Puji dan syukur praktikan panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat, kehendak, dan anugerah-Nya akhirnya praktikan dapat menyelsaikan laporan
program latihan profesi (PLP) yang merupakan salah satu dari tugas mata kuliah
program latihan profesi (PLP) semester genap tahun akademik 2010/2011.
Penyususn menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan yang dimiliki.Oleh sebab itu,
praktikan mengharapkan saran dan kritik yang bermanfaat dari para dosen maupun guru
yang sudah berada di lapangan. Namun demikian, praktikan berharap laporan ini dapat
berguna bagi pembaca umumnya dan penyususn sendiri khususnya.
Terselesaikannya laporan program latihan profesi (PLP) ini tak luput dari
bantuan berbagai pihak yang selalu mengisi dan memeperbaiki kelemahan-
kelemahan praktikan. Ungkapan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya praktikan sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya laporan program latihan profesi (PLP) ini. Untuk itu, pada
kesempatan ini izinkan praktikan mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak semoga Allah SWT mengklaim
pengorbanannya sebagai amal sholeh.
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Oman Abdurahman, M. Pd., selaku Kepala Sekolah SMA
Puragabaya Bandung.
2. Bapak Drs. Untung Sukardi, selaku Dosen Luar Biasa praktikan yang telah
memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat bagi praktikan.
3. Bapak Drs.Hn. Nugraha selaku Koordinator Dosen Luar Biasa PLP di SMA
Puragabaya Bandung.
4. Ibu dan Bapak selakua Dosen Luar Biasa (DLB) yang telah membimbing praktikan
selama PLP di SMA Puragabaya Bandung
5. Ibu Dra. Yani Heryani sebagai Koordinator Piket Kegiatan Belajar Mengajar.
6. Bapak Nurhariri, S. Pd., sebagai Koordinator Perpustakaan
i
7. Bapak Drs. Yaya Suryana selaku Koordinator Bimbingan Konseling
8. Para Guru, Laboran dan Staf Tata Usaha
9. Teman-Teman PLP SMA Puragabaya yang selalu memberikan keceriannya
diantara aktivitas KBM
10. Teman-Teman Jurusan PPB 07 yang secara langsung maupun tidak langsung
menjadi teman sharing.
11. Terakhir kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut berperan dalam penyelesaian laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.
Terima kasih pada semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu
sehingga sangat mungkin banyak nama yang belum disebutkan. Terakhir kali
Praktikan,
ii
DAFTAR ISI
iii
A. Kesimpulan ................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Rekomendasi................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sesuai dengan misinya untuk menumbuhkan kemampuan profesional guru
bimbingan dan konseling, maka kriteria utama keberhasilan peserta PPG BK
adalah keterlibatan peserta dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL BK)
berupa pertumbuhan kemampuan guru bimbingan dan konseling profesional
dalam serangkaian pengambilan keputusan-keputusan kecil (minute if-then
decisions atau tacit knowledge) yang dibingkai kearifan dalam mengorkestrasikan
optimasi pemanfaatan dampak layanannya demi ketercapaian kemandirian konseli
dalam konteks tujuan utuh pendidikan. OIeh karena itu, pertumbuhan kemampuan
peserta PPG BK sebagaimana digambarkan di atas, mencerminkan lintasan dalam
pertumbuhan penguasaan kiat profesional dalam penyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konsehng yang berdampak dalam penumbuhan sosok utuh
profesional guru bimbingan dan konseling sebagai praktisi yang aman bagi
konseli (safe practitioner) (Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Ketenagaan Pendidikan Tinggi, 2003; Schone, 1983; Corey,
2001; Hogan-Garcia, 2003; Sternberg, 2003).
2
4. Memberi kesempatan kepada peserta PPG BK secara sistematis dan sungguh-
sungguh (rigorous), agar memahami dan dapat mengaplikasikan aspek-aspek
berikut.
a. Observasi pelaksanaan Iayanan BK di sekolah.
b. Latihan keterampilan dasar konseling.
c. Latihan terbimbing (supervised practice).
d. Latihan melalui penugasan terstruktur (self-managed practice).
e. Latihan mandiri (self-initiated practice).
5. Mendapatkan pengalaman praktik Iayanan profesi secara utuh.
6. Menerapkan kompetensi akademis yang telah diperoleh dengan memberikan
kontribusi pengetahuan kepada sekolah secara jelas dan konsisten dengan
komitmen yang tinggi.
Tabel 1.1
Rincian Kompetensi Konselor
3
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
4
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
5
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
6
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
7
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
8
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
konselor
1.4 Mempertahankan objektivitas dan menjaga
agar tidak larut dengan masalah konseli.
1.5 Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan
1.6 Peduli terhadap identitas profesional dan
pengembangan profesi
1.7 Mendahulukan kepentingan konseli daripada
kepentingan pribadi konselor
2. Berperan aktif di dalam 2.1 Memahami tujuan dan berperan aktif dalam
organisasi dan kegiatan organisasi profesi untuk pengembangan diri
profesi bimbingan dan dan profesi bimbingan dan konseling
konseling. 2.2 Memahami peran organisasi profesi lain dan
memanfaatkannya untuk suksesnya
pepelayanan bimbingan dan konseling
3. Menguasai konsep dan 3.1 Memahami berbagai jenis dan metode
praksis penelitian dalam penelitian
bimbingan dan konseling 3.2 Mampu merancang penelitian bimbingan dan
konseling
3.3 Melaksaanakan penelitian bimbingan dan
konseling
3.4 Memanfaatkan hasil penelitian dalam
bimbingan dan konseling dengan mengakses
jurnal pendidikan dan bimbingan dan
konseling
4. Menguasai konsep dan 4.1 Memahami berbagai jenis dan metode
praksis penelitian dalam penelitian
bimbingan dan konseling 4.2 Mampu merancang penelitian bimbingan dan
(profesional) konseling
9
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
10
1. Kompetensi Pengetahuan Profesi
a. Menguasai prosedur praksis pendidikan, bimbingan dan konseling, serta
substansi keilmuan pendukungnya;
b. Menguasai prosedur asesmen karakteristik sasaran pelayanan bimbingan
dan konseling dengan menggunakan prosedur keilmuan, dan
memperhatikan kode etik dan batas-batas kewenangan layanan bimbingan
dan konseling;
c. Menguasai prosedur dan teknik bimbingan bidang pribadi, sosial, belajar
dan karir
d. Menguasai prosedur dan teknik konseling psikodinamik, humanistik,
behavioristik, kognitif, postmodern dan integratif;
e. Menguasai prosedur penelitian kualitatif dan kuantitatif bidang bimbingan
dan konseling berdasarkan kaidah dan etika ilmiah;
f. Menguasai prosedur dan metode penanganan isu-isu problematika dalam
kehidupan masyarakat;
g. Menguasai prosedur dan teknik evaluasi dan supervisi layanan bimbingan
dan konseling;
h. Menguasai prosedurteknik komunikasi termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi dalam rangka layanan bimbingan dan
konseling;
i. Menguasai prosedur pengelolaan dan pengembangan kewirausahaan jasa
profesi di bidang bimbingan dan konseling.
11
perkembangan yang bersifat pencegahan, pengembangan, pemulihan, dan
pemeliharaan pada jenis, jalur dan jenjang satuan pendidikan;
c. Mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) layanan dasar, layanan
responsif, perencanaan individual dan peminatan, dan dukungan system
secara individual, kelompok, klasikal, dan kelas besar/lintas kelas dengan
menggunakan metode, teknik, dan multimedia yang relevan serta
memperhatikan kebutuhan sasaran layanan yang berasal dari keberagaman
sosial budaya pada jenis, jalur dan jenjang satuan pendidikan;
d. Mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) konseling individual dan
kelompok dengan menggunakan pendekatan, prosedur, dan teknik
konseling psikodinamik, humanistik, behavioristik, kognitif, postmodern
dan integratif berdasarkan kebutuhan sasaran layanan; dan
e. Mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) evaluasi program, proses,
dan hasil penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling serta
melaporkan hasilnya kepada pihak-pihak terkait dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Kompetensi Keterampilan Khusus Profesi
a. Melaksanakan kolaborasi dengan pihak terkait di tempat kerja, lembaga,
dan profesi lain sebagai sumber referal dan sumber informasi dalam
kerangka layanan pendidikan, bimbingan dan konseling;
b. Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku manusia, perkembangan fisik,
kognitif, sosial, emosi, moral dan religius individu, serta manajemen
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan dan
pengembangan kehidupan efektif pada umumnya, dan penanganan
kehidupan efektif yang terganggu;
c. Mampu mengambil keputusan yang independen dalam menjalankan
profesinya sebagai konselor berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan hasil-hasil riset, serta nilai-nilai sosial budaya yang positif;
12
d. Mampu menyusun laporan kinerja profesi di bawah tanggung jawabnya
sebagai bentuk akuntabilitas yang dapat diakses oleh masyarakat profesi;
e. Mampu menghasilkan dan mempublikasikan karya aplikatif di bidang
bimbingan dan konseling berdasarkan riset dan kode etik profesi;
f. Mampu membangun kewirausahaan melalui jejaring dan pemangku
kepentingan terkait bimbingan dan konseling sesuai dengan kode etik
profesi;
g. Mampu melakukan evaluasi diri dan evaluasi sejawat terhadapkinerja
dan keputusan yang telah diambil;
h. Mampu menggunakan keahlian layanan pendidikan, bimbingan dan
konseling untuk meningkatkan mutu sumber daya dalam rangka
pengembangan organisasi;
i. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
bidang profesi konselor;
j. Mampu berkontribusi dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan profesi
konselor dan pengembangan kebijakan nasional dalam bidang profesi
konselor;
k. Mampu mendokumentasikan, memeriksa, menyimpan, mengamankan,
menemukan kembali, dan menggunakan data/informasi untuk keperluan
layanan pendidikan, bimbingan dan konseling.
l. Mampu mengambil inisiasi secara aktif dan menyesuaikan diri dengan
perubahan kebijakan pemerintah dan lembaga tempat bekerja;
m. Mampu mengadvokasi sasaran layanan pendidikan, bimbingan dan
konseling dengan memperhatikan harkat dan martabat manusia;
n. Mampu mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kelancaran pelaksanaan layanan pendidikan, bimbingan dan konseling.
(PB ABKIN: 2018, hal 8-10).
Kemudian berdasarkan panduan PPL PPG BK 2018 kompetensi yang
diharapkan berkembang pada praktikan setelah melakukan PPL adalah:
1. Layanan konseling individual dan kelompok
2. Layanan bimbingan kelompok dan klasikal
13
3. Pengembangan dan penggunaan media BK
4. Layanan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data
5. Layanan studi kasus dan konferensi kasus
6. Melaksanakan administrasi BK di sekolah
7. Menyusun program BK
8. Melaksanakan kegiatan dukungan system, dan
9. Melaksanakan evaluasi program BK.
14
BAB II
15
Negeri 20 Bandung memiliki layanan yang sangat unggul dibidang akademik dan
karir. Sehingga prioritas layanan lebih pada perencanaan individual dimana
peserta didik sangat dibantu dalam pemilihan dan penyaluran ke Perguruan
Tinggi. Hal itu terbukti dengan hasil penerimaan peserta didik yang terus
meningkat di program SNMPTN, SBMPTN maupun Seleksi Mandiri dan adanya
beberapa kerja sama bidang akademik dan karir yang dilakukan SMA Negeri 20
Bandung dengan beberapa Negara di Eropa, Jepang dan Asia.
16
BAB III
PENGEMBANGAN RENCANA KEGIATAN PPL BK
17
NO NAMA PESERTA DIDIK L/P JUMLAH %
18
NO NAMA PESERTA DIDIK L/P JUMLAH %
Tabel 3.2
Daftar AspekATP
19
Berdasarkan hasil ATP, rata-rata keseluruhan aspek di dalamk kelas adalah
sebesar 5.97 sehingga tingkat perkembangan aspek yang berada di atas rata-rata
merupakan aspek yang dikategorikan tingkat pencapaian tinggi di kelas XI MIPA
2 SMAN 20 Bandung yaitu 1) Penerimaan diri dan Pengembangannya dengan
rata-rata tingkat pencapaian 6,28; 2) Kematangan hubungan dengan teman sebaya
dengan rata-rata tingkat pencapaian 6,15 3) Kematangan Intelektual dengan rata-
rata tingkat pencapaian 6,15; 4) Landasan Perilaku Etis dengan rata-rata tingkat
pencapaian 6.06 dan 5) Peran Sosial Sebagai Pria dan Wanita dengan rata-rata
tingkat pencapaian 6.01. Sedangkan yang di bawah rata-rata tingkap pencapain
adalah sebagai berikut; 1) Persiapan diri untuk Pernikahan dan hidup berkeluarga
dengan rata-rata tingkat pencapaian 5.60; 2) Landasan Hidup Religius dengan
rata-rata tingkat pencapaian 5.72; 3) Kematangan Emosional dengan rata-rata
tingkat pencapaian 5.88; 4) Kesadaran tanggung jawab sebesar dengan rata-rata
tingkat pencapaian 5.89;. 5) Wawasan dan Persiapan Karir dengan rata-rata
tingkat pencapaian 5.95; dan 6) Kemandirian Perilaku Ekonomis 5 dengan rata-
rata tingkat pencapaian 5.98.
Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden
20
Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden
21
Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden
22
Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden
23
Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden
Bidang
Hasil Assesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan
Layanan
Pribadi-Sosial Kematangan emosi rendah Kemampuan berkomunikasi
dengan efektif
Kesadaran tanggung jawab Kemampuan menyelesaikan
social yang rendah permasalahan
Landasan hidup religious yang Kemampuan menyadari
rendah pentingnya ibadah
Salah satu peserta didik kurang Kemampuan peserta didik dalam
24
Bidang
Hasil Assesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan
Layanan
dapat mengekspresikan emosi mengekspresikan emosi secara
secara positif di depan teman- positif
temannya
Belajar Prokrastinasi Kemampuan menyelesaikan
tugas tepat waktu
Kurang memahami cara belajar Kemampuan untuk memahami
sesuai gaya belajar cara belajar yang efektif sesuai
dengan gaya belajar
Salah satu peserta didik sering Peserta didik memahami
terkantuk-kantuk ketika jam pentingnya focus dalam kegiatan
pelajaran belajar
Salah satu peserta didik Peseta didik memahami
memilih-milih mata pelajaran pentingnya semua mata
pelajaran
Karir Wawasan karir rendah Kemampuan untuk mengenal
pilihan karir setelah lulus SMA
Ragu terhadap pilihan karir dan Mengidentifikasi pilihan-pilihan
cita-cita karir sesuai bakat,minat atau
lingkungan
Salah satu peserta didik Kemampuan peserta didik dalam
memiliki wawasan dan mempersiapkan karirnya di
persiapan karir yang rendah masa depan.
dibandingkan teman sekelasnya
Gambaran hasil analisis kebutuhan di atas didukung oleh hasil analisis dari
setiap instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data. Berupa grafik analisis
pencapaian tugas perkembangan, pengolahan data angket terlampir.
25
3. Analisis Prestasi Hasil Belajar Peserta Didik
Prestasi hasil belajar peserta didik 10 terbesar di kelas XI MIPA 2 pada
semester 2 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5
Rangking 10 Besar
26
Tabel 3.6
Kebutuhan layanan dasar
(bimbingan kelompok/klasikal)
BIDANG
NO TOPIK KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
BIMBINGAN
1. Bimbingan Pribadi 1. Komunikasi efektif
Sosial
2. Generasi Beriman
2. Manajemen Waktu
Table 3.7
Kebutuhan Pengembangan Karaktek Dan Hubungan Sosial Peserta Didik
Kelas Binaan
NO DESKRIPSI KEBUTUHAN/MASALAH
1 Berdasarkan hasil need assessment menggunakan inventori tugas
perkembangan adalah yang perlu didahulukan adalah pada aspek landasan
hidup religius, kematangan emosi, dan wawasan dan persiapan karir.
2. Berdasarkan hasil need assessment menggunakan pengamatan dan
wawancara peserta didik di dalam kelas adalah peserta didik belum
memahami gaya belajar masing-masing, belum dapat mengatur waktu dan
membuat prioritas dalam pilihan-pilihan mengenai kegiatan belajar dikelas
ataukegiatan ekstrakulikuler yang dipilih.
3. Berdasarkan hasil need assessment menggunakan wawancara kepada guru
Bimbingan dan Konseling adalah terdapat dua orang peserta didik yang
mengikuti salah satu kelompok teman sebaya yang negative dan ada peserta
27
NO DESKRIPSI KEBUTUHAN/MASALAH
didik yang kurang focus ketika belajar
Table 3.8
Daftar Peserta Didi Kelas Binaan Yang Membutuhkan Layanan Konseling
Individual
28
Tabel 3.9
Rencana Operasional Program Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 20 Bandung Tahun Ajaran 2018/2019.
29
Bidang Komponen Kegiatan
RumusanTujuan Kelas Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Program Layanan
mengembangkan Dasar Klasikal 2 Beriman Tanya jawab point, Dan hasil
perilaku beragama infocus,
Peserta didik dapat Layanan Konseling XI MIPA - Menggunakan Proses
Kertas
mengungkapkan Responsif Individual 2 pendekatan Dan hasil
HVS
emosinya secara positif Client
Gambar
kepada teman centered
emotif
sebayanya. counseling
Belajar Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan XI MIPA Manajemen Ceramah, Proses
Power
kemampuan Dasar Klasikal 2 waktu Diskusi Dan hasil
point,
menyelesaikan tugas kelompok,
infocus
tepat waktu Tanya jawab,
Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan XI MIPA Gaya Ceramah, Power Proses
kemampuan untuk Dasar Kelompok 2 Belajarku Diskusi point, Dan hasil
memahamicara belajar kelompok, tayangan
yang efektif sesuai Tanya jawab video,
dengan gaya belajarnya infocus
Peserta didik dapat Layanan Konseling XI MIPA - Menggunakan Kertas Proses
30
Bidang Komponen Kegiatan
RumusanTujuan Kelas Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Program Layanan
mengikuti pembelajaran Responsif Individual 2 pendekatan HVS Dan hasil
secara efektif behavior
Peserta didik dapat Layanan Konseling XI MIPA - Menggunakan Proses
Kertas
mengikuti semua mata Responsif Individual 2 pendekatan Dan hasil
HVS
pelajaran kognitif
Karir Peserta didik dapat Layanan Bimbingan XI MIPA Perencanaan Ceramah, Power Proses
mengenal pilihan karir Dasar Klasikal 2 Karir Diskusi point, Dan hasil
setelah lulus SMA kelompok, tayangan
Tanya jawab video,
infocus
Peserta didik mampu Layanan Bimbingan XI MIPA Alternative Ceramah, Power Proses
mengidentifikasi Dasar kelompok 2 pilihan karir Diskusi point, Dan hasil
kemungkinan profesi kelompok, infocus.
yang sesuai dengan pembuatan Karton
bakat,minat atau genogram dan
lingkungannya Tanya jawab spidol
Peserta didik mampu Layanan Konseling XI MIPA Pilihan Menggunakan Kertas Proses
31
Bidang Komponen Kegiatan
RumusanTujuan Kelas Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Program Layanan
merencanakan pilihan Responsif Individual 2 Karirmu pendekatan HVS Dan hasil
karirnya di masa depan SFBC
Table 3.10
Jadwal Kegiatan Layanan Bimbingan Dan Konseling
KEGIATAN RENCANA KEGIATAN HARIAN PPL PPG BK
NO
TANGGAL 29 1 5 6 7 8 9 12 13 14 15 16 17 19 21 22 23
1 Analisis Program BK Sekolah √
Analisa Kebutuhan BK Kelas binaan
2 √ √
(satu kelas)
3 Pengembangan RPL dan Media BK √ √
a. RPL Konseling Individual √
b. RPL dan Media BKK √
4 Layanan Konseling Individual
a. Konseli 1 √ √ √
b. Konseli 2 √ √ √
c. Konseli 3 √ √ √
32
KEGIATAN RENCANA KEGIATAN HARIAN PPL PPG BK
NO
TANGGAL 29 1 5 6 7 8 9 12 13 14 15 16 17 19 21 22 23
d. Konseli 4 √ √
5 Layanan BK Kelompok/Klasikal √ √ √ √ √ √ √
Penataan Administrasi dan Manajemen
6 √ √ √
Layanan BK
7 Home Visit √
8 Studi Kasus/Konferensi Kasus √
9 Pengembangan Intrumen BK √
10 Pengembangan Kerja Sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 Pengembangan Intrumen PTBK √
12 Partisipsi Dalam Kegiatan Sekolah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13 Bimbingan dengan DPL √
14 Penyusunan Laporan RPLBK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
15 Uji Kinerja dan Ujian PPL v
33
BAB IV
b. Pengembangan Media BK
34
Pengembangan media BK yang dilaksanakan pada PPL PPG BK
disesuaikan berdasarkan RPL yang telah dikembangkan pada kelas mitra maupun
non-mitra di SMA Negeri 20 Bandung. Adapun media yang telah dikembangkan
praktikkan antara lain adalah :
a. Pemanfaatan Media Whatsapp
Media ini digunakan sebagai sarana pemberian bantuan secara online.
Mengingat pesatnya perkembangan zaman, peserta didik rata-rata sudah memiliki
smartphone yang mudah digunakan sebagai sarana komunikasi. Praktikkan
menjadikan whatsapp sebagai sarana komunikasi untuk memudahkan peserta
didik melakukan konsultasi secara online.
b. Pemanfaatan Media Brosur,Leaflet dan Poster
Media ini digunakan sebagai sarana informasi kepada peserta didik non mitra
seperti kelas XII informasi karir dan kelas X, dan XI pada kegiatan keputrian
sebagai pemahaman pribadi.
2. Konseling Individual
Konseling individual merupakan proses interaktif yang dicirikan oleh
hubungan yang unik antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan
peserta didik / konseli yang mengarah pada perubahan perilaku, konstruksi
pribadi, kemampuan mengatasi situasi hidup dan keterampilan membuat
keputusan. Konseling individual diberikan baik kepada peserta didik / konseli
yang datang sendiri maupun diundang. Peserta didik diundang oleh guru BK /
konselor berdasarkan hasil assesmen, referal, dan obeservasi. (POP BK: 2006).
Tujuan konseling individual adalah memfasilitasi peserta didik/konseli
melakukan perubahan perilaku, mengkonstruksi pikiran, mengembangkan
kemampuan mengatasi situasi kehidupan, membuat keputusan yang bermakna
bagi dirinya dan berkomitmen untuk mewujudkan keputusan dengan penuh
tanggungjawab dalam kehidupannya.
Pelaksanaan konseling individu dalam kegiatan PPL ini diberikan pada 4
konseli yang berasal dari kelas mitra yaitu XI MIPA 2. Berikut adalah rincian
kegiatan konseling individual yang sudah dilaksanakan:
35
Tabel 4.1
Kegiatan Layanan Konseling Individual
Nama Hari/ Rumusan Rumusan Pendekatan/
No Sesi Gejala yang Timbul Hasil Yang Dicapai
(Inisial) Tanggal Masalah Tujuan Teknik
Rabu/ Konseli sering Konseli Konseli dapat Pengguanaan 1. Konseli dapat
1
07-11-2018 terkantuk-kantuk di belum dapat mengatur Behavior memiliki tujuan
Senin/ kelas, tidak focus dalam memanage waktunya Counseling / dalam menentukan
2
12-11-2018 kegiatan belajar waktunya dengan baik, Self tingkah laku yang
mengajar, memiliki dengan baik. sehingga management akan diubah
aktifitas/ kegiatan dapat 2. Konseli dapat
1. F.M.A.A
ekstrakulikuler di setiap memprioritask merancang rencana
Jumat/ harinya, sehingga an kegiatan- perubahan perilaku
3
16-11-2018 konseli pulang terlalu kegiatan yang 3. Konseli dapat
sore dan mengerjakan dilakukan berperilaku sesuai
PR sekolah hingga larut sehari-hari standar perilaku
malam. yang dibuatnya
Selasa / Konseli Konseli dapat Pengguanaan 1. Konseli dapat
1 Hasil Analisis Tugas
06-11-2018 kurang menerima Client memiliki
2. A.S Perkembang Konseli
Jumat/ percaya diri dirinya sendiri Centered pemahaman
2 memiliki 7 aspek tugas
36
Nama Hari/ Rumusan Rumusan Pendekatan/
No Sesi Gejala yang Timbul Hasil Yang Dicapai
(Inisial) Tanggal Masalah Tujuan Teknik
09-11-2018 perkembangan dibawah (termasuk Counseling/ terhadap dirinya
rata-rata perasaannya) Mengemban 2. Konseli dapat
Selasa/
kelas/kelompok. secara penuh gkan memiliki perasaan-
13-11-2018
Konseli merupakan dan lebih persepsi perasaan yang
peserta didik yang percayadiri dirinya dan positif
pendiam, di dalam kelas pengalaman- 3. Konseli dapat
konseli hanya pengalaman mengekspresikan
mengobrol dengan yang telah dirinya di depan
3 teman sebangkunya terjadi teman-teman
saja, konseli sulit sekelasnya
mengungkapkan
pendapat dan
pemikirannya kepada
teman-temannya yang
lain.
Selasa / Konseli sering bolos, Konseli Konseli dapat Pengguanaan 1. Konseli dapat
3. A.D.S 1
06-11-2018 berada di sekolah tetapi memiliki merubah Cognitive menyadari dan
37
Nama Hari/ Rumusan Rumusan Pendekatan/
No Sesi Gejala yang Timbul Hasil Yang Dicapai
(Inisial) Tanggal Masalah Tujuan Teknik
Kamis / tidak berada di kelas. pemikiran- pemikiran Counseling/ memahami
2
08-11-2018 Konseli beranggapan pemikiran yang negative Pembimbing pemikiran-
Selasa / bahwa yang penting yang dan menggunaka pemikiran negatif
13-11-2018 berada di sekolah tidak negative menghilangka n 2. Konseli dapat
penting mengikuti mengenai n alasan- Konfrontasi merancang
kegiatan belajar apalagi kegiatan alasan perubahan perilaku
saat mata pelajaran yang belajar subjektif 3. Konseli dapat
tidak disukai konseli untuk menghilangkan
menghindari pemikiran-
proses pemikiran yang
pembelajaran negative terhadap
kegiatan belajar
4. R.P Rabu/ 1 Hasil Analisis Tugas Konseli Konseli dapat Pengguanaan 1. Konseli dapat
07-11-2018 Perkembangan konseli belum dapat merencanakan Solution memahami
Senin/ 2 memiliki kategori merencanak dan Focus Brief potensinya dalam
12-11-2018 rendah dalam aspek an karirnya memutuskan Counseling/ merencanakan karir
Wawasan dan Persiapan karirnya di Miracle di masa depan.
38
Nama Hari/ Rumusan Rumusan Pendekatan/
No Sesi Gejala yang Timbul Hasil Yang Dicapai
(Inisial) Tanggal Masalah Tujuan Teknik
Karir masa depan Question 2. Konseli dapat
(pertanyaan merencanakan
ajaib), Scalig karirnya dimasa
(penyekalaan depan
),
Compliments
(memberi
pujian)
39
keselarasan antara pikiran, perasaan dan perilaku. Pelaksanaan layanan ini didasarkan hasil masukan dari analisis kebutuhan terhadap
kelas mitra yaitu kelas XI MIPA 2 dengan menggunakan alat pengumpul data berupa ITP, AKPD, dan wawancara dengan wali
kelas/ guru BK.
Berikut ini adalah rincian kegiatan bimbingan klasikal/kelompok yang telah dilaksanakan di kelas mitra kelas XI MIPA 2 :
Tabel 4.2
Kegiatan Layanan Bimbingan Klasikal/Kelompok
Hari/
Aspek Tujuan Topik Indikator Pencapaian Metode Media Strategi Sasaran
Tanggal
Landasan Peserta didik dapat Generasi Peserta didik dapat Ceramah Power Bimbingan
Jumat / 16- Hidup mengembangkan Beriman mengaplikasikan dan Tanya point dan Klasikal
XI MIPA
11-2018 Religius kehidupan beragama kegiatan keagamaan jawab infocus
2
dalam kehidupan sehari-
hari
Kematanga Peserta didik Berlatih Peserta didik dapat Excersice Alat Bimbingan
Rabu /
n memiliki mengung memiliki keterampilan mengguna tulis, Kelompok
08711-2018 XI MIPA
Emosional kemampuan untuk kapkan berkomunikasi yang baik kan Arts kertas
2 x 45 2
berkomunikasi perasaan dengan teman sebayanya and Crafts warna-
menit
dengan empati dan warni,
40
Hari/
Aspek Tujuan Topik Indikator Pencapaian Metode Media Strategi Sasaran
Tanggal
berekspresi dengan kartu
baik ekspresi
Kematanga Peserta didik Manajem Peserta didik memahami Ceramah, Proyekto Bimbingan
Kamis / 08-
n memiliki en waktu dan dapat menghindari Diskusi r, Klasikal,
11-2018 XI MIPA
Intelektual kemampuan serta mengurangi kelompok, Laptop,
2 x 45 2
menyelesaikan tugas perilaku prokrastinasi Tanya Power
menit
tepat waktu jawab, Point,
Peserta didik Gaya Peserta didik Ceramah, Proyekto Bimbingan
memiliki Belajar mengetahui, memahami Diskusi r, Kelompok
Rabu / 13-
kemampuan untuk ku dan meningkatkan kelompok, Laptop,
11-2018 XI MIPA
memahamicara motivasi belajarnya Tanya Power
2 x 45 2
belajar yang efektif jawab Point,
menit
sesuai dengan gaya
belajarnya
Kamis / 15- Kesadaran Peserta didik Permain- Peserta didik dapat Excersice Power Bimbingan
XI MIPA
11-2018 Tanggung memiliki an terampil dalam problem dengan point, kelompok
2
2x 45 menit Jawab kemampuan dalam problem solving teknik infocus
41
Hari/
Aspek Tujuan Topik Indikator Pencapaian Metode Media Strategi Sasaran
Tanggal
menyelesaikan solving group
permasalahan di (napi dan decisions
lingkungan teman sipir
sebaya
Peserta didik mampu Apa Kata Peserta didik dapat Group Kertas Bimbingan
berkomunikasi Temanku menghindari konflik Exercise bergamb kelompok
dengan baik dalam dengan komunikasi yang mengguna ar,
merasakan dan baik kan rangkaia
Kamis / 22-
memikirkan apa Umpan n kata, XI MIPA
11-2018
yang dipikirkan oleh Balik kertas 2
2x 45 menit
temannya (feedback) HVS,Spi
dol
warna
warni
Selasa / 06- Wawasan Peserta didik dapat Perenca- Peserta didik dapat Ceramah, Power Bimbingan
XI MIPA
11-2018 dan mengenal pilihan naan memahami pilihan- Diskusi point, Kelompok
2
Persiapan karir setelah lulus karir pilihan karir yang dapat kelompok, tayangan
42
Hari/
Aspek Tujuan Topik Indikator Pencapaian Metode Media Strategi Sasaran
Tanggal
2 x 45 Karir SMA dipilih. Tanya video,
menit jawab infocus
Peserta didik mampu Alternati Peserta didik dapat Ceramah, Bimbingan
Power
Senin / 12- mengidentifikasi ve mengembangkan Diskusi kelompok
point,
11-2018 kemungkinan profesi pilihan alternative perencanaan kelompok,
infocus. XI MIPA
yang sesuai dengan karir karir dengan pembuatan
Karton 2
2 x 45 bakat,minat atau mempertimbangkan genogram
dan
menit lingkungannya kemampuan peluang dan Tanya
spidol
ragam karir jawab
43
4. Pengembangan Instrumen BK
Pengembangan Instrumen dilakukan sebagai sarana/ alat pengumpul data
yang kemudian hasilnya akan dianalisis guna mengembangkan materi layanan
pada kelas Mitra. Dalam kegiatan PPL PPG BK Dalam jabatan ini Praktikan
bersama Tim PPL SMA Negeri 20 Bandung mengembangkan alat pengumpul
data berupa angket “Gaya Belajar” yang dipergunakan sebagai alat pendukung
data utama lain diantaranya ITP (Inventori Tugas Perkembangan ), AKPD dan
hasil wawancara dengan guru BK dan wali kelas pada kelas mitra, dan
pengembangan instrumen dalam angket Perilaku Konformitas untuk melengkapi
data Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling.
Table 4.3
Kisi-Kisi Instrumen Gaya Belajar
No.Pernyataan
Aspek Indikator
(+) (-)
44
No.Pernyataan
Aspek Indikator
(+) (-)
Tabel 4.4
Kisi-Kisi Perilaku Konformitas
No.Pernyataan
Aspek Indikator
(+) (-)
Pengetahuan 7,8 9
Pengetahuan individu tentang tujuan kelompok
Pendapat 21,22 20
Pendapat individu tentang tujuan kelompok
45
No.Pernyataan
Aspek Indikator
(+) (-)
Kesedian individu untuk menerima perlakuan 25 26,27
kelompok
Ada atau tidaknya kesedian untuk mematuhi 28,29,32 30,32
Keyakinan
perlakuan kelompok
Kesedian untuk mematuhi dan mengikuti aturan 33,36 34,35
dan norma kelompok
Perasaan senang (ketertarikan) individu tentang 37,38 39,40
anggota kelompok
Perasaan senang (ketertarikan) individu tentang 41,42,44 43
Perasaan
aktivitas kelompok
Perasaan senang (ketertarikan) individu tentang 44,45 46
aturan dan norma kelompo
Kecenderungan untuk menghabiskan waktu untuk 47,48 49,50
Kecenderungan berinteraksi dengan anggota kelompok
untuk Kecenderungan untuk menyesuaikan perilaku 51, 52 53,54
berinteraksi individu dengan perilaku kelompok
\ Kecenderungan untuk bekerja sama antara anggota 55,56,57 58,59,60
kelompok
5. Konferensi Kasus
Pada saat pelaksanaan PPL PPG BK di SMAN 20 Bandung tidak
dilaksanakan konferensi kasus. Hal ini dikarenakan tidak munculnya kasus yang
perlu di konferensikan. Selain itu dilihat dari terbatasnya waktu yang ada untuk
melakukan konfrensi kasus. Pembahasan terkait masalah/kasus peserta didik
senantiasa dilakukan dengan konsultasi dengan wali kelas dan guru BK.
Kendatipun ini telah dilakukan, namun Praktikan tidak dapat menyebutkan hal itu
46
disebut sebagai konferensi kasus. Tetapi hanya sebagai bentuk kolaborasi atau
sekedar konsultsi saja untuk membicarakan penanganan permasalahan yang ada di
kelas mitra.
47
Instrumen/
Data Sumber Langkah Pencatatan Bentuk Laporan
Data
lanjut
5. Pengarsipan
Supervisi Layanan 1. Menerima supervisi Lembar hasil
Bimbingan 2. Mencatat masukan penilaian peer
dan supervisi assessment
konseling 3. Menganalisa hasil
supervisi
4. Melakukan
perbaikan kinerja
7. Pengembangan Kerjasama
Pengembangan kerjasama merupakan bagian penting dalam pelaksananaan
layanan Bimbingan dan Konseling. Dalam pelaksanaan PPL PPG BK, praktikan
juga melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai dari
pihak pimpinan sekolah, staf pimpinan, guru mata pelajaran, wali kelas, tata usaha
dan civitas lain yang turut mendukung dalam terselenggaranya kegiatan layanan
bimbingan dan konseling.
48
Dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan bimbingan klasikal ataupun
kelompok, praktikan bekerjasama dengan guru pamong, guru bidang studi serta
wali kelas. Bentuk kerjasamanya berupa pemberian waktu dan kesempatan kepada
praktikkan untuk berkonsultasi mengenai keadaan kelas mitra secara umum
maupun khusus tentang peserta didik tertentu. Selain itu dalam pelaksanaan
konseling individual juga guru bidang studi dan wali kelas mendukung dengan
memberikan izin kepada peserta didik untuk konsultasi atau konseling ke ruang
BK.
49
1. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
Setelah melaksanakan kegiatan PPL PPG BK di SMA Negeri 20 Bandung,
Praktikkan merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi dan kepribadian guru BK khususnya praktikkan untuk meningkatkan
profesionalisme sebagai guru BK. Adapun evaluasi dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling praktikkan adalah sebagai berikut :
a. Evaluasi Proses
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh
praktikkan, secara umum peserta didik terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan,
peserta didik terlihat antusias dalam kegiatan dan teknik yang digunakan oleh
praktikkan dalam menyampaikan materi layanan. Praktikkan juga melaksanakan
kegiatan layanan bimbingan dan konseling sudah sesuai prosedur yang berlaku
dan waktu yang telah direncanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan layanan.
b. Evaluasi Hasil
Setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok/klasikal berakhir di kelas
mitra, peserta didik emngungkapkan bahwa mereka dapat memahami dengan baik
materi yang disampaikan dan cukup menambah pengetahuan dan informasi dari
materi yang disampaikan. Peserta didik juga merasa senang dan menyadari
dengan baik pentingnya bersikap dengan materi yang disampaikan, sehingga
peserta didik memiliki keinginan yang baik untuk mengembangkan perilaku yang
lebih positif dalam kehidupan sehari-harinya.
50
a. Faktor Pendukung
1) Dukungan penuh dari pihak sekolah
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sangat mendukung kegiatan
PPL PPG BK. Hal ini ditandai dengan penerimaan yang baik dari pihak sekolah
terhadap praktikan PPL PPG BK
2) Dukungan dari guru pamong
Selama pelaksanaan PPL PPG praktikan merasa sangat terbantu dengan
bimbingan dari guru pamong. Guru pamong selalu mengingatkan dan
memberikan masukan serta bimbingan dalam proses pelaksaanaan rencana
kegiatan yang sudah dirancang dan dilakukan selama PPL.
3) Kerjasama dengan wali kelas dan guru mata pelajaran
Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal/kelompok dan konseling
individu terlaksana dengan baik berkat adanya kerjasama dengan wali kelas dalam
pemberian izin kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan layanan PPL.
b. Faktor Penghambat
Hambatan yang dirasakan dalam pelaksanaan PPL adalah singkatnya
waktu pelaksanaan PPL dan banyaknya target kegiatan yang harus dicapai.
51
b. Praktikan mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) program bimbingan dan
konseling yang komprehensif, memandirikan, dan berwawasan perkembangan
yang bersifat pencegahan, pengembangan, pemulihan, dan pemeliharaan pada
jenis sekolah umum, jalur formal dan jenjang SMA;
c. Praktikan mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) layanan dasar, layanan
responsif, perencanaan individual dan peminatan, dan dukungan system secara
individual, kelompok, klasikal, dan kelas besar/lintas kelas dengan
menggunakan metode, teknik, dan multimedia yang relevan serta
memperhatikan kebutuhan sasaran layanan yang berasal dari keberagaman
sosial budaya pada jenis, jalur dan jenjang satuan pendidikan;
d. Praktikan mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) konseling individual dengan
menggunakan pendekatan, prosedur, dan teknik konseling humanistik,
behavioristik, kognitif, Solution Focus Brief Counseling berdasarkan
kebutuhan sasaran layanan;
e. Praktikan mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) evaluasi program, proses, dan
hasil penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling serta melaporkan
hasilnya kepada pihak-pihak terkait dengan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi.
f. Praktikan mampu berkolaborasi dengan pihak terkait di tempat kerja sebagai
sumber informasi dalam kerangka layanan pendidikan, bimbingan dan
konseling;
g. Praktikan mampu mengambil keputusan yang independen dalam menjalankan
profesinya sebagai konselor berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan hasil-hasil riset, serta nilai-nilai sosial budaya yang positif;
h. Praktikan mampu melakukan evaluasi diri dan evaluasi sejawat terhadap
kinerja dan keputusan yang telah diambil;
52
i. Praktikan mampu mendokumentasikan, memeriksa, menyimpan,
mengamankan, menemukan kembali, dan menggunakan data/informasi untuk
keperluan layanan pendidikan, bimbingan dan konseling.
j. Mampu mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kelancaran pelaksanaan layanan pendidikan, bimbingan dan konseling.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Secara umum kegiatan PPL PPG BK di SMA Negeri 20 Bandung telah
memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi praktikkan. PPL PPG BK
membentuk dan meningkatkan profesionalisme praktikan dalam kegiatan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Selain itu, praktikkan menjadi semakin
memahami karakteristik peserta didik yang duduk di sekolah menengah. Melalui
pengalaman PPL PPG BK ini juga praktikkan belajar tentang kinerja bimbingan
dan konseling yang lebih baik di sekolah serta belajar bagaimana memposisikan
diri menjadi guru BK professional di sekolah.
Tujuan PPL PPG BK yang diharapkan untuk saat ini sudah tercapai
meskipun belum maksimal. Praktikkan menyadari akan keterbatasan kelemahan
dan kekuatan diri dalam kaitannya dengan pengembangan kompetensi sebagai
guru BK professional. Berdasarkan pelaksanaan PPL PPG BK di SMA Negeri 20
Bandung, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. PPL PPG BK memberikan pengalaman yang sangat berharga dan berarti bagi
praktikkan dalam memahami perkembangan peserta didik, memahami lebih
mendalam tugas guru BK, merancang dan melaksanakan program BK, serta
memahami cara menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan kepala
sekolah, guru, dan orang tua.
2. Layanan bimbingan dan konseling memberikan dampak yang besar dan
signifikan bagi perkembangan peserta didik, maka program bimbingan dan
konseling perlu dirancang sesuai dengan tugas perkembangann dan asesmen
kebutuhan peserta didik.
3. SMA Negeri 20 Bandung merupakan institusi pendidikan yang berupaya
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kegiatan atau program yang
terencana dan terorganisasi dengan baik. Usaha mencapai tujuan pendidikan
54
yang dilakukan tidak hanya difokuskan pada bidang akademik, namun juga
difokuskan pada pribadi, sosial, belajar dan karir.
4. Praktikkan menyadari bahwa pelaksanaan PPL PPG BK ini tidak maksimal
mengingat singkatnya waktu kegiatan dengan target yang harus dicapai, tetapi
manfaatnya sudah dapat dirasakan khususnya bagi praktikkan.
B. Rekomendasi
Saran dan rekomendasi yang hendak diberikan kepada beberapa pihak
demi perbaikan program PPL PPG BK di masa yang akan datang yaitu sebagai
berikut :
1. Praktikkan perlu memahami teori konseling dan dapat menerapkannya di
sekolah dengan baik. Praktikkan perlu untuk selalu mengasah
keterampilannya dalam konseling agar praktikkan semakin profesional dalam
menggunakan teknik ataupun pendekatan konseling.
2. Praktikkan perlu memiliki keterampilan komunikasi agar dapat menjalin
komunikasi yang baik dengan dosen, guru BK, kepala sekolah, guru,
karyawan, peserta didik dan orang tua.
3. Pelaksanaan program PPL PPG dapat disesuaikan dengan tuntutan pencapaian
kompetensi konselor.
55
56
DAFTAR PUSTAKA
Myers, David G. (2002). Social Psychology (7th edition). Sanfransisco: Mc. Grow
Hill Inc.
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
57