. Kocok selama 5-30 detik dan diamkan pada suhu kamar
3. Siapkan bilik hitung dan gelas penutupnya, bersihkan dengan
kain bersih dan halus.
4. Setelah sampai waktunya, buang larutan yag diujung pipet 3-4
tetes lalu diisikan ke dalam bilik hitung, periksa dengan
mikroskop cahaya dengan pembesaran 10x dan 40x
5. Hitunglah eritrosit pada 5 kotak R kecil yang terletak di bagian
tengah bilik hitung, masing-masing kotak kecil itu terdiri atas 16
1 1
kotak dengan ukuran yaitu mm x mm2 luasnya, dan
20 20
1
dalamnya mm sehingga isi ruangan yang dihitung eritrositnya
10
1 1 1
adalah : 5 𝑥 16 𝑥 400 𝑥 10 mm3 = mm3 adalah F Bilik hitung,
50
Perhitungan :
Volume ruangan bilik hitung yang digunakan 5 kotak R lihat
contoh gambar 2, kamar hitung Improved Neubauer
1
5 𝑥 16 𝑥 50mm. Bila jumlah sel eritrosit yang dihitung = R maka
1
mm3 → R butir
50
1 mm3 → R x 50 butir
Faktor koreksi :
Darah 0,5 ditambah larutan pengencer sampai 101 dikurangi 1
bagian yang tidak ikut dicampur (dibuang), sehingga
pengencerannya 200x jadi : jumlah butir darah merah per mm 3
darah adalah :
200 x 50 x R = R x 104 Butir.
B. Menghitung Jumlah sel Leukosit/sel darah putih
Prinsip :sel darah putih menyerap warna biru violet, sedangkan sel darah
merahnya hancur oleh asam cuka 2% yang ada pada reagen turk,
membentuk hematin asam. Kemudian sel yang tinggal (sel darah putih)
dihitung dengan menggunakan bilik hitung.
Alat
1. Hemositometer Neubauer yang terdiri atas :
- Bilik hitung dan kaca penutupnya,
- Pipet Leuco (Pengencer leukosit) dengan tanda di dalamnya
terdapat butiran berwarna putih dan skala pada pipet ini :
0,5 – 11. Yang dilengkapi dengan karet penghisap
(aspirator).
2. Mikroskop cahaya dengan objektif 10x dan 40x, okuler 10x
3. Cawan kecil atau gelas arloji untuk tempat larutan pengencer.
4. Alat penghitung (cell counter).
Bahan
1. Larutan pengencer yang digunakan adalah turk
2. Alcohol 70%
3. Tissue, kapas
4. Lanset/jarum suntik biasa
Gambar 2 : Hemositometer Neubauer
Cara Kerja
1. Hisap darah vena/periver dengan menggunakan pipet leuco
sampai angka 0,5 selanjutnya hisap reagen turk untuk
mengencerkan sampai angka 11, hindari jangan sampai terjadi
gelembung udara.
2. Kocok selama 15-30 detik dan diamkan pada suhu kamar
3. Siapkan bilik hitung dan gelas penutupnya
4. Setelah sampai waktunya, buang larutan yag diujung pipet 3-4
tetes lalu diisikan ke dalam bilik hitung, periksa dengan
mikroskop cahaya dengan pembesaran 10x dan 40x
5. Hitunglah leukosit di empat bidang besar dari kiri atas ke kanan,
ke bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri dan seterusnya.
Untuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri
dan atas, atau membentuk sudut menyiku.
Cara Menghitung :
Untuk menghitung sel darah putih digunakan 4 kotak yang
terletak di keempat sudut bilik hitung (yang masing-masing
terdiri atas 16 bujur sangkar. Satu kotak mempunyai luas 1 mm2
1
dan dalamnya mm jadi ruangan untuk menghitung jumlah
10
1
leukosit seluruhnya mempunyai isi = (4 x 1 x mm3). Bila
10
Faktor Pengenceran :
Darah 0,5 ditambah larutan pengencer sampai angka 11
dikurangi 1 bagian yang tidak ikut tercampur, dibuang sehingga
pengencerannya 20 kali, jadi jumlah leukosit dalam 1 mm 3 darah
10
= 20 x x W butir = 50 x W.
4
Cara Kerja
1. Tabung Hemoglobinometer Sahli diisi dengan HCL 0,1N sampai
angka 2.
2. Siapkan darah perifer, hisap dengan pipet Sahli sampai angka 20,
kemudian masukkan ke dalam larutan HCL 0,1N pada tabung
Hemoglobinometer Sahli yang telh disiapkan, bilas pipet 2-3 kali
hingga pipet bersih dar darah.
3. Kocok tabung sampai homogeny, lalu berdirikan ditengah tabung
Sahli.
4. Perlahan-lahan encerkan isi tabung dengan aquades sampai
warnanya sama dengan warna standar pada tabung Sahli.
5. Hasilnya dibaca dengan melihat batas meniscus cairan.
6. Skala pada tabung Sahli menunjukkan kadar Hb dengan gram/dL.
2. Cara Talquist
Prinsip : metodenya berdasarkan pada perbedaan warna yang
terserap kertas saring atau kertas Talquist yang dibandingkan dengan
macam-macam warna standar yang tertera pada buku Talquist.
Pembacaan kadar Hb dinyatakan dalam angka Talquist.
Alat dan Bahan
1. Lancet
2. Kertas Talquist
Cara Kerja
1. Siapkan darah perifer, kemudian darah yang keluar dari jari
dihisap dengan kertas saring/kertas Talquist
2. Setelah kering segera disesuaika dengan warna standard pada
buku Talquist.
3. Pembacaan kadar Hb dinyatakan dalam angka Talquist.
D. Hasil Percobaan
Terlampir
E. Pembahasan
Pada percobaan ini OP adalah seorang pria dewasa yaitu (Tn. Ery
Aditia) berdasarkan hasil pengukuran didapatkan hasil hitung jumlah eritrosit :
4.640.000/mm3, dan dalam keadaan normal, dimana Nilai Normalnya di
beberapa literatur disebutkan (4.5-6.0 juta/mm3). Sel darah merah atau
eritrosit berasal dari Bahasa Yunani yaitu erythros berarti merah dan kytos
yang berarti selubung. Eritrosit adalah jenis se) darah yang paling banyak dan
berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh. Sel darah merah aktif selama
120 hari sebelum akhirnya dihancurkan. Pada orang yang tinggal di dataran
tinggi yang memiliki kadar oksigen rendah maka cenderung memiliki sel
darah merah lebih banyak.
Untuk hitung jumlah leukosit juga menunjukan nilai yang normal yaitu
4.000/mm3 dimanaNilai normal untuk orang dewasa adalah (4000-6000/mm3).
Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik
yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi
sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Dan untuk hasil hemoglobin juga menunjukan masih dalam batas
normal, dengan Nilai Normal (13,5-18,0 gr/dL). Hemoglobin adalah molekul di
dalam eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk mengangkut oksigen.
F. Daftar Pustaka
Guyton, Arthur C dan Hall, John E. 2007.Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :
Gramedia.
Sloane, Ethel.1995. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.
Jakarta:EGCPenerbitBuku Kedokteran.
Finiati, Y., http://dokumen.tips/education/laporan-praktikum-iv-
55cc155c8a415.html. diakes tanggal 24 November 2015.
Putri,
D.R.,http://www.academia.edu/12241592/ACARA_III_MENGHITUNG_JUMLA
H_SEL_DARAH_MERAH, diakses tanggal 24 November 2015.