Anda di halaman 1dari 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERIMAAN DIRI PENDERITA HIV DAN AIDS


STUDI FENOMENOLOGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Robertus Sandy Purna Putra
NIM: 101114066

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERIMAAN DIRI PENDERITA HIV DAN AIDS


STUDI FENOMENOLOGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Robertus Sandy Purna Putra
NIM: 101114066

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kita akan lebih menghargai sisa


hidup kita ketika kita menemukan

kehidupan kita yang sebenarnya di

diri orang lain

( Mika )

Mungkin kita dilahirkan untuk kalah, tetapi kita

tidak di lahirkan untuk menyerah

( Suck Seed )

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Orangtuaku tercinta
Program Studi Bimbingan dan Konseling USD
Orang-orang yang ku cinta
Teman-teman BK Angkatan 2010

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENERIMAAN DIRI PENDERITA HIV DAN AIDS


STUDI FENOMENOLOGI

Robertus Sandy Purna Putra


Universitas Sanata Dharma
2017

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang


Peneriman Diri Penderita HIV dan AIDS. Subjek dalam penelitian ini adalah
wanita umur 29 tahun yang positif menderita HIV dan AIDS, karena tertular dari
suaminya. Saat ini subjek sudah memiliki seorang putrid buah cinta dari
pernikahan dengan suaminya. Subjek awalnya mengalami keterpurukan dan tidak
menerima keadaan dirinya yang dinyatakan menderita HIV dan AIDS. Seiring
berjalanya waktu subjek mampu menerima keadaan dirinya sebagai penderita HIV
dan AIDS.
Penelitian ini adalah adalah penelitian studi fenomonologi dengan
metode kualitatif dan dengan alat pengumpulan data wawancara dan observasi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara yang disusun
berdasarkan 7 aspek penerimaan diri, yaitu (1) Pengetahuan Diri (2) Penelitian
Diri Pantulan (3) Penerimaan Dasar (4) Pembandingan Antara Real dan Ideal (5)
Pengungkapan Diri (6) Penyesuian Diri (7) Memanfaatkan Potensi Secara Efektif.
Analisis data yang dilakukan dengan proses reduksi data dan pengkodean untuk
mengukur validitas penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi
dimana peneliti melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan subjek
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hidup penderita HIV dan AIDS
mampu menerima diri dan ingin melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati.
Subjek juga sudah menerima akan keadaan dirinya sekarang sebagai penderita
HIV dan AIDS. Keberanian subjek juga bersikap tegar dalam menghadapi
penderitaan untuk melanjutkan hidupnya. Harapan untuk menikah dan
mewujudkan impian-impian yang sempat tertunda.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

SELF-ACCEPTANCE OF HIV AND AIDS SUFFERER


PHENOMENOLOGY STUDY

Robertus Sandy Purna Putra


Sanata Dharma University
2017

This research is aimed at getting description of self-acceptance of an HIV


and AIDS sufferer. The subject of this research was a woman aged 29 years old
who was diagnosed with AIDS who got HIV from her husband. At the moment,
subject already has a daughter as the result of her marriage to her husband. At
first, subject was devastated and unable to accept her condition, which was
diagnosed with HIV and AIDS. As time went by, subject could accept her
condition as an HIV and AIDS sufferer.
This research is a phenomenology study research with qualitative method
and its data collection tool is interview and observation. Data collection in this
research was interview arranged based on 7 aspects of self-acceptance, which are
(1) Self-knowledge (2)
Penelitian ini adalah adalah penelitian studi fenomonologi dengan
metode kualitatif dan dengan alat pengumpulan data wawancara dan observasi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara yang disusun
berdasarkan 7 aspek penerimaan diri, yaitu (1) Pengetahuan Diri (2) Penelitian
Diri Pantulan (3) Penerimaan Dasar (4) Pembandingan Antara Real dan Ideal (5)
Pengungkapan Diri (6) Penyesuian Diri (7) Memanfaatkan Potensi Secara Efektif.
Analisis data yang dilakukan dengan proses reduksi data dan pengkodean untuk
mengukur validitas penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi
dimana peneliti melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan subjek
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hidup penderita HIV dan AIDS
mampu menerima diri dan ingin melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati.
Subjek juga sudah menerima akan keadaan dirinya sekarang sebagai penderita
HIV dan AIDS. Keberanian subjek juga bersikap tegar dalam menghadapi
penderitaan untuk melanjutkan hidupnya. Harapan untuk menikah dan
mewujudkan impian-impian yang sempat tertunda.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

pertolongan, hikmat, dan penyertaanNya dalam persiapan, pelaksanaan serta

penyelesaian laporan penelitian dalam bentuk skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam

rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

dari program studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP,

Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. Budi Sarwono, M.A selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan, dan banyak

pembelajaran berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis

dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.

4. Diah yang bersedia meluangkan waktu untuk menjadi subjek dalam

penelitian ini.

5. Orangtuaku tercinta Ignatius Sutadi dan Ibu Yustina Widiastuti, serta

kakak, adik dan keluarga besar atas doa, dukungan, perhatian, kasih

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .. vi
ABSTRAK .............................................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 3
E. Batasan Istilah ................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penerimaan Diri ............................................................... 6
1. Definisi Penerimaan Diri .......................................... 6
2. Aspek-aspek Penerimaan Diri .................................. 9
3. Ciri-ciri Penerimaan Diri .......................................... 12
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peneriman Diri . 12
B. HIV dan AIDS ................................................................. 17
1. Sejarah HIV dan AIDS ............................................. 17
2. Pengertian HIV dan AIDS ........................................ 17
3. Penularan HIV dan AIDS ......................................... 18
4. Tahapan Infeksi HIV dan AIDS ............................... 20

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Upaya Pencegahan HIV dan AIDS .......................... 21


BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain/ Jenis Penelitian ................................................... 23
B. Subjek Penelitian ............................................................. 23
C. Metode Pengumpulan Data ............................................. 24
D. Analisis Data ................................................................... 28
E. Validasi Penelitian ........................................................... 30
BAB IV ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian .................................................... 32
B. Subjek .............................................................................. 33
C. Cara Seorang Penderita HIV dan AIDS Mampu
Menerima Dirinya ........................................................... 36
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri
Penderita HIV dan AIDS ................................................. 42
E. Trianggulasi Teori Penerimaan Diri ................................ 48
F. Trianggulasi Penerimaan Diri HIV dan AIDS ................ 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................... 52
B. Saran ................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 54

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Panduan Wawancara............................................................... 24


Tabel 2. Hasil observasi………………………………………………. 26
Tabel 3. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek I .......................... 31

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Verbatim I
Lampiran 2 Verbatim II

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini dipaparkan latar belakang masalah yang

mendeskripsikan mengenai fenomologi yang terjadi di lapangan. Selain itu pada

bab ini juga dideskripsikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia dalam hidupnya mendambakan kehidupan yang

bahagia. Tetapi bila pada suatu kenyataan bahwa dirinya divonis menderita

suatu penyakit yang parah bahkan obat penyembuhannya belum ada, seperti

penyakit HIV dan AIDS, maka dari itu manusia menjadi putus asa. Selain itu

penderita juga akan sedih, depresi berat dan bisa sampai kehilangan arti

dalam sebuah hidup dan pada akhirnya mencari jalan pintas untuk mengakhiri

hidupnya.

Pada usia 30-39 tahun, sebanyak 393 kasus ditemukan sebanyak 116

kasus didentifikasi sebagai HIV dan 227 kasus lainya adalah AIDS.

Mengingat HIV dan AIDS berdampak pada aspek kesehatan, maka dari itu

penelitian terhadap HIV dan AIDS merupakan hal yang sangat penting utuk

menemukan solusi-solusi terbaik. Apalagi HIV dan AIDS memiliki stigma

bagi para penderitanya yang berarti melibatkan pula masalah kemanusian.

Pasuhuk (1996) menunjukan bahwa dimensi stigma dari HIV-AIDS dan

kanker mempunyai dampak negatif terhadap unsur-unsur diri dari penderita

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tanpa memandang jenis penyait-penyakitnya. Dampak ini tentu juga dapat

mempengaruhi motivasi untuk memeroleh kesembuhan di pihak penderita,

pada giliranya dapat berakibat negatife bagi proses pengobatannya.

Penerimaan Diri (self aceptance) adalah kemampuan individu dalam

menyadari dan mengakui karakteristik dirinya dalam menjalani hidup tanpa

memiliki beban perasaan terhadap diri sendiri. Peneriman diri yang awal

belum menerima akan dirinya menjadi mampu menerima akan dirinya. Hal

tersebut terjadi di salah satu LSM di Yogyakarta. Seringkali penderita kaget

ketika pertama kali mengetahui positif terkena HIV dan AIDS. Hal tersebut

terlihat dari perilaku penderita yang mengurung diri, menangis setiap hari,

tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat, melakukan kegitan juga tidak

mau, dan dalam dirinya hanya jengkel dan marah. Keadaan demikian tetap

terjadi meskipun banyak kegitan yuang sudah dilakukan di Lembaga

penanggulangan HIV dan AIDS, misalnya kegitan sosial, olahraga,

kunjungan lembaga lain, dan setiap bulan ada pertemuan penderita HIV dan

AIDS. Dalam penelitian ini akan melakukan fenomenologi terhadap salah

satu penderita yang terjangkit HIV dan AIDS di lembga bersangkutan terkait

bagaimana dia menerima drinya dan penyakit yang dia derita.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, fokus permasalahan

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Upaya apa seorang penderita HIV dan AIDS mampu menerima dirinya?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peneriman diri penderita HIV

dan AIDS?

C. Tujuan

1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahaui bagaimana seorang

penderita HIV dan AIDS mampu menerima dirinya.

2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peneriman diri

penderita HIV dan AIDS.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat,

antara lain:

1. Manfaat teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu

pengetahuan ilmu pengetahuan Bimbingan dan Konseling, khususnya

menyangkut penerimaan diri seorang penderita HIV dan AIDS.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Keluarga

Hasil penelitian ini dapat masukan tentang pentingnya pemenuhan

penerimaan diri bagi mereka yang anggota keluargannya positif


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menderita HIV dan AIDS, agar dapat memberikan dukungan moril dan

material si penderita

b. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini masukan agar masyarakat tidak mengucilkan orang

yang hidup dengan HIV dan AIDS, sebaiknya dapat mendampingi

mereka untuk menerima dan menghadapi kenyataan hidupnya.

c. Bagi penulis

1. Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya keterampilan

penulisan dalam memberikan layanan konseling, dengan

memadukan unsur-unsur penemuan akan penerimaan diri pada

konseli yang dilayani.

2. Penelitian ini sangat bermanfaat sebagai bekal penulis dimasa

mendatang dan mendampingi kaum muda, baik yang belum

terkena virus sebagai pencegahan maupun yang sudah terjangkit

virus tersebut supaya dapat menemukan arti dalam sebuah

kehidupan.

E. Batasan Istilah

1. Penerimaan diri merupakan sikap penderita HIV dan AIDS yang merasa

puas dengan dirinya sendiri, kualitas-kualitas, dan bakat-bakat sendiri,

serta pengakuan akan keterbatasan diri.

2. Penderita adalah seseorang yang terjangkit HIV dan AIDS

3. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang item

kekebalan tubuh manusia.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. AIDS (Acquierd Immune Deficiency syndrome) adalah kumpulan gejala

atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekekbalan tubuh akibat

infeksi oleh virus HIV.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Penerimaan Diri

1. Definisi Penerimaan Diri

Berdasarkan kamus lengkap psikologi yang disusun oleh Bastaman

(2007), penerimaan diri diartikan sebagai sikap seseorang yang merasa

puas dengan diri sendiri, kualitas-kualitas, dan bakat-bakatnya sendiri,

serta pengakuan akan keterbatasan diri. Ada dua hal penting dalam arti

penerimaan diri tersebut, pertama adanya persaan puas terhadap apa yang

telah dimiliki, kedua adanya pengakuan akan keterbatasan yang

dimilikinya.

Pengakuan dan rasa puas terhadap diri dapat mendatangkan rasa

berharga. Misalnya, individu mengakui akan ketidakmampuan berjalan

bila tidak menggunakan alat bantu dan individu dapat menerima keadaan

tersebut. sikap yang demikian membuat individu tidak akan mencela diri

sendiri ketika menemukan hambatan beraktivitas akibat cacat kakinya.

Individu yang dapat menghargai diri sendiri akan membantu proses

penerimaan dirinya.

Menurut Supratiknya (2004) menerima diri adalah memiliki

penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri, atau tidak bersikap

merendahkan terhadap diri sendiri. Ini berarti seseorang yang mampu

menerima dirinya mampu melihat kebaikan sekaligus kekurangan yang

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ada dirinya. Penghargaan yang tinggi bukan berarti memiliki sikap tinggi

hati, melainkan dapat menghargai diri sendiri beserta kekurangan dan

kelebihannya. Individu yang menghargai dirinya tidak akan mencela diri

atas kekurangan yang dimiliki.

Keadaan kurang terkadang membuat individu memimpikan

keadaan yang sebaliknya, yaitu kesempurnaan, namun senantiasa berada

pada mimpi akan membuat diri melayang dan lupa diri. Individu perlu

menampak pada kenyataan yang ada tentang dirinya, agar proses

penerimaan diri menjadi lebih mudah. Schultz Duane (1991)

mengungkapkan bahwa menerima diri dimaksudkan agar individu dapat

menerima keadaan diri sebagaimana adanya keadaan diri individu tersebut

bukan khayalan dan impian. Usaha yang perlu dilakukan adalah

memelihara keadaan jasmaninya, wajah, kekuatan, kelembutan yang

dimilikinya sendiri, serta memanfatkannya secara efektif. Misalnya, saat

individu memiliki kaki bengkok maka yang lebih utama dilakukan adalah

merawat kaki tersebut dan menjaganya agar tidak terkena penyakit yang

dapat memeburuk keadaan kakinya, daripada mengkhayalkan dirinya

menjadi seorang model.

Ketidakmampuan menerima diri sendiri membuat individu sering

mengeluhkan hal-hal buruk tentang dirinya kepada orang lain. Keluhan

yang tidak berkesudahan dapat membuat orang lain terganggu, sehingga

membuat orang lain menjaga jarak dengan individu tersebut. Terganggu

hubungan indivudu dengan orang lain dapat berakibat individu tertekan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

karena merasa tidak memiliki teman, sebaiknya jika individu dapat

menerima diri sendiri maka itu dapat memberikan persaan yang nyaman

bagi individu yang bersangkutan dan lingkungannya. Artinya diri sendiri

menjadi senang orang lain pun ikut senang.

Hurlock (1990) juga berpendapat bahwa menerima diri sendiri

dapat menimbulkan perilaku yang membuat orang lain menyukai dan

menerima remaja. Ini kemudian mendorong perilaku remaja yang baik dan

mendorong persaan menerima diri sendiri. Sikap menerima diri dapat

menentukan kebahagian seseorang.

Dari berbagai pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa

penerimaan diri adalah kemauan individu untuk dapat mengakui dan

menerima diri apa adanya diawali proses mengetahui kelebihan,

kekurangan, dan atribut pribadi lainnya, sehingga individu mampu

membadingkan antara dirinya yang ideal dengan yang riil. Selanjutnya

individu mampu menyesuaikan diri dengan keadaaanya dengan cara

memanfaatkan apa yang dimilikinya secara efektif dan memiliki tanggung

jawab untuk melakukan perubahan kearah positif tidak mengritik dan tidak

bersikap merendah diri, menerima pujian secara wajar dan mampu

memberikan pujian, sehingga timbul rasa menghargai diri sendiri, mampu

bersikap baik dan berani mengungkapkan diri kepada lingkungan. Dampak

yang ditimbulkan adalah persaan membuat diri sendiri dan orang lain

mersa senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Aspek-Aspek Penerimaan Diri


Sobur (2009) mengemukakan beberapa Aspek-aspek yang
terkandung dalam penerimaan diri, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan Diri

Menurut Bastaman (2007) proses penerimaan diri dapat ditempuh

melalui pengetahuan terhadap diri sendiri terutama keterbatasan diri

sehingga individu tidak berbuat berpura-pura sanggup melakukan sesuatu.

Pengetahuan diri dapat dilakukan dengan mengenal diri, baik secara

internal maupun eksternal. Mengenal secara internal dapat dilakukan

dengan cara menilai diri sendiri dalam hal kelebihan, kelemahan, sifat-

sifat, dan lain-lain. Seacara eksternal pengenalan diri dilakukan dengan

cara menilai diri menurut pandangan orang lain.

b. Peneriman Diri Pantulan (reflected self-acceptance)

Penerimaan diri pantulan yaitu membuat kesimpulan tentang diri

kita berdasarkan penangkapan kita tentang bagaimana orang lain

memandang diri kita. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara meminta

pendapat orang lain tentang diri sendiri (Supratiknya, 2004).

c. Penerimaan Diri Dasar (basic self-acceptance)

Penerimaan diri dasar yaitu keyakinan bahwa diri diterima secara

intrinsic dan tanpa syarat. Penerimaan diri dasar ini lebih berorientasi pada

urusan personal individu. Individu mampu menghargai dan menerima diri

apa adanya serta tidak menempatkan standar atau syarat yang tinggi di luar

kesanggupan dirinya (Supratiknya, 2004).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

d. Pembandingan antara yang Real dan Ideal (real-ideal comparison)

Pembandingan antara yang real dan ideal yaitu penilaian tentang

diri yang sebenarnya di bandingkan dengan diri yang di impikan atau yang

di inginkan (Supratiknya, 2004). Kesenjangan antara diri ideal dan real

hanya akan menyebabkan individu merasa tidak puas diri dan mudah

frustasi.

e. Pengungkapan Diri

Pengungkapan diri mengandung arti bahwa penerimaan diri dapat

ditempuh dengan upaya mengasah keberanian untuk mengungkapkan diri

(pikiran, perasaan atau lainnya) kepada orang lain (Supratiknya, 2004).

Pengungkapan diri dapat member informasi kepada individu tentang siapa

dirinya sebab dari interaksi tersebut individu akan mendapatkan feedback

yang berguna untuk memperkaya pengetahuan tentang dirinya.

Pengungkapan pikiran atau perasaan hendaknya dilakukan secara asertif

sebab tindakan tersebut lebih mendukung pada perkembangan kepribadian

yang sehat dari pada cara agresif maupun pasif. Menurut (Sobur, 2009)

elemen penting dalam penerimaan diri adalah kemampuan mengontrol

emosi. Upaya mengontrol emosi dapat dilakukan melalui tindakan asertif,

sebab didalam asertif terdapat pengontrolan emosi sehingga pengungkapan

diri antar individu yang berkomunikasi dapat berjalan seimbang dan tidak

ada individu yang tersakiti atau menyakiti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

f. Penyesuaian Diri

Menurut Bastaman (2007) di dalam penerimaan diri terdapat

penyesuaian diri. Individu yang tidak mampu menyesuaikan diri

menjadi tidak mampu untuk menerima dirinya sendiri. Misalnya,

ketika individu memiliki cacat pada tubuhnya maka individu harus

menyesuaikan diri dengan cacat tersebut agar cacatnya dapat diterima

menjadi bagian dari dirinya. Sebaliknya, bila tidak mampu

menyesuaikan diri maka individu cenderung mengembangkan reaksi

negative bagi dirinya seperti terus menerus mengeluh, putus asa,

frustrasi, mengacuhkan dirinya,dll. Reaksi tersebut menunjukkan

bahwa individu berupaya melakukan penolakan terhadap cacat

tubuhnya. Jika keadaan ini di biarkan maka individu tidak akan

mampu menerima dirinya.

g. Memanfaatkan potensi secara efektif

Individu yang dapat memanfaatkan potensi dirinya secara

efektif dapat membantu terciptanya penerimaan diri. Supratiknya

(2004) mengatakan bahwa penerimaan diri berarti mampu menerima

diri apa adanya dan memanfaatkan apa yang dimilikinya secara efektif.

Pendapat Hurlock (1990) mengandung dua hal, yaitu: pertama, proses

penerimaan diri terdapat kemampuan untuk mengenali potensi diri.

Kedua, ada upaya yang positif untuk memanfaatkan apa yang

dimilikinya, hal itu berarti ada rencana untuk mencapai masa depan

yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

3. Ciri-Ciri Penerimaan Diri

Hurlock (1990) mengemukakan beberapa cirri penerimaan diri

untuk membedakan antara orang yang menerima keadaan diri dengan

orang yang menolak keadaan diri. Berikut ini adalah cirri dari orang

yang menerima keadaan dirinya:

a. Orang yang menerima dirinya memiliki harapan yang realistis

terhadap keadaannya dan menghargai dirinya sendiri.

b. Yakin akan standar-standar dan pengakuan terhadap dirinya tanpa

terpaku pada pendapat oranglain.

c. Memiliki perhitungan akan keterbatasan dirinya dan tidak melihat

pada dirinya sendiri secara irasional.

d. Menyadari asset diri yang dimilikinya, dan merasa bebas untuk

menarik atau melakukan semua keinginannya.

e. Menyadari kekurangannya tanpa menyalahkan diri sendiri.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peneriman Diri

Hurlock (1990) mengemukakan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam peneriman diri adalah:

a. Adanya Pemahaman tentang Diri Sendiri

Hali ini timbul adanya kesempatan seseorang untuk

mengenali kemampuan dan ketidakkemampunya. Individu yang

dapat memahami dirinya sendiri tidak akan hanya tergantung dari

kemampuan intelektualnya saja, tetapi juga pada kesempatanya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

untuk penemuan diri sendiri, maksudknya semakin orang dapat

memahami dirinya, maka semakin ia dapat menerima dirinya.

b. Adanya Hal yang Realistik

Hali ini timbul jika individu menentukan sendiri harapanya

dengan disesuaikan dengan pemahaman dengan kemampuanya,

dan bukan diarahkan oleh orang lain dalam mencapai tujuanya

dengan memiliki harapan yang realistik, maka akan semakin besar

kesempatan tercapainya harapan itu, dan hal ini akam

menimbulkan kepuasan diri yang merupakan hal penting dalam

peneriman diri.

c. Tidak Adanya Hambatan di Dalam Lingkungan

Walapun seseorang sudah memiliki harapan yang realistik,

tetapi jika lingkungan disekitarnya tidak memberikan kesempatan

atau bahkan menghalangi, maka harapan individu tersebut akan

sulit tercapai.

d. Sikap-sikap Anggota Masyarakat yang Menyenangkan

Tidak menimbulkan prasangka, karena adanya penghargaan

terhadap kemampuan sosial orang lain dan kesedian individu

mengikuti kebiasaan lingkungan.

e. Tidak Adanya Gangguan Emosional yang Berat

Akan terciptanya individu yang dapat bekerja sebaik

mungkin dan merasa bahagia.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

f. Pengaruh Keberhasilan yang Dialami, Baik Secara Kualitatif

Maupun Kuantitatif

Keberhasilan yang dialami individu akan dapat

menimbulkan peneriman diri dan sebaliknya jika kegagalan yang

dialami individu akan dapat mengakibatkan adanya penolakan

diri.

g. Identifikasi Dengan Orang yang Memiliki Penyesuian Diri yang

Baik

Individu yang mengenidentifikasi dengan individu yang

memiliki penyesuian diri yang baik akan dapat membangun

sikap-sikap yang positif terhadap diri sendiri, dan bertingkah laku

dengan baik yang menimbulkan penilaian diri yang baik dan

peneriman diri yang baik

h. Adanya Perspektif Diri yang Luas

Yaitu memperhatikan pandangan orang lain tentang diri

perspektif yang luas ini diperoleh melalui pengalaman dan

belajar. Dalam hal ini usia dan tingkat pendidikan memegang

peranan penting bagi seseorang untuk mengembangkan perpektif

dirinya.

i. Pola Asuh Dimana Kecil yang Baik

Seorang anak yang diasuh secara demokratis akan

cenderung berkembang sebagai individu yang dapat menghargai

dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

j. Konsep Diri yang Stabil

Individu yang tidak memiliki konsep diri yang stabil, akan

sulit menunjukkan pada orang lain, siapa ia yang sebenarnya,

sebab ia sendiri ambivelen terhadap dirinya.

Ada faktor lain yang dapat mengambat peneriman diri yaitu

konsep diri yang negatif, kurang terbuka dan kurang menyadari

perasan-perasan yang sesungguhya, kurang adanya kenyakinan

terhadap diri sendiri, merasa rendah diri

Sedangkan menurut Sobur (2009) faktor-faktor yang

menghambat peneriman diri, antara lain:

a. Sikap anggota masyarakat yang tidak menyenagkan atau

kurang terbuka

b. Adanya hambatan dalam lingkungan

c. Memiliki hambatan emosional yang berat

d. Selalu berfikir negatif tentang masa depan

Pendapat lain dikemukakan oleh Bastaman (2007)

mengenai beberapa komponen yang menentukan keberhasilan

seseorang dalam melakukan perubahan dari penghayatan

hidup tak bermakna. Komponen-komponen tersebut adalah:

a. Pemahaman Diri ( Self Insight)

Yakni meningkatkan kesadaran atas buruknya kondisi

diri pada saat ini dan keinginan kuat untuk melakukan

perubahan kearah kondisi yang lebih baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

b. Makna Hidup ( The Meaning Of Life)

Nilai-nilai penting yang bermakna bagi kehidupan

pribadi seseorang yang berfungsi sebagai tujuan hidup yang

harus dipenuhi dan pengarah kegitan-kegitannya.

c. Pengubahan Sikap (Changing Attitude)

Merubah diri yang bersikap negatif menjadi positif dan

lebih tepat dalam menghadapi masalah.

d. Keikatan Diri (Self Commitment)

Merupakan komitmen individu terhadap makna hidup

yang ditetapkan. Komitmen yang kuat akan membawa diri

pada hidup yang lebih bermakna dan mendalam.

e. Kegiatan Terarah (Directed Activities)

Suatu upaya-upaya yang dilakukan secara sadar dan

sengaja, berupa pengembangan potensi pribadi yang positif

serta pemanfaatan relasi antar pribadi untuk mencapai tujuan

hidup.

f. Dukungan Sosial (Social Support)

Yaitu hadirnya seseorang atau sejumlah orang yang

akrab, dapat dipercaya, dan selalu memberi bantuan pada saat-

saat diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

B. HIV dan AIDS

1. Sejarah HIV dan AIDS

Kasus pertama AIDS di dunia dilaporkan pada tahun 1981.

Meskipun demikian dari beberapa literature sebelumnya ditemukan kasus

yang cocok dengan definisi surveilans AIDS, dimana para peneliti

Amerika mendiagnosa duabelas kasus infeksi opurtunitik pada kaum

homoseksual, Samsuridjal. D dan Djurban. Z (2006). Dalam kasus-kasus

ini mereka mengobservasi jika bakteri, virus, fungi dan protoa yang

biasanya tidak merugikan manusia tetapi disini dapat menimbulkan infeksi

berat seperti radang paru, radang selaput otak, radang lambung yang cukup

fatal. Setelah diteliti, infeksi itu sebagai suatu manifestasi dari suatu

divensi pada item kekebalan tubuh yakni kerapuhan definisi tubuh. Maka

disebutlah fenomena itu AIDS.

Kasus pertama AIDS di Indonesia dilaporkan secara resmi oleh

departemen kesehatan RI tahun 1987 yaitu pada seorang warga Negara

belanda di Bali. Kasus yang kedua ditemukan pada bulan maret 1987 di

rumah sakit Cipto Mangunkusumo pada pasien hemophilia dan termasuk

jenis nonprogreor artinya kondisi kesehatan dan kekebalan cukup baik

selama 17 tahun tanpa pengobatan serta masih berobat jalan sampai tahun

2002, Samsuridjal. D dan Djurban. Z (2006)

2. Pengertian HIV dan AIDS

AIDS sinngkatan dari (Acquierd Immuno Deficiency Syndrome)

adalah suatu jenis penyakit yang menyerang kekekbalan tubuh akibat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

infeksi oleh Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang termasuk

family retroviridae, AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV,

Samsuridjal. D dan Djurban. Z (2006)

AIDS (Acquierd Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan

gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh.

Berkurangnya kekebalan tubuh itu sendiri disebabkan virus HIV (Human

Immunodeficiency Virus). Pada dasarnya, HIV adalah jenis parasit obligat

yaitu virus yang hanya dapat hidup dalam sel atau media hidup. virus ini

berkembang biak pada cairan tubuh yang mengandung sel darah putih

seperti darah, cairan plasenta, air mania tau cairan sperma, cairan sumsum

tulang, cairan vagina, air susu ibu.

3. Penularan HIV dan AIDS

AIDS adalah penyakit yang berkaitan dengan pola hidup, siapa saja

bisa mengidap AIDS tetapi ada beberapa orang yang beresiko besar

terjangkit virus HIV. Kelompok-kelompok tersebut antara lain:

a. Homoseksual dan Biseksual

Kaum homoseksual dalam hal ini adalah pasangan sejenis laki-

laki dengan laki-laki, melakukan aktifitas seksualnya secara anal. Oleh

karena itu resiko mengalami luka sangat besar. Jika ada bagian yang

luka dan salah satu pasangan ada yang terinfeksi virus HIV maka virus

HIV akan mudah masuk kedalam tubuh pasangan satunya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

b. Pemakai obat terlarang melalui suntikan

Jika jarum suntik tersebut habis digunakan oleh seorang yang

terinfeksi HIV, kemudian jarum suntuk tersebut digunakan oleh orang

lain lagi, maka orang lain tersebut sangat beresiko tertular HIV.

c. Pengidap hemophilia atau gangguan koagulasi lainnya

Hemophilia yaitu penyakit yang berhubungan dengan darah.

Sehingga penderitanya harus sering mendapat tranfusi darah. Jika

darah yang ditranfusi tersebut sudah terdapat virus HIV maka akan

sangat mudah penularannya kependerita hemophilia tersebut.

d. Kontak heteroseksual dengan penderita AIDS atau dalam resiko AIDS

Jika homoseksual aktivitas seksualnya dengan sejenis maka

heteroseksual aktivitas seksualnya laki-laki dengan perempuan. Bila

salah satu pasangan sudah ada yang tertular, maka virus akan mudah

masuk ke tubuh pasangan yang lainnya melalui cairan yang terdapat

pada alat kelaminnya.

e. Orang yang pernah ditranfusi darah dan darah tersebut positif HIV

Hal ini sudah jelas sekali karena virus HIV ini penularannya

paling cepat melaui darah ke darah.

f. Bayi yang lahir dari ibu yang telah terinfeksi HIV

Penularan melalui ASI yang diberikan oleh ibu kepada bayinya

karena ASI itu sebenarnya adalah darah. Oleh karena itu ibu yang

positif HIV disarankan tidak memberikan ASI kepada bayinya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

4. Tahapan Dari Infeksi Virus HIV Sampai AIDS

Menurut UN AIDS (lembaga dibawah PBB yang mengurusi

masalah HIV-AIDS) dalam sebuah situsnya menyebutkan ada beberapa

tahapan ketika mulai terinfeksi HIV sampai timbul gejala AIDS:

a. Tahap 1: Periode jendela

HIV masuk kedalam tubuh sampai terbentuknya antibody

terhadap HIV dalam darah tidak ada tanda-tanda khusus, penderita

HIV tampak sehat dan merasa sehat, tes HIV belum bisa mendeteksi

keberadaan virus ini. Tahap ini umumnya berkisar 2 minggu-6 bulan.

b. Tahap 2: HIV positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun

HIV berkembang biak dalam tubuh, tidak ada tanda-tanda

khusus penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat, tes HIV sudah

dapat mendeteksi status HIV seseorang karena telah terbentuk

antibody terhadap HIV. Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10

tahun tergantung daya tahan tubuhnya.

c. Tahap 3: HIV positif (muncul gejala)

Item kekebalan tubuh semakin turun, munculnya gejala infeksi

opurtuni seperti pembengkakan kelenjar limfa, diare, flu,dll. Umumnya

berlangsung selama lebih dari 1 bulan tergantung daya tahan tubuhnya.

d. Tahap 4: AIDS

Kondisi item kekebalan tubuh lemah, berbagai penyakit lain

(infeksi opurtunitik) semakin parah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

5. Upaya Pencegahan HIV dan AIDS

Kontak biasa dengan penderita AIDS tidak mudah membuat orang

terkena penyakit itu. Sampai saat ini belum ada kasus yang dilaporkan

berkaitan dengan hal ini. Petugas kesehatan dan laboratium harus meneliti

prosedur standar keamanan bila mengenai darah dan sampel dari pasien

yang mengidap penyakit menular termasuk AIDS, harus hati-hati jangan

sampai terluka oleh jarum suntik.

Ada beberapa jenis program yang terbukti sukses diterapkan

dibeberapa Negara dan amat dianjurkan oleh badan kesehatan WHO

sebagai upaya pencegahan HIV dan AIDS antara lain :

a. Pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa

b. Program penyuluhan sebaya (peer group education) untuk berbagai

kelompok sasaran

c. Program kerjasama dengan media cetak dan elektronik dalam

memberikan penyuluhan

d. Paket pencegahan komperhensif untuk pengguna narkoba, termasuk

pengadaan jarum suntik steril

e. Program pendidikan agama

f. Pelatihan keterampilan hidup

g. Program pengadaan tempat-tempat untuk tes HIV dan konseling

Program pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa

muda perlu dipirkan strategi penerapannya disekolah, akademi dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

universitas dan remaja yang ada di luar supaya tepat sasarannya, D.

Samsuridjal dan Z. Djurban (2006).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan uraian tentang desain/jenis penelitian, subjek

penelitian, tehnik pengumpulan data, analisis data, dan validitas penelitian.

A. Desain/ Jenis Penelitian

Penelitian studi fenomenologi merupakan jenis penelitian kualitatif.

Studi kasus adalah suatu penelitian dengan mencari sesuatu yang mendalam

untuk mendapatkan satu pemahaman yang mendetail tentang studi kasus dan

pendidikan yang diteliti, dan menggunakan satu subyek. Penelitian

fenomenologi melibatkan pengujian yang teliti dan seksama pada kesadaran

pengalaman manusia. Konsep utama dalam studi kasus adalah makna. Makna

merupakan isi penting yang muncul dari pengalaman kesadaran manusia. Hal itu

karena studi kasus merupakan sebuah pendekatan filosofis untuk menyelidiki

pengalaman manusia.

Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian studi fenomenologi

terkait dengan judul adalah, penghayatan sendiri berarti kesadaran diri dalam

menghadapi suatu peristiwa yang kemudian menjadi sebuah pengalaman.

Kesadaran diri merefleksikan pada sesuatu yang dilihat, dipikirkan, diingat

dan diharapkan, inilah yang disebut dengan menjadi studi kasus. Penelitian ini

dibuat untuk mendapatkan deskripsi mengenai penghayatan kehidupan

penderita HIV dan AIDS yang notabene menjalani kehidupan selibat.

Penelitian ini juga akan mempelajari bagaimana penderita HIV dan AIDS

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

merasakan dan mengalami kehidupan seksualitas dan bagaimana cara

mengelolanya.

B. Subjek Penelitian

Subjek yang dipilih pada penelitian ini ialah seorang penderita HIV

dan AIDS, yang bernama Diah, umur 29 tahun. Tempat tinggal Diah di

Kalasan bersama ibunya dan anaknya. Diah bekerja di LSM sebagai

motivator, agama Diah Islam.

C. Metode Pengumpulan Data

Ada empat macam metode pengumpulan data pada peneltian kualitatif,

yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi (Muhadjir, 2000).

Penelitian ini menggunakan metode wawancara secara mendalam juga

observasi.

1. Wawancara

Wawancara merupakan alat mengumpulkan informasi-informasi

yang dibutuhkan peneliti secara lisan. Peneliti menggunakan teknik

wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Langkah-langkah yang

dilakukan peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara itu akan

dilakukan, menyiapkan pokok-pokok yang akan dibicarakan, menuliskan

hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasi tindak

lanjut wawancara yang telah di diperoleh Moleong (2009). Selain itu

peneliti menyiapkan alat rekam suara seperti tape recorder ataupun

handphone untuk merekam hasil wawancara dengan subjek. Hasil

wawancara sendiri akan dirubah dalam bentuk verbatim dengan cara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

menuliskan setiap kata per kata percakapan dalam wawancara. Dalam

penelitian ini peneliti telah menyiapkan panduan wawancara terstruktur.

Panduan wawancara terstruktur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Panduan wawancara

NO ASPEK ITEM PERTANYAAN


1. Pengetahuan Diri Internal
a. Diah apa hoby anda?
b. Menurut anda apa
kekurangan yang anda
miliki?
External
a. Bagaimana pendapat dari
orang lain mengenai diri
anda?
b. Apakah pendapat orang lain
mempengaruhi perubahan diri
anda
2. Peneriman Diri Pantulan a. Apakah anda pernah
menanyakan pendapat orang
lain mengenai diri anda dan
apa pendapat orang tersebut?
3. Peneriman Diri Dasar a. Apakah anda puas dengan
keberadaan diri anda?
b. Kalau tidak kenapa?
4. Pembadingan Real dan ideal a. Menurut anda type orang
seperti apa?
b. Anda ingin menjadi orang
yang seperti apa?
5. Pengungkapan Diri a. Upaya apa yang anda lakukan
untuk merubah diri anda lebih
baik?
b. Apa komunikasi upaya
tersebut?
c. Apakah dalam berkomunikasi
tersebut anda
mengungkapkan pikiran atau
perasan anda?
6. Penyusuain Diri a. Bagaimana respon anda
ketika pertama kali
mengetahui terkena HIV-
AIDS?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

b. Apa yang anda pikirkan dan


rasakan saat itu?
c. Apakah anda dapat menerima
kondisi saat ini?
7. Memanfatkan potensi secara a. Adakah kegiatan yang
mendukung hoby?
efektif b. Sering anda mengikuti
kegiatan tersebut?
c. Apakah menurut anda
kegiatan tersebut bermanfaat?
d. Perubahan apa yang terjadi
dalam diri anda setelah
mengikuti kegitan tersebut?

2. Observasi

Teknik pengumpulan data kedua yang dilakukan oleh peneliti

adalah observasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan

peneliti untuk mengamati perilaku dan proses kerja subjek. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif moderat

dengan terlibat dalam kegiatan sehari-hari subjek. Sambil melakukan

pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh subjek

dalam beberapa kegiatan. Dengan observasi pastisipan ini, maka data yang

diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat

makna dari setiap perilaku yang nampak. Dalam setiap observasi ini

peneliti menyiapkan catatan lapangan untuk mencatat setiap perilaku dan

proses kerja subjek sebagai sumber data. Catatan lapangan juga sering

digunakan peneliti ketika dalam proses menjalankan teknik wawancara

baik terstruktur maupun tidak terstruktur.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Table 2. Hasil Observasi

Jam Kegiatan di Kriteria Observasi

No Observasi LSM Victory Perilaku Pikiran Perasaan

1 11.30 Mengerjakan Fokus Konsentarasi Senang


power point mengetik pada tugas dan
buat seminar dan tidak ketawa
mau bersama
diganggu teman-
siapapun temanya
2 12. 15 Makan siang Menghabis Ingin makan Gembira
di LSM kan makanan karena sudah karena
Victory lapar sudah
makan
dan
kenyang
3 12. 45 Membaca Nyantai, Menikmati Ceria,
koran dan ketawa dan siang hari bisa
ngobrol sama pasti ada aja bersama ketawa
teman-teman yang teman-teman sama
dibahas. teman-
Diam bentar teman,
ngobrol lagi ngobrol
tanpa
rasa
sungkan
4 14.00 Kembali Depan laptop Ingin segera -
mengerjakan dan selesai dan
power point mengedit menyelesaik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

tulisan- an tugas
tulisan yang yang lain
tadi sudah di
bikin
5 15.15 Tugas power Memegang Bisa pegang Bangga
point selesai handphone handphone bisa
dan sambil karena memega
memegang senyum- beberapa jam ng
handphone senyum tidak handpho
sendiri memegang ne
handphone
6 15.30 Peneliti - - -
pamit pulang
karena waktu
sudah sore.

D. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini ialah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan

lapangan yang didapatkan melalui observasi secara langsung, sehingga mudah

dipahami dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain. Proses analisis

data sendiri dimulai dari pembuatan verbatim melalui rekaman wawancara,

reduksi data, coding, dan analisisnya. Verbatim adalah percakapan wawancara

dengan cara menuliskan setiap kata per kata jawaban dan pertanyaan yang

sudah diajukan kepada subjek. Sebelum menganalisis, peneliti melakukan

proses reduksi data. Selanjutnya peneliti menentukan coding untuk masing-

masing aspek pada daftar pertanyaan berupa kode. Maksud dan arti kode itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

sendiri hanya diketahui oleh peneliti. Selanjutnya peneliti membuat analisis

berdasarkan data yang sudah ada, dan menyajikannya dalam bentuk teks

deskriptif. Berikut ini merupakan prosedur kerja reduksi data dan coding

dalam membantu analisis penelitian ini:

1. Reduksi Data

Reduksi data peneliti mengidentifikasi adanya satuan yaitu bagian

terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan

dengan fokus dan masalah penelitian (Moleong, 2009). Setelah itu peneliti

mulai memilah-milah hal penting, merangkum data, mencari pola atau

tema dan membuang data-data yang tidak perlu

2. Pengkodean/Coding

Pengkodean/coding yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengkodean terbuka/open coding (Muhadjir 2000). Pengkodean terbuka

merupakan bagian dari analisis yang terutama berkaitan dengan pemberian

nama dan melalui pemeriksaan data yang cermat. Dalam penelitian ini

hanya ada dua prosedur yang digunakan oleh peneliti yaitu:

a. Pelabelan Fenomenologi

Pelabelan study kasus, peneliti memisah-misahkan amatan,

kalimat, paragraf, dan menamai insiden, ide, atau peristiwa-peristiwa

dengan sesuatu yang mewakili study kasus. Kalau tidak, maka akan

menemukan kesulitan dan sangat kebingungan karena akan terlalu

banyak nama (Muhadjir 2000). Peneliti menggunakan kode yang

sesuai dengan hasil lapangan baik wawancara maupun observasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

b. Variasi cara pengkodean terbuka

Terdapat beberapa cara pendekatan terhadap proses

pengkodean terbuka yaitu, analisis dengan pengkodean baris per baris,

per kalimat atau paragraf, dan analisis dengan pengkodean yang

menggunakan seluruh dokumen, pengamatan, atau wawancara.

Penelitian ini sendiri menggunakan analisis dengan pengkodean

kalimat per kalimat atau paragraf. Peneliti menentukan gagasan utama

yang terkandung dalam kalimat atau paragraf dari wawancara dan

catatan lapangan dan memberikannya nama/kode. Selanjutnya

dilakukan analisis yang lebih rinci melalui pengkodean yang telah

dibuat oleh peneliti (Muhadjir 2000).

E. Validitas Penelitian

Dalam wawancara untuk mengumpulkan informasi, peneliti

menggunakan teknik triangulasi untuk melihat validitas penelitian. Moleong

(2009) menjelaskan bahwa ada dua jenis triangulasi yaitu, triangulasi teknik

dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peniliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber

yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara

mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

Sedangkan triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber

yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Data diperoleh dari beberapa

pihak yang terkait dengan subjek.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2009). Hal itu dapat

dicapai dengan jalan, Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi, dan membandingkan hasil wawancara

dengan isi suatu dokumen yang berkaitan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pelaksaaan penelitian, dan informasi-informasi yang

telah diperoleh di lapangan sebagai hasil studi fenomenologi dengan metode

seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya. Informasi diperoleh langsung dari

subjek dan dari pihak terkait. Penulis berusaha mendalami tentang keadaan

subjek.

A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dengan Subjek dimulai pada hari kamis, tanggal 2

November 2015 dengan datang ke LSM. Peneliti mempersiapkan pedoman

wawancara, perekam suara berupa handphone dan surat persetujuan untuk

menjadi subjek. Penelitian terus berlanjut sampai pada awal bulan Desember.

Sebelum melakukan penelitian tentunya peneliti sudah melakukan

pendekatan dengan Subjek penelitian baik melalui media sosial, alat

komunikasi, maupun bertemu langsung. Berikut agenda pertemuan peneliti

dengan Subjek, dan Informan terkait:

Tabel 3. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek, dan informan

SUBJEK
No. Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan
1. Senin, 2 Wawancara Kegiatan Subjek di LSM
November 2015
2. Kamis, 5 Wawancara Pandangan Subjek mengenai
November 2015 peneriman diri
3. Selasa, 10 Wawancara Aspek-aspek peneriman diri
November 2015 berdasarkan pedoman
wawancara yang telah dibuat
oleh peneliti

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

4. Senin, 16 Menggali Informasi Informasi mengenai data diri


November 2015 subjek

5. Rabu, 18 Mengggali Melihat kegiatan subjek dari pagi


November 2015 informasi sampai siang
6. Jumat, 20 Wawancara a. Latar belakang kehidupan
November 2015 keluarga
b. Lingkungan Fisik, sosio
ekonomi, dan sosio
kultural
c. Pertumbuhan jasmani dan
riwayat kesehatan
7. Senin, 30 Menggali informasi Menggali informasi mengenai
November 2015 melalui informan Aspek-aspek peneriman diri
berdasarkan pedoman
wawancara yang telah dibuat

B. Subjek

1. Penghimpunan Data Subjek

Nama : Diah

Tempat/Tanggal Lahir : Yogyakarta, 18 Febuari 1986

Usia : 29

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jawa Tengah

Alamat Sekarang : Yogyakarta

Penampilan Fisik : Tinggi, putih agak hitam, mata sipit

Penampilan Psikis : Tenang, murah senyum, tegas

2. Sejarah subjek

Berawal dari chating Diah berkelanan dengan N saling tukar

pikiran, bercanda, dan rasa nyaman keduanya terasa. Saling sama-sama suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Diah berpacaran dengan N, seiring berjalanya waktu keduanya menikah dan

dikarunia anak. Hari terus berjalan dan rasa keluargaan yang kental,

keharmonisan selalu muncul dalam keluarga tersebut. Entah kenapa Diah

yang begitu sabar dan baik hati selalu salah dimata N. Waktu itu sempat

KDRT, namun tidak sampai kefisik hanya bicara kotor dan tidak sopan

terhadap wanita. Tingkah laku N yang seharusnya tidak perlu dilakukan

seperti narkoba dan minuman keras, tapi N tetap saja melakukan bersama

teman-temannya. Dengan sabar Diah selalu berdoa dan sholat, semoga N

segera sadar akan kelakuanya. Tidak terduga pada tanggal 8 Desember 2006

N meningal dunia karena narkoba, Diah dan keluarga besar sudah

mengikhlaskan perginya N. Setelah 3 hari meninggal dunia N, Diah pergi ke

rumah sakit untuk periksa dan hasilya positif terkena HIV dan AIDS.

Diah hanya merenung dan diam lesu dirumah sakit, 2006-2008

Diah belum bisa menerima akan penyakit yang Diah derita. Dari situ Diah

menyadiri apabila penyakit HIV dan AIDS yang terus dipirkan lama-

kelaman hanya bersedih dan jengkel. Hati yang sudah diketuk untuk

semangat dan menjalani hidup dengan baik Diah tergugah dari pikiran yang

negatif menjadi positif. 2 tahun yang begitu lama dan pengobatan yang terus

dilakukan, namun sampai sekarang penyakit HIV dan AIDS yang diderita

Diah belum bisa disembuhkan. Diah ikhlas menerima keadaan yang sampai

saat. Yang berlalu sudahlah berlalu, semua itu hanya cobaan dan menjadi

pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

3. Analisis Data Subjek

a. Latar belakang kehidupan keluarga

Keluarga besar Diah beragama Islam, kedua orang tuanya tinggal

diyogyakarta. Diah anak yang terakhir dari 5 bersaudara. Diah tinggal

bersama mertua dan putrinya. Kedua orang tua Diah ibunya sudah

meninggal dan bapaknya menikah lagi.

b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosio kultural

Lingkungan daerah asal Diah termasuk golongan menengah dalam

hal ekonomi karena Diah tinggal di daerah perumahan. Kebanyakan

masyarakat di sana bekerja di kantoran setempat. Lingkungan sosialnya

baik tidak ada saling menjatuhkan dan saling membantu. Sosio-kultural

di daerah Diah kebanyakan asli suku Jawa. Tidak banyak pendatang yang

tinggal di daerah mereka.

c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan

Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan Diah sangat baik jika

berdasarkan rekam medisnya. Walaupun Diah terkena penyakit HIV dan

AIDS Diah tetap percaya diri dan penyakit tersebut tidak ada.

Pengalaman Diah tersebut tidak mempengaruhi kondisi

kesehatannya sampai saat ini, Diah tidak mengingat hal itu sebagai

pengalaman yang menyakitkan sehingga hal itu tidak mempengaruhi

perkembangan Diah hingga saat ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

d. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini

Perkembangan sosial Diah cukup menarik. Diah merupakan tipe

pribadi yang cukup mudah membangun hubungan dengan orang lain.

Jiwa sosial yang tinggi Diah disegani oleh teman dan keluarga. Tolong-

menolong sebagai kewajiban bagi Diah dan pada saat diah perlu bantuan

pasti sekelilingnya juga membantu Diah.

e. Ciri-ciri kepribadian

Diah memiliki kepribadian yang baik. Diah dikenal sebagai pribadi

yang cukup tenang. Baik itu dalam mengerjakan tugas dan tanggung

jawabnya, maupun mengatasi konflik yang terjadi dalam dirinya maupun

lingkungannya. Diah adalah pribadi semangat, ulet dan ramah kepada

orang lain. Diah tipe orang yang suka menghabiskan waktu sendirian dan

menikmati emosi yang dalam dirinya.

C. Cara Seorang Penderita HIV dan AIDS Mampu Menerima Dirinya

1. Pengetahuan Diri

Semua kegitan harus dilakukan dan perlu dicoba, hal baru

merupakan tantangan bagi kita sebelum melakukan dan mencoba agar

hasilnya sempurna. Hoby merupakan kegiatan yang telah digeluti selama

hati dan perasan yang telah diketuk agar tangan dan pikiran berjalan selama

melakukan apa yang kita inginkan. Entah itu hobynya membaca buku,

kuliner dan memasak. Dari situ apabila kegitan itu membuat hati senang

pasti hoby tersebut akan memuaskan dan bangga akan dirinya. Hoby

tersebut bisa dilakukan waktu longgar atau pada saat weekend. Sebalikya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

apabila kita malas-malasan dan tidak melakukan hal baru, pasti hanya itu-itu

aja yang dilakukan. Hal itu dapat dilihat pada kutipan wawancara berikut:

Hoby saya memasak, kuliner dan membaca buku mas. Tapi yang
paling aku suka adalah memasak, biasa mas jadi ibu kalau gak
bisa masak gak enak sama mertua. Dan yang enggak saya suka
adalah mencuci pring, gelas dan perabotan masak.

Pernyataan Diah diatas menunjukkan bahwa hoby yang digeluti

luar biasa. Dari situ Diah ingin menunjukan bahwa Diah mampu melakukan

apa yang diinginkan. Tetapi ada sisinya yaitu malas, dari situ kekurangan

dan kelebihan Diah. Saya menyimpulkan hoby merupakan kegitan yang

membuat kita senang, terkadang kalau melalakukan hoby tidak dari hati dan

hanya asal-asalan hasilnya kurang memuaskan.

Pendapat dari orang lain terkadang menyakitkan, apakah itu

masukan atau sidiran yang membuat kita jatuh. Banyak orang itu masukan

agar kedepanya menjadi lebih baik. Tujuan untuk saling terbuka dan

kepercayaan membuat kita tidak sungkan pada saat bercerita dengan teman

maupun keluarga. Dari situ kita dapat masukan pendapat dari seseorang

yang dipercaya, entah itu rahasia atau sharing tentang sifat dan tingkah laku

sehari-hari. Ini kutipan saya dengan Diah.

Bagaimana pendapat orang lain mengenai diri anda?


kata orang-orang saya itu pantang menyerah, semangat, percaya
diri dan tolong menolong. Selama saya bisa ya saya lakukan
dengan cara apapun. Sesuatu itu kalau dilakukan dengan hati pasti
hasilnya baik

Pernyataan Diah diatas menunjukkan bahwa kepribadian Diah jiwa

sosial yang tinggi. Tidak hanya itu semangat dan percaya diri yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

disegani oleh teman maupun keluarga. Tindakan merupakan awal kita yang

akan dinilai oleh orang lain, apakah bisa dipercaya atau sebaliknya. Maka

dari itu banyak-banyaklah bersyukur dan tolong menolong.

2. Peneriman Diri Pantulan

Seseorang akan menyimpulkan tentang diri kita berdasarkan

penangkapan kita tentang bagaimana orang lain memadang diri kita. Hal

tersebut bisa dilakukan dengan cara meminta pendapat orang lain mengenai

tentang diri sendiri. Dengan cara tersebut kekurangan dan kelebihan kita

dapat dinilai oleh orang lain. Kutipan wawancara dengan Diah:

Apakah anda pernah menanyakan pendapat orang lain mengenai


diri anda?
Pernah mas, pendapatnya oramg-orang saya tenang, bertanggung
jawab, pantang menyerah. Saya kalau menanyakan diri saya
dengan ibu mertua terkadang sam teman saya mas, dari situ saya
tau tentang diri saya.

Melihat dari wawancara Diah sering bercerita dengan ibu

mertuanya etah itu bercerita dirinya sendiri atau anaknya. Kedekatan

dengan keluarga merupakan tanda keharmonisan yang untuh dan sangat

tinggi nilainya. Orang lain yang dekat dengan kita sering juga memberikan

saran dan pendapat agar kedepanya menjadi baik.

3. Peneriman Diri Dasar

Keyakinan bahwa diri diterima secara intrinsic dan tanpa syarat.

Peneriman diri dasar ini lebih berorientasi pada urusan personal individu.

Individu mampu menghargai dan menerima diri apa adanya serta tidak

menempatkan standar atau syarat yang tinggi diluar kemampuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Kemampuan mampu mengukur diri kita, sampai mana kekuatan kita dan

kekurangan yang perlu diperbaiki. Kutipan wawancara dengan Diah:

Apakah anda puas dengan keberadaan diri anda ?


Puas, dengan keadaan seperti ini saya bangga akan diri saya,
walupun saya punya penyakit tidak membuat saya lemah, malah
menjadi semangat hidup.

Apabila kita mempunyai prinsip yang kuat dan yakin semua apa

yang kita miliki akan menjadi kemampuan kita untuk melakukan sesuatu

entah itu tugas berat atau ringan. Setiap individu pasti mempunyai

kekurangan dan kelebihan, dari situ bagaimana cara kita menghargai

tentang hidup. Semua itu tergantung pada diri kita sendiri. Keluarga dan

sahabat hanya dorongan semangat unyuk menjalani kehidupan. Tidak ada

kata menyerah dan menyesal sebelum kita melakukan atau mencoba.

4. Pembandingan Antara Yang Real dan Ideal (real-ideal comparison)

Penilaian tentang diri yang sebenarnya di bandingkan dengan diri

yang di impikan atau yang di inginkan. Kesengjangan antara diri ideal dan

real hanya akan menyebabkan individu merasa tidak puas diri dan mudah

frustasi. Kepribadian seseorang terkadang dibadingkan oleh orang lain,

bagaimana penampilan saya, selama ini perbuatan apa yang telah aku

lakukakan terhadap orang lain, bermanfaat atau tidak bagi orang lain. Hal-

hal seperti itu perlu dipertanyakan pada diri kita. Kutipan wawancara

dengan Diah

Anda ingin menjadi orang yang seperti apa?


ya menjadi orang yang lebih baik dari kemarin-kemarin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Keinginan seseorang menjadi lebih baik dan kemarin tindakan

yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Sesuatu apabila dilakukan dengan

ikhlas pasti hasilya berkah, dari situ kita bisa menilai kemampuan kita.

Kekurangan tidak mengurangi harga diri kita, maka dari itu berbuatlah

baik pada orang lain agar kita dihargai dan disegani.

5. Pengungkapan Diri

Peneriman diri dapat ditempuh dengan upaya mengasah keberanian

untuk mengungkapkan diri (pikiran dan perasaan) kepada orang lain.

Pengungkapan diri dapat memberi informasi kepada individu tentang siapa

dirinya sebab dari interaksi tersebut individu akan mendapatkan feedback

yang berguna untuk memperkaya pengetahuan tentang dirinya.

Pengungkapan pikiran atau persaan hendaknya dilakukan secara asertif

sebab tindakan tersebut lebih mendukung pada perkembangan kepribadian

yang sehat dari pada cara agresif maupun pasif. Kutipan wawancara dengan

Diah:

Upaya saya untuk merubah diri ialah tanyakan pada diri saya dan
mengetuk hati saya, apakah saya baik kepada orang lain, anak,
dan keluarga Semua itu selalu saya tanyakan pada diri saya, entah
saya merenung dan sholat. Komunikasi sering saya dengan
keluarga terutama anak dan ibu. Saya selalu sharingkan kepada
ibu dan anak, dengan itu kejujuran dan keterbukaan selalu saya
utamakan demi keluarga yang harmonis.

Ungkapan yang begitu luar biasa dari Diah, dengan kemampuan

pikiran dan perasaan semua jadikan satu demi kelurga dan orang lain.

Dengan situasi apapun apabila di bawa dengan pikiran dan perasaan yang

positif nilai-nilai kehidupan pasti selalu benar. Tujuan yang paling utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

ialah mendekatkan pada tuhan agar kemampuan, pikiran, dan persaan

selalu hadir pada saat kita terjatuh dan saat kita lemah.

6. Penyesuian Diri

Dalam penyesuian diri individu tidak mampu menyesuikan diri

menjadi tidak mampu untuk menerima dirinya sendiri. Misalnya, ketika

individu memiliki cacat pada tubuhnya maka individu harus menyesuikan

diri dengan cacat tersebut agar cacatnya dapat diterima menjadi bagian dari

dirinya. Sebaliknya, bila tidak mampu menyesuiakan diri maka individu

cenderung mengembangkan reaksi negative bagi dirinya seperti terus

menerus mengeluh, putus asa, frustasi, mengacuhkan dirinya, dll. Reaksi

tersebut menunjukan bahwa individu berupaya melakukan penolakan

terhadap cacat tubuhnya. Jika keadaan ini dibiarkan maka individu tidak

akan mampu menerima dirinya. Kutipan wawancara dengan Diah:

Respon saya saat terkena HIV-AIDS saya diam, merenung dan


saat itu saya kan dirumah sakit hanya tidur kalau tidak sholat biar
tenang. Yang saya rasakan dan dalam pikiran saya jengkel, marah
dan kenapa harus saya terkena penyakit ini kok tidak yorang lain.
Lama kelaman saya menyadari apabila saya seperti ini terus saya
hanya mengeluh dan putus asa. Lebih baik saya jalani dengan
keadaan seperti ini. Dan saya bisa menerima semua ini dengan
tegar.
Peneriman diri dan penyesuian diri yang kuat bagi Diah yang

awalnya tidak menerima akan keadaanya dan butuh waktu yang lama bisa

menerima akan penyakit yang Diah alami. Pikiran dan perasan yang

membuat Diah untuk berfirkir keras, dengan doa Diah bisa menerima

keadaanya. Arti dalam perjuangan menghasilkan benih-benih pengharapan

bagi Diah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

7. Memanfatkan Potensi Secara Efektif

Individu yang dapat memanfaatkan potensi dirinya secara efektif

dapat mebantu terciptanya peneriman diri. Proses peneriman diri terdapat

kemampuan untuk mengenali potensi diri. Upaya yang positif untuk

memanfaatkan apa yang dimilikinya, hal itu berarti ada rencana untuk

mencapai masa depan yang baik. Kutipan wawancara dengan Diah:

Yang mendukung kegiatan saya berkebun, siram tanaman biasa


mas jadi seorang ibu hehe..setiap hari pasti melakukan biar
enggak bosan. Kegitan tersebut sangat bermanfaat mas. Saya tidak
sibuk dirumah juga, pasti saya selalu kekantor Victory dengan
kegitan Victory saya bisa berbagi dengan orang lain dan teman-
teman. Bahkan kalau ada acara seminar pasti saya datang dan
mengikuti acara tersebut bahkan bisa menjadi motivator. Kegitan
ini sangat bermanfaat banget mas bagi saya. Itulah kegitan dan
kesibukan saya selama ini mas.

Kegiatan dan hoby yang digeluti Diah sangat bermanfaat,

kesibukan di rumah dan di Victory Diah bisa mengatur waktu. Dengan

adanya kegitan Diah menjadi peran utama bagi keluarganya, keluarganya

tak henti-hentinya selalu mendukung dan memberi semangat untuk

menjalani hidupnya. Waktu yang sangat penting dan berharga bisa

digunakan Diah manfaatkan. Semoga kegitan yang Diah tekuni selalu

diberikan kemudahan dan diberi kesehatan bagi Diah dan keluarganya.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri Penderita HIV dan

AIDS

1. Adanya Pemahaman Tentang Diri Sendiri

Hal ini timbul adanya kesempatan seseorang untuk mengenali

kemampuan dan ketidakkemampuannya. Individu yang dapat memahami


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

dirinya sendiri tidak akan hanya tergantung dari kemampuan

intelektualnya saja, tetapi juga pada kesempatannya untuk penemuan diri

sendiri, maksudknya semakin orang dapat memahami dirinya, maka

semakin ia dapat menerima dirinya. Inilah kutipan saya wawancara dengan

Diah;

Kemampuan saya mudah begaul, ramah, rendah hati, peduli


sama orang lain dan baik. Inilah diri saya yang sebenarnya

Dari hasil ungkapan Diah saya menyimpulkan, bahwa Diah orang

yang mudah bergaul dan sosialisasinya baik. Diah tidak memandang itu

siapa cowok atau cewek, yang terpenting Diah nyaman bergaul dengan

siapapun. Kepedulian yang selalu ditonjolkan pada Diah itu bermanfaat

bagi dirinya, selama Diah bisa pasti pasti di bantu.

2. Adanya Hal Yang Realistik

Hal ini timbul jika individu menentukan sendiri harapanya dengan

disesuaikan dengan pemahaman dengan kemampuannya, dan bukan

diarahkan oleh orang lain dalam mencapai tujuanya dengan memiliki

harapan yang realistik, maka akan semakin besar kesempatan tercapainya

harapan itu, dan hal ini akan menimbulkan kepuasan diri yang merupakan

hal penting dalam penerimaan diri. Inilah hasil wawancara bersama Diah:

Harapan kedepanya saya mau menikah, dan sampai sekarang


belum puas dan pastinya selalu usaha. Dan serahkan pada Tuhan
agar kedepanya tercapai, tak lupa selalu berdoa

Dari hasilnya saya menyimpulkan bahwa Diah ingin segera

menikah, dan saat bercerita sama saya Diah sudah mendapatkan calonya.

Dulu pernah ketemu saat acara, berawal dari situ Diah lebih kenal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

semakin akrab. Semoga kedepanya Diah tercapai dengan harapanya dan

tak lupa selalu berdoa.

3. Tidak Adanya Hambatan Di Dalam Lingkungan

Walapun seseorang sudah memiliki harapan yang realistik, jika

lingkungan disekitarnya memberikan kesempatan. Maka harapan individu

tersebut akan tercapai. Inilah hasil kutipan wawancara dengan Diah:

Dalam lingkungan saya baik dengan tetangga maupun


masyarakat lainya. Dalam medis HIV dan AIDS ( B20 ) saya
tidak bercerita dengan lingkungan rumah saya, dan masyarakat
kampung saya tidak mengetahui kalau saya penderita HIV dan
AIDS. Hanya teman yang mengetahuinya itu saja yang akrab dan
kenal.

Kepribadian Diah yang tidak asal bicara dengan orang, hanya

teman dekat yang Diah mau cerita. Perlu teman yang benar-benar bisa

dipercaya, tanpa itu rahasia benar-benar harus di jaga karena itu semua

setengah dari hidup. Dalam masyarakat Diah baik, dan tidak ada hambatan

yang Diah alami dalam bermasyarakat.

4. Sikap-sikap Anggota Masyarakat Yang Menyenangkan

Tidak menimbulkan prasangka, karena adanya penghargaan

terhadap kemampuan sosial orang lain dan kesedian individu mengikuti

kebiasaan lingkungan. Kutipan wawancara dengan Diah:

Ikut serta dalam kelompok Ibu PKK dan apabila lahiran, nikah
dan kematian ikut nyumbang.

Singkat dalam menjawab dan menghasilkan apa yang saya

maksudk. Ikut kesertaan wajib sebagai Ibu, kelompok Ibu PKK

merupakan langkah awal dalam memulai bermasyarakat. Apabila


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

kampung ada pernikahan, layatan, lahiran Diah ikut menyumbang dan

layaknya umum di masyarakat.

5. Tidak Adanya Gangguan Emosional Yang Berat

Akan terciptanya individu yang dapat bekerja sebaik mungkin dan

merasa bahagia. Inilah hasil wawancara bersama Diah:

Sangat bahagia dan bermanfaat bagi orang lain, dan semua itu
saya merasa kepuasan sendiri. Dari kata Bob Sadino kerja kalau
kita kerja mengerjakan hoby kita.

Arti dalam sebuah hidup pasti kita punya tokoh entah itu siapa saja,

asalkan tokoh tersebut selalu memberikan inspirasi buat kedepanya.

Contoh seperti Diah, sampai saat ini Diah bangga dan bahagia akan

pekerjaan yang digelutinya. Bahkan insipirasi-insipirasi Diah bermanfaat

bagi orang lain, itu semua merupakan kebanggaan tersendiri bagi Diah.

Semoga kedepnya inspiranya selalu menyinari bagi orang disekitarnya

6. Pengaruh Keberhasilan Yang Dialami, Baik Secara Kualitatif maupun

Kuanti

Keberhasilan yang dialami individu akan dapat menimbulkan

penerimaan diri dan sebaliknya jika kegagalan yang dialami individu akan

dapat mengakibatkan adanya penolakkan diri. Inilah hasil wawancara saya

bersama Diah:

Keberhasilan yang saya alami, bisa mencapai apa yang saya


ingikan dan semua itu kerja keras saya dan inilah kemampuaan
saya. Kegagalan saya alami belum pernah, selama saya gagal itu
mungkin hanya rintangan saya dan saya perlu belajar lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Keberhasilan merupakan hasil kita selama kita mau mencoba dan

tak henti-hentinya selalu belajar demi terwujudnya hasil tersebut. Dari

hasil wawacaranya Diah tak mudah putus asa dan selalu mencoba, saya

melihat dari kerja kerasnya yang orang-orang sekitarnya memuji Diah.

Keberhasilan Diah tidak sia-sia dan sangat berguna bagi dirinya dan orang

lain.

7. Indentifikasi Dengan Orang Yang Memiliki Penyesuian Diri Yang Baik

Individu yang mengenindentifikasi dengan individu yang memiliki

penyesuian diri yang abaik akan dapat membangun sikap-siakap yang

positif terhadap diri sendiri, dan bertingkah laku dengan baik yang

menimbulkan penilian diri yang baik dan penerimaan diri yang baik

Kalau dalam bermasyarakat saya baik, toleransi dan layaknya


sebagai masyarakat pada umumnya. Sikap dalam bermasyarakat
yang terpenting sopan dan menghormati yang lebih tua, entah itu
menyapa dan saling membatu pada saat kesusahan.

Kebaikan, sopan, saling membantu dan menyapa orang

disekitarnya merupakan ciri khas entah itu di kota maupun di desa.

Semangat bermasayarakat merupakan tanda orang yang bersosialisasi

tinggi seperti Diah yang tak henti-hentinya selalu ikut serta dalam

bermasyarakat. Tetangga Diah semuanya pada rukun, dan saling

mengingatkan kalau kampung ada acara.

8. Pola Asuh Dimana Kecil Yang Baik

Seorang anak yang diasuh secara demokratis akan cenderung

berkembang sebagai individu yang dapat menghargai dirinya sendiri.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Dalam keluarga saya pola asuh Patriarki, dimana lelaki yang


memimpin keluarga dan yang cewek harus mengalah dengan lelaki
itu ciri khas orang Jawa. Kalau Ibuk kalah dengan bapak, karena
bapak dominan dan harus menjadi panutan dalam keluarga.

Setiap kelurga mungkin berbeda-beda, keluarga Diah menganut

pola asuh Patriarki dimana lelaki harus menjadi panutan dalam keluarga,

yang perempuan harus ikut lelakinya. Keluarga Diah kental dengan adat

jawa, maka dari itu Diah punya prinsip seperti keluarganya.

9. Adanya Perspektif Diri Yang Luas

Memperhatikan pandangan orang lain tentang diri perspektif yang

luas ini diperoleh melalui pengalaman dan belajar. Dalam hal ini usia dan

tingkat pendidikan memegang peranan penting bagi seseorang untuk

mengembangkan perpektif dirinya. Inilah kutipan wawancara bersama

Diah:

Pandangan terhadap saya baik, ramah, sopan, walupun ceplas


ceplos inilah aku. Dan saya bisa menerima, itu semua adalah
pendapat dari orang-orang sekitar.

Kepribadian Diah merupakan ciri khas beliau karena pendapat

orang lain merupakan masukan-masukan bagi Diah buat kedepanya. Perlu

diperbaiki atau tidak dengan sifatnya, sikapnya dan tutur kata saat bicara.

Penerimaan diri Diah bisa menyatu, dengan itu Diah melakukan apa saja

itulah kebahagian Diah miliki. Pengalaman Diah menurut saya sudah

cukup dengan masuknya kerja ke LSM, dari situ awal Diah memulainya

dan sampai saat ini masih betah dengan pekerjaan yang di gelutinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

10. Konsep Diri Yang Stabil

Individu yang memiliki konsep diri yang stabil merupakan

peneriman diri yang sudah menerima akan dirinya. Dengan itu semuanya

akan menjadi lebih nyaman, termotivasi, dan gembira. Dari hal kecil

tersebut merupakan konsep diri yang seharusnya setiap hari dilakukan

dengan cara apapun. Pikiran yang positif, semangat, dan jujur awal yang

menjadi lebih baik. Inilah hasil wawancara saya bersama Diah:

Dalam psikologis saya baik-baik saja, bisa beradaptasi dengan


keluarga, lingkungan, masyarakat dan tidak ada hambatan apapun

Keseluruan secara psikologis tidak diragukan semuanya baik dan

sehat, dengan itu Diah bisa melakukan kegiatan apa yang dia senangi

entah itu hoby, pekerjaan di LSM atau lainya. Dari semanagat Diah merasa

tidak ada kekurangan apaapun, dan bisa menerima akan keadaanya.

Kebaikan Diah menjadi panutan bagi teman-temanya.

E. Trianggulasi Teori Penerimaan Diri

Patton (dalam Poerwandari, 2001) mengemukakan empat macam

trianggulasi anatara lain:

1. Trianggulasi data, menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen,

arsip, hasil observasi, atau mewawancari lebih dari satu subjek yang

dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Dalam penelitian

mewawancari satu (significant other) untuk masing-masing subjek.

2. Trianggulasi pengamat, adanya pengamat diluar penelitian yang turut

memeriksa hasil pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

pembimbing bertindak sebagai pengamat (expert judgment) yang

memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.

3. Trianggulasi teori, penggunaan teori yang berlainan untuk memastikan

bahwa data data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai teori yang telah dijelaskan

pada bab dua untuk digunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.

4. Trianggulasi metode, penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu

hal, seperti metode wawancara dan observasi. Dalam penelitian, peneliti

melakukan metode wawancara yang didukung dengan metode observasi.

F. Trianggulasi Penerimaan Diri HIV dan AIDS

Berdasarkan hasil penelitian Diah memiliki peneriman diri yang positif.

Sesuai dengan teori Bastaman (2007) penerimaan diri diartikan sebagai sikap

seseorang yang merasa puas dengan diri sendiri, kualitas-kualitas dan bakat-

bakatnya sendiri serta pengakuan akan keterbatasan diri. Dengan ini Diah

menyadari akan pentingnya hidup, karena berawal dari menirima dirinya Diah

bisa melakukan apa yang sudah direncanakan. Contohnya melakukan kegiatan

entah itu hoby, pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah. Dari situ apabila

kegitan itu membuat hati senang pasti hoby tersebut akan memuaskan dan

bangga akan dirinya. Hoby tersebut bisa dilakukan waktu longgar atau pada

saat weekend. Hal itu dapat dilihat pada kutipan wawancara berikut:

Hoby saya memasak, kuliner dan membaca buku mas. Tapi yang paling
aku suka adalah memasak, biasa mas jadi ibu kalau enggak bisa masak
gak enak sama ibuk. Yang saya enggak suka adalah mencuci piring,
gelas dan perabotan masak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Diah bangga dan senang akan dirinya, walaupun Diah punya penyakit.

Penerimaan diri lebih berorientasi pada urusan personal individu. Individu

mampu menghargai dan menerima dirinya apa adanya serta tidak

menempatkan standar atau syarat yang tinggi diluar kemampuan. Kemampuan

mampu mengukur diri kita, sampai mana kekuatan kita dan kekurangan yang

perlu diperbaiki. Kutipan wawancara dengan Diah:

Puas dengan keadaan seperti ini saya bangga akan diri saya walapun
saya punya penyakit tidak membuat saya lemah, malah menjadi
semangat hidup.
Dari teman, saudara, dan keluarga semuanya saling mendukung dan

memberikan support. Di kantor LSM tak ada yang saling menghina dan

semuanya keluarga, dari situ Diah menjadi betah dan kerasan. Penerimaan diri

dapat ditempuh dengan upaya mengasah keberanian untuk mengukapkan diri

(pikiran dan perasaan) kepada orang lain. Pengungkapan diri dapat memberi

informasi kepada individu tentang siapa dirinya sebab dari interaksi tersebut

individu akan mendapatkan feedback yang berguana untuk memperkaya

pengetahuan tentang dirinya. Pengungkapan pikiran atau perasaan hendaknya

dilakukan secara asertif sebab tindakan tersebut lebih mendukung pada

perkembangam kepribadian yang sehat dan dari pada cara agresif maupun

pasif. Kutipan wawancara dengan Diah:

Upaya saya untuk merubah diri ialah tanyakan pada diri saya dan
mengetuk hati saya, apakah saya baik kepada orang lain , anak,
keluarga dan teman. Semua itu saya tanyakan pada diri saya entah saya
merenung maupun pada saat sholat. Komunikasi saya dengan keluarga
dan teman, dengan itu kejujuran dan keterbukaan yang sama utamakan.

Supraktiknya (1995) menerima diri adalah memiliki penghargaan yang

tinggi terhadap diri sendiri atau tidak bersikap merendahkan terhadap diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

sendiri. Tanpa disadari kekurangan dan kelebihan seseorang semuanya

berbeda, dengan itu lakukan apa yang kita miliki tak perlu minder atau salah.

Selama kita belum mencoba jangan takut, percayalah semuanya pasti ada

jalan. Dalam penyesuian diri individu tidak mampu menyesuiakan diri

menjadi tidak mampu untuk menerima dirinya sendiri. Ketika Diah memiliki

penyakit maka individi harus menyesuiakan diri dengan penyakit tersebut agar

penyakit dapat diterima menjadi bagian dari dirinya. Sebaliknya bila tidak

mampu menyesuiakan diri maka individu cenderung mengembangkan reaksi

negative bagi dirinya seperti terus menerus mengeluh, putus asa, frustasi,

mengacuhkan dirinya, dll. Reaksi tersebut menunjukan bahwa individu

berupaya melakukan penolakkan terhadap penyakit. Jika keadaan ini dibiarkan

maka individu tidaka akan mampu menerima dirinya. Kutipan wawancara

dengan Diah:

Respon saya terkena HIV dan AIDS saya diam, merenung dan saat itu
saya dirumah sakithanya tidur kalau tidak sholat biar tenang. Yang
saya rasakan dalam pikiran saya jengkel. Marah dan kenapa harus
saya terkena penyakit ini kok tidak orang lain. Lama kelamaan saya
menyadari apabila saya seperti ini terus saya hanya mengeluh dan
putus asa lebih baik saya jalani dengan keadaan seperti. Dan saya
bisa meneriam semua ini dengn tegar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan

memuat kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Bagian saran memuat saran

untuk peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang jauh lebih baik dari

penelitian ini.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan adalah dalam menghayati peneriman diri. Peneriman diri pada

umumnya memegang prinsip dasar bahwa kehidupan perlu kita manfaatkan

entah itu waktu, pikiran, dan perasaan. Dengan itu Individu bisa menghargai

hidup dan semangat untuk menjali hidupnya.

Subjek dalam penelitian ini mampu mengenali dirinya sendiri ketika

membangun hubungan dengan oranglain, termasuk teman dan keluarga. Subjek

juga menemukan cara yang tepat untuk dirinya ketika saat dia lemah dan

terjatuh. Dengan mendekatkan diri pada tuhan pasti jalan kebenaran selalu ada.

Semangat dan dorongan dari keluarga membuat subjek menjadi yakin dan

percaya diri untuk melakukan aktifitas seperti menjadi motivator dalam

seminar. Pengalaman yang dulu telah dilupakan, masa depan yang ingin diraih.

Saran dan kritikan dari orang lain selalu buat acuan demi menjadi orang yang

lebik baik dari kemarin. Waktu yang lama untuk menjadi lebih baik lagi,

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

dengan pengorbanan dan perjuangan yang sampai saat ini subjek bisa menjadi

semangat untuk menjali hidup.

B. Saran

Berikut ini dikemukakan saran bagi peneliti lain agar memperoleh hasil

penelitian yang lebih baik:

1. Peneliti harus membuat pertanyaan terlebih dahulu dan membuat agenda

pertemuan secara rutin. Tentunya berdasarkan kesepakatan antara peneliti

dengan subjek

2. Peneliti harus memiliki kesiapan hati, waktu, dan tenaga untuk melakukan

penelitian terutama dalam mencari informasi dari sumber-sumber yang telah

ditentukan.

3. Lebih terbuka terhadap semua informasi.

4. Memiliki sikap empati terhadap setiap peristiwa yang dimaknai oleh subjek.

5. Memilih tempat yang kondusif ketika menggali informasi supaya peneliti

benar-benar menangkap makna dari setiap informasi.

6. Membangun hubungan dengan baik dan relasi yang dekat agar subjek

merasa nyaman dengan peneliti.

7. Menunjukkan penerimaan yang baik melalui komunikasi non-verbal atas

setiap pernyataan yang diutarakan subjek.

8. Memiliki kreatifitas dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada, atau

situasi yang terjadi di luar perkiraan peneliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

DAFTAR PUSTAKA

Annovita, Martina R. 2009. Kebermaknaan Hidup Penderita HIV dan AIDS;


Studi Kasus. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: USD
Bastaman, H. D, 2007 Logoterapi ( Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna) Jakarta: Raja Grafindo Persada
Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Muhadjir. N. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasini
Pasuhuk, F. W. 1996. AIDS. Jakarta: Indonesia PublisingHouse
Poerwandari, E.K. 2001. Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku
manusiai. Jakarta; Lembaga pengembangan sarana dan pendidikan
psikologi Universitas Indonesia

Samsuridjal. D dan Djurban. Z 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV.
Jakarta: Fakultas Kedokteran UI
Schults. Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan ( Model-model Kepribadian Sehat).
Yogyakarta: Kanisius
Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung: CV PustakaSetia
Supratiknya, A. (2004). Komunikasi Antar Pribadi (TinjaunPsikologi).
Yogyakarta: Kanisius
Tes yang dilakukan untuk mengetahui virus HIV dalamtubuh. 2013.
Health.detik.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN I
Surat Persetujuan Menjadi Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN II
Verbatim I Wawancara Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Verbatim 1

SUBJEK WAWANCARA CODING


Sandi Selamat siang mbak diah
Diah Siang sandi
Sandi Apa kabar mbak
Diah Allahdulillah sehat san tanpa kekurangan apapun
Sandi Okee deh mbak, kalau putrinya gimana mbak
Diah Pastinya sehat donk
Sandi Siip deh mbak hehe..
Sandi Kegiatan apa yang setiap hari mbak diah lakukan atau hoby Pengetahuan Diri
apa yang mbak disukai
Diah Saya lakukan setiap hari kalau enggak dirumah ya ke LSM. DH-PD01
Kalau hoby memasak, kuliner dan membaca buku
Sandi Satu persatu-satu dulu ya mbak, kalau di LSM kegitan apa
saja mbak
Diah Di LSM ketemu teman, ngobrol, kerja, kalau ada event atau
seminar ya sibuk bikin power point dan belajar apa yang
harus di pelajari buat seminar
Sandi Ouw gitu ya, apa mbak Diah sebagai motivator seminar
Diah Iya..sering juga, seminggu 3x di rumah sakit Sarjito, tiap hari
selasa kamis dan jumat
Sandi Kalau boleh tau mbak yang ikut kegitan seperti itu semuanya
terkena HIV dan AIDS ya mbak
Diah Iya san..lumayan banyak juga
Sandi Seumaran mbak atau masih kecil atau sudah dewasa
Diah Ada yang anak kecil, remaja, dewasa bahkan ada kakek nenek
Sandi banyak juga ya mbak, oh iya mbak..tadi kan mbak diah punya
hoby memasak kuliner dan membaca buku. Kalau boleh tau
masak apa, sering kuliner dimana, baca buku apa aja
hehehehe...
Diah Iya san...nek masak tergantung apa yang saya pingin ya saya
masak dan beli di pasar, kalau kuliner enggak pasti san yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sering di som moree tiap minggu di lembah UGM hehe, baca


buku di gramedia kalau enggak beli baca doank yang saya
sukai dan yang sering baca adalah koran.
Sandi Wah wah dengan hoby mbak Diah tekuni itu sering sama
siapa saja mbak, teman atau keluarga
Diah Teman juga bisa, kalau weekend sering sama keluarga
Sandi Ya ya..eh mbak dulu gimana kok bisa masuk di LSM, diajak
teman atau inisiatif cari LSM daerah Jogja
Diah Eemm..dulunya saya dari planflet, lha penasaran ee malah
bisa masuk kesini yaudah jalani, banyak teman dan banyak
pengalamannya
Sandi LSM sini itu berdiri tahun berapa dan mbak diah masuk tahun
berapa
Diah Berdiri LSM ini tahun 2004 dan saya masuk tahun 2007
Sandi Wah lama juga ya mbak, disini yang paling berkesan apa
mbak
Diah Apa ya, banyak sih san..teman-teman saling mendukung,
banyak kegitan, dan saya semakin banyak pengalaman di
dalam maupun diluar
Sandi Kalau yang diluar apa mbak
Diah Sebagai motivator, semakin pede untuk menjali kehidupan,
banyak ketemu orang banyak, intinya hari-hariku
menyenangkan dan bahagia
Sandi Walapun punya penyakit tersebut bisa menerima ya mbak
Diah Bisa menerima dan inilah aku
Sandi Mbak pernah kah menanyakan teman atau saudar tentang diri Penerimaan Diri
mbak

Diah Sering, kalau dari teman orangnya gokil, ulet, semangat, DH-PDP01
percaya diri, tanggung jawab, ceplas ceplos. Dari keluarga
sabar, penyanyang dan murah senyum hehe
Sandi Dari pendapat orang lain tersebut apakah bisa mempengaruhi
diri anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Diah Bisa, dengan pendapat orang-orang bisa saya terima mana


yang baik mana yang jelek. Terkadang dengan omonganku
yang ceplas ceplos bisa nyakitin persaan orang lain.
Sandi Dari pendapat orang lain tersebut mbak diah bisa menerima
kan dan bagaimana caranya bicaranya yang ceplas ceplos itu
tidak nyakitin orang lain hehe
Diah Bisa menerima lah, masalah yang ceplas ceplos itu saya
sekarang harus hati-hati saat bicara biar tidak nyakitin orang
lain
Sandi Apakah sekarang sudah di jalani dengan cara berhati-hati saat
bicara
Diah Saat ini sudah saya jalani, kalau ngomong harus di pikir dulu
dan tidak waton asal ceplak hahahah.....
Sandi Hahah...oke okee deh mbak
Sandi Menurut mbak Diah type seperti apa? Pembandingan
Diah Ehmm..saya orang percaya diri, tanggung jawab, apa-apa DH-PRI01
yang saya hendel dan kerja keras.
Sandi Tanggung jawab dalam apa ya mbak
Diah Yaa dalam pekerjan di LSM dan perkerjaan rumah san
Sandi Owalah, dari sisi mbak diah ingin seperti apa?
Diah Pingin seperti apa ya, yaa inilah aku ada kurangnya pastinya
ada kelebihan saya. Selama saya bisa ya saya lakukan dengan
kemampuan saya, dan ini prinsip saya
Sandi Dengan prinsip tersebut uapaya apa yang ingin anda tekan kan
agar kedepnya lebih baik atau adakah yang perlu dirubah?
Diah Yang saya tekan kan tidak ada, tapi pada saat saya tidak bisa
atau lemah, orang yang terdekat ialah teman dan keluarga.
Kalau perubahan tidak ada, selama ada teman dan keluarga
saya syukuri.
Sandi Dengan adanya tersebut keluarga dan teman semuanya saling
mendukung dan memberi semngat ya mbak
Diah Ya betul sekali..
Sandi Upaya apa mbak Diah lakukan untuk merubah diri lebih baik? Pengungkapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Diri
Diah Yaaa saya intropeksi dulu, melihat kekurangan saya apa DH-PD01
kelebihan saya apa, dengan itu saya bisa mengoreksi diri saya.
Apa yang harus saya perbaiki dan mana yang tak perlu saya
lakukan. Intinya berusaha menjadi lebih baik.
Sandi Semoga apa yang diinginkan mbak Diah bisa tercapai entah
dengan perbuataan atau perkataan yang di pakae setiap
harinya
Diah Pastinya mas, itu mah harus..karena semuanya tergantung
pada diri saya
Sandi Baik..ya ya
Sandi Apakah dalam berkomunikasi mbak Diah mengungkapkan
pikiran atau perasaan mbak diah?
Diah Gini mas dalam berkomunikasi saya sering ngobrol dan
sharing. Kalau sama teman yaa hanya mengikuti oboralanya,
ketawa, terkadang yang dibahas ada-ada saja hehee..tapi kalau
mau intens ya sama teman yang bener-bener sudah kenal mas.
Tidak sama teman tapi keluarga yang paling utama.
Sandi Apakah setiap harinya ngobrol sama sesi curhat mbak? Heheh
Diah Yoo enggak lah mas, setiap harinya kan kerja disini. Masalah
ngobrol saat jeda aja nek enggak pas kita santai dan perkejaan
enggak banyak.
Sandi Owalah gitu yaa mbak hehehehe
Diah Iyaa mas Sandi (sambil ketawa)
Sandi Mbak diah, bagaimana respon anda ketika pertama kali Penyusuaian Diri
mengetahui terkena HIV dan AIDS
Diah Eee..biasa aja mas, gimana yoo kaget juga enggak. Aku hanya DH-PD01
diam dan merenung aja
Sandi Weh..berarti mbah Diah enggak jengkel marah atau nangis
gitu
Diah Ya kalau nangis enggak lah, jengkel dan marah pasti saya
rasakan. Tapi itu hanya sesasat mas, apabila saya terus-
terusan kaya gitu aku malah terbebani dengan hidup saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sandi Dengan itu mbak Diah perlu berapa hari bisa menerima
keadaanya?
Diah Masalah berapa harinya saya lupa mas, intinya hanya sesaat
hanya diam dan merenung, dan itu pada saat di rumah sakit.
Pikiran saya hanya sabar dan selalu tak berhenti berdoa,
dengan sholat 5 waktu
Sandi Apa yang dirasakan mbak Diah dan pikiran apa yang
terbanyang
Diah Perasaan saat itu marah, marah dalam hati kok bisa yaa..tapi
apa boleh buat inilah keadaan saya saat ini. Pikiran saya
hanya sabar dan sabar untuk menghadapi semua ini.
Sandi Jalan satu-satunya hanya berdoa biar kuat dan menerima
keadaan saat ini ya mbak
Diah Iyaa mas, betul sekali...
Sandi Apakah mbak Diah bisa menerima kondisi saat ini?
Diah Bisa mas, ini lah kondisi saya dan harus saya terima dengan
bersykur
Sandi Ya ya mbak saya paham
Sandi Adakah kegiatan yang mendukung hoby? Potensi
Diah Ada, kan saya sering baca buku. Dengan membaca saya DH-MPSE01
sebagai motivator, wawasan dan ilmu dari buku tersebut saya
terapkan dan bagi-bagikan pada orang-orang
Sandi Mantap lah...dengan kegitan tersebut apakah bermanfaat bagi
mbak Diah?
Diah Sangat bermanfaat, karena ilmu-ilmu saya terapkan pada
orang lain dan saya bangga pada diri saya, ini bukan sombong
lho...
Sandi Iya iya mbak.. ngerti ngerti hehehe
Sandi Perubahan apa yang terjadi dalam diri mbak Diah setelah
mengikuti kegiatan tersebut
Diah Senang aja, dan akhirnya bisa juga walapun keadaan saya
seperti ini. Jalani dengan penuh hati dan semangat, kunci arti
dalam hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sandi Baiklah mbak itulah prinsip dari mbak diah, semoga


kedepanya lebih baik
Diah Pasti lah, makasih
Sandi Sama-sama mbak hehehe...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN III
Verbatim II Wawancara Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Verbatim II

SUBJEK WAWANCARA CODING


Sandi Selamat siang mbak diah
Diah Siang sandi
Sandi Dari mana mbak
Diah Rumah san, ada apa ni....
Sandi Masih ada yang kurang mbak
Diah Oke oke
Sandi Yang pertama apakah mabak Diah bisa mengenali diri anda? DH-APT01
Dan apa kemampuan mbak Diah
Diah Kemampauan saya mudah bergaul, ramah, rendah hati, peduli
sama orang lain dan baik
Sandi Itu semua mbak Diah yang menyimpulkan atau dari pihak lain
Diah Emmm....saya dan pihak orang lain
Sandi Owalah tak kirain menyimpulkan sendiri mbak
Diah Enggak lah pasti nya dari aku dan orang lain
Sandi Baiklah, apaa harapan mbak diah dan puaskah dengan harapan DH-AHY01
tersebut
Diah Kalau harapan nikah heheh...belum puas karena belum pas
waktunya dan pasrah pada tuhan
Sandi Mau nikah yaa mbak..sudah ada calonya kah
Diah Sudah
sandi Dulunya gimana mbak heheh....
Diah Teman seh awalnya, dari situ menjadi akrab
Sandi Owalah..sekarang sering ketemu dan komunikasi terus nuw
mbak
Diah Pastinya lah....
Sandi Kalau boleh tau mbak, cowoknya juga kena mbak
Diah Enggak, dia mau dan menerima akan keadaan seperti ini
Sandi Yaaa....semoga segera menikah yaa mabak
Diah Amien amien
Sandi Lanjut mbak, adakah hambatan dalam lingkungan mbak Diah DH-TAH01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Diah Masalah dalam masyarakat baik. Istilah dalam medis HIV B20
dan lingkungan sekitar saya pada tidak tau, dan saya tidak
membuka status saya. Masalah ngobrol lebih dalam sama teman
yang sudah akrab
Sandi Sama tetangga gimana mbak
Diah Baik dan rukun
Sandi Berarti mbak Diah kalau ngobrol sama teman yang akrab dan
keluarga
Diah Iyaaa betul sekali.......
Sandi Dalam lingkungan apakah mbak Diah ikut serta? DH-SAM01
Diah Ikut, kalau ada lahiran, nikah, kematian dan semua itu pastinya
nyumbang dan ikut serta kelompok Ibu PKK
Sandi Berarti aktif juga yaa mbak
Diah Pastinya mas...
Sandi Dalam pekerjaan, apakah mbak Diah bahagia dengan pekerjaan DH-TAG01
saat ini
Diah Sangat bahagia dan bermanfaat bagi orang lain. Saya sendiri
merasa puas, dalam arti puas bekerja di LSM dan puas akan diri
saya
Sandi Bangga dan pastinya senang yaa mbak
Diah Iyaaalah san
Sandi Oke okee, keberhasilanan mbak Diah selama ini apa dan DH-PKYD01
kegagalan berat yang dialami mbak Diah
Diah Eee..apa yaa mas, dalam keberhasilan kesuluruan saya berhasil
dengan kerja keras saya dan inilah kemampuan yang saya
syukuri. Kegagalan dalam hidup saya enggak ada mas, dan
apabiala gagal dalam pengerjaan carilah diamana masak saya
Sandy Adakah yang bantu mbak Diah
Diah Maksudknya mas
Sandy Mbak Diah kan ada dalam hidup ada keberhasilan dan
kegagalan. Dan apa perlu sekitar mbak Diah mau bantu
Diah Ouw..pada saat saya bisa yaa saya kerjakan sendiri. Teman
pastinya memberikan semangat dan motivasi, dengan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tanggung jawab saya semakin besar namun dengan kerja keras


semua akan indah pada waktunya
Sandi Keseluruan mbak Diah punya semanagt dan tanggung jawab,
karena semua itu kewajiban yaa
Diah Pastinya mas.....
Sandi Dengan cara apa mabak Diah bisa menyesuaikan diri yang baik? DH-IDO01
Diah Yaa pastinya diri saya, entah itu tata tutur kata, sikap yang
sopan, berpenampilan yang menarik. Bertingkah laku dengan
baik yang menimbulkan penilian diri yang baik dan penerimaan
diri yang baik.
Sandi Dan apakah sampai saat ini mbak Diah sudah menjalankan hal-
hal kecil seperti itu
Diah Allhamdulilah sudah mas dan bisa enggak bisa itulah prinsip
saya kedepannya
Sandi Baiklah..bagaimana pandangan orang lain terhadap mbak Diah? DH-APD01
Diah Kalau pandangan terhadap saya baik, ramah, soapan, walapupun
ceplas-ceplos heheh...
Sandi Apakah mbak Diah bisa menerima pendapat orang lain tsb
Diah Bisa lah mas, dan saya terima kasih hasil masukan-masukan dari
teman-teman
Sandi Ya yaa...apakah kecilnya mbak diah dulu selalu diberikan DH-PAD01
pemikiran yang demokratis?
Diah Dalam keluarga saya sudah didik dengan patriarki, dimana lelaki
lebih dominan dan sebagai panutan dalam keluarga. Ini khas dari
jawa dan B20 istilah medis HIV dan AIDS
Sandi Owalah gitu yaa mbak bisa enggak bisa ceweknya harus patuh
dan selalu ikut dengan lelaki kan
Diah Iyaa bener sekali san...
Sandi Dalam keluarga dari bapak maupun ibuk semuanya rukun kan
mbak
Diah Rukun lah dan kasih sayang dalam keluarga pastinya selalu
terjaga sampai kelak nanti
Sandi Bagus lah mbak semoga langgeng dan selalu diberkati sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN IV
Hasil Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL OBSERVASI

Kriteria Observasi
Jam Kegiatan di
No
Observasi LSM Victory Perilaku Pikiran Perasaan

1 11.30 Mengerjakan Fokus Konsentarasi Senang


power point mengetik dan pada tugas dan
buat seminar tidak mau ketawa
diganggu bersama
siapapun teman-
temanya
2 12. 15 Makan siang di Menghabiskan Ingin makan Gembira
LSM Victory makanan karena sudah karena
lapar sudah
makan dan
kenyang
3 12. 45 Membaca koran Nyantai, Menikmati Ceria, bisa
dan ngobrol ketawa dan siang hari ketawa
sama teman- pasti ada aja bersama sama
teman yang dibahas. teman-teman teman-
Diam bentar teman,
ngobrol lagi ngobrol
tanpa rasa
sungkan
4 14.00 Kembali Depan laptop Ingin segera -
mengerjakan dan mengedit selesai dan
power point tulisan-tulisan menyelesaikan
yang tadi tugas yang
sudah di bikin lain
5 15.15 Tugas power Memegang Bisa pegang Bangga
point selesai handphone handphone bisa
dan memegang sambil karena memegang
handphone senyum- beberapa jam handphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

senyum tidak
sendiri memegang
handphone
6 15.30 Peneliti pamit - - -
pulang karena
waktu sudah
sore.

Anda mungkin juga menyukai