212 395 1 SM PDF
212 395 1 SM PDF
163
164 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 3, Mei 2013, hlm.163-167
dalam waktu lama bahkan akan dengan cara , subyek penelitian yang
menimbulkan kecacatan (Kalim, 2000). digunakan dalam penelitian ini adalah
Rasa sakit dan ketidakmampuan 20 pasien yang mempunyai keluhan
akan bertambah dengan munculnya nyeri OA lutut yang memenuhi
kelemahan otot kuadrisep. Otot persyaratan sebagai subyek penelitian
merupakan komponen yang penting (kriteria inklusi). Alat penelitian yang
menstabilisasi pada persendian, dan digunakan dalam penelitian ini adalah :
kelemahan pada otot kuadrisep dapat TENS, Gambar dan petunjuk program
mengakibatkan semakin parahnya OA latihan otot quadriceps metode Holten.
lutut. Sebaliknya dengan penguatan Alat ukur derajat nyeri menggunakan
otot kuadrisep dapat membantu Visual Analogue Scale (VAS).
melindungi serta memperbaiki problem Kelompok I dan II sebanyak 20 pasien
yang muncul akibat instabilitas atau diberikan intervensi 9 kali terapi.
rasa sakit yang diakibatkan oleh
kelemahan otot tersebut (Suyono, HASIL PENELITIAN
2000). Untuk meningkatkan kekuatan
otot kuadrisep dapat dilakukan dengan Sebelum diberikan perlakuan,
latihan gerak menggunakan tahanan kelompok yang terbentuk dalam
tanpa ada penumpuan pada sendi lutut. penelitian ini dilakukan uji perbedaan
Terapi latihan adalah salah satu terlebih dahulu. Untuk mengetahui hal
modalitas yang direkomendasikan tersebut dilakukan uji dengan uji Mann
untuk meningkatkan kekuatan otot Whitney. Dari hasil uji Mann Whitney
kuadrisep pada kasus ini. Sedangkan diperoleh U hitung sebagai berikut :
tujuan dari terapi latihan adalah pretest nyeri diam diperoleh U= 38.000
meningkatkan kekuatan otot lokal, dengan p= 0.346, sedangkan pretest
memperbaiki lingkup gerak sendi, nyeri tekan diperoleh U= 39.500
meningkatkan ketahanan sehingga dengan p= 0.393, selanjutnya pretest
fungsi dan kinerja menjadi lebih baik. nyeri gerak diperoleh U= 45.500
Meskipun terapi latihan tidak bisa dengan p = 0.723. Dari seluruh variabel
menghentikan proses degeneratif, tetapi diperoleh p > 0.05, yang berarti tidak
diharapkan dapat memperlambat terdapat perbedaan yang bermakna
progresivitasnya, meringankan gejala diantara kedua kelompok perlakuan.
yang timbul, mencegah komplikasi Uji perbedaan kelompok diatas semua
yang timbul akibat proses degeneratif. variabel diperoleh hasil p > 0.05
Salah satu faktor yang menentukan sehingga dapat dimaknai subyek dalam
keberhasilan terapi latihan dengan potensi awal yang homogen atau setara.
beban yang dipadukan dengan jumlah Uji Wilcoxon pada saat pretest dengan
pengulangan dan masa istirahat post test minggu 2 diperoleh nyeri diam
(Lateur, 1996). diperoleh Z = -2.271 dengan p = 0.023
dimana p <0.05 yang berarti terdapat
METODE PENELITIAN perbedaan bermakna dalam kelompok I
(Fisiotaping+LQ) pada pretest dan post
Jenis penelitian ini adalah test minggu 2 untuk nyeri diam,
eksperimen semu, dengan rancangan sedangkan pada nyeri tekan diperoleh
two group pretest-postest design. Z = -2.823 dengan p = 0.005
Tehnik pengumpulan data dilakukan
Heru Purbo Kuntono, pengurangan nyeri menggunakan latihan otot 165
60
40
Nyeri
dan Law (2004) yang menunjukkan
20
0 Tekan TENS yang dikombinasikan dengan
Pretest Post Post Nyeri latihan dapat mengurangi nyeri pada
test mg test mg Gerak osteoarthritis lutut. Berdasarkan grafik
2 4
2 dijelaskan terdapat penurunan nyeri
Gambar 1. signifikan terutama pada nyeri gerak
Perubahan Nyeri
Heru Purbo Kuntono, pengurangan nyeri menggunakan latihan otot 167
dari post test minggu ke 2 ke post test menggunakan pendekatan yang aktual
minggu ke 4. dan aplikatif yang lain untuk
menyelesaikan problematic nyeri lutut.
Kelompok II
100
Nyeri
DAFTAR RUJUKAN
Axis Title