11
4. Kegiatan Penyimpanan
Kegiatan menyimpan Perbekalan Farmasi yang diterima dengan cara menempatkan
Perbekalan Farmasi pada tempat yang sesuai sehingga terhindar dari gangguan fisik
dan dapat menjaga mutu obat selama penyimpanan.
Penyimpan perbekalan farmasi dilakukan oleh petugas instalasi farmasi,
perawat, kepala instalasi ruang keperawatan, petugas radiologi, petugas fisioterapi
dan petugas laboratorium di unit kerja masing-masing.
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan bentuk sediaan, alfabet,
First Expired First Out (FEFO). First in Fisrt Out (FIFO), Look A Like Sound A like
(LASA), Obat yang perlu pengawasan yaitu Elektrolit Konsentrat-///g/? Alert atau
obat kemoterapi. Penyimpanan yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
menjamin mutu, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga
ketersediaan dan mudah dalam pencarian dan pengawasan.
5. Kegiatan Pendistribusian
Merupakan kegiatan pendistribusian Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit dengan
tujuan tersedianya Perbekalan Farmasi. Sistem distribusi perbekalan farmasi untuk
pasien rawat inap dilakukan dengan sistem kombinasi antara sistem distribusi resep
perorangan dan sistem distribusi persediaan ruangan.
6. Kegiatan Pengendalian
Pengendalian Perbekalan Farmasi merupakan kegiatan untuk memastikan agar tidak
terjadi kelebihan dan kekurangan Perbekalan Farmasi di Instalasi Farmasi atau diiuiit
pelayanan.
Kegiatan pengendalian dilakukan dengan menghitung kebutuhan rata-rata sesuai
dengan Lead Timel waktu tunggu serta menentukan stok minimal dan stok maksimal.
Serta buffer stok / stok pengaman untuk mencegah terjadinya hal yang tidak terduga
seperti kebutuhan cito, kekosongan atau keterlambatan penginman. Beberapa
kegiatan pengendalian Perbekalan Farmasi yang perlu diperhatikan di Instalasi
Farmasi antara lain adanya penarikan obat {recall), slow moving, rusak dan
kadaluarsa.
12
7. Pemusnahan
Pengelolaan perbekalan farmasi yang rasak dan kadaluarsa, dibawah
pengawasan Manager Penunjang Medis dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan wilayah
RS setempat.
Resep dimusnahkan setalah disimpan selama 3 tahun oleh Apoteker diketahui
oleh Manager Penunjang Medis dan Asisten Apoteker. Pemusnahan harus disertai
dengan Berita Acara Pemusnahan dan dilaporkan ke Direktur RS.
8. Monitoring dan Evaluasi
Untuk mempertahankan mutu pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit perlu
dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi, hal ini bermanfaat sebagai masukan
guna penyusunan kegiatan perencanaan dan pengambilan suatu keputusan.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan secara/berkala di Instalasi
Farmasi.
14