oleh :
MUH. ACHIDA
R1D115062
Ideologi Islam
Pada tataran individu, etika berfungsi sebagai proses awal pembentukan indentitas.
Konstruksi identitas akan memberikan kesadaran untuk mempercayai segala kebenaran yang
disampaikan oleh suatu agama. Jika seorang penganut agama sudah punya kesadaran tentang
identitasnya dalam suatu agama, maka komitmennya pada agama tidak akan diragukan lagi.
Dapat dikatakan bahwa militansi seorang penganut agama berawal dari pembentukan identitas
pada dirinya.
Adanya identifikasi spesifik di antara anggota kelompok. Termasuk masalah komitmen di antara
mereka dapat kita lihat pada cerita kepahlawanan ataupun perilaku yang menidentikan
perlawanan antara yang baik dan jahat. Tradisi keagamaan selalu menunjukkan bahwa Tuhan
tidak suka pada beberapa perilaku yang dianggap salah dan juga memberikan restu pada perilaku
yang dianggap benar. Konsep ini juga memberikan pemahaman untuk memberikan reward pada
pelaku agama, yang benar diberikan pahala sedangkan yang salah diberikan dosa.
Identitas kelompok (agama) inilah yang menjadikan awal ideologisasi agama bagi pemeluknya.
Ideologi sendiri berfungsi untuk mempengaruhi kehidupan suatu kelompok agar sesuai dengan
apa yang telah digariskan sejak awal oleh agama tersebut. Di sisi lain pada tingkat lebih lanjut
identitas agama memberikan harapan besar bagi masyarakat untuk maju, karena membentuk
moral personal dan juga solidaritas bagi masing-masing pemeluk agama. Namun demikian,
sebagaimana ideologi, agama tidak akan serta-merta dipercaya oleh para penganutnya, dalam
keadaan ini konstruksi identitas memberikan pengamanan akan keraguan tersebut. Hingga
penerimaan akan sebuah kepercayaan mutlak dan mesti dilakukan. Pada dataran inilah
kebanyakan pemerhati keagamaan memetakan asal-mula tindakan kekerasan atas nama agama
muncul.
Menurut penulis sendiri agama sebagai Ideologi tidaklah menjadi pokok persoalan, ketika
ideologisasi ini mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi hidup di dunia dan akhir
nanti. Karena memang setiap agama menawarkan rasa aman kepada pengikutnya. Tentunya
perasaan seperti inilah yang dicari oleh setiap pengikut agama. Rasa aman memberikan
ketenangan kepada manusia akan kehidupan setelah mati, seperti apa yang selalu di informasikan
oleh setiap agama di dunia ini. Permasalahannya adalah pembenaran tindak kekerasan terhadap
kelompok lain. Apakah memang rasa aman mampu diperoleh dengan tindak kekerasan dan
menghilangkan rasa aman dan nyaman orang lain? Tindak kekerasan bukanlah sebuah solusi!
Dalam konteks akidah (asas)-nya, mengajarkan asal muasal seluruh yang maujud, alam,
manusia dan kehidupan beasal dari sang Khalik. Dan hidup
manusia diciptakan untuk beribadah sebagai wujud keterikatan manusia dengan ALLAH dalam
bentuk melaksanakan perintah dan meninggalkan
seluruh laranganNya. Juga karena manusia, kelak, setelah hidup di dunia, akan hidup untuk yang
kesekian kalinya, untuk mempertanggungjawabkan
seluruh aktivitas duniawinya. Maka, ALLAH menurunkan Rasul untuk membimbing manusia
untuk menemukan bentuk kehidupan dunia dan akherat
yang ideal. Inilah asas Ideologi Islam. Intinya, terangkum dalam keenam rukun iman. Mengenai
solusi atas seluruh problem kehidupan manusia, Islam
mendasarkan solusinya pada keterikatan kepada hukum syara’. Dalam konteks pemerintahan,
Islam mensyari’atkan sistem khilafah, dengan bentuk,
sistem dan mekanisme yang unik. Dalam konteks ekonomi, Islam mensyari’atkan hukum-hukum
mengenai masalah kepemilikan, pengelolaan, dan
distribusi, serta, hukum-hukum yang menyangkut mekanisme memiliki dan mengembangkan
harta. Dalam konteks politik dalam negeri, Islam telah
mewajibkan diberlakukannya seluruh hukum Islam kepada rakyat. Sedangkan dalam konteks
politik luar negri, Islam telah memberlakukan hukum-
hukum jihad. Dalam masalah sangsi hukum, Islam memiliki sangsi yang tegas. Dengan demikian
seluruh problem kehidupan manusia, semuanya bisa
dipecahkan oleh Islam.
Macam-macam Ideologi dunia
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de
Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains
tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang
segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara
umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi
politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggota masyarakat.
Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak
hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat
konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit.