Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG ANEMIA

Untuk memenuhi tugas kelompok Sistem Imun & Hematologi

Dosen Pengampu : Ns. Isnaini Rahmawati, MAN

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Loista Windhi P (S15072) 13. Retno Tri Untari (S15084)


2. Mardiana Mutiara D (S15073) 14. Rizky Nur P (S15086)
3. Maya Dwi Lestari (S15074) 15. Ruth Maya S (S15087)
4. Muhammad Avif S (S15075) 16. Sekar F (S15088)
5. Nadya Asri Marciana (S15076) 17. Septiara Devi O (S15089)
6. Neni Budi P (S15077) 18. Tutut Anggraini (S15090)
7. Niko Beni (S15078) 19. Viana (S15091)
8. Nofa Zahra Sistiani (S15079) 20. Wahyu Tri U (S15092)
9. Novie P (S15080) 21. Widia Wulandari (S15093)
10. Nurul Anisa (S15081) 22. Windha Fitriani (S15094)
11. Petrosa Marina Depa (S15082) 23. Yusuf R (S15095)
12. Priyanti Sriyanda R (S15083)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
PENYAKIT ANEMIA

Pokok Bahasan : Anemia

Sasaran : Remaja

Hari / Tanggal : Jumat, 18 November 2016

Waktu : Pukul 09.00 – 09.30 WIB

Ruangan : Aula Sekolah

A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah Hemoglobin dalam
darah kurang dari normal. Zat ini dibuat di dalam sel darah merah,
sehingga Anemia dapat terjadi baik karena sel darah merah mengandung
terlalu sedikit hemoglobin maupun karena jumlah sel darah yang tidak
cukup (Proverawati, 2011).

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga dan pasien diharapkan
dapat memahami, menjelaskan kembali dan mengaplikasikan
pengetahuannya mengenai anemia dalam kehidupan.

C. Tujuan Instruksional Khusus


1. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan pengertian dari Anemia.
2. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan penyebab dari Anemia.
3. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan gejala dari Anemia.
4. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan komplikasi dari Anemia.
5. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan bagaimana cara pencegahan
pada Anemia.

D. Persiapan
1. Pembuatan satuan penyuluhan dengan materi Anemia.
2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Membuat kontrak dengan klien yang akan diberi penyuluhan.
E. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Metode Waktu
Penyuluhan Keluarga dan
Pasien
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 5 menit
2. Memperkenalkan
salam
diri 2. Mendengarkan
3. Bina hubungan
saling percaya.
4. Menyampaikan
tujuan pokok
materi
5. Menanyakan
pengetahuan
peserta tentang
pokok materi
Pelaksanaan Menjelaskan materi 1. Mendengarkan Ceramah 15
2. Menanyakan
tentang: menit
materi yang
1. Pengertian
belum
Anemia
dimengerti
2. Penyebab Anemia
3. Tanda dan Gejala
Anemia
4. Komplikasi
Anemia
5. Pencegahan
Anemia
Meminta pada peserta
untuk menanyakan
jika ada hal yang tidak
dimengerti.
Penutup 1. Memberikan 1. Menjawab Tanya 10
pertanyaan pertanyaan jawab menit
2. Menarik 2. Menjawab (diskusi)
kesimpulan salam
3. Menyampaikan
hasil Evaluasi
4. Menutup
penyuluhan
(salam)

F. Setting Tempat
Keterangan :
A B C
A = Moderator
E F B = Penyuluh
D
F E C = Notulen

D = Peserta

E = Fasilitator
G. Metode Belajar F = Observer
Ceramah dan Tanya Jawab (diskusi)

H. Alat Bantu Belajar


1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan Peserta Penyuluhan
Peserta siap menerima materi dengan fokus
b) Kesiapan tempat pelaksanaan
Ruang perawatan bersih, luas dan kondusif
c) Kesiapan tim penyaji
Kontrak waktu 30 menit
d) Kesiapan materi penyaji
Meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan
penatalaksanaan Anemia.
e) Kesiapan media
Menggunakan LCD dan leaflet.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta penyuluhan datang pada saat acara tepat waktu.
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab.

3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b) Peserta dapat menjawab pertanyaan dari penyuluh yang
menanyakan:
1. Apa pengertian dari Anemia ?
2. Apa penyebab dari Anemia ?
3. Apa saja tanda dan gejala dari Anemia ?
4. Apa saja komplikasi yang dapat di timbulkan dari Anemia ?
5. Bagaimana pencegahan dari Anemia ?

G. Materi Penyuluhan
Terlampir

H. Referensi
 Bakta, IM. 2013. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC
 Depkes RI. 2010. Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada
Wanita Usia Subur (WUS). Depkes RI.
 Handayani, W., & Haribowo, A. S. 2008. Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Hematologi.
Jakarta: Salemba Medika.
 Proverawati, Atikah. 2011. Anemia dan Anemia kehamilan.
Yogyakarta : Nuha Medika.
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah Hemoglobin dalam
darah kurang dari normal. Zat ini dibuat di dalam sel darah merah, sehingga
Anemia dapat terjadi baik karena sel darah merah mengandung terlalu
sedikit hemoglobin maupun karena jumlah sel darah yang tidak cukup
(Proverawati, 2011).
Anemia di sebut juga suatu keadaan berkurangnya jumlah eritrosit
atau hemoglobin (protein pembawa O2) dari nilai normal dalam darah
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa O2 dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer sehingga pengiriman O 2 ke jaringan
menurun (Handayani, ddk, 2008).

2. Penyebab Anemia
Pada dasarnya anemia disebabkan oleh (Bakta, 2013):
a. Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang yang terjadi
apabila terdapat defisiensi substansi tertentu seperti mineral (besi,
tembaga), vitamin (B12, asam folat), asam amino, serta gangguan
pada sumsum tulang.
b. Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan), seperti pada saluran
cerna, menstruasi, donor darah, dll.
c. Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya
(hemolisis)
d. Diet yang tidak mencukupi
e. Absorbsi gizi yang menurun
f. Kebutuhan asupan gizi yang meningkat pada kehamilan

3. Tanda dan Gejala Anemia


Tanda dan gejala dari anemia, antara lain (Proverawati, 2011):
a. Pucat, yang dapat dikenal dari penampakan di bibir, jari dan kuku,
telapak tangan dan konjuntiva pada mata
b. Denyut jantung cepat
c. Kurang tenaga ( mudah lelah )
d. Mudah mengantuk
e. Kadang-kadang pusing
f. Kadar Hemoglobin di bawah normal

4. Komplikasi Anemia
Komplikasi dari anemia adalah sebagai berikut (Handayani, ddk,
2008):
a. Gagal jantung
Anemia akan menginduksi terjadinya mekanisme kompensasi
terhadap penurunan konsentrasi hemoglobin untuk memenuhi
kebutuhan oksigen jaringan. Pada keadaan anemia, jantung akan
meningkatkan venous return. Maka sesuai mekanisme Frank-Starling,
jantung akan meningkatkan stroke volume, sehingga dapat terjadi
hipertrofi ventrikel kiri,dengan miofibril jantung yang memanjang,
gagal jantung kongestif, kejadian gagal jantung berulang dan
kematian.
b. Gagal ginjal
Dengan berkurangnya asokan oksigen ke jaringan misalnya pada
ginjal akan terjadi kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan gagal
ginjal.
c. Hipoksia
Hiposia adalah penurunan pemasokan oksigen ke jaringan
sampai ditingkat fisiologik. Hemoglobin berfungsi untuk mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh. Jika terjadi penurunan hemoglobin maka
akan terjadi hipoksia bahkan dapat menyebabkan kematian.
5. Pencegahan Anemia
Pencegahan pada anemia yang dapat dilakukan, yaitu (Depkes RI,
2010):
a. Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan
nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).
b. Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk
dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat
besi dalam usus
c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet
Tambah Darah (TTD)

Sumber: google.com

d. Menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman


ringan yang mengandung karbonat.
e. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak
diberi bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung
karbonat, multivitamin yang mengandung fosfat dan kalsium

Anda mungkin juga menyukai