Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI AMBON


MATA KULIAH Elektronika Daya 1 NO.REG :
SEMESTER 3
TOPIK : Penyearah Gelombang
NO. JOBSHEET 2.4
KELAS Mesin Listrik Penuh Satu Fasa Terkendali
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah gelombang penuh satu fasa
terkendali.
2. Mahasiswa dapat mengukur arus dan tegangan penyearah gelombang penuh satu
fasa terkendali.
3. Mahasiswa dapat mempelajari pengaruh sudut trigger thyristor tegangan keluaran DC
penyearah gelombang penuh satu fasa terkendali.
4. Mahasiswa dapat menguji karakteristik penyearah gelombang penuh satu fasa
terkendali.

II. Alat dan bahan


1. PE-5340-3A Isolating Transformer X1
2. PE-5310-5B Fuse Set X1
3. PE-5310-5C Thyristor X1
4. PE-5310-3A R.M.S. Meter X1
5. PE-5310-2B Differential Amplifier X1
6. PE-5310-3C Resistor Load Unit X1
7. PE-5310-3E Inductive Load Unit X1
8. PE-5310-2C Current Transducer X1
9. PE-5310-1A DC Power Supply
10. PE-5310-2A Reference Variable Generator
11. PE-5310-2D 3Ø Phase Angle Controller
12. Digital Storage Oscilloscope (DSO) X1
13. Kabel penghubung

III. Prosedur percobaan


1. Pasang modul PE-5310-1A, PE-5310-2A, PE-5310-2D, dan PE-5310-5C pada Bingkai
Percobaan. Tempatkan DSO, modul PE-5310-3C, dan PE-5340-3A pada papan kerja.
Selesaikan rangkaian pengawatan dari Gambar 2-3-4 menggunakan kabel jack
(curved lines) dan kabel penghubung.
2. Pengoperasian penyearah ini pada satu fasa 220V dan rangkaian beban resisitor
100Ω. Pada modul Reference Variable Generator, atur saklar selector Range Vc pada
0~+10V dan tombol kontrol V ke posisi 0%. Pada modul 3Ø Phase Angle Controller,
atur output Single Pulse pada αmin=00 dan αmax=1800. Sudut trigger dapat bervariasi
antara 00 - 1800 dengan memutar tombol kontrol V Reference Variable Generator.

Gambar 2-3-7 Diagram percobaan penyearah gelombang penuh satu fasa


terkendali dengan beban tahanan murni.
3. Atur tombol kontrol V Reference Variable Generator untuk sudut trigger α=60 0 pada
display 7-segment 3Ø Phase Angle Controller. Atur saklar selektor Range V
Differential Amplifier Ch.A dan Ch.C ke posisi 500V. Gunakan DSO, ukur tegangan
input (CH1) dan tegangan beban (CH2) bentuk gelombang penyearah gelombang
penuh satu fasa terkendali seperti Gambar 2-4-5. Apakah sudut konduksi θ (θ=β-α)
dari thyristor sama dengan 1200 ? ______________. Lakukan pada sudut trigger yang
berbeda dan periksa perubahan bentuk gelombang tegangan beban.

Gambar 2-3-7 Pengukuran bentuk gelombang tegangan input (CH1) dan


tegangan beban (CH2) dari penyearah gelombang penuh satu
fasa terkendali dengan beban tahanan murni (α=600).

4. Atur saklar selektor AC+DC/AC (SW2) dan RMS/AV (SW1) dari RMS Meter masing-
masing pada posisi AC + DC dan AV. Ukur dan catat rata-rata tegangan output
penyearah saat α=00 dan α 600, kemudian hitung dan catat rasio Vd600 / Vd00, dan
buktikan dengan Rumus. (2-4-3).
1) Gunakan RMS Meter, ukur Vd00 = ______V dan Vd600 = _____V.
2) Hitung Vd600 / Vd00 = ____________
3) Gunakan Rumus. (2-4-3), hitung Vd600 = Vd00 x (1+cos600) /2 = _________V.
Berapakah nilai paling dekat untuk nilai pengukuran ? __________
5. Buat perubahan rangkaian beban induktif dari hubungan seri antara resistor 200Ω
dengan induktor 200mH. Atur tombol kontrol V Reference Variable Generator ke
sudut trigger α=600. Gunakan DSO, ukur tegangan input (CH1) dan tegangan beban
(CH2) bentuk gelombang penyearah dari Gambar 2-4-6. Hitung sudut konduksi
thyristor θ= ______0. Apakah sudut konduksi lebih besar dari beban resistif (pada Step
3) ? ______. Jelaskan jawaban anda. ________________. Lakukan pada sudut trigger yang
berbeda dan dikalikan dengan nilai dari R dan L, serta periksa perubahan bentuk
gelombang tegangan beban.
6. Atur tombol kontrol V Reference Variable Generator untuk sudut trigger α=60 0.
Gunakan DSO, ukur tegangan input (CH1) dan tegangan beban (CH2) bentuk
gelombang penyearah, kemudian catat pengukuran bentuk gelombang dari Gambar
2-4-7.

Gambar 2-4-6 Pengukuran bentuk gelombang tegangan input (CH1) dan


tegangan beban (CH2) dari penyearah gelombang penuh satu
fasa terkendali dengan beban induktif.

Gambar 2-4-6 Pengukuran bentuk gelombang tegangan input (CH1) dan arus
beban (CH2) dari penyearah gelombang penuh satu fasa
terkendali dengan beban induktif.
7. Perhatikan diagram pengawatan dari Gambar 2-1-7 dan gunakan modul Current
Transducer untuk mengukur bentuk gelombang arus beban dari penyearah. Lakukan
pada sudut trigger yang berbeda dan dikalikan dengan nilai dari R dan L, serta periksa
perubahan bentuk gelombang arus beban.
8. Dari hasil yang diperoleh, untuk urutan dalam memperoleh nilai terkecil bentuk
gelombang atau arus beban lebih kontinu, maka resistance R harus ____________
(meningkat atau menurun) dan induktansi L harus ___________ (meningkat atau
menurun).

Anda mungkin juga menyukai