Anda di halaman 1dari 14

PERTANIAN ALTERNATIF

Organic Farming (Pertanian Organic)

Sistim pertanian yang menerapkan teknik tertentu seperti rotasi tanam,


tumpang sari, pemanfaatan kotoran ternak dan limbah pertanian sebagai
pupuk/kompos, pestisida organic/biologis. Pupuk sintetis, pestisida,
herbisida, (pabrikan) digunakan terbatas sampai tidak menggunakan sama
sekali.

 Informasi jenis dan kesuburan tanah, serta pengolahan yang sesuai


 Jenis tanaman pangan disesuaikan dengan kecocokan tanah dan
musim serta rotasi atau tumpangsari
o Biji : padi, jagung, kedele,...
o Umbi : ubi jalar, singkong, kentang ...
o Buah : timun, semangka, tomat ...
o Sayur : bayam, kangkung, kacang cabutan
o Ikan (kalau ada irigasi)
 Kebutuhan pupuk (termasuk pestisida) organic
 Penyediaan pupuk organic
 Limbah dan pemanfaatanya sebagai pupuk organik
 Bahan organic tambahan
Kendala :
 perlu waktu lama untuk perbaikan lahan
 perlu waktu lama untuk pembuatan kompos
INTEGRATED FARMING :
System pertanian yang mengintegrasikan pertanian, kehutanan, peternakan,
perikanan dan pemanfaatan limbah dalam satu system pertanian
Petenakan saja (sapi potong/perah) :
 Informasi jenis dan kesuburan tanah
 Informasi hijauan yang cocok, sepanjang musim tersedia pakan
o Hijauan
 Rumput
 Legume
 Semak/ramban
o Biji-bijian
 Sereal
 Kacang-kacangan
o dll
 pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemanenan,
 pengolahan dan penyimpanan pakan
 komposisi ternak (jenis/bangsa, jumlah, umur)  kebutuhan pakan
 produksi dan limbah
 pengolahan limbah
 pupuk alami
 gas bio
Peternakan Dan Pertanian
 Informasi jenis dan kesuburan tanah
 Informasi tanaman yang cocok, sepanjang musim
o Tanaman pangan (kebutuhan pasar)
 Sayur
 Buah
 Biji dan kacang
 Produksi limbah
o Tanaman pakan
 Hijauan
 Biji-bijian
o Dll (peneduh, pagar, pemecah angin)
 pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemanenan,
o produksi pangan
o limbah tanaman pangan
o produksi pakan
 pengolahan dan penyimpanan pakan
 komposisi ternak (jenis/bangsa, jumlah, umur)  kebutuhan pakan
 produksi dan limbah pakan, pupuk
 pengolahan limbah
 pupuk alami
 gas bio
peternakan, pertanian, perikanan
 Informasi jenis dan kesuburan tanah, ketersediaan air
 Informasi tanaman pangan, pakan (ternak dan ikan), sepanjang musim
tersedia pakan
o Tanaman pangan (kebutuhan pasar)
 Sayur
 Buah
 Biji dan kacang
 Produksi limbah
o Tanaman pakan
 Hijauan
 Biji-bijian
o Dll (peneduh, pagar)
 pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemanenan,
o produksi pangan
o limbah tanaman pangan
o produksi pakan
 pengolahan dan penyimpanan pakan
 komposisi ternak (jenis/bangsa, jumlah, umur)  kebutuhan pakan
 perencanaan dan disain kolam ikan
 kebutuhan pakan ikan (carnivore, herbivore, omnivore)
 produksi dan limbah
 substitusi pakan ikan dari limbah ternak dan tanaman
 pengolahan limbah
 pupuk alami
 gas bio

Lebih Komplek Lagi :


 hulu – hilir | hilir – hulu
o sayuran  farm fresh, siap masak
o biji-bijian  vacuum packing (biji kering – mentah/matang)
o produk ternak
o susu segar, pasteurized, es krim, caramel, keju, youghurt ...
o telur vacum packing (fresh, asin, matang)
o daging  fresh frozen, bakso, cornet, nugget, sosis, abon,
dendeng, asap
 integrasi lebih komplek :
o tanaman dan ternak hias,
o lebah,
o kuliner,
o agrowisata,
o pendidikan,
o kesehatan dan estetika
Permaculture (Permanent Agriculture)

Permaculture adalah system pertanian yang meniru model ekosistem


alami membangun pertanian yang sutainable, meliputi ecological design,
ecological engineering, and environmental design
Permaculture adalah system pertanian yang dirancang secara ekologis
untuk memenuhi kemandirian kawasan. Di dalamnya tercakup serangkaian
etika, prinsip dan teknik guna merancang kemandirian komunitas dengan
memanfaatkan keragaman, stabilitas dan ketahanan ekosistem alami.
Permaculture dibangun dengan rangkaian ilmu pengetahuan tentang
pertanian berkelanjutan, ekologi dan agroforestry
Secara prinsip lahan dibagi dalam beberapa zona (horizontal) dan layer
(vertical) :

Zona 1 :
 tempat tinggal (zona 0)
 tanaman sayuran dan semak (herbs) dengan budidaya sangat intensif
zona II
 tanaman buah dengan budidaya intensif
 tanaman bumbu dan pangkasan
 tingkat kepadatan tanaman tinggi
 ternak kecil : ayam, itik, merpati, puyuh
 tersedia jalan untuk memudahkan panen/koleksi produk
zona III
 mudah dijangkau dari zona I dan zona II
 tanaman berkayu dan semak (buah-buahan)
 tanaman pakan, jarang dipanen
 ternak sedang kambing, angsa, lebah
 tanaman pemecah angin
 tanaman berbiji
zona IV
 untuk pengembangan jangka panjang
 kayu untuk bangunan, bahan bakar
 kebutuhan air dan pakan minimal
 ternak sapi, babi
zona V
 tanaman non budidaya, tidak memerlukan perawatan samasekali

Layer I : tanaman penutup tanah


Layer 2 : tanaman umbi-umbian
Layer 3 : tanaman herba
Layer 4 : tanaman semak
Layer 5 : pohon rendah
Layer 6 : tanaman keras dan tinggi
Layer 7 : tanaman pemanjat/merambat

Anda mungkin juga menyukai