Anda di halaman 1dari 3

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan


mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan secara
menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang diperlukan
kegiatan study kelayakan yang menyajikan beberapan informasi.

Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus
dipenuhi dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi. Sesungguhnya apabila
dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan dokumen penting yang berguna bagi
berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan investor atau perbankan.

Dokumen studi kelayakan berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, baik


acuan kerja di lapangan, maupun acuan bagi staf manajemen di dalam kantor, sebagai
alat kontrol dan pengendalian berjalannya pekerjaan, Sebagai landasan evaluasi kegiatan
dalam mengukur prestasi pekerjaan, sehingga apabila ditemukan kendala teknis ataupun
nonteknis, dapat segera ditanggulangi atau dicarikan jalan keluarnya, bagi pemerintah,
dokumen studi kelayakan, merupakan pedoman dalam melakukan pengawasan, baik
yang menyangkut kontrol realisasi produksi, kontrol keselamatan dan kesehatan kerja,
kontrol pengendalian aspek lingkungan, dan lain-lain.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007


Tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi Bagian Keempat Pasal 15 Ayat 1 Sampai 3. (1)
Pemegang IUP dapat melakukan Studi Kelayakan setelah menyelesaikan Eksplorasi dan
menyampaikan laporan Eksplorasi rinci kepada Menteri, gubernur atau bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya, (2) Dalam hal Eksplorasi dilakukan oleh Menteri, Badan
Usaha dapat langsung melakukan studi kelayakan setelah mendapatkan IUP, (3) Badan
Usaha wajib melakukan Studi Kelayakan sesuai dengan kaidah teknik pertambangan
yang baik dan benar serta standar Studi Kelayakan Panas Bumi.
B. Ruang Lingkup dan Keadaan Umum

1. Identitas perusahaan
PT. Ninda Febriyani Putri Nento, Tbk. Merupakan perusahaan yang bergerak
dalam industri pertambangan nikel yang berdiri sejak tahun 2015. PT. Ninda Febriyani
Putri Nento, Tbk. merupakan perusahaan milik pemerintah Republik Indonesia.
Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta Selatan dan memiliki beberapa lokasi
penambangan yang berada di daerah Sulawesi Tenggara. Salah satu lokasi
penambangan perusahaan ini tepatnya berada di kecamatan Langgikima kabupaten
Konawe Utara.

PT. Ninda Febriyani Putri Nento, Tbk. kini telah melakukan eksplorasi pada
daerah Langgikima Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara sejak bulan
Desember tahun 2017 dengan komditas nikel. Tenaga ahli yang digunakan mayoritas
berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Luas wilayah
Pada lokasi penambangan yang berada di daerah kecamatan Langgikima,
kabupaten Konawe Utara, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara
No.50/A/IUP/XIII tahun 2015 maka Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi yang
diberikan kepada PT. Ninda Febriyani Putri Nento, Tbk. 550. Sedangkan Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi yang diberikan seluas 350 Ha. Area tersebut sudah
termasuk front penambangan seluas 40 Ha, laboratorium, mess karyawan, kantin,
kantor, workshop, sarana ibadah, sarana kesehatan, rumah generator, disposal area,
jetty perusahaan yang letaknya tidak begitu jauh dengan front penambangan.
Gambar 1.1. Peta Lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Ninda Febriyani Putri
Nento, Tbk.

3. Keadaan umum
Jenis batuan yang berada di lokasi penambangan site waturambaha kacamatan
Langgikima, didominasi oleh batuan ultrabasa yang kaya akan kandungan Ni, Fe dan
SiO2. Untuk sampai ke lokasi penambangan dibutuhkan waktu sekitar ± 4 jam dari pusat
kota Kendari, dapat pula ditempuh dengan menggunakan jalur laut dengan waktu
tempuh ± 3 jam.

Anda mungkin juga menyukai