Anda di halaman 1dari 2

STUDI JALAN PARAREL

PERBATASAN KALIMANTAN
BAB D TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

BAB
Tanggapan dan
saran terhadap KAK D
Secara prinsip KAK (Kerangka Acuan Kerja) Studi Jalan Pararel Perbatasan Kalimantan
ini dapat dipahami secara lengkap oleh Konsultan yaitu menyusun rencana induk
pengembangan jalan paralel perbatasan dan menyiapkan pilihan alternatif dengan
terbatasnya sumber daya yang tersedia untuk penanganan Ruas Jalan Perbatasan
Kalimantan khususnya : Seksi 3, meliputi ruas jalan Long Nawang – Long Midang –
Tau Lumbis - Simanggaris yang efisien serta memberikan rekomendasi kelayakan
ekonomi yang benar-benar layak untuk dilaksanakan. Tetapi ada beberapa bagian
yang perlu mendapatkan kesepakatan dalam diskusi menjelang pelaksanaan survai
lapangan, yaitu tanggapan terhadap : (1) lingkup kegiatan studi; dan (2) metodologi.

D.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

D.1.1 Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan sudah dapat dipahami oleh konsultan dengan baik, tetapi
ruang lingkup kegiatan yang ada belum menguraikan secara jelas setiap langkah yang
akan dikerjakan. Perincian kegiatan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
hanya melakukan koordinasi dan evaluasi dengan pemberi kerja, melaksanakan
koordinasi dengan stakeholder yang terlibat penanganan bencana alam, melakukan
analisis data dan penyusunan rekomendasi teknis. Karena kurang rincinya lingkup
kegiatan dalam KAK sehingga dikhawatirkan akan terjadi salah persepsi dalam
pemahaman lingkup kegiatan yang akan dilakukan. Untuk itu perlu di susun lingkup
kegiatan yang lebih rinci dan sitematis agar lebih mudah dipahami dan dimengerti
dalam pelaksanaan pekerjaannya.

DOKUMEN TEKNIS
D-1
STUDI JALAN PARAREL
PERBATASAN KALIMANTAN
BAB D TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

D.1.2 Tanggapan Terhadap Metodologi

Dalam Kerangka Acuan Kerja Studi Jalan Pararel Perbatasan Kalimantan ini tidak
terdapat metodologi pelaksanaan pekerjaan, sehingga menuntut kreavitivitas
konsultan untuk menyusun metodologi dan mengusulkan pendekatan inovasi dan
apreisiasi metodologi kerja yang sistemik, hierarkis dan komprehensif. Selanjutnya
konsultan mengusulkan dalam usulan teknis nantinya agar sebelum membuat
metodologi kerja, maka konsultan harus membuat pendekatan kerangka pikir yang
dimaksudkan sebagai pemahaman konsultan terhadap langkah-langkah substansi
studi yang akan dicapai sesuai tujuan dan sasaran yang tertera dalam Kerangka
Acuan Kerja.

D.2 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG


DARI PPK

D.2.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Personil

Dalam Kerangka Acuan Kerja diuraikan hal-hal sebagai berikut :

Pengguna jasa akan menunjuk seorang staf-nya yang bertugas sebagai Project Officer
(PO), yang akan membantu konsultan dalam kebutuhan administrasi dan perizinan,
serta fasilitasi pertemuan pembahasan.

PO juga akan memfasiltiasi penyedia jasa dengan data penunjang berupa :


a. Data Dasar berupa data IIRMS (Indonesian Integrated Road Management
System) tahun data 2010
b. Standar Teknis Pedoman No. Pd. T-19-2005-B tentang Pedoman Studi
Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan
c. Studi terdahulu yaitu, Kalimantan Road Network Development Study (2006)
d. Referensi Hukum
 Kepmen PU No. 630/KPTS/M/2009 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan
sebagai Jalan Arteri Primer dan Kolektor Primer yang menghubungkan
antar-Ibukota Provinsi
 Kepmen PU No.631/KPTS/M/2009 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan
sebagai Jalan Nasional
 Kepmen PU No.567/KPTS/M/2010 tentang Rencana Umum Jalan
Nasional

Sedangkan semua fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan Studi
Pembangunan Jalan Paralel Perbatasan Kalimantan disediakan oleh Konsultan.

DOKUMEN TEKNIS
D-2

Anda mungkin juga menyukai