INFORMASI AKUNTANSI
Makalah ini disusun bertujuan guna memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu:
Hutomo Rusdianto,SE,MBA,AWM,QWM
Disusun Oleh:
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,mengakibatkan segala
sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologidiusahakan secara maksimal atau
secara besar-besaran, dimana sistem kerja secaramanual perlahan-lahan mulai tergeser
dengan adanya teknologi yang semakincanggih. Usaha manusia untuk memunculkan
terobosan baru di bidang teknologitentunya sangat mendukung proses kerja yang pada
awalnya memerlukan waktuyang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu
yang relatif singkatdengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang
modern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin
banyak.Kementerian/Lembaga wajib untuk menyampaikan Laporan Keuangan dan
Barang Milik Negara melalui sistem aplikasi yang telah dikembangkan secaraterpisah
oleh Departemen Keuangan.Peningkatan kualitas sistem pelaporankeuangan Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang akurat,akuntabel dan tepat waktu.
Dengan adanya sistem yang mempergunakanteknologi informasi, pekerjaan
penyusunan laporan keuangan akan lebih mudahdan rapi.Pemanfaatan
Teknologi Informasi merupakan salah satu cara dalammenyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi dalam pelaporan keuangan.Dengan adanya kerja sama antara petugas
SIMKeu dan pengelola/teknisi, maka pemanfaatan teknologi informasi ini
menjadi maksimal.Maka dikembangkanlahAplikasi SIM Keuangan yang telah
mengalami proses pengembangan dengankendala yang harus diselesaikan dengan baik.
Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan oleh
berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti
kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi ini dalam
kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen
juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan-
keputusan untuk menjalankan perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan
disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan Informasi
yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun
untuk suatu perusahaan dapat diproses secara manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau
proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana
sampai denagn computer.
Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai sistem
yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan
subsistem Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi Informasi
keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari sebuah system informasi keuangan?
2. Bagaimana konsep dari sebuah system informasi akuntansi?
3. Apa saja komponen system informasi keuangan?
4. Apa saja komponen system informasi akuntansi?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep System
1)
Secara umum menurut West Churchman , sebuah system dapat
diidentifikasikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai
serangkaian tujuan. Sesuai dengan definisi tersebut, sebuah system memiliki tiga
karateristik, yaitu: (1) komponen, atau sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau
dirasakan, (2) proses, yaitu kegiatan untuk mengkoordinasikan komponen yang terlibat
dalam sebuah system, dan (3) tujuan, yaitu: sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan
koordinasi komponen tersebut. Meskipun proses dan tujuan system bersifat tidak
kelihatan (intangible), namun kedua karakteristik tersebut juga merupakan elemen
penting, sama pentingnya dengan elemen yang kelihatan (tangible).
1) C.West Chruchman, The System Approach (New York:Dell, 1968), p.29
Jenis-jenis system
Terbuka
Gangguan
1) System Tertutup (Closed systems), yaitu system yang secara total terisolasi dari
lingkungannya. Tidak ada penghubung dengan pihak eksternal, sehingga system ini tidak
memiliki pengaruh terhadap dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada di luar batas
system. System semacam ini hanya ada dalam teori saja, karena dalam kenyataan semua
system berinteraksi dengan lingkungannya dengan carannya masing-masing.
2) System relative tertutup (Relatively closed system), yaitu system yang berinteraksi
dengan lingkungannya secara terkendali. System semacam ini memiliki penghubung
yang menghubungkan system dengan lingkunganya dan mengendalikan pengaruh
lingkungan terhadap proses yang dilakukan oleh system interaksinya berupa input jika
input tersebut diperoleh dari lingkungan, dari berupa output jika output tersebut ditujukan
kepada pihak yang berada di luar batas system. System yang dirancang dengan baik akan
membatasi pengaruh dari luar system, bukan mengeliminasinya.
3) System terbuka (Open system), yaitu system yang berinteraksi dengan lingkungan
secara tidak terkendali. Disamping memperoleh input dari lingkungan,dan memberikan
output bagi lingkungan, system terbuka juga memperoleh gangguan, atau input yang
tidak terkendali yang akan mempengaruhi proses dalam system. System yang dirancang
dengan baik dapat meminimumkan gangguan ini, dengan cara melakukan antisipasi
terhadap kemungkinan munculnya gangguan dari lingkungan dan selanjutnya
menciptakan proses dan cara-cara menanggulangi gangguan tersebut.
4) System umpan balik (Feedback control sistems), yaitu system yang menggunakan
sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya.
Sebuah system dapat dirancang untuk memberikan umpan balik guna membantu system
tersebut mencapai tujuannya. Salah satu contoh system yang dirancang untuk tujuan
melakukan pengendalian adalah system pelaporan pertanggung-jawaban, dimana system
ini menghasilkan laporan pelaksanaan kegiatan yang berisi perbandingan antara target
dengan realisasi kegiatan. Atas dasar informasi dalam laporan tersebut, manajemen dapat
menggunakannya sebagai umpan balik guna membuat rencana yang lebih baik di masa
mendatang.
2. Sistem Informasi Keuangan
A. Definisi Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS) yang
memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam instansi/lembaga
maupun di luar instansi/lembaga mengenai masalah keuangan instansi/lembaga.
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik,
hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
B. Fungsi Sistem Informasi Keuangan
Adapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan
dengan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi
keuangan secara administrasi tertera pada bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan
catatan – catatan akuntansi serta laporan – laporan yang disajikan.
Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah:
1) Untuk menentukan hasil dari pada pelaksanaan operasi perusahaan, meliputi:
a. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan
perusahaan.
b. Membuat laporan untuk pemimpin.
2) Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini
meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas,
rekening – rekening milik dan lain-lain.
3) Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari
pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana
C. Model Sistem Keuangan
System informasi keuangan (SIMKEU) atau financial information system (FIS)
merupakan system informasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan manajer di fungsi
keuangan. Model dari system informasi keuangan adalah sebagai berikut ini:
INPUT OUTPUT
KEUANGAN KEUANGAN
Data Informasi
forecast
eksternal keuangan
keuangan
Informasi modal
kerja
KONTROL
Model Sistem Informasi Keuangan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
1) SUBSISTEM INPUT
Ada tiga subsistem input, yaitu: Subsistem Data Eksternal Keuangan, Subsistem
Data Internal Keuangan, dan Subsistem informasi Akuntansi
A. Subsistem Data Eksternal Keuangan/ Subsistem Intelijen Keuangan
Subsistem Data Eksternal Keuangan atau bisa disebut sebagai Sub sistem
Intelijen Keuangan bertugas mengidentifikasi sumber-sumber terbaik bagi
modal tambahan dan investasi terbaik bagi kelebihan dana.
Sub sistem ini digunakan untuk mengidentifikasikan sunber – sumber terbaik
modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari
dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Subsistem data eksternal mengumpulkan data dari masyarakat keuangan,
yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman, dan sebagainya. Subsistem ini
memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada
eksekutif instansi/lembaga dan analis keuangan mengenai trend yang dapat
mempengaruhi kondisi instansi/lembaga. Dalam beberapa tahun yang lalu,
lingkungan yang dimonitor subsistem ini telah meluas dari lingkup nasional
menjadi internasional
B. Subsistem Data Internal Keuangan/ Subsistem Audit Internal
Subsistem audit internal sama atau bisa disebut sebagai Subsistem Data
Internal Keuangan sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan
subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan
studi khusus mengenai operasi instansi/lembaga.
Auditor intemal hams memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan. Ini rneliputi pemahaman kornputer dan informasi, selain
kemampuan auditing standart yang dimilikinya. Mungkin kebalikan dari apa
yang anda perkiakan, bahwa auditor internal tidak selalu hams dari lulusan
perguruan tinggi jurusan accounting, namun mereka yang bekeja di auditing
bisa dari berbagai macam disiplin ilmu. Kondisi ini, dan dengan adanya
kenyataan hahwa sistem bisnis bersifat sangat kompleks, menyebabkan
auditor intemal hatus setidaknya menjalani training sekitar empat tahun.
Semuanya ini dimaksudkan agar auditor intemal, seperti halnya spesialis
informasi, dapat memberikan kontribusi yang beragam terhadap proyek sistem
berdasarkan disiplin ilmunya dan berdasarkan pengalamannya. Mungkin
tingkat kontribusi auditor ini bisa dipengamhi oleh sikap manajemen puncak.
Jika manajemen melihat auditor hanya sebagai anjing pengawas yang misi
utamanya mendeteksi kelemahan yang terhadap sistem yang telah diinstal,
rnaka kontribusinya akan sedikit. Sebaliknya, bila manajemen melihatnya
secara posotif yaitu bahwa ia dapat memberikan masukan atau pengaruh
kepada selumh siklus hidup CBIS, maka tingkat kontribusinya akan tinggi.
Auditor internal, seperti halnya insinyur industri, biasanya hanya terbatas
melakukan aktivitas internal. Namun demikian, ada pemikiran diantara
internal, bahwa mereka seharusnya lebih rnernberikan perhatian pada
lingkungan. Dengan lebih banyak melihat lingkungan pemsahaan, auditor
akan perspektif yang lebih luas untuk rnernperhatikan sistem pemsahaan dan
ia dapat lebih mempunyai peran dalam tugas konsultasinya.
Selama ini tak ada tanda yang menunjukkan bahwa auditor internal telah
memiliki perspektif yang lebih luas tersebut. Namun, untuk mencapai pola
yang telah kita terapkan, yaitu sejauh mana CBIS sehamsnya berfungsi, kita
telah menyertakan input lingkungan ke dalam subsistern auditing internal.
1) Jenis-jenis Audit Internal :
a. Audit Keuangan. Menguji akurasi catatan keuangan instansi/lembaga.
Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakurangan record
instansi/lembaga dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan oleh
auditor eksternal. Auditor internal juga melakukan audit keuangan
khusus terpisah dari apa yang dilakukan oleh auditor ekstemal, atau
dapat beketja sama dengan eksternal.
b. Audit Operasional. Bertugas memeriksa efektivitas prosedur. Audit
operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record,
namun untuk memvalidasi (mensyahkan) efektivitas prosedur. Sistem
yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik,
dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer.
Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis dari siklus hidup
sistem.
c. Audit Kesesuaian. Bertugas memeriksa efektivitas prosedur secara
berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit
oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur
di instansi/lembaga akan terus berajalan dengan baik. Audit
persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional
kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh,
auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara
perorangan para pekerja diberi cek pembayaran, dan bukannya
rnenggunakan pengiriman. Hal ini rnemastikan bahwa nama pada
sistem penggajian menggambarkan pekerja yang sebenarnya dan
bukannya hanya entri fktif yang dibuat oleh supervisor yang
bertanggung jawab, yang hanya ingin mendapat bagian dari
pembayaran tersebut.
d. Rancangan sistem pengendalian Internal. Rancangan sistem
pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-
audit agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif
dalam pengembangan sistem. Dalam auditing operasional dan
persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang telah ada.
Namun, tak heran kenapa auditor harus menunggu sampai suatu
sistem diimplementasikan, sehingga ia tak dapat memberikan
masukan terhadap pemasangan sistem itu. Salah satu alasannya adalah
akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem pada
waktu sistem itu telah diimplementasikan dari pada melakukan
koreksi kepadanya selama waktu perancangan. Alasan yang lebih
penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa auditor intemal dapat
menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas sistem
tersebut.
C. Subsistem Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi
manajemen. Sistem informasi manajemen digunakan oleh pihak manajemen
dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga sistem informasi akuntansi
dalam hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai
tujuan perusahaan yang terangkum dalam sistem informasi manajemen. Data
akuntansi berperan penting dalam sistem informasi keuangan, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan
Catatn dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa,
kapan,siapa,berapa)
Sistem informasi akuntansi merupakan satu-satunya komponen input
yang terdapat pada seluruh sistem informasi fungsional.
D. Komponen Output Keuangan
Tujuh macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem informasi
keuangan, yaitu (1) informasi-informasi tentang forecast keuangan, (2)
informasi-informasi tentang modal kerja (working capital), (3) informasi-
informasi tentang investasi, (4) informasi-informasi tentang pendanaan
(financing), (5) informasi-informasi tentang budget modal (capital budgeting),
(6) informasi-informasi tentang kinerja keuangan (financial performance) dan
(7) informasi-informasi anggaran keuangan(financial budget).
Informasi-informasi tentang prakiraan (forecast) keuangan merupakan
informasi tentang forecast neraca, laba rugi dan aliran kas untuk beberapa
tahun kedepan. Prakiraan-prakiraan ini diperlukan oleh manajemen atas untuk
menentukan nilai intrinsic atau nilai fundamental dari perusahaan.
Informasi-informasi tentang modal kerja (working capital) merupaka
informasi tentang kebutuhan modal jangka pendek yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk melakukan aktivitas operasi sehari0harinya. Informasi ini
menyangkut informasi tentan kas (penerimaan dan pengeluaran kas, anggaran
kas), surat-surat berharga jangka pendek, piutang dagang (jatuh tempo dan
umur piutang, pemberian diskon), dan utang.
Informasi-informasi tentang investasi (investment) menyangkut tentang
kegiatan investasi keuangan yang dilakukan perusahaan. Infomasi-informasi
ini misalnya adalah informasi tentang pasar modal, informasi tentang pasar
uang, informasi portofolio yang dilakukan perusahaan.
Informasi-informasi tentang pendanaan (financing) merupakan informasi-
informasi tentang pendanaan jangka pendek dan jangka panjang. Informasi-
informasi tentang pendanaan jangka pendek analisis dana, analisis biaya
modal (biaya utang dan biaya modal ekuitas), analisis struktural modal yang
optimal.
Informasi-informasi tentang budget modal (capital budgeting) digunakan
untuk menganalisis dan merencanakan budget modal. Bidget modal
merupakan investasi di aktiva tetap, misalnya untuk pembelian mesin baru,
pengembangan pabrik dan lain sebagainya.
Informasi-informasi tentang kinerja keuangan (financial performance).
Informasi ini berguna untuk melihat kinerja keuangan perusahaan yang
berguna untuk melihat kinerja keuangan perusahaan yang berguna untuk
analisis profitabilitas (kemampuan perusahaan menghasilkan laba), analisis
likuiditas (kemampuan membayar utang-utangnya), analisis manajemen utang
(debt management) yaitu kemampuan meminjam utang dibandingkan modal
sendiri, analisis manajemen aktiva (asset management) yaitu kemampuan
menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan dan analisis nila pasar
(market value) yaitu kinerja perusahaan dinilai dari pasar modal.
Informasi-informasi anggaran keuangan (financial budget) dan pajak terdiri
dari informasi-informasi pajak dan informasi-informasi yang digunakan untuk
analisis varian (perbedaan budjet dengan realitasnya), untuk pertanggung
jawaban dari pusat-pusat pertanggung jawaban (misalnya pusat laba (profit
center), pusat investasi (investmet center) atau pusat biaya (cost center).
Informasi-informasi tersebut dibutuhkan oleh ketiga tingkatan manajemen
sebagai berikut ini:
SISTEM PERENCANAAN KEUANGAN
Proses Akuntansi
kreditur
Siklus buku Siklus
pemilik besar
pendapatan pelanggan
dan pelaporan kas
Siklus Laporan-
Pendapatan laporan
operasi
Siklus
Pengeluaran
Laporan-
Siklus Data Model laporan
Produksi Keuangan Akuntansi pengambilan
keputusan
manajerial
Siklus
Sumber
Daya
Manusia Laporan-
laporan
Siklus Buku stewardship
Besar dan
Pelaporan
I. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006, p2.3) komponen SIA terdiri dari :
1) Basis data, baik basis data internal (berada dibawah kendali
perusahaan sepenuhnya) dan basis data eksternal (tidak dapat dikendalikan
perusahaan).
2) Perangkat keras komputer dan berbagai perangkat pendukungnya, yang
semuanya berfungsi untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan
informasi baik secara hardcopy (tercetak) maupun softcopy (tidak tercetak).
3) Perangkat lunak komputer, yang berfungsi untuk menjalankan komputer
beserta perangkat pendukungnya.
4) Jaringan komunikasi, baik dengan kabel, gelombang radio, maupun sarana
lain, yang berfungsi untuk menghantarkan data dan informasi, dari satu
tempat ke tempat lain.
5) Dokumen dan laporan (baik bersifat hardcopy maupun softcopy), yaitu
media untuk mencatat data atau menyajikan laporan.
6) Prosedur, atau kumpulan langkah-langkah baku untuk menangani suatu
peritiwa
7) Pengendalian, yang berfungsi untuk menjamin agar setiap komponen sistem
dapat berfungsi dengan baik.
J. Sistem Informasi Akuntansi Menambah Nilai Bagi Sebuah Organisasi
Untuk memahami bagaimana sebuah system informasi menambah nilai bagi
perusahaan, perlu dipahami dulu konsep rantai nilai yang dikenalkan oleh Michael
Porter dan Victor Millar (1985). Menurut konsep ini, tujuan utama sebuah perusahan
adalah memberikan memberikan nilai bagi para pelanggan. Sebuah perusahaan
dikatakan menguntungkan, jika nilai yang diciptakan perusahaan tersebut lebih besar
dibandingkan dengan biaya untuk menghasilkannya.
Secara umum, menurut konsep rantai nilai, perusahaan merupakan Sembilan
aktivitas nilai (value activities) yang dirangkai dalam sebuah jalinan yang disebut
dengan rantai nilai (value chain) sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut.
Sembilan aktifitas nilai tersebut, selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
aktivitas utama (primary activities)yang membuat, memasarkan, dan mengirimkan
produk kepada konsumen, kemudian memberikan pelayanan purna jual, dan aktivitas
pendukung (support activities). Aktivitas-aktivitas tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Gambar 1.4.
Rantai Nilai
Aktivitas Pendukung
1. Infrastruktur perusahaan
2. Sumberdaya manusia
3. Teknologi
4. Pembelian
Aktivitas Utama
Agar aktivitas-aktivitas utama tersebut dapat berjalan secara optimal, maka diperlukan
aktivitas pendukung sebagai berikut.
PENUTUP
Dapat disimpulkan pada sub pokok bahasan yang telah dibahas diatas mengenai
Konsep Dasar Sistem secara umum menurut West Churchman sebuah sistem dapat
diidentifikasikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai
serangkaian tujuan. Sebuah system terdiri atas beberapa bagian yang memiliki
karakteristik sama dengan sistem induknya. Bagian dari system semacam ini disebut
dengan subsistem. Dengan demikian subsistem juga memiliki komponen, proses, dan
tujuan. Sebuah system harus memiliki batas, sehingga seseorang dapat membedakan
antara sebuah system dengan system yang lain. Batas system ada yang mudah
diidentifikasi dan yang sulit diidentifikasi. Jika batas sebuah system telah diidentifikasi,
maka perlu ditentukan penghubung (inter-face). Penghubung berfungsi menghubungkan
komponen-komponen system atau menghubungkan sebuah system dengan system yang
lain. Meskipun system memiliki bermacam-macam bentuk, system tersebut memiliki
karakteristik yang universal. Konsep system mengelompokkan system ke dalam empat
kelompok
1) System Tertutup (Closed systems),
2) System relative tertutup (Relatively closed system),
3) System terbuka (Open system),
4) System umpan balik (Feedback control sistems),
System informasi keuangan (SIMKEU) atau financial information system (FIS)
merupakan system informasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan manajer di fungsi
keuangan ada tiga subsistem input, yaitu: Subsistem Data Eksternal Keuangan, Subsistem
Data Internal Keuangan, dan Subsistem informasi Akuntansi. Sedangkan komponen
Output Keuangan meliputi: Prakiraan (forecast), modal kerja (working capital), investasi
(investment), pendanaan (financing), budget modal (capital budgeting), kinerja keuangan
(financial performance). Komponen input keuangan di sistem informasi keuangan juga
terdiri dari tiga bagian, yaitu dua bagian untuk mendapatkan data internal dan satu bagian
untuk mendapatkan bagian eksternal.
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah system yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Sistem informasi akuntansi merupakan jenis
system yang relative tertutup karena system ini mengolah input menjadi output dengan
memanfaatkan pengendalian system untuk membatasi dampak lingkungan. Input sebuah
system informasu akuntansi adalah transaksi atau kejadian ekonomi. Output dari system
informasi akuntansi adalah laporan keuangan dan laporan manajemen.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari makalah yang telah kami susun, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem
Informasi Keuangan adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi
kepada orang atau kelompok baik di dalam instansi/lembaga maupun di luar instansi/lembaga
mengenai masalah keuangan instansi/lembaga. Wujud Sistem Informasi keuangan secara
administrasi tertera pada bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi
serta laporan – laporan yang disajikan.Pemakai informasi system keuangan adalah manajer-
manajer yang berada di dalam fungsi ini dan manajer-manajer lainnya yang berkaitan. Table
berikut ini menunjukkan manajer-manajer keuangan yang membutuhkan informasi yang
dihasilkan oleh system informasi keuangan (SIMKEU).
Akuntansi merupakan bahasa bisnis, akuntansi menyediakan cara untuk menyajikan dan
meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk informasi keuangan kepada para pemakainya.
System informasi akuntansi adalah system informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi
informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.
Sistem informasi akuntansi merupakan jenis system yang relative tertutup, karena system
ini mengolah input menjadi output dengan memanfaatkan pengendalian system untuk membatasi
dampak lingkungan. Input sebuah system informasu akuntansi adalah transaksi atau kejadian
ekonomi, misalnya penjualan barang secara tunai, penjualan barang secara kredit, pembayaran
biaya-biaya, dan sebagainya. Transaksi-transaksi tersebut selanjutnya diproses dengan
mencatatnya ke dalam jurnal, diposting ke rekening-rekening buku besar, dan diikhtisarkan
dalam berbagai macam laporan. Output dari system informasi akuntansi adalah laporan keuangan
dan laporan manajemen. Cara kerja SIA adalah semua sumber data baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar perusahaan dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam bentuk database.
Setelah itu semua data yang telah berbentuk database, diubah dengan menggunakan perangkat
lunak menjadi sebuah Informasi yang lebih bermanfaat bagi semua pemakai Informasi.
Kemudian data yang telah diubah menjadi Informasi disampaikan ke semua pemakai yang
membutuhkan, seperti manajemen dan pemakai intern maupun pemakai ekstern perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Michael E.Porter and Victor E. Miliar,How Information Gives You Competitive Advantage,
Harvard Business Review,Vol.63,No.4,July/August 1985.
G. Antony gory dan Michael S.Sott Morton, A Framework for Management Information
Systems, Stoan Mnagement Review, Fall 1971.P.59
Wing Wahyu Winarno. 2006. Sistem informasi akuntansi. Edisi 2, penerbit UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.