Laporan Konseling Kelompok
Laporan Konseling Kelompok
Disusun Oleh :
Fatma Wuryantanti
NIM. 2222514033
Bimbingan dan Konseling 1
Contents
Halaman judul
Lembar Pengesahan
Daftar Is
i
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
B. RENCANA PEMBERIAN LAYANAN..............................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................4
PELAKSANAAN PRAKTEK......................................................................................................4
A. PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK.............................................4
B. EVALUASI..........................................................................................................................7
C. REFLEKSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT.............................................................8
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pemberian Layanan (RPL)
Lampiran 2. Lembar Kepuasan Konseling Kelompok
Lampiran 3 . Lembar Observasi Proses Layanan Konseling Kelompok
Lampiran 4. Datar Hadir Konsli
Lampiran 6. Dokumentasi Pelaksanaan Layanan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan salah satu program
yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. PPG
Prajabatan merupakan program yang diikuti oleh calon guru yang telah lulus dari program Sarjana
Pendidikan. PPG Prajabatan bertujuan untuk memberikan bekal kompetensi kepada calon guru
agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang profesional dan berkualitas. Kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 BK PPG Prajabatan merupakan bagian dari program PPG
Prajabatan yang ditujukan untuk membekali calon guru dengan keterampilan di bidang bimbingan
dan konseling.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi
individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan
lingkungan perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua
perilaku tersebut merupakan proses perkembangan yakni proses interaksi antara individu dengan
lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling atau
konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.
Salah satu bentuk layanan dalam bimbingan dan konseling adalah Layanan Konseling
Kelompok. Konseling kelompok merupakan suatu bentuk layanan atau bantuan oleh seorang
konselor kepada individu yang membutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi
yang dilaksanakan dalam situasi kelompok dengan melibatkan fungsi saling mempercayai, saling
pengertian, saling menerima dan saling mendukung. Oleh sebab itu maka konseling kelompok
dilaksanakan untuk membantu individu untuk dapat keluar dari persoalan yang dialaminya dengan
cara memberikan kesempatan, dorongan, dan pengarahan kepada individu untuk mengubah sikap
dan perilakunya agar selaras dengan lingkungannya. Berdasarkan keinginan dan kebutuhan
peserta didik kelas VIII D kemudian mengajukan diri untuk melaksanakan konseling kelompok.
Pelaksanaan konseling kelompok di ruang Kesenian SMP Negeri 1 Sukoharjo sebagai salah satu
tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1.
Berdasarkan keinginan dan kebutuhan peserta didik kelas VII D, maka dilakukannya
pemberian layanan konseling kelompok dengan topik “Menjalin Pertemanan Yang Sehat” pada
siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2022/2023.
B. RENCANA PEMBERIAN LAYANAN
Setiap anggota kelompok merangkum dan mengatur data hasil analisis yang sedemikian
rupa yang menunjukkan bakat anggota kelompok, kelemahan dan kekuatan, serta
kemampuan mereka untuk digunakan sebagai pembahasan dalam konseling kelompok,
yaitu arah tujuan karier konseli memilih bekerja atau kuliah setelah lulus.
Berdasarkan hasil uraian evaluasi proses dan evaluasi hasil menunjukkan bahwa
layanan konseling kelompok telah memberikan kontribusi yang positif terhadap penyelesaian
masalah peserta didik. Melatih ketrampilan peserta didik dalam berkomunikasi antar sesama
teman. Peningkatan pengetahuan, pemahaman siswa, peningkatan keterampilan siswa,
peningkatan motivasi siswa, peningkatan hubungan antara guru BK dan siswa, serta peningkatan
kepuasan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok memiliki manfaat yang
besar bagi siswa dalam berdiskusi tentang permasalahannya.
Tindak lanjut setelah pelaksanaan layanan konseling kelompok masih perlu
ditingkatkan. Guru BK perlu memberikan tindak lanjut yang lebih konkrit terhadap saran
ataupun solusi tentang masalah peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan layanan konseling kelompok yang
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa layanan konseling kelompok memiliki manfaat
yang besar bagi siswa dalam penyelesaian masalah yang dihadapi peserta didik.
Dalam evaluasi proses, ditemukan bahwa kegiatan konseling kelompok berjalan dengan baik
dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Guru BK mampu menyampaikan pembahasan
dengan jelas dan terstruktur sehingga peserta didik dapat memahami dengan baik. Selain itu,
interaksi antara guru BK dan peserta didik berjalan dengan baik sehingga terbentuk hubungan yang
positif antara keduanya dalam melaksanakan konseling kelompok, terjalin komunikasi yang efektif
karena pada setiap pertanyaan peserta didik aktif untuk menjawab.
Sementara itu, dalam evaluasi hasil, ditemukan bahwa layanan konseling kelompok
memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta
didik, peningkatan keterampilan berkomunikasi peserta didik, peningkatan motivasi peserta didik,
peningkatan hubungan antara guru BK dan peserta didik, serta peningkatan kepuasan peserta didik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok adalah salah satu
bentuk layanan yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan peserta didik serta meningkatkan
kualitas pendidikan peserta didik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk terus meningkatkan
kualitas layanan konseling kelompok agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi
peserta didik.
Lampiran 1 : RPL Konseling Kelompok
L Pelaksanaan Uraian
Kegiatan
1. Tahap Pembentukan
Pra Konseling 1. Konselor mengumpulkan dan menganalisis data
konseli.
2. Konselor membentuk kelompok
3. Konselor menata ruang/ tempat pelaksanaan
konseling.
4. Konselor mempersiapkan diri untuk melakukan
layanan konseling.
2. Tahap Awal 1. Konselor menyapa klien dengan ramah dilanjutkan
(Beginning stage) dengan berdoa.
2. Konselor mengucapkan salam, menanyakan kabar
dan aktivitas yang dilakukan sebelumnya.
3. Konselor melakukan perkenalan diri, dan dilanjutkan
para perkenalan diri dari anggota kelompok satu-per
satu.
4. Konselor membangun hubungan baik (raport)
dengan para anggota kelompok dan mengakrabkan
anggota kelompok dengan menyapa penuh
penerimaan pada anggota kelompok (greeting dan
attending)
5. Konselor membuat norma kelompok berupa kontrak
perjanjian terkait waktu, tugas, azas dan kontrak
kerjasama secara jelas.
6. Konselor mengatasi kekhawatiran prasangka,
ketidaknyamanan yang muncul diantara kelompok
dengan membangun kepercayaan antar anggota
kelompok.
7. Konselo mengadakan ice breaking untuk
meningkatkan semangat anggota kelompok.
3. Taham Transisi 1. Konselor menjelaskan gambaran kegiatan konseling
(Transition stage) kelompok.
2. Konselor menanyakan kesiapan anggota untuk
menjalani kegiatan.
3. Konselor mendorong semua anggota kelompok untuk
teribat secara aktif dalam kegiatan kelompok.
4. Konselor mengingatkan kembali tentang norma
kelompok yang telah disepakati pada sesi
sebelumnya.
4. Tahap Inti (Working
stage)
a. Mengidentifikasi 1. Konselor memulai kegiatan inti dengan menjelaskan
Masalah terlebih dahulu mengenai insecure dan dampak-
dampaknya yang akan dibahas dalam kegiatan
konseling kelompok.
2. Konselor membangun understanding antara lain
dengan memfasilitasi masing-masing anggota
kelompok untuk mengungkapkan permasalahannya
secara umum dan bergantian.
3. Konselor mendengarkan dengan cermat dan penuh
perhatian pemaparan dari para peserta didik agar
timbul keterbukaan kepada semua anggota kelompok.
4. Konselor mengingatkan kembali apa yang telah
disepakati pada sesi sebelumnya untuk fokus dan
komintmen untuk saling menghargai, menjaga
rahasia dan untuk saling memberi dan menerima.
5. Konselor mengarahkan dan memberi contoh anggota
kelompok untuk mendengarkan secara aktif sehingga
dapat memahami orang lain dengan baik.
b. Menetapkan Tujuan 1. Konselor mengarahkan para anggota untuk
(Mutual goals berkolaborasi dengan anggota kelompok untuk
setting) terlibat secara aktif dalam kegiatan kelompok dengan
mengeksplor harapan-harapan dan tujuan yang ingin
diperoleh masing-masing anggota kelompok.
2. Konselor dan konseli mencapai kesepakatan bahwa
tujuan kegiatan konseling kelompok yang akan
dilaksanakan adalah:
Mengatasi perasaan insecure yang terjadi pada
setiap konseli.
Menjadi pribadi yang lebih berani dan percaya
diri dengan kemampuan yang dimiliki.
3. Konselor menjelaskan strategi-strategi kegiatan
konseling yang akan dilaksanakan.
Setiap sesi pertemuan kegiatan konseling akan
membahas satu persatu permasalahan yang terjadi
di setiap anggota.
Setiap anggota wajib fokus dan terlibat aktif
dalam kegiatan kelompok.
Setiap anggota harus menghargai dan
menghormati sesama anggota lainnya.
c. Implementasi 1. Fokus pendekatan konseling humanistik dengan teknik
Pendekatan person-centered therapy:
Konseling Pendekatan humanistik person-centered therapy
Humanistik Dengan merupakan proses konseling yang fleksibel dan
Teknik Person- sangat tergantung pada proses komunikasi antara
Centered Theraphy konselor dan konseli.
Tujuan dari teknik person-centered therapy adalah
untuk membantu konseli menemukan konsep
dirinya yang lebih positif serta konseli dapat
mengungkapkan setiap emosi yang mereka
rasakan dari permasalahan yang mereka hadapi
secara terarah.
2. Konselor berperan sebagai fasilitator yang berfokus
pada mendengarkan konseli secara aktif, dan
memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk
menggali permasalahan dan emosi konseli secara
mendalam.
3. Konselor menampilkan diri kepada konseli yang
sebenarnya dan terintegrasi antara perasaan, pikiran,
serta tingkah laku konselor secara kongruensi/ sama.
4. Konselor berkomunikasi dengan setiap konseli secara
mendalam, jujur, dan fokus.
5. Konselor tidak melakukan penghakiman terhadap
perasaan, pikiran, dan tingkah laku konseli meskipun
perasaan, pikiran, dan tingkah laku konseli melanggar
standar norma tertentu.
6. Konselor fokus menggali masalah melalui emosi,
pikiran, dan perilaku konseli secara terbuka dengan
penuh penerimaan untuk konseli.
7. Implementasi teknik person-centererd therapy
sebenarnya dilakukan konselor sejak tahap
identifikasi masalah pada setiap konseli dengan
menekankan keterampilan-keterampilan konseling:
Attending dan active listening, yaitu konselor
memperhatikan dan mendengarkan konseli
menceritakan masalahnya dengan keterbukaan
dan kejujuran.
Reflecting of feeling, empathizing, dan deep
understanding yaitu konselor memberikan
perhatian yang mendalam dan merespon esensi
cerita masalah konseli dengan perasaan empati
secara gestur maupun perkataan melalui sudut
pandang konseli sehingga konselor turut
merasakan apa yang dirasakan konseli.
8. Konselor mengajak anggota kelompok untuk saling
memberikan pendapat dari permasalahan setiap
konseli secara aktif dan membangun yang bersifat
supporting/ memberikan dukungan. Sehingga konseli
mempunyai berbagai sudut pandang dalam
menyikapi permasalahannya.
9. Konselor memberikan positive reinforcement untuk
meningkatkan komitmen konseli dalam mengubah
pikiran-pikiran menyimpang dan memberikan
dorongan untuk memulai mengubah perilaku untuk
lebih berani dan percaya diri.
Lampiran-lampiran:
1. Lembar Intrumen Evaluasi Proses
2. Lembar Intrumen Evaluasi Hasil
3. Daftar Hadir
Nama Konseli :
Nama Konselor :
Pertemuan ke :
Petunjuk :
1. Bacalah dengan teliti
2. Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang sesuai
Sangat Kurang
No. Aspek yang dinilai Memuaskan
memuaskan Memuaskan
Penerimaan guru bimbingan dan
1. konseling atau konselor
terhadap kehadiran anda
Waktu yang disediakan untuk
2. konseling kelompok
Kesempatan yang diberikan guru
bimbingan dan konseling atau
3. konselor kepada peserta
didik/konseli untuk menyampaikan
pendapat/ide
Kepercayaan anda terhadap guru
bimbingan dan konseling atau
4.
konselor dalam layanan konseling
kelompok
Hasil yang diperoleh dari konseling
5.
kelompok
Kenyamanan dalam pelaksanaan
6. konseling kelompok
( )
Lampiran 3. Lembar Intrumen Evaluasi Proses
Identitas
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
SKOR
NO PERNYATAAN 1 2 3 4
TAHAP PEMBENTUKAN
1. Peserta didik aktif menjawab salam
2. Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan
konseling kelompok
TAHAP PERALIHAN
10. Peserta didik aktif menyimpulkan tentang pelaksanaan
konseling kelompok.
TAHAP KEGIATAN
13. Peserta didik memahami contoh permasalahan pribadi
yang disampaikn oleh pemimpin kelompok.
TAHAP PENGAKHIRAN
19. Peserta didik memahami bahwa kegiatan konseling
kelompok akan berakhir.
Observer
Lampiran 4. Datar Hadir
DAFTAR HADIR KEGIATAN KONSELING KELOMPOK
Hari/Tanggal Kegiatan :
Tempat :
Topik Layanan :
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7 7.
8. 8.
Sukoharjo,
Februari 2023
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan