Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAN DARAH I

LAPORAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisiologi Manusia

Oleh:
Aas Suhaebatl Aslamiah
153112620120010

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS BIOLOGI
PROGRAM STUDI S1 BIOMEDIK
TAHUN 2015
I. Acara Latihan
Percobaan Darah I (Menghitung jumlah sel darah merah, sel darah putih dan
menetukan kadar hemoglobin darah). Dipraktekkan pada: Selasa, 17
November 2015.

II. Tujuan Latihan


Adapun tujuan latihan ini diantaranya:
 Menghitung jumlah sel darah merah (sel eritrosit)
 Menghitung jumlah sel darah putih (sel leukosit)
 Menentukan kadar hemoglobin darah (Hb)
 Menentukkan golongan darah

III. Tinjauan Pustaka


Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari 3 macam yaitu, sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping darah (trombosit). Volume
darah keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kira-kira lima
liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedangkan 45% lainnya terdiri dari
sel darah. Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media
transportasi, pengatur suhu, pemeliharaan keseimbangan cairan, serta
keseimbangan basa eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh.
Sel darah merah mampu mengangkut secara efektif tanpa
meninggalkan fungsinya di dalam jaringa, sedang keberadaannya dalam
darah hanya melintas saja. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh
melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena
cava inferior. Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolism, obat-
obatan dan bahan kimia lain ke hati untuk diuraikan dan masuk ke ginjal
untuk dibuang sebagai air seni.
Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari sistem pertahanan
tubuh. Luekosit ini sebagian dibentuk di sumsum tulang (granulosit dan
monosit serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe (limfosit dan
sel-sel plasma). Setelah dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah menuju
berbagai bagian tubuh untuk digunakan. Manfaat sesungguhnya dari sel
darah putih ialah bahwa kebanyakan ditranspor secara khusus ke daerah
yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius, jadi, menyediakan
pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap bahan infeksius yang
mungkin ada.
Fungsi utama leukosit adalah mengatasi inflamasi dan immunitas.
Misalanya netrofil fungsi utamanya memakan benda asing atau fagositosis,
demikian juga dengan monosit. Limfosit T membunuh sel secara langsung
atau membentuk limfokin suatu substansi yang memperkuat aktivitas sel
fagosit, sedangkan limfosit B menghasilkan antibodi, yaitu suatu molekul
protein yang akan menghancurkan benda asing. Eosinofil dan basofil
berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai material biologis kuat
seperti histamine, serotonin dan heparin. Material ini sangat penting dalam
suplasi darah ke jaringan.

IV. Metode Pemeriksaan, Alat, Bahan dan Cara Kerja


A. Menghitung Jumlah sel eritrosit/sel darah merah
Prinsip : sel darah merah dalam larutan hayem akam tetap stabil
bentuknya, dedangkan protein plasma akan mengalami
denaturasi.

 Alat
1. Hemositometer Neubauer yang terdiri atas :
- Bilik hitung dan kaca penutupnya,
- Pipet Thoma (Pengencer eritrosit) dengan tanda di dalamnya
terdapat butiran berwarna merah dan skala pada pipet ini :
0,5 – 101. Yang dilengkapi dengan karet penghisap
(aspirator).
2. Mikroskop cahaya dengan objektif 10x dan 40x, okuler 10x
3. Cawan kecil atau gelas arloji untuk tempat larutan pengencer.
4. Alat penghitung (cell counter).
 Bahan
1. Larutan pengencer yang digunakan adalah hayem
2. Alcohol 70%
3. Tissue, kapas
4. Lanset/jarum suntik biasa

Gambar 1 : Hemositometer Neubauer

 Cara Kerja
1. Hisap darah vena/periver dengan menggunakan pipet Thoma
sampai angka 0,5 selanjutnya hisap reagen hayem sampai
angka 101 untuk mengencerkan, jangan sampai terjadi
gelembung udara.
2. Kocok selama 5-30 detik dan diamkan pada suhu kamar
3. Siapkan bilik hitung dan gelas penutupnya, bersihkan dengan
kain bersih dan halus.
4. Setelah sampai waktunya, buang larutan yag diujung pipet 3-4
tetes lalu diisikan ke dalam bilik hitung, periksa dengan
mikroskop cahaya dengan pembesaran 10x dan 40x
5. Hitunglah eritrosit pada 5 kotak R kecil yang terletak di bagian
tengah bilik hitung, masing-masing kotak kecil itu terdiri atas 16
1 1
kotak dengan ukuran yaitu mm x mm2 luasnya, dan
20 20
1
dalamnya mm sehingga isi ruangan yang dihitung eritrositnya
10
1 1 1
adalah : 5 𝑥 16 𝑥 400 𝑥 10 mm3 = mm3 adalah F Bilik hitung,
50

jadi jumlah sel eritrosit adalah = 5R x F xP

Gambar 2 : Gambar Bilik Hitung Improved Neubauer

Perhitungan :
Volume ruangan bilik hitung yang digunakan 5 kotak R lihat
contoh gambar 2, kamar hitung Improved Neubauer
1
5 𝑥 16 𝑥 50mm. Bila jumlah sel eritrosit yang dihitung = R maka
1
mm3 → R butir
50
1 mm3 → R x 50 butir

Faktor koreksi :
Darah 0,5 ditambah larutan pengencer sampai 101 dikurangi 1
bagian yang tidak ikut dicampur (dibuang), sehingga
pengencerannya 200x jadi : jumlah butir darah merah per mm 3
darah adalah :
200 x 50 x R = R x 104 Butir.
B. Menghitung Jumlah sel Leukosit/sel darah putih
Prinsip :sel darah putih menyerap warna biru violet, sedangkan sel darah
merahnya hancur oleh asam cuka 2% yang ada pada reagen turk,
membentuk hematin asam. Kemudian sel yang tinggal (sel darah putih)
dihitung dengan menggunakan bilik hitung.

 Alat
1. Hemositometer Neubauer yang terdiri atas :
- Bilik hitung dan kaca penutupnya,
- Pipet Leuco (Pengencer leukosit) dengan tanda di dalamnya
terdapat butiran berwarna putih dan skala pada pipet ini :
0,5 – 11. Yang dilengkapi dengan karet penghisap
(aspirator).
2. Mikroskop cahaya dengan objektif 10x dan 40x, okuler 10x
3. Cawan kecil atau gelas arloji untuk tempat larutan pengencer.
4. Alat penghitung (cell counter).

 Bahan
1. Larutan pengencer yang digunakan adalah turk
2. Alcohol 70%
3. Tissue, kapas
4. Lanset/jarum suntik biasa
Gambar 2 : Hemositometer Neubauer
 Cara Kerja
1. Hisap darah vena/periver dengan menggunakan pipet leuco
sampai angka 0,5 selanjutnya hisap reagen turk untuk
mengencerkan sampai angka 11, hindari jangan sampai terjadi
gelembung udara.
2. Kocok selama 15-30 detik dan diamkan pada suhu kamar
3. Siapkan bilik hitung dan gelas penutupnya
4. Setelah sampai waktunya, buang larutan yag diujung pipet 3-4
tetes lalu diisikan ke dalam bilik hitung, periksa dengan
mikroskop cahaya dengan pembesaran 10x dan 40x
5. Hitunglah leukosit di empat bidang besar dari kiri atas ke kanan,
ke bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri dan seterusnya.
Untuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri
dan atas, atau membentuk sudut menyiku.

Jumlah sel darah putih adalah :4W x F x P


W : banyaknya sel yang dihitung
F : Faktor bilik hitung
P : Pengenceran pipet leuco

Cara Menghitung :
Untuk menghitung sel darah putih digunakan 4 kotak yang
terletak di keempat sudut bilik hitung (yang masing-masing
terdiri atas 16 bujur sangkar. Satu kotak mempunyai luas 1 mm2
1
dan dalamnya mm  jadi ruangan untuk menghitung jumlah
10
1
leukosit seluruhnya mempunyai isi = (4 x 1 x mm3). Bila
10

jumlah leukosit di dalam ruangan tersebut = W Butir maka 1


10
mm3 = x W.
4

Faktor Pengenceran :
Darah 0,5 ditambah larutan pengencer sampai angka 11
dikurangi 1 bagian yang tidak ikut tercampur, dibuang sehingga
pengencerannya 20 kali, jadi jumlah leukosit dalam 1 mm 3 darah
10
= 20 x x W butir = 50 x W.
4

C. Menentukan kadar Hemoglobin (Hb)


1. Cara Sahli
Prinsip : Perubahan Hb dengan HCL 0,1N menjadi hematin asam
yang berwarna tengguli. Campuran ini diencerkan dengan aquades
sampai warnanya sama dengan warna standard yang ada pada
tabung Sahli.
 Alat
1. Hemometer Sahli yang berisi : pipet Sahli, tabung Sahli, warna
standar tabung Sahli, batang pengaduk
2. lanset
 Bahan
1. Aquades
2. Alkohol 70%
3. Tissue

 Cara Kerja
1. Tabung Hemoglobinometer Sahli diisi dengan HCL 0,1N sampai
angka 2.
2. Siapkan darah perifer, hisap dengan pipet Sahli sampai angka 20,
kemudian masukkan ke dalam larutan HCL 0,1N pada tabung
Hemoglobinometer Sahli yang telh disiapkan, bilas pipet 2-3 kali
hingga pipet bersih dar darah.
3. Kocok tabung sampai homogeny, lalu berdirikan ditengah tabung
Sahli.
4. Perlahan-lahan encerkan isi tabung dengan aquades sampai
warnanya sama dengan warna standar pada tabung Sahli.
5. Hasilnya dibaca dengan melihat batas meniscus cairan.
6. Skala pada tabung Sahli menunjukkan kadar Hb dengan gram/dL.
2. Cara Talquist
Prinsip : metodenya berdasarkan pada perbedaan warna yang
terserap kertas saring atau kertas Talquist yang dibandingkan dengan
macam-macam warna standar yang tertera pada buku Talquist.
Pembacaan kadar Hb dinyatakan dalam angka Talquist.
 Alat dan Bahan
1. Lancet
2. Kertas Talquist

 Cara Kerja
1. Siapkan darah perifer, kemudian darah yang keluar dari jari
dihisap dengan kertas saring/kertas Talquist
2. Setelah kering segera disesuaika dengan warna standard pada
buku Talquist.
3. Pembacaan kadar Hb dinyatakan dalam angka Talquist.

D. Hasil Percobaan
Terlampir
E. Pembahasan
Pada percobaan ini OP adalah seorang pria dewasa yaitu (Tn. Ery
Aditia) berdasarkan hasil pengukuran didapatkan hasil hitung jumlah eritrosit :
4.640.000/mm3, dan dalam keadaan normal, dimana Nilai Normalnya di
beberapa literatur disebutkan (4.5-6.0 juta/mm3). Sel darah merah atau
eritrosit berasal dari Bahasa Yunani yaitu erythros berarti merah dan kytos
yang berarti selubung. Eritrosit adalah jenis se) darah yang paling banyak dan
berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh. Sel darah merah aktif selama
120 hari sebelum akhirnya dihancurkan. Pada orang yang tinggal di dataran
tinggi yang memiliki kadar oksigen rendah maka cenderung memiliki sel
darah merah lebih banyak.
Untuk hitung jumlah leukosit juga menunjukan nilai yang normal yaitu
4.000/mm3 dimanaNilai normal untuk orang dewasa adalah (4000-6000/mm3).
Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik
yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi
sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Dan untuk hasil hemoglobin juga menunjukan masih dalam batas
normal, dengan Nilai Normal (13,5-18,0 gr/dL). Hemoglobin adalah molekul di
dalam eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk mengangkut oksigen.

F. Daftar Pustaka

Guyton, Arthur C dan Hall, John E. 2007.Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :
Gramedia.
Sloane, Ethel.1995. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.
Jakarta:EGCPenerbitBuku Kedokteran.
Finiati, Y., http://dokumen.tips/education/laporan-praktikum-iv-
55cc155c8a415.html. diakes tanggal 24 November 2015.
Putri,
D.R.,http://www.academia.edu/12241592/ACARA_III_MENGHITUNG_JUMLA
H_SEL_DARAH_MERAH, diakses tanggal 24 November 2015.

Anda mungkin juga menyukai