Anda di halaman 1dari 7

https://sites.google.

com/site/tirtayasa/sumber-belajar-media-dan-alat-peraga

SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA


SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA

A. PENDAHULUAN

Bergulirnya Kurikulum masa depan yaitu kurikulum berbasis Kompetensi atau KBK, pada dasarnya harus m
pembenahan, diantaranya dalam mempersiapkan desain dan inovasi-inovasi dibidang sumber belajar, media p

Kecenderungan dunia kreativitas dari para pendidik untuk bidang-bidang ini akan ditantang, sejauhma
kompetensi yang harus dicapai siswa dalam menempuh KBK ini. Atas pemikiran inilah maka penulis merasa
ini, sebagai stimulus bagi kita semua untuk kembali mampu memikirkan, melakukan-memproduksi, mengu
dalam KBK ini diantaranya mampu dioptimalkan pencapaiannya melalui penggunaan dan pemanfaatan sumb

Akan tetapi dalam pelaksanaannya terutama pada tahap pengenalan dan pemetaan dari ketiga konsep ini, y
masih simpang siur. Untuk itu pada awal pembicaraan ini penulis akan memulainya dengan salah satu ilu
kembali melakukan analisis secara lebih cermat.

B. ILUSTRASI DALAM MEMAHAMI SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA

Ketika seorang guru bernama pak Ahmad akan mengajarkan sebuah kompetensi dasar, denga judul ”ban
untuk menyiapkan sebuah kubus, kawat dan penggaris dengan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan. Pert
dicapai dalam pelajaran tersebut serta aktivitas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsun
Kubus tersebut, mulai dari panjang, lebar dan tinggi, diagonal ruang dan satuan serta ukuran-ukuran
mengikutinya dengan cara menunjukkan bagian-bagian yang penitng dari ciri-ciri kubus tersebut pada Kub
Sambil sesekali Pak Ahmad menusukkan kawat-kawat yang dipeganggnya ke dalam kubus tersebut pak A
Setelah beberapa lama siswa disuruh mengambil mistar , kemudian Pak Ahmad mengajak seorang siswa k
silang dalam kubus tersebut mulai dari sudut kiri atas hingga tembus ke sudut kanan bawah seperti terlihat pa

Proses Mengukur Diagonal Ruang Sebuah Kubus

Saat itu pula siswa mengukurnya kemudian siswa tersebut menyebutkan berapa panjang kawat yang m
menjawabnya dengan serempak . Pak Ahmad pun tersenyum puas, ternyata jawaban siswa serta upaya siswa

Dari ilustrasi di atas, maka terdapat beberapa peranan penting yang dapat dipahami, mana yang termasuk s
peranan tersebut yaitu: (1) Pak Ahmad sebagai guru matematika memberikan penjelasan dan bimbingan kep
untuk menjelaskan materi pembelajaran; (3) mistar atau penggaris yang dipakai siswa untuk mengukur panja
kondisi serta proses pembelajaran yang berlangsung seperti diatas, dapat ditemukan bahwa peranan (1), (2
dalam media pembelajaran , karena informasi pembelajaran yang diberikan kepada siswa disampaikan melal
alat peraga, karena mistar digunakan untuk membuktikan taksiran an perkiraaan panjang dari diagonal ruang

Akan tetapi penatapan ketiga peraga yang dihubungkan dengan perbedaan antara sumber belajar, media dan
pendapat lain. Mungkin juga kubus dapat dijadikan sebagai alat peraga juga, atau kawat yang dipegang
kenyataan di lapangan bahwa memang semuanya tidak salah. Akan tetapi perlu dijadikan patokan bahwa ya
alat peraga. Untuk lebih jelasnya perbedaan ketiganya dapat dilihat dari konteks tujuan penggunaan, dan kont

C. PEMETAAN ANTARA SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA

Berikut ini penulis mencoba mendiskusikan kembali pemikiran-pemikiran pokok mengenai ketiga konsep
peraga.

1. Sumber Belajar

Suatu pandangan yang keliru jika sumber belajar berarti di luar apa yang dimiliki guru, atau siswa. Guru m
wawasan keilmuan, keterampilan dan pengetahuan yang luas, maka segala informasi pembelajaran dapat
aktivitas belajar, pengalaman belajar, pengetahuan dan keterampilan, maka dalam konteks tertentu apa yan
mempelajari suatu pengalaman-pengalaman belajar yang baru.

Sumber belajar pada dasarnya banyak sekali baik yang terdapat di lingkungan kelas, sekolah, sekitar se
sebagainya. Yang perlu dipahami dalam hal ini adalah masalah pemanfaatannya yang akan tergantung kepada

Vernon S. Gerlach & Donald P. Ely (1971) menegaskan pada awalnya terdapat jenis sumber belajar yaitu ma

a. Manusia

Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai sumber belajar dapat dibagi ke dalam d
dipersiapkan khusus sebagai sumber belajar melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru, konselor, a
manusia atau orang yang tidak dipersiapkan secara khusus untuk menjadi seorang nara sumber akan te
pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dokter, penyuluh kesehatan, petani, polisi dan sebagainya.

Pembagian Manusia Sebagai sumber Belajar

b. Bahan

Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/ informasi untuk pembelajaran. Baik pesa
CD interaktif dan sebagainya. Kelompok ini biasany disebut dengan media pembelajaran. Demikian halny
pembelajaran dapat dibedakan menjadi du akelompok yaitu bahan yang didesain khusus untuk pembelaja
penjelasan materi pembelajaran yang relevan.

c. Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu memberikan pengkondisian belajar. Lingkunga
untuk pembelajaran, seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan lingkungan yang dimanfaatkan
antaranyai lingkungan museum, kebun binatang dan sejenisnya.

d. Alat dan perlengkapan

Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan perlengkapan yang dimanfaatkan unt
TV untuk membuat program belajar jarak jauh, komputer untuk membuat pembelajaran berbasis kompu
pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk menyampaikan informasi pembelajaran mengenai listening (mende

e. Aktivitas

Biasanya aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah aktivitas yang mendukung pencapaian tujua
penyajian dengan sumber belajar lainnya yang memudahkan siswa belajar. Seperti aktivitas dalam bentuk dis

2. Media Pembelajaran

Dalam media pembelajaran terdapat dua unsur yang terkandung , yaitu (a) pesan atau bahan pengajaran ya
perangkat keras. Sebagaii contoh guru akan mengajarkan bagaimana urutan gerakan melakukan sholat. Ke
dalam selembar kertas, ia menggambarkan setiap gerakan sholat tersebut dalam kertas tersebut, saat di kel
dengan cara memperlihatkan poster yang bergambarkan gerakan-gerakan yang telah ia buat sebelumnya. Ke
dalam poster tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya poster ini termasuk ke dalam media sederhana.

Dalam perkembangannya dan pemanfaatannya media pembelajaran ini dapat dibagi berdasarkan jenisnya, da

Pembagian Jenis Media Pembelajaran

3. Alat Peraga

Kata kunci dalam memahami alat peraga dalam konteks pembelajaran adalah Nilai Manfaat , dalam arti
penyampaian, pengembangan dan pemahaman informasi atau pesan pembelajaran. Ada istilah lain dari alat

Sebagai ilustrasi, misalnya Pak Budi akan mengajarkan bagaimana gambar dalam televisi bisa terliha
membukanya di depan kelas, kemudian menjelaskan satu-persatu fungsi dari masing-masing komponen tel
terlihat pad alayar televisi. Dalam ilustrasi tersebut kedudukan televisi adalah sebagai alat peraga , bukan seb

D. ESENSI DARI SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA.

Pada dasarnya baik sumber belajar, media maupun alat peraga memiliki esensi penting jika ketiganya d
adalah informasi. Jadi informasi yang terkandung, yang melalui, yang diolah, atau yang disampaikan, semu
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dimaksud. Dengan kata lain ketiganya harus memperha
Hamodjoyo (2001) menyatakannya, yaitu:

 Dimensi Accessibility ( Daya Jangkau/Akses Informasi)

Informasi yang terdapat, atau dimuat dalam sumber belajra, media dan alat mestinya memperhatikan daya
menggunakan dan memanfaatkan sumber belajara media dan alat peraga agar informasi pembelajaran dapat m

 Dimensi Speed (Kecepatan Informasi)

Penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan alat pera setidaknya harus mampu menambah atau
tetapi mampu didengan cepat pula difahami oleh peserta didik dengan cepat pula.

 Dimensi Amount (Jumlah/ Kuantitas Informasi)

Keluasan dan varisi informasi pembelajaran yang menyulitkan siswa untuk memahaminya, maka diperluk
Dengan demikian serumit apapun informasi pembelajran tertentu, maka dengan adanya penggunaan dan pem
informasi tersebut akan bisa diterima peserta didik dengan sistematis.

 Dimensi Cognitive Effectiveness (Keefektifan Memperoleh Pengetahuan)

Informasi yang tepat, sesuai dengan objek yang dipelajari maka pencapaian pengetahuan yang dibutuhkan a
dan alat peraga. Kecenderungan informasi yang bersifat kognitif akan kongkrit dan lebih bermakna jika men

 Dimensi Relevance (Kesesuaian Informasi)

Informasi pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa akan lebih bermakna dan akan lebih lama tersimpa
jika informasi tersebut diperolehnya melalui pancaindera baik visual, pendengaran maupun perabaan. Dala
peraga yang digunakan perlu kiranya diperhatikan relevansinya.

 Dimensi Motivating (motivasi )

Informasi yang terlahir dari proses berpikir manusia akan memiliki latar belakang kebutuhan untuk keseim
terkandung dari sumber belajar, media, dan alat peraga akan mampu memberikan motivasi bagi peserta didik

E. PEMILIHAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA

Agar sumber belajar, media dan alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat menduku
patokan, acuan, kriteria atau prinsip masing-masing. Demikian juga dalam melakukan pemberdayaan
mendukungnya.

1. Pemilihan Sumber Belajar, Meida dan Alat Peraga

a. Pemilihan Sumber Belajar

Dalam pemilihan sumber belajar tergantung kepada (1) motivasi; (2) kemampuan guru dalam penggunaannya

1.
1. Program Pengajaran
2. Kondisi Lingkungan
3. Karakteristik siswa
4. Karakteristik sumber belajar

Kelima hal tersebut harus menjadi patokan dalam memilih sumber belajar yang akan dimanfaatkan dalam pro

b. Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam pemilihan media pembelajaran harus dikaitkan dengan : (1) kompetensi dasar; (2) strategi pembelaja
Tujuan Pemilihan; b)karakteristik media; 3)alternatif pemilihan. Faktor yang perlu diperhatikan : 1) obje
dan kondisi; 5) kualitas teknis; 6) keefektifan dan efesiensi penggunaan. Kriteria Pemilihan , mencakup:

1. Topik menarik minat siswa.


2. Materi dalam media penting bagi siswa.
3. Relevan dengan kurikulum yang berlaku.
4. Apakah materinya autentik dan aktual.
5. Apakah fakta atau konsepnya benar.
6. Format sistematis dan logis.
7. Objektif orientasi kebutuhan siswa.
8. Narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya memenuhi syarat kualitas.
9. Bahasa, simbol dan ilustrasi cukup komunikatif.
10. Sudah teruji daya dukungnya.

c. Pemilihan Alat Peraga

Terdapat kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat peraga untuk pembelajaran masa kini terutama

1. kesesuaian alat pengajaran yang dipilih dengan materi pengajaran atau jenis kegiatan yang akan dilak
2. kemudahan dalam memperoleh alatnya dan kemudian dalam perancangannya;
3. kemudahan dalam penggunaannya;
4. terjamin keamanan dalam penggunaannya;
5. kemampuan dana;
6. kemudahan dalam penyimpanan, pemeliharaan dan sebagainya.

2. Pemberdayaan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga

Dengan ketersediaan ataupun hasil produksi, maka penggunaan sumber belajar, media dna alat peraga tidak
pihak guru, sekolah, siswa, orang tua, komiter sekolah dan dewan sekolah untuk melakukan upaya-upaya
penggunaannya tidak monoton.

Asep Herry (2002), mengemukakan beberapa contoh upaya pemberdayaan sumber belajar yang mudah, mura

1. Barang Bekas (Babe), seperti bekas, bungkus rokok, korek api, kertas, kotak bungkus, dan sebagainya
melakukan pembekalan keterampilan dalam menghias, menggunting, dan kerjasama.
2. Realitas (sekolah, rumah , pemukiman), misalnya akan efektif dalam memberikan pengalaman tentang
3. Benda yang mempunyai nilai khusus, dapat digunakan untuk menyampaikan materi tentang perilaku,
perlakukan mereka terhadap benda-benda terebut.

Pemberdayaan sumber belajar, media dan alat peraga dapat dilakukan pada tahapan :

1. diawal pembelajaran
2. selama proses pembelajaran
3. akhir proses pembelajaran
4. di luar waktu pembelajaran

Dalam hubungannya dengan upaya memelihara sumber belajar, media dan alat peraga di sekolah, maka perl
kependidikan lainnya, pengawas akademis, supervisor, orang tua, dewan sekolah, bahkan siswa itu sendiri.

F. PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA

Terdapat beberapa media sederhana yang dapat dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera dipenu
bergambar dengan menggunakan foto, OHT, rekaman ceritera (pembelajaran melalui audio), papan planel
ditempuh dalam memproduksi beberapa jenis media sederhana.

1. Langkah Produksi Poster dalam Pembelajaran Ilmu Sosial

Dalam memproduksi sebuah poster, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: a)objek sasara
simbol yang sesuai; e)harus mampu dibaca dengan singkat.

Langkah dalam membuat poster adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan rancangan isi : tema poster; tujuan khusus; pokok-pokok materi yang akan dituangkan da
2. Merancang gambar sketsa.
3. Memperjelas/ memperbesar sketsa.
4. Pemberian warna.
5. Latering yang berisi pesan teks pada poster.

2. Langkah Produksi OHT

Langkah yang ditempuh mulai dari :

1) membuat silabus pembelajran

2) membuat sketsa tranfaran pada kertas

3) membuat transfaransi dengan menuangkan kata-kata kunci dari materi pokok.


4) Pembuatan bingkai, dengan berbagai teknik penyajian:

 Disclosure, yaitu oht dengan penyajian penutupan bagian yang belum dijelaskan serta meperlihatkan b
 Overlays , yaitu oht dengan penyajian bagian demi bagian yang saling melengkapi dengan sistem
dilengkapi dengan bagian gambar selanjutnya dari oht berikutnya hingga terbentuk gambar-proses yan

5) Penyimpanan tranfaransi dalam album bernomor.

Pada dasarnya masih banyak sumber belajar, media dan alat peraga sederhana yang dapat diproduksi oleh kit

G. PENUTUP

Pada dasarnya uraian informasi pelatihan dalam makalah kecil ini semata-mata hanya merupakan rethinkin
telah biasa dilakukan. Akan tetapi dari apa yang sudah didiskusikan akan mampu memberikan dorongan bag
era KBK ini melalui penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan alat peraga secara lebih tepat da

H. DAFTAR PUSTAKA

 Ase S. Muchyidin, 2001. Analisis Kebutuhan Sumber Informasi dan Sumber Belajar. , Bahan Diklat
Banten
 Asep Herry Hernawan. 2001. Sumber Belajar: Bahan Diklat e- Learning Propinsi Baten tahun 2001.
 Gerlach S. Vernon & Donald P. Ely, 1971, Teaching & Media : A Systematic Approach.New Jersey:
 Depdiknas Propinsi Banten, 2002, Pelatihan g Guru Kelas Sekolah Dasar, Banten: Dinas Pendidikan
 Santoso S. Hamidjoyo dalam Deni Darmawan, 2001, Computer Mediated Communication dalam Men
Pascasarjana Unpad.
 Sudirman, dkk, 1991, I Ilmu Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
 Triggs Teal. 1995. Communicating Design in Visual Communication. London: Basford Ltd.

Anda mungkin juga menyukai