Anda di halaman 1dari 5

PENGURANGAN NYERI MENGGUNAKAN LATIHAN OTOT

QUADRICEPS DAN TENS DENGAN LATIHAN OTOT QUADRICEPS


DAN FISIOTAPING PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT

Heru Purbo Kuntono, Pajar Haryatno, Slamet Parjoto


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi

Abstract: TENS, Fisiotaping, Complaints Pain, Osteoarthritis knee. The study


objective was to determine the reduction of pain in osteoarthritis of the knee as a
result of application of the quadriceps muscle strengthening exercises isotonic
method, fisiotaping and TENS. The research used a quasi experiment with the
design of two group pretest-posttest design. Data analysis techniques used
Wilcoxon and Mann Whitney Test with a significance level of 95%. Results of
this study was no significant reduction in pain and a group Fisiotaping quadriceps
exercises quadriceps exercises with TENS and the silent pain, tenderness, and
motion (0.005> 0.05), but of the two treatment groups did not provide significant
differences.

Keywords: TENS, fisiotaping, pain, knee osteoarthritis.

Abstrak: TENS, Fisiotaping, Keluhan Nyeri, Osteoarthritis lutut. Tujuan


Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengurangan nyeri pada osteoarthritis
lutut sebagai hasil aplikasi latihan penguatan otot quadriceps metode isotonic,
fisiotaping dan TENS. Jenis penelitian yang digunakan quasi experiment dengan
rancangan two group pretest –post test design. Teknik analisis data yang
digunakan Wilcoxon Test dan Mann Whitney dengan taraf kemaknaan 95%. Hasil
penelitian ini adalah ada pengurangan nyeri yang bermakna kelompok Fisiotaping
dan latihan quadriceps dengan TENS dan latihan quadriceps pada keluhan nyeri
diam, nyeri tekan, dan gerak (0.005<0.05), namun dari kedua kelompok
perlakuan tidak memberikan perbedaan yang bermakna.

Kata kunci : TENS, fisiotaping, nyeri, Osteoarthritis lutut.

PENDAHULUAN dalam waktu yang lama menimbulkan


Osteoarthritis (OA) merupakan problem rehabilitasi seperti gangguan
penyakit sendi degeneratif yang paling fleksibilitas, stabilitas, pengurangan
banyak dijumpai dibanding dengan massa otot, penurunan ketahanan dan
penyakit sendi lainnya. Semua sendi penurunan otot lokal seperti hamstring
dapat terserang, tetapi yang paling dan kuadrisep, dimana peran otot ini
sering adalah sendi penyokong berat sangat penting pada sebagian aktifitas
badan (Ilyas, 2002). fungsional yang melibatkan anggota
Nyeri merupakan gejala klinik gerak bawah seperti mendaki,
OA lutut. Akibat adanya keluhan nyeri molompat, bangkit dari posisi duduk,
pasien akan mengurangi aktivitasnya berjalan, naik dan turun tangga dan
tersebut. Pembatasan aktivitas ini

163
164 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 3, Mei 2013, hlm.163-167

dalam waktu lama bahkan akan dengan cara , subyek penelitian yang
menimbulkan kecacatan (Kalim, 2000). digunakan dalam penelitian ini adalah
Rasa sakit dan ketidakmampuan 20 pasien yang mempunyai keluhan
akan bertambah dengan munculnya nyeri OA lutut yang memenuhi
kelemahan otot kuadrisep. Otot persyaratan sebagai subyek penelitian
merupakan komponen yang penting (kriteria inklusi). Alat penelitian yang
menstabilisasi pada persendian, dan digunakan dalam penelitian ini adalah :
kelemahan pada otot kuadrisep dapat TENS, Gambar dan petunjuk program
mengakibatkan semakin parahnya OA latihan otot quadriceps metode Holten.
lutut. Sebaliknya dengan penguatan Alat ukur derajat nyeri menggunakan
otot kuadrisep dapat membantu Visual Analogue Scale (VAS).
melindungi serta memperbaiki problem Kelompok I dan II sebanyak 20 pasien
yang muncul akibat instabilitas atau diberikan intervensi 9 kali terapi.
rasa sakit yang diakibatkan oleh
kelemahan otot tersebut (Suyono, HASIL PENELITIAN
2000). Untuk meningkatkan kekuatan
otot kuadrisep dapat dilakukan dengan Sebelum diberikan perlakuan,
latihan gerak menggunakan tahanan kelompok yang terbentuk dalam
tanpa ada penumpuan pada sendi lutut. penelitian ini dilakukan uji perbedaan
Terapi latihan adalah salah satu terlebih dahulu. Untuk mengetahui hal
modalitas yang direkomendasikan tersebut dilakukan uji dengan uji Mann
untuk meningkatkan kekuatan otot Whitney. Dari hasil uji Mann Whitney
kuadrisep pada kasus ini. Sedangkan diperoleh U hitung sebagai berikut :
tujuan dari terapi latihan adalah pretest nyeri diam diperoleh U= 38.000
meningkatkan kekuatan otot lokal, dengan p= 0.346, sedangkan pretest
memperbaiki lingkup gerak sendi, nyeri tekan diperoleh U= 39.500
meningkatkan ketahanan sehingga dengan p= 0.393, selanjutnya pretest
fungsi dan kinerja menjadi lebih baik. nyeri gerak diperoleh U= 45.500
Meskipun terapi latihan tidak bisa dengan p = 0.723. Dari seluruh variabel
menghentikan proses degeneratif, tetapi diperoleh p > 0.05, yang berarti tidak
diharapkan dapat memperlambat terdapat perbedaan yang bermakna
progresivitasnya, meringankan gejala diantara kedua kelompok perlakuan.
yang timbul, mencegah komplikasi Uji perbedaan kelompok diatas semua
yang timbul akibat proses degeneratif. variabel diperoleh hasil p > 0.05
Salah satu faktor yang menentukan sehingga dapat dimaknai subyek dalam
keberhasilan terapi latihan dengan potensi awal yang homogen atau setara.
beban yang dipadukan dengan jumlah Uji Wilcoxon pada saat pretest dengan
pengulangan dan masa istirahat post test minggu 2 diperoleh nyeri diam
(Lateur, 1996). diperoleh Z = -2.271 dengan p = 0.023
dimana p <0.05 yang berarti terdapat
METODE PENELITIAN perbedaan bermakna dalam kelompok I
(Fisiotaping+LQ) pada pretest dan post
Jenis penelitian ini adalah test minggu 2 untuk nyeri diam,
eksperimen semu, dengan rancangan sedangkan pada nyeri tekan diperoleh
two group pretest-postest design. Z = -2.823 dengan p = 0.005
Tehnik pengumpulan data dilakukan
Heru Purbo Kuntono, pengurangan nyeri menggunakan latihan otot 165

dimana p <0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna dalam


perbedaan bermakna dalam kelompok I kelompok II (TENS + LQ) pada pretest
(Fisiotaping+LQ) pada pretest dan post dan post test minggu 2 untuk nyeri
test minggu 2 untuk nyeri tekan, gerak. Uji Wilcoxon pada saat post test
selanjutnya pada nyeri gerak diperoleh minggu 2 dengan post test minggu 4
Z = -2.850 dengan p = 0.004 dimana p diperoleh nyeri diam diperoleh Z= -
<0.05 yang berarti terdapat perbedaan 1.000 dengan p= 0.317 dimana p >0.05
yang bermakna dalam kelompok I yang berarti tidak terdapat perbedaan
(Fisiotaping + LQ) pada pretest dan yang bermakna dalam kelompok II
post test minggu 2 untuk nyeri gerak. (TENS+LQ) pada post test minggu 2
Uji Wilcoxon pada saat post test dan post test minggu 4 untuk nyeri
minggu 2 dengan post test minggu 4 diam, sedangkan pada nyeri tekan
diperoleh nyeri diam diperoleh Z= diperoleh Z= -2.682 dengan p= 0.007
0.000 dengan p= 1.000 dimana p >0.05 dimana p <0.05 yang berarti terdapat
yang berarti tidak terdapat perbedaan perbedaan bermakna dalam kelompok
yang bermakna dalam kelompok I II (TENS + LQ) pada post test minggu
(Fisiotaping+LQ) pada post test 2 dan post test minggu 4 untuk nyeri
minggu 2 dan post test minggu 4 untuk tekan, selanjutnya pada nyeri gerak
nyeri diam, sedangkan pada nyeri tekan diperoleh Z=-2.842 dengan p = 0.004
diperoleh Z=-2.388 dengan p= 0.017 dimana p <0.05 yang berarti terdapat
dimana p<0.05 yang berarti ada perbedaan yang bermakna dalam
perbedaan yang bermakna kelompok I kelompok II (TENS + LQ) pada post
(Fisiotaping + LQ) pada post test test minggu 2 pretest dan post test
minggu 2 dan post test minggu 4 untuk minggu 4 untuk nyeri gerak.
nyeri tekan, selanjutnya pada nyeri Uji Man Whitney diperoleh
gerak diperoleh Z=-2.701 dengan Pengurangan nyeri diam diperoleh hasil
p=0.007 dimana p <0.05 yang berarti pada post test minggu ke 2 adalah U
ada perbedaan yang bermakna dalam hitung=48.000 dengan p=0.873,
kelompok I (Fisiotaping+LQ) pada sedangkan untuk post test minggu ke 4
post test minggu 2 pretest dan post test diperoleh U hitung = 50.000 dengan p
minggu 4 untuk nyeri gerak. Uji =1.000, dimana p > 0.05 yang berarti
Wilcoxon pada saat pretest dengan post tidak ada perbedaan yang bermakna
test minggu 2 diperoleh nyeri diam antara kelompok I (Fisiotaping dan
diperoleh Z= -2.220 dengan p= 0.026 LQ) dengan kelompok II (TENS dan
dimana p <0.05 yang berarti terdapat LQ) pada post test minggu ke 2 dan
perbedaan yang bermakna kelompok II post test minggu ke 4. Pengurangan
(TENS+LQ) pada pretest dan post test nyeri tekan diperoleh hasil pada post
minggu 2 untuk nyeri diam, sedangkan test minggu ke 2 adalah U hitung =
pada nyeri tekan diperoleh Z = -2.848 43.000 dengan p=0.575, sedangkan
dengan p = 0.004 dimana p <0.05 yang untuk post test minggu ke 4 diperoleh
berarti ada perbedaan yang bermakna U hitung= 42.500 dengan p = 0.558,
dalam kelompok II (TENS+LQ) pada dimana p > 0.05 yang berarti tidak
pretest dan post test minggu 2 untuk terdapat perbedaan yang bermakna
nyeri tekan, selanjutnya nyeri gerak antara kelompok I (Fisiotaping dan
diperoleh Z = -2.871 dengan p = 0.004 LQ) dengan kelompok II (TENS dan
dimana p <0.05 yang berarti terdapat LQ) pada post test minggu ke 2 dan
166 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 3, Mei 2013, hlm.163-167

post test minggu ke 4. Pengurangan TENS banyak digunakan untuk


nyeri gerak diperoleh hasil pada post solusi kasus nyeri lutut yang
test minggu ke 2 adalah U hitung = diakibatkan osteoarthritis. TENS
32.500 dengan p = 0.141, sedangkan merupakan pengabungan perangkat
untuk post test minggu ke 4 diperoleh kecil untuk mengarahkan pulsa listrik
U hitung = 30.000 dengan p = 0.120, ringan ke saraf di area yang sakit.
dimana p>0.05 yang berarti tidak Selama penanganan stimulasi
terdapat perbedaan bermakna antara denganTENS, elektroda diletakkan atau
kelompok I (Fisiotaping dan LQ) ditempelkan pada kulit didaerah yang
dengan kelompok II (TENS dan LQ) mengalami keluhan nyeri
pada post test minggu ke 2 dan post test (triggerpoint). Elektroda dihubungkan
minggu ke 4. dengan kabel ke stimulator bertenaga
listrik. Beberapa unit TENS bekerja
PEMBAHASAN dengan cara memblokir impuls nyeri
Hasil penelitian ini sejalan melalui stimulasi serabur saraf besar.
dengan penelitian Warden (2008) dan Jenis lain TENS bekerja dengan
Hinman dkk (2003) yang menjelaskan menyebabkan tubuh melepaskan
bahwa taping secara signifikan dapat endorphin (zat kimia saraf yang terjadi
mengurangi keluhan nyeri lutut akibat secara alami dalam otak yang memiliki
osteoarthritis. Fisiotaping sistem otot sifat menghilangkan rasa sakit).
bermanfaat dapat mengaktivasi atau TENS dapat mengurangi nyeri
memfasilitasi kontraksi serabut otot lutut dimana aktifitas sel nosiseptor di
sehingga kontraksi otot dapat dilakukan kornu dorsalis saat TENS diaplikasikan
secara optimal. Pada instabilitas sendi pada area somatic dalam bentuk
lutut akibat kelemahan otot fisiotaping inhibisi pre dan post sinapsis, hal ini
dengan teknik fasilitasi dan stabilisasi sesuai penelitian yang dilakukan
sangat bermanfaat diberikan. Di sisi Garrison dan Foreman (1994). TENS
lain fisiotaping dapat diberikan dengan dengan segmental simpatis dapat
metode inhibisi, sehingga pada kondisi mengurangi nyeri kronis pada OA lutut
nyeri otot (myalgia) otot tetap dalam melalui antidromik yang bermanfaat
kemampuan optimal untuk dapat untuk memperbaiki dan meningkatkan
berkontraksi. Berdasarkan gambar 1 proses recovery jaringan lunak melalui
dapat disimpulkan ada penurunan yang respon vasodilatasi kapiler, dan efek
signifikan terutama pada pretest dan prodomik yang bermanfaat terhadap
post test minggu ke 2. aktivasi beta endorphin, serotonin
untuk membantu menurunkan keluhan
Kelompok I nyeri pada kondisi musculoskeletal
termasuk OA lutut. Penelitian ini
80 Nyeri
Diam sejalan dengan penelitian Jametvedt
Axis Title

60
40
Nyeri
dan Law (2004) yang menunjukkan
20
0 Tekan TENS yang dikombinasikan dengan
Pretest Post Post Nyeri latihan dapat mengurangi nyeri pada
test mg test mg Gerak osteoarthritis lutut. Berdasarkan grafik
2 4
2 dijelaskan terdapat penurunan nyeri
Gambar 1. signifikan terutama pada nyeri gerak
Perubahan Nyeri
Heru Purbo Kuntono, pengurangan nyeri menggunakan latihan otot 167

dari post test minggu ke 2 ke post test menggunakan pendekatan yang aktual
minggu ke 4. dan aplikatif yang lain untuk
menyelesaikan problematic nyeri lutut.
Kelompok II
100
Nyeri
DAFTAR RUJUKAN
Axis Title

Diam Hinman RS, Crossley KM, Mc Connel


50
Nyeri J, and Bennell KL. 2003.
0 Tekan Efficacy of Knee Tape in the
Pretest Post test Post test Nyeri Management of Osteoarthritis of
mg 2 mg 4 Gerak the Knee : Blinded Randomised
Controlled Trial. British Medial
Gambar 2. Journal. Vol 327 p 135
Perubahan Nyeri Ilyas, Elida. 2002; Pendekatan Terapi
Fisik Pada Osteoartritis. Dalam:
KESIMPULAN DAN SARAN Bunga Rampai Rehabilitasi
Ada perbedaan bermakna antara pre Medik, Naskah Lengkap
test dengan post test minggu ke 2 untuk Pertemuan Ilmiah Tahunan I
nyeri diam, nyeri tekan, dan gerak, dan Perdosri, Jakarta, Perhimpunan
antara post test minggu ke 2 dengan Dokter Spesialis Rehab Medik
post test minggu ke 4 untuk nyeri tekan Indonesia (PERDOSRI); 2002.
dan nyeri gerak pada kelompok I Kalim H dan Handono K. 2000;
(Fisiotaping dan latihan quadriceps) Masalah Penyakit Reumatik di
pada pengurangan keluhan nyeri pada Indonesia Serta Upaya-upaya
osteoarthritis lutut, dan ada perbedaan Penanganannya;Dalam:
bermakna pre test dengan post test Setyohadi B, Kasjmir YI,
minggu ke 2 untuk nyeri diam, nyeri Mahfudzoh S, eds. Temu Ilmiah
tekan, dan gerak, dan antara post test Reumatologi. Jakarta: 6-8
minggu ke 2 dengan post test minggu Oktober 2003, hal 3-4.
ke 4 untuk nyeri tekan dan nyeri gerak Lateur J. de. 1996; Therapeutic
pada kelompok II (TENS dan latihan Exercise. Braddom, randall L;
quadriceps) pengurangan nyeri pada Physical Medicine and
osteoarthritis lutut, dan tidak ada Rehabilitation; W.B. Sounders
perbedaan bermakna antara kelompok I Company, USA, hal. 401-418.
(Fisiotaping dan latihan quadriceps) Suyono, Yudhi. 2000; Terapi Latihan
dengan kelompok II (TENS dan latihan pada Osteoarthritis Sendi Lutut;
quadriceps) untuk post test minggu ke Titafi XV, Semarang.
2 dan post test minggu ke 4 pada Warden s, Hinman R, Watson M, Avin
keluhan nyeri diam, nyeri tekan, dan K, Bialocerkowski A, Crossley
nyeri gerak, akan tetapi dari kedua K. 2008. Patellar Taping and
perlakuan dapat memberikan perbaikan Bracing for the Treatment of
yang bermakna. Saran diharapkan Chronic Knee Pain : A
untuk mendapatkan hasil penelitian Systematic Review and Meta-
yang lebih baik perlu diperluas pada Analysis. Arthritis and
pengambilan sampel, distribusi lokasi, Rheumatology. Vol. 59 No 1. 73-
terutama pada nyeri lutut yang 83.
disebabkan osteoarthritis lutut dan

Anda mungkin juga menyukai