Gambaran Karakteristik Penderita Ileus Obstruktif Rawat Inap Di Rsud Raden Mattaher Jambi
Gambaran Karakteristik Penderita Ileus Obstruktif Rawat Inap Di Rsud Raden Mattaher Jambi
Abstrak
METODOLOGI PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini dengan
Penelitian ini bersifat deskriptif jumlah 95 data penderita ileus obstruktif
dengan pendekatan retrospektif yang prevalensi penderita ileus obstruktif yang
ditujukan untuk memberikan gambaran dirawat inap di RSUD Raden Mattaher
karakteristik penderita ileus obstruktif.5 Jambi 2010-2012 adalah 1.6/1000 pasien
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD
Raden Mataher Jambi pada 29 Mei – 10
5 September 2013
Tabel 15. Berdasarkan keadaan sewaktu Hasil yang telah didapatkan ini
pulang sama dengan penelitian yang dilakukan
Keadaan Frekuensi % Nelly Pasaribu di RSUD dr. Pirngadi
Sewaktu Pulang
Medan tahun 2007-2010 dengan hasil
Sembuh Pulang 45 51.8
Berobat Jalan rentang usia 15-49 dengan jumlah
Pulang Atas 11 12.6 penderita ileus obstruktif terbanyak, dan
Permintaan
Sendiri untuk rentang usia lainnya dengan hasil
Meninggal 31 35.6 yang bervariasi sesuai dengan subjek
Tercatat 87 100.0
Tidak tercatat 8 penelitian. Namun berbeda dengan
Total 95 penelitian Safir Ullah Dkk, di Hayatabad
Medical Complex Peshawar, Pakistan
Dalam tahun 2010-2012 ini
tahun 2004-2008, yang menemukan
terdapat 95 penderita ileus obstruktif yang
bahwa semakin tinggi usia semakin tinggi
tercatat dirawat inap di RSUD Raden
pula angka kejadian ileus obstruktif.
Mattaher. Jumlah penderita ileus
Sehingga disimpulkan hal ini tidak
obstruktif ini kecil bila di bandingkan
membuktikan bahwa usia 15-49 tahun
dengan keseluruhan pasien yang dirawat
lebih beresiko untuk menderita ileus
inap di RSUD Raden Mattaher Jambi
obstruktif namun hanya menunjukkan
pada periode tahun 2010 sampai 2012
bahwa penderita ileus obstruktif yang
yang mencapai 56.520 orang pasien.
dirawat inap di RSUD Raden Mattaher
Sehingga dapat dihitung prevalensi
mayoritas berusia 15-49 tahun.
penderita ileus obstruktif 1.6/1000 pasien,
Berdasarkan hasil penelitian
berarti setiap 10000 pasien yang dirawat
diketahui sebagian besar penderita ileus
inap di RSUD Raden Mattaher ada 16
obstruktif yang dirawat inap di RSUD
penderita Ileus Obstruktif yang dirawat
Raden Mattaher tahun 2010-2012 adalah
inap.
Laki-laki dengan jumlah 61 orang
Berdasarkan hasil penelitian
(65.6%), sedangkan perempuan 32 orang
diketahui bahwa usia penderita ileus
(34.4%)
obstruktif paling banyak pada rentang
Hasil penelitian ini sesuai dengan
usia 15-49 tahun yaitu 51 orang (54,8%),
hasil penelitian Nelly, dengan 111 pasien
kemudian diikuti rentang usia >49 tahun
RSU Pirngadi, didapatkan penderita ileus
berjumlah 31 orang (33.3%), usia 1-14
obstruktif rawat inap 64 orang (56.8%)
tahun 9 orang (9.7%) dan paling sedikit
berjenis kelamin laki-laki, sedangkan
usia <1 tahun yaitu 2 orang (2.2%),
perempuan 48 (43.2%).7
5 September 2013
Hal ini juga sesuai dengan Safir resiko untuk menderita ileus obstruktif
Ullah, pada 576 pasien dimana penderita namun hanya menunjukkan bahwa jumlah
ileus obstruktif cenderung lebih banyak penderita yang dirawat inap di RSUD
terjadi pada laki-laki dengan jumlah Raden Mattaher Jambi mayoritas dengan
dibanding perempuan.8 tidak sekolah.
Namun belum bisa membuktikan Berdasarkan hasil penelitian
bahwa laki-laki lebih beresiko menderita didapatkan penderita ileus obstruktif
ileus obstruktif dari pada wanita, hasil terbanyak memiliki pekerjaan wiraswasta,
penelitian ini hanya menunjukkan bahwa 40 orang (44%), di ikuti petani 14 orang
penderita ileus obstruktif yang dirawat (15.4%), Ibu Rumah Tangga 10 orang
inap di RSUD Raden Mattaher mayoritas (11%), pelajar/mahasiswa 10 orang
laki-laki. (11%), PNS, TNI, POLRI, BUMN 6
Pada hasil penelitian ini tercatat orang (6.6%), dan lainnya 11 orang
penderita ileus obstruktif yang dirawat di (12.1%). Nelly,P. pun mendapatkan hasil
inap di RSUD Raden Mattaher tahun yang sama yaitu dengan wiraswasta pada
2010-2012 sebagian besar berstatus kawin jumlah paling tinggi yaitu 33.3%, namun
61 orang (73.5%), dan jumlah kecil yang terdapat perbedaan Ibu Rumah Tangga
tidak kawin 22 orang (26.5%). Hasil ini menepati urutan kedua terbanyak
sesuai dengan penelitian Nelly, P. yaitu pekerjaan penderita ileus obstruktif
jumlah penderita dengan status kawin 79 dengan 19.3%, diikuti lain-lain 17.2%.
orang (73.1%), dan tidak kawin 29 orang PNS, TNI,POLRI, BUMN 14%,
(26.9%).7 Pelajar/Mahasiswa 14%, dan petani
Berdasarkan hasil penelitian paling sedikit dengan 2%.
diketahui penderita Ileus obstruktif yang Hal ini tidak menunjukkan bahwa
dirawat inap sebagian besar tidak sekolah pekerjaan wiraswasta memiliki resiko
25 orang (58.1%), di ikuti perguruan lebih tinggi untuk menderita ileus namun
tinggi 8 orang (18.6%), SD 6 orang ini hanya menggambarkan bahwa
(14%), dan SMA 4 orang (9.3%) hasil ini penderita ileus obstruktif yang dirawat
berbeda dengan penelitian Nelly, P. yang inap di RSUD Raden Mattaher sebagian
menemukan bahwa pendidikan SMA besar bekerja wiraswasta.
dengan jumlah pasien terbanyak 44 orang Berdasarkan hasil penelitian
(45.4%).7 didapatkan bahwa penderita ileus
Hasil penelitian ini bukan berarti obstruktif yang dirawat inap di RSUD
tidak sekolah menyebabkan tingginya Raden Mattaher mayoritas melayu 76
5 September 2013
orang (89%), dan minoritas Jawa 9 orang mayoritas tidak pernah operasi saluran
(10.6%). Berbeda dengan hasil penelitian cerna sebelumnya dengan jumlah 59
Nelly, P. yang menunjukkan hasil bahwa orang (71.1%) dibanding yang pernah
penderita ileus obstruktif yang dirawat di operasi saluran cerna 24 orang (28.9%).
RSUD dr. Pirngadi tertinggi adalah suku Penting untuk mengetahui adanya riwayat
jawa 29.41%.7 operasi saluran cerna, saat anamnesis.
Ini tidak menunjukkan bahwa Dengan demikian dapat memperkuat
suku melayu lebih beresiko untuk kecurigaan terhadap adanya adhesi
menderita ileus namun hanya sebagai penyebab dari ileus obstruktif.11
menunjukkan mayoritas penderita ileus Terdapat perbedaan dengan hasil
obstruktif yang dirawat inap di RSUD penelitian J.Kossi dkk pada Varsinais-
Raden Mattaher adalah suku melayu, dan Suomi Hospital district, dengan hasil
diketahui mayoritas penduduk jambi bahwa 73.1% dari keseluruhan pasien
yang merupakan suku melayu 37.87%.9 yang di teliti terkena adhesi postoperative
Berdasarkan hasil penelitian yang menyebabkan ileus obstruktif.12
penderita ileus obstruktif mayoritas Hasil ini hanya menggambarkan bahwa
sebagian besar penderita ileus obstruktif
beragama islam 85 orang (97.7%) di ikuti
yang dirawat inap di RSUD Raden Mattaher
Kristen 2 orang (2.3%) hal ini Jambi tidak pernah operasi saluran cerna
kemungkinan berhubungan dengan sebelumnya.
mayoritas penduduk kota jambi yang Berdasarkan hasil penelitian di
beragama islam 464.233 jiwa sedangkan dapatkan bahwa penyebab terbanyak ileus
10
Kristen 30.623 jiwa pada tahun 2010. obstruktif adalah adhesi 20 orang 40%,
Hasil ini menunjukkan adanya diikuti inflamasi sebanyak 10 orang
kesamaan dengan hasil penelitian Nelly, P. (20%), massa 8 orang (16%), hernia 4
dengan mayoritas penderita ileus orang (8%), intususepsi 4 orang (8%),
obstruktif beragama islam 78.2%. Namun benda asing dan lainnya masing-masing 2
ini tidak membuktikan bahwa agama orang (4%). Hal ini sesuai dengan teori
islam lebih beresiko untuk menderita ileus yang mengatakan bahwa 50% ileus
obstruktif, hanya menunjukkan bahwa obstruktif disebabkan oleh perlekatan.1
penderita ileus obstruktif yang dirawat di kemudian juga sesuai dengan penelitian
RSUD Raden Mattaher Jambi mayoritas Muhammad tahun 2002 di quetta dan
7
islam. Ahmad tahun 2004 di Lahore yang
Berdasarkan hasil penelitian ini
didapatkan penderita ileus obstruktif
5 September 2013
gambaran mutu pelayanan. Hasil ini sangat buruk, ataupun setelah dirujuk
dalam rentang yang sama pada penelitian untuk operasi pasien beserta keluarga
Nelly,P. yaitu rata-rata 8 hari rawatan.15 menolak dan lebih memilih melakukan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengobatan sendiri, biasa dengan
penderita ileus obstruktif kebanyakan
pengobatan alternatif, hal ini ditunjang
berobat menggunakan bukan biaya sendiri 69
orang (77.5%) sedangkan biaya sendiri 20 dengan data survey sosial ekonomi
orang (22.5%), hal memiliki kesamaan nasional 2004. 72.44% penduduk
dengan penelitian Nelly, P. pada rumah sakit
Indonesia melakukan pengobatan sendiri.
pemerintah di Medan.
Konsep berpikir masyarakat bahwa
RSUD Raden Mattaher pengobatan oleh dokter terutama untuk
merupakan rumah sakit pemerintah yang tindakan operasi lebih mahal dan beresiko
melayani pasien dari seluruh lapisan jika dibandingkan dengan pengobatan
masyarakat baik dengan jaminan social, alternatif, yang biasa di gembar-
maupun biaya sendiri. Diasumsikan gemborkan dapat mengobati semua
bahwa hasil penelitian ini demikian penyakit tanpa operasi, tanpa efek
karena biaya berobat di sini lebih murah samping dan penderita dapat sembuh
dibandingkan dengan rumah sakit swasta dengan cepat.
yang ada. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Berdasarkan hasil penelian yang didapatkan mayoritas penderita ileus
dilakukan didapatkan penderita ileus obstruktif sembuh berobat jalan 45 orang
(51.8%), diikuti meninggal dengan 31 orang
obstruktif sebagian besar tidak di operasi (35.6%), jumlah penderita Pulang atas
54 orang (62.1%), sedangkan yang permintaan sendiri 11 orang (12.6%).
dioperasi hanya 33 orang (37.9%). Hasil Sedangkan hasil penelitian Nelly,
ini berbeda dengan penelitian Nelly, P. P. berdasarkan keadaan sewaktu pulang
dimana penderita ileus obstruktif di RSU sembuh 13,5%, pulang berobat jalan
dr. Pirngadi Medan lebih banyak di 42,7%, pulang atas permintaan sendiri
operasi 57.7% dibanding tidak operasi 16,7%, dan Case Fatality rate atau angka
42.3%. Penatalaksanaan medis untuk rata-rata kematian 27,1%.
penderita ileus obstruktif tergantung pada Jumlah penderita ileus obstruktif
letak dan penyebabnya. rawat inap yang meninggal di RSUD
Jumlah penderita yang tidak Raden Mattaher tinggi jika dibandingkan
dioperasi ini lebih dominan diasumsikan dengan keseluruhan penderita ileus
bahwa pasien meninggal sebelum proses obstruktif yang diketahui keadaan
operasi dikarenakan keadaan yang sudah sewaktu pulangnya, 1/3 berarti setiap 3
5 September 2013