Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 1 SUKOHARJO


Dengan Tema: Menjalin Pertemanan yang Sehat

Disusun Oleh :
Fatma Wuryantanti
NIM. 2222514033
Bimbingan dan Konseling 1

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
2023
DAFTAR ISI

Contents
Halaman judul
Lembar Pengesahan
Daftar Is
i
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
B. RENCANA PEMBERIAN LAYANAN..............................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................4
PELAKSANAAN PRAKTEK......................................................................................................4
A. PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK.............................................4
B. EVALUASI..........................................................................................................................7
C. REFLEKSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT.............................................................8
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pemberian Layanan (RPL)
Lampiran 2. Lembar Kepuasan Konseling Kelompok
Lampiran 3 . Lembar Observasi Proses Layanan Konseling Kelompok
Lampiran 4. Datar Hadir Konsli
Lampiran 6. Dokumentasi Pelaksanaan Layanan
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan salah satu program
yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. PPG
Prajabatan merupakan program yang diikuti oleh calon guru yang telah lulus dari program Sarjana
Pendidikan. PPG Prajabatan bertujuan untuk memberikan bekal kompetensi kepada calon guru
agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang profesional dan berkualitas. Kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 BK PPG Prajabatan merupakan bagian dari program PPG
Prajabatan yang ditujukan untuk membekali calon guru dengan keterampilan di bidang bimbingan
dan konseling.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi
individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan
lingkungan perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua
perilaku tersebut merupakan proses perkembangan yakni proses interaksi antara individu dengan
lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling atau
konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.
Salah satu bentuk layanan dalam bimbingan dan konseling adalah Layanan Konseling
Kelompok. Konseling kelompok merupakan suatu bentuk layanan atau bantuan oleh seorang
konselor kepada individu yang membutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi
yang dilaksanakan dalam situasi kelompok dengan melibatkan fungsi saling mempercayai, saling
pengertian, saling menerima dan saling mendukung. Oleh sebab itu maka konseling kelompok
dilaksanakan untuk membantu individu untuk dapat keluar dari persoalan yang dialaminya dengan
cara memberikan kesempatan, dorongan, dan pengarahan kepada individu untuk mengubah sikap
dan perilakunya agar selaras dengan lingkungannya. Berdasarkan keinginan dan kebutuhan
peserta didik kelas VIII D kemudian mengajukan diri untuk melaksanakan konseling kelompok.
Pelaksanaan konseling kelompok di ruang Kesenian SMP Negeri 1 Sukoharjo sebagai salah satu
tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1.
Berdasarkan keinginan dan kebutuhan peserta didik kelas VII D, maka dilakukannya
pemberian layanan konseling kelompok dengan topik “Menjalin Pertemanan Yang Sehat” pada
siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2022/2023.
B. RENCANA PEMBERIAN LAYANAN

Sebelum melakukan pemberian layanan konseling kelompok, terlebih dahulu


mahasiswa praktikan melakukan beberapa langkah perencanaan yang akan mendukung
pelaksanaan tindakan agar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Mahasiswa praktikan sebagai guru Bimbingan dan Konseling mengidentifikasi kebutuhan layanan
bimbingan konseling peserta didik SMP Negeri 1 Sukoharjo. Perencanaan tindakan yang akan
dilakukan yaitu dengan 1 kali layanan konseling dengan pemberian layanan konseling kelompok
pertama menjadi siklus 3, Perencanaan Sebelum melaksanakan perlu membuat rencana: Pertama,
konselor orientasi dan eksplorasi peserta didik. Kedua, membangun kepercayaan untuk
mendorong peserta didik aman dalam melaksanakan konseling kelompok. Ketiga, mahasiswa
praktikan melakukan penyusunan Rencana Pemberian Layanan (RPL) sebagai tindakan (Rencana
Pemberian Layanan dan kelengkapannya terlampir).
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK

A. PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK

Proses pemberian layanan konseling kelompok dilaksanakan di SMP Negeri 1


Sukoharjo sebagai tempat praktik pengalaman lapangan 1. Konseling kelompok diberikan di ruang
Kesenian, kien konseling kelompok yanitu dari kelas VII D dan dilaksanakan pada hari Kamis, 23
Februari 2023 pada jam 13.00 WIB. Pelaskanaan pemberian layanan konseling kelompok
dilakukan dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran atau 1 x 40 menit. Proses pelaksanaan pemberian
layanan konseling kelompok sebagai berikut :
1. Tahap awal/ pendahuluan
Langkah awal yang dilakukan konselor/guru BK saat memberikan layanan konseling
kelompok yaitu pernyataan tujuan sebagai berikut :
 Pemimpin Kelompok memberi salam dan meminta salah satu anggota untuk memimpin doa
sebagai pembukaan.
 Pemimpin Kelompok mengucapkan rasa terimakasih pada anggota kelompok yangtelah
bersedia hadir dalam kegiatan Konseling Kelompok.
 Pemimpin Kelompok membangun hubungan baik (raport) dengan para anggota kelompok
dan mengakrabkan anggota kelompok dengan menyapa penuh penerimaan pada anggota
kelompok (greeting dan attending).
 Pemimpin Kelompok membangun norma kelompok dan kontrak bersama berupa penetapan
aturan-aturan kelompok secara lebih jelas.
 Pemimpin Kelompok mengembangkan interaksi positif.
 Pemimpin Kelompok mengatasi kekhawatiran, prasangka, dan ketidak nyamanan yang
muncul diantara para anggota kelompok.
Setelah dilakukan konseling kelompok, langkah selanjutnya yaitu penjelasan tentang
langkah-langkah kegiatan dimana pada tahap awal ini konselor/guru BK menjelaskan langkah-
langkah kegiatan, tugas, dan tanggung jawab dari peserta didik. Kemudian, konselor/ guru BK
mengarahkan kegiatan dengan saling berbagi pengalaman tentang permasalahan di setiap
individu. Langkah awal selanjutnya ialah tahap peralihan dimana peserta didik mendapatkan
penjelasan tentang kegiatan yang akan ditempuh, konselor/guru BK menanyakan kesiapan
peserta didik melakasanakan kegiatan ke tahap ini dan meningkatkan kemampuan keikutsertaan
peserta didik.
2. Tahap transisi
Tahap inti dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
 Pemimpin Kelompok menjelaskan gambaran kegiatan konseling kelompok.
 Pemimpin Kelompok menanyakan apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan
kelompok.
 Pemimpin Kelompok membangun understanding antara lain dengan memfasilitasi masing-
masing anggota kelompok untuk mengungkapkan keluhan dan alasan mengikuti konseling
kelompok.
 Pemimpin Kelompok mendorong semua anggota kelompok untuk terlibat secara aktif dalam
kegiatan kelompok dengan mengeksplor harapan-harapan dan tujuan yang ingin diperoleh
masing masing anggota kelompok.
 Pemimpin Kelompok mengingatkan kembali apa yang telah disepakati pada sesi sebelumnya;
topik, fokus dan komintmen dan mengucap janji untuk saling menjaga.
3. Mengidentifikasi masalah
 Pemimpin Kelompok memulai kegiatan dengan menjelaskan terlebih dahulu mengenai
pentingnya pertemanan baik disekolah maupun di luar sekolah untuk menentukan potensi
belajar yang akan dibahas dalam kegiatan konseling kelompok.
 Pemimpin Kelompok membangun understanding antara lain dengan memfasilitasi masing-
masing anggota kelompok untuk mengungkapkan / memaparkan masalahnya secara
bergantian.
 Pemimpin Kelompok mendengarkan dengan cermat dan penuh perhatian pemaparan dari
para peserta didik agar timbul keterbukaan kepada semua anggota kelompok.
 Pemimpin Kelompok mengingatkan kembali apa yang telah disepakati pada sesi
sebelumnya; fokus dan komintmen untuk saling menjaga rahasia dan untuk saling member
dan menerima.
 Pemimpin Kelompok membantu peserta untuk mengekspresikan dirinya secara unik, terbuka
dan mandiri; membolehkan perbedaan pendapat dan perasaan.
 Pemimpin Kelompok mengadakan kegiatan selingan yang kondusif untuk menghangatkan
suasana, mengakrabkan hubungan atau untuk kepercayaan.
 Pemimpin Kelompok memberi contoh bagaimana mengeskpresikan pikiran dan perasaan
yang mudah dipahami oleh orang lain.
 Pemimpin Kelompok memberi contoh bagaimana mendengarkan secara aktif sehingga dapat
memahami orang lain dengan baik.
4. Menetapkan tujuan
 Pemimpin Kelompok berkolaborasi dengan anggota kelompok untuk terlibat secara aktif
dalam kegiatan kelompok dengan mengeksplor harapan-harapan dan tujuan yang ingin
diperoleh masing-masing anggota kelompok.
5. Tahap pertama Konseling TF (Analisis)
 Pemimpin Kelompok dan anggota kelompok memiliki informasi yang dapat dipercaya,
tepat, dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan diri konseli, minat, motif, keseimbangan
emosional dan sifat-sifat lain yang memudahkan penyesuaian diri dalam kegiatan konseling
kelompok. Analisis ini didapatkan dari alat-alat, seperti: wawancara, catatan anekdot, tes
dan studi kasus.
6. Tahap kedua konseling TF (Sintesis)

 Setiap anggota kelompok merangkum dan mengatur data hasil analisis yang sedemikian
rupa yang menunjukkan bakat anggota kelompok, kelemahan dan kekuatan, serta
kemampuan mereka untuk digunakan sebagai pembahasan dalam konseling kelompok,
yaitu arah tujuan karier konseli memilih bekerja atau kuliah setelah lulus.

7. Tahap ketiga konseling TF (Diagnosis)


 Merupakan tahapan untuk menemukan ketetapan dan pola yang dapat mengarahkan kepada
permasalahan, seperti sebab-sebabnya mengapa anggota kelompok ragu/bingung dalam
memilih bekerja atau kuliah setelah lulus, pertimbangan-pertimbangan yang dimiliki dalam
memilih bekerja atau kuliah setelah lulus, dan mengamati sifat/karakter anggota
kelompok/konseli yang relevan dan berpengaruh terhadap proses pembahasan masalah dalam
kelompok seperti ketika adanya anggota kelompok yang pasif dalam pembahasan
masalah ataupun anggota kelompok yang terlalu mendominasi isi pembahasan dalam
kelompok.
8. Tahap keempat konseling TF (Prognosis)
 Tahap ini pemimpin kelompok beserta anggota kelompok membahas prediksi
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data yang ada sekarang. Dimana
menentukan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi apabila masing-masing anggota
kelompok menentukan ingin bekerja atau kuliah, beserta resiko dari setiap pilihan yang
diambil.
9. Tahap kelima konseling TF (Konseling antar anggota kelompok)
 Pada tahap ini terjadi hubungan membantu antar anggota kelompok yang dilakukan dengan
cara bertanya antar anggota kelompok tentang masalah yang dibahas, saling menjelaskan,
mengkritisi, dan memberi contoh, mengemukakan ide ataupun pengalaman, serta memberi
saran pada setiap anggota kelompok secara bergantian dengan topik permasalahan yang
terfokus. Di sini konselor sebagai pemimpin kelompok berperan sebagai pengontrol
dinamika kelompok apabila ditemukan hal-hal yang dianggap sebagai pengganggu
kelancaran proses konseling kelompok.
10. Tahap penutup
 Pemimpin Kelompok bersama anggota kelompok saling mengemukakan kesandan hasil-
hasil kegiatan.
 Pemimpin Kelompok membahas kegiatan lanjutan yang diperlukan apakah diperlukan sesi
konseling kelompok berikutnya.
 Pemimpin Kelompok mengemukakan pesan dan harapan kepada anggota kelompok.
 Pemimpin Kelompok memberikan kegiatan ice breaking kepada anggota kelompok.
 Pemimpin Kelompok menawarkan salah satu anggota kelompok berdoa dan guru BK
memberikan salam penutup.
B. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a) Keterlibatan Peserta Didik
Dalam evaluasi proses, ditemukan bahwa keterlibatan peserta didik dalam
kegiatan konseling kelompok sudah cukup baik. Peserta didik tampak aktif dalam
mengikuti kegiatan diskusi dan sesi tanya jawab, serta dapat memberikan tanggapan yang
baik terhadap permasalahan teman yang lain.
b) Respons Peserta Didik
Dalam evaluasi proses, ditemukan bahwa peserta didik memberikan respons yang
positif terhadap permasalahan teman yang disampaikan. Peserta didik tampak antusias
dan aktif dalam memberikan tanggapan terhadap permasalahan yang sedang di
diskusikan.
c) Efektivitas Metode
Dalam evaluasi proses, ditemukan bahwa metode yang digunakan dalam layanan
konseling kelompok cukup efektif. Metode yang digunakan dapat membantu peserta didik
dalam memberikan solusi terhadap permasalahan teman yang lain dengan baik dan
membuat peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan konseling kelompok.
2. Evaluasi Hasil
a) Peningkatan Motivasi Peserta Didik
Dalam evaluasi hasil, ditemukan bahwa layanan konseling kelompok telah
memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan motivasi peserta didik. Peserta
didik menjadi lebih antusias dan termotivasi untuk belajar terkait bagaimana cara
memberikan saran atau solusi, cara penyelesaian masalah terhadap permasalahan yang
sedang dihadapinya.
b) Peningkatan Hubungan Antara Guru BK dan Peserta Didik
Dalam evaluasi hasil, ditemukan bahwa layanan knseling kelompok juga telah
memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan hubungan antara guru BK dan
peserta didik. Hal ini terlihat dari interaksi yang baik antara guru BK dan peserta didik
selama kegiatan konseling kelompok.
c) Peningkatan Keterampilan Peserta Didik
Dalam evaluasi hasil, ditemukan bahwa layanan konseling kelompok juga telah
memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan keterampilan berkomunikasi
peserta didik terkait bagaimana cara memberikan saran terhadap permasalahan teman
lainnya. Hal ini terlihat dari kemampuan peserta didik dalam penerapan di kehidupan
nyata.
d) Peningkatan Kepuasan Peserta Didik
Dalam evaluasi hasil, ditemukan bahwa layanan konseling kelompok telah
memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kepuasan peserta didik terhadap
pelayanan yang diberikan. Peserta didik merasa puas dengan layanan konseling
kelompok yang disampaikan dan merasa terbantu dalam penyelesaian masalah yang
sedang dihaddapinya.
C. REFLEKSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil uraian evaluasi proses dan evaluasi hasil menunjukkan bahwa
layanan konseling kelompok telah memberikan kontribusi yang positif terhadap penyelesaian
masalah peserta didik. Melatih ketrampilan peserta didik dalam berkomunikasi antar sesama
teman. Peningkatan pengetahuan, pemahaman siswa, peningkatan keterampilan siswa,
peningkatan motivasi siswa, peningkatan hubungan antara guru BK dan siswa, serta peningkatan
kepuasan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok memiliki manfaat yang
besar bagi siswa dalam berdiskusi tentang permasalahannya.
Tindak lanjut setelah pelaksanaan layanan konseling kelompok masih perlu
ditingkatkan. Guru BK perlu memberikan tindak lanjut yang lebih konkrit terhadap saran
ataupun solusi tentang masalah peserta didik.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan layanan konseling kelompok yang
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa layanan konseling kelompok memiliki manfaat
yang besar bagi siswa dalam penyelesaian masalah yang dihadapi peserta didik.
Dalam evaluasi proses, ditemukan bahwa kegiatan konseling kelompok berjalan dengan baik
dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Guru BK mampu menyampaikan pembahasan
dengan jelas dan terstruktur sehingga peserta didik dapat memahami dengan baik. Selain itu,
interaksi antara guru BK dan peserta didik berjalan dengan baik sehingga terbentuk hubungan yang
positif antara keduanya dalam melaksanakan konseling kelompok, terjalin komunikasi yang efektif
karena pada setiap pertanyaan peserta didik aktif untuk menjawab.
Sementara itu, dalam evaluasi hasil, ditemukan bahwa layanan konseling kelompok
memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta
didik, peningkatan keterampilan berkomunikasi peserta didik, peningkatan motivasi peserta didik,
peningkatan hubungan antara guru BK dan peserta didik, serta peningkatan kepuasan peserta didik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok adalah salah satu
bentuk layanan yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan peserta didik serta meningkatkan
kualitas pendidikan peserta didik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk terus meningkatkan
kualitas layanan konseling kelompok agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi
peserta didik.
Lampiran 1 : RPL Konseling Kelompok

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


KONSELING KELOMPOK
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
A Komponen Layanan Responsif
B Bidang layanan Pribadi
C Topik/Materi Menjalin pertemanan yang sehat
D Fungsi Layanan Pengentasan
E Deskripsi Masalah Gejala Masalah:
1. Peserta didik menyampaikan bahwa pertemanan
terjalin kurang baik.
2. Peserta didik memiliki pandangan bahwa teman
tersebut merugikan dirinya karena sering meminjam
pekerjaan rumahnya.
3. Peserta didik takut untuk mengatakan hal yang
sejujurnya kepada teman yang dimaksud.
F Tujuan Umum Melalui kegiatan konseling kelompok, anggota
kelompok/ konseli dapat mengubah pandangan dan
keyakinan klien

G Tujuan Khusus 1. Konseli dapat mempertimbangkan ketika


menghadapi segala resiko ketika berteman dengan
teman-temannya. (C5)
2. Konseli dapat memecahkan masalahnya bersama
para anggota kelompok dalam mengatasi
permasalahan hubungan dengan teman. (A5)
3. Konseli dapat menentukan pandangan apabila salah
dalam memilih pertemanan dan mengakibatkan
terganggunya kegiatan belajar mengajar. (P5).
H Sasaran Layanan : Kelas VII- D yang memiliki permasalahan tentang
pertemanan.

Nama Konseli RA, AP, HI, GJ, KA, ABP


(Inisial) Jenis Kelamin P, P, P, P, P, P
Agama Kristen, Islam, Islam, Islam, Islam, Islam
I Waktu 2 x 40 Menit
J Metode/Teknik Kegiatan Konseling kelompok dengan Pendekatan
Humanistik, teknik Person-Centerd Therapy.
K Media / Alat ATK, lembar instrumen evaluasi proses, lembar
instrumen
evaluasi hasil.

L Pelaksanaan Uraian
Kegiatan
1. Tahap Pembentukan
Pra Konseling 1. Konselor mengumpulkan dan menganalisis data
konseli.
2. Konselor membentuk kelompok
3. Konselor menata ruang/ tempat pelaksanaan
konseling.
4. Konselor mempersiapkan diri untuk melakukan
layanan konseling.
2. Tahap Awal 1. Konselor menyapa klien dengan ramah dilanjutkan
(Beginning stage) dengan berdoa.
2. Konselor mengucapkan salam, menanyakan kabar
dan aktivitas yang dilakukan sebelumnya.
3. Konselor melakukan perkenalan diri, dan dilanjutkan
para perkenalan diri dari anggota kelompok satu-per
satu.
4. Konselor membangun hubungan baik (raport)
dengan para anggota kelompok dan mengakrabkan
anggota kelompok dengan menyapa penuh
penerimaan pada anggota kelompok (greeting dan
attending)
5. Konselor membuat norma kelompok berupa kontrak
perjanjian terkait waktu, tugas, azas dan kontrak
kerjasama secara jelas.
6. Konselor mengatasi kekhawatiran prasangka,
ketidaknyamanan yang muncul diantara kelompok
dengan membangun kepercayaan antar anggota
kelompok.
7. Konselo mengadakan ice breaking untuk
meningkatkan semangat anggota kelompok.
3. Taham Transisi 1. Konselor menjelaskan gambaran kegiatan konseling
(Transition stage) kelompok.
2. Konselor menanyakan kesiapan anggota untuk
menjalani kegiatan.
3. Konselor mendorong semua anggota kelompok untuk
teribat secara aktif dalam kegiatan kelompok.
4. Konselor mengingatkan kembali tentang norma
kelompok yang telah disepakati pada sesi
sebelumnya.
4. Tahap Inti (Working
stage)
a. Mengidentifikasi 1. Konselor memulai kegiatan inti dengan menjelaskan
Masalah terlebih dahulu mengenai insecure dan dampak-
dampaknya yang akan dibahas dalam kegiatan
konseling kelompok.
2. Konselor membangun understanding antara lain
dengan memfasilitasi masing-masing anggota
kelompok untuk mengungkapkan permasalahannya
secara umum dan bergantian.
3. Konselor mendengarkan dengan cermat dan penuh
perhatian pemaparan dari para peserta didik agar
timbul keterbukaan kepada semua anggota kelompok.
4. Konselor mengingatkan kembali apa yang telah
disepakati pada sesi sebelumnya untuk fokus dan
komintmen untuk saling menghargai, menjaga
rahasia dan untuk saling memberi dan menerima.
5. Konselor mengarahkan dan memberi contoh anggota
kelompok untuk mendengarkan secara aktif sehingga
dapat memahami orang lain dengan baik.
b. Menetapkan Tujuan 1. Konselor mengarahkan para anggota untuk
(Mutual goals berkolaborasi dengan anggota kelompok untuk
setting) terlibat secara aktif dalam kegiatan kelompok dengan
mengeksplor harapan-harapan dan tujuan yang ingin
diperoleh masing-masing anggota kelompok.
2. Konselor dan konseli mencapai kesepakatan bahwa
tujuan kegiatan konseling kelompok yang akan
dilaksanakan adalah:
 Mengatasi perasaan insecure yang terjadi pada
setiap konseli.
 Menjadi pribadi yang lebih berani dan percaya
diri dengan kemampuan yang dimiliki.
3. Konselor menjelaskan strategi-strategi kegiatan
konseling yang akan dilaksanakan.
 Setiap sesi pertemuan kegiatan konseling akan
membahas satu persatu permasalahan yang terjadi
di setiap anggota.
 Setiap anggota wajib fokus dan terlibat aktif
dalam kegiatan kelompok.
 Setiap anggota harus menghargai dan
menghormati sesama anggota lainnya.
c. Implementasi 1. Fokus pendekatan konseling humanistik dengan teknik
Pendekatan person-centered therapy:
Konseling  Pendekatan humanistik person-centered therapy
Humanistik Dengan merupakan proses konseling yang fleksibel dan
Teknik Person- sangat tergantung pada proses komunikasi antara
Centered Theraphy konselor dan konseli.
 Tujuan dari teknik person-centered therapy adalah
untuk membantu konseli menemukan konsep
dirinya yang lebih positif serta konseli dapat
mengungkapkan setiap emosi yang mereka
rasakan dari permasalahan yang mereka hadapi
secara terarah.
2. Konselor berperan sebagai fasilitator yang berfokus
pada mendengarkan konseli secara aktif, dan
memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk
menggali permasalahan dan emosi konseli secara
mendalam.
3. Konselor menampilkan diri kepada konseli yang
sebenarnya dan terintegrasi antara perasaan, pikiran,
serta tingkah laku konselor secara kongruensi/ sama.
4. Konselor berkomunikasi dengan setiap konseli secara
mendalam, jujur, dan fokus.
5. Konselor tidak melakukan penghakiman terhadap
perasaan, pikiran, dan tingkah laku konseli meskipun
perasaan, pikiran, dan tingkah laku konseli melanggar
standar norma tertentu.
6. Konselor fokus menggali masalah melalui emosi,
pikiran, dan perilaku konseli secara terbuka dengan
penuh penerimaan untuk konseli.
7. Implementasi teknik person-centererd therapy
sebenarnya dilakukan konselor sejak tahap
identifikasi masalah pada setiap konseli dengan
menekankan keterampilan-keterampilan konseling:
 Attending dan active listening, yaitu konselor
memperhatikan dan mendengarkan konseli
menceritakan masalahnya dengan keterbukaan
dan kejujuran.
 Reflecting of feeling, empathizing, dan deep
understanding yaitu konselor memberikan
perhatian yang mendalam dan merespon esensi
cerita masalah konseli dengan perasaan empati
secara gestur maupun perkataan melalui sudut
pandang konseli sehingga konselor turut
merasakan apa yang dirasakan konseli.
8. Konselor mengajak anggota kelompok untuk saling
memberikan pendapat dari permasalahan setiap
konseli secara aktif dan membangun yang bersifat
supporting/ memberikan dukungan. Sehingga konseli
mempunyai berbagai sudut pandang dalam
menyikapi permasalahannya.
9. Konselor memberikan positive reinforcement untuk
meningkatkan komitmen konseli dalam mengubah
pikiran-pikiran menyimpang dan memberikan
dorongan untuk memulai mengubah perilaku untuk
lebih berani dan percaya diri.

5. Tahap Akhir 1. Konselor menyimpulkan kegiatan.


(Termination Stage) 2. Konselor dan konseli saling mengemukakan kesan
dan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
(feedback).
3. Konselor dan konseli menyepakati jadwal kegiatan
konseling kelompok berikutnya jika diperlukan.
4. Konselor menutup kegiatan dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Konselor memperhatikan dan menilai proses
berlangsungnya layanan yang mencangkup keaktifan,
keterbukaan, kenyamaanan konseli, kesesuaian waktu
dengan lembar instrument observasi evaluasi proses.
2. Evaluasi Hasil Anggota kelompok mengisi angket evaluasi setelah
mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok yang
sudah ditentukan, antara lain : Kepuasan peserta didik
terhadap konseling kelompok, Komitmen, Daftar Hadir
N Tindak Lanjut Monitoring perubahan tingkah laku konseli dan
memberikan tindak lanjut penanganan masalah bagi
konseli yang masih belum selesai dengan masalahnya.
Konseli dapat ditindak lanjuti dengan layanan konseling
individual maupun reveral (sesuai kondisi masalah
konseli).

Lampiran-lampiran:
1. Lembar Intrumen Evaluasi Proses
2. Lembar Intrumen Evaluasi Hasil
3. Daftar Hadir

Sukoharjo, Februari 2023


Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Dra. Tri Sarwosri Fatma Wuryantanti


NIP. 196804291995122003 NIM. 2222514033
Lampiran 2. Lembar Intrumen Kepuasan Konseli

LEMBAR KEPUASAN KONSELI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Nama Konseli :
Nama Konselor :
Pertemuan ke :

Petunjuk :
1. Bacalah dengan teliti
2. Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang sesuai

Sangat Kurang
No. Aspek yang dinilai Memuaskan
memuaskan Memuaskan
Penerimaan guru bimbingan dan
1. konseling atau konselor
terhadap kehadiran anda
Waktu yang disediakan untuk
2. konseling kelompok
Kesempatan yang diberikan guru
bimbingan dan konseling atau
3. konselor kepada peserta
didik/konseli untuk menyampaikan
pendapat/ide
Kepercayaan anda terhadap guru
bimbingan dan konseling atau
4.
konselor dalam layanan konseling
kelompok
Hasil yang diperoleh dari konseling
5.
kelompok
Kenyamanan dalam pelaksanaan
6. konseling kelompok

Sukoharjo, Februari 2023


Peserta didik/ konseli

( )
Lampiran 3. Lembar Intrumen Evaluasi Proses

Pedoman Observasi Proses Layanan Konseling Kelompok

Identitas
Nama Peserta Didik :
Kelas :

Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
SKOR
NO PERNYATAAN 1 2 3 4
TAHAP PEMBENTUKAN
1. Peserta didik aktif menjawab salam
2. Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan
konseling kelompok

3. Peserta didik aktif memulai Doa sebelum melakukan


konseling kelompok.

4. Peserta didik memahami pengertian dan tujuan


konseling kelompok.

5. Peserta didik memahami cara pelaksanaan konseling


kelompok.

6. Peserta didik memhami asas-asas konseling kelompok


yang harus dilakukan.

7. Peserta didik antusias melakukan ikrar janji bersama-


sama dalam kelompok.

8. Peserta didik membuat kesepakatan waktu untuk


menentukan kegiatan konseling kelompok.

9. Peserta didik antusias melakukan perkenalan di dalam


anggota kelompok.

TAHAP PERALIHAN
10. Peserta didik aktif menyimpulkan tentang pelaksanaan
konseling kelompok.

11. Peserta didik antusias untuk melanjutkan konseling


kelompok.

12. Peserta didik mengemukakan permasalahan dan dibahas


dalam kelompok.

TAHAP KEGIATAN
13. Peserta didik memahami contoh permasalahan pribadi
yang disampaikn oleh pemimpin kelompok.

14. Peserta didik antusias mengemukakan masalah secara


sukarela (bergantian).

15. Peserta didik menyepakati permasalahan yang akan


dibahas terlebih dahulu.

16. Permasalahan yang dialami peserta didik dibahas secara


tuntas.

17. Peserta didik melakukan selingan( Ice Breaking)


18. Peserta didik mampu menyimpulkan proses pelaksanaan
konseling kelompok.

TAHAP PENGAKHIRAN
19. Peserta didik memahami bahwa kegiatan konseling
kelompok akan berakhir.

20. Penilaian segera (UCA) :


d) Understanding : Peserta didik mengungkapakan
tentang pemahaman permasalahan yang telah di
bahas di dalam konseling kelompok.
e) Comport : Peserta didik mengungkapkan perasaan
anggota kelompok selama mengikuti kegiatan
konseling kelompok.
f) Action : Peserta didik mengungkapkan rencana
tindakan yang akan dilakukan setelah mengikuti
kegiatan konseling kelompok.
21. Peserta didik antusias mengungkapkan pesan dan kesan
selama melakukan konseling kelompok.

22. Peserta didik membuat kesepakatan untk melakukan


pembahasan kegiatan lanjutan kegiatan konseling
kelompok.

23. Peserta didik mengungkapkan ucapan terima kasih


24. Peserta didik bersama-sama melakukan D’oa
25. Peserta didik melakukan perpisahan.

Observer
Lampiran 4. Datar Hadir
DAFTAR HADIR KEGIATAN KONSELING KELOMPOK

Hari/Tanggal Kegiatan :
Tempat :
Topik Layanan :

No Nama Siswa Tanda Tangan


1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7 7.

8. 8.

Sukoharjo,
Februari 2023

Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan

Dra. Tri Sarwosri Fatma Wuryantanti


NIP. 196804291995122003 NIM. 2222514033
Lampiran 5. Dokumentasi Pelaksanaan Layanan

Anda mungkin juga menyukai