1. Latar Belakang Realita Theraphy dikembangkan oleh Glesser pada tahun 1960 an. Tahun 1980 an menambahkan control theory sebagai dasar teoritik. Tahun 1996 mengubah nama control theory menjadi choise theory dengan konsep dasar “we can control only our own behavior”.
2. Konsep Dasar Model 1. Prinsip 3 R : Responsibility (bertangung jawab
akan pilihan yang telah dipilih), reality (sesuai dengan kenyataa yang dihadapi), right (kebenaran, tanpa mengganggu pemenuhan kebutuhan orang lain). 2. Teori pilihan (manusia pada dasarnya memiliki keampuan untuk memilih setiap tindakan yang ia laukan, individu daoat memilih pilihan akan tetapi tidak dapat memilih konsekuensinya). 3. Perilaku didesain dengan kata kerja. 4. Quality Word, terdiri dari 3 komponen : people, experience dan believe 3. Asumsi Tingkah Laku Pribadi yang sehat yang Sehat dan Individu yang memiliki kemampuan untuk Bermasalah membuat pilihan dan mempertanggungjawabkkan pilihannya, terdapat identitas sehat (3R). Pribadi yang bermasalah Adanya identitas yang gagal. Adanya perbuatan yang tidak pas, tidak ada keterlibatan diri. Tidak dapat membuat pilihan, menyerah, dan tidak bertanggungjawab atas pilihannya. 4. Hakikat Manusia Dan Hakikat Manusia Tujuan Konseling 1. Manusia memiliki 5 kebutuhan dasar yaitu: survival, love and belonging, freedom, power and achievement, dan fun. 2. Manusia memiliki quality world nya masing-masing. 3. Manusia bertanggungjawab atas pilihannya sendiri. 4. Manusai melihat kebutuhan/lingkungannya tergantung dri istem perseptualnya. 5. 2 identitas manusia : identitas gagal dan identitas berhasil Tujuan Konseling 1. Menolong individu agar mampu mengurus dirinya sendiri. 2. Mendorong klien agar berani bertanggung jawab serta memikul resiko yang ada dari tanggung jawab tersebut. 3. Mengembangkan rencana-rencana yang nyata dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 5. Peran Dan Fungsi 1. Mengembangkann kondisi fasilitatif konseling dan Konselor hubungan baik dengan konseli. 2. Megajarkan konseli untuk mengevaluasi perilakunya. 3. Menyampaikan dan meyakinkan kepada konseli bahwa seburuk apapun suatu kondisi masih ada harapan. 6. Tahap-Tahap 1. Eksplorasi kebutuhan dan keinginan (wants and Konseling need). 2. Eksplorasi arah dan tindakan (direction and doing). 3. Evaluasi diri (self evaluation). 4. Rencana (planning) 7. Teknik-Teknik Spesifik 1. Teknik metaphor Konseling 2. Teknik konfrontasi 3. Teknik paradoksial/refreaming 4. Teknik renegosiasi 8. Kelebihan Dan Kelebihan Kelemahan 1. Klien bisa belajar tingkah laku yang lebih realistis karenannya bisa tercapai keberhasilannya. 2. Jangka waktu terapi yang relatif pendek dan berkaitan dengan masalah tingkah laku sadar. 3. Cepat menyadarkan klien dan mengajak klieb berbuat secara langsung. 4. Bersifat praktis dan luwes. 5. Mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan pengetahuan tentang diagnosis dan psikopatologi. Kelemahan 1. Teknik yang digunakan kurang mampu mengungkapkan data yang dialami dari diri pribadi klien. 2. Hanya menekankan perilaku tanpa mempertimbangkan sisi perasaan. 3. Tidak memberikan penekanan yang cukup pada dinamika tidak sadar dan pada masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari tingkah lakunya sekarang.