Anda di halaman 1dari 62

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur praktikan panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat, kehendak, dan anugerah-Nya akhirnya praktikan dapat menyelsaikan laporan
program latihan profesi (PLP) yang merupakan salah satu dari tugas mata kuliah
program latihan profesi (PLP) semester genap tahun akademik 2010/2011.

Penyususn menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan yang dimiliki.Oleh sebab itu,
praktikan mengharapkan saran dan kritik yang bermanfaat dari para dosen maupun guru
yang sudah berada di lapangan. Namun demikian, praktikan berharap laporan ini dapat
berguna bagi pembaca umumnya dan penyususn sendiri khususnya.

Terselesaikannya laporan program latihan profesi (PLP) ini tak luput dari
bantuan berbagai pihak yang selalu mengisi dan memeperbaiki kelemahan-
kelemahan praktikan. Ungkapan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya praktikan sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya laporan program latihan profesi (PLP) ini. Untuk itu, pada
kesempatan ini izinkan praktikan mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak semoga Allah SWT mengklaim
pengorbanannya sebagai amal sholeh.
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Oman Abdurahman, M. Pd., selaku Kepala Sekolah SMA
Puragabaya Bandung.
2. Bapak Drs. Untung Sukardi, selaku Dosen Luar Biasa praktikan yang telah
memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat bagi praktikan.
3. Bapak Drs.Hn. Nugraha selaku Koordinator Dosen Luar Biasa PLP di SMA
Puragabaya Bandung.
4. Ibu dan Bapak selakua Dosen Luar Biasa (DLB) yang telah membimbing praktikan
selama PLP di SMA Puragabaya Bandung
5. Ibu Dra. Yani Heryani sebagai Koordinator Piket Kegiatan Belajar Mengajar.
6. Bapak Nurhariri, S. Pd., sebagai Koordinator Perpustakaan

i
7. Bapak Drs. Yaya Suryana selaku Koordinator Bimbingan Konseling
8. Para Guru, Laboran dan Staf Tata Usaha
9. Teman-Teman PLP SMA Puragabaya yang selalu memberikan keceriannya
diantara aktivitas KBM
10. Teman-Teman Jurusan PPB 07 yang secara langsung maupun tidak langsung
menjadi teman sharing.
11. Terakhir kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut berperan dalam penyelesaian laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.

Terima kasih pada semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu

sehingga sangat mungkin banyak nama yang belum disebutkan. Terakhir kali

penulis ucapakan Jazakumullah khairan katsira.Amin.

Bandung, Mei 2011

Praktikan,

Trivia Safitri Gozali

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL .................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang dan Pentingnya PPL PPG BK ........... Error! Bookmark not
defined.
B. Tujuan PPL PPG Bimbingan dan Konseling Error! Bookmark not defined.
C. Kompetensi PPL Bimbingan dan Konseling Error! Bookmark not defined.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPL Bimbingan dan Konseling ........ Error!
Bookmark not defined.
BAB II ANALISIS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING .......... Error!
Bookmark not defined.
A. Kebijakan Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling ..... Error!
Bookmark not defined.
B. Program Prioritas Layanan Bimbingan dan Konseling ..... Error! Bookmark
not defined.
C. Faktor-faktor Pendukung dan Hambatan dalam Pelaksanaan Program BK
.......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III PENGEMBANGAN RENCANA KEGIATAN PPL BK ............... Error!
Bookmark not defined.
A. Identifikasi Kebutuhan Layanan BK Kelas Mitra ...... Error! Bookmark not
defined.
B. Rencana Layanan Bimbingan dan Konseling Kelas Mitra Error! Bookmark
not defined.
C. Action Plan (Rencana Kerja) dan Agenda Kegiatan Harian PPL BK .. Error!
Bookmark not defined.
BAB IV PELAKSANAAN PPL BIMBINGAN DAN KONSELING .......... Error!
Bookmark not defined.
A. Deskripsi Proses dan Hasil Pelaksanaan PPL BK ...... Error! Bookmark not
defined.
B. Evaluasi Proses dan Hasil PPL Bimbingan dan Konseling .................. Error!
Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.

iii
A. Kesimpulan ................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Rekomendasi................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rincian Kompetensi Konselor ............................................................ 3


Tabel 3.1 Hasil Individual AKPD ..................................................................... 17
Tabel 3.2 Daftar AspekATP .............................................................................. 19
Table 3.3 Hasil AKPD ...................................................................................... 20
Table 3.4 Rumusan Kebutuhan ......................................................................... 24
Tabel 3.5 Rangking 10 Besar ............................................................................ 26
Tabel 3.6 Kebutuhan layanan dasar (bimbingan kelompok/klasikal) ............... 27
Table 3.7 Kebutuhan Pengembangan Karaktek Dan Hubungan Sosial Peserta
Didik Kelas Binaan .......................................................................... 27
Table 3.8 Daftar Peserta Didi Kelas Binaan Yang Membutuhkan Layanan
Konseling Individual........................................................................ 28
Tabel 3.9 Rencana Operasional Program Bimbingan dan Konseling SMA
Negeri 20 Bandung Tahun Ajaran 2018/2019. ................................ 29
Table 3.10 Jadwal Kegiatan Layanan Bimbingan Dan Konseling ................... 32
Tabel 4.1 Kegiatan Layanan Konseling Individual........................................... 36
Tabel 4.2 Kegiatan Layanan Bimbingan Klasikal/Kelompok ......................... 40
Table 4.3 Kisi-Kisi Instrumen Gaya Belajar.................................................... 44
Tabel 4.4 Kisi-Kisi Perilaku Konformitas ....................................................... 45
Tabel 4.5 Penataan administrasi bimbingan dan konseling ............................. 47

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Pentingnya PPL PPG BK


Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling (PPG BK) adalah
program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan Iulusan S-1
Bimbingan dan Konseling yang akan dan/atau telah menjalankan tugas sebagai
guru bimbingan dan konseling agar menguasai kompetensi secara utuh sesuai
dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat
pendidik profesional dalam bidang bimbingan dan konseling.
PPG BK merupakan program pendidikan profesi untuk membentuk
kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling. Guru yang profesionat
adalah guru yang memiliki kompetensi dan mampu bertugas serta mampu
memberikan Iayanan ahli yang mengacu pada standar kompetensi pendidik
sebagaimana dinyatakan dalam pasal 28 Pp 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta
Permen Diknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Guru Bimbingan
dan Konseling/Konselor.
Penguasaan kompetensi profesional Guru Bimbingan dan Konseling
terbentuk melalui latihan datam menerapkan kompetensi akademik bidang
bimbingan dan konseling yang telah dikuasai datam konteks otentik di sekolah
atau arena terapan layanan ahli lain yang relefan melalui Pendidikan Profesi Guru
berupa Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang sistematis dan sungguh-
sungguh (rigorous). PPL terentang mulai dan observasi dalam rangka pengenalan
lapangan, latihan keterampian dasar penyelenggaraan konseling, latihan
terbimbing (supervised practice) yang kemudian terus meningkat menjadi latihan
melalui penugasan terstruktur (self-managed practice) sampai dengan latihan
mandiri (self-initiated practice) dalam program pemagangan, kesemuanya di
bawah pengawasan dosen pembimbing dan guru/konselor pamong (Faiver,
Eisengart, dan Colonna, 2004).

1
Sesuai dengan misinya untuk menumbuhkan kemampuan profesional guru
bimbingan dan konseling, maka kriteria utama keberhasilan peserta PPG BK
adalah keterlibatan peserta dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL BK)
berupa pertumbuhan kemampuan guru bimbingan dan konseling profesional
dalam serangkaian pengambilan keputusan-keputusan kecil (minute if-then
decisions atau tacit knowledge) yang dibingkai kearifan dalam mengorkestrasikan
optimasi pemanfaatan dampak layanannya demi ketercapaian kemandirian konseli
dalam konteks tujuan utuh pendidikan. OIeh karena itu, pertumbuhan kemampuan
peserta PPG BK sebagaimana digambarkan di atas, mencerminkan lintasan dalam
pertumbuhan penguasaan kiat profesional dalam penyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konsehng yang berdampak dalam penumbuhan sosok utuh
profesional guru bimbingan dan konseling sebagai praktisi yang aman bagi
konseli (safe practitioner) (Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Ketenagaan Pendidikan Tinggi, 2003; Schone, 1983; Corey,
2001; Hogan-Garcia, 2003; Sternberg, 2003).

B. Tujuan PPL PPG Bimbingan dan Konseling


Secara umum, tujuan PPL BK program PPG BK UPI adalah agar para peserta
memiliki kompetensi sebagai guru bimbingan dan konseling profesional yang
dipersyaratkan dalam Permen Diknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
Ada pun tujuan khusus PPG BK adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman kepada peserta PPG BK untuk menjadi guru
bimbingan dan konseling yang efektif.
2. Memberi kesempatan kepada peserta PPG BK untuk mempraktikkan
keterampilan-keterampilan bimbingan dan konseling, baik individual maupun
kelompok, dalam sebuah rancangan program bimbingan dan konseling yang
komprehensif.
3. Memberi kesempatan kepada peserta PPG BK untuk menerapkan kompetensi
akademik dalam bidang bimbingan dan konseling dalam konteks otentik
(layanan BK) di sekolah.

2
4. Memberi kesempatan kepada peserta PPG BK secara sistematis dan sungguh-
sungguh (rigorous), agar memahami dan dapat mengaplikasikan aspek-aspek
berikut.
a. Observasi pelaksanaan Iayanan BK di sekolah.
b. Latihan keterampilan dasar konseling.
c. Latihan terbimbing (supervised practice).
d. Latihan melalui penugasan terstruktur (self-managed practice).
e. Latihan mandiri (self-initiated practice).
5. Mendapatkan pengalaman praktik Iayanan profesi secara utuh.
6. Menerapkan kompetensi akademis yang telah diperoleh dengan memberikan
kontribusi pengetahuan kepada sekolah secara jelas dan konsisten dengan
komitmen yang tinggi.

C. Kompetensi PPL Bimbingan dan Konseling


Kompetensi yang diharapkan berkembang pada peserta PPG BK adalah
membentuk kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling sebagaimana
tertuang dalam Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
akademik dan Kompetensi Konselor yang disajikan dalam tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1
Rincian Kompetensi Konselor

KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

A. MEMILIKI SIKAP, NILAI, DAN DISPOSISI KEPRIBADIAN YANG


MENDUKUNG
1. Beriman dan bertaqwa 1.1Menampilkan kepribadian yang beriman dan
kepada Tuhan YME bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Konsisten dalam menjalankan kehidupan
beragama dan toleran terhadap pemeluk agama
lain

3
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

1.3 Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur


2. Menghargai dan 2.1 Mengaplikasikan pandangan positif dan
menjunjung tinggi nilai- dinamis tentang manusia sebagai makhluk
nilai kemanusiaan, spiritual, bermoral, sosial, individual, dan
individualitas dan berpotensi
kebebasan untuk memilih 2.2 Menghargai dan mengembangkan potensi
positif konseli
2.3 Peduli terhadap kemaslahatan konseli
2.4 Menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sesuai dengan hak asasinya.
2.5 Toleran terhadap permasalahan orang lain
2.6 Bersikap demokratis.
3. Menunjukkan integritas dan 3.1 Menampilkan kepribadian dan perilaku yang
stabilitas kepribadian yang terpuji (seperti jujur, sabar, ramah, dan
kuat konsisten)
3.2 Menampilkan emosi yang stabil.
3.3 Peka, bersikap empati, serta menghormati
keragaman dan perubahan
3.4 Menampilkan toleransi tinggi terhadap individu
yang menghadapi stres dan frustasi
4. Menampilkan kinerja 4.1 Menampilkan tindakan yang cerdas, kreatif,
berkualitas tinggi inovatif, dan produktif
4.2 Bersemangat, berdisiplin, dan mandiri
4.3 Berpenampilan menarik dan menyenangkan
4.4 Berkomunikasi secara efektif
B. MEMAHAMI SECARA MENDALAM KONSELI YANG HENDAK
DILAYANI

4
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

1. Memahami perkembangan 1.1 Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku


fisiologis dan psikologis manusia dan perkembangan fisik dan
serta perilaku konseli psikologis individu dalam upaya pendidikan
pada umumnya dan dalam pepelayanan
bimbingan dan konseling
1.2 Mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian,
individulaitas dan perbedaan individu dalam
upaya pendidikan pada umumnya dan dalam
pepelayanan bimbingan dan konseling.
1.3 Mengaplikasikan kaidah-kaidah kegiatan
belajar dalam upaya pendidikan pada
umumnya dan dalam pepelayanan bimbingan
dan konseling.
1.4 Mengaplikasikan kaidah-kaidah
keberbakatan dalam upaya pendidikan pada
umumnya dan dalam pepelayanan bimbingan
dan konseling.
1.5.Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan
mental dalam upaya pepelayanan bimbingan
dan konseling
2. Menguasai konsep dan 2.1 Menguasai hakikat asesmen
praksis asesmen untuk 2.2 Memilih teknik asesmen yang sesuai dengan
memahami kondisi, kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling
masalah, dan kebutuhan 2.3 Menyusun dan mengembangkan instrumen
konseli asesmen untuk keperluan bimbingan dan
konseling
2.4 Mengadministrasikan asesmen untuk
mengungkapkan masalah-masalah konseli.

5
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

2.5 Memilih dan mengadministrasikan teknik


asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan
kecenderungan pribadi konseli.
2.6 Memilih dan mengadministrasikan instrumen
untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli
berkaitan dengan lingkungan
2.7 Mengakses data dokumentasi tentang konseli
dalam pepelayanan bimbingan dan konseling
2.8 Menggunakan hasil asesmen dalam
pepelayanan bimbingan dan konseling dengan
tepat
2.9 Menampilkan tanggung jawab profesional
dalam praktik asesmen
C. MENGUASASI LANDASAN DAN KERANGKA TEORETIK
BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Menguasai teori dan praksis 1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan landasan
Pendidikan keilmuannya
1.2 Menguasai konsep dasar dan
mengimplementasikan prinsip-prinsip
pendidikan dan proses pembelajaran
1.3 Menguasai landasan budaya dalam praksis
Pendidikan
2. Menguasai kerangka 2.1 Memahami dan mengaplikasikan hakikat
teoretik dan praksis pepelayanan bimbingan dan konseling.
bimbingan dan konseling 2.2 Memahami dan mengaplikasikan arah profesi
bimbingan dan konseling.
2.3 Memahami dan mengaplikasikan dasar-dasar
pepelayanan bimbingan dan konseling.

6
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

2.4 Memahami dan mengaplikasikan pepelayanan


bimbingan dan konseling sesuai kondisi dan
tuntutan wilayah kerja.
2.5 Memahami dan mengaplikasikan pendekatan
/model/jenis pepelayanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.
2.6 Menguasai dan mampu mengaplikasikan dalam
praktik format pepelayanan bimbingan dan
konseling.
3. Menguasai esensi 3.1 Menguasai esensi bimbingan dan konseling
pepelayanan bimbingan pada satuan jalur pendidikan informal, formal
dan konseling dalam jalur, dan non formal
jenjang, dan jenis satuan 3.2 Menguasai esensi bimbingan dan konseling
pendidikan pada satuan jenis pendidikan umum , kejuruan,
dan agama
3.3 Menguasai esensi bimbingan dan konseling
pada satuan jenjang pendidikan usia dini, dasar
dan menengah
D. MENYELENGGARAKAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING YANG MEMANDIRIKAN
1. Merancang program 1.1 Menganalisis kebutuhan peserta didik
Bimbingan dan Konseling 1.2 Menyusun program bimbingan dan konseling
2. Mengimplementasikan yang berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta
program Bimbingan dan didik secara komprehensif dengan pendekatan
Konseling yang perkembangan
komprehensif 1.3 Menyusun rencana pelaksanaan program
3. Menilai proses dan hasil bimbingan dan konseling
kegiatan Bimbingan dan 1.4 Merencanakan sarana dan biaya

7
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

Konseling. penyelenggaraan program bimbingan dan


konseling
2.1 Melaksanakan program bimbingan dan
konseling.
2.2 Melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam
pelayanan bimbingan dan konseling.
2.3 Memfasilitasi perkembangan akademik, karier,
personal, dan sosial konseli
2.4 Mengelola sarana dan biaya program
bimbingan dan konseling
3.1 Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program
bimbingan dan konseling
3.2 Melakukan penyesuaian proses pelayanan
bimbingan dan konseling.
3.3 Menginformasikan hasil pelaksanaan evaluasi
pelayanan bimbingan dan konseling kepada
pihak terkait
3.4 Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk
merevisi dan mengembangkan program
bimbingan dan konseling
E. MENGEMBANGKAN PROFESIONALITAS SECARA
BERKELANJUTAN
1. Memiliki kesadaran dan 1.1 Memahami dan mengelola kekuatan dan
komitmen terhadap etika keterbatasan pribadi dan profesional.
professional 1.2 Bekerja dalam tim bersama tenaga
paraprofesional dan profesional lain.
1.3 Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan
kewenangan dan kode etik profesional

8
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

konselor
1.4 Mempertahankan objektivitas dan menjaga
agar tidak larut dengan masalah konseli.
1.5 Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan
1.6 Peduli terhadap identitas profesional dan
pengembangan profesi
1.7 Mendahulukan kepentingan konseli daripada
kepentingan pribadi konselor
2. Berperan aktif di dalam 2.1 Memahami tujuan dan berperan aktif dalam
organisasi dan kegiatan organisasi profesi untuk pengembangan diri
profesi bimbingan dan dan profesi bimbingan dan konseling
konseling. 2.2 Memahami peran organisasi profesi lain dan
memanfaatkannya untuk suksesnya
pepelayanan bimbingan dan konseling
3. Menguasai konsep dan 3.1 Memahami berbagai jenis dan metode
praksis penelitian dalam penelitian
bimbingan dan konseling 3.2 Mampu merancang penelitian bimbingan dan
konseling
3.3 Melaksaanakan penelitian bimbingan dan
konseling
3.4 Memanfaatkan hasil penelitian dalam
bimbingan dan konseling dengan mengakses
jurnal pendidikan dan bimbingan dan
konseling
4. Menguasai konsep dan 4.1 Memahami berbagai jenis dan metode
praksis penelitian dalam penelitian
bimbingan dan konseling 4.2 Mampu merancang penelitian bimbingan dan
(profesional) konseling

9
KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

4.3 Melaksaanakan penelitian bimbingan dan


konseling
4.4 Memanfaatkan hasil penelitian dalam
bimbingan dan konseling dengan mengakses
jurnal pendidikan dan bimbingan dan
konseling
F. KOMPETENSI SOSIAL
1. Mengkomunikasikan 1.1 Mengkomunikasikan aspek-aspek teoritis dan
aspek-aspek profesional praktik bimbingan dan konseling baik
bimbingan dan konseling kepada stakeholders di tempat konselor bekerja
kepada pihak-pihak terkait maupun pihak di luar profesi bimbingan dan
konseling
1.2 Menginformasikan hasil pepelayanan
bimbingan dan konseling kepada pihak terkait
sesuai dengan prinsip dan asas profesi
bimbingan dan konseling.
2. Mengimplementasikan 2.1 Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di
kolaborasi intern dan dalam tempat bekerja (seperti guru, orang tua,
antarprofesi tenaga administrasi)
2.1 Bekerja dalam tim bersama tenaga
paraprofesional dan profesional profesi lain.
2.1 Melaksanakan referal kepada ahli profesi lain
sesuai dengan keperluan

Selanjutnya dalam kode etik Bimbingan dan Konseling Indonesia


dijelaskan bahwa kompetensi profesi konselor terdiri atas: 1) kompetensi
pengetahuan profesi; 2) kompetensi khusus profesi; 3) dan kompetensi umum
profesi.

10
1. Kompetensi Pengetahuan Profesi
a. Menguasai prosedur praksis pendidikan, bimbingan dan konseling, serta
substansi keilmuan pendukungnya;
b. Menguasai prosedur asesmen karakteristik sasaran pelayanan bimbingan
dan konseling dengan menggunakan prosedur keilmuan, dan
memperhatikan kode etik dan batas-batas kewenangan layanan bimbingan
dan konseling;
c. Menguasai prosedur dan teknik bimbingan bidang pribadi, sosial, belajar
dan karir
d. Menguasai prosedur dan teknik konseling psikodinamik, humanistik,
behavioristik, kognitif, postmodern dan integratif;
e. Menguasai prosedur penelitian kualitatif dan kuantitatif bidang bimbingan
dan konseling berdasarkan kaidah dan etika ilmiah;
f. Menguasai prosedur dan metode penanganan isu-isu problematika dalam
kehidupan masyarakat;
g. Menguasai prosedur dan teknik evaluasi dan supervisi layanan bimbingan
dan konseling;
h. Menguasai prosedurteknik komunikasi termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi dalam rangka layanan bimbingan dan
konseling;
i. Menguasai prosedur pengelolaan dan pengembangan kewirausahaan jasa
profesi di bidang bimbingan dan konseling.

2. Kompetensi Keterampilan Khusus Profesi


a. Mampu merancang, melaksanakan dan melaporkan analisis kebutuhan
sasaran layanan dengan menggunakan instrumen tes dan non tes
berdasarkan prinsip-prinsip perilaku manusia serta prinsip-prinsip
penyusunan instrumen;
b. Mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) program bimbingan dan
konseling yang komprehensif, memandirikan, dan berwawasan

11
perkembangan yang bersifat pencegahan, pengembangan, pemulihan, dan
pemeliharaan pada jenis, jalur dan jenjang satuan pendidikan;
c. Mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) layanan dasar, layanan
responsif, perencanaan individual dan peminatan, dan dukungan system
secara individual, kelompok, klasikal, dan kelas besar/lintas kelas dengan
menggunakan metode, teknik, dan multimedia yang relevan serta
memperhatikan kebutuhan sasaran layanan yang berasal dari keberagaman
sosial budaya pada jenis, jalur dan jenjang satuan pendidikan;
d. Mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) konseling individual dan
kelompok dengan menggunakan pendekatan, prosedur, dan teknik
konseling psikodinamik, humanistik, behavioristik, kognitif, postmodern
dan integratif berdasarkan kebutuhan sasaran layanan; dan
e. Mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) evaluasi program, proses,
dan hasil penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling serta
melaporkan hasilnya kepada pihak-pihak terkait dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Kompetensi Keterampilan Khusus Profesi
a. Melaksanakan kolaborasi dengan pihak terkait di tempat kerja, lembaga,
dan profesi lain sebagai sumber referal dan sumber informasi dalam
kerangka layanan pendidikan, bimbingan dan konseling;
b. Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku manusia, perkembangan fisik,
kognitif, sosial, emosi, moral dan religius individu, serta manajemen
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan dan
pengembangan kehidupan efektif pada umumnya, dan penanganan
kehidupan efektif yang terganggu;
c. Mampu mengambil keputusan yang independen dalam menjalankan
profesinya sebagai konselor berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan hasil-hasil riset, serta nilai-nilai sosial budaya yang positif;

12
d. Mampu menyusun laporan kinerja profesi di bawah tanggung jawabnya
sebagai bentuk akuntabilitas yang dapat diakses oleh masyarakat profesi;
e. Mampu menghasilkan dan mempublikasikan karya aplikatif di bidang
bimbingan dan konseling berdasarkan riset dan kode etik profesi;
f. Mampu membangun kewirausahaan melalui jejaring dan pemangku
kepentingan terkait bimbingan dan konseling sesuai dengan kode etik
profesi;
g. Mampu melakukan evaluasi diri dan evaluasi sejawat terhadapkinerja
dan keputusan yang telah diambil;
h. Mampu menggunakan keahlian layanan pendidikan, bimbingan dan
konseling untuk meningkatkan mutu sumber daya dalam rangka
pengembangan organisasi;
i. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
bidang profesi konselor;
j. Mampu berkontribusi dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan profesi
konselor dan pengembangan kebijakan nasional dalam bidang profesi
konselor;
k. Mampu mendokumentasikan, memeriksa, menyimpan, mengamankan,
menemukan kembali, dan menggunakan data/informasi untuk keperluan
layanan pendidikan, bimbingan dan konseling.
l. Mampu mengambil inisiasi secara aktif dan menyesuaikan diri dengan
perubahan kebijakan pemerintah dan lembaga tempat bekerja;
m. Mampu mengadvokasi sasaran layanan pendidikan, bimbingan dan
konseling dengan memperhatikan harkat dan martabat manusia;
n. Mampu mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kelancaran pelaksanaan layanan pendidikan, bimbingan dan konseling.
(PB ABKIN: 2018, hal 8-10).
Kemudian berdasarkan panduan PPL PPG BK 2018 kompetensi yang
diharapkan berkembang pada praktikan setelah melakukan PPL adalah:
1. Layanan konseling individual dan kelompok
2. Layanan bimbingan kelompok dan klasikal

13
3. Pengembangan dan penggunaan media BK
4. Layanan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data
5. Layanan studi kasus dan konferensi kasus
6. Melaksanakan administrasi BK di sekolah
7. Menyusun program BK
8. Melaksanakan kegiatan dukungan system, dan
9. Melaksanakan evaluasi program BK.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPL Bimbingan dan Konseling


Waktu dan tempat pelaksanaan PPL PPG Bimbingan dan Konseling yaitu
sebagai berikut:
Tempat : SMA Negeri 20 Bandung
Waktu : 5 – 23 November 2018

14
BAB II

ANALISIS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Kebijakan Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling


Kebijakan sekolah terkait pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
di SMA Negeri 20 Bandung mendapat dukungan yang sangat baik. Terlihat
dengan adanya dukungan dan bantuan sekolah terkait kelancaran proses pelayanan
BK baik dari segi sarana maupun prasarana. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pemangku kebijakan yakni Ibu Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum,
didapatkan hasil bahwa di SMA Negeri 20 Bandung pelayanan Bimbingan dan
Konseling tidak diberikan jam khusus masuk kelas. Walaupun begitu, tidak
menjadi hambatan untuk seluruh guru Bimbingan dan Konseling dalam
pemberian pelayanan karena disediakan waktu pembinaan setiap hari senin yang
di isi oleh wali kelas dan atau guru Bimbingan dan Konseling dengan materi-
materi layanan yang disediakan oleh guru Bimbingan dan Konseling.
Dalam penanganan permasalahan peserta didik, guru Bimbingan dan
Konseling bekerja sama dengan wali kelas dan seluruh pihak yang terkait. Alur
penyelesaian permasalahan peserta didik di SMA Negeri 20 Bandung awalnya
ditangani terlebih dahulu oleh wali kelas masing-masing, apabila masih tidak
terselesaikan permasalahan tersebut maka wali kelas mengkonsultasikannya
kepada guru BK.
Selain itu guru Bimbingan dan Konseling selalu terlibat dan berperan
penting dalam program-program sekolah seperti, program unggulan, dan
adiwiyata serta kegiatan-kegiatan di sekolah. Sehingga pelayanan Bimbingan dan
Konseling perkembangan diselaraskan denga program-program sekolah.

B. Program Prioritas Layanan Bimbingan dan Konseling


Salah satu program prioritas layanan bimbingan dan konseling di SMA
Negeri 20 Bandung adalah program pembinaan setiap senin pagi yang materinya
diberikan langsung dari guru BK. Selain itu, bimbingan dan konseling SMA

15
Negeri 20 Bandung memiliki layanan yang sangat unggul dibidang akademik dan
karir. Sehingga prioritas layanan lebih pada perencanaan individual dimana
peserta didik sangat dibantu dalam pemilihan dan penyaluran ke Perguruan
Tinggi. Hal itu terbukti dengan hasil penerimaan peserta didik yang terus
meningkat di program SNMPTN, SBMPTN maupun Seleksi Mandiri dan adanya
beberapa kerja sama bidang akademik dan karir yang dilakukan SMA Negeri 20
Bandung dengan beberapa Negara di Eropa, Jepang dan Asia.

C. Faktor-faktor Pendukung dan Hambatan dalam Pelaksanaan Program


BK
1. Faktor Pendukung pelaksanaan program BK
a. Adanya dukungan dari pemangku kebijakan yaitu kepala sekolah
dengan memberikan kepercayaan kepada guru BK mengenai semua
informasi tentang kebutuhan sekolah berada pada guru BK.
b. Satu orang guru BK yang sudah bersertifikat guru BK profesional
c. Ruang BK yang cukup memadai.
d. Adanya kerjasama yang harmonis dengan wali kelas, para Wakasek,
dan guru mata pelajaran.
e. Terjalinnya kerjasama dengan negara-negara Asia dan Eropa
2. Hambatan dalam pelaksanaan program BK
a. Ruang Bimbingan dan Konseling yang masih terlalu kecil
b. Rasio Guru BK dengan jumlah peserta didik yang belum ekuivalen
c. Kebutuhan peserta didik belum tergambar secara rinci dan belum
menjadi dasar kegiatan layanan BK

16
BAB III
PENGEMBANGAN RENCANA KEGIATAN PPL BK

A. Identifikasi Kebutuhan Layanan BK Kelas Mitra


Identifikasi layanan kebutuhan dalam kegiatan PPL PPG Dalam Jabatan
ini secara umum menggunakan tiga sumber data utama yaitu : Inventori Tugas
Perkembangan peserta didik (ITP), Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD),
dan Wawancara terhadap Wali kelas dan guru BK. Ketiga sumber data utama ini
kemudian diidentifikasi dan dianalisis untuk mendapatkan data yang bersifat
kelompok ataupun individual. Penggunaan data utama ditunjang dengan data
pendukung berupa data hasil studi dokumentasi yang telah ada di guru BK. Data
yang bersifat kelompok dianalisis untuk kemudian dijadikan bahan acuan dalam
pengembangan materi/ bahan dalam layanan bimbingan kelompok dan layanan
bimbingan klasikal. Sedangkan data yang bersifat individu kemudian akan
menjadi bahan acun dan ditindak lanjuti dengan layanan konseling individual.

1. Analisis Masalah/ Kebutuhan Individual


Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bersifat individual beradasarkan
Analisis Tugas Perkembangan (terlampir), sedangkan beradasarkan AKPD, maka
didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 3.1
Hasil Individual AKPD

NO NAMA PESERTA DIDIK L/P JUMLAH %

1 Abdalla Remius Roesli L 16 32.0%


2 Aliep Dava Saputra L 19 38.0%
3 Alisa Kania P 0 0.0%
4 Alya Shofiya P 17 34.0%
5 Amaris Nugraha Dianti Rusmana P 0 0.0%
6 Amira Fadilla P 26 52.0%

17
NO NAMA PESERTA DIDIK L/P JUMLAH %

7 Arnida Tri Setiawati P 27 54.0%


8 Arsyad Fi'la Qinthara Permana Putra L 17 34.0%
9 Aryadipa Rizqi Yudhistira L 15 30.0%
10 Auliya Azka Azizah P 22 44.0%
11 Chereen Haura Puti Aji P 18 36.0%
12 Cinta Amanda Wibisana P 24 48.0%
13 Debi Arethusa Korina P 16 32.0%
14 Diva Rakha Suwardani L 23 46.0%
15 Dwita Andhini P 23 46.0%
16 Faikar Shafwan Hanafi L 26 52.0%
17 Fajrin Meilani Azzahra Zain P 16 32.0%
18 Hafizh Muzhaffar L 17 34.0%
19 Indah Delita Permatasari P 18 36.0%
20 Marselina P 7 14.0%
21 Muh Dwi Kurniawan L 30 60.0%
22 Muhamad Faaiz Fadhlillah L 18 36.0%
23 Muhammad Thoriq L 18 36.0%
24 Nabila Dhea Mutiara Cantika P 16 32.0%
25 Nadiah Nurulauni P 32 64.0%
26 Radya Pamungkas L 29 58.0%
27 Rafli Dwi Naufal L 32 64.0%
28 Rahadian Muhammad Sutandar L 17 34.0%
29 Raden Bagas Alief Wibawandika L 11 22.0%
30 Ratu Winda Nurfebiani P 9 18.0%
31 Raysha Sakhila Zahrami P 20 40.0%
32 Reghinaa Nabiilah Raasyid P 37 74.0%
33 Rifqi Mukhlis Fathoni L 18 36.0%
34 Shafa Annisa Mazaya Ramadhanti P 28 56.0%

18
NO NAMA PESERTA DIDIK L/P JUMLAH %

35 Syachariq Mohammad Firzy L 14 28.0%


36 Tiara Zahra As-Syifafillah P 15 30.0%

2. Analisis Masalah/ Kebutuhan Kelompok


Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bersifat kelompok, didapat data
sebagai berikut.
1. Hasil Analisis Tugas Perkembangan
Gambar 3.1
Hasil ATP Kelompok

Tabel 3.2
Daftar AspekATP

19
Berdasarkan hasil ATP, rata-rata keseluruhan aspek di dalamk kelas adalah
sebesar 5.97 sehingga tingkat perkembangan aspek yang berada di atas rata-rata
merupakan aspek yang dikategorikan tingkat pencapaian tinggi di kelas XI MIPA
2 SMAN 20 Bandung yaitu 1) Penerimaan diri dan Pengembangannya dengan
rata-rata tingkat pencapaian 6,28; 2) Kematangan hubungan dengan teman sebaya
dengan rata-rata tingkat pencapaian 6,15 3) Kematangan Intelektual dengan rata-
rata tingkat pencapaian 6,15; 4) Landasan Perilaku Etis dengan rata-rata tingkat
pencapaian 6.06 dan 5) Peran Sosial Sebagai Pria dan Wanita dengan rata-rata
tingkat pencapaian 6.01. Sedangkan yang di bawah rata-rata tingkap pencapain
adalah sebagai berikut; 1) Persiapan diri untuk Pernikahan dan hidup berkeluarga
dengan rata-rata tingkat pencapaian 5.60; 2) Landasan Hidup Religius dengan
rata-rata tingkat pencapaian 5.72; 3) Kematangan Emosional dengan rata-rata
tingkat pencapaian 5.88; 4) Kesadaran tanggung jawab sebesar dengan rata-rata
tingkat pencapaian 5.89;. 5) Wawasan dan Persiapan Karir dengan rata-rata
tingkat pencapaian 5.95; dan 6) Kemandirian Perilaku Ekonomis 5 dengan rata-
rata tingkat pencapaian 5.98.

2. Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD)


Table 3.3
Hasil AKPD

Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden

Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih


28 4.38% Tinggi
belum baik
Saya merasa belum menemukan cara belajar
27 4.22% Tinggi
yang efektif
Saya kadang-kadang masih suka menyontek
26 4.06% Tinggi
pada waktu tes /ujian
Saya masih suka menunda-nunda tugas
26 4.06% Tinggi
sekolah/pekerjaan rumah (PR)

20
Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden

Saya masih belum bisa belajar secara rutin 26 4.06% Tinggi


Saya merasa kesulitan dalam memahami
25 3.91% Tinggi
pelajaran tertentu
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan
23 3.59% Tinggi
cita-cita/karir masa depan
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan
22 3.44% Tinggi
karunia dari Tuhan YME
Saya belum memahami program studi yang
21 3.28% Tinggi
ada di perguruan tinggi
Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan
20 3.13% Tinggi
untuk membaca
Saya merasa sulit mengendalikan
19 2.97% Tinggi
ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll)
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-
19 2.97% Tinggi
jenis profesi/pekerjaan di masyakarat
Saya belum tahu cara mengatur waktu yang
18 2.81% Tinggi
baik
Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk
17 2.66% Tinggi
perguruan tinggi
Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir
16 2.50% Tinggi
positif
Saya semangat belajar, kalau ada tes atau
16 2.50% Tinggi
ujian saja
Saya belum paham tentang mekanisme
14 2.19% Tinggi
pertahanan diri
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan
14 2.19% Tinggi
tentang ilmu kepemimpinan

21
Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden

Saya belum tahu cara berkomunikasi yang


14 2.19% Tinggi
efektif
Saya merasa saat ini belum banyak memiliki
14 2.19% Tinggi
teman
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan
14 2.19% Tinggi
otak kanan
Saya belum paham hubungan antara bakat,
14 2.19% Tinggi
minat, pendidikan dan pekerjaan
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara
13 2.03% Tinggi
yang lain tidak mau tertib untuk antri
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan
13 2.03% Tinggi
semangat belajar
Saya merasa takut bertanya atau menjawab di
13 2.03% Tinggi
kelas
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi
12 1.88% Sedang
dengan baik
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis
12 1.88% Sedang
obat-obat terlarang serta dampaknya
Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan
12 1.88% Sedang
social
Saya belum paham tentang mental disorder
11 1.72% Sedang
dan permasalahannya
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan
11 1.72% Sedang
keluar malam (bermain,begadang)
Saya belum paham cara memilih lembaga
11 1.72% Sedang
bimbingan belajar yang baik
Saya merasa masih sedikit pemahaman
10 1.56% Sedang
tentang kesehatan reproduksi remaja

22
Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden

Saya belum paham yang harus dilakuan


10 1.56% Sedang
dengan adanya pemanasan global
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind
9 1.41% Sedang
mapping)
Saya belum tahu cara menjaga persahabatan
8 1.25% Sedang
agar tetap langgeng

Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah 7 1.09% Sedang

Saya jenuh dan enggan masuk sekolah 6 0.94% Rendah


Saya masih sering terbawa arus pergaulaan
6 0.94% Rendah
yang kurang baik
Saya kadang lupa membuang sampah
5 0.78% Rendah
sembarangan
Saya sedang memiliki masalah dengan teman
5 0.78% Rendah
dekat (pacar)

Saya belum memahami etika dalam bergaul 5 0.78% Rendah

Saya merasa sulit untuk belajar kelompok 5 0.78% Rendah


Saya kadang masih lupa mengucapkan kata
4 0.63% Rendah
maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan
Saya belum memahami peran sosial pria dan
4 0.63% Rendah
wanita dengan norma yang ada di masyarakat
Saya belum paham tentang dampak Sek
4 0.63% Rendah
Bebas, LGBT dan HIV/AIDS
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi
4 0.63% Rendah
informasi untuk belajar
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk
kenakalan remaja saat ini dan cara 2 0.31% Rendah
mensikapinya

23
Jml
Butir Angket Kebutuhan Peserta Didik Prosentase Prioritas
Responden

Saya belum memahami tawuran pelajar dan


2 0.31% Rendah
akibatnya
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi
2 0.31% Rendah
kebutuhan hidup
Saya belum memahami etika dan budaya
1 0.16% Rendah
tertib berlalu lintas

Berdasarkan kondisi nyata di lapangan dari hasil observasi yang dilakukan


oleh wali kelas, guru mata pelajaran dan guru BK ditemukan banyaknya peserta
didik yang memiliki permasalahan-permasalahan sebagai berikut : masih banyak
peserta didik yang belum dapat mengelola emosi, tergabung dalam kelompok
negatif di lingkungan sekolah, terjadi kesalahpahaman sehingga menimbulkan
perkelahian dan permusuhan, sering tidak mengerjakan tugas sekolah,
meninggalkan jam pelajaran dan kesulitan dalam menentukan pilihan karir setelah
tamat SMA.
Dari hasil secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa peserta
didik/konseli membutuhkan pelayanan sebagai berikut:
Table 3.4
Rumusan Kebutuhan

Bidang
Hasil Assesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan
Layanan
Pribadi-Sosial Kematangan emosi rendah Kemampuan berkomunikasi
dengan efektif
Kesadaran tanggung jawab Kemampuan menyelesaikan
social yang rendah permasalahan
Landasan hidup religious yang Kemampuan menyadari
rendah pentingnya ibadah
Salah satu peserta didik kurang Kemampuan peserta didik dalam

24
Bidang
Hasil Assesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan
Layanan
dapat mengekspresikan emosi mengekspresikan emosi secara
secara positif di depan teman- positif
temannya
Belajar Prokrastinasi Kemampuan menyelesaikan
tugas tepat waktu
Kurang memahami cara belajar Kemampuan untuk memahami
sesuai gaya belajar cara belajar yang efektif sesuai
dengan gaya belajar
Salah satu peserta didik sering Peserta didik memahami
terkantuk-kantuk ketika jam pentingnya focus dalam kegiatan
pelajaran belajar
Salah satu peserta didik Peseta didik memahami
memilih-milih mata pelajaran pentingnya semua mata
pelajaran
Karir Wawasan karir rendah Kemampuan untuk mengenal
pilihan karir setelah lulus SMA
Ragu terhadap pilihan karir dan Mengidentifikasi pilihan-pilihan
cita-cita karir sesuai bakat,minat atau
lingkungan
Salah satu peserta didik Kemampuan peserta didik dalam
memiliki wawasan dan mempersiapkan karirnya di
persiapan karir yang rendah masa depan.
dibandingkan teman sekelasnya

Gambaran hasil analisis kebutuhan di atas didukung oleh hasil analisis dari
setiap instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data. Berupa grafik analisis
pencapaian tugas perkembangan, pengolahan data angket terlampir.

25
3. Analisis Prestasi Hasil Belajar Peserta Didik
Prestasi hasil belajar peserta didik 10 terbesar di kelas XI MIPA 2 pada
semester 2 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5
Rangking 10 Besar

NAMA PESERTA DIDIK RANGKING


Ratu Winda Nurfebiani 1
Fajrin Meilani Azzahra Zain 2
Muh Dwi Kurniawan 3
Chereen Haura Puti Aji 4
Auliya Azka Azizah 5
Syachariq Mohammad Firzy 6
Nabila Dhea Mutiara Cantika 7
Faikar Shafwan Hanafi 8
Nadiah Nurulauni 9
Cinta Amanda Wibisana 10

Sementara untuk nilai keseluruhan peserta didik (Terlampir)

4. Analisis Data Pribadi


Data pribadi setiap peserta didik kelas XI MIPA 2 (Terlampir)

B. Rencana Layanan Bimbingan dan Konseling Kelas Mitra


Rencana layanan bimbingan dan konseling berdasarkan uraian identifikasi
kebutuhan layanan bimbingan dan konseling kelas mitra. Maka dari itu maka
dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan dan konseling yang akan diberikan
kepada peserta didik kelas mitra yaitu kelas XI MIPA 2 untuk memenuhi
kebutuhan maupun pengentasan dapat diuraikan melalui penjelasan tabel sebagai
berikut.

26
Tabel 3.6
Kebutuhan layanan dasar
(bimbingan kelompok/klasikal)

BIDANG
NO TOPIK KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
BIMBINGAN
1. Bimbingan Pribadi 1. Komunikasi efektif
Sosial
2. Generasi Beriman

2. Bimbingan Belajar 1. Pemahaman gaya belajar

2. Manajemen Waktu

3. Bimbingan Karir 1. Perencanaan karir sesuai dengan pilihan


peminatan
2. Perencanaan karir dengan menggunakan
genogram

Table 3.7
Kebutuhan Pengembangan Karaktek Dan Hubungan Sosial Peserta Didik
Kelas Binaan

NO DESKRIPSI KEBUTUHAN/MASALAH
1 Berdasarkan hasil need assessment menggunakan inventori tugas
perkembangan adalah yang perlu didahulukan adalah pada aspek landasan
hidup religius, kematangan emosi, dan wawasan dan persiapan karir.
2. Berdasarkan hasil need assessment menggunakan pengamatan dan
wawancara peserta didik di dalam kelas adalah peserta didik belum
memahami gaya belajar masing-masing, belum dapat mengatur waktu dan
membuat prioritas dalam pilihan-pilihan mengenai kegiatan belajar dikelas
ataukegiatan ekstrakulikuler yang dipilih.
3. Berdasarkan hasil need assessment menggunakan wawancara kepada guru
Bimbingan dan Konseling adalah terdapat dua orang peserta didik yang
mengikuti salah satu kelompok teman sebaya yang negative dan ada peserta

27
NO DESKRIPSI KEBUTUHAN/MASALAH
didik yang kurang focus ketika belajar

Table 3.8
Daftar Peserta Didi Kelas Binaan Yang Membutuhkan Layanan Konseling
Individual

NO NAMA DESKRIPSI MASALAH / KEBUTUHAN


1 A.D.S Peserta didik sering alfa, dikarenakan ikut ke dalam
kelompok teman sebaya yang negative, sering
nongkrong hingga malam hari bersama teman-
temannya.
Hasil ITP menunjukan kematangan intelektual tinggi
tetapi landasan perilaku etisnya rendah
2 F.M.A.A Peserta didik beberapa kali tertidur ketika
pembelajaran, sering terlihat terkantuk-kantuk dan
tidak focus ketika belajar
3 A.S Hasil ITP menunjukan 7 aspek tugas perkembangan di
bawah rata-rata teman sekelasnya, Termasuk peserta
didik yang pendiam
4 R.F Hasil ITP menunjukan wawasan dan perencanaan karir
masih sangat rendah dibandingkan dengan teman
sekelasnya

C. Action Plan (Rencana Kerja) dan Agenda Kegiatan Harian PPL BK


Adapun rencana keegiatan layanan yang akan diberikan kepada kelass
mitra sesuai analisis kebutuhan di atas adalah sebagai berikut.

28
Tabel 3.9
Rencana Operasional Program Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 20 Bandung Tahun Ajaran 2018/2019.

Bidang Komponen Kegiatan


RumusanTujuan Kelas Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Program Layanan
Pribadi- Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan XI MIPA Mengungka Ceramah, Power Proses
Sosial kemampuan untuk Dasar Kelompok 2 pkan Diskusi point, (refleksi
berkomunikasi dengan perasaan kelompok, kertas diri)
empati dan berekspresi Tanya jawab ekspresi Dan hasil
dengan baik perasaan
Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan XI MIPA Menghargai Diskusi Power Proses
kemampuan dalam Dasar Kelompok 2 pendapat kelompok, point, Dan hasil
menyelesaikan orang lain group exercise infocus,
permasalahan di dengan group lembar
lingkungan teman decisions simulasi
sebaya “napi dan
sipir”
Peserta didik dapat Layanan Bimbingan XI MIPA Generasi Ceramah dan Power Proses

29
Bidang Komponen Kegiatan
RumusanTujuan Kelas Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Program Layanan
mengembangkan Dasar Klasikal 2 Beriman Tanya jawab point, Dan hasil
perilaku beragama infocus,
Peserta didik dapat Layanan Konseling XI MIPA - Menggunakan Proses
Kertas
mengungkapkan Responsif Individual 2 pendekatan Dan hasil
HVS
emosinya secara positif Client
Gambar
kepada teman centered
emotif
sebayanya. counseling
Belajar Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan XI MIPA Manajemen Ceramah, Proses
Power
kemampuan Dasar Klasikal 2 waktu Diskusi Dan hasil
point,
menyelesaikan tugas kelompok,
infocus
tepat waktu Tanya jawab,
Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan XI MIPA Gaya Ceramah, Power Proses
kemampuan untuk Dasar Kelompok 2 Belajarku Diskusi point, Dan hasil
memahamicara belajar kelompok, tayangan
yang efektif sesuai Tanya jawab video,
dengan gaya belajarnya infocus
Peserta didik dapat Layanan Konseling XI MIPA - Menggunakan Kertas Proses

30
Bidang Komponen Kegiatan
RumusanTujuan Kelas Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Program Layanan
mengikuti pembelajaran Responsif Individual 2 pendekatan HVS Dan hasil
secara efektif behavior
Peserta didik dapat Layanan Konseling XI MIPA - Menggunakan Proses
Kertas
mengikuti semua mata Responsif Individual 2 pendekatan Dan hasil
HVS
pelajaran kognitif
Karir Peserta didik dapat Layanan Bimbingan XI MIPA Perencanaan Ceramah, Power Proses
mengenal pilihan karir Dasar Klasikal 2 Karir Diskusi point, Dan hasil
setelah lulus SMA kelompok, tayangan
Tanya jawab video,
infocus
Peserta didik mampu Layanan Bimbingan XI MIPA Alternative Ceramah, Power Proses
mengidentifikasi Dasar kelompok 2 pilihan karir Diskusi point, Dan hasil
kemungkinan profesi kelompok, infocus.
yang sesuai dengan pembuatan Karton
bakat,minat atau genogram dan
lingkungannya Tanya jawab spidol
Peserta didik mampu Layanan Konseling XI MIPA Pilihan Menggunakan Kertas Proses

31
Bidang Komponen Kegiatan
RumusanTujuan Kelas Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Program Layanan
merencanakan pilihan Responsif Individual 2 Karirmu pendekatan HVS Dan hasil
karirnya di masa depan SFBC

Table 3.10
Jadwal Kegiatan Layanan Bimbingan Dan Konseling
KEGIATAN RENCANA KEGIATAN HARIAN PPL PPG BK
NO
TANGGAL 29 1 5 6 7 8 9 12 13 14 15 16 17 19 21 22 23
1 Analisis Program BK Sekolah √
Analisa Kebutuhan BK Kelas binaan
2 √ √
(satu kelas)
3 Pengembangan RPL dan Media BK √ √
a. RPL Konseling Individual √
b. RPL dan Media BKK √
4 Layanan Konseling Individual
a. Konseli 1 √ √ √
b. Konseli 2 √ √ √
c. Konseli 3 √ √ √

32
KEGIATAN RENCANA KEGIATAN HARIAN PPL PPG BK
NO
TANGGAL 29 1 5 6 7 8 9 12 13 14 15 16 17 19 21 22 23
d. Konseli 4 √ √
5 Layanan BK Kelompok/Klasikal √ √ √ √ √ √ √
Penataan Administrasi dan Manajemen
6 √ √ √
Layanan BK
7 Home Visit √
8 Studi Kasus/Konferensi Kasus √
9 Pengembangan Intrumen BK √
10 Pengembangan Kerja Sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 Pengembangan Intrumen PTBK √
12 Partisipsi Dalam Kegiatan Sekolah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13 Bimbingan dengan DPL √
14 Penyusunan Laporan RPLBK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
15 Uji Kinerja dan Ujian PPL v

33
BAB IV

PELAKSANAAN PPL BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Deskripsi Proses dan Hasil Pelaksanaan PPL BK


1. Pengembangan RPL dan Media BK
a. Pengembangan RPL BK
Rencana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling (RPL BK) yang
dikembangkan pada kelas XI MIPA 2 di SMA Negeri 20 Bandung berdasarkan
hasil ITP kebutuhan peserta didik, AKPD dan studi dokumentasi pada kelas
tersebut adalah sebagai berikut :
1) RPL Bimbingan Klasikal
a) RPL dalam bidang bimbingan pribadi-sosial dengan topik Generasi
Beriman
b) RPL dalam bidang bimbingan belajar dengan topik Manajemen Waktu
c) RPL dalam bidang bimbingan karir dengan topik Pemilihan Alternatif
Karir
2) RPL Bimbingan Kelompok
a) RPL dalam bidang bimbingan pribadi-sosial dengan topik Komunikasi
Efektif dan Problem Solving
b) RPL dalam bidang bimbingan belajar dengan topik gaya belajar
c) RPL dalam bidang bimbingan karir dengan topik perencanaan karir
3) RPL Konseling Individual
a) RPL Konseling individual konseli 1 (sesi 1-3)
b) RPL Konseling individual konseli 2 (sesi 1-3)
c) RPL Konseling individual konseli 3 (sesi 1-3)
d) RPL Konseling individual konseli 4 (sesi 1-2)
(RPL terlampir)

b. Pengembangan Media BK

34
Pengembangan media BK yang dilaksanakan pada PPL PPG BK
disesuaikan berdasarkan RPL yang telah dikembangkan pada kelas mitra maupun
non-mitra di SMA Negeri 20 Bandung. Adapun media yang telah dikembangkan
praktikkan antara lain adalah :
a. Pemanfaatan Media Whatsapp
Media ini digunakan sebagai sarana pemberian bantuan secara online.
Mengingat pesatnya perkembangan zaman, peserta didik rata-rata sudah memiliki
smartphone yang mudah digunakan sebagai sarana komunikasi. Praktikkan
menjadikan whatsapp sebagai sarana komunikasi untuk memudahkan peserta
didik melakukan konsultasi secara online.
b. Pemanfaatan Media Brosur,Leaflet dan Poster
Media ini digunakan sebagai sarana informasi kepada peserta didik non mitra
seperti kelas XII informasi karir dan kelas X, dan XI pada kegiatan keputrian
sebagai pemahaman pribadi.

2. Konseling Individual
Konseling individual merupakan proses interaktif yang dicirikan oleh
hubungan yang unik antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan
peserta didik / konseli yang mengarah pada perubahan perilaku, konstruksi
pribadi, kemampuan mengatasi situasi hidup dan keterampilan membuat
keputusan. Konseling individual diberikan baik kepada peserta didik / konseli
yang datang sendiri maupun diundang. Peserta didik diundang oleh guru BK /
konselor berdasarkan hasil assesmen, referal, dan obeservasi. (POP BK: 2006).
Tujuan konseling individual adalah memfasilitasi peserta didik/konseli
melakukan perubahan perilaku, mengkonstruksi pikiran, mengembangkan
kemampuan mengatasi situasi kehidupan, membuat keputusan yang bermakna
bagi dirinya dan berkomitmen untuk mewujudkan keputusan dengan penuh
tanggungjawab dalam kehidupannya.
Pelaksanaan konseling individu dalam kegiatan PPL ini diberikan pada 4
konseli yang berasal dari kelas mitra yaitu XI MIPA 2. Berikut adalah rincian
kegiatan konseling individual yang sudah dilaksanakan:

35
Tabel 4.1
Kegiatan Layanan Konseling Individual
Nama Hari/ Rumusan Rumusan Pendekatan/
No Sesi Gejala yang Timbul Hasil Yang Dicapai
(Inisial) Tanggal Masalah Tujuan Teknik
Rabu/ Konseli sering Konseli Konseli dapat Pengguanaan 1. Konseli dapat
1
07-11-2018 terkantuk-kantuk di belum dapat mengatur Behavior memiliki tujuan
Senin/ kelas, tidak focus dalam memanage waktunya Counseling / dalam menentukan
2
12-11-2018 kegiatan belajar waktunya dengan baik, Self tingkah laku yang
mengajar, memiliki dengan baik. sehingga management akan diubah
aktifitas/ kegiatan dapat 2. Konseli dapat
1. F.M.A.A
ekstrakulikuler di setiap memprioritask merancang rencana
Jumat/ harinya, sehingga an kegiatan- perubahan perilaku
3
16-11-2018 konseli pulang terlalu kegiatan yang 3. Konseli dapat
sore dan mengerjakan dilakukan berperilaku sesuai
PR sekolah hingga larut sehari-hari standar perilaku
malam. yang dibuatnya
Selasa / Konseli Konseli dapat Pengguanaan 1. Konseli dapat
1 Hasil Analisis Tugas
06-11-2018 kurang menerima Client memiliki
2. A.S Perkembang Konseli
Jumat/ percaya diri dirinya sendiri Centered pemahaman
2 memiliki 7 aspek tugas

36
Nama Hari/ Rumusan Rumusan Pendekatan/
No Sesi Gejala yang Timbul Hasil Yang Dicapai
(Inisial) Tanggal Masalah Tujuan Teknik
09-11-2018 perkembangan dibawah (termasuk Counseling/ terhadap dirinya
rata-rata perasaannya) Mengemban 2. Konseli dapat
Selasa/
kelas/kelompok. secara penuh gkan memiliki perasaan-
13-11-2018
Konseli merupakan dan lebih persepsi perasaan yang
peserta didik yang percayadiri dirinya dan positif
pendiam, di dalam kelas pengalaman- 3. Konseli dapat
konseli hanya pengalaman mengekspresikan
mengobrol dengan yang telah dirinya di depan
3 teman sebangkunya terjadi teman-teman
saja, konseli sulit sekelasnya
mengungkapkan
pendapat dan
pemikirannya kepada
teman-temannya yang
lain.
Selasa / Konseli sering bolos, Konseli Konseli dapat Pengguanaan 1. Konseli dapat
3. A.D.S 1
06-11-2018 berada di sekolah tetapi memiliki merubah Cognitive menyadari dan

37
Nama Hari/ Rumusan Rumusan Pendekatan/
No Sesi Gejala yang Timbul Hasil Yang Dicapai
(Inisial) Tanggal Masalah Tujuan Teknik
Kamis / tidak berada di kelas. pemikiran- pemikiran Counseling/ memahami
2
08-11-2018 Konseli beranggapan pemikiran yang negative Pembimbing pemikiran-
Selasa / bahwa yang penting yang dan menggunaka pemikiran negatif
13-11-2018 berada di sekolah tidak negative menghilangka n 2. Konseli dapat
penting mengikuti mengenai n alasan- Konfrontasi merancang
kegiatan belajar apalagi kegiatan alasan perubahan perilaku
saat mata pelajaran yang belajar subjektif 3. Konseli dapat
tidak disukai konseli untuk menghilangkan
menghindari pemikiran-
proses pemikiran yang
pembelajaran negative terhadap
kegiatan belajar
4. R.P Rabu/ 1 Hasil Analisis Tugas Konseli Konseli dapat Pengguanaan 1. Konseli dapat
07-11-2018 Perkembangan konseli belum dapat merencanakan Solution memahami
Senin/ 2 memiliki kategori merencanak dan Focus Brief potensinya dalam
12-11-2018 rendah dalam aspek an karirnya memutuskan Counseling/ merencanakan karir
Wawasan dan Persiapan karirnya di Miracle di masa depan.

38
Nama Hari/ Rumusan Rumusan Pendekatan/
No Sesi Gejala yang Timbul Hasil Yang Dicapai
(Inisial) Tanggal Masalah Tujuan Teknik
Karir masa depan Question 2. Konseli dapat
(pertanyaan merencanakan
ajaib), Scalig karirnya dimasa
(penyekalaan depan
),
Compliments
(memberi
pujian)

(Laporan pelaksanaan layanan konseling individu terlampir)

3. Bimbingan dan Konseling Kelompok/ Klasikal


Kegiatan layanan bimbingan klasikal/kelompok bertujuan membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai kemandirian
dalam kehidupannya, perkembangan yang utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir, serta mencapai

39
keselarasan antara pikiran, perasaan dan perilaku. Pelaksanaan layanan ini didasarkan hasil masukan dari analisis kebutuhan terhadap
kelas mitra yaitu kelas XI MIPA 2 dengan menggunakan alat pengumpul data berupa ITP, AKPD, dan wawancara dengan wali
kelas/ guru BK.
Berikut ini adalah rincian kegiatan bimbingan klasikal/kelompok yang telah dilaksanakan di kelas mitra kelas XI MIPA 2 :

Tabel 4.2
Kegiatan Layanan Bimbingan Klasikal/Kelompok

Hari/
Aspek Tujuan Topik Indikator Pencapaian Metode Media Strategi Sasaran
Tanggal
Landasan Peserta didik dapat Generasi Peserta didik dapat Ceramah Power Bimbingan
Jumat / 16- Hidup mengembangkan Beriman mengaplikasikan dan Tanya point dan Klasikal
XI MIPA
11-2018 Religius kehidupan beragama kegiatan keagamaan jawab infocus
2
dalam kehidupan sehari-
hari
Kematanga Peserta didik Berlatih Peserta didik dapat Excersice Alat Bimbingan
Rabu /
n memiliki mengung memiliki keterampilan mengguna tulis, Kelompok
08711-2018 XI MIPA
Emosional kemampuan untuk kapkan berkomunikasi yang baik kan Arts kertas
2 x 45 2
berkomunikasi perasaan dengan teman sebayanya and Crafts warna-
menit
dengan empati dan warni,

40
Hari/
Aspek Tujuan Topik Indikator Pencapaian Metode Media Strategi Sasaran
Tanggal
berekspresi dengan kartu
baik ekspresi
Kematanga Peserta didik Manajem Peserta didik memahami Ceramah, Proyekto Bimbingan
Kamis / 08-
n memiliki en waktu dan dapat menghindari Diskusi r, Klasikal,
11-2018 XI MIPA
Intelektual kemampuan serta mengurangi kelompok, Laptop,
2 x 45 2
menyelesaikan tugas perilaku prokrastinasi Tanya Power
menit
tepat waktu jawab, Point,
Peserta didik Gaya Peserta didik Ceramah, Proyekto Bimbingan
memiliki Belajar mengetahui, memahami Diskusi r, Kelompok
Rabu / 13-
kemampuan untuk ku dan meningkatkan kelompok, Laptop,
11-2018 XI MIPA
memahamicara motivasi belajarnya Tanya Power
2 x 45 2
belajar yang efektif jawab Point,
menit
sesuai dengan gaya
belajarnya
Kamis / 15- Kesadaran Peserta didik Permain- Peserta didik dapat Excersice Power Bimbingan
XI MIPA
11-2018 Tanggung memiliki an terampil dalam problem dengan point, kelompok
2
2x 45 menit Jawab kemampuan dalam problem solving teknik infocus

41
Hari/
Aspek Tujuan Topik Indikator Pencapaian Metode Media Strategi Sasaran
Tanggal
menyelesaikan solving group
permasalahan di (napi dan decisions
lingkungan teman sipir
sebaya
Peserta didik mampu Apa Kata Peserta didik dapat Group Kertas Bimbingan
berkomunikasi Temanku menghindari konflik Exercise bergamb kelompok
dengan baik dalam dengan komunikasi yang mengguna ar,
merasakan dan baik kan rangkaia
Kamis / 22-
memikirkan apa Umpan n kata, XI MIPA
11-2018
yang dipikirkan oleh Balik kertas 2
2x 45 menit
temannya (feedback) HVS,Spi
dol
warna
warni
Selasa / 06- Wawasan Peserta didik dapat Perenca- Peserta didik dapat Ceramah, Power Bimbingan
XI MIPA
11-2018 dan mengenal pilihan naan memahami pilihan- Diskusi point, Kelompok
2
Persiapan karir setelah lulus karir pilihan karir yang dapat kelompok, tayangan

42
Hari/
Aspek Tujuan Topik Indikator Pencapaian Metode Media Strategi Sasaran
Tanggal
2 x 45 Karir SMA dipilih. Tanya video,
menit jawab infocus
Peserta didik mampu Alternati Peserta didik dapat Ceramah, Bimbingan
Power
Senin / 12- mengidentifikasi ve mengembangkan Diskusi kelompok
point,
11-2018 kemungkinan profesi pilihan alternative perencanaan kelompok,
infocus. XI MIPA
yang sesuai dengan karir karir dengan pembuatan
Karton 2
2 x 45 bakat,minat atau mempertimbangkan genogram
dan
menit lingkungannya kemampuan peluang dan Tanya
spidol
ragam karir jawab

(Laporan layanan bimbingan klasikal/kelompok terlampir)

43
4. Pengembangan Instrumen BK
Pengembangan Instrumen dilakukan sebagai sarana/ alat pengumpul data
yang kemudian hasilnya akan dianalisis guna mengembangkan materi layanan
pada kelas Mitra. Dalam kegiatan PPL PPG BK Dalam jabatan ini Praktikan
bersama Tim PPL SMA Negeri 20 Bandung mengembangkan alat pengumpul
data berupa angket “Gaya Belajar” yang dipergunakan sebagai alat pendukung
data utama lain diantaranya ITP (Inventori Tugas Perkembangan ), AKPD dan
hasil wawancara dengan guru BK dan wali kelas pada kelas mitra, dan
pengembangan instrumen dalam angket Perilaku Konformitas untuk melengkapi
data Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling.

Berikut adalah kisi-kisi angket Gaya Belajar dan Perilaku Konformitas


peserta didik/konseli :

Table 4.3
Kisi-Kisi Instrumen Gaya Belajar

No.Pernyataan
Aspek Indikator
(+) (-)

Belajar melalui penglihatan 55,1 35,4

Belajar melalui warna 49,56 12

Visual Belajar melalui gambar 11 27,2

Belajar dalam kondisi lingkungan sepi 24,30 41

Kemampauan mengingat yang pernah di lihat/di tulis 17,38 25,33

Belajar melalui pendengaran 16,8 29,53

Auditori Belajar melalui mendengarkan penjelasan 6,36, 18

Belajar melalui mencatat 20,31 13,60

44
No.Pernyataan
Aspek Indikator
(+) (-)

Ketelitian membaca 54,50 15

Minat membaca 45,19 26,48

Penggunaan waktu 52,58 9,51

Rasa bosan 14,44 28,34

Kinestetik Pengunaan isyarat tubuh 43,59 40,3

Penggunaan Gerak tubuh 7,46 5

Belajar melalui pengalaman/praktik 21,32 37,42

Tabel 4.4
Kisi-Kisi Perilaku Konformitas
No.Pernyataan
Aspek Indikator
(+) (-)

Pengetahuan individu tentang anggota kelompok 1,2,4 3

Pengetahuan individu tentang aktivitas kelompok 5 6

Pengetahuan 7,8 9
Pengetahuan individu tentang tujuan kelompok

Pengetahuan individu tentang aturan dan norma 10,12 11,13


kelompok

Pendapat individu tentang anggota kelompok 14 15,16

Pendapat individu tentang aktivitas kelompok 17,18 19

Pendapat 21,22 20
Pendapat individu tentang tujuan kelompok

Pendapat individu tentang aturan dan norma 23 24


kelompok

45
No.Pernyataan
Aspek Indikator
(+) (-)
Kesedian individu untuk menerima perlakuan 25 26,27
kelompok
Ada atau tidaknya kesedian untuk mematuhi 28,29,32 30,32
Keyakinan
perlakuan kelompok
Kesedian untuk mematuhi dan mengikuti aturan 33,36 34,35
dan norma kelompok
Perasaan senang (ketertarikan) individu tentang 37,38 39,40
anggota kelompok
Perasaan senang (ketertarikan) individu tentang 41,42,44 43
Perasaan
aktivitas kelompok
Perasaan senang (ketertarikan) individu tentang 44,45 46
aturan dan norma kelompo
Kecenderungan untuk menghabiskan waktu untuk 47,48 49,50
Kecenderungan berinteraksi dengan anggota kelompok
untuk Kecenderungan untuk menyesuaikan perilaku 51, 52 53,54
berinteraksi individu dengan perilaku kelompok
\ Kecenderungan untuk bekerja sama antara anggota 55,56,57 58,59,60
kelompok

Angket Gaya Belajar dan Perilaku konformita Terlampir

5. Konferensi Kasus
Pada saat pelaksanaan PPL PPG BK di SMAN 20 Bandung tidak
dilaksanakan konferensi kasus. Hal ini dikarenakan tidak munculnya kasus yang
perlu di konferensikan. Selain itu dilihat dari terbatasnya waktu yang ada untuk
melakukan konfrensi kasus. Pembahasan terkait masalah/kasus peserta didik
senantiasa dilakukan dengan konsultasi dengan wali kelas dan guru BK.
Kendatipun ini telah dilakukan, namun Praktikan tidak dapat menyebutkan hal itu

46
disebut sebagai konferensi kasus. Tetapi hanya sebagai bentuk kolaborasi atau
sekedar konsultsi saja untuk membicarakan penanganan permasalahan yang ada di
kelas mitra.

6. Penataan Administrasi dan Manajemen Bimbingan dan Konseling


a. Penataan Administrasi Bimbingan dan Konseling
Tata laksana administrasi yang dilakukan oleh praktikan selama
pelaksanaan PPL PPG BK adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Penataan administrasi bimbingan dan konseling
Instrumen/
Data Sumber Langkah Pencatatan Bentuk Laporan
Data
Kebutuhan ITP 1. Pengolahan dan Profil kebutuhan
Peserta Didik analisis hasil ITP peserta didik
2. Penampilan data
3. Pengarsipan
4. Pemanfaatan data
Pelaksanaan RPLBK 1. Menyusun RPLBK Laporan
bimbingan Evaluasi 2. Melaksanakan pelaksanaan
klasikal/ layanan layanan
kelompok 3. Melaporkan hasil bimbingan
layanan kelompok/
4. Rencana tindak klasikal
lanjut
5. Pengarsipan
Pelaksanaan RPL 1. Menyusun RPL Laporan
layanan konseling Evaluasi 2. Melaksanakan pelaksanaan
individual layanan layanan konseling
3. Melaporkan hasil individu
4. Rencana tindak

47
Instrumen/
Data Sumber Langkah Pencatatan Bentuk Laporan
Data
lanjut
5. Pengarsipan
Supervisi Layanan 1. Menerima supervisi Lembar hasil
Bimbingan 2. Mencatat masukan penilaian peer
dan supervisi assessment
konseling 3. Menganalisa hasil
supervisi
4. Melakukan
perbaikan kinerja

b. Penataan Manajemen Bimbingan dan Konseling


1) Manajemen perencanaan
Pada tahap perencanaan ini praktikan membuat rencana pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling. Rencana layanan meliputi rencana kegiatan
bimbingan klasikal, kelompok dan konseling individual. Setiap penyusunan
perencanaan layanan praktikan selalu berkoordinasi dengan guru pamong.
2) Manajemen pengorganisasian
Dalam pelaksanaan PPL PPG BK pembagian tugas dan kelas mitra
dilakukan sejak awal pada saat praktikan konsultasi dengan guru pamong.

7. Pengembangan Kerjasama
Pengembangan kerjasama merupakan bagian penting dalam pelaksananaan
layanan Bimbingan dan Konseling. Dalam pelaksanaan PPL PPG BK, praktikan
juga melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai dari
pihak pimpinan sekolah, staf pimpinan, guru mata pelajaran, wali kelas, tata usaha
dan civitas lain yang turut mendukung dalam terselenggaranya kegiatan layanan
bimbingan dan konseling.

48
Dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan bimbingan klasikal ataupun
kelompok, praktikan bekerjasama dengan guru pamong, guru bidang studi serta
wali kelas. Bentuk kerjasamanya berupa pemberian waktu dan kesempatan kepada
praktikkan untuk berkonsultasi mengenai keadaan kelas mitra secara umum
maupun khusus tentang peserta didik tertentu. Selain itu dalam pelaksanaan
konseling individual juga guru bidang studi dan wali kelas mendukung dengan
memberikan izin kepada peserta didik untuk konsultasi atau konseling ke ruang
BK.

8. Partisipasi dan Kegiatan Pendidikan


Selama pelaksanaan PPL PPG BK dalam jabatan praktikan turut
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan di sekolah. Kegiatan yang
rutin dilakukan yaitu berpartisipasi dalam pelaksanaan upacara bendera hari
Senin, kegiatan pembiasaan berupa Sholat Dhuha pada hari senin, membaca Al-
Qur’an dari hari selasa sampai dengan Kamis, asmaul husna pada hari jumat, serta
pembiasaan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dan kegiatan literasi
membaca senyap yang dilakukan setiap hari. Selain itu praktikkan juga turut
mengikuti kegiatan lain yang dilakukan antara lain sholat berjamaah bersama
ketika jam istirahat kedua, menghadiri kegiatan ekstrakulikuler kepramukaan,
DKM dan Garangan setelah jam sekolah selesai, serta ikut melaksanakan
beberapa piket sekolah (daftar jadwal piket terlampir)

B. Evaluasi Proses dan Hasil PPL Bimbingan dan Konseling


Proses evaluasi atau penilaian berfungsi dan bertujuan diantaranyan untuk
mengidentifikasi keberhasilan dari pelaksanaan program layanan bimbingan dan
konseling yang telah disusun dan untuk mengetahui tingkat perkembangan peserta
didik yang telah dilayani melalui program bimbingan dan konseling. Penilaian ini
juga berfungsi untuk mengetahui tingkat keberhasilan program layanan bimbingan
dan konseling dalam mencapai tujuan pendidikan maupun tujuan bimbingan dan
konseling. Terdapat dua macam penilaian yaitu penilaian proses dan penilaian
hasil.

49
1. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling
Setelah melaksanakan kegiatan PPL PPG BK di SMA Negeri 20 Bandung,
Praktikkan merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi dan kepribadian guru BK khususnya praktikkan untuk meningkatkan
profesionalisme sebagai guru BK. Adapun evaluasi dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling praktikkan adalah sebagai berikut :
a. Evaluasi Proses
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh
praktikkan, secara umum peserta didik terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan,
peserta didik terlihat antusias dalam kegiatan dan teknik yang digunakan oleh
praktikkan dalam menyampaikan materi layanan. Praktikkan juga melaksanakan
kegiatan layanan bimbingan dan konseling sudah sesuai prosedur yang berlaku
dan waktu yang telah direncanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan layanan.
b. Evaluasi Hasil
Setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok/klasikal berakhir di kelas
mitra, peserta didik emngungkapkan bahwa mereka dapat memahami dengan baik
materi yang disampaikan dan cukup menambah pengetahuan dan informasi dari
materi yang disampaikan. Peserta didik juga merasa senang dan menyadari
dengan baik pentingnya bersikap dengan materi yang disampaikan, sehingga
peserta didik memiliki keinginan yang baik untuk mengembangkan perilaku yang
lebih positif dalam kehidupan sehari-harinya.

2. Faktor-faktor Pendukung dan Hambatan yang Dihadapi dalam


Pelaksanaan PPL Bimbingan dan Konseling
Kegiatan PPL PPG BK di SMA Negeri 20 Bandung secara umum berjalan
dengan baik dan lancar. Terlaksananya segala kegiatan PPL tentu saja tidak lepas
dari faktor-faktor pendukung dan juga beberapa hambatan yang terjadi selama
kegiatan PPL PPG BK dilaksanakan. Adapun faktor-faktor pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan PPL PPG BK adalah sebagai berikut :

50
a. Faktor Pendukung
1) Dukungan penuh dari pihak sekolah
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sangat mendukung kegiatan
PPL PPG BK. Hal ini ditandai dengan penerimaan yang baik dari pihak sekolah
terhadap praktikan PPL PPG BK
2) Dukungan dari guru pamong
Selama pelaksanaan PPL PPG praktikan merasa sangat terbantu dengan
bimbingan dari guru pamong. Guru pamong selalu mengingatkan dan
memberikan masukan serta bimbingan dalam proses pelaksaanaan rencana
kegiatan yang sudah dirancang dan dilakukan selama PPL.
3) Kerjasama dengan wali kelas dan guru mata pelajaran
Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal/kelompok dan konseling
individu terlaksana dengan baik berkat adanya kerjasama dengan wali kelas dalam
pemberian izin kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan layanan PPL.

b. Faktor Penghambat
Hambatan yang dirasakan dalam pelaksanaan PPL adalah singkatnya
waktu pelaksanaan PPL dan banyaknya target kegiatan yang harus dicapai.

3. Evaluasi Diri Pencapaian Kompetensi Guru BK Profesional


Berdasarkan kompetensi Guru bimbingan dan konseling yang telah
dijabarkan pada BAB 1, maka praktikan mengevaluasi pencapaian kompetensi
Guru BK profesional yang telah dicapai dan belum dicapai oleh praktikan.
Pencapaian Kompetensi Guru BK Profesional yang praktikan telah dicapai adalah
sebagai berikut (Berdasarkan evaluasi diri pada Standar Kompetensi Konselor
Indonesia):
a. Praktikan mampu merancang, melaksanakan dan melaporkan analisis
kebutuhan sasaran layanan dengan menggunakan instrumen non tes yaitu ITP
dan AKPD berdasarkan prinsip-prinsip perilaku manusia serta prinsip-prinsip
penyusunan instrumen;

51
b. Praktikan mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) program bimbingan dan
konseling yang komprehensif, memandirikan, dan berwawasan perkembangan
yang bersifat pencegahan, pengembangan, pemulihan, dan pemeliharaan pada
jenis sekolah umum, jalur formal dan jenjang SMA;
c. Praktikan mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) layanan dasar, layanan
responsif, perencanaan individual dan peminatan, dan dukungan system secara
individual, kelompok, klasikal, dan kelas besar/lintas kelas dengan
menggunakan metode, teknik, dan multimedia yang relevan serta
memperhatikan kebutuhan sasaran layanan yang berasal dari keberagaman
sosial budaya pada jenis, jalur dan jenjang satuan pendidikan;
d. Praktikan mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) konseling individual dengan
menggunakan pendekatan, prosedur, dan teknik konseling humanistik,
behavioristik, kognitif, Solution Focus Brief Counseling berdasarkan
kebutuhan sasaran layanan;
e. Praktikan mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) evaluasi program, proses, dan
hasil penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling serta melaporkan
hasilnya kepada pihak-pihak terkait dengan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi.
f. Praktikan mampu berkolaborasi dengan pihak terkait di tempat kerja sebagai
sumber informasi dalam kerangka layanan pendidikan, bimbingan dan
konseling;
g. Praktikan mampu mengambil keputusan yang independen dalam menjalankan
profesinya sebagai konselor berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan hasil-hasil riset, serta nilai-nilai sosial budaya yang positif;
h. Praktikan mampu melakukan evaluasi diri dan evaluasi sejawat terhadap
kinerja dan keputusan yang telah diambil;

52
i. Praktikan mampu mendokumentasikan, memeriksa, menyimpan,
mengamankan, menemukan kembali, dan menggunakan data/informasi untuk
keperluan layanan pendidikan, bimbingan dan konseling.
j. Mampu mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kelancaran pelaksanaan layanan pendidikan, bimbingan dan konseling.

Kompetensi Guru BK Profesional yang belum dicapai praktikan dan akan


terus dikembangkan oleh praktikan adalah sebagai berikut.
a. Praktikan belum mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) konseling individual dengan
menggunakan pendekatan, prosedur, dan teknik konseling creative counseling
berdasarkan kebutuhan sasaran layanan;
b. Praktikan belum mampu mengelola (merancang, menyusun, mengorganisasi,
melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi) konseling kelompok dengan
menggunakan pendekatan, prosedur, dan teknik konseling psikodinamik,
humanistik, behavioristik, kognitif, postmodern dan integratif berdasarkan
kebutuhan sasaran layanan;

53
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Secara umum kegiatan PPL PPG BK di SMA Negeri 20 Bandung telah
memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi praktikkan. PPL PPG BK
membentuk dan meningkatkan profesionalisme praktikan dalam kegiatan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Selain itu, praktikkan menjadi semakin
memahami karakteristik peserta didik yang duduk di sekolah menengah. Melalui
pengalaman PPL PPG BK ini juga praktikkan belajar tentang kinerja bimbingan
dan konseling yang lebih baik di sekolah serta belajar bagaimana memposisikan
diri menjadi guru BK professional di sekolah.
Tujuan PPL PPG BK yang diharapkan untuk saat ini sudah tercapai
meskipun belum maksimal. Praktikkan menyadari akan keterbatasan kelemahan
dan kekuatan diri dalam kaitannya dengan pengembangan kompetensi sebagai
guru BK professional. Berdasarkan pelaksanaan PPL PPG BK di SMA Negeri 20
Bandung, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. PPL PPG BK memberikan pengalaman yang sangat berharga dan berarti bagi
praktikkan dalam memahami perkembangan peserta didik, memahami lebih
mendalam tugas guru BK, merancang dan melaksanakan program BK, serta
memahami cara menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan kepala
sekolah, guru, dan orang tua.
2. Layanan bimbingan dan konseling memberikan dampak yang besar dan
signifikan bagi perkembangan peserta didik, maka program bimbingan dan
konseling perlu dirancang sesuai dengan tugas perkembangann dan asesmen
kebutuhan peserta didik.
3. SMA Negeri 20 Bandung merupakan institusi pendidikan yang berupaya
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kegiatan atau program yang
terencana dan terorganisasi dengan baik. Usaha mencapai tujuan pendidikan

54
yang dilakukan tidak hanya difokuskan pada bidang akademik, namun juga
difokuskan pada pribadi, sosial, belajar dan karir.
4. Praktikkan menyadari bahwa pelaksanaan PPL PPG BK ini tidak maksimal
mengingat singkatnya waktu kegiatan dengan target yang harus dicapai, tetapi
manfaatnya sudah dapat dirasakan khususnya bagi praktikkan.

B. Rekomendasi
Saran dan rekomendasi yang hendak diberikan kepada beberapa pihak
demi perbaikan program PPL PPG BK di masa yang akan datang yaitu sebagai
berikut :
1. Praktikkan perlu memahami teori konseling dan dapat menerapkannya di
sekolah dengan baik. Praktikkan perlu untuk selalu mengasah
keterampilannya dalam konseling agar praktikkan semakin profesional dalam
menggunakan teknik ataupun pendekatan konseling.
2. Praktikkan perlu memiliki keterampilan komunikasi agar dapat menjalin
komunikasi yang baik dengan dosen, guru BK, kepala sekolah, guru,
karyawan, peserta didik dan orang tua.
3. Pelaksanaan program PPL PPG dapat disesuaikan dengan tuntutan pencapaian
kompetensi konselor.

55
56
DAFTAR PUSTAKA

_________. (2006). Pedoman dan Panduan Pelaksanaan Bimbingan dan


Konseling dalam Jenjang SMA. Dirjen GTK : Kemendikbud

Corey, G. (2007). Theory and Pratice of Counseling and Psychotherapy. Alih


Bahasa (2003). E. Koswara. Teori dan Praktek Konseling dan
Psikoterapi. Bandung: Aditama

David, Freedman. (1985). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga

Hurlock, Elizabeth. (1997). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Juntika Nurihsan. (2006). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung:


Rosdakarya.

Joko Susilo, M. (2009). Sukses dengan Gaya Belajar. Yogyakarta:Pinu

Myers, David G. (2002). Social Psychology (7th edition). Sanfransisco: Mc. Grow
Hill Inc.

Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendiknas Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan


Kompetensi Konselor.

PB ABKIN. (2018). Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia. Yogyakarta:


ABKIN

S. Winataputra, Udin. (2003). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat


Penerbitan Universitas Terbuka. Wina Senjaya. 2008

Yusuf, Syamsu. (2005). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

___________. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung :


Rizqi Press

___________. (2016). Konseling Individual KonsepDasar dan Pendekatan.


Bandung : Refika Aditama

57

Anda mungkin juga menyukai